RABIES Zoonosis

39
Epidemiologi Zoonosis Pertemuan ke-2

description

presentasi Rabies

Transcript of RABIES Zoonosis

Page 1: RABIES Zoonosis

Epidemiologi ZoonosisPertemuan ke-2

Page 2: RABIES Zoonosis

Rabies terjadi di lebih dari 150 negara dan wilayah.

Lebih dari 55 000 orang meninggal dikarenakan rabies setiap tahun, sebagian besar di Asia dan Afrika.

Page 3: RABIES Zoonosis
Page 4: RABIES Zoonosis
Page 5: RABIES Zoonosis

40% dari orang yang digigit oleh hewan rabies tersangka adalah anak di bawah usia 15 tahun.

Anjing adalah sumber dari sebagian besar kematian rabies pada manusia.

Page 6: RABIES Zoonosis

Pembersihan luka dan imunisasi dalam beberapa jam setelah kontak dengan hewan rabies tersangka, dapat mencegah timbulnya rabies dan kematian.

Setiap tahun, lebih dari 15 juta orang di seluruh dunia menerima vaksinasi pasca pajanan untuk mencegah penyakit ini diperkirakan dapat mencegah ratusan ribu kematian rabies setiap tahunnya.

Page 7: RABIES Zoonosis

Rabies is a zoonotic disease (a disease that is transmitted to humans from animals) that is caused by a virus. The disease affects domestic and wild animals, and is spread to people through close contact with infectious material, usually saliva, via bites or scratches.

Page 8: RABIES Zoonosis

Rabies suatu penyakit infeksi akut ssp yang menyerang semua jenis binatang berdarah panas dan manusia.

Ditandai disfungsi ssp, hampir selalu berakhir dengan kematian.

Page 9: RABIES Zoonosis

ETIOLOGIVirus rabies termasuk rhabdo virus bersifat

neurotrop, diameter 100-150 nanometer yang inaktif bila terkena sinar matahari atau pada pemanasan 60ºC selama 30‘ dan ether.

Inti virus rabies terdiri asam nukleik RNA, yang bersifat genitik.

Page 10: RABIES Zoonosis

Inti dikelilingi ribo nukleo-protein yang disebut kapsid.

Inti dan kapsid disebut nukleokapsid.Dibagian luar ada kapsomur yang terdiri

dari satuan mol protein dan di luarnya terdapat pembungkus (envelope) yang pada pemakaian terdapat tompolon (spicules)

Pembungkus mengandung lipid larut dalam ether atau pelarut lemak.

Envelop ini diketahui penting sekali bagi infektifitasnya, sedang nukleokapsidnya tidak infeksius.

Page 11: RABIES Zoonosis

Secara garis besar virus rabies punya 2tipe antigen:

1. GlikoproteinBerperan penting dalam hal

berpenganya virus pada sel yang susseptibel, disamping mengandung antigen yang dapat merangsang pembentukan antibodi penetral yang melindungi virus rabies.

Page 12: RABIES Zoonosis

2. Nukleoprotein- Antigen ini dapat merangsang

pembentukan antibodi pengikat komplemen. Ini bersifat spesifik untuk kelompok rhabdovirus.

- Serotip virus rabies dapat ditunjukkan dengan test

neutralisasi dan test proteksi silang.

Page 13: RABIES Zoonosis

Serotipe 1Merupakan prototipe strain CVS.Terdiri dari strain liar dan strain

laboratorium (pada rodentia di Eropa Tengah)

Serotipe 2Prototipe strain pada sejenis kelelawar di

lagos (Nigeria)

Page 14: RABIES Zoonosis

Serotipe 3Prototipe strain dari Mokola yang diisolasi

dari sejenis tikus dan manusia.Serotipe 4Prototipe strain yang diisolasi dari kuda di

Nigeria dan nyamuk Mansonia Uniformis

Page 15: RABIES Zoonosis

PATOGENESISKepekaan seseorang terhadap infeksi rabies,

pola gejala & tanda yang timbul dan apakah berakhir dengandipengaruhi:- sifat strain virus yang menginfeksi- besar jumlah virus- lokasi gigitan- respon imunologis orang yang digigit

Page 16: RABIES Zoonosis

Virus rabies dapat masuk ke tubuh melalui: gigitan, goresan luka terbuka yang terkena ludah yang

terkontaminasi atau lewat inhalasi percikan ludah di udara

Transmisi antar manusia pernah dilaporkan lewat transplantasi kornea

Page 17: RABIES Zoonosis

Sesudah inkubasiVirus masih tetap tinggal pada tempat masuk

dan sekitarnya dalam waktu bervariasi.Mereka alami replikasi pada jaringan otot.Bila tak diinaktifir pertahanan alamiah atau

yang diperoleh, virus dapat mencapai ujung saraf perifer bergerak sentripetal gln. Spinalis otak.

Page 18: RABIES Zoonosis

Timbulnya gejala klinikBila virus menyebar seluruh saraf pusat

dengan konsentrasi tertinggi pada batang otak- ganglion basalis- hipokampus- sereblum

Selanjutnya secara sentrifugal lewat saraf volunter dan otonom, virus dapat mesncapai kelenjar ludah, medula adrenal ginjal, parau, hati, otot dan jantung.

Page 19: RABIES Zoonosis

Gambaran klinikMasa inkubasi 2 minggu – 2 th., umumnya 1-

3 bulan tergantung lokasi gigitan:- gigitan di kepala, terpendek- anak-anak lebih pendek dibanding dewasa

Page 20: RABIES Zoonosis

Gejala klinik ada 2 tipe:a. Furious type (tipe exitasi)

yang menonjol stadia exitasib. Dumb tipe (tipe paralitik)

tanpa stadia exitasi

Page 21: RABIES Zoonosis

A. Tipe exitasi dibagi 4 stadia:1. Std. pradromal (1 hari)

malaise, anorexia, sakit kepala, nausea, panas, muntah-muntah, insomnia2. Std. sensorik

- rasa panas/terbakar pada tempat gigitan

- gugup, iritabel- hiperaktifitas simpatis- lakrimasi, pupil dilatasi,

hipersalivasi, hiperhidrosis

Page 22: RABIES Zoonosis

3. Std. exitasi- gelisah, kaget- tiap rangsang dari luar kejang mis: sinar, suara, tiupan angin (aerofobia) dapat ditunjukkan dengan fan-test hembuskan udara kemuka penderita spasme farinx & otot leher nyeri bila menelan saliva keluar dari mulut.- Suara gemericik air (hidrofobia), meskipun kejang, penderita tetap sadar penuh

Page 23: RABIES Zoonosis

- Serangan konvulsi makin berat penderita f biasanya dalam keadaan spasme atau koma.

4. Std. paralitik- Penderita apatis sp stupor- Paralisis progresif bersifat ascuderen- Koma dan f

Page 24: RABIES Zoonosis

B. Tipe ParalitikIni jarang di dapatSering terjadi pada rabies yang ditularkan

kelelawar di Amerika Latin, gejala seperti rabies pada sapi.

Tipe ini sering pada penderita yang pernah dapat vaksinasi anti rabies.

Gejala tak begitu nyata, sehingga sering diagnosis keliru

Page 25: RABIES Zoonosis

Penderita:- depresif- apatotik- febris- kelelahan badan- ataxia- paresis yang asender (dari tungkai bawah) mielitis akut & progresif. Ensefalitis baru terjadi kemudian penderita koma.

Page 26: RABIES Zoonosis

DIAGNOSISRabies pada manusia biasanya berdasar

klinisLaboratorium yang telah dilengkapi

fluorescent microscopi dapat membuat prep. sentuh kornea.

Cara diagnosis didasarkan adanya Negri-bodi, virus atau antigen pada spesimen yang diperiksa.

Page 27: RABIES Zoonosis

Negri-bodi merupakan ‘inclusim bodi’ yang khas untuk rabies.

Besarnya tergantung lamanya penyakit. Makin lama, negri-bodi makin besar dan banyak.

Negri-bodi terletak di intrasitoplasmik, bulat oval, asidofilik, pd yang klasik bintik basifilik di dalamnya

Page 28: RABIES Zoonosis

Diagnosis berdasar isolasi virusIni memakan waktu, dan hanya sebagai pelengkap. Dengan hewan percobaan

Caranya:Suspensi 10-20% jaringan otak/air ludah suntikan pada intracerebral mencit umur 3 minggu, diobservasi selama 3 minggu. Otaknya diambil lakukan reaksi antigen antibodi (pengikatan komplemen), presipitasi agar atau fluorescesnt antibodi test (FAT)

Page 29: RABIES Zoonosis

FAT biasanya sudah positif pada hari ke-5Inkubasi

Pada orang hidup- Bila ada fasilitas pemeriksaan FAT dilakukan test kornea. Di Indonesia pemeriksaan ini sensitivitas 41% spesifisitas 100%.- Ambil salivaBila penderita masih ada kontak ambil saliva di bawah lidah dengan pipet

Page 30: RABIES Zoonosis

Bila tak ada kontak tampung air ludah suntikkan intraserebral pada tikus cari Negri-bodi.- Bila ada encephalitis fungsi cairan

otak Pada orang mati

- Ambil kelenjar sub mandibula dan bagian hipokampus otak masukkan dalam 50% NaCl glisurin lab. Virologi- Bila fasilitas ada, buat susp. kelenjar, suntikkan intraserebral

tikus/kelinci- Buat prep. otak, cari negri-bodi dengan pengecatan sellers

Page 31: RABIES Zoonosis

PENCEGAHAN & PENGOBATANWalau dilaporkan ada 3 kasus rabies dapat

tertolong, penyakit rabies selalu +Pengobatan Post exposureSebelum mengambil keputusan binatang

yang menggigit gila atau tidak, lakukan observasi binatang tersebut, bila 10 hari mati FAT

Page 32: RABIES Zoonosis

Prinsipnya meliputi:A. Pengobatan terhadap luka gigitanB. Pemberian serum anti rabiesC. Vaksin anti rabies

A. Pengobatan luka gigitan Segera lakukan basuh luka dengan air

sabun, ether atau chloroform, bilas dengan air bersih

Luka olesi Iodiitinetur/alkohol 70%

Page 33: RABIES Zoonosis

B. Pemberian serum anti rabies (SAR)Dikenal 2 SAR:1. SAR heterolog (dari kuda dll)2. SAR homolog (dari manusia)

SAR dapat sebabkan supresi terhadap produk anti bodi pada vaksinasi rabies.

Walau demikian SAR bersama vaksinasi anti rabies tunjukkan proteksi yang lebih besar

Page 34: RABIES Zoonosis

SAR harus segera diberikan dalam 24 jam setelah gigitan 40iµ/KBB dalam sekali pemberian, diikuti pemberian vaksin

Dosis SAR homolog 20 iµ/KBB sebag. diinfiltrasikan luka gigit.

SAR heterolog harus skintest 0,1cc cairan 1/100 intra dermal pos. inf > 1 cm.

Page 35: RABIES Zoonosis

C. Pemberian vaksin anti rabies (VAR)Ada 2 tipe:1. Vaksin jaringan otak

Jaringan otak hewan dewasa (kambing dll.) bayi hewan (tikus, kelinci)2. Yang bukan dari jaringan otak

- Duck embryo vaccin (DEV)- Tissue Culture Vaccin (TCV)

Page 36: RABIES Zoonosis

Vaksin asal ldari otak hewan dewasa sering timbulkan kokmplikasi neuroparalitik encefalopati post vaksinasi anti rabies (EPVAR)

(EPVAR) dapat juga terjadi pada vaksinasi DEV bahkan dengan human diploid cells vaccin (HDC) walau jarang

Penggunaan HDCS1 ml vaccin secara subcutan pada hari 1,3,7,14,30 dan 90

Page 37: RABIES Zoonosis

Pengobatan penderita rabies- Di UPI- Penderita harus dirawat oleh staf yang telah divaksinasi- Hipoxia timbul akibat spasme otot pernefan, dicegah dengan vesntilasi tekanan positif intermiten yang dapat berikan relaxasi otot dan iedativ- Barbiturat dan chlorpromasine dapat diberikan

Page 38: RABIES Zoonosis

- Pemberian SAR teoritis diharapkan dapat mencegah kerusakan jaringan otak yang ireversibel, agaknya tak terbukti dalam praktek.

Proteksi untuk binatang piaraanDi daerah endemik semua anjing dan kucing

harus divaksinasi

Page 39: RABIES Zoonosis