Tugas UAS Manajemen Industri

15
Tugas UAS Manajemen Industri Dosen : Jejen Supriadi, ST Nama : Dede Rukmana Nim : 0202013012 Jurusan : Teknik Mesin Semester 3 Soal Pertanyaan 1. Jelaskan pentingnya hubungan industrial dalam mewujudkan tujuan perusahaan! 2. Bagaimana pendapat anda tentang mengisi lowongan pekerjaan dengan orang dalam, apakah akan lebih baik pengaruhnya terhadap perusahaan dan juga terhadap masyarakat secara umum? Berikan alasannya! 3. Bagaimana cara pengembangan karyawan yang dapat menjamin kelangsungan hidup perusahaan? 4. Bagaimana sebaiknya agar karyawan tidak pindah ke perusahaan lain? Pentingkah itu dilakukan? 5. Mengapa suatu organisasi membutuhkan manajemen proyek? Dan apa yang mungkin terjadi bila manajemen proyek tidak diterapkan? 6. Jelaskan hubungan antara product dan project life cycles! 7. Tantangan global yang membawa dampak ke arah suasana persaingan “hidup mati” yang begitu keras 1

description

tugas

Transcript of Tugas UAS Manajemen Industri

Page 1: Tugas UAS Manajemen Industri

Tugas UAS Manajemen IndustriDosen : Jejen Supriadi, ST

Nama : Dede Rukmana

Nim : 0202013012

Jurusan : Teknik Mesin Semester 3

Soal Pertanyaan

1. Jelaskan pentingnya hubungan industrial dalam mewujudkan tujuan perusahaan!

2. Bagaimana pendapat anda tentang mengisi lowongan pekerjaan dengan orang dalam, apakah akan

lebih baik pengaruhnya terhadap perusahaan dan juga terhadap masyarakat secara umum? Berikan

alasannya!

3. Bagaimana cara pengembangan karyawan yang dapat menjamin kelangsungan hidup perusahaan?

4. Bagaimana sebaiknya agar karyawan tidak pindah ke perusahaan lain? Pentingkah itu dilakukan?

5. Mengapa suatu organisasi membutuhkan manajemen proyek? Dan apa yang mungkin terjadi bila

manajemen proyek tidak diterapkan?

6. Jelaskan hubungan antara product dan project life cycles!

7. Tantangan global yang membawa dampak ke arah suasana persaingan “hidup mati” yang begitu keras

memaksa industri terus - menerus berupaya meningkatkan kemampuan daya saingnya. Dalam hal

peningkatan daya saing, industri tidak saja harus mampu meningkatkan produktivitas totalnya akan

tetapi juga harus mampu meningkatkan kualitas, menekan biaya dan memenuhi keinginan custumer

secara tepat waktu. Perubahan paradigma yang terjadi baik di lini produksi atau operasional (mikro)

maupun lini strategis makro (manajemen puncak) haruslah bisa diantisipasi dan kemudian diadopsi

secara layak. Jelaskan bagaimana menghadapi situasi dan kondisi semacam ini!

8. Jelaskan tahap-tahap dalam pengembangan produk baru!

1

Page 2: Tugas UAS Manajemen Industri

Jawaban Pertanyaan

1. Hubungan industrial adalah kegiatan yang mendukung terciptanya hubungan yang harmonis antara

pelaku bisnis yaitu perusahaan, karyawan dan pemerintah, sehingga tercapai ketenangan kerja dan

tercapai pula tujuan perusahaan dalam kelangsungan proses produksi. Keseimbangan antara pengusaha

dan pekerja merupakan tujuan ideal yang hendak dicapai agar terjadi hubungan yang harmonis antara

pekerja dan pengusaha karena tidak dapat dipungkiri bahwa hubungan antara pekerja dan pengusaha

adalah hubungan yang saling membutuhkan dan mengisi antara pihak yang satu dengan yang lainnya.

Pengusaha tidak akan menghasilkan produk barang atau jasa jika tidak didukung oleh pekerja, begitu

pula sebaliknya. Adapun peranan pemerintah yaitu menetapkan kebijakan, memberikan pelayanan,

melaksanakan pengawasan dan melakukan penindakan terhadap pelanggaran peraturan undang-

undangan ketenagakerjaan yang berlaku. Adapun di dalam mencapai tujuannya, perusahaan haruslah

mewujudkan hubungan industrial yang harmonis, dinamis dan kondusif serta berkeadilan di perusahaan.

Adapun unsur-unsur yang mendukung tercapainya tujuan hubungan industri yaitu adanya hak dan

kewajiban yang dijamin dan dilaksanakan, apabila timbul perselisihan di dalam perusahaan dapat

diselesaikan secara internal serta apabila ada mogok kerja oleh pekerja dan penutupan tempat kerja

tidak perlu digunakan untuk memaksakan kehendak masing-masing karena perselisihan yang terjadi

dapat diselesaikan dendan baik. Demikian pula dengan sikap mental dan sosial para pengusaha dan

pekerja juga sangat berpengaruh dalam mencapai berhasilnya tujuan hubungan industrial yang kita

harapkan. Sikap mental dan sosial yang mendukung tercapainya tujuan hubungan industrial diantaranya

yaitu memperlakukan pekerja sebagai mitra dan pengusaha sebagai investor, bersedia saling menerima

dan meningkatkan hubungan kemitraan antara pengusaha dan pekerja secara terbuka, selalu tanggap

terhadap kondisi sosial, upah, produktivitas dan kesejahteraan pekerja.

2. Mengisi lowongan pekerjaan dengan orang dalam pengaruhnya sangat besar terhadap perusahaan,

karena orang yang kerja melalui orang dalam biasanya tidak melalui test, walaupun melalui test itu

hanya formalitas saja. Jadi apa jadinya kalau orang yang nilai testnya jelek, baik itu test fisik atau test

kepribadian tapi dapat lulus? Tentunya akan berpengaruh terhadap produktivitas dan kelangsungan

2

Page 3: Tugas UAS Manajemen Industri

produksi. Contohnya ketika karyawan tersebut ditempatkan di quality control yang dimana di qualiti

control itu kita harus jeli dan harus pintar hitung-hitungan, dan apa jadinya ketika pekerja yang tidak

lulus testnya terutama hitung-hitungannya dan masuk melalui orang dalam tersebut! Tentunya ketika

mengukur material karena tidak tahu limit ukurannya tentunya akan salah di dalam mengukur dan ini

akan mengakibatkan material NG dan dapat merugikan perusahaan. Begitu pula dengan orang yang test

kepribadiannya jelek/tidak lulus, tentunya akan berpengaruh nantinya terhadap kedisiplinan di dalam

bekerja, salah satunya kedisiplinan di dalam waktu kerja yang akan merugikan perusahaan. Adapun

pengaruhnya terhadap masyarakat secara umum yaitu akan banyaknya mafia-mafia yang berdalih

penyalur tenaga kerja yang merugikan masyarakat, khususnya para pencari tenaga kerja, karena tidak

sedikit para pencari tenaga kerja yang mengisi lowongan kerja melalui orang dalam selalu dipinta uang

yang jumlahnya tidak sedikit yang tentunya memberatkan para pencari kerja. Dan tidak sedikit para

pencari kerja yang ketipu ketika dipinta uang tapi kerja tidak masuk. Adapun pengaruhnya terhadap

pencari kerja yang berprestasi atau memiliki keahlian di dalam pekerjaan yang bermodalkan lamaran

kerja saja dan mengikuti test secara benar, tentunya akan tersingkirkan oleh orang-orang yang masuk

melalui orang dalam karna kehabisan kuota yang dibutuhkan oleh perusahaan.

3. Cara pengembangan karyawan yang dapat menjamin kelangsungan hidup perusahaan salah satunya

adalah dengan melakukan pelatihan-pelatihan atau training kerja ke perusahaan lain yang lebih maju,

yang dimana pelatihan itu merupakan proses untuk mengembangkan potensi sumber daya manusia

melalui perubahan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik karyawan yang sesuai dengan pekerjaan.

Tujuan pelatihan antara lain untuk mengurangi waktu belajar bagi karyawan agar kompeten dalam

pekerjaan, memperbaiki kinerja, memutakhirkan keahlian, mempersiapkan karyawan untuk promosi,

memenuhi kebutuhan-kebutuhan pertumbuhan pribadi. Pelatihan yang tidak dikuti oleh pengembangan

karir akan mengasilkan tenaga kerja yang kontra produktif. Setiap perubahan pengetahuan, sikap, dan

keterampilan akan memunculkan intensitas kebutuhan-kebutuhan pengembangan. Karena itu setiap

karyawan lebih-lebih yang berbakat dan mampu memberikan kontribusi yang signifikan terhadap

kenajuan perusahaan harus diberi kesempatan mengembangakan karirnya. Cara yang lazim digunakan

adalah dengan mempromosikan mereka ke tingkat yang lebih tinggi atau menugaskan pada pekerjaan

3

Page 4: Tugas UAS Manajemen Industri

yang lebih besar tantangan dan tanggung jawabnya.

4. Kepindahan karyawan biasanya diiming-imingi dengan remunerasi yang lebih baik, gaji yang lebih

tinggi, dan bonus yang lebih besar. Bisa juga karena jenis dan tempat kerjanya sesuai dengan yang

diinginkan karyawan. Karyawan mau pindah kerja juga karena menginginkan kesempatan yang lebih

baik atau menghindari tekanan yang negative/ jelek. Sebagai contoh, ada konflik dengan rekan kerja,

konfrontasi dengan atasan, atau pekerjaan yang terlalu membebani fisik dan psikis pekerja atau malah

kurang menantang, jenuh, sampai membosankan. Perusahaan yang ingin unggul dalam persaingan

bukan hanya menuntut kinerja yang baik dari para karyawannya namun juga loyalitas atau kesetiaan.

Ada beberapa upaya yang bisa dilakukan oleh manajemen untuk meningkatkan loyalitas. Loyalitas

karyawan memang bisa diperkuat dengan beberapa upaya manajemen di luar sistem remunerasi yang

ada. Misalnya dengan mengadakan acara-acara sosial yang mempererat hubungan antar rekan kerja

dengan atasannya, atau juga perusahaan bisa memberikan peningkatan keahlian dengan training dan

pelatihan yang berkualitas sehingga karyawan merasa dihargai. Suasana kerja dan lingkungan kantor

juga bisa diatur agar lebih menyenangkan jangan sampai menciptakan stres yang tak perlu. Kondisi

psikologis para pekerja perlu diperhatikan, dan manajemen bisa membuat keadaan menjadi lebih baik

dengan beragam stimulasi positif seperti musik dan kegiatan penyalur hobi karyawan seperti olah raga.

Budaya organisasi perlu dipedulikan dengan mengutamakan kesetiaan, integritas, sopan santun dan

semangat untuk bersinergi serta saling membantu. Suatu sistem budaya yang terintegrasi dengan

pekerjaan bisa dibuat dengan berbagai event ceremonial dan change agent sebagai penopang budaya

organisasi ini. Interaksi dan etika berkomunikasi juga perlu diperhatikan oleh pimpinan, namun yang

paling vital tetaplah pemenuhan kebutuhan sang karyawan yang bersangkutan. Baik itu kebutuhan

dasar kehidupan, hingga kebutuhan untuk berprestasi dan aktualisasi diri. Perusahaan mesti dapat

memberikan imbalan materi yang memadai dan tunjangan-tunjangan lainnya, beserta asuransi yang

4

Page 5: Tugas UAS Manajemen Industri

mensejahterakan karyawan bersama anggota keluarga yang ditanggungnya. Pengelolaan sumber daya

manusia juga mesti mengutamakan perekrutan orang-orang yang menjunjung tinggi prinsip kesetiaan

dan menempatkan karyawan pada posisi yang tepat, sesuai minat dan bakatnya. Kewenangan dan jalur

karir yang memuaskan mesti disiapkan agar karyawan bisa memiliki suatu tujuan yang jelas dalam

kehidupannya yang sekarang dan di masa depan, untuk bekerja secara loyal dengan satu perusahaan

tertentu. Tugas-tugas yang diberikan kepada karyawan juga harus cukup menantang (tapi tidak terlalu

memberatkan) agar memberikan motivasi untuk bekerja dan terlibat secara penuh. Atasan yang baik

perlu memberikan tekanan tapi jangan memancing ketidaksukaan apalagi kebencian. Cukup diberikan

pengawasan dan pengarahan lewat atensi dan bimbingan kepada karyawan secara rutin. Diskusi dalam

pertemuan dengan karyawan dan pengayoman oleh pimpinan mesti dikedepankan. Salah satu metode

untuk mengikat karyawan kunci agar tidak pindah kerja adalah memberikan suatu janji keuntungan

yang signifikan di suatu waktu di masa depan jika karyawan tersebut mau bertahan dan tidak pindah

ke perusahaan lain. Misalnya, perusahaan bisa menawarkan bonus yang lumayan sampai suatu tanggal

tertentu di masa depan jika karyawan tetap bertahan. Para manajer yang sangat kompeten bisa saja

ditawarkan opsi pembelian saham yang baru bisa dicairkan dalam suatu jangka tertentu, tapi akan

hangus jika mereka berpindah ke perusahaan lain. Para pegawai bisa dijanjikan suatu proyek yang

menarik beberapa bulan ke depan. Dan para pekerja diberikan janji yang menawarkan peluang promosi

dalam satu tahun lagi dan peluang peningkatan karir di tahun-tahun yang berikutnya. Kesemuanya itu

sangatlah penting demi kelangsungan berjalannya perusahaan untuk tujuan bersama.

5. Suatu organisasi membutuhkan manajemen proyek, dikarenakan mengandung suatu methodelogi

manajemen proyek yang berfungsi untuk:

- Memenuhi kebutuhan dari proyek dan pelanggan.

- Meniadakan “reinventing the wheel” dengan cara melakukan standarisasi dari pekerjaan

5

Page 6: Tugas UAS Manajemen Industri

proyek yang repetitip.

- Mengurangi jumlah pekerjaan yang mungkin terlewati.

- Menghilangkan duplikasi pekerjaan.

- Menghilangkan schedule, budget, dan sumberdaya (resources) proyek.

- Memaksimalkan pemakaian sumberdaya (resources).

Bila manajemen proyek tidak diterapkan maka hal-hal yang akan terjadi adalah:

- Target waktu tidak tercapai.

- Pekerjaan yang harus diulang.

- Budget/anggaran yang dilampaui.

- Kemajuan proyek yang tidak jelas.

- Konflik diantara staf selama penugasan proyek.

- Kompetensi yang kurang dari anggota tim proyek.

- Staf proyek menerapkan metode pengelolaan proyek sesuai dengan pengalaman dan selera sendiri-

sendiri dan tidak ada standarisasi.

6. Hubungan antara product dan project life cycles. Pada dasarnya setiap produk akan mengalami

kelahiran dan kematian, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Suatu produk bisa saja

pada suatu waktu sangat disukai banyak orang dan laku keras, namun di lain waktu produk itu tidak

laku lagi dijual. Jadi pengertian daur hidup produk di mulai tahapan produk tersebut mulai dari lahir,

tumbuh, dewasa dan mati. Berdasarkan pengamatan, setiap produk memiliki masa daur hidup produk

yang berbeda, misalkan produk jenis elektronik biasanya memiliki rentang waktu yang sempit alias

cepat mati sedangkan produk seperti makanan dapat bertahan lebih lama. Contoh produk elektronik

seperti handphone tipe tertentu akan dibatasi jumlah yang dibuat dalam beberapa tahun, lalu membuat

tipe hp lainnya. Minuman aqua sudah puluhan tahun memimpin pasar dan masih berada dalam kondisi

6

Page 7: Tugas UAS Manajemen Industri

antara pertumbuhan dengan dewasa. Setiap produk yang dibuat pasti mengalami fase dari mulai

produk tersebut diperkenalkan ke pasar sampai dengan produk tersebut sudah tidak laku di pasaran. inilah yang

Hal ini yang diungkapkan dalam kurva Product Life Cycle, dimana kurva ini membagi fase sebuah

Produk ke dalam empat bagian, yaitu fase introduction, growth, maturity, dan decline. Setiap fase ini

mempunyai kondisi yang berbeda-beda, seperti pertumbuhan penjualannya, profitnya, dan jumlah

kompetitornya, serta yang lainnya.

7. Tantangan global yang membawa dampak ke arah suasana persaingan “hidup mati” yang begitu keras

memaksa industri terus menerus berupaya meningkatkan kemampuan daya saingnya. Bagi industri

arti globalisasi tidak sekedar merubah skala pasar maupun arus distribusi barang, akan tetapi jauh dari

itu. Globalisasi akan memberikan paradigma-paradigma baru yang harus diantisifasi dan diikuti kalau

tidak ingin gulung tikar. Untuk itu sistem produksi harus dioperasikan secara efektif. Dalam era global

ini haruslah dikembangkan dengan penguasaan informasi ( knowledge based ). Begitu juga sistem

produksi yang dahulunya dikembangkan melalui konsep produksi massal (mass production) dengan

bertumpu pada beberapa standard produk, cenderung kemudian “kembali” ke upaya memenuhi

kepuasan customer (mass customization) yang sangat beragam. Organisasi kerja yang beranjak dari

struktur hirarki birokrasi yang menempatkan manusia sebagai pekerja (karyawan) pabrik, selanjutnya

bergeser maju berubah dalam pola struktur jaringan (network) dimana manusia (dan juga organisasi)

akan terus-menerus beraliansi dalam sebuah mata-rantai kerja-sama dengan semangat “partnership”.

Tantangan global yang membawa dampak kearah suasana persaingan “hidup-mati” yang begitu keras

memaksa industri terus menerus berupaya meningkatkan kemampuan daya saing-nya. Dalam hal

peningkatan daya saing, industri tidak saja harus mampu meningkatkan produktivitas total-nya akan

tetapi juga harus mampu meningkatkan kualitas, menekan biaya dan memenuhi keinginan customer

secara tepat waktu. Perubahan paradigma yang terjadi baik di lini produksi/ operasional (mikro)

7

Page 8: Tugas UAS Manajemen Industri

maupun lini strategis-makro (manajemen puncak) haruslah bisa diantisipasi dan kemudian diadopsi

secara layak. Menghadapi situasi dan kondisi semacam ini diperlukan seorang manajer industri yang

menguasai benar tentang metode/keilmuan Teknik Industri yang tidak saja dipakai untuk memecahkan

persoalan-persoalan yang bersifat teknis-operasional (engineering design & process), akan tetapi juga

yang bersifat non-teknis (sosial-ekonomis) serta kiat-kiat untuk mengendalikan persoalan manusia

(human skill). Disisi lain juga diperlukan seorang manajer industri yang mampu bertindak sebagai

pemecah suatu persoalan, pengendali terhadap perubahan dan peredam konflik yang senantiasa dapat

memformulasikan dan melahirkan suatu konsep-konsep baru untuk menghadapi segala kompleksitas.

8. Tahap-tahap dalam pengembangan produk baru.

a). Pencarian ide produk.

Suatu ide bisa dicari, namun kadang-kadang datang dengan sendirinya tanpa diharapkan. Banyak

perusahaan yang mempunyai bagian atau divisi riset maupun menggunakan jasa dari pihak luar

buat mencarikan ide-ide segar dan brilian bagi perusahaan. Ide yang dihasilkan haruslah sesuai

dengan apa yang menjadi tujuan dari perusahaan. Ide pun bisa datang dari konsumen yang biasa

mengkonsumsi produk perusahaan maupun produk produsen lain yang serupa. Ide pun bisa juga

dicuri dari produsen lain yang berkompetisi dengan kita. Ide memang sangat mahal, kerena tidak

sedikit perusahaan yang berani membayar mahal sebuah inovasi baru yang tentunya mampu

menciptakan keuntungan besar bagi perusahaan.

b). Menyaring ide produk.

Apabila ide yang didapat banyak sekali jumlahnya maka sebaiknya dilakukan pemilihan ide yang

sekiranya patut untuk maju ke langkah selanjutnya. Sesuaikanlah ide tersebut dengan kondisi serta

tujuan perusahaan. Kalau ada ide yang sulit untuk diwujudkan karena dirasa tidak memiliki sumber

daya yang dibutuhkan sebaiknya tidak diteruskan demi kebaikan perusahaan.

8

Page 9: Tugas UAS Manajemen Industri

c). Analisis Bisnis

Perusahaan melakukan berbagai perkiraan estimasi pada produk tersebut mulai dari berapa

kira-kira biaya investasi yang dibutuhkan, seberapa besa r potensi pasarnya, seberapa besar

tingkat penjualannya, dan seberapa banyak laba atau keuntungan yang mungkin dapat diraih oleh

perusahaan. Semua itu sebaiknya dilakukan secara ilmiah dan tidak hanya dengan kira-kira saja.

d). Pengembangan produk.

Produk yang akan dikembangkan tentunya harus diuji coba secara internal baik dilakukan

sendiri maupun dilakukan oleh pihak luar perusahaan yang kompeten di bidangnya. Dari hasil

contoh produk yang dibuat/ produksi, jika ada yang dirasa buruk produknya atau akan mengalami

kendala produksi di masa depan sebaiknya tidak dilanjutkan atau dilakukan sebuah perbaikan

dengan kembali ke tahap-tahap sebelumnya untuk diperbaiki.

e). Uji coba pemasaran.

Produk yang telah lulus uji model prototipe, selanjutnya dilakukan pengujian pemasaran dengan

memilih beberapa sampel pasar yang kurang lebih mewakili kondisi segmen pasar yang akan dituju

oleh produk perusahaan. Lihat bagaimana reaksi pasar terhadap produk baru. Jika hasilnya ternyata

positif, maka produk tersebut layak untuk lanjutkan ke tahap berikutnya. Sebaliknya bila ternyata

negatif atau mendapat respon yang buruk dari target pasar terbatas, maka sebaiknya dilakukan

evaluasi kembali atau menggugurkan produk.

f). Komersialisasi produk baru.

Tahap yang terakhir dari rangkaian pengembangan produk baru adalah menawarkannya kepada

seluruh pasar yang dituju. Produk baru tersebut sebaiknya terus dilakukan monitoring dan dilakukan

berbagai evaluasi dari yang ada di lapangan dan perbaikan baik pada produk, target konsumen,

harga, promosi, dan lain sebagainya sehingga mampu memaksimalisasi keuntungan yang diperoleh.

9