tugas tobat 2.doc
-
Upload
nhieda-asfhiee -
Category
Documents
-
view
40 -
download
4
Transcript of tugas tobat 2.doc
TUGAS MATA KULIAH
TANAMAN OBAT
Macam-macam Spesies yang Dapat Dimanfaatkan untuk Obat Herbal
Nama : Nida Asfi
Nim: 10509010711007
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMI PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2013
Macam-macam spesies dari beberapa kingdom yang dapat dimanfaatkan untuk obat
herbal
Pestalotiopsis microspora
Pestalotiopsis micrispora, merupakan mikroba endofit yang paling sering ditemukan di
tanaman hutan lindung di seluruh dunia. Endofit ini menghasilkan metabolit sekunder ambuic
acid yang berhasiat sebagai antifungi. Phomopsichalasin, merupakan metabolit yang diisolasi
dari mikroba endofit Phomopsis spp. berhasiat sebagai anti bakteri Bacillus subtilis, Salmonella
enterica, Staphylococcos aureus, dan juga dapat menghambat partumbuhan jamur Candida
tropicalis. Selain itu mikroba ini juga mampu menghasilkan Paclitaxel dimana zat ini berkhasiat
sebagai antikanker yang pertama kali ditemukan yang diproduksi oleh mikroba endofit.
Paclitaxel merupakan senyawa diterpenoid yang didapatkan dalam tanaman Taxus. Senyawa
yang dapat mempengaruhi molekul tubulin dalam proses pembelahan sel-sel kanker.
Pseudomassaria sp
Bakteri Pseudomonas sp. yang diisolasi dari hutan lindung, menghasilkan metabolit
sekunder yang bekerja seperti insulin. Senyawa ini sangat menjanjikan karena tidak sebagaimana
insulin, senyawa ini tidak rusak jika diberikan peroral. Dalam uji praklinik terhadap binatang
coba mem buktikan bahwa aktivitasnya sangat baik dalam menurunkan glukosa darah tikus yang
diabetes. Hasil tersebut diperkirakan dapat menjadi awal dari era terapi baru untuk mengatasi
diabetes dimasa mendatang.
Lactobacillus sp.
Lactobacillus adalah genus bakteri gram-positif, anaerobik fakultatif atau mikroaerofilik.
Genus bakteri ini membentuk sebagian besar dari kelompok bakteri asam laktat, dinamakan
demikian karena kebanyakan anggotanya dapat mengubah laktosa dan gula lainnya menjadi
asam laktat. Kebanyakan dari bakteri ini sangat bermanfaat bagi kesehatan. Lactobacillus sp.
mampu membantu pencernaan laktosa susu, merangsang respon kekebalan tubuh terhadap
mikroorganisme yang tidak diinginkan dan membantu mengendalikan kadar kolesterol darah.
Banyak publikasi yang menunjukkan bahwa Lactobacillus acidophilus menghasilkan zat seperti
lactocidine atau acidophiline yang meningkatkan stamina dan kekebalan. Selain itubakteri ini
merupakan bakteri probiotik yang telah lama digunakan dalam susu fermentasi seperti pada
produk Yakult, Jepang. Khususnya pada Lactobacillus casei membantu membatasi pertumbuhan
bakteri jahat dalam usus. Sedangkan pada Lactobacillus plantarum menghasilkan asam laktat di
saluran pencernaan. Penelitian menunjukkan bahwa Lactobacillus plantarum membantu
mengurangi perut kembung. Spesies probiotik ini juga membantu penyerapan vitamin
dan antioksidan serta menghilangkan komponen beracun dari makanan.
Rhizopuz arrhizus
Rhizopuz arrhizus merupakan jamur yang dapat menghidroksilasi progesteron membentuk
steroid. Homon steroid memiliki peranan yang sangat penting dalam dunia kesehatan. Misalnya
kortison dan steroid lain (yang serupa) diketahui dapat digunakan untuk mengobati gejala yang
berhubungan dengan alergi dan berbagai respons inflamasi oral dan untuk mengobati ketidak
seimbangan homonal. Bentuk tranformasi lain dari inti steroid dilakukan oleh mikroorganosme
melalui proses hidrogenasi, dihidrogenasi, epoksidasi, dan penambahan serta penghilangan rantai
samping. Penggunaan mikroorganisme pada produksi kortison dapat menurunkan biaya
produksi. Hal tersebut dikarenakan sintesis steroid seperti kotison sangat mahal, karena proses
pembuatannya secara kimiawi sangat susah dan panjang. Kesulitan utama pada sintesis kortison
adalah introduksi atom oksigen pada cincin steroid nomor 11. Tetapi, hal ini dapat diatasi dengan
pemanfaatan mikroorganisme. Penggunaan mikroorganisme untuk mengganti proses kimiawi ini
dikenal dengan istilah biokonservasi.
Ganoderma lucidum
Ganoderma lucidum banyak dan populer digunakan sebagai obat karena mengandung bahan
aktif berupa germanium organik hingga mencapai 2000 ppm dan polisakarida. Kedua zat
(Germanium organik dan polisakarida) aktif dan kombinasinya hanya ditemukan pada jamur
Ling-zhi. Germanium organik (GE+32) merupakan unsur kimia yang dapat larut dalam air,
memiliki sifat semi konduktor netral dan mudah bersatu dengan elektron dan substansi lain. GE
juga termasuk semacam oksida sekui (bentuk dari suatu kombinasi oksida) yang memungkinkan
logam berat dalam tubuh diikat dan dikeluarkan dalam waktu 20 jam. Kandungan germanium
organik pada Ling-zhi antara 800-2000 ppm, berarti lebih tinggidi bandingkan ginseng (GE
hanya 250-320 ppm) yang selama ini populer di masyarakat sebagai obat unggul. Ling zhi
memiliki sifat rasa pedas, pahit, dan hangat. Mengonsumsi ramuan dari ling zhi memiliki efek
bersifat melindungi organ tubuh, membangun (constructive), mengobati, dan berdampak positif
terhadap penyembuhan organ lain yang sakit. Sejauh ini belum pernah ditemukan efek negatif
yang ditimbulkan setelah mengonsumsi ramuan ling zhi. Kandungan polisakarida yang tinggi di
dalam Ganoderma lucidum bermanfaat untuk memacu pembentukan Interferon, Interleukin I dan
Interleukin II di dalam tubuh manusia. Ketiganya berperan sebagai anti tumor dan kanker,
penggempur penyakit karena infeksi virus, bakteri dan jamur, serta meningkatkan sistem
kekebalan tubuh. Karena alasan ini maka Ganoderma lucidum dapat diberikan menyertai
pengobatan medis
Lentinula edodes (Shiitake)
Shiitake (Lentinula edodes) merupakan jamur kayu famili Marasmiaceae dan dibudidayakan oleh
masyarakat. Jamur ini utamanya tumbuh pada kayu oak di hutan, dan sering dikategorikan
sebagai produk hutan selain kayu. Jamur shiitake secara morfologi berukuran besar, berbentuk
seperti payung dan berwarna coklat gelap. Jamur Shiitake mampu memproduksi Letinan.
Lentinan adalah senyawa polisakarida dengan ikatan glikosidik 1,3-β yang dikenal dengan
senyawa 1,3-β glukan. Aplikasi lentinan (parenteral) di samping kemoterapi menyebabkan
perpanjangan waktu kelangsungan hidup, pemulihan parameter imunologi dan peningkatan
kualitas hidup pada pasien dengan kanker lambung, kanker usus besar dan karsinoma lain
dibandingkan dengan pasien yang telah kemoterapi saja. Berikut tabel hasil uji klinis lentinan
shiitake terhadap penderita kanker perut, kanker kolekteral lanjut, serta radang selaput dada.
Berdasarkan hasil suatu penelitian membuktikan bahwa llternatif pengobatan kanker dapat
menggunakan jamur shiitake karena di dalam jamur shiitake terdapat lentinan yang merupakan
senyawa 1,3-β-glukan, sehingga jamur shiitake selain sebagai kemoterapi, juga dapat
menyebabkan perpanjangan waktu kelangsungan hidup, pemulihan parameter imunologi, dan
peningkatan kualitas hidup pada pasien kanker lambung, kanker usus besar, dan radang selaput
dada. Dengan demikian, jamur shiitake berpotensi sebagai obat anti kanker.
Andrographis paniculata (Sambiloto)
Sambiloto (Andrographis paniculata), adalah sejenis tanaman herba dari famili Acanthaceae,
yang berasal dari India dan Sri Lanka. Sambiloto juga dapat dijumpai di daerah lainnya, seperti
Indonesia, Malaysia, Thailand, serta beberapa tempat di benua Amerika. Genus Andrographis
memiliki 28 spesies herba, namun hanya sedikit yang berkhasiat medis, salah satunya adalah
Andrographis paniculata (sambiloto). Daun sambiloto banyak mengandung senyawa
Andrographolide, yang merupakan senyawa lakton diterpenoid bisiklik. Senyawa kimia yang
rasanya pahit ini pertama kali diisolasi oleh Gorter pada tahun1911. Andrographolide memiliki
sifat melindungi hati (hepatoprotektif), dan terbukti mampu melindungi hati dari efek negatif
galaktosamin dan parasetamol. Khasiat ini berkaitan erat dengan aktifitas enzim-enzim
metabolik tertentu. Sambiloto telah lama dikenal memiliki khasiat medis. Ayurveda adalah salah
satu sistem pengobatan India kuno yang mencantumkan sambiloto sebagai herba medis, dimana
sambiloto disebut dengan nama Kalmegh pada Ayurveda. Selain berkhasiat melindungi hati,
sambiloto juga dapat menekan pertumbuhan sel kanker. Hal ini disebabkan karena senyawa
aktifnya, yakni Andrographolide, menurunkan ekspresi enzim CDK4 (cyclin dependent kinase4).
Zingiber officinale (Jahe)
Umbi jahe mengandung senyawa oleoresin yang lebih dikenal sebagai gingerol yang bersifat
sebagai antioksidan. Sifat inilah yang membuat jahe disebut-sebut berguna sebagai komponen
bioaktif antipenuaan. Komponen bioaktif jahe dapat berfungsi melindungi lemak/membran dari
oksidasi, menghambat oksidasi kolesterol, dan meningkatkan kekebalan tubuh. Berbagai manfaat
jahe yang secara tradisional sudah dikenal luas adalah seperti berikut ini: Masuk angin Ramuan:
Ambil jahe yang tua sebesar ibu jari, cuci bersih dan memarkan lalu direbus dengan air dua
gelas, tambahkan gula aren secukupnya . Didihkan lebih kurang 1/4 jam. Angkat dan minum
hangat-hangat. Sakit kepala atau migrain (sakit kepala sebelah) Ramuan: Ambil jahe seibu jari,
bakar lalu memarkan. Seduh dengan segelas air dan beri sedikit gula aren, minum sekaligus.
Minum tiga kali sehari. Mencegah mabuk kendaraan Ramuan: Ambil jahe seibu jari, cuci dan iris
tipis-tipis, lalu rebus dengan segelas air. Diminum hangat-hangat sebelum naik kendaraan.
Terkilir Ramuan: Ambil jahe lebih kurang dua ruas. Cuci bersih lalu parut, tambahkan sedikit
garam. Balurkan ramuan ini pada anggota tubuh yang terkilir. Lakukan dua kali sehari.
Isotoma longiflora (Kitolod)
Isotoma longiflora atau kitolod yang mengandung senyawa alkaloid yakni lobelin, lobelamin dan
isotomin. Daunnya mengandung alkaloid, saponin, flavonoid, dan polifenol. Sehingga tanaman
ini dapat mengobati gangguan mata, seperti hipermetropi, miopi, silinder, dan gangguan mata
lainnya. Tanaman ini biasa tumbuh pada daerah yang teduh dan basah, yaitu pada rawa-rawa,
pinggiran saluran air sawah dan pada dinding selokanpun dapat tumbuh. Selain mengobati mata
tanaman ini memiliki efek antiradang (antiflamasi), antikanker (antineoplasmik), menghilangkan
nyeri dan menghentikan pendarahan. Tanaman kitolod memiliki ciri daun yang memanjang
seperti dain pada tumbuhan mengkudu (pace) yang baru tumbuh. Namun harus tetap
diperhatikan bahwa getah tanaman mengandung racun.
Orthosiphon stamineus (Kumis kucing)
Tumbuhan kumis kucing menghasilkan senyawa-senyawa terpenoid dan senyawa fenol seperti
diterpenoid jenis isopimaran, flavonoid, benzokromen, dan turunan asam organik. Berdasarkan
penelitian, diketahui bahwa tanaman kumis kucing mengandung senyawa antara lain
orthosiphonin glikosida, minyak atsiri, sapofonin, garam kalium, sinensetin, mioinositol,
saponin, minyak lemak, zat samak dan masih banyak lainnya. Oleh karena senyawa tersebut,
tanaman kumis kucing kemudian dikenal dengan rasanya yang cenderung manis dengan
campuran rasa pahit yang tidak dominan. Berdasarkan apa yang dikandungnya, manfaat kumis
kucing menjadi sangat kompleks. Mulai dari peluruh saluran kencing atau bersifat diuretic,
mengobati infeksi ginjal yang telah akut dan kronis, mengobati infeksi kandungan kencing atau
sistitis, melenyapkan penyakit kencing batu dan kencing manis atau diabetes mellitus, mengatasi
rematik gout, menurunkan tekanan darah, sebagai anti-radang dan masih banyak lagi lainnya.
Beragam manfaat kumis kucing ini membuat ia sanat populer dijadikan tanaman obat.
Referensi
Aliadi A, Roemantyo HS. 1994. Kaitan Pengobatan Tradisional Dengan Pelestarian Pemanfaatan
Tumbuhan Obat. Di dalam: Zuhud EAM, Haryanto, editor. Pelestarian Pemanfaatan
Keanekaragaman Tumbuhan Obat Hutan Tropika Indonesia. Bogor: Jurusan Konservasi
Sumberdaya Hutan Fakultas Kehutanan IPB dan Lembaga Alam Tropika Indonesia
(LATIN). hlm 16-50.
Djuariah, dini. Uji Daya Hasil dan Kualitas Hasil Tiga Belas Species Jamur Shiitake (Lentinus
edodes (berk) Sing) Di Dataran Tinggi, Jawa Barat.
Hamzari. 2008. Identifikasi Tanaman Obat-obatan Yang Dimanfaatkan Oleh Masyarakat Sekitar
Hutan Tabo-Tabo. Jurnal Hutan dan Masyarakat III (2) : hlm 111-234.
Himanshu J, Gururaja MP, Suares D. 2011. Calotropis gigantea R. Br. (Asclepiadaceae): A
Review. International Journal of Pharmaceutical Research (3): hlm 10-14.
Khasani, I., 2007. Aplikasi Probiotik Menuju Sistem Budi Daya Perikanan Berkelanjutan. Media
Akuakultur, 2 (86-90).