Helminth Zoonosis Fascioliasis Schistosomiasis

31
TUGAS PRESENTASI ILMU ZOONOSIS “HELMINTH ZOONOSIS” (FASCIOLIASIS DAN SCHISTOSOMIASIS) Oleh : B6 FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015

Transcript of Helminth Zoonosis Fascioliasis Schistosomiasis

PowerPoint Presentation

TUGAS PRESENTASI ILMU ZOONOSIS

HELMINTH ZOONOSIS(FASCIOLIASIS DAN SCHISTOSOMIASIS)

Oleh :B6

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWANUNIVERSITAS UDAYANADENPASAR2015

NAMA ANGGOTA :

ALVIONITA LINGGA1209005074DIMAS INDRA DWI PURNAMA1209005076ELLY HARIATI PURBA1209005077WAHYU TRI UTOMO1209005078MAUREEN TYAS LESTARI1209005079 MUHAMMAD FAQIH A. 1209005080 NIKMAH HAYATI 1209005081

Pokok PembahasanSinonimEtiologiSiklus HidupDistribusi GeografisKejadian pada ManusiaKejadian pada HewanPenyakit pada ManusiaPenyakit pada HewanSumber Infeksi dan Model TransmisiPeranan Hewan dalam Epidemiologi PenyakitDiagnosis dan Kontrol

FascioliasisSinonim:Hepatic distomiasis, Fasciolosis

Etiologi:Fasciola hepatica, Fasciola giganticaMerupakan cacing trematodaBerpredileksi di saluran empedu hewan herbivora peliharaan, ataupun liar dan terkadang manusiaKlasifikasi & MorfologiKlasifikasi :Kingdom: AnimaliaPhylum: PlatyhelminthesClass: TrematodaSubclass: DigeneaOrder: EchinostomidaSuborder: DistomataFamily: FasciolidaeGenus: FasciolaSpecies: Fasciola hepatica Fasciola gigantica

Morfologi :Gambar a) Fasciola gigantica : panjang 2,5 7,5 cm, lebar 1,2 cmGambar b) dan c) Fasciola hepatica : berbentuk pipih, panjang 2,5 3 cm, lebar 1,3 cm, berwarna kecoklatan dan berbentuk seperti daun salam

cabSiklus HidupFasciola hepatica :Telur yang belum berembrio dikeluarkan bersama cairan empedu menuju saluran cerna dikeluarkan bersama feces lingkungan yang sesuai miracidia tubuh siput/ keong sporocyst rediae cercaria berenang aktif di air dan menempel pada tumbuhan metacercaria di lingkungan basah kontaminasi mll pakan/ air minum (host definitif) hewan herbivora peliharaan, liar, dan manusia larva dilepas di duodenum dinding usus ruang abdominal parenkim hati kantong empedu pematangan.

Fasciola gigantica :Memiliki siklus hidup yang sama seperti Fasciola hepaticaPerkembangan siklus hidup lebih panjangSiklus Hidup

Distribusi GeografisFasciola hepatica:Tersebar luas di seluruh dunia (Eropa, Amerika Tengah & Selatan, Oceania, Asia dan Afika

Fasciola gigantica:Sering terjadi di Afrika, beberapa negara Asia dan Hawaii

Kejadian pada ManusiaTerjadi secara sporadik atau mewabahTelah dilaporkan terjadi di beberapa negara Amerika, Eropa, Afrika, dan AsiaWabah epidemik terjadi di Perancis pada tahun 1956 -1957 dengan 500 orang terinfeksiSumber infeksi utama adalah seladri air yang terkontaminasi metacercariaInfeksi pada manusia bersifat subklinis

Kejadian pada HewanPenyakit umum pada kambing, domba, dan sapi.Tingkat morbiditas dan mortalitas bervariasiInfeksi di daerah endemik > 50% kasusPenelitian di Sierra dan Central Peru : infeksi pada domba sebesar 18,6% pada kantong2 asli dan 95,8% pada kantong2 penyebarannyaEfisiensi produktivitas sapi turun 8 20%Kerugian pada domba : penurunan produksi wool 20 39%, air susu, produksi daging, hambatan pertumbuhan, penurunan berat badan serta penurunan efisiensi konversi pakan (sesuai dg penelitian di Australia)Penyakit pada ManusiaTergantung pada jumlah fasciola dan lamanya infeksiMigrasi fasciola muda ke parenkim hati menyebabkan traumatik atau lesi nekroseDi dalam saluran empedu : fasciola dewasa menyebabkan peradangan, adenomatous, dan perubahan fibrousInfeksi serius dengan jumlah parasit banyak ditandai dg biliary stasis, atrophy hati, cirrhosis periportal, cholecystis dan cholelithiasis.Gejala awal bervariasi seperti hepatobiliary, demam yg naik turun, anemia, dan eosinophiliaStudi terhadap 47 pasien di Chili dg gejala utama sakit abdominal, dyspepsia, penurunan berat badan, diare dan demam.Sumber Infeksi dan Model TransmisiEkologi fascioliasis berhubungan erat dengan keong yang bertindak sebagai host definitifSpesies Lymnaea yang sangat baik diketahui yaitu Lymnaea truncatula dan Lymnaea tomentosa.Wabah fascioliasis yang bersifat akut terjadi ketika hujan pada akhir musim panasHabitat Lymnaea dibagi menjadi dua yaitu: Foci utama reservoir : sungai kecil, danau, kolam, dan saluran-saluranDaerah2 yang belum jelas seperti padang pengembalaan

Host IntermedietFasciola hepatica :Lymnaea truncatula di Asia, Eropa dan AfrikaLymnaea humilis, Lymnaea bulimoides, Lymnaea cubensis di Amerika UtaraLymnaea viator (Lymnaea viatrix) dan Lymnaea diaphana di Amerika SelatanLymnaea tomentosa di Australia dan New ZealandLymnaea viridis di Asia, Hawaii dan Papua New Guinea.

Lymnaea truncatula

Host IntermedietFasciola gigantica :Lymnaea auriculariaLymnaea rufescens di India dan PakistanLymnaea rubiginosa di MalaysiaLymnaea euphratica di Irak

Peranan Hewan dalam Epidemiologi PenyakitManusia merupakan accidental hostInfeksi utama pada spesies hewan adalah domba dan sapiKeong dari famili Lymnaeidae bertindak sebagai host intermedietDiagnosisSelama fase akut pada manusia, disarankan menggunakan pemeriksaan hematologi dg melihat adanya eosinophilia, sedangkan pada hewan dg autopsi u/ menguji lesi hepatik dan penemuan parasitKondisi kronis dg uji coprologic dan observasi telur parasit melalui metode sedimentasiSelama periode prepaten dg uju kutaneus dg fascioline, complement fixation, immunofluorescence, immunoelectroforesis, counterimmunoelectroforesis, dan ELISA.

KontrolPada manusia: mencegah konsumsi salada yang asalnya tidak diketahui secara pasti.Pada hewan: pemberian fasciolicida pada host definitif seperti domba dan sapiKontrol terhadap keong meliputi: modifikasi lingkungan/ penggunaan bahan kimia dan biologi serta drainase tanah sesuai dg prinsip teknik dan ekonomiTreatmen pada hewan : hexacholoethana, karbon tetrachloride, hexachlorophene bithionol, oxyclozanida, nitroxnyl, dan triclabendazole (sangat memuaskan)Treatmen pada manusia berupa bithinol.

SCHISTOSOMIASISSinonim : Bilharziasis, Katayama Syndrome (akut Schistosomiasis)Etiologi : Pada manusia yaitu 3 spesies klasik trematoda darah yaitu, Schistosoma mansoni, S. japonicum dan S. haematobium

Distribusi Geografis: Schistosomiasi terjadi di 79 negara berkembang, dengan jumlah penduduk 3 milyarS. mansoni tesebar luas di dunia, yang berhasil ditemukan di 52 negara di Afrika, Mediterania Timur, Carribia, dan Amerika SelatanS. haematobium wabah endemik di 53 negara Afrika, disamping juga di Timur TengahS. japonicum terbatas pada 8 negara di Asia Tenggara dan Pasifik BaratPenyakit pada ManusiaPenyakit hati kronis atau sakit pada saluran kencingnya, pada orang yang terinfeksi jumlah parasit yang banyakInfeksi ringan ditandai dengan asimtomatisInfeksi yang disebabkan oleh S. mansoni mengakibatkan lesi pada dinding usus, biasanya meluas ke hati menyebab fibrosis interlobular dan hipertensi portal, ascites dan splenomegalyLanjutanPada stadium lanjut menimbulkan lesi pada paru-paru dan respiratoriusFase kronis terjadi intetinal,hepatointestinal, hepatosplenic dan bentuk paruInfeksi yang disebabkan S. haematobium, lesi pada saluran urogenitalis, kadang-kadang meluas ke ususPada dinding kantong kencing ada lipatan papilloma, pseudoabscess, dan pseudotuberkelLanjutanFibrosis total organTerjadi sumbatan pada ureter dan uretraAkut schistosomiasis (sindrom Katayama) : demam yang intermitten, batuk-batuk, kelemahan, myalgia, dan eosinophiliaSumber Infeksi dan Model TransmisiSumber infeksi penyakit Schistosomiasis adalah keong dari genus Biomphalaria dan Bulinus

Penyakit pada HewanPada hewan memperlihatkan 2 sindrom klinis yaitu: intestinal akut dan hepatik kronisIntestinal sindrom terlihat pada infestasi yang berat 7-9 minggu setelah infeksi. Dimanifestasikan dengan diare yang profuse atau disentri, dehidrasi, anoreksia, kehilangan berat badan dan pertumbuhan terhambatLanjutanHepatik sindrom membentuk granuloma, peradangan, fibrosis dan sumbatan vena portal dalam suplai darahBentuk infeksi hewan yang kronis: kekurusan, anemia, eosinophilia dan hypoalbunemiaPeranan Hewan dalam Epidemiologi PenyakitMemberikan kontribusi terhadap penyebaran dan prevalensi parasitosis

DiagnosisAdanya telur didalam material fecal (untuk S. intercalatum dan S. japonicum) atau diantara urin dan feses (untuk S. haematobium)Dalam kasus yang kronis, telur sedikit sehingga sulit ditemukanUji immunobiologikUji circumoval radial immuno precipitation dengan telur segar S. mansoniKontrola). Pendidikan kesehatanb). Pencegahan adanya kontaminasi pada tubuh oleh air yang mengandung ekskreta manusiac). Kemoterafi terhadap populasi yang terjangkit d). Modifikasi ekologie). Penggunaan molluscicida untuk kontrol keong.Schistosomaspecies infectionPraziquantel dose and DurationSchistosoma mansoni, S. haematobium, S. intercalatum40 mg/kg per day orally in two divided doses for one dayS. japonicum, S. mekongi60 mg/kg per day orally in three divided doses for one dayDaftar PustakaBrindley PJ et al. 2009.Helminth genomics: The implications for human health.PLoS Negl Trop Dis. 26;3(10):e538.Colley DG, Secor WE. 2007.A schistosomiasis research agenda.PLoS Negl Trop Dis. 26;1(3):e32.Gryseels B. et al. 2006. Human schistosomiasis.Lancet. 23;368(9541):1106-18.http://en.wikipedia.org/wiki/Lymnaea?http://www.cdc.gov/parasites/fasciola/health_professionals/index.htmlhttp://www.cdc.gov/parasites/schistosomiasis/http://www.metapathogen.com/schistosoma/schistosoma-mansoni.htmlSuardana, I.W., dan Soejoedono,R.R. 2005. Buku Ajar Zoonosis. Udayana Press: Denpasar.

Sekian dan Terima Kasih