TUGAS UJIAN dr risya.docx

10

Click here to load reader

Transcript of TUGAS UJIAN dr risya.docx

Page 1: TUGAS UJIAN dr risya.docx

TUGAS UJIAN

Oleh :

Nunik Wijayanti Wulantoro

G9911112110

Penguji :

Dr. Risya Cilmiaty, drg., M.Si., Sp.KG

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT

FAKULTAS KEDOKTERAN UNS / RSUD DR. MOEWARDI

SURAKARTA

2013

Page 2: TUGAS UJIAN dr risya.docx

1. Bagaimana cara pemberian minum pada bayi dengan labio-palatoschizis?

Pemberian asupan makanan merupakan masalah pertama pada bayi dengan

labio-palatoschizis karena sulitnya melakukan gerakan menghisap. Kesulitan ini

dapat diatasi dengan penggunaan botol khusus yang direkomendasikan oleh dokter

gigi spesialis gigi anak dan dokter spesialis anak, tentunya disesuaikan dengan

tingkat keparahan kasus. Pemasangan Nasogastric tube dan gastrotomi dapat

dilakukan apabila pasien mengalami gangguan neuromuscular. Pada bayi baru lahir

pemberian ASI di Rumah Sakit juga bisa diberikan dengan cara pipetting yaitu

menggunakan pipet.1

Bayi yang hanya menderita labioschisis atau dengan celah kecil pada palatum

molle biasanya dapat menyusui, namun pada bayi dengan labiopalatochisis biasanya

membutuhkan penggunaan dot khusus. Ada beberapa nasihat yang harus diberikan

pada orang tua agar kelainan dan komplikasi yang terjadi tidak bertambah parah

misalnya memberi minum harus dengan dot khusus dimana ketika dot dibalik susu

dapat memancar keluar sendiri dengan jumlah yang optimal artinya tidak terlalu

besar sehingga membuat bayi tersedak atau terlalu kecil sehingga membuat asupan

gizi menjadi tidak cukup. Jika dot dengan besar lubang khusus ini tidak tersedia bayi

cukup diberi minum dengan bantuan sendok secara perlahan dalam posisi setengah

duduk atau tegak untuk menghindari masuknya susu melewati langit-langit yang

terbelah. 1

Gambar 1. Dot yang bisa digunakan pada bayi dengan bibir sumbing.2

Page 3: TUGAS UJIAN dr risya.docx

Cara memegang bayi pada saat pemberian susu adalah dengan posisi 45 o dan

menepuk-nepuk punggung bayi secara berkala dapat membantu menghindarkan bahaya

aspirasi air susu ke dalam saluran pernafasan. Menyusui dilakukan dengan posisi

duduk, putting dan areola pegang saat menyusui, ibu jari ibu digunakan sebagai

penyumbat lubang.1

Gambar 2. Posisi bayi dengan cleft lip atau cleft palate saat diberikan 1

Page 4: TUGAS UJIAN dr risya.docx

2. Tahapan operasi dalam penatalaksanaan bibir sumbing

Idealnya, anak dengan labioschisis ditatalaksana oleh “tim labio-

palatoschisis” yang terdiri dari spesialistik bedah maksilofasial, terapis bicara

dan bahasa, dokter gigi, ortodonsi, psikolog, dan perawat spesialis. Ada tiga

tahap penanganan bibir sumbing3:

a. Pada tahap sebelum operasi yang dipersiapkan adalah ketahanan tubuh

bayi menerima tindakan operasi, asupan gizi yang cukup dilihat dari

keseimbangan berat badan yang dicapai dan usia yang memadai. Patokan

yang biasa dipakai adalah rule of ten meliputi berat badan lebih dari 10

pounds atau sekitar 4-5 kg , Hb lebih dari 10 gr % dan usia lebih dari 10

minggu, jika bayi belum mencapai rule of ten. Selain itu celah pada bibir

harus direkatkan dengan menggunakan plester khusus non alergenik untuk

menjaga agar celah pada bibir menjadi tidak terlalu jauh akibat proses

tumbuh kembang yang menyebabkan menonjolnya gusi kearah depan

(protrusio pre maksila) akibat dorongan lidah pada prolabium, karena jika

hal ini terjadi tindakan koreksi pada saat operasi akan menjadi sulit dan

secara kosmetika hasil akhir yang didapat tidak sempurna. Plester non

alergenik tadi harus tetap direkatkan sampai waktu operasi tiba. Untuk

sementara sebelum operasi, dapat digunakan palatalobturator untuk

menutupi celah pada palatum agar bayi tidak tersedak.3

b. Pada tahapan operasi yang diperhatikan adalah kesiapan tubuh si bayi

menerima perlakuan operasi, hal ini hanya bisa diputuskan oleh seorang

ahli bedah. Operasi pada celah langit-langit saat memasuki usia 10-12

bulan (beberapa dokter memilih usia 18 bulan). Operasi ini dikerjakan

sedini mungkin supaya pusat bicara di otak belum membentuk cara bicara.

Pada beberapa RS, anak harus sudah mencapai berat badan 10kg untuk

bisa operasi langit-langit.3

Terapi wicara dilakukan segera setelah operasi untuk mencegah

timbulnya suara sengau.  Terapi wicara biasanya dimulai 1 sampai dengan

3 bulan setelah operasi langit-langit atau setelah mendapat persetujuan dari

dokter bedahnya.  Usia terbaik ketika memulai terapi wicara adalah di atas

18 bulan. Pada usia tersebut, anak sudah mau berkompromi dan mengikuti

Page 5: TUGAS UJIAN dr risya.docx

petunjuk terapis.  Lamanya terapi wicara tergantung pada kemampuan

anak, latihan di rumah dan hasil operasi.3

Operasi perbaikan bibir dan hidung dapat dilakukan lagi pada usia

3-4th apabila dianggap perlu, yaitu sebelum anak masuk sekolah. Ini untuk

menghindari rasa minder pada anak bila bentuk bibir dan hidungnya

kurang simetris.

Operasi membuat bendungan pada faring untuk memperbaiki

fonasi/cara pengucapan (pharyngoplasty) saat usia 5-6 tahun, bila setelah

operasi langit-langit yang pertama dan terapi wicara, suara anak masih

sengau. Ini berarti setelah operasi langit-langit yang pertama, bagian

belakang langit2 masih terlalu pendek dan tidak bisa menutup faring

dengan sempurna.  Kondisi ini biasa disebut velopharingeal insufficiency

(VPI).  Suara sengau akibat kondisi ini tidak dapat diperbaiki hanya

dengan terapi wicara saja, dan harus dilakukan operasi lagi.

Perbaikan lengkung alveolar gigi oleh dokter gigi spesialis

orthodontik.  Perawatan gigi oleh dokter spesialis orthodontik ini terdiri

dari beberapa tahapan dan terkait erat dengan operasi bonegraft, operasi

penutupan celah gusi.  Tahapan perawatan gigi yang sebaiknya dijalani

adalah:

Perawatan ortho anak cbl dimulai usia 7 tahun ketika gigi susu sudah

tanggal dan gigi tetapnya mulai tumbuh.  Anak akan mulai memakai

kawat gigi untuk meratakan giginya sebagai persiapan operasi bonegraft

pada usia 8-11 tahun.  Operasi dilakukan pada usia yg berbeda pada tiap

anak tergantung kapan pertumbuhan gigi tetapnya.

Anak dioperasi bonegraft (pencangkokan tulang) untuk mengisi celah

gusinya pada usia 8-11 tahun. Bahan cangkok dapat diperoleh dari

pinggul, tulang iga, tungkai, atau bagian tengkorak. Perataan posisi gigi

akan membuat operasi bonegraft lebih berhasil, dalam arti menutup celah

dan menyediakan tempat untuk gigi tetap tumbuh.  Dokter gigi spesialis

orthodontik akan bekerja sama dengan dokter bedah untuk menentukan

kapan waktu yang paling tepat untuk operasi bonegraft.

Page 6: TUGAS UJIAN dr risya.docx

Bila anak mengalami gejala hipoplasia, yaitu pertumbuhan rahang atas

tertinggal dari rahang bawah, yang dicirikan dengan posisi gigi atas yang

ada di belakang gigi bawah pada posisi menggigit, maka pada usia 10-12

tahun, anak harus memakai orthodontik face mask.

c. Pada tahap setelah operasi, penatalaksanaanya tergantung dari tiap-tiap

jenis operasi yang dilakukan, biasanya dokter bedah yang menangani akan

memberikan instruksi pada orang tua pasien misalnya setelah operasi bibir

sumbing luka bekas operasi dibiarkan terbuka dan tetap menggunakan

sendok atau dot khusus untuk memberikan minum bayi. 3

Page 7: TUGAS UJIAN dr risya.docx

DAFTAR PUSTAKA

1. Clarren,SK et al. 1987. Feeding Infants with Cleft Lip, Cleft Palate, or Cleft

Lip and Palate. CleftPalateJ, 24(3):244-9.

2. Anonym. 2013. Bottle Feeding Solution for cleft palate. Diunduh pada tanggal

26 September 2013 dari

http://community.babycenter.com/post/a34027027/bottle_feeding_soluti

on_for_cleft_palate

3. Budi, AS. 2013 Penanganan Bibir Sumbing (CLP) Secara Paripurna. Diunduh

pada tanggal 26 September 2013 dari

http://penelitian.unair.ac.id/artikel_dosen_Penanganan%20Bibir

%20Sumbing%20%20(CLP)%20Secara%20Paripurna_4237_3961