METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam...

144
METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN NAPZA DALAM PEMBENTUKAN KESALEHAN INDIVIDU DI YAYASAN PESANTREN NURUL JANNAH KEBON KOPI CIKARANG-UTARA Skripsi ini diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I) Oleh: Najwa Balqies NIM: 107052002008 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H / 2011 M

Transcript of METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam...

Page 1: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN NAPZA

DALAM PEMBENTUKAN KESALEHAN INDIVIDU

DI YAYASAN PESANTREN NURUL JANNAH

KEBON KOPI CIKARANG-UTARA

Skripsi ini diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I)

Oleh:

Najwa Balqies

NIM: 107052002008

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1432 H / 2011 M

Page 2: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya
Page 3: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya
Page 4: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa ini bukan hasil karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, Juni 2011

Najwa Balqies

Page 5: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

i

ABSTRAK

Fenomena yang terjadi dimasyarakat luas salah satunya adalah kasus

penyalahgunaan NAPZA yang tiap tahunnya meningkat. Mereka yang telah

menyalahgunakan NAPZA merupakan seorang korban atau pasien yang

membutuhkan terapi di suatu rehabilitasi, bukannya hukum. Adapun penanganan

yang diberikan suatu tempat rehabilitasi untuk para korban NAPZA yaitu dengan

menggunakan pendekatan Psikoreligius, karena hal tersebut bukan hanya dapat

mencegah tetapi juga dapat menyembuhkan para korban penyalahgunaan

NAPZA. Dengan pernyataan tersebut penulis memutuskan untuk melakukan

penelitian di suatu Yayasan yang khusus diperuntukan untuk korban NAPZA

yaitu di Yayasan Pesantren Nurul Jannah Kebon Kopi Cikarang-Utara yang

penanganannya dengan cara metode tobat.

Dari asumsi dan penjelasan di atsa, kemudian timbul pertanyaan.

Bagaimana cara pelaksanaan metode tobat bagi korban NAPZA sehingga dapat

membentuk kesalehan individu?. Dan apa yang menjadi factor penghambat dan

penunjang dalam penerapan metode tobat?.

Metodologi penelitian yang digunakan adalah dengan pendekatan

kualitatif yang bersifat deskriptif. Adapun teknik pengumpulan datanya dengan 3

cara yaitu: observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sehingga dengan begitu

penulis dapat mendeskripsikannya.

Penelitian ini menemukan, bahwa metode tobat yang diberikan kepada

korban penyalahgunaan NAPZA itu terdiri dari 4 tahapan, diantaranya: tahap

detoxifikasi (pen, pengukupan, dan obat herbal), pembinaan total mental spiritual,

peningkatan materi katauhidan Allah SWT, dan bimbingan lanjut dengan cara uji

coba pulang. Adapun faktor penghambatnya terletak pada residen (korban) yang

sudah lupa ingatan, dan latar belakang residen yang tidak berpendidikan agama.

Sedangkan faktor penunjangnya adalah diikut sertakannya seluruh residen dalam

semua kegiatan yang ada dalam Yayasan, dan melakukan pembinaan ulang bagi

residen yang yang kembali kambuh.

Page 6: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

limpahan rahmat dan karunianya kepada penulis sehinggga dapat menyelesaikan

skripsi ini yang berjudul “METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN

KORBAN NAPZA DALAM MEMBENTUK KESALEHAN INDIVIDU DI

YAYASAN PESANTREN NURUL JANNAH KEBON KOPI CIKARANG-

UTARA” sebagai bagian dari tugas penulis sebagai akademisi di Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi khususnya di program studi Bimbingan

Penyuluhan Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Tak lupa pula shalawat dan

salam yang tidak henti-hentinya dan selalu tercurah limpahkan kehadirat baginda

besar kita yaitu Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa umatnya dari

zaman yang intelektualitas dan modern seperti sekarang ini.

Terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari dukungan dan bantuan dari

berbagai pihak yang selama ini telah banyak sekali membantu penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini sampai akhir. Sebagai bentuk penghargaan yang tak

terhingga kepada seluruh pihak yang telah banyak membantu penulis dalam

merampungkan skripsi ini, maka izinkanlah penulis mengungkapkan ucapan

terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada:

1. Orang tua tercinta, yaitu Bapak H. Mukhtar Ghozaly Syah dan Ibunda

Hj. Siti Romdhon yang selama ini telah memberikan do’a dan

Page 7: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

iii

semangat, baik secara moril maupun materil. Berkat dorongan dan

do’a kalianlah, Ananda dapat meyelesaikan skripsi ini.

2. Untuk Kakanda Zeid Maftuh, Adinda Faqieh Adyan dan Wilad

Azkiyah serta my lovely H. M. Salafudin Istikhori yang telah

memberikan do’a dan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini.

3. Kepada Dr. Arief Subhan MA, sebagai Dekan Fakultas Ilmu Dakwah

dan Ilmu Komunikasi. Drs. Wahidin Saputra MA, sebagai Pembantu

Dekan Bidang Akademik. Drs. Mahmud Djalal MA, sebagai Pembantu

Dekan Bidang Administrasi Umum dan Keuangan. Dan Drs. Study

Rizal, LK. MA, sebagai Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan.

4. Kepada Dra. Rini Laili Prihatini M. Si, sebagai Ketua Jurusan

Bimbingan Penyuluhan Islam, dan Drs. Sugiharto MA, sebagai

Sekretaris Jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI), yang telah

membantu memberikan informasi akademik dan penyusunan transkip

nilai penulis.

5. Kapada dosen pembimbing, yaitu DR. Suparto, M. Ed. MA, yang telah

banyak meluangkan waktunya untuk membantu, mengarahkan,

membimbing, memberi masukan, saran dan kritikan yang membangun

dalam penyelesaian skripsi ini.

6. Pimpinan dan seluruh Staf Perpustakaan Utama UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan

Page 8: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

iv

Ilmu Komunikasi serta Perpustakaan Iman Jama, yang telah

memberikan pelayanan dan fasilitas buku-buku referensi.

7. Keluarga besar Yayasan Pesantren Nurul Jannah kepada K. H. Adang

Miarsa beserta istri, dan seluruh pengurus Yayasan terima kasih atas

bantuan kalian yang telah mengizinkan penulis untuk merampungkan

skripsi di Yayasan.

8. Untuk teman-teman penulis yaitu BPI angkatan 2007 dan Al-Atsya

2007, khususnya Gonnah, Imung, Chien-me, tante Nurul, Votek dan

yang lainnya. Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada kalian

semua yang sudah banyak membantu dan men-support penulis.

Pada akhirnya penulis hanya dapat mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya, hanya ucapan inilah yang dapat penulis berikan, semoga Allah

SWT yang akan membalas semua kebaikan kalian semua. Amin ya Robbal

Alamin.

Ciputat, Juni 2011

Najwa Balqies

Page 9: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

v

DAFTAR ISI

ABSTRAKSI……………………………………………………………… i

KATA PENGANTAR………………………………………………………ii

DAFTAR ISI…………………………………………………………………v

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah…………………………………………...1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah……………………………...8

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian…………………………………….9

D. Tinjauan Pustaka…………………………………………………10

E. Metodologi Penelitian……………………………………………12

1. Metode Penelitian………………………………………...12

2. Penempatan Lokasi dan Waktu Penelitian……………….13

3. Subyek dan Obyek………………………………………..14

4. Teknik Pengumpulan Data……………………………….14

5. Teknik Analisis Data……………………………………..16

6. Teknik Penulisan…………………………………………16

F. Sistematika Penulisan…………………………………………….17

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Metode

Tobat……………………………………………………………...19

1. Pengertian Metode……………………………………………19

2. Pengertian Tobat……………………………………………...21

3. Macam-macam Tobat………………………………………...28

4. Syarat dan Etika Tobat……………………………………….31

5. Ciri-ciri Pertobatan yang Diterima…………………………...35

6. Perintah Tobat………………………………………………..36

B. NAPZA

1. Pengertian dan Jenis NAPZA………………………………...40

a. Narkotika…………………………………………………40

b. Psikotropika……………………………………………....42

c. Zat Adiktif………………………………………………..45

2. Korban Penyalahgunaan NAPZA……………………………45

a. Faktor Predisposisi……………………………………….46

b. Faktor Kontribusi………………………………………...46

c. Faktor Pencetus…………………………………………..47

3. Ciri-ciri Pengguna NAPZA…………………………………..48

a. Tahap Awal………………………………………………49

b. Tahap Kedua……………………………………………...50

c. Tahap Ketiga……………………………………………..51

d. Tahap Keempat…………………………………………...52

4. Dampak Buruk NAPZA dalam Tubuh Manusia……………..53

C. Kesalehan Individu………………………………………………55

1. Pengertian Kesalehan Individu………………………………55

Page 10: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

vi

2. Ciri-ciri Kesalehan Individu………………………………….57

3. Tujuan Kesalehan Individu…………………………………..59

BAB III

GAMBARAN UMUM YAYASAN PESANTREN NURUL JANNAH

A. Sejarah Berdirinya Yayasan……………………………………...61

B. Visi dan Misi……………………………………………………..62

C. Struktur dan Organisasi dan Pengelolaan………………………..62

D. Sarana dan Prasarana……………………………………………..64

E. Persyaratan……………………………………………………….65

F. Proses Pertobatan………………………………………………...67

BAB IV

ANALISIS METODE TOBAT BAGI PENANGANAN KORBAN

PENYALAHGUNAAN NAPZA DALAM PEMBENTUKAN

KESALEHAN INDIVIDU DI YAYASAN PESATREN NURUL JANNAH

A. Pelaksanaan Metode Tobat……………………………………….69

1. Waktu Pelaksanaan…………………………………………...69

2. Pelaksanaan Metode Tobat dan Materi………………………70

a. Pelaksanaan Metode Tobat………………………………70

b. Materi Metode Tobat……………………………………..71

3. Tahap Pelaksanaan Metode Tobat……………………………72

a. Tajap Detoxifikasi………………………………………..72

b. Tahap Pembinaan Total Mental spiritual………………...73

c. Tahap Peningkatan Materi dalam Hal Ketauhidan kepada

Allah……………………………………………...............74

d. Tarapi Air Laut…………………………………………...75

e. Tahap Bimbingan Lanjut…………………………………75

B. Analisis Metode Tobat bagi Penanganan Korban Penyalahgunaan

NAPZA dalam Membentuk Kesalehan Individu………………...76

1. Pelaksanaan Metode Tobat bagi Korban Penyalahgunaan

NAPZA dalam Pembentukan Kesalehan Individu…………...76

2. Faktor Penghambat dan Penunjang dalam Penerapan Metode

Tobat…………………………………………………………78

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan………………………………………………………..81

B. Saran………………………………………………………………82

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….84

LAMPIRAN

A. Lampiran 1 : Materi Tobat Bagi Residen…………………………88

B. Lampiran 2 : Wirid Al-Hasyr……………………………………...92

C. Lampiran 3 : Daftar Ayat-ayat………………………....................97

D. Lampiran 4 : Susunan Organisasi………………………………..104

E. Lampiran 5 : Jadwal Kegiatan…………………………………...105

F. Lampiran 6 : Data Residen………………………………………106

G. Lampiran 7 : Gambar-gambar……………………………………110

Page 11: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia diciptakan oleh Allah dengan sebaik-baik ciptaan. Akan

tetapi dibalik kesempurnaan itu manusia juga merupakan makhluk yang

lemah, yang tidak pernah luput dari kesalahan dan dosa. Karena manusia

merupakan anak dan cucu Nabi Adam a.s. yang dalam sejarahnya telah

melakukan dosa sehingga dia diturunkan oleh Allah ke bumi. Dan dari sinilah

permulaan perjalanan manusia dimulai.

Apabila manusia tergelincir dalam perbuatan dosa, maka itu

merupakan turunan dari perbuatan Nabi Adam. Namun sesungguhnya Nabi

Adam telah menambal setelah memecahkan, membangun setelah

menghancurkan, dan bertobat setelah berbuat dosa. Maka orang yang bertobat

sesungguhnya telah menegakkan argumentasi atas keabsahan garis

keturunannya Nabi Adam dengan cara tetap berpegang pada batas sebagai

manusia. Sementara itu orang yang terus menerus berkubang dalam dosa dan

kezhaliman berarti mencatatkan dirinya pada garis keturunan setan.1

1 Imam Abū Hāmid, Menebus Dosa; Makna dan Tatacara Bertobat. Penerjemah

Saifuddin Zuhri (Bandung: Pustaka Hidayah, 2008), h.14.

Page 12: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

2

Oleh karena itu Allah selalu memerintahkan kepada kita semua untuk

bertobat memohon ampunan kepada-Nya. Sesuai dengan firman-Nya dalam

surat Ali-Imran ayat 133 yang berbunyi:

Yang artinya: “Dan bersegeralah kamu mencari Ampunan dari

Tuhanmu dan mendapatkan Syurga yang luasnya seluas langit dan bumi

yang disediakan bagi orang-orang yang bertaqwa”. 2

Dalam Al-Qur`an dan Sunnah terdapat begitu banyak istilah dan

perintah untuk bertobat. Dan Rasulullah pun bersabda:

Yang artinya: “Barang siapa yang bertobat sebelum matahari terbit

dari barat niscaya Allah akan mengampuninya”.3

Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya

yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah

kembalinya seseorang ke jalan yang benar, sehingga kesuburan akan berlipat

dan kekuatan akan bertambah lebih dari yang sebelumnya, sedangkan

dosa-dosa yang lama dengan sendirinya akan diampuni oleh Allah dan

mereka akan dapat menempuh jalan yang benar dan terang menderang dari

2 Dapertemen Agama RI, Al-Qur`an Terjemahan, (Bandung: PT. Syaamil Cipta Media,

2004), h.67 3 HR. Muslim, Kitab ad-Dzikr Wa ad-Du’a, dalam Ibnu Taimiyah, Mutiara Taubah,

(Jakarta: Pustaka as-Sunnah, 2004), h. 24.

Page 13: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

3

hidayah Allah.4 Karena mengingat tak seorang pun yang dapat terhindar dari

perbuatan dosa, maka tobat merupakan jalan yang wajib ditempuh oleh setiap

manusia.

Di Era Globalisasi ini banyak orang terpukau di dalamnya, karena

mereka menyangka bahwa dengan modernisasi itu serta merta akan

membawa mereka kepada kesejahteraan. Akan tetapi mereka lupa bahwa

dibalik modernisasi yang serba gemerlap yang memukau itu ada gejala yang

dinamakan the agony of modernization, yaitu dampak sengsara karena

modernisasi.5

Hal ini dikemukakan oleh Prof. Nugroho Notosusanto pada pidato

Dies Natalis Universitas Indonesia 1982 yang berjudul “Mengenali Medan

Pengabdian”. Gejala the agony of modernization merupakan ketegangan

psikososial itu dapat disaksikan oleh masyarakat, yaitu semakin

meningkatnya angka-angka kriminalitas yang disertai dengan tindak

kejahatan. Dikemukakan oleh para ahli bahwa gejala psikososial di atas,

disebabkan karena semakin modern suatu masyarakat semakin bertambah

intensitas dan eksistensi dari berbagai disorganisasi dan disintegrasi sosial di

masyarakat.6

4 Sudirman Tebba, Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar, (Banten: Penerbit

Pustaka Irvan, 2008), h. 193. 5 Dadang Hawari, Al-Qur`an : Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa, edisi ke-3,

(Yogyakarta: PT. Dana Bhakti Prima Yasa, 2004), h. 2. 6 Ibid., h. 3.

Page 14: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

4

Terjadinya fenomena di atas dalam kehidupan sehari-hari, maka

masyarakat luas menjadi mudah terprovokasi melakukan kegiatan-kegiatan

negatif, seperti halnya sekarang banyak orang yang mudah terjerumus kepada

gaya hidup hedonis, yaitu kehidupan yang semata-mata memuja kenikmatan

dunia, sehingga mereka mengenal bahkan akrab dengan salah satu barang

terlarang yakni NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif).

Badan Narkotika Nasional (BNN) mencatat bahwa, pada tahun 2008

terdapat 3,6 juta orang Indonesia yang mengkonsumsi narkoba. Sekitar 1,355

juta adalah pelajar dan mahasiswa. Di DKI Jakarta terdapat 6.980.700 butir

narkoba yang telah dikonsumsi oleh para pemakai, di Yogyakarta yang

jumlahnya mencapai 2.537.000, dan di Maluku 968.900 butir.7

Dan untuk daerah Jawa Timur kasus penyalahgunaan narkoba

pada tahun 2008, di mana tersangka kasus narkoba menyangkut

PNS/TNI/Polri sebanyak 216 kasus, swasta sebanyak 2.517 kasus, mahasiswa

44 kasus dan pelajar 31 kasus.8 Berdasarkan jenjang pendidikan, pengguna

narkoba yang terbanyak adalah remaja dengan jenjang pendidikan

SMA sebanyak 2.586 kasus, SLTP 555 kasus, SD 85 kasus dan Perguruan

Tinggi 61 kasus. Sedangkan di tahun 2009 terdapat 2.048 kasus dengan 2.650

7 Koran Jakarta, “Angka Penyalahgunaan Narkoba di Jakarta”, Artikel ini diakses pada

08 April 2011 dari http://www.koran-jakarta.com/berita-detail.php?id=38603. 8 Ibid., “Data Kasus Narkoba”, Artikel ini diakses pada 08 April 2011 dari

http://www.bnpjabar.or.id/index.php?option=com_content&view=article&id=328:data-ungkap-

kasus-narkoba-tahun-2009&catid=52:hasil-operasi&Itemid=182.

Page 15: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

5

tersangka. Dan untuk daerah Jawa Barat kasus narkoba pada tahun 2009

mencapai 5.254 kasus.9

Pada tahun 2009 Badan Narkotika Nasional (BNN) mencatat

pengguna narkoba di Indonesia sekitar 3,2 juta orang, atau sekitar 1,5 persen

dari jumlah penduduk Negeri ini. Dari jumlah tersebut sebanyak 8.000 orang

menggunakan narkotika dengan alat bantu berupa jarum suntik, dan 60%

terjangkit HIV/AIDS, serta sekitar 15.000 orang meninggal setiap tahunnya

karena menggunakan NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif).10

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Hawari pada tahun 1990

telah dapat dibuktikan bahwa sebenarnya seorang pecandu NAPZA adalah

seorang yang mengalami gangguan kejiwaan, orang yang sakit, atau seorang

pasien yang memerlukan pertolongan terapi serta rehabilitasi, bukannya

hukum. Adapun perbuatan penyalahgunaan/ketergantungan NAPZA dengan

segala dampaknya itu (kriminalitas dan perilaku anti sosial lainnya) adalah

merupakan perkembangan lanjut dari gangguan kejiwaan. Oleh karena itu

seharusnya penanganan terhadap mereka yang mengidap ketergantungan

NAPZA adalah rehabilitasi.11

9 BPS, “Data Kasus Narkoba”, Artikel ini diakses pada 08 April 2011 dari

http://www.bnpjabar.or.id/index.php?option=com_content&view=article&id=328:data-ungkap-

kasus-narkoba-tahun-2009&catid=52:hasil-operasi&Itemid=182. 10 Vera Farah Bararah, “Banyak Orang yang Memakai Narkoba.” Artikel ini diakses pada

12 Februari 2011 dari http://health.detik.com/read/2009/07/13/103136/1163810/763/36-juta-

orang-indonesia-pakai-narkoba-di- 2008?ld991107763. 11

Dadang Hawari, Psikiater, Al-Qur`an : Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa,

edisi ke-3, (Yogyakarta: PT. Dana Bhakti Prima Yasa,2004), h. 15.

Page 16: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

6

Untuk dapat menanggulangi permasalahan ini, maka kita harus peka

untuk berupaya menyembuhkan dan menanggulangi para korban pecandu

NAPZA. Salah satu caranya yaitu dengan mendirikan tempat rehabilitasi,

yang di dalamnya terdapat terapi psikoreligius untuk memulihkan kesehatan

baik fisik maupun mental bagi mereka yang menyalahgunakan NAPZA.

Salah satu jalannya adalah adanya konsep pertobatan dalam

menangani pecandu NAPZA, untuk memperbaiki akidah dan meningkatkan

keimanan serta tauhid kepada Allah, sehingga seseorang dapat mengetahui

dan memahami dosa, kesalahan, dan kelalaiannya yang bertentangan dengan

nilai-nilai ajaran agama.

Dalam buku Al-Qur`an; Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Jiwa,

Dadang Hawari menyatakan bahwa pendekatan psikoreligius sangat penting

bagi upaya pencegahan, pengobatan, dan pemulihan. Karena ada kaitannya

antara peran agama dengan penangulangan NAZA, Hawari telah menemukan

sistem terpadu yaitu integrasi antara terapi medik, psikologik, dan agama,

dengan filosofi berobat dan bertobat. Dengan metode ini angka rawat inap

dapat ditekan dari 43,9% menjadi 12,21%. Kaitannya dengan ketaatan

beribadah maka penderita NAZA yang telah menjalani terapi dengan metode

berobat dan bertobat, bila penderita rajin menjalankan ibadah maka resiko

kekambuhan hanya 6,83%. Sedangkan yang bersangkutan tidak menjalankan

ibadah sama sekali resiko kambuh 71,67%.12

12

Dadang Hawari, Al-Qur`an; Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Jiwa, edisi ke-3,

(Yogyakarta: PT. Dana Bhakti Prima Yasa, 2004), h. 290.

Page 17: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

7

Dari pernyataan di atas, menggambarkan bahwa pentingnya

psikoreligius untuk penanganan korban penyalahgunaan NAPZA. Adapun

salah satu tempat rehabilitasi yang menggunakan psikoreligius adalah

Yayasan Pesantren Nurul Jannah.

Yayasan ini merupakan salah satu tempat rehabilitasi korban

penyalahgunaan NAPZA yang terletak di Kawasan Kebon Kopi, No.65 RT.

03/06, Desa Karang Asih, Cikarang Utara, Bekasi, Jawa Barat. Yayasan ini

menggunakan metode tobat dalam upaya penyembuhan korban

penyalahgunaan NAPZA, baik secara jasmani maupun rohani,13

dan

menyembuhkan akhlak pribadi.

Sesuai dengan Visi Yayasan yang menyatakan bahwa melaksanakan

amar ma’ruf nahi munkar, dalam rangka mewujudkan masyarakat

Indonesia bebas dari pengaruh penyalahgunaan NAPZA (narkoba)

dan mengupayakan penanggulangan dan pencegahan HIV/AIDS

menuju masyarakat yang sehat dan berkualitas, yaitu masyarakat yang

beriman dan bertaqwa.14

Dari pernyataan di atas, penulis melihat bahwa yang menjadi tujuan

utama dari Yayasan ini adalah membentuk keimanan dan ketaqwaan

(kesalehan individu) para pengguna NAPZA. Sehingga mereka dapat menata

kembali kehidupannya.

Penulis meneliti di Yayasan Pesantren Nurul Jannah adalah

karena upaya penanganan korban penyalahgunaan NAPZA, yaitu dengan

suatu metode tobat. Hingga kaitannya antara tobat dengan korban NAPZA

13

Sehat jasmani adalah sehat jiwa, sehat rohani adalah orang yang tidak sakit karena

selalu berpegang teguh kepada Al-Qur`an dan Hadits. 14

Dokumentasi Profil Sejarah Yayasan Pesantren Nurul Jannah 2009, h. 2.

Page 18: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

8

adalah memohon ampunan dan kesembuhan kepada Allah SWT. Oleh

karena itu, berdasarkan latar belakang di atas penulis merasa tertantang

untuk meneliti metode tobat bagi para penyalahguna NAPZA dengan

memberi judul: “METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN

NAPZA DALAM PEMBENTUKAN KESALEHAN INDIVIDU DI

YAYASAN PESANTREN NURUL JANNAH KEBON KOPI CIKARANG

UTARA”

Adapun penting dan menariknya dari penelitian ini adalah metode

yang digunakan dalam penanganan korban penyalahgunaan NAPZA yaitu

dengan metode tobat, sehingga membuat kita yang mengetahuinya menjadi

penasaran. Bagaimana metode tersebut dapat diterapkan pada korban

penyalahgunaan NAPZA. Karena yang kita ketahui bahwa melaksanakan

tobat itu sendiri harus berdasarkan atas keinginan atau kemauan hati kita, dan

tanpa adanya hidayah Allah seseorang tidak akan tobat.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Dari uraian latar belakang masalah di atas dan berdasarkan hasil

survei awal. Pimpinan Yayasan Pesantren Nurul Jannah menjelaskan bahwa

terapi atau metode yang digunakan bagi penanganan korban NAPZA adalah

metode tobat.15

Dengan demikian penulis memfokuskan pembahasan ini dengan

membatasi masalah pada pelaksanaan metode tobat bagi para korban/pasien

15

Wawancara Pribadi dengan K. H. Adang Miarsa. Cikarang, 27 November 2010.

Page 19: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

9

penyalahgunaan NAPZA dalam membentuk kesholehan individu. Dan apa

yang menjadi faktor hambatan serta apa yang menjadi faktor pendukung

dalam pelaksanaan metode tobat. Dengan adanya batasan dalam masalah ini

untuk dapat mempermudah dan menghindari salah pengertian serta

mempertegas ruang lingkup pembahasan.

Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana cara pelaksanaan metode tobat bagi korban penyalahgunaan

NAPZA yang dilakukan oleh Yayasan Nurul Jannah sehingga

membentuk kesholehan individu?

2. Apa yang menjadi faktor penghambat dan pendukung dalam penerapan

metode tobat?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mengetahui, memaparkan, dan menganalisis pelaksanaan metode tobat

bagi korban penyalahgunaan NAPZA.

2. Menyebutkan faktor-faktor yang menjadi penghambat dan pendukung

dalam proses penerapan metode tobat.

Manfaat dari penelitian ini dapat dilihat dari beberapa segi, yaitu:

Page 20: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

10

1. Ilmu pengetahuan, diharapkan penelitian ini dapat menambah pengetahuan

baru pada mata kuliah Ilmu Dakwah, Psikologi Konseling, dan Bimbingan

Punyuluhan/Konseling Islam.

2. Akademis, diharapkan penelitian ini dapat memberikan sumbangan

pemikiran pada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang dapat

dijadikan bahan acuan dalam menangani korban/pasien penyalahgunaan

NAPZA yang semakin meningkat dari tahun ke tahun bagi Universitas dan

Jurusan khususnya jurusan BPI (Bimbingan dan Penyuluhan Islam).

3. Lembaga, diharapkan penelitian ini dapat memberikan masukan

konstruktif dalam menangani para korban NAPZA. Seperti: membangun

tempat-tempat rehabilitasi yang di dalamnya terdapat psikoreligius.

D. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka merupakan suatu bagian dari penelitian yang

memuat tinjauan atas kepustakaan (literatur) yang berkaitan dengan topik

pembahasan, atau bahkan yang memberikan inspirasi dan mendasari

dilakukannya penelitian.16

Tinjauan pustaka dalam penelitian ini adalah :

1. Pengaruh Pelaksanaan Dzikir Syifa’ Terhadap Kesehatan Mental Korban

Pecandu Narkotika, Psikotrapika dan Zat Adiktif (NAPZA) Di Yayasan

16 Hamid Nasuhi, et.al, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, tesis dan disertasi)

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, (Jakarta: CeQDA, 2007), cet.ke-2, h. 20.

Page 21: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

11

Nurus Syifa’ Kelapa Dua Jakarta Barat. Oleh Tini Aulawiyah Komba,

104052002000, tahun 1429 H / 2008. Adapun kelebihan di dalam

penelitian tersebut adalah mengetahui bagaimana pengaruh terapi dzikir

terhadap kesehatan mental korban pecandu NAPZA. Sedangkan

kekurangan di dalam penelitian ini adalah tidak terlalu jelas bagaimana

pengaruh dzikir tersebut terhadap kesehatan pecandu NAPZA, karena

penelitian ini lebih memaparkan bagaimana pelaksanaannya.

2. Pelaksanaan Terapi Seni Dalam Pengembangan Kreatifitas Pasien NAZA

(Narkotika, Alkohol, dan Zat Adiktif) Di Rumah Sakit Ketergantungan

Obat (RSKO) Cibubur Jakarta Timur. Oleh Siti Mutmainah,

104052001996, tahun 1430 H / 2009. Penelitian ini menggambarkan

macam-macam pelaksanaan terapi seni dalam mengembangkan kreativitas

pasien NAZA. Sayangnya kekurangan dari penelitian ini tidak

mengungkap segi religius yang ditonjolkan dalam penanganan pasien

NAPZA.

Skripsi ini penulis beri judul “Metode Tobat untuk Penanganan

Korban NAPZA dalam Membentuk Kesalehan Individu di Yayasan Pesantren

Nurul Jannah Kebon Kopi Cikarang Utara”. Penulis merasa bahwa penelitian

ini dengan penelitian yang sebelumnya sangatlah berbeda dalam penanganan

korban NAPZA. Karena penanganan yang diberikan kepada korban NAPZA

adalah dengan menggunakan metode tobat.

Page 22: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

12

E. Metodologi Penelitian

1. Metode Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kualitatif. Penelitian kualitatif menurut Bogdan dan Tailor seperti yang

dikutif Lexy J. Maleong yaitu, “Sebagai prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari

orang-orang dan perilaku yang diamati. 17

Adapun sifat utama penelitian ini adalah deskriptif yang bertujuan

untuk mendeskripsikan apa-apa yang berlaku. Di dalamnya terdapat upaya

mendeskripsikan, mencatat, analisis, dan menginterprestasikan kondisi-

kondisi yang sekarang ini terjadi atau ada. Dengan kata lain, penelitian

deskriptif bertujuan memperoleh informasi-informasi mengenai keadaan

saat ini.

Dalam hal ini, penulis melakukan observasi, wawancara, dan

dokumentasi. Data yang diperoleh akan dianalisa serta disajikan dalam

suatu pandangan yang utuh. Dan penelitian ini bermaksud mengungkapkan

fakta-fakta yang tampak di lapangan dan digambarkan sebagaimana

adanya dengan berupaya memahami sudut pandang responden dan konteks

subjek penelitian secara mendalam, sehingga dipergunakan metode

deskriptif dengan pendekatan kualitatif.

17 Lexy J Maleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya,

2000), h. 3.

Page 23: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

13

2. Penempatan Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Yayasan Pesantren Nurul Jannah yang

bertempat di Kawasan Kebon Kopi, No.65 RT. 03/06, Desa Karang Asih,

Cikarang Utara, Bekasi, Jawa Barat.

Alasan pemilihan lokasi penelitian ini didasari oleh pertimbangan-

pertimbangan sebagai berikut:

a. Yayasan ini merupakan tempat rehabilitas korban penyalahgunaan

NAPZA dengan menggunakan metode tobat. Oleh karena itu menarik

perhatian bagi yang para pembaca, karena ini merupakan hal yang baru

yang telah ditemukan oleh penulis dan belum banyak dikaji oleh

penulis-penulis yang lain.

b. Yayasan ini, merupakan Yayasan yang banyak dikenal oleh orang

banyak. Siswa-siswa yang ada di dalamnya pun berasal dari berbagai

macam tempat tinggal. Tidak hanya berasal dari lingkungan sekitar,

akan tetapi ada juga berasal dari luar pulau Jawa lainnya.

c. Yayasan ini merupakan tempat lembaga yang resmi tercatat di

Pemerintah. Di bawah naungan BNN (Badan Narkotika Nasional)

yang tiap 3 (tiga) bulan sekali dari pihak Yayasan harus mengirimkan

laporan.

Waktu penelitiannya antara 27 November sampai dengan selesai.

Page 24: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

14

3. Subyek dan Obyek

Adapun subjeknya adalah korban penyalahgunaan NAPZA.

Sedangkan objeknya adalah metode tobat yang digunakan di Yayasan

Pesantren Nurul Jannah Kebon Kopi Cikarang Utara.

4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik

dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Dan sesuai dengan

permasalahan penelitian dan data-data yang dibutuhkan. Maka penelitian

ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara menggunakan

teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi.

a. Observasi

Observasi adalah teknik yang diarahkan pada kegiatan

memperhatikan secara akurat, mencatat fenomena yang muncul dan

mempertimbangkan hubungan antara aspek tersebut.18

Selama

observasi, penulis dibantu dengan alat-alat observasi seperti kamera,

buku catatan, dan alat tulis.

18 Nuraida Halid, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Tangerang: Penerbit. Islamic

Research Pulbishing, 2009), h. 155.

Page 25: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

15

b. Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan

mempergunakan tanya jawab antar pencari informasi dengan sumber

informasi.19

Dalam hal ini, penulis akan mewawancara informan dengan

teknik snow ball (bola salju). Dengan mewawancara beberapa orang

secara acak yang benar-benar menguasai permasalahan dalam

penelitian ini, kemudian penulis meminta rujukan untuk mendapatkan

informasi dari informasi lainnya, begitu seterusnya sampai sekiranya

sudah tidak muncul lagi informasi-informasi baru yang bervariasi.

Wawancara ini dilakukan untuk mendapatkan informasi data

yang akurat tentang waktu dan kegiatan pelaksanaan metode tobat

yang dilakukan di Yayasan Nurul Jannah. Untuk itu, penulis

melakukan Tanya jawab langsung secara lisan dan face to face dengan

para pembimbing (guru/ustadz) dan para korban/pasien

penyalahgunaan NAPZA.

Dan banyaknya informan yang diwawancarai oleh penulis

yaitu berjumlah 4 orang. Adapun informannya adalah bapak K.H.

Adang Miarsa yaitu sebagai ketua pimpinan Yayasan sekaligus

pembina spiritual, bapak Jaja Tarsija yaitu sebagai asisten dari bapak

19 Nuraida Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial, (Yogyakarta: Gajah mada

University Press, 2005), h. 111.

Page 26: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

16

K.H Adang Miarsa, dan 2 residen laki-laki yaitu Yusuf dan Isa (bukan

nama yang sebenarnya).

5. Dokumentasi

Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data melalui

peninggalan tertulis, terutama berupa arsip-arsip dan termasuk juga

buku-buku tentang pendapat, teori, dalil, atau hukum-hukum dan

lainnya yang berhubungan dengan masalah metode tobat.20

6. Teknik Analisis Data

Pengelolaan data yang dilakukan dengan pendekatan deskriftif

kualitatif, yaitu menggunakan data secara verbal dan kualifikasi bersifat

teoritis. Tujuannya untuk menggambarkan pelaksanaan metode tobat yang

digunakan pembimbing (guru/ustadz) dalam menangani korban

penyalahgunaan NAPZA di Yayasan Pesantren Nurul Jannah. Penelitian

kualitatif ini menghasilkan transkip wawancara, catatan lapangan, gambar,

dan yang lainnya.

7. Teknik Penulisan

Penelitian ini penulis berpedoman dan mengacu kepada buku

“Pedoman Penulisan Karya Ilmiyah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi) UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta” yang diterbitkan oleh CeQDA, April 2007,

20

Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial, h.133.

Page 27: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

17

cet. Ke-2. Selain itu penulis menggunakan buku-buku yang berhubungan

dengan metode penelitian dan Kamus Bahasa Indonesia.

F. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan ini sangat diperlukan yang baik, benar, dan tepat

melalui aturan atau tata cara penulisan. Untuk dijadikan sebagai bahan acuan,

maka penulis memasukkan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Mengemukakan tentang Latar Belakang

Masalah, Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan dan

Manfaat Penelitian, Tinjauan Pustaka, Metodologi Penelitian

dan Sistematika Penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI. Meliputi Pengertian Metode,

Pengertian Tobat, Macam-Macam Tobat, Syarat dan Etika

Tobat, Ciri-Ciri Pertobatn yang Diterima, Perintah Tobat,

Pengertian dan Jenis NAPZA, Korban Penyalahgunaan

NAPZA, Ciri-ciri Pengguna NAPZA, Dampak Buruk NAPZA

Dalam Tubuh Manusia, Pengertian Kesalehan Individu, Ciri-

ciri Kesalehan Individu, Tujuan Kesalehan Individu.

BAB III GAMBARAN UMUM YAYASAN NURUL JANNAH

KEBON KOPI CIKARANG UTARA. Meliputi Sejarah

Berdirinya Yayasan Nurul Jannah, Visi, Misi Yayasan Nurul

Page 28: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

18

jannah, Strutur dan Organisasi dan Pengelola, Saran dan

Prasarana, Persyaratan, Proses Pertobatan.

BAB IV TEMUAN DAN ANALISA. Menjelaskan tentang Analisis

Metode Tobat Bagi Penanganan Korban NAPZA dalam

Pembentukan Kesalehan Individu yang meliputi; Pelaksanaan

Metode Tobat dan Materi Metode Tobat, Tahapan

Pelaksanaan, Analisis Metode Tobat bagi Penanganan Korban

NAPZA dalam Pembentukan Kesalehan Individu.

BAB V PENUTUP. Merupakan bab terakhir yang menguraikan

tentang Kesimpulan Penelitian ini dan Saran-saran yang

diajukan kepada pihak-pihak terkait dalam masalah ini.

Page 29: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

19

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Metode Tobat

1. Pengertian Metode

Pada dasarnya semua manusia memiliki tujuan dalam hidupnya. Dan

untuk mencapai semua itu, maka dibutuhkannya suatu metode atau cara.

Sedangkan secara etimologi metode berasal dari bahasa Yunani, yang

terdiri dari penggalan kata “meta” yang berarti “melalui” dan “hedos”

berarti “jalan”. Dalam pengertian yang lebih luas, metode bisa pula

diartikan sebagai “segala sesuatu atau cara yang digunakan untuk

mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan”.1

Dan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia metode ialah “cara

teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai

sesuai dengan yang dikehendaki atau cara kerja yang bersistem untuk

memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang

ditentukan”.2 Sedangkan menurut Kamus Manajemen Metode ialah “cara

melaksanakan pekerjaan”3

1 M. Lutfi, Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan (Konseling) Islam, (Jakarta:

Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah, 2008), h.120. 2 Depdiknas, Kamus Besar bahasa Indonesia, edisi ke-3, (Jakarta : Balai Pustaka, 2002),

h. 740. 3 B.N. Marbun, Kamus Manajemen, (Jakarta : Pustaka Sinar Harapan, 2005), h.173.

Page 30: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

20

Penulis melihat dari ketiga pengertian di atas, maka bisa disimpulkan

bahwa metode adalah jalan atau cara yang sudah diatur untuk

mempermudah pelaksanaan seseorang untuk mencapai suatu tujuan yang

diinginkan. Selain berbicara tentang metode ada pula kata yang sering

orang banyak katakan yaitu kata teknik dan pendekatan. Dari ketiga kata

ini kedengarannya seperti memiliki makna dan kegunaan yang sama antara

kata yang satu dengan kata yang lainnya dalam melakukan suatu

pekerjaan.

Sesungguhnya ada perbedaan antara teknik daan metode pada sisi

fungsionalisnya. Metode merupakan unsur penggunaan yang bersifat

teoritis dan lebih luas dari sebagai bagian dari upaya ilmiah. Sedangkan

teknik dan atau pendekatan lebih bersifat teknis dan sesuatu yang empiris

serta spesifik yang terjadi pada penerapan suatu pekerjaan tertentu.

Dengan kata lain, teknik atau pendekatan bisa digunakan karena

dipengaruhi oleh situasi dan kondisi yang ditentukan pada saat melakukan

pekerjaan.4

Dalam pelayanan bimbingan dan penyuluhan (konseling) pada

umumnya penggunaan istilah metode dan teknik kadang kala dipakai

berganti-gantian tergantung kepada obyek yang sedang dilayani. Hal ini

perlu dikemukakan untuk memberikan wacana yang lebih luas dan

fleksibel mengenai berbagai metode dan teknik serta pendekatan yang

4 M. Lutfi, Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan (Konseling) Islam, (Jakarta:

Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah, 2008), h. 121.

Page 31: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

21

digunakan dalam memberikan pelayanan bimbingan penyuluhan dan

konseling.

2. Pengertian Tobat

kata “tobat” yang sudah menjadi kosa kata bahasa Indonesia berasal

dari kata bahasa Arab. Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata

“tobat” mengandung dua pengertian. Pertama, tobat berarti sadar dan

menyesali dosanya (perbuatan salah atau jahat) dan berniat untuk

memperbaiki tingkah laku dan perbuatannya. Kedua, kata “tobat” berarti

kembali kepada agama (jalan, hal) yang benar. “Bertobat” berarti

menyadari, menyesali, dan berniat hendak memperbaiki (perbuatan yang

salah).5 Dalam Kamus Kontemporer Arab-Indonesia, tâba berarti tobat,

bertobat.6

Dalam bahasa Arab kata “tobat” itu adalah bentuk dasar (mashdar) dari

kata ( تاب ), ( يتوب ), ( توبة ). Kata “tobat” berarti kembali ke jalan yang

benar”. Secara istilah, tobat berarti kembali kepada Allah dengan

melepaskan segala ikatan penyimpangan yang pernah dilakukan, kemudian

bertekad untuk melaksanakan segala hak-hak Allah.7

Dalam Tafsir Al-Mishbah, bertobat atau menyucikan diri dari kotoran

bathin, sedang menyucikan dari kotoran lahir adalah mandi atau

5 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar bahasa Indonesia, edisi ke. 3, (Jakarta:

Balai Pustaka, 2002), h. 1202. 6 Zuhdi Muhdlor, Kamus Kontemporer; Arab-Indonesia, (Yogyakarta: Penerbit Multi

Karya Grafika, 1998), h. 98. 7 Yahya Jaya, Peranan Tobat dan Maaf Dalam Kesehatan Mental, (Jakarta: Ruhama,

1995), h. 9.

Page 32: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

22

berwudhu.8 Lain halnya istilah tobat yang dijelaskan dalam Ensiklopedia

Tasawuf yang mengartikan tobat yaitu kembali dari sesuatu yang dicela

oleh syara‟ menuju sesuatu yang dipuji.9

Bila penulis melihat kedua penjelasan di atas, maka tampak adanya

perbedaan konteks. Namun, pada dasarnya kedua istilah tersebut memiliki

satu makna yaitu kembali kepada jalan Allah.

Sebelum penulis membicarakan tentang macam-macam tobat, syarat

dan etika tobat, serta perintah tobat. Maka setidaknya kita harus

mengetahui terlebih dahulu tentang apa yang dimaksud dengan tobat.

Maka di sini akan dijelaskan pengertian tobat menurut beberapa para ahli,

diantaranya adalah:

Dalam buku Menembus Dosa; Makna dan Tatacara Bertobat,

Saifuddin Zuhri menjelaskan bahwa tobat merupakan ungkapan dari suatu

pengertian yang tersusun dari tiga unsur secara berurutan, yaitu

diantaranya: ilmu, kondisi, dan perbuatan. Ilmu akan menghasilkan

kondisi, kondisi akan menghasilkan perbuatan.10

Ilmu di sini adalah pengetahuan seorang hamba tentang besarnya

bahaya yang diakibatkan oleh dosa-dosanya. Sehingga dosa tersebut

menjadi penghalang antara dirinya dengan Allah (objek yang dicintainya).

8 Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah; Pesan, Kesan, Keserasian, (Jakarta: Lentera Hati,

2005), h. 480. 9 UIN Syarif Hidayatullah, Ensiklopedia Tasawuf Jilid 3, (Bandung: Penerbit Angkasa,

2008), h. 1337. 10

Imam Abū Hāmid, Menebus Dosa; Makna dan Tatacara Bertobat. Penerjemah

Saifuddin Zuhri (Bandung: Pustaka Hidayah, 2008), h. 21.

Page 33: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

23

Dengan begitu, timbullah perasaan sedih, dan sakit karena objek yang

dicintainya hilang. Selanjutnya, apabila rasa sakit itu telah mendominasi

hati dan menguasainya, maka perasaan itu akan menyadarkannya akan

masa kini, masa lalu, dan masa yang akan datang.11

Bila penulis melihat penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan.

Bahwa orang yang melakukan tobat pada dasarnya mereka mengetahui

tentang apa yang dilakukannya. Sehingga mereka dapat merasakan bahwa

apa yang mereka lakukan telah bertentangan dengan apa yang menjadi

aturan Allah.

Kaitannya dengan masa kini, masa lalu, dan masa mendatang adalah

bahwa masa kini tercermin melalui tindakan segera meninggalkan dosa

yang sedang dikerjakannya; korelasinya dengan masa yang akan datang

tercermin melalui tekad untuk menjauhi setiap dosa yang dapat

menyebabkan hilangnya objek yang dicintai sampai akhir hayat; sementara

korelasinya dengan masa lalu dilakukan dengan segera mengganti apa-apa

yang pernah terlewatkan dengan kebaikan dengan mengerjakan ulang jika

hal tersebut dapat diperbaiki.12

Menurut Abu Abdillah Sofyan Chalid Ruray menjelaskan dalam

tulisannya.13

Bahwa Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-„Utsaimin

rahimahullah menerangkan, Makna taubat secara bahasa adalah

11

Ibid., h. 22. 12

Ibid., h. 23. 13

Chalid Ruray, “Kapan Itu Dilaksanakan” Artikel ini diakses pada 15 Februari 2011 dari

http://mediasalaf.com/aqidah/taubat-muara-terindah-bagi-seorang-hamba/.

Page 34: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

24

kembali, sedangkan menurut perngertian syar‟i taubat adalah kembali

dari maksiat kepada Allah Ta‟ala menuju ketaatan kepada-Nya. Dan

taubat yang paling agung serta paling wajib adalah taubat dari

kekafiran kepada keimanan.

Dalam buku Menembus Dosa dengan Tobat menyatakan bahwa Sahal

bin Abdullah At-Tustari, tobat adalah penggantian gerak-gerik yang tercela

dengan gerak-gerik terpuji.14

Bila penulis melihat dari kedua pengertian di atas. Maka dapat

diartikan bahwa tobat di sini hanya kembalinya seseorang ke jalan Allah

dari kemaksiatan dan perubahan yang dilakukan ialah dengan mengganti

perbuatannya yang dulu dengan kebaikan. Lain halnya dengan pengertian

tobat di bawah ini.

Menurut H. Mahmus dalam bukunya Terjemahan Irsyadul Ibad,

menyatakan bahwa Al-Qadhi Husain, Abutthoyyib Imam Mawardi dan

Ulama yang lainnya berpendapat bahwa tobat masih perlu diisyaratkan lagi

yaitu membaca istigfar dengan lidahnya, hatinya menyesal atas perbuatan

yang dilakukan.15

Penulis melihat bahwa tobat yang dijelaskan di atas, adalah tobat yang

mengharuskan seseorang melafalkan kata istighfar yang disertai dengan

penyesalan. Namun tidak adanya penjelasan tentang apa yang harus

14

Imam Abū Hāmid Muhammad bin Muhammad al-Ghazālī, Menebus Dosa; Makna dan

Tatacara Bertobat. Penerjemah Saifuddin Zuhri (Bandung: Pustaka Hidayah, 2008), h. 23. 15

Mahmus Ali, Terjemahan Irsyadul Ibad, (Surabaya: PT. Mahkota, 1992), h. 871.

Page 35: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

25

dilakukan oleh seseorang setelah bertobat. Berbeda dengan penjelasan

tobat di bawah ini.

Dalam buku Kajian Lengkap Penyucian Jiwa: Tazkiyatun Nafs, Sa‟id

Hawwa menyatakan bahwa tobat dari dosa dengan cara kembali kepada

Allah merupakan jalan pembuka bagi orang-orang yang sedang

mengadakan perjalanan, modal bagi orang-orang yang beruntung, langkah

awal para murid, kunci istiqamah orang-orang yang condong kepada

Allah, teropong bagi orang-orang pilihan dan orang-orang yang dekat

kepada-Nya, yang dilakukan oleh para Nabi, mulai dari Adam dan umat

para Nabi, termasuk kita sebagai umat Nabi Muhammad, adalah sangat

layak dilakukan. Bertobat berarti mengikuti Sunnah para Nabi dan

Rasulullah.16

Menurut Sudirman Tebba dalam bukunya Meraih dan Bahagia dengan

Istighfar, tobat adalah kembali ke jalan yang benar, maka kesuburan akan

berlipat dan kekuatan akan berlimpah dari yang selama ini, dan dosa-dosa

yang lama itu dengan sendirinya akan diampuni oleh Allah dan mereka

akan dapat menempuh jalan yang benar dan terang menderang dari

hidayah Allah.17

Penulis melihat dari kedua pengertian di atas, dapat disimpulkan

bahwa tobat merupakan tempat pertama yang harus dilakukan oleh

16

Sa‟id Hawwa, Kajian Lengkap Penyucian Jiwa: Tazkiyatun Nafs, (Jakarta: Penerbit

Pena Pundi Aksara, 2007), h. 414. 17

Sudirman Tebba, Meraih dan Bahagia Dengan Istighfar, (Banten: Penerbit Pustaka

Irvan, 2008), h.193.

Page 36: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

26

seseorang untuk kembali ke jalan Allah. Karena selain dihapuskannya

dosa-dosa yang lalu, tobat pun dapat mendatangkan hidayah Allah dalam

kehidupan seseorang.

Adapun tobat yang diperintahkan kepada orang-orang Mukmin adalah

tobat nashuha. Allah SWT., berfirman: Hai orang-orang beriman,

bertobatlah kepada Allah dengan tobat nashuha (tobat yang semurni-

murninya) (QS Al-Tahrim [66]: 8).18

Lalu, apa yang dimaksud dengan

tobat nasuha?.

Al-Nasûh itu merupakan sîghah mubâlaghah (bentuk yang

menunjukakan lebih) dari kata nâsih. Sebagaimana kata syakûr dan sabûr

merupakan bentuk mubalaghah dari kata syâkir dan sâbir. Dalam bahasa

arab, kata nasûh yang berasal dari huruf nûn, sâd, dan hâ itu,

mengisyaratkan ungkapan bebas atau ikhlas (al-khulûs). Disebutkan,

nasaha al-„asal (madu itu bersih), idzâ khalâ min al-ghisysy (jika kosong

dari campuran). Dengan demikian, al-nush (bebas/ikhlas) dalam tobat itu

layaknya al-nush dalam ibadah. Adapun al-nush dalam musyawarah,

berarti membebaskan musyawarah itu dari bentuk penipuan, pengurangan,

pengrusakan, dan melakukannya dalam kerangka yang paling sempurna.

Al-nus (bersih/ikhlas) itu adalah lawan dari kata al-ghisysy (tipu/curang).19

18

Dapertemen Agama RI, Al-Qur`an Terjemahan, (Bandung: PT. Syaamil Cipta Media,

2004), h. 561. 19

Yusuf Qardhawi, Kitab Petunjuk Tobat; Kembali ke Cahaya Allah, (Bandung: PT.

Mizan Pustaka, 2008), h.62.

Page 37: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

27

Dalam buku Terjemahan Tafsir Al-Maraghi, telah dikeluarkan oleh

Ibnu Mardawaih dari Ibnu Abbas, telah berkata bahwa tobat nasuha adalah

bila seseorang hamba menyesali perbuatan yang telah dilakukannya,

sehingga ia memohon maaf kepada Allah, kemudian tidak melakukan dosa

itu lagi untuk selamanya, sebagaimana susu yang telah menetes tidak akan

kembali kepada sumbernya.20

Menurut Sudirman Tebba dalam bukunya Nikmatnya Tobat.

Menyatakan bahwa Umar bin Khattab, Abdullah bin Mas‟ud, Ubay bin

Ka‟/ab, dan Mu‟adz bin Jabal sependapat bahwa tobat nashuha ialah tobat

yang tidak mau lagi kembali kepada kesalahan.21

Dari kedua pengertian di atas, penulis dapat menyimpulkan

bahwasannya tobat nashuhah merupakan kemantapan hati seseorang untuk

tidak kembali kepada perbuatan-perbuatan yang salah. Berbeda dengan

pengertian tobat nashuhah di bawah ini.

Menurut Said bin Jabair berpendapat bahwa tobat nashuha ialah

tobat yang diterima oleh Allah. Untuk diterima tobat itu hendaklah

memenuhi tiga syarat, yaitu takut tobatnya tidak akan diterima,

mengharap agar tobatnya diterima, dan mulai saat itu memenuhi hidup

dengan taat. Sedangkan Said bin al-Musyyab berpendapat bahwa tobat

20

Ahmad Mustafa Al-Maragi, Terjemahan Tafsir Al-Maraghi, Penerjemah Bahrun Abu

Bakar, Lc., dkk., (Semarang: PT. CV Toha Putra, 1993), h. 265. 21

Sudirman Tebba, Nikmatnya Tobat, (Jakarta: Pustaka Irvan, 2007), h.142.

Page 38: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

28

nashuha ialah menasehati diri, karena telah bersalah dan patuh menuruti

nasehat itu. 22

Al-Quraizhiy berkata bahwa untuk mencapai tobat nashuha diperlukan

empat hal, yaitu memohon ampun dengan lidah, berhenti dari dosa itu

dengan badan, berjanji dengan diri sendiri tidak akan mengulangi lagi

kesalahan dan dosa itu, dan menjauhkan diri dari teman-teman yang hanya

akan membawa terperosok kepada yang buruk saja.23

Bila penulis melihat kedua pengertian di atas, dapat disimpulkan

bahwa tobat nashuhah adalah tobat yang sebenar-benarnya tobat yang

tidak hanya beristighfar dengan lisan, dan berhenti untuk tidak mengulangi

kesalahan yang lalu. Namun kehidupannya selalu dipenuhi dengan

ketaatannya kepada Allah, serta meninggalkan semua yang akan memicu

timbulnya kemaksiatan.

3. Macam-macam Tobat

Tobat itu pada hakikatnya tidak hanya terkait dengan permohonan

ampunan dosa yang pernah dilakukan, tetapi juga termasuk permohonan

ampun yang bukan karena dosa. Imam al-Ghazali membagi tobat itu atas

tiga macam, yaitu: 24

22

Sudirman Tebba, Nikmatnya Tobat, (Jakarta: Pustaka Irvan, 2007), h. 143. 23

Ibid., h. 144. 24

Ahmad Thib Raya, “Hakikat Tobat”, artikel ini diakses pada 23 Februari 2011 pada

http://www.scribd.com/doc/47956120/19-9-07-DR-Ahmad-Thib-Raya-Hakikat-taubat.

Page 39: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

29

a. Tobat (kembali), yaitu permohonan ampun dari segala dosa yang

sudah dilakukan disertai tekad untuk tidak kembali dari kemaksiatan

menuju kepada ketaatan kepada Allah SWT, tidak kembali dari

perbuatan dosa menuju kepada perbuatan kebajikan.

b. Firar (lari, meninggalkan), yaitu permohonan ampun dengan tekad

meninggalkan kemaksiatan menuju kepada kebijakkan, atau tekad

untuk meningkatkan amal kebajikan, dari yang baik menuju kepada

yang lebih baik, dari yang sempurna menuju kepada yang lebih

sempurna.

c. Niyabat, yaitu permohonan ampun yang dilakukan secara terus

menerus sekalipun tidak berdosa.

Penulis melihat penjelasan dari ketiga macam-macam bentuk tobat di

atas, maka dapat memberikan gambaran kepada kita semua. Bahwa kita

sebagai umat manusia merupakan termasuk dari golongan apa ketika

melaksanaan tobat.

Sedangkan menurut Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah menyatakan

dalam bukunya Mutiara Tobat, telah membagi tobat menjadi dua macam,

yaitu wajib dan sunnah.25

Pertama, tobat wajib adalah bertobat dari

meninggalkan kewajiban atau melakukan larangan. Tobat ini wajib

25

Ibnu Taimiyyah, Mutiara Tobat. Penerjemah Farid Qurusy. (Jakarta:

Pustaka as-Sunnah, 2006) h. 28.

Page 40: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

30

dilakukan oleh setiap hamba sebagaimana perintah Allah SWT dalam

kitab-Nya dan melalui lisan Rasul-Nya.

Kedua, tobat sunah adalah bertobat dari meninggalkan amalan-amalan

sunah atau melakukan amalan makruh. Orang yang hanya melakukan tobat

jenis pertama termasuk golongan moderat ( االبرار المقتصد ), dan orang yang

melakukan kedua jenis tobat di atas termasuk golongan yang berlomba

dalam berbuat kebajikan ( سابق الخيرية ), sedangkan yang tidak melakukan

keduanya termasuk golongan yang zhalim ( هظالم لنفس ), mungkin kafir

atau fasik.26

Penjelasan untuk kedua macam tobat di atas, sebelumnya telah

dipertegaskan oleh Allah SWT dalam firman-Nya Surat Al-waqiah ayat 7-

12, yang berbunyi:

Yang artinya: “Dan kamu menjadi tiga golongan. Yaitu golongan kanan,

alangkah mulianya golongan kanan itu. Dan golongan kiri, alangkah

sengsaranya golongan kiri itu. Dan orang-orang yang paling dahulu

beriman, merekalah yang paling dulu (masuk surga). Mereka itulah orang

yang didekatkan (kepada Allah).berada dalam surga kenikmatan”.27

26

Ibid., h. 29. 27

Dapertemen Agama RI, Al-Qur`an Terjemahan, (Bandung: PT. Syaamil Cipta Media,

2004), h. 56.

Page 41: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

31

4. Syarat dan Etika Tobat

Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh seseorang ketika

melakukan tobat. Syarat-syarat itu akan sangat terkait dengan dosa-dosa

yang dilakukan karena pelanggaran terhadap hak-hak Allah atau terhadap

hak-hak manusia.

Terhadap hak-hak Allah, syarat-syarat yang harus dipenuhi adalah

sebagai berikut:28

a. Menyadari dan mengakui adanya perbuatan dosa yang

dilakukan.

b. Menyesali dari dari perbuatan maksiat yang dilakukan.

c. Bertekad untuk tidak akan mengulangi lagi perbuatan seperti

itu.

d. Setelah bertobat, memperbanyak dan meningkatkan amal

kebajikan, tidak hanya dari segi kuantitasnya, tetapi juga

kualitasnya, tidak hanya yang wajib, tetapi juga yang sunah.

Terhadap hak-hak manusia, syarat-syarat yang harus dipenuhi adalah

sebagai berikut:29

a. Menyadari dan mengakui adanya perbuatan dosa yang

dilakukan terhadap sesama.

b. Memohon maaf kepada yang bersangkutan, jika dosa itu

menyangkut kehormatan orang lain.

c. Mengembalikan harta kepada pemiliknya, jika itu

menyangkut pengambilan harta benda orang lain tanpa hak.

d. Menyesali diri dari perbuatan maksiat yang telah dilakukan.

e. Setelah bertobat, memperbanyak dan meningkatkan amal

kebajikan, tidak hanya dari segi kuantitas, tetapi juga

kualitasnya, tidak hanya yang wajib, tetapi juga yang sunah.

28

Chalid Ruray, “Taubat Muara Terindah Bagi Seorang Hamba”, Artikel ini diakses pada

23 Februari 2011 pada http://mediasalaf.com/aqidah/taubat-muara-terindah-bagi-seorang-hamba/. 29

Ibid., “Taubat Muara Terindah Bagi Seorang Hamba”, Artikel ini diakses pada 23

Februari 2011 pada http://mediasalaf.com/aqidah/taubat-muara-terindah-bagi-seorang-hamba/.

Page 42: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

32

Dalam buku Kitab Petunjuk Tobat, Yusuf Qardhawi menyatakan ada

beberapa syarat dan etika yang harus dipenuhi agar tobatnya yang kita

lakukan diterima di sisi Allah, 30

antara lain:

a. Niat yang ikhlas dan mengharap ridha Allah dalam melakukannya.

Sesungguhnya Allah SWT tidak akan menerima amal apapun, kecuali

jika dilakukan secara ikhlas untuk mengharap keridhaan-Nya.

Rasulullah bersabda:

”Sesungguhnya setiap amal itu tergantung pada niat. Dan seseorang

itu hanya akan mendapatkan pahala dari niat yang dia miliki” (HR.

Al-Bukhari).31

b. Hati menyertai lisan sewaktu melakukan tobat. Oleh karena itu, jangan

pernah seseorang berkata, “Aku memohon ampunan kepada Allah,

sedangkan hatinya terus-menerus berbuat maksiat. Diriwayatkan dari

Ibn „Abbas, dia berkata, “Orang yang memohon ampunan kepada

Allah, tetapi berbuat maksiat, maka ia seperti orang yang mengolok-

olok Tuhannya”.32

c. Etika yang harus diperhatikan dalam tobat adalah seseorang yang

mesti melakukannya dalam keadaan suci, sehingga ia sedang benar-

30

Yusuf Qardhawi, Kitab Petunjuk Tobat; Kembali Ke Cahaya Allah, (Bandung: PT.

Mizan Pustaka, 2000), h. 109. 31

Abu Abdullah Al-Bukhori, Shohih Bukhori, (Bairut: Daar Ibnu Katsir, 1987), Jilid 1,

h. 1. 32

Ibid., h. 110.

Page 43: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

33

benar berada dalam kondisinya yang paling baik, lahir maupun bathin.

Sebagaimana dalam riwayat Ali ibn Abu Thalib, dia berkata, “Abu

Bakar r.a. menceritakan kepadaku dan dia adalah seorang yang jujur,

bahwa dia mendengar Rasulullah SAW bersabda:

“Tidak ada seorangpun yang melakukan satu perbuatan dosa, lalu

dia segera bangkit dan bersuci, alangkah baiknya aktivitas bersuci

yang dia lakukan, dan kemudian dia memohon ampun kepada Allah

Azza wa Jalla, kecuali dia akan diampuni oleh-Nya”, lalu beliau

membaca firman Allah, dan (juga) orang-orang yang apabila

menegrjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka

(segera) ingat akan Allah, lalu memohon ampunan atas dosa-dosa

mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada

Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan dosa itu, sedang

mereka mengetahui (QS: Ali Imram [3]: 135).33

d. Di antara etika tobat yang harus dijalani seseorang adalah memiliki

perasaan takut dan harapan sewaktu meminta ampunan kepada Allah.

Sungguh Allah telah menyifati diri-Nya dengan firman-Nya, Yang

mengampuni dosa dan menerima tobat lagi keras hukuman-Nya (QS.

Al-Mukmin [40]: 3); Ketahuilah, sesungguhnya Allah amat keras

33

Abu Isa At-Turmudzi, Sunan At-Turmudzi, (Bairut: Daar Ihya‟ At-Turats Al-„Arabi,

1999), Jilid 1, h. 257.

Page 44: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

34

siksaan-Nya, dan sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha

Penyayang (QS. Al-Maidah [5]: 98).34

Oleh karena itu tidak seharusnya orang yang berbuat maksiat

meninggalkan tobat, bagaimanapun besarnya dosa yang telah ia

lakukan. Sebab, sesungguhnya ampunan Allah itu lebih besar dari

pada dosanya, rahmat-Nya Maha luas, dan pemaafan-Nya lebih

banyak.

e. Dalam tobat, seseorang juga harus memilih waktu-waktu yang utama.

Misalnya waktu sahur, sebagaimana Allah SWT berfirman: Dan yang

memohon ampunan pada waktu pagi sebelum sahur (sebelum fajar).

(QS. Ali „Imran [3]: 17); Dan selalu memohon ampunan pada waktu

pagi sebelum fajar (akhir malam). (QS. Al-Dzariyat [51]: 18).35

f. Di antara etika tobat berdoa dan beristigfar dengan rangkaian doa

yang disebutkan dalam Al-Qur`an dan Sunnah. Sesungguhnya doa

yang diajarkan Al-Qur`an dan Sunnah sangat jelas, seimbang, lugas,

teratur, dan memiliki pengaruh yang besar pada hati. Lain halnya

dengan doa yang dibuat-buat oleh manusia dari rangkaian kata yang

dipilih dan disusunnya, Karena ia tidak memiliki keindahan yang

34

Dapertemen Agama RI, Al-Qur`an Terjemahan, (Bandung ,PT. Syaamil Cipta Media:

2004), h. 124. 35

Ibid., h. 521.

Page 45: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

35

dimiliki kalimat Al-Qur`an, dan tidak mempunyai keluhuran yang

tersimpan dalam rangkaian doa-doa Nabi.36

Di antara rangkaian doa-doa yang diajarkan dalam Al-Qur`an

adalah doa-doa yang disebutkan Al-Qur`an dari Adam, Nuh, Ibrahim,

dan yang lainnya dari pada Nabi, Rasul, dan orang-orang yang shaleh,

diantaranya sebagai berukut:

Yang artinya: Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan

tindakan-tindakan kami yang berlebih-lebihan dalam urusan kami,

tetapkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami terhadap kaum yang

kafir. (QS. Ali Imran [3]: 147).37

5. Ciri-ciri Pertobatan yang Diterima

Pertobatan yang diterima memiliki beberapa ciri, dan berbeda dari

pada pertobatan yang ditolak oleh Allah SWT. Adapun ciri-ciri

pertobatan yang diterima menurut Yusuf Qordhawi dalam bukunya

yang bejudul Kitab Petunjuk Tobat; Kembali ke Cahaya Allah,

diantaranya adalah:38

a. Setelah melakukan pertobatan, seseorang menjadi lebih baik dari

pada sebelumnya.

36

Yusuf Qardhawi, Kitab Petunjuk Tobat; Kembali Ke Cahaya Allah, (Bandung: PT.

Mizan Pustaka, 2000), h. 114. 37

Dapertemen Agama RI, Al-Qur`an Terjemahan, (Bandung ,PT. Syaamil Cipta Media:

2004), h. 68. 38

Yusuf Qardhawi, Kitab Petunjuk Tobat; Kembali Ke Cahaya Allah, (Bandung: PT.

Mizan Pustaka, 2000), h.179.

Page 46: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

36

b. Perasaan takut selalu menyertai pelaku pertobatan. Ia tidak pernah

merasa aman dari makar Allah, sekalipun hanya sekedip mata.

c. Terkoyak-koyak hati karena rasa penyesalan dan rasa takut yang

mendalam. Hal ini sesuai dengan kadar besar dan kecilnya

perbuatan buruk yang telah ia lakukan.

d. Keterkoyakan hati, tidak ada sesuatu pun yang menyerupainya,

tidak ada pada orang yang tidak berdosa, bukan karena lapar,

bukan karena berolahraga, dan bukan hanya karena cinta.

Sesungguhnya ia merupakan sesuatu yang ada dibalik semua hal

tersebut, yang akan menghancurkan hati di hadapan Sang Tuhan.39

Ini semua merupakan pengaruh dari pertobatan yang diterima oleh

Allah. Dan apabila seseorang telah melakukan tobat, namun tidak

menemukan atau merasakan pengaruh dan perubahan dari tobat

tersebut di dalam hatinya, maka seharusnya kita harus mencurigai

pertobatan kita.

6. Perintah Tobat

Tobat merupakan salah satu bentuk kebajikan yang harus

dilakukan oleh setiap manusia, baik yang merasa dirinya berdosa

maupun tidak. Tobat bagi orang-orang yang berdosa merupakan jalan

yang wajib di lalui untuk memohon ampunan kepada Allah agar dosa-

39

Ibid., h. 180-181.

Page 47: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

37

dosanya di ampunkan oleh Allah, sedangkan tobat bagi orang-orang

yang merasa tidak berdosa merupakan jalan yang baik untuk memupuk

pahala. Oleh karena itu, tobat merupakan salah satu perintah agama

yang harus dilakukan oleh seluruh umat manusia.

Di dalam Al-Qur`an terdapat ayat yang memerintahkan untuk

melakukan tobat, demikian pula di dalam haditsnya, Rasulullah

memerintahkan dan memberikan pujian kepada orang-orang yang

melakukan tobat.40

Adapun ayat-ayat yang memerintahkan tentang

tobat, diantaranya adalah sebagai berikut:

a. QS. Tahrim (66): 8:

Yang artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertobatlah kepada

Allah dengan tobat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan

kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan

kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai,

pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang yang

beriman bersama dengan dia; sedang cahaya mereka memancar di

hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan:

”Ya Tuhan kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan

ampunilah kami, Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala

sesuatunya”.41

40 Yusuf, Mutiara Taubat, (Jakarta: Pustaka As-Sunnah, 2006), h. 28-29. 41 Dapertemen Agama RI, Al-Qur`an Terjemahan, (Bandung ,PT. Syaamil Cipta Media:

2004), h. 951.

Page 48: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

38

b. QS. An-Nur: 31

Yang artinya: ”Dan bertobatlah kamu sekalian kepada Allah, hai

orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung”.42

c. QS. Hud: 52

Yang artinya: Dan (dia berkata): “Hai kaum-Ku, mohonlah

ampunan kepada Tuhanmu lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya

Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu, dan Dia akan

menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu

berpaling dengan berbuat dosa”.43

d. QS. Hud: 61

Yang artinya: “karena itu mohonlah ampunan-Nya, kemudian

bertobatlah kepada-Nya. Sesungguhnya Tuhanku amat dekat

(rahmat-Nya) lagi memperkenankan (doa-Nya)”.44

Di antara hadits Nabi yang memerintahkan tobat ialah:

a. Dan dalam Shahih Muslim dari Abi Burdah dari al-Aghar dari Ibnu

Umar r.a. dari Nabi SAW bersabda:

42

Ibid., 353. 43

Ibid., h. 228. 44

Dapertemen Agama RI, Al-Qur`an Terjemahan, (Bandung: PT. Syaamil Cipta Media,

2004), h. 228.

Page 49: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

39

Yang artinya: “Wahai sekalian manusia, bertobatlah kalian kepada

Allah, sesungguhnya aku bertobat kepada-Nya dalam sehari

seratus kali”.45

b. Dari Abu Burdah dari al-aghar al-Muzani berkata: Rasulullah SAW

bersabda:

Yang artinya: “Sesungguhnya hatiku-terkadang-lalai, dan

sesungguhnya aku memohon ampun kepada Allah dalam sehari

seratus kali”.46

c. Diriwayatkan dari Nabi SAW oleh Ibnu Mas‟ud, al-Bara ibn „Azib,

an-Nu‟man ibn Basyir, Abu Hurairah dan Anas ibn Malik r.a.

Dalam ash-Shahihain dari Ibnu Mas‟ud r.a. berkata: Rasulullah

SAW bersabda:

Yang artinya: “Sesungguhnya Allah benar-benar lebih gembira

dengan tobat salah seorang diantara kalian dari pada seseorang

yang bepergian di padang pasir nan tandus, ia membawa serta

unta dengan makanan, minuman, pembekalan, dan barang-barang

kebutuhannya, kemudian ia kehilangan unta tersebut, ia lalu

45

HR. Muslim, Kitab ad-Dzikru Wa ad-Du‟a Wa at-Taubah wal Istigfar, Bab Istihbab al-

Istighfar Wal Istiktsar Minhu, dalam Ibnu Taimiyah, Mutiara Taubah, (Jakarta: Pustaka as-

Sunnah, 2004), h. 22. 46

HR. Muslim, Sunan Abu Dawud, Kitab al-Witr, Bab Fil Istighfar, dalam Ibnu

Taimiyah, Mutiara Taubah, (Jakarta: Pustaka as-Sunnah, 2004), h. 23.

Page 50: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

40

keluar untuk mencarinya sampai hampir matti tapi tetap tidak

menemukannya, ia lalu berkata: “Aku akan kembali ke tempat

pertama kali aku kehilangan untaku biar aku mati di sana”, ia lalu

kembali ke tempat semula, kemudian ia tertidur dan ketika bangun

ia dapati untanya berada di hadapannya bersama dengan

makanan, minuman, pembekalan, dan barang-barang

kebutuhannya”.47

B. NAPZA

1. Pengertian dan Jenis NAPZA

a. Narkotika

Narkotika berasal dari bahasa Inggris “Narcotics” yang berarti

obat yang menidurkan atau obat bius.48

Dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia, Narkotika adalah “Obat untuk menenangkan syaraf,

menghilangkan rasa sakit, menimbulkan rasa ngantuk atau ransangan

(opium, ganja,dsb).”49

Dan menurut Pasal 1 butir (1) Undang-undang nomor 22 tahun

1997 tentang Narkotika (UU No.22/1997): “Narkotika adalah zat atau

obat yang berasal dari tanaman atau sintesis maupun semi sintesis

yang dapat menyebabkan penurunan dan perubahan kesadaran,

hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan

dapat menimbulkan ketergantungan”.50

47

HR. Bukhari, Kitab ad-Da‟awa,t Bab at-Taubah, dalam Ibnu Taimiyah, Mutiara

Taubah, (Jakarta: Pustaka as-Sunnah, 2004), h. 26. 48

Echols, M. John.,, Kamus Bahasa Inggris-Indonesia, Indonesia-Inggris, (Jakarta:

Penerbit. PT. Gramedia, t.t), h.390. 49

Dapertemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:

Balai pustaka, 1988), h. 609. 50

Gatot Supramono, Hukum Narkoba Indonesia, (Jakarta: Djambatan, 2007), h.159.

Page 51: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

41

Selanjutnya dalam Pasal 2 ayat 2 Undang-Undang No.22 tahun

1997, Narkotika dikelompokkan ke dalam tiga golongan, yaitu:

1) Narkotika Golongan I adalah narkotika yang hanya dapat

digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak

digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi sanggan tinggi

mengakibatkan ketergantungan. Contohnya: Opium, Ganja, Heroin,

Kokain, dan lain-lain.

2) Narkotika Golongan II adalah narkotika yang berkhasiat untuk

pengobatan yang digunakan sebagai pilihan terakhir dan dapat

digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan pengembangan ilmu

pengetahuan serta mempunyai potensi tinggi mengakibatkan

ketergantungan. Contoh: Benzetidin, Betametadol, Difenoksilat,

Hidromorfinal, Metadon, Morfin, Petidin, dan turunannya dan lain-

lain.

3) Narkotika Golongan III adalah narkotika yang berkhasiat

pengobatan dan banyak dalam terapi dan/atau tujuan

pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan

mengakibatkan ketergantungan. Contohnya: Kodein, Norkodina,

Propiran, dan lain-lain.51

Berdasarkan cara pembuatannya, Narkotika dibedakan ke dalam

3 (tiga) golongan, yaitu :

51

Ibid., h. 160-167.

Page 52: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

42

1) Narkotika Alami

Adalah Narkotika yang zat aktifnya diambil dari tumbuh-

tumbuhan (alam), contohnya adalah: Ganja, Hasis, Coca, Opium.

2) Narkotika Semi Sintetik

Adalah Narkotika alami yang diolah, diambil zat adiktifnya

(intisarinya) agar memiliki khasiat lebih kuat sehingga dapat

dimanfaatkan untuk kepentingan kedokteran. Contohnya: Morfin,

Codein, Heroin, Cocaine.

3) Narkotika Sintetik

Adalah Narkotika palsu yang dibuat dari bahan kimia,

digunakan untuk pembiusan dan untuk pengobatan bagi orang yang

menderita ketergantungan Narkoba sebagai Narkoba pengganti

(Subssitusi), seperti: Petidine, Methadone, dan Naltrexon.52

b. Psikotropika

Psikotropika menurut Pasal 1 butir (1), Undang-Undang No.

5 tahun 1997 tentang psikotropika (UU No. 5/1997): “Psikotropika

adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintesis bukan

narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif

52

Subagyo Partodiharjo, Kenali Narkoba & Musuhi Penyalahgunaannya, (T. tp.: LKP

Yayasan Karya Bhakti, 2004), h.13-15.

Page 53: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

43

pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada

aktivitas mental dan perilaku”.53

Jenis-jenis dari psikotropika yang berdasarkan Undang-

Undang No. 5 tahun 1997 psikotropika dibedakan menjadi empat

golongan, yaitu :

1) Psikotropika Golongan I adalah psikotropika yang hanya dapat

digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan

dalam terapi, serta mempunyai potensi amat kuat

mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contohnya: LSD

(Lysergic Acid Diethyltamide), MDMA (Shabu/SS atau

Ekstacy).

2) Psikotropika Golongan II adalah psikotropika yang berkhasiat

untuk pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan/atau

untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi

sedang mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contohnya:

Amfetamin, Metamfetamin, Metakulon.

3) Psikotrapika Golongan IV adalah psikotrapika yang berkhasiat

untuk pengobatan dan sangat luas digunakan dalam terapi

dan/atau untuk tujuan ilmu pengatahuan serta mempunyai

53

Ibid., h.16.

Page 54: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

44

potensi ringan mengakibatkan sindroma ketergantungan.

Contohnya: Diazepam, Lefetamina, Nitrazepm.54

Berdasarkan Ilmu Farmakologi, Psikotropika dikelompokan

kedalam tiga golongan : 55

1) Kelompok Deressant/Penekan Saraf Pusat/Penenang/Obat

Tidur; Bila diminum memberikan rasa tenang, mengantuk,

tentram, damai, menghilangkan rasa takut, was-was, dan

gelisah. Contoh: Valium, Rohipnol, Mogadon.

2) Kelompok Stimulan/Peransang Saraf Pusat/Anti tidur; Bila

diminum mendatangkan rasa riang gembira, hilang rasa

bermusuhan, hilang rasa marah, ingin selalu aktif, dan badan

merasa fit tidak terasa lapar. Daya kerja otak menjadi serba

cepat namun kurang terkendali., kurang terkontrol. Contoh:

Amfetamin, Estasy, Shabu.

3) Kelompok Halusinogen; Halusinogen adalah obat atau zat atau

tanaman atau makanan atau minuman yang dapat

menimbulkan khayalan. Bila diminum dapat mendatangkan

ilusi atau khayalan tentang peristiwa-peristiwa yang

mengerikan, menakutkan kadang-kadang khayalan nikmat,

seks, dan sebagainya. Contoh: LSD (Lysergic Acid

54

Ibid., h. 17. 55

Subagyo Partodiharjo, Kenali Narkoba & Musuhi Penyalahgunaannya, (T. tp. : LKP

Yayasan Karya Bhakti,2004), h. 17.

Page 55: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

45

Diethyltamide), Getah Tanaman Kaktus, Kecubung, Jamur

tertentu (Misceline), Ganja.56

c. Zat Adiktif

Adalah zat-zat selain narkotika dan selain psikotrapika yang

dapat menimbulkan ketergantungan. Contoh:

1) Rokok.

2) Kelompok alkohol dan minum lain yang memabukkan dan

menimbulkan ketagihan.

3) Thynner dan zat-zat lain seperti lem kayu, pelarut Type Ex,

Acetone, Cat, Bensin, yang bila dihisap, dihirup, dicium dapat

memabukkan.

2. Korban Penyalahgunaan NAPZA

Orang yang telah mengkonsumsi NAPZA dalam hidupnya, bukanlah

tanpa alasan yang jelas. Menurut Dadang Hawari dalam bukunya

yang berjudul Penyalahgunaan dan Ketergantungan NAZA (Narkotika,

Alkohol, dan Zat Adiktif). Menyatakan bahwa terdapat tiga faktor

penyebab penyalahgunaan NAZA yang ditinjau dari sudut pandang

Psikodinamik.57

Diantaranya yaitu:

56

Ibid., h. 18. 57

Dadang Hawari, Penyalahgunaan dan Ketergantungan NAZA: Narkotika, Alkohol, dan

Zat Adiktif, (Jakarta: FKUI, 2006), h. 24.

Page 56: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

46

a. Faktor Predisposisi

Adalah gangguan kejiwaan yaitu gangguan kepribadian

(antisosial). Seseorang dengan gangguan kepribadian tidak mampu

untuk berfungsi secara wajar dan efektif dalam menjalani kehidupan

sehari-hari atau bergaul dengan lingkungan sosial. Untuk mengatasi

ketidakmampuan berfungsi secara wajar dan untuk menghilangkan

kecemasan dan atau depresinya itu; maka orang cenderung

menyalahgunakan NAZA. Upaya ini dimaksudkan untuk mencoba

mengobati dirinya sendiri atau sebagai reaksi pelarian.

b. Faktor Kontribusi

Adalah kondisi keluarga yang terdiri dari tiga komponen, yaitu

keutuhan keluarga, kesibukan keluarga, dan hubungan interpersonal

antar keluarga. Seseorang yang berada dalam kondisi keluarga yang

tidak baik (disfungsi keluarga) akan merasa tertekan, dan ketertekanan

yaitu dapat merupakan faktor penyerta bagi dirinya terlibat dalam

penyalahgunaan atau ketergantungan NAZA.

Kondisi keluarga yang tidak baik atau disfungsi keluarga yang

dimaksud adalah sebagai berikut:58

1) Keluarga tidak utuh, misalnya salah seorang dari orang tua

meninggal, kedua orang tua bercerai atau berpisah. Dan kesibukan

58

Dadang Hawari, Penyalahgunaan dan Ketergantungan NAZA: Narkotika, Alkohol, dan

Zat Adiktif, h. 26.

Page 57: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

47

orang tua sehingga tidak adanya waktu luang untuk berkumpul

dengan anggota keluarga yang lain.

2) Hubungan interpersonal yang tidak baik, yaitu hubungan antara

anak dengan kedua orang tuanya, anak dengan sesama saudaranya

(anak sesama anak), dan hubungan antara ayah dan ibu yang

ditandai dengan sering cek-cok, bertengkar, dingin, masing-masing

acuh tak acuh dan lain sebagainya sehingga suasana rumah menjadi

tegang dan kurang kehangatan.

c. Faktor Pencetus

Adalah pengaruh teman kelompok sebaya dan NAZA-nya itu

sendiri. Penelitian yang dilakukan oleh Hawari menyebutkan bahwa

pengaruh teman kelompok sebaya mempunyai andil 81,3% bagi

seseorang terlibat penyalahgunaan atau ketergantungan NAZA.

Sedangkan tersedianya dan mudahnya NAZA diperoleh mempunyai

andil 88% bagi seseorang terlibat penyalahgunaan atau

ketergantungan NAZA.59

Ditinjau dari pendekatan kesehatan jiwa, pemakai zat dibagi

menjadi beberapa golongan:60

1) Experimental Use yaitu pemakaian zat yang tujuannya ingin

mencoba, sekedar memenuhi rasa ingin tahu.

59

Ibid., h. 29. 60

Satya Joewana, Gangguan Penggunaan Zat: Narkotika, Alkohol, dan Zat Adiktif lain,

(Jakarta: PT. Gramedia, 1989), h. 13.

Page 58: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

48

2) Sosial Use, atau disebut juga recreational use yaitu penggunaan

zat-zat tertentu pada waktu resepsi (minum whisky) atau untuk

mengisi waktu senggang (merokok) atau pada waktu pesta ulang

tahun atau waktu berkemah (mengisap ganja bersama-sama teman).

3) Situasional Use yaitu penggunaan zat pada saat mengalami

ketegangan, kekecewaan, kesedihan, dan sebagainya dengan

maksud menghilangkan perasaan-perasaan tersebut.

4) Abuse atau penyalahgunaan, yaitu suatu pola penggunaan zat yang

bersifat patologik, paling sedikit satu bulan lamanya, sehingga

menimbulkan gangguan fungsi sosial.

5) Dependent Use yaitu bila sudah dijumpai toleransi dan gejala putus

zat bila pemakaian zat dihentikan atau dikurangi dosisnya.61

3. Ciri-ciri Pengguna NAPZA

Segala sesuatu yang pernah dilakukan oleh seseorang baik itu

perbuatan yang benar maupun perbuatan yang salah. Setidaknya dapat

dikenali atau dapat diketahui oleh orang lain, walaupun pada akhirnya

memakan waktu yang lama. Sama halnya dengan seseorang yang telah

menggunakan NAPZA dalam hidupnya, maka dengan sendirinya hal

tersebut dapat diketahui oleh orang lain.

Kenyataannya, dalam kehidupan sehari-hari banyak dijumpai orang

tua yang tidak mengetahui dan tidak menyadari bahwa anaknya telah

61

Ibid., h. 14.

Page 59: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

49

terlibat penyalahgunaan atau ketergantungan NAPZA. Sehubungan dengan

hal tersebut, maka sudah sepantasnya semua orang memiliki ilmu

pengetahuan tentang seluk-beluk NAPZA.62

Oleh karena itu, Dr. Subagyo Partodiharjo dalam bukunya yang

berjudul Kenali Narkoba dan Musuhi Penyalahgunaannya, menyebutkan

ciri-ciri pengguna NAPZA utnuk memberikan kemudahan kepada orang

lain untuk mengetahuinya. Adapun ciri-cirinya terdiri dari empat tahap,

yaitu sebagai berikut:63

a. Tahap Awal: Coba-coba, Eksperimen.

1) Gejala Psikologi:

Terjadi perubahan pada sikap anak. Orang tua peka dapat

merasakan adanya sedikit perubahan perilaku pada anak yaitu

timbulnya rasa takut dan malu, yang disebabkan karena ia merasa

bersalah ia merasa berdosa. Anak menjadi lebih sensitif, jiwanya

resah dan gelisah akan mengaku terus terang takut; akan terus

merahasiakan, merasa berdosa, ia bingung. Kemesraan dan

kemanjaannya hilang atau berkurang.

2) Pada Fisik:

Tidak nampak adanya perubahan pada tubuh anak. Belum

terlihat adanya tanda perubahan pada tubuh sebagai dampak

62

Dadang Hawari, Konsep Agama Islam Menanggulangi NAZA, (Jakarta: PT. Dana

Bhakti Prima Yasa, 2002), h. 18. 63

Subagyo Partodiharjo, Kenali Narkoba & Musuhi Penyalahgunaanny, (T. tp.: LKP

Yayasan Karya Bhakti, 2004), h. 98.

Page 60: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

50

pemakaian NAPZA. Bila sedang memakai psikotrapika

stimulans atau ecstacy atau shabu ia nampak riang, gembira,

aktif, bahkan hiper aktif, murah senyum, dan ramah.

b. Tahap Kedua, adalah Pemula, Instrumen, Insidentil.64

1) Gejala Psikologi:

Sikap anak lebih menjadi tetutup, banyak hal yang tadinya

terbuka menjadi rahasia. Jiwanya resah, gelisah, kurang tenang,

dan lebih sensitif. Mulai semakin renggang hubungannya dengan

orang tua dan saudara-saudaranya, tidak lagi riang gembira,

cerah dan ceria. Ia mulai nampak seperti menyimpan rahasia, dan

memiliki satu atau beberapa teman akrab.

2) Pada Fisik:

Tidak manpak perubahan yang nyata, gejala pemakaian

berbeda sesuai jenis NAPZA yang dipakainya. Bilamana sedang

memakai ia menjadi lebih lincah, lebih riang, lebih percaya diri

berarti ia memakai (psikotropika, stimulant, shabu, ecstasy).

Bilamana tampak lebih tenang, mengantuk berarti ia memakai

penenang, ganja, putao. Untuk mengelabuhi orang tua dan teman

bahwa ia memakai kadang-kadang ia menutupi kekurangannya

dengan rajin berolah raga dan makan, sehingga tampak sehat dan

energik. Seperti orang normal.

64

Subagyo Partodiharjo, Kenali Narkoba & Musuhi Penyalahgunaanny, h. 99.

Page 61: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

51

c. Tahap Ketiga, adalah Tahap Berkala:65

1) Ciri Mental:

Sulit bergaul dengan teman baru. Pribadinya lebih menjadi

tetutup, lebih sensitif mudah tersinggung. Sering bangun siang,

agak malas, mulai gemar berbohong. Keakraban dengan orang tua

dan saudara sangat merosot berkurang. Kalau sedang memakai

NAPZA penampilannya: riang (minum stimulans) atau tenang

(minum depresan). Kalau sedang tidak memakai NAPZA, sikap

dan penampilannya murung, gelisah, kurang percaya diri (PD).

2) Ciri Fisik:

Terjadi gejala sebaliknya dari tahap kesatu dan tahap kedua.

Bila sedang memakai nampak normal, tidak nampak tanda-tanda

yang jelas, biasa saja. Bila sedang tidak memakai, malah nampak

kurang sehat, kurang percaya diri, murung, gelisah, malas. Tanda-

tanda pada fisik semakin lebih jelas bila dibandingkan dengan

tahap kedua.

Tanda yang spesifik tergantung jenis obat NAPZA yang

dipakainya. Kadang-kadang malah tampak gemuk atau sehat

karena usaha menutupi atau kompensasi, agar tidak diduga

65

Ibid., h. 100.

Page 62: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

52

memakai nampak kurang percaya diri, bahkan nampak tidak sehat,

karena sakao.

d. Tahap Keempat, adalah Tahap Tetap (madat).66

1) Tanda-tanda Psikis:

Sulit bergaul dengan teman baru, eksklusif tertutup, sensitif,

mudah tersinggung, egois mau menang sendiri, malas, sering

bangun siang, lebih nikmat hidup di malam hari. Pandai berbohong,

gemar menipu. Sering mencuri atau merampas. Tidak malu

menjadi pelacur (pria maupun wanita). Demi memperoleh uang

untuk mendapatkan NAPZA, tidak merasa berat untuk berbuat

jahat, bahkan membunuh orang lain, termasuk membunuh orang

tuanya sendiri, demi uang atau NAPZA.

2) Tanda-tanda Fisik:

Biasanya kurus atau lemah (loyo). Tetapi ada juga yang dapat

menutupi diri dengan membuat dirinya gemuk ataupun fit atau

sehat, karena melakukan kompensasi banyak makan, minum food

supplement dan berolah raga. Mata sayu, gemar memakai kacamata

gelap, gigi menguning kecoklatan dan sering kali keropos.

Biasanya kulit agak jorok karena malas mandi. Sering nampak

tanda bekas sayatan atau bekas tusukan jarum suntik di lengan, atau

kaki, atau dada, atau di lidah, atau di kemaluan, dan lain-lain.

66

Ibid., h. 101.

Page 63: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

53

Tanda-tanda ini tidak khas bila pemakai NAPZA mengkonsumsi

beberapa jenis NAPZA sekaligus.67

Dengan adanya ciri-ciri yang telah disebutkan di atas, dapat

mempermudah diri kita untuk mengenal ciri-ciri tersebut pada orang lain.

Dan membuat kita lebih peka lagi terhadap lingkungan sekitar.

4. Dampak Buruk NAPZA dalam Tubuh Manusia

Heriady Willy dalam bukunya yang berjudul Berantas Narkoba tak

Hanya Cukup Bicara, menjelaskan bahwa ada berbagai dampak buruk

NAPZA dalam tubuh manusia sebagai berikut:68

a. Penyalahgunaan pada Heroin (Putaw), terjadi infeksi (abses) pada

kulit akibat bekas suntikan, infeksi pada paru-paru (bronchitis), paru-

paru basah, infeksi pada jantung, gangguan otak, gangguan pada

fungsi hati, tertular hepatitis B dan C, HIV/AIDS, gangguan

pencernaan, badan semakin kurus dan kotor, gigi keropos, gangguan

menstruasi pada wanita dan dapat terjadi impotensi pada pria.

b. Penyalahgunaan pada Marijuana atau Ganja atau Cimeng (Cannabis).

Terjadi gangguan pada fungsi paru (TBC, Bronchitis), hipertensi,

denyut jantung yang tidak teratur, kekebalan tubuh menurun, mata

67

Ibid., h.102. 68

Heriadi Willy, Berantas Narkoba Tak Cukup Hanya Bicara: Tanya Jawab dan Opini,

(Yogyakarta: Kedaulatan Rakyat, GRANAT, UII Press, 2005), h. 58.

Page 64: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

54

rabun, kerusakan otak pada sistem limbic dan gangguan menstruasi

pada wanita dan kemandulan pada laki-laki maupun wanita.

c. Penyalahgunaan pada pengguna Inhalansia (jenis lem, thiner, aseton,

dan lain-lain), dapat terjadi kekakuan pada pembuluh paru, penekanan

pernafasan, denyut jantung tidak teratur, meracuni hati, gangguan

ginjal, dan mata kabur hingga dapat terjadi kematian yang

mendadak.69

Dan dampak buruk bagi penyalahgunaan NAPZA terhadap mental,

pada umumnya terjadi gangguan psikotik, gangguan tidur, depresi berat,

cemas (curiga berlebihan), gangguan tingkah laku, gangguan fungsi

seksual, gampang tersinggung, defresi atau hiperaktif atau sering murung,

terjadi paranoid hingga gangguan jiwa yang sulit disembuhkan.

Selain itu dampak terhadap sosial, lebih menonjol menjadikan

pelaku penyalahgunaan menjadi anti sosial (jarang berkumpul dengan

keluarga atau keluarga), motivasi belajar kurang bahkan sampai hilang,

cenderung melakukan perbuatan kriminal sebagai dampak lainnya. Lebih

jauh lagi akibat yang terparah dari semua itu adalah kematian yang sia-sia

(baik karena over dosis maupun penyakit) dan tidak berartinya atau

disingkirkan pecandu tersebut di dalam masyarakat.70

69

Ibid., h. 59. 70

Ibid., h. 60.

Page 65: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

55

Demikianlah dampak-dampak yang mungkin saja terjadi pada diri

seseorang, apabila mereka telah menggunakan atau memakai NAPZA

dalam hidupnya. Karena hal itu tidak hanya dapat menghancurkan diri

sendiri, akan tetapi dapat menghancurkan segala sesuatu yang ada di

sekitar kehidupan kita

C. Kesalehan Individu

1. Pengertian Kesalehan Individu

Kesalehan individu itu terdiri dari dua kata yaitu saleh dan

individu. Menurut Kamus Bahasa Arab Al-Munawwir صالح isim fa‟il dari

يصلح- صلح yang artinya adalah baik, bagus.71

Sedangkan menurut Kamus

Lengkap Bahasa Indonesia saleh adalah taat dan sungguh-sungguh

menjalankan ibadah, suci beriman. Sedangkan kesalehan adalah ketaatan

(kepatuhan) dalam menjalankan ibadah, kesungguhan menunaikan ajaran

agama.72

Adapun individu menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia

adalah orang, seseorang, dan pribadi orang (terpisah dari yang lain),

organisme yang hidupnya berdiri sendiri, secara fisiologi bersifat bebas

(tidakmempunyai hubungan organik dengan sesamanya).73

Bila melihat

dari penjelasan di atas, dapat dilihat bahwa kesalehan individu adalah

71

Munawwir, Kamus Al-Munawwir; Arab-Indonesia Terlengkap Edisi 2, (Surabaya:

Pustaka Progresif, 2005), h. 788. 72

Frista Artmada, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Jombang: Penerbit Lintas Media,

t.t.), h. 981. 73

Ibidi., h. 430.

Page 66: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

56

seseorang yang taat dalam menjalankan ibadah dan kesungguhannya

dalam menunaikan ajaran agama.

Menurut Abu Muhammad Jibril, dalam tulisannya bahwa kesalehan

individu sebenarnya tidak berbeda jauh dengan seseorang bisa dikatakan

saleh apabila bersih lahir batinnya, bersih darah dagingnya dan tulang

belulangnya dari benda-benda yang haram dan subhat yang akan menarik

dirinya ke lembah Neraka yang paling dalam. Demikian pula ia adalah

orang yang senantiasa kepada Allah SWT dan Rasul-Nya di manapun ia

berada dan bila manapun ia berada dan bila manapun ia diajak kembali

keduanya.74

Menurut Umar Sulaiman Al-Asyqar, kesholehan individu sama

halnya lelaki atau wanita saleh. Secara garis besar dapatlah digambarkan,

sebagai lelaki yang bersih jiwanya, lurus akidahnya, dan benar amalnya.

Secara fisik, berarti darah, daging, dan tulang belulangnya bersih dari pada

benda-benda haram. Sedangkan batinnya bersih dari kotoran kejiwaan

(seperti munafiq, fasiq, zhalim dan segala hal yang maksiat kepada Allah

dan rasul-Nya), karena senantiasa disiram air suci keimanan atau dicuci

dengan sabun samawi (wahyu Ilahi). Sebagaimana lazimnya bagi seorang

muslim, apabila ia hendak menghadap Allah melalui shalat, bersujud, dan

bersimpuh di hadapan Allah Malikurrahman, maka ia pun segera

74

Jibril Abdurrahman, Lelaki Sholeh, (Kuala Lumpur: PT. Darul Nu‟man, 1995), h.7.

Page 67: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

57

mengambil air wudhu, begitu pula ketika hendak membaca kitab suci Al-

Qur`an.75

Dari pengertian di atas, penulis menyimpulkan bahwa kesalehan

individu dapat dibagi menjadi dua arti. Pertama, secara sempit kesalehan

individu adalah seseorang yang secara fisiknya bersih dari barang-barang

yang haram dan subhat. Sedangkan yang kedua, secara luas kesalehan

individu adalah seseorang yang bersih jiwanya, lurus akidahnya, dan baik

amalnya, serta senantiasa kepada Allah SWT dan Rasul-Nya kapanpun di

mana pun berada.

2. Ciri-ciri Kesalehan Individu

Untuk memahami makna kesalehan, tidak cukup hanya dengan

mengetahui tanda-tanda atau ciri-ciri lahiriyah semata, sebab ia jauh lebih

mendalam dari pada itu. perkara-perkara yang bersangkutan dengan

keyakinan, tujuan dan pandangan hidup, cita-cita dan jalan hidup

merupakan hal-hal yang patut dipertimbangkan untuk memastikan, atau

menunjukkan apakah seseorang itu tergolong di dalam kelompok sholeh

atau yang salah.

Di dalam konteks Al-Qur`an dijelaskan tentang sifat-sifat orang

mukmin dalam surat Al-Anfal ayat 2-4, yang berbunyi:

75

Umar Sulaiman Al-Asyqar, Ciri-ciri Pribadi Muslim, (Semarang: PT. CV. Toha Putra,

1982), h.5.

Page 68: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

58

“Yang artinya: (2). Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah

mereka yang apabila disebut nama Allah gemetar hati mereka, dan

apabila dibacakan kapada mereka ayat-ayat-Nya, bertambahlah iman

mereka (karenanya) dan kepada Tuhanlah mereka bertawakal. (3). (yaitu)

orang-orang yang mendirikan shalot dan yang menafkahkan sebagian dari

rizki dan Kami berikan kepada mereka. (4). Itulah orang-orang yang

beriman dengan yang sebenar-benarnya. Mereka akan memperoleh

beberapa derajat ketinggian di sisi Tuhannya dan ampunan serta rizki

(nikmat) yang mulia”.76

Dan menurut Jibril Abdur Rahman dapat dipahami, kesalehan

seseorang dapat digambarkan dengan ciri-ciri sebagai berikut:

a. Ikhlas dalam beramal.

b. Ta‟at kepada Allah dan Rasul-Nya.

c. Jihad fie sabillah adalah jalan hidupnya.

d. Mati syahid adalah cita-citanya yang utama.

e. Sabar menghadapi cobaan dan ujian Allah.

f. Kampung akhirat tujuan utamanya.

g. Sangat takut kepada Allah dan ancaman-Nya.

h. Selalu memohon ampunan atas dosa-dosanya.

i. Zuhud dengan dunia tetapi meninggalkannya.

j. Shalat malam menjadi kebiasaannya.

k. Tawakal kepada Allah dan tidak mengeluh kecuali

kepada-Nya.

l. Selalu berinfaq dalam kelapangan atau kesempitan.

m. Kasih sayang sesama mukmin, dan sangat kuat

memelihara ukhuwah di antara mereka.

n. Berani amar ma‟ruf nahi munkar.77

76

Departemen Agama RI, Al-Qur`an dan Terjemahnya, (Bandung, PT. Syaamil Cipta

Media: 2004), h.177. 77

Abdur Rahman Jibril, Karakteristik Lelaki Shalih, (Jakarta: Wihdah Press, 2000),

h.9-10.

Page 69: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

59

3. Tujuan Kesalehan Individu

Bahwasanya orang yang saleh mengetahui tujuan hidup dan

pengetahuan yang jelas, karena ia bukan orang yang terkecoh dan

terpedaya oleh kehidupan dunia sehingga ia bekerja untuknya dan merasa

tentram kepadanya. Ia bukan pula orang yang menolak kehidupan lalu lari

ke puncak-puncak bukit dan ke padang pasir untuk beribadah kepada Allah

di tempat-tempat khalwat.

Bahkan ia benar-benar memakmurkan kehidupannya dengan

perintah Allah dan mengarahkannya kearah yang dikehendaki oleh Allah.

Lalu ia menjadikan dunia sebagai ladang bagi kehidupan akhirat.

Maka dunia muslim bukanlah seperti orang-orang yang mengabdi

kepada dunia, sehingga dunia itu menjadi maksud dari amalnya dan

tujuan dari cita-citanya. Dan ia bukan pula orang yang berpaling dari

dunia dengan membiarkannya diurus oleh syaitan-syaitan dari kalangan

manusia dan jin. 78

Dalam firman-Nya Allah menjelaskan:

78

Ibid., h. 53.

Page 70: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

60

“Dijadiakan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa

yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari

emas dan perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak, dan sawah

ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat

kembali yang baik (syurga). Katakanlah: “Inginkah aku kabarkan

kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian itu?”

Untuk-untuk orang yeng bertaqwa (kepada Allah) pada sisi Tuhan

mereka ada syurga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka

kekal di dalamnya; dan (ada pula) istri-istri yang suci.” (Ali-Imran: 14-

15).79

Sebagai orang muslim selalu berpegang teguh kepada kebenaran,

berjihad untuk menegakkannya dan mengambil langkah-langkah yang

menjadikannya tetap atas kebenaran.

79

Dapertemen Agama RI, Al-Qur`an Terjemahan, (Bandung: PT. Syaamil Cipta Media,

2004), h. 51.

Page 71: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

61

BAB III

GAMBARAN UMUM YAYASAN PESANTREN NURUL JANNAH

A. Sejarah Berdirinya Yayasan

Yayasan ini merupakan suatu lembaga rehabilitas yang diperuntukan

bagi para korban NAPZA yang berlokasi di Kampung Kebon Kopi Jl.

Swadaya No. 65 RT. 03 RW. 06, Desa Karang Asih, Cikarang Utara, Bekasi,

Jawa-Barat.

Yayasan Nurul Jannah didirikan oleh bapak H. Adang Miarsa beserta

Ibu Hj. Rosyati pada bulan Oktober tahun 1989. Dan pada tanggal 07 Juni

2002 pesantren ini terdaftar resmi sebagai badan hukum Yayasan (Yayasan

Nurul Jannah) melalui proses oleh Notaris, sebagai Pusat pelayanan Terapi

dan Rehabilitas berbasis masyarakat melalui metode agama.

Pada mulanya, sebelum berdiri sebagai Yayasan. Diawali pada bulan

Oktober tahun 1989, Bapak H. Adang Miarsa beserta isterinya Ibu

Hj. Rosyati membangun sebuah masjid atas dasar iman, untuk membantu

para hamba Allah yang ingin meningkatkan keimanan kepada Allah.

Berlanjut dengan berdatangannya para santri yang silih berganti yang ingin

belajar agama di Masjid Nurul Jannah dengan bimbingan yang diberikan oleh

Bapak H. Adang dalam meningkatkan keimanan serta tauhid untuk mengenal

diri dan Allah SWT, sehinggga dapat mengatasi penyakit fisik dan mental

atas keridhoan Allah. Maka mulai pada saat itu muncullah nama Pesantren

Page 72: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

62

Nurul Jannah yang didirikan di atas lahan seluas + 2000 m² dengan segala

kekurangan dan kelebihannya.

Sejalan dengan semakin memburuknya korban, NAPZA baik dari segi

kuantitas dan kualitas, kira-kira pada tahun 1994-1995 mulai berdatangan

para orang tua yang ingin menitipkan anaknya untuk dibina agar dapat

disembuhkan dari pengaruh NAPZA di Pesantren Nurul Jannah. Dan

akhirnya dengan berjalannya waktu, anak tersebut dapat disembuhkan dari

pengaruh NAPZA tersebut.

Karena yang dilakukan oleh Pesantren Nurul Jannah adalah membina

korban NAPZA untuk dapat mengatasi atau mengobati dirinya sendiri serta

dapat melepaskan belenggu dari ketergantungan NAPZA dan perbuatan

maksiat lainnya adalah dengan cara bertobat. Jadi yang dilakukan bukanlah

proses pengobatan melainkan dengan pertobatan.

Kabar kesembuhan ini kemudian tersebar dari satu orang kepada

orang lain. Hingga kemudian semakin banyaknya para orang tua yang

menitipkan anak-anaknya ke Pesantren Nurul Jannah untuk dapat dibina

sehingga mereka sembuh dari pengaruh NAPZA itu sendiri.

Berawal dari pengalaman itu, dan melihat pekembangan yang ada.

Maka pengurus dan pembina Pesantren, dan atas dasar masukan para kerabat

dan ulama yang lain. Akhirnya merasa perlu untuk memperkuat Pesantren ini

dalam suatu bentuk badan hukum. Akhirnya pada tanggal 07 Juni 2002

Pesantren ini terdaftar resmi sebagai badan hukum berupa Yayasan (Yayasan

Page 73: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

63

Nurul Jannah) melalui Notaris No 1 (7-6-2002) oleh Ibu Tin Wiratna

Lukita, SH.

B. Visi, Misi Yayasan Nurul Jannah

Visi Yayasan adalah melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar, dalam

rangka mewujudkan masyarakat Indonesia bebas dari pengaruh

penyalahgunaan NAPZA (narkoba) dan mengupayakan penanggulangan dan

pencegahan HIV/AIDS menuju masyarakat yang sehat dan berkualitas, yaitu

masyarakat yang beriman dan bertaqwa.

Misi Yayasan adalah membantu dan ikut berperan aktif bersama

Pemerintah menanggulangi berbagai masalah sosial, yaitu rehabilitasi

penyalahgunaan NAPZA (narkoba), HIV/AIDS dan gangguan kejiwaan, serta

masalah-masalah lain yang terkait di dalamnya.1

C. Struktur dan Organisasi dan Pengelolaan

Agar pengelolan pelaksanaan metode tobat di Yayasn Nurul Jannah

dapat terlaksana dengan lebih mudah, maka dibentuklah struktur organisasi

Yayasan Nurul Jannah yang terdiri atas:2

1. Pembinaan, mempunyai tugas yang meliputi:

a. Keputusan mengenai perubahan Anggaran Dasar Yayasan, kecuali

mengenai maksud dan tujuan Yayasan tidak dapat dilakukan

pengubahan.

1 Dokumentasi Profil Sejarah Yayasan Pesantren Nurul Jannah 2009, h. 2.

2 Dokumentasi Profil Sejarah Yayasan Pesantren Nurul Jannah 2009, h. 2.

Page 74: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

64

b. Pengangkatan dan pemberhentian anggota pengurus dan anggota

pengawas Yayasan.

c. Penetapan kebijaksanaan kerja dan rancangan Yayasan bedasarkan

Anggaran Dasar Yayasan.

d. Pengesahan program kerja dan rancangan anggaran tahunan

Yayasan.

e. Penetapan keputusan mengenai penggabungan dan pembubaran

Yayasan.

2. Pengurus, Yayasan diurus dan dipimpin oleh suatu kepengurusan yang

sedikitnya terdiri dari:

a. Ketua

b. Sekretaris

c. Bendahara

3. Pengawas atau pelaksana kegiatan, mempunyai tugas yang meliputi:

a. Pengawas wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab

menjalankan tugas untuk kepentingan Yayasan.

b. Pengawas melakukan pengawasan atas kebijaksanaan pengurus dan

memberikan nasihat kepada pengurus dan memberikan nasihat

kepada pengurus dalam menjalankan Yayasan dan wajib

memberikan laporan secara tertulis kepada Pembina sedikitnya

pengawassan yang dilakukan yang telah ditentukan.

Susunan kepengurusan Yayasan adalah sebagai berikut:

Page 75: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

65

1. Pembina:

a. H. Dodo Djajadisastra

b. Hj. Rosyati

2. Pengawas

a. Drs. H. Badaruzzaman

b. Pengurus:

a. Ketua : H. Adang Miarsa

b. Wk. Ketua : Faisal Saleh

c. Sekretaris : Drs. H. Dodi Sumarno

d. Wk. Sekretaris : Sofian saleh

e. Bendahara : Ir. Yudhi Indra Subhan

Tabrani MBA

f. Wk. Bendahara : Nursyam Effendi

D. Sarana dan Prasarana

1. Sarana Kerja Pegawai

Tersedia satu ruang kerja administrasi. Dan kamar untuk para

Penanggung Jawab atau Pembimbing atau Konsultan atau Pekerja Sosial.

2. Sarana Residen

Kamar tidur, tersedia 15 kamar tidur yang tiap kamarnya seluas

2x3 m². Dan setiap kamarnya dihuni 4 residen, adapun residen laki-laki

dan perempuan ditempatkan terpisah. Dan terdapat 6 kamar mandi.

Sedangkan untuk Pendopo seluas 8x8 m² yang dapat menampung + 180

Page 76: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

66

orang, yang digunakan untuk berkumpul, istirahat, menonton TV. Serta

Aula yang dipakai untuk kegiatan-kegiatan yang lainnya seperti: tempat

belajar, atau sebagai tempat untuk mengkaji materi, dan sebagai tempat

untuk para pengunjung dari luar baik itu kunjungan dari BNN, reporter

dari Swiss, atau dari para mahasiswa.

3. Saran Kesehatan/Poliklinik

Tersedia satu ruang klinik seluas + 4x4 m² yang dapat menampung 4

orang. Namun selama tahun 2007, dan ada masalah dengan tenaga medis

yang menangani kesehatan para residen secara rutin, dikarenakan

Yayasan tidak memiliki tenaga medis sendiri dan mereka semua barasal

dari utusan BNN yang terkadang jarang untuk menangani para residen.

4. Sarana Ibadah

Bangunan rumah Ibadah seluas 9x9 m² yang dapat menampung + 200

orang. Masjid Nurul Jannah di lokasi Kebon Kopi-Cikarang Utara, dan

masjid Nurul Jannah Di lokasi pantai Sungai Buntu, Pisangan, Rengas

Dengklok, Kerawang.

5. Dan tempat tinggal keluarga Bapak K. H. Adang Miarsa.3

E. Persyaratan

Untuk menentukan keberhasilan program, diperlukan beberapa

persyaratan yang harus dipenuhi, antara lainnya adalah:4

3 Dokumentasi Profil Sejarah Yayasan Pesantren Nurul Jannah 2009, h. 4.

Page 77: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

67

1. Calon santri/Residen

a. Harus siap dan berkeinginan untuk bertobat dan menjauhi NAPZA

dengan sungguh-sungguh dan konsekuen.

b. Bersedia mengikuti atau menjalani proses pertobatan dengan ikhlas.

c. Harus disiplin mengikuti proses pertobatan dan taat kepada peraturan

yang ditetapkan pembina atau pembimbing.

2. Orang Tua

a. Kedua orang tua bersedia menyerahkan anaknya dengan sepenuh

hati dan ikhlas kepada pihak Yayasan.

b. Membantu proses pertobatan dengan memberikan dorongan moril.

Menyediakan waktu untuk datang secara rutin menjenguk anaknya.

Dan disarankan untuk mengikuti setiap jadwal peribatan dengan

aktif, sehingga dapat lebih memahami program yang sedang diikuti

anaknya.

c. Memahami, menerima, dan menandatangani formulir pendaftaran,

tanda setuju dengan persyaratan yang ada.

F. Proses Pertobatan

Secara umum proses pertobatan di bagi dalam beberapa tahapan,

diantaranya adalah: 5

1. Tahap Detoxifikasi (hari ke-1 s/d hari ke-5).

Detoxifikasi adalah menghilangkan racun adiktif narkoba yang ada

dalam tubuh, sedangkan detoxifikasi di Yayasan Pesantern Nurul Jannah

4 Dokumentasi Profil Sejarah Yayasan Pesantren Nurul Jannah 2009, h. 6.

5 Dokementasi Profil Sejarah Yayasan Pesantern Nurul Jannah tahun 2009, h. 8.

Page 78: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

68

ada tiga macam proses, diantaranya adalah: Pengukupan, Pen, dan Obat

Herbal.

2. Tahap pembinaan total mental dan spiritual (hari ke-6 s/d hari ke-60).

Bimbingan atau pembinaan secara total ini dilakukan untuk pengenalan

diri dan mengenal Allah SWT.

3. Tahap peningkatan materi dalam hal tauhid kepada Allah SWT (hari ke-

61 s/d hari ke-180).

Pada tahapan ini residen diransang agar lebih proaktif mendalami materi

pengenalan diri yang sudah diberikan pada tahapan sebelumnya.

4. Tahap bimbingan lanjut, uji coba pulang ke rumah atau lingkungan untuk

bersosialisasi, sambil dimonitor ketat oleh orang tua dan pihak Yayasan.

Pada tahapan ini residen akan diuji coba pulang ke lapangan untuk

bersosialisasi.

Page 79: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

69

BAB IV

ANALISIS METODE TOBAT BAGI PENANGANAN KORBAN NAPZA

DALAM PEMBENTUKAN KESALEHAN INDIVIDU

DI YAYASAN PESANTREN NURUL JANNAH

KEBON KOPI CIKARANG UTARA

A. Pelaksanaan Metode Tobat

1. Waktu Pelaksanaan

Sebelum memaparkan tentang bagaimana metode tobat dilaksanakan

dan apa yang menjadi hambatan dalam menerapkan metode tobat maka

membicarakan masalah waktu pelaksanaan metode tobat di Yayasan

Pesantren Nurul Jannah, ini merupakan suatu kegiatan yang rutin yang

diadakan oleh Yayasan dalam menangani korban penyalahgunaan

NAPZA. Segala sesuatunya memang memiliki waktunya dalam masing-

masing kegiatan. Sesuai data dan informasi yang penulis dapatkan

ternyata, kegiatan metode tobat memiliki keterkaitan dengan kegiatan satu

dengan yang lainnya.

Adapun waktu dalam pelaksanaan metode tobat untuk para korban

(residen, merupakan istilah dari BNN yang kini dipakai oleh pihak

Yayasan) adalah sebagai berikut:

a. Detoxifikasi pada hari ke-1 s/d ke-5.

b. Pembinaan total mental dan spiritual pada hari ke-6 s/d ke-60.

Page 80: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

70

c. Peningkatan materi dalam hal akidah dan tauhid kepada Allah SWT

pada hari ke-61 s/d ke-180.

d. Bimbingan lanjut, uji coba pulang ke rumah atau lingkungan untuk

bersosialisasi, dengan dimonitor ketat oleh kedua orang tua dan pihak

Yayasan pada hari ke-181.1

2. Pelaksanaan Metode Tobat dan Materi

a. Pelaksanaan Metode Tobat

Yayasan Pesantren Nurul Jannah memberikan penanganan yang

berbeda dalam menangani para korban NAPZA, yaitu dengan

menggunakan metode tobat. Pelaksanaan metode tobat sendiri terletak

pada pembinaan total mental dan spiritual serta peninggkatan materi

dalam hal tauhid kepada Allah.

Sebelum menerapkan hal itu, para residen harus melakukan

detoxifikasi terlebih dahulu yang tujuannya adalah untuk membersihkan

diri mereka dari pengaruh NAPZA. Setelah itu mereka melanjutkan

tahapan yang selanjutnya yaitu pembinaan total mental dan spiritual,

peningkatan materi tentang ketauhidan kepada Allah, hingga sampai

pada tahapan lanjut yaitu uji coba pulang.

Mulai dari detoxifikasi sampai peningkatan materi tentang

ketauhidan, itu semua yang melakukannya adalah seorang pembina

spiritual sekaligus ketua Yayasan Pesantren Nurul Jannah yaitu

K. H. Adang Miarsa yang lahir pada tanggal 28 Maret 1955 di Batam.

1 Dokumentasi Profil Sejarah Yayasan Pesantren Nurul Jannah tahun 2009, h. 8.

Page 81: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

71

Dan menjabat sebagai ketua sekaligus pembina spiritual dari sebelum

berdirinya Yayasan hingga sekarang.

Adapun latar belakang pendidikan K. H. Adang Miarsa mulai

lulus dari Sekolah Dasar (SD) pada tahun 1966, lalu lulus dari Sekolah

Menengah Pertama (SMP) pada tahun 1969, dan lulus Sekolah

Pertanian Menengah Atas (SPMA) pada tahun 1972. Dan menikah

dengan Hj. Rosyati.

Pemahaman H. Adang terhadap agama, is peroleh mulai dari

mengikuti pengajian-pengajian di kampung, membaca dan mempelajari

Al-Qur`an, serta diiringi dengan membaca buku. Sedangkan H. Adang

dapat mengobati itu karena ilmu yang dia peroleh dari membaca buku,

seringnya mengikuti acara-acara seminar dan pelatihan di BNN (Badan

Narkotika Nasional), serta menerapkan apa-apa yang terkandung dalam

Al-Qur`an. 2

Pekerjaan yang dilakukan oleh H. Adang di Yayasan telah

dibantu oleh seorang asisten yang bernama Jaja Tarsija yang lahir pada

tanggal 15 Juni 1971 di Cirebon-Kuningan. Pendidikan yang ditempuh

adalah SD pada tahun 1978, SMP pada tahun 1984, dan SMA pada

tahun 1987. Dia mengabdikan dirinya di Yayasan mulai pada tahun

2 Wawancara Pribadi dengan K. H. Adang Miarsa, Cikarang, 11 Februari 2011.

Page 82: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

72

1998 sampai sekarang. Dengan alasan bahwa dirinya terus belajar dan

membantu dalam masalah penanggulangan korban NAPZA.3

Kembali kepada pembahasan tentang pelaksanaan metode tobat.

H. Adang yang dibantu oleh asistennya yaitu Jaja, mereka melakukan

penerapan kepada seluruh residen yang ada di Yayasan untuk

melakukan semua kegiatan yang ada di Yayasan. Baik mereka tidak

mengerti tentang agama sampai mereka yang sudah hilang ingatannya.

Dalam pelaksanaan metode tobat ini memiliki tujuan agar

mereka para residen dapat mengetahui dan memahami dosa, kesalahan,

dan kelalaiannya yang bertentangan dengan nilai-nilai ajaran agama

termasuk masalah NAPZA, yang kini mereka telah terlanjur terperosok

di dalamnya. Seiring dengan pemahaman akan dosa, kesalahan, dan

kelalaiannya serta memahami tentang akidah dengan benar. Mereka

dapat meningkatkan keimanan dan tauhid kepada Allah SWT. Maka

dari situ dengan sendirinya mereka akan tergerak hatinya untuk

melakukan tobat, memohon ampunan dan kesembuhan kepada Allah

SWT.4

Kegiatan sehari-hari para korban diatur dengan jadwal yang

begitu ketat, yang diisi dengan kegiatan yang semata-mata dikaitkan

dengan Allah SWT, seperti sholat wajib berjamaah tepat waktu,

memperbanyak sholat sunnah, mengaji, diskusi, atau ceramah

3 Wawancara Pribadi dengan Jaja Tarsija, Cikarang, 19 April 2011.

4 Wawancara Pribadi dengan K.H Adang Miarsa, Cikarang, 11 Februari 2011.

Page 83: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

73

keagamaan, I’tikaf, serta beramal saleh lainnya seperti para residen di

ikut sertakan gotong royong dalam pekerjaan masyarakat, melakukan

aqikah, dan praktek santunan kepada anak yatim serta fakir miskin.

Dengan semua kegiatan tersebut, maka mata, telingan, serta hati mereka

akan benar-benar bertaut dengan kebesaran Allah SWT, dan mereka

akan mulai mengenal kembali akan dirinya sendiri, serta mengenal dan

merasa dekat dengan Allah SWT. Sehingga hati mereka betul-betul

merasakan telah berbuat dosa, lalu bertobat secara sungguh-sungguh.

Dengan begitu sugesti mereka pada NAPZA akan hilang dengan

sendirinya

b. Materi Metode Tobat

Sebelum membahas tentang materi yang diberikan oleh

Yayasan kepada para residen. Maka di sini setidaknya mengetahui

tentang residen yang ada dalam penelitian ini.

Dalam penelitian ini, penulis mengambil 2 residen laki-laki

karena ketika itu tidak adanya residen perempuan di Yayasan. Yang

pertama Isa (bukan nama sebenarnya) merupakan anak pertama dari

empat bersaudara.perkenalannya dengan NAPZA, berawal saat duduk

di SMA kelas 2. Tidak hanya itu Isa juga merokok dan minum-

minunam alkohol yang semua itu ia dapatkan dari uang jajan yang ia

peroleh dari kedua orang tua. Hingga pada akhirnya Isa dititipkan di

Page 84: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

74

Yayasan Pesantren Nurul Jannah untuk dibina, dibimbing, dan

disembuhkan.5

Selanjutnya Yunus (bukan nama yang sebenarnya) merupakan

anak pertama dari lima bersaudara. Perkenalannya dengan NAPZA,

berawal pada saat kelas 1 SMP. Sebelumnya Yunus sudah pernah

masuk tempat rehabilitasi di daerah Sukabumi, akan tetapi setelah

Yunus sembuh dan keluar ia kembali mengkonsumsi NAPZA akibat

pergaulannya dengan teman-teman yang lama. Hingga akhirnya Yunus

dititipkan di Yayasan Pesantren Nurul Jannah hingga sekarang.6

Kembali kepada pembahasan tentang materi yang diberikan

oleh Yayasan untuk para residen. Sesuai dengan apa yang dijelaskan

terlebih dahulu di atas. Dari tahapan-tahapan yang ada memiliki

keterkaitan satu sama lain dalam proses pertobatan. Dan untuk konsep

pertobatannya terletak pada pembinaan total mental dan spiritual. Serta

peningkatan dalam hal akidah dan tauhid kepada Allah.

Mereka benar-benar dibina dan dibimbing dari awal. Bermula

dengan pengenalan tentang hakikat Allah hingga sampai pada hakikat

Agama Islam itu sendiri. Lalu Iman beserta penjelasan-penjelasannya.

Dan masih banyak lagi materi-materi yang diberikan pada saat

pembinaan total mental dan spiritual hingga pada peningkatan akidah

5 Wawancara Pribadi dengan Isa, Cikarang, 18 Februari 2011.

6 Wawancara Pribadi dengan Yunus, Cikarang, 18 februari 2011.

Page 85: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

75

dan tauhid kepada Allah. Dan untuk Wirid al-Hasyr7 berdasarkan dari

pada ayat-ayat Al-Qur`an. Diantaranya QS. 59: 18-24, QS. 1: 1-6, QS.

108: 1-3, QS. 109: 1-6, QS. 110: 1-3, QS. 111: 1-5, QS. 112: 1-4, QS.

113: 1-5, QS: 114: 1-6, QS. 2: 126-129, QS. 3: 191-194, QS. 3: 26-27,

QS. 18: 10, QS. 2: 201. Yang di dalamnya terdapat do’a-do’a para

Nabi, dan do’a sapu jagad. (materi ini dapat dilihat dalam lampiran

no: I).8

3. Tahap Pelaksanaan Metode Tobat

Dalam pelaksanaan metode tobat, Yayasan Pesantren Nurul Jannah

memiliki beberapa tahapan yang harus dilakukan oleh para residen setelah

mereka diterima dan dicatat secara administrasi oleh penanggung jawab

Yayasan, lalu setelah itu tahapan selanjutnya yang harus dilakukan adalah

sebagai berikut:

a. Tahap Detoxifikasi

Detoxifikasi adalah menghilangkan racun adiktif narkoba yang ada

dalam tubuh, sedangkan detoxifikasi di Yayasan Pesantren Nurul

Jannah ada tiga macam proses detoxifikasi, diantaranya adalah:

1. Pengukupan, yaitu dengan memanfaatkan uap air panas yang sudah

dicampur dengan segenggam garam laut kemudian di aduk selama

7 Al-Hasyr adalah pengusiran, pengusiran untuk nafsu-nafsu yang buruk seperti nafsu

ghodob dan lawwamah. 8 Dokumentasi Materi Tobat Yayasan Pesantren Nurul Jannah tahun 2009, h. 1.

Page 86: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

76

30 menit sebanding dengan berlari sejauh 3 km. Tujuannya adalah

untuk mengeluarkan racun yang ada di dalam tubuh.9

2. Pen, yaitu teknik mengurut bagian punggung dengan jari telunjuk.

Tujuannya adalah untuk menyalurkan energi guna meransang

syaraf dan sel-sel otot untuk melancarkan aliran imflus syaraf dan

aliran darah.

3. Obat Herbal, suatu ramuan obat tradisional, dan madu (QS. 16: 68-

69). Dan ditambah dengan air rahmat (air hujan yang ditampung

dari air hujan tengah malam) yang diberikan langsung oleh

pembina spiritual. Hal ini dilakukan karena mengikuti apa yang

diperintahkan Allah dalam Al-Qur`an yang terdapat dalam QS. 8:

11dan 25: 48.10

b. Tahap Pembinaan Total Mental dan Spiritual

Bimbingan atau pembinaan secara total ini dilakukan untuk pengenalan

diri dan mengenal Allah SWT, dengan mengikuti tanpa absen semua

jadwal kegiatan peribadatan. Kegiatan ini merupakan proses pertobatan

selanjutnya, juga harus diikuti oleh para residen yang hilang ingatan,

agar kegiatan ini membuat mereka terbiasa mengikuti apa yang

dilakukan oleh rekan-rekannya. Selama tahapan ini residen tidak boleh

di ambil atau dibawa oleh keluarganya walau dengan alasan apapun.

Karena pada waktu proses ini sangat riskan bagi residen untuk kembali

9 Wawancara Pribadi dengan Jaja Tarsija, Cikarang 19 April 2011.

10 Wawancara Pribadi dengan K. H. Adang Miarsa, Cikarang, 11 Februari 2011.

Page 87: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

77

mengingat dan berhubungan dengan NAPZA lagi. Tahapan ini meliputi

kegiatan antara lain:

1. Sholat 5 (lima) waktu tepat waktu dan berjama’ah.

2. Melakukan semua kegiatan ibadah baik yang wajib maupun yang

sunnah seperti sholat wajib berjam’ah di masjid, berpuasa di setiap

hari Senin dan Kamis.

3. Mengikuti pengajian dan ceramah agama yang diberikan langsung

oleh pembina spiritual, yang diarahkan agar residen lebih menganal

dirinya, mendekatkan diri kepada Allah, dan memohon

kesembuhan dari-Nya.

4. Melakukan proses aqikah (pemotongan kambing), sebagai syari’at

untuk membuang, menghilangkan, dan membersihkan diri dari

sifat-sifat binatang (kehawanan) yang menutupi penglihatan,

pendengaran, dan perasaan hati untuk bersyukur. Hal ini dilakukan

apabila keluarga residen mampu mengeluarkan biayanya tanpa

adanya paksaan. Proses aqikah ini berdasarkan Al-Qur`an, QS.

31:12, QS. 2:152, QS. 16:18, QS. 14:34, QS. 14:7, QS. 67:23, QS.

32:9, QS. 7:179, QS. 8:22, QS. 8:5, QS. 16:121-122.11

c. Tahap Peningkatan Materi Tentang Tauhid Allah SWT

Pada tahapan ini diberikan peningkatan materi akidah dan tauhid,

residen diransang agar lebih proaktif mendalamin materi pengenalan

diri yang sudah diberikan pada tahapan sebelumnya. Diransang untuk

11

Wawancara Pribadi dengan K. H. Adang Miarsa, Cikarang, 11 Februari 2011.

Page 88: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

78

berani berdiskusi, dan semua residen harus selalu membaca dan

mengkaji terjemahan Al-Qur`an. Sesuai arahan para Pembina pada saat

pengajian atau taklim.

d. Terapi Air laut (Thalaso Therapy)

Berendam di laut untuk mengambil manfaat elemen-elemen mineral

dan organisme yang terdapat dalam air laut. Kegiatan ini dilakukan

pada malam hari (pukul 24.00-03.00), dan pagi hari (pukul 06.30-

09.00) dan lamanya perendaman 2 atau 3 jam. Hal ini dilakukan secara

bersama-sama tujuannya untuk melancarkan sirkulasi darah,

merelaksasikan pikiran dan menghilangkan racun adiktif narkoba.

Sedangkan yang dilakukan ketika berendam dalam laut, mereka harus

berdzikir yaitu dengan bacaan wirid al-Hasyr. (materi ini dapat dilihat

dalam lampiran no: II)12

e. Tahapan Bimbingan Lanjutan

Pada tahapan ini residen akan diuji coba pulang ke lapangan (rumah

atau lingkungan) untuk bersosialisasi. Dan selama tahapan ini harus ada

kontrol dan komunikasi penuh antara orang tua dan pembina. Dan

apabila ada penurunan kembali atau penyimpangan perilaku, maka

residen akan dibawa kembali ke Pesantren untuk dikonseling dengan

Pembina:

1. Kembali dibina untuk ditindak lanjuti di Pesantren

12

Wawancara Pribadi dengan Jaja Tarsija, Cikarang 19 April 2011.

Page 89: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

79

2. Atau secara periodik diharuskan hadir di Pesantren setiap dua

minggu atau sebulan sekali.

B. Analisis Metode Tobat Bagi Penanganan Korban Penyalahgunaan

NAPZA dalam Pembentukan Kesalehan Individu

1. Pelaksanaan metode tobat bagi korban penyalahgunaan NAPZA

dalam Pembentukan Kesalehan Individu

Pelaksanaan metode tobat yang diberikan kepada korban

penyalahgunaan NAPZA memang dapat membuat mereka menjadi lebih

baik, keluar dari sugesti narkoba, dan dapat membentuk kesholehan

individu bagi mereka. Karena tobat yang terapkan bukan hanya sekedar

menyesal atas perbuatan yang pernah dilakukan saja atau yang lainnya.

Akan tetapi lebih dari itu, karena tobat ini terletak pada pembinaan total

dari segi mental dan spiritual mereka. Agar mereka betul-betul memahami

tentang apa yang telah mereka lakukan sebelumnya sehingga mereka

terperosok pada NAPZA.

Hal ini memang tidak dapat dilihat dengan kasat mata dan

dijelaskan dalam kata-kata. Namun dari proses, tahapan-tahapan

pelaksanaan dan materi yang diberikan oleh Yayasan kepada residen

berdampak baik dari segi mental dan spiritual mereka. Sesuai dengan hasil

pengamatan yang penulis lakukan selama meneliti di Yayasan Pesantren

Nurul Jannah. Dan ketika berada di dalam Yayasan memang terasa betul

suasana yang tercipta di sana. Dari lingkungan yang ada tertata rapi, sejuk,

asri, banyaknya poster-poster yang menyatakan bahayanya NAPZA bagi

Page 90: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

80

kita dan lingkungan sekitar, sehingga hal tersebut dapat mendukung

berjalannya kesuksesan kegiatan-kegiatan di Yayasan tersebut.

Dari segi jadwal kegiatan sehari-hari yang telah tersusun dengan

sedemikian rupa, selain dengan alasan untuk meningkatkan ketauhidan

kepada Allah SWT, jadwal kegiatan ini juga dapat menghindarkan para

residen dari waktu luang yang akan dapat mengingatkan mereka pada

NAPZA. Oleh karena itu, jadwal ini dikonsep dengan sebaik-baiknya agar

dapat berdampak baik untuk mereka.

Dari segi spiritual, mereka melaksanakan sholat berjama’ah tepat

waktu, hari Senin dan Kamis mereka pergunakan untuk berpuasa sunah,

waktu kosong mereka pergunakan dengan hal-hal yang positif bagi mereka

dan orang lain contohnya saja: mereka beri’tikaf di masjid dengan waktu

yang tidak sebentar yaitu selama 40 hari yang di dalamnya mereka belajar

membaca dan memahami Al-Qur`an yang dibimbing langsung oleh Pak H.

Adang, serta melaksanakan sholat-sholat sunah sekaligus mereka selalu

berdzikir, bertasbih, dan beristighfar memohon ampunan dan kesembuhan

kepada Allah. Disamping itu juga mereka belajar bagaimana cara bertenak

ikan hias.13

Penulis berusaha memperhatikan para residen yang ada, baik dalam

kegiatan sehari-hari mereka patuh pada peraturan, ketika sholat wajib dan

sholat sunnah mereka kerjakan dengan khusu’, ketika cara mereka

13

Wawancara Pribadi dengan Isa, Cikarang, 18 Februari 2011.

Page 91: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

81

berwudhu begitu taratur, ketika cara mereka berpakaian bagitu rapi, dan

ketika mereka berbicara begitu sopan dan santun.

Dari uraian di atas, penulis dapat menyimpulkan. Bahwa

pelaksanaan metode tobat yang dilakukan oleh Yayasan Pesantren Nurul

Jannah dapat membuat mereka (para korban NAPZA) menjadi lebih baik

dari segi mental maupun spiritual mereka. Sehingga hal tersebut dapat

membentuk kesholehan individu mereka.

2. Faktor penghambat dan penunjang dalam penerapan metode tobat

SWOT adalah singkatan yg diambil dari huruf depan kata Strength,

Weakness, Opportunity dan Threat, yang dalam bahasa Indonesia

mudahnya diartikan sebagai Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan

Ancaman. Metoda analisa SWOT bisa dianggap sebagai metoda analisa yg

paling dasar, yang berguna untuk melihat suatu topik atau permasalahan

dari 4 sisi yg berbeda.

Penulis akan menjelaskan dan memaparkan apa saja yang menjadi

faktor penghambat dan faktor penunjang dalam penerapan metode tobat

dengan menggunakan analisis SWOT:

1. Kekuatan (Strength)

Adapun kekuatan yang dimiliki oleh Yayasan:

a. Adanya hukum Undang-Undang Negara yang membahas tentang

penyalahgunaan NAPZA.

Page 92: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

82

b. Yayasan Pesantren Nurul Jannah merupakan Yayasan yang

diperuntukan untuk korban penyalahgunaan NAPZA.

c. Penanganan yang diberikan yaitu dengan menggunakan konsep

pertobatan atau metode tobat yang di antaranya adalah: tahap

detoxifikasi, pembinaan total mental spiritual, peningkatan materi

dalam hal ketauhidan kepada Allah SWT, tahap bimbingan lanjut

dengan cara uji coba pulang.

d. Memiliki aturan-aturan yang harus dipatuhi dan dijalani bagi

seluruh residen yang ada di lingkungan Yayasan.

e. Tersusunnya jadwal kegiatan yang ketat, sehingga tidak adanya

waktu luang untuk bersantai-santai yang dapat mengakibatkan

pikiran mereka kembali tersugesti mengkonsumsi NAPZA.

2. Kelemahan (Weakness)

Selain kekuatan-kekuatan diatas Yayasan juga memiliki beberapa

kelemahan, yakni:

a. Meningkatnya jumlah kasus pemakaian NAPZA di masyarakat

Indonesia.

b. Banyak korban NAPZA yang tidak diimbangi tempat rehabilitasi.

c. Adanya hambatan dalam penanganan medis dari pihak BNN

sehingga kesehatan para residen tidak terkontrol dengan baik.

d. Latar belakang keluarga residen yang kurang memahami agama.

e. Adanya residen yang sudah lupa ingatan bahkan sudah ada yang

gila.

Page 93: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

83

f. Terkadang adanya residen yang kembali kambuh (tersugesti) untuk

menggunakan NAPZA.

3. Kesempatan (Opportunities)

a. Masih adanya masyarakat yang peduli terhadap korban

penyalahgunaan NAPZA.

b. Mereka dapat menjalani kehidupan ini yang kedua kalinya dengan

lebih baik lagi, karena pengalaman yang terdahulu merupakan

pembelajaran bagi mereka kedepan.

c. Mereka akan lebih memaknai dan menghargai lagi tentang

kehidupan.

4. Ancaman (Threats)

a. Apabila mereka telah sembuh dari pengaruh NAPZA, dan kembali

pulang serta menjalini kehidupannya sehari-hari seperti biasa.

Maka secara tidak langsung adanya kesempatan mereka untuk

kembali menggunakan NAPZA.

b. Tidak sedikit masyarakat luas akan mengucilkan diri mereka.

c. Kesulitan untuk bergaul dengan yang lain.

Page 94: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

84

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah penulis mempelajari dan menganalisis berbagai permasalahan

dalam skripsi yang berjudul ”Metode Tobat Untuk Penanganan Korban

NAPZA Dalam Membentuk Kesalehan Individu Di Yayasan Pesantren Nurul

Jannah Kebon Kopi Cikarang Utara”, akhirnya penulis telah sampai pada

tahap kesimpulan.

Metode tobat untuk penanganan korban NAPZA dalam membentuk

kesholehan individu di Yayasan Pesantren Nurul Jannah berjalan cukup baik.

Hal ini penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut:

1. Pelaksanaan metode tobat yang diberikan kepada korban NAPZA itu

mempunyai beberapa tahapan, yaitu diantaranya: detoxifikasi, pembinaan

total mental dan spiritual residen, peningkatan materi akidah dan tauhid,

serta uji coba pulang ke rumah. Dan dari keempat tahapan tersebut, dapat

membentuk kesalehan individu para residen. Contohnya: mereka terbiasa

sholat wajib berjama’ah, menjalankan puasa sunah Senin dan Kamis,

waktu luang dibiasakan untuk membaca Al-Qur`an, atau digunakan

untuk bertenak ikan.

2. Sedangkan hambatan yang ada di dalamnya sesuai informasi. Bahwa

hambatan yang ada itu terletak pada residennya sendiri, dikarenakan

sebagian besar residen yang berada di dalam Yayasan sudah lupa ingatan

Page 95: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

85

dan dari latar belakang keluarga yang kurang pemahaman terhadap

pendidikan agama. Dan terkadang diantara mereka ada yang masih

tersugesti dengan narkoba. Adapun faktor pendukung dalam mengatasi

permasalahan tersebut. maka mereka dibina dan dibimbing sesuai

permasalahan mereka. Contohnya: bagi residen yang lupa ingatan, maka

residen tersebut harus diikut sertakan dengan residen lainnya untuk

pembiasaan. Dan bagi residen yang masih tersugesti dengan narkoba,

maka residen tersebut harus dibimbing ulang secara total baik fisik

maupun mental. Begitu juga dengan residen yang memiliki latar

belakang dari keluarga yang tidak ada pendidikan agamanya, maka

residen pun di bimbing secara total baik fisik maupun mentalnya.

B. Saran

Selesainya pembahasan skripsi ini, penulis merasa berkepentingan

untuk menuangkan saran untuk pihak-pihak yang terkait di dalamnya:

1. Kepada pihak Yayasan Pesantren Nurul Jannah agar terus berupaya pada

peningkatan kualitas dan kuantitas dalam program rehabilitasi, serta

mengadakan penyuluhan dan bimbingan agama terhadap masyarakat

sekitar mengenai bahaya penyalahgunaan NAPZA.

2. Kepada generasi muda agar lebih meningkatkan kualitas keimanan dan

takwa dalam kehidupan sehari-hari. Serta memilih lingkungan pergaulan

yang sehat guna mewaspadai bahaya penyalahgunaan NAPZA.

3. Kepada orang tua agar memberikan pendidikan agama sedini mungkin

kepada anak dan meluangkan waktu untuk lebih memperhatikan

Page 96: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

86

lingkungan pergaulan anak, dan mewaspadai apabila timbul gejala

perubahan perilaku pada anak.

4. Kepada pihak Pemerintah agar bertindak lebih tegas dalam menangani

masalah penyalahgunakan NAPZA. Dan untuk menangninya penulis

berharap, para korban ditempatkan atau dititipkan pada rehabilitasi yang

memiliki sistem atau menggunakan metode agama dalam

penangannannya.

Page 97: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

87

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Abū Hāmid, Imam. Menebus Dosa; Makna dan Tatacara Bertobat. Penerjemah

Saifuddin Zuhri. Bandung: Pustaka Hidayah, 2008.

Ali, Mahmus. Terjemahan Irsyadul Ibad. Surabaya: PT. Mahkota, 1992.

Al-Maragi, Ahmad Mustafa. Terjemahan Tafsir Al-Maraghi. Penerjemah Bahrun

Abu Bakar, Lc., dkk. Semarang: PT. CV Toha Putra, 1993.

Artmada, Frista. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Jombang: Penerbit Lintas

Media, t.t.

Al-Asyqar, Umar Sulaiman. Ciri-ciri Pribadi Muslim. Semarang: PT. CV. Toha

Putra, 1982.

Abdurrahman, Jibril. Lelaki Sholeh. Kuala Lumpur: PT. Darul Nu‟man, 1995.

________________ Karakteristik Lelaki Shalih. Jakarta: Wihdah Press, 2000.

Al-Bukhori, Abu Abdullah. Shohih Bukhori. Bairut: Daar Ibnu Katsir, 1987. Jilid 1.

At-Turmudzi, Abu Isa. Sunan At-Turmudzi. Bairut: Daar Ihya‟ At-Turats Al-„Arabi,

1999. Jilid 1.

B.N. Marbun. Kamus Manajemen. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan, 2005.

Dapertemen Agama RI. Al-Qur`an Terjemahan. Bandung: PT. Syaamil Cipta

Media, 2004.

Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar bahasa Indonesia. Edisi ke. 3.

Jakarta: Balai Pustaka, 2002.

____________________________ Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai

pustaka, 1988.

Echols, M. John. Kamus Bahasa Inggris-Indonesia, Indonesia-Inggris. Jakarta:

Penerbit. PT. Gramedia, t.t.

Hawari, Dadang. Al-Qur`an; Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Jiwa. Edisi ke-3.

Yogyakarta: PT. Dana Bhakti Prima Yasa, 2004.

_____________ Penyalahgunaan dan Ketergantungan NAZA: Narkotika,

Alkohol, dan Zat Adiktif. Jakarta: FKUI, 2006.

Page 98: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

88

______________ Konsep Agama Islam Menanggulangi NAZA. Jakarta: PT. Dana

Bhakti Prima Yasa, 2002.

Halid, Nuraida. Metodologi Penelitian Pendidikan. Tangerang: Penerbit. Islamic

Research Pulbishing, 2009.

Hawwa, Sa‟id. Kajian Lengkap Penyucian Jiwa: Tazkiyatun Nafs. Jakarta:

Penerbit Pena Pundi Aksara, 2007.

HR. Muslim, Kitab ad-Dzikru Wa ad-Du’a Wa at-Taubah wal Istigfar, Bab

Istihbab al-Istighfar Wal Istiktsar Minhu. Dalam Ibnu Taimiyah. Mutiara

Taubah. Jakarta: Pustaka as-Sunnah, 2006.

HR. Bukhari. Kitab ad-Da’awa,t Bab at-Taubah. Dalam Ibnu Taimiyah. Mutiara

Taubah. Jakarta: Pustaka as-Sunnah, 2006.

HR. Abu Dawud. Kitab al-Witr, Bab Fil Istighfar. Dalam Ibnu Taimiyah. Mutiara

Taubah. Jakarta: Pustaka as-Sunnah, 2006.

Ibnu Taimiyyah. Syaikh. Mutiara Tobat. Penerjemah Farid Qurusy. Jakarta:

Pustaka as-Sunnah, 2006.

Jaya, Yahya. Peranan Tobat dan Maaf Dalam Kesehatan Mental. Jakarta:

Ruhama, 1995.

Joewana, Satya. Gangguan Penggunaan Zat: Narkotika, Alkohol, dan Zat Adiktif

lain. Jakarta: PT. Gramedia, 1989.

Jaya, Yahya. Peranan Tobat dan Maaf Dalam Kesehatan Mental. Jakarta:

Ruhama, 1995.

Maleong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosda

Karya, 2000.

Luthfi, M. Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan (Konseling) Islam. Jakarta:

Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah, 2008.

Muhdlor, Zuhdi. Kamus Kontemporer; Arab-Indonesia. Yogyakarta: Penerbit

Multi Karya Grafika, 1998.

Munawwir. Kamus Al-Munawwir; Arab-Indonesia Terlengkap Edisi 2. Surabaya:

Pustaka Progresif, 2005.

Page 99: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

89

Nasuhi, Hamid. et.al. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, tesis dan

disertasi) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta: CeQDA, 2007. cet.

Ke-2.

Nawawi, Hadari. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajah mada

University Press, 2005.

Partodiharjo, Subagyo. Kenali Narkoba & Musuhi Penyalahgunaannya. T. tp.:

LKP Yayasan Karya Bhakti, 2004.

Qardhawi, Yusuf. Kitab Petunjuk Tobat; Kembali Ke Cahaya Allah. Bandung:

PT. Mizan Pustaka, 2000.

Shihab, Quraish. Tafsir Al-Mishbah; Pesan, Kesan, Keserasian. Jakarta: Lentera

Hati, 2005.

Supramono, Gatot. Hukum Narkoba Indonesia. Jakarta: Djambatan, 2007.

Tebba, Sudirman. Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar. Banten: Penerbit

Pustaka Irvan, 2008.

_____________ Nikmatnya Tobat. Jakarta: Pustaka Irvan, 2007.

UIN Syarif Hidayatullah. Ensiklopedia Tasawuf Jilid 3. Bandung: Penerbit

Angkasa, 2008

Willy, Heriadi. Berantas Narkoba Tak Cukup Hanya Bicara: Tanya Jawab dan

Opini. Yogyakarta: Kedaulatan Rakyat, GRANAT, UII Press, 2005.

WEBSITE

Vera Farah Bararah. “Banyak Orang yang Memakai Narkoba”. Artikel ini

diakses pada 12 Februari 2011 dari

http://health.detik.com/read/2009/07/13/103136/1163810/763/36-juta-

orang-indonesia-pakai-narkoba-di- 2008?ld991107763.

BPS. “Data Kasus NArkoba”. Artikel ini diakses pada 08 April 2011 dari

http://www.bnpjabar.or.id/index.php?option=com_content&view=article&

id=328:data-ungkap-kasus-narkoba-tahun-2009&catid=52:hasil-

operasi&Itemid=182.

Ruray, Chalid. “Kapan Itu Dilaksanakan”. Artikel ini diakses pada 15 Februari

2011 dari http://mediasalaf.com/aqidah/taubat-muara-terindah-bagi-

seorang-hamba/

Page 100: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

90

Koran Jakarta. “Angka Penyalahgunaan Narkoba di Jakarta”. Artikel ini diakses

pada 08 April 2011 dari http://www.koran-jakarta.com/berita-

detail.php?id=38603

Thib Raya, Ahmad. “Hakikat Tobat”. Artikel ini diakses pada 23 Februari 2011

pada http://www.scribd.com/doc/47956120/19-9-07-DR-Ahmad-Thib-

Raya-Hakikat-taubat

WAWANCARA

Wawancara Pribadi dengan K. H. Adang Miarsa. Cikarang. 11 Februari 2011.

Wawancara Pribadi dengan Jaja Tarsija. Cikarang. 19 April 2011.

Wawancara Pribadi dengan Isa. Cikarang. 18 Februari 2011.

Wawancara Pribadi dengan Yunus. Cikarang. 18 Februari 2011.

Page 101: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

91

Materi I Lampiran I

Materi Tobat Bagi Residen

ALLAH SWT

AL-WAHYU

AL-QUR’AN

AL-KITAB

MASH –

HAFUL

QUR’AN

AD-DIIN

(Agama)

‘AQOOMA =

PERATURAN

‘IQOOMA =

PENDIRIAN

AL-INSAN

(Manusia)

Qs. 86: 5-7)

AL-

IMAN

Qs. 4:

136

AL-ISLAM

(Agama yang diridai

Allah)

Qs. 3: 19 Qs. 4: 125

Qs. 2: 132 Qs. 41: 33

Qs. 2: 208 Qs. 42: 13

Qs. 3: 102 Qs. 61: 9

Qs. 5: 3 Qs. 110: 1-

2

Qs. 98: 4-5

# Berita /khabar yang lengkapt dan sempurna yang disampaikan

Allah SWT. Melalui Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad

Saw. Sebagai Nabi yang terakhir, di Gua Hira (Jabal Noor), 5

Km. Dari Mekah Al-Mukaromah (M.H.). Lihat Qs. 96: 1-5)

# Ucapan-ucapan Nabi Muhammad Saw. Yang dibacakan

dihapdan para sahabat dan umat manusia

# Ditulis oleh para sahabat Nabi, terutama Zaid bin Sabit,

Usman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Ubay bin Ka’ab, dll.

Ditulis diatas pelepah kurma, batu tipis, kulit-kulit, tulang-

tulang, dll

# - Susunan yang telah terhimpun berjumlah 30 juz, sebanyak

114 surat, > 6000 ayat. Menjadi bacaan umat manusia

yang beriman untuk diamalkan, dilaksanakan, dan

dikerjakan.

- Pada mulanya penulisan huruf-huruf Mashhaf Qur’an tidak

diberi tanda titik dan baris

- Abu Aswad Dauli membuat baris pada masa pemerintahan

Muawiyah.

- Nashar bin Ashim memberi titik untuk membedakan

huruf-huruf yang sama bentuknya atas anjuran Hujjaj,

Gubernur Irak pada masa pemerintahan Abdul Malik bin

Marwan

AL-HADIST / AS -

SUNNAH

+ Perkataan, perbuatan

Nabi Saw, dan

perbuatan para sahabat

yang dibenarkan oleh

Nabi.

+ Tujuannya :

Untuk menunjukkan

dan menjelaskan isi

AL-Qur’an yang harus

diamalkan,

dilaksanakan/

dikerjakan

JIBRIL

Page 102: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

92

Materi II

AL – IMAN

(Percaya)

Bagaimana

mencapainya?

Qs. 4: 136 + 2 : 177

Sudahkah kita

mencapai Iman?

Qs. 8: 2 - 4

Dasarnya :

* Iman kepada Allah

* Iman Kepada

Malaikat

* Iman kepada Kitab

* Iman kepada Rasul-

rasul-Nya

* Iman kepada hari

akhir

MUAMALAH

(Perbuatan)

ITIKAD

(Dalam Jiwa)

LISAN

(Ucapan)

HARUS SAMA DENGAN

AL – QURAN DAN AS – SUNNAH

TERPANCARLAH

(ILMU)

* Syariat

* Tarekat

* Hakikat

* Ma’rifat

PEMBUKITAN DARI

Qs. 15 : 99

- Bila ini telah diyakini,

maka dunia hanyalah

penginapan, badan

adalah laksana

kendaraan, dan amal

adalah gerak ke arah

tujuan.

- Tujuan yang hakiki

hanyalah menemui

Tuhan-Nya (Allah

SWT).

Disinilah tempat segala

kenikmatan yang

sedikit sekali manusi

menyadari atau

menginsyafinya.

NAFSUN MUTMAINAH

Qs. 89 : 27 - 30

JANNAH

( Dunia + Akhirat )

TERBUKA HIJAB /

TABIR

Qs. 50 : 22

Syaratnya

Page 103: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

93

Materi III

AL-INSAN

(Manusia)

Qs. 86: 5 - 7

Jasmani

(Jasad)

Qs. 23: 12 -1 4)

Nafsun

(Jiwa)

Ruh

(Ruhani)

Qs. 17: 85, Qs. 78: 38

Ghodob

(Amarah, Bissu,

Syawalat/Syaiton)

Qs. 12: 58, 83

Syahwat

(Lawwamah)

Qs. 75: 52)

Natiqah

(Muthmainnah)

Qs. 89: 27-30

Suka mengoyak

Kehormatan orang lain

(Anjing Galak)

Loba Harta

(Srigala ganas)

Takabur

(Harimau)

Pemburu pangkat

(Singa)

Suaiton Qs. 5: 90

Babi

Monyet

Keledai

Qs. 5: 60

Qs. 2: 65

Qs. 62: 5

Orang Bijaksana

Dari Iblis

(nar/api)

Angkara murka

Sombong

Gelisah

Ria

Ingin, menang sendiri

Kejam, bengis, jahat

Panas

Membakar/merusak

Penentang

Takabur

Pemarah

Senang dipuji

Bingung

Gelisah/panasan dll

Dari Jin

(narissamun)

Pemalas

Pendusta

Rakus, kikir

Serakah

Lemah, tidak berketentuan

Mabuk, lalai

Membuat tidak tahu/kenal

diri

Dan tidak sadar

Plin-plan, iri

Dendam

Penipu

Pemeras

Dll.

Dari Malaikat

(nur/cahaya)

Kasih sayang

Lapang dada

Jujur

Sabar

Tenang

Taat

Suci/bersih

Pemaaf

Penimbang rasa

dll

Jika ini menguasai jiwa manusia

MAKA KACAU, RUSAK,

BERANTAKANLAH

MASYARAKAT

MATI

NERAKA/NAR

KEKAL ABADI

Jika ini menguasai jiwa manusia

TENTRAM, DAMAI, BAHAGIA

MATI

JANNAH/NUR

KEKAL ABADI

Page 104: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

94

MATERI IV

NARKOBA DALAM AGAMA ISLAM

Agama Islam baik dalam Al-Qur’an maupun Al Hadist tidak secara langsung

menyebut haramnya Narkoba. Namun melihat bahaya yang ditimbulkan oleh penyalahgunaan

Narkoba hampir sama dengan minuman keras, bahkan lebih dahsyat, maka ayat-ayat suci Al-

Qur’an menyangkut minuman keras (Khamar) dapat disamakan dengan Narkoba.

1. Narkoba, Alkohol adalah haram “ Hai orang-orang yang beriman sesungguhnya meminum khamar, berjudi,

berkorban untuk berhala dan mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji,

termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu

beruntung.

“Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan

kebencian diantara kamu lantaran meminum khamar dan berjudi itu, dan menghalangi

kamu dari mengingat Allah dan Sholat, maka berhentilah kamu dari mengerjakan

pekerjaan itu” (Qs.5:90-91)

2. Khamar dan Judi Adalah Haram “Mereka bertanya kepada kamu tentang khamar dan judi. Katakanlah : “Pada

keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa

keduanya lebih besar dari manfaatnya.” (Qs.2:219)

3. Laknat terhadap Khamar Malaikat Jibril datang kepadaku lalu berkata : “Hai, Muhammad, Allah melaknat

minuman keras, yang memerasnya, yang meminumnya, orang yang menerima

penyimpanannya, orang yang menjualnya, orang yang membelinya, orang yang

menyuguhkannya, dan orang-orang yang mau disuguhi”. (HR. Ahmad bin Hambal ibnu

Abbas)

Hadist ini analog kepada khamar, oleh karena itu Narkoba yang punya sifat

merusak melebihi khamar sehingga pengguna (ganja, putaw, ekstasi, kokain dan

sejenisnya) yang meracik, penanaman, pemroses, penyimpan, penjual, pembeli, bahkan

yang menyuguhkan serta orang-orang yang mau disuguhi semua dilaknat Allah,

mendapat murka Allah dan termasuk dosa besar.

4. Sabda Nabi Muhammad SAW tentang khamar : “Tiap zat/bahan yang memabukkan adalah khamar (Alkohol, Narkoba dan

sejenisnya) dan tiap zat/bahan yang memabukkan adalah haram.” (HR. Abdullah ibnu

Umar)

“Rasulullah melarang zat/bahan yang memabukkan dan melemahkan.” (HR.

Ummi Salamah)

(Merujuk kepada ayat dan hadist di atas, Islam memandang Narkoba adalah

haram hukumnya, walau ada manfaatnya namun kerugian dan mudharatnya lebih besar).

Pada dasarnya semua musibah penyakit karena dosa, kesalahan maupun

kelalaiannya sendiri (QS.4:79, 42:30, 10:44, 64:11). Dan hanya Allah SWT yang

memberikan kesehatan dan kesembuhan, sehingga bertaubat dan mohon kesembuhan

selalu kepada-Nya (QS.26:78-81), sehingga manusia diwajibkan berikhtiar dan berdo’a.

Semua itu didasarkan kepada Perintah Allah SWT dalam kitab suci Al-Qur’an

(QS.24:31, 3:133, 11:90, 2:222, 11:3, 11:52, 71:10-13).

Contoh Pertaubatan yang harus dipimpin / dipandu, dapat dilihat pada QS.7:155.

Hadits Riwayat Abu Daud, Nasai, Ibnu majah & Hakim :

Barangsiapa yang mengabadikan Istighfar (tobat), Allah SWT akan memberikan :

Penghibur bagi setiap kesusahan yang jatuh padamu

Dibuka-Nya lah jalan baginya yang sedang

kesusahan untuk setiap keruwetan yang dideritanya.

Serta diberi-Nya lah rejeki yang datangnya tidak di

duga-duga/tidak terkirakan.

Page 105: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

95

Aku berlindung kepada Allah dari godaan

syaitan yang terkutuk

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha

Pemurah lagi Maha Penyayang.

“Hai orang-orang yang beriman,

bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah

setiap diri memperhatikan apa yang telah

diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan

bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya

Allah Maha Mengetahui apa yang kamu

kerjakan”. (QS. Al Hasyr:18)

Dan janganlah kamu seperti orang-orang

yang lupa kepada Allah, lalu Allah

menjadikan mereka lupa kepada mereka

sendiri. Mereka itulah orang-orang yang

fasik. Surat Al Hasyr Ayat 19

Tidak sama penghuni neraka dengan

penghuni surga. Penghuni surga itulah

orang-orang yang beruntung.

“Kalau sekiranya Kami menurunkan al-

Quran ini kepada sebuah gunung, pasti

kamu akan melihatnya tunduk terpecah

belah disebabkan takut kepadaAllah swt.

Perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat

untuk manusia supaya mereka berfikir.”[al-

Hasyr:21]

Dialah Allah Yang tiada tuhan selain Dia,

Yang Mengetahui yang ghaib dan yang

nyata. Dialah Yang Maha Pengasih dan

Maha Penyayang.

Maha suci Allah, dan segala puji bagi Allah,

Tiada tuhan selain Allah, Tiada daya dan

kekuaan kecuali Allah yang Maha Luhur

dan Maha Agung.

.

Kalau sekiranya Kami menurunkan Al

Qur'an ini kepada sebuah gunung, pasti

kamu akan melihatnya tunduk terpecah

belah disebabkan takut kepada Allah. Dan

perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat

untuk manusia supaya mereka berfikir.

.

Dia-lah Allah Yang tiada Tuhan (yang

berhak disembah) selain Dia, Yang

Mengetahui yang ghaib dan yang nyata,

Dia-lah Yang Maha Pemurah lagi Maha

Penyayang.

Maha Suci Allah, dan segala puji bagi

Allah, Tiada Tuhan selain Allah , tiada daya

dan kekuatan kecuali Allah yang Maha

Luhur dan Maha Agung

Dia-lah Allah maha yang tidak ada Tuhan

selain Dia, Pengusaha, Maha Suci, Maha

Sejahtera, Maha Pemberi Keamanan, Maha

Kuasa,yang memiliki segala Maha Pemberi

Keamanan, Maha Memelihara, Maka

Kuasa, yang memiliki segala keagungan,

Maha Suci Allah dari pada apa yang mereka

persekutukan.

Maha suci tuhan kamu, tuhan segala

malaikat dan ruh

Dia-lah Allah yang Maha Pencipta, Maka

Mengadakan, Maha Pembentuk, bagi-

Nyalah nama-nama yang baik, bertasbihlah

kepadaNya apa yang ada di langit dan apa

yang ada dibumi, dan Dia Maha Perkasa

lagi Maha Bijaksana

Ya Allah yang Maha Pengasih lagi Maha

Penyayang sayangilah kami, sayangilah

kami, sayangilah kami, sesungguhnya

Engkau Maha Penyayang dari paling

penyayang.

Lampiran II

WIRID AL-HASYR

Page 106: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

96

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha

Pemurah lagi Maha Penyayang.

Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam,

Maha Pemurah lagi Maha Penyayang,

Yang menguasai hari pembalasan.

Hanya kepada Engkaulah kami menyembah

dan hanya kepada Engkaulah kami mohon

pertolongan

Tunjukilah kami jalan yang lurus,

(yaitu) jalan orang-orang yang telah

Engkau anugerahkan ni`mat kepada

mereka; bukan (jalan) mereka yang

dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka

yang sesat.

Tiada Tuhan selain Allah, Tuhan yang Maha

Agung, dan segala puji bagi Allah

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha

Pemurah lagi Maha Penyayang.

Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan

(yang memelihara dan menguasai) manusia.

Raja manusia.

Sembahan manusia.

dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa

bersembunyi,

yang membisikkan (kejahatan) ke dalam

dada manusia.

dari (golongan) jin dan manusia.

Tiada Tuhan selain Allah, Tuhan yang Maha

Agung, dan segala puji bagi Allah

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha

Pemurah lagi Maha Penyayang.

Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan

Yang Menguasai subuh,

dari kejahatan makhluk-Nya,

dan dari kejahatan malam apabila telah

gelap gulita,

dan dari kejahatan wanita-wanita tukang

sihir yang menghembus pada buhul-buhul,

dan dari kejahatan orang yang dengki

apabila ia dengki".

Tiada Tuhan selain Allah, Tuhan yang Maha

Agung, dan segala puji bagi Allah

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha

Pemurah lagi Maha Penyayang.

Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha

Esa,

Allah adalah Tuhan yang bergantung

kepada-Nya segala sesuatu.

Dia tiada beranak dan tiada pula

diperanakkan,

dan tidak ada seorangpun yang setara

dengan Dia".

Tiada Tuhan selain Allah, Tuhan yang Maha

Agung, dan segala puji bagi Allah

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha

Pemurah lagi Maha Penyayang.

Page 107: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

97

Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan

sesungguhnya dia akan binasa.

Tidaklah berfaedah kepadanya harta

bendanya dan apa yang ia usahakan.

Kelak dia akan masuk ke dalam api yang

bergejolak.

Dan (begitu pula) isterinya, pembawa kayu

bakar.

Yang di lehernya ada tali dari sabut.

Tiada Tuhan selain Allah, Tuhan yang Maha

Agung, dan segala puji bagi Allah

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha

Pemurah lagi Maha Penyayang.

Apabila telah datang pertolongan Allah dan

kemenangan.

Dan kamu lihat manusia masuk agama Allah

dengan berbondong-bondong,

maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu

dan mohonlah ampun kepada-Nya.

Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima

taubat.

Tiada Tuhan selain Allah, Tuhan yang Maha

Agung, dan segala puji bagi Allah

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha

Pemurah lagi Maha Penyayang.

Katakanlah: "Hai orang-orang yang kafir,

aku tidak akan menyembah apa yang kamu

sembah.

Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang

aku sembah.

Dan aku tidak pernah menjadi penyembah

apa yang kamu sembah.

Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi

penyembah Tuhan yang aku sembah.

Untukmulah agamamu, dan untukkulah,

agamaku".

Tiada Tuhan selain Allah, Tuhan yang Maha

Agung, dan segala puji bagi Allah

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha

Pemurah lagi Maha Penyayang.

“Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini, negeri

yang aman sentosa, dan berikanlah rezki

dari buah-buahan kepada penduduknya

yang beriman diantara mereka kepada Allah

dan hari kemudian. Allah berfirman: “Dan

kepada orang yang kafirpun Aku beri

kesenangan sementara, kemudian Aku paksa

ia menjalani siksa neraka dan itulah

seburuk-buruk tempat kembali”"

.

Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan

(membina) dasar-dasar Baitullah bersama

Ismail (seraya berdo`a): "Ya Tuhan kami

terimalah daripada kami (amalan kami),

sesungguhnya Engkaulah Yang Maha

Mendengar lagi Maha Mengetahui".

.

Ya Tuhan kami, utuslah untuk mereka

seorang Rasul dari kalangan mereka, yang

akan membacakan kepada mereka ayat-ayat

Engkau, dan mengajarkan kepada mereka Al

Kitab (Al Qur'an) dan Al-Hikmah (As-

Sunnah) serta mensucikan mereka.

Page 108: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

98

Sesungguhnya Engkaulah yang Maha

Perkasa lagi Maha Bijaksana.

Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau ciptakan

ini dengan sia-sia;Maha Suci Engkau maka

hindarkanlah kami dari siksa neraka.

.

Ya Tuhan kami, sesungguhnya barangsiapa

yang Engkau masukkan ke dalam neraka,

maka sungguh telah Engkau hinakan ia, dan

tidak ada bagi orang-orang yang zalim

seorang penolongpun.

.

Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami

mendengar (seruan) yang menyeru kepada

iman (yaitu): "Berimanlah kamu kepada

Tuhan-mu", maka kamipun beriman. Ya

Tuhan kami ampunilah bagi kami dosa-dosa

kami dan hapuskanlah dari kami kesalahan-

kesalahan kami, dan wafatkanlah kami

beserta orang-orang yang berbakti.

.

Ya Tuhan kami, berilah kami apa yang telah

Engkau janjikan kepada kami dengan

perantaraan rasul-rasul Engkau. Dan

janganlah Engkau hinakan kami di hari

kiamat. Sesungguhnya Engkau tidak

menyalahi janji."

.

Katakanlah: "Wahai Tuhan Yang

mempunyai kerajaan, Engkau berikan

kerajaan kepada orang yang Engkau

kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari

orang yang Engkau kehendaki. Engkau

muliakan orang yang Engkau kehendaki dan

Engkau hinakan orang yang Engkau

kehendaki. Di tangan Engkaulah segala

kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha

Kuasa atas segala sesuatu.

.

Engkau masukkan malam ke dalam siang

dan Engkau masukkan siang ke dalam

malam. Engkau keluarkan yang hidup dari

yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati

dari yang hidup. Dan Engkau beri rezki

siapa yang Engkau kehendaki tanpa hisab

(batas)."

.

"Wahai Tuhan kami berikanlah rahmat

kepada kami dari sisi-Mu dan

sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang

lurus dalam urusan kami (ini)".

.

Dan di antara mereka ada orang yang

berdo`a: "Ya Tuhan kami, berilah kami

kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat

dan peliharalah kami dari siksa neraka".

Mereka itulah orang-orang yang mendapat

bahagian dari apa yang mereka usahakan;

dan Allah sangat cepat perhitungan-Nya.

Ya Allah yang Maha Penyayang sayangilah

kami, sayangilah kami, sayangilah kami,

sesungguhnya Engkau Maha Penyayang

dari yang paling penyayang.

Sesungguhnya Allah dan Malaikat-malaikat-

Nya bersalawat atas Nabi. Hai orang-orang

yang beriman bersalawatlah kepadanya,

dan berilah salam dengan sungguh-sungguh

Ya Allah, limpahkanlah salawat atas Nabi

Muhammad. Dan Kepada Muhammad (dan

keluarganya) kami bersalawat.

Page 109: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

99

QS. 96 : 1 – 5

.

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu

Yang menciptakan, Dia telah menciptakan

manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan

Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang

mengajar (manusia) dengan perantaraan

kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa

yang tidak diketahuinya.

QS. 4 : 136

.

Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah

beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan

kepada kitab yang Allah turunkan kepada

Rasul-Nya, serta kitab yang Allah turunkan

sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada

Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya,

rasul-rasul-Nya dan hari kemudian, maka

sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-

jauhnya.

QS. 86 : 5 – 7

.

Maka hendaklah manusia memperhatikan

dari apakah dia diciptakan? Dia

diciptakan dari air yang terpancar, yang

keluar dari antara tulang sulbi dan tulang

dada.

QS. 3 : 19

.

Sesungguhnya agama (yang diridhai) di

sisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih

orang-orang yang telah diberi Al Kitab

kecuali sesudah datang pengetahuan

kepada mereka, karena kedengkian (yang

ada) di antara mereka. Barangsiapa yang

kafir terhadap ayat-ayat Allah maka

sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-

Nya.

QS. 2 : 132

.

Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan

itu kepada anak-anaknya, demikian pula

Ya`qub. (Ibrahim berkata): "Hai anak-

anakku! Sesungguhnya Allah telah

memilih agama ini bagimu, maka

janganlah kamu mati kecuali dalam

memeluk agama Islam".

QS. 2 : 208

.

Hai orang-orang yang beriman, masuklah

kamu ke dalam Islam secara

keseluruhannya, dan janganlah kamu turut

langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya

syaitan itu musuh yang nyata bagimu.

QS. 3 : 102

.

Hai orang-orang yang beriman,

bertakwalah kepada Allah sebenar-benar

takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-

kali kamu mati melainkan dalam keadaan

beragama Islam.

QS. 5 : 3

.

Diharamkan bagimu (memakan) bangkai,

darah, daging babi, (daging hewan) yang

disembelih atas nama selain Allah, yang

tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang

ditanduk, dan yang diterkam binatang

buas, kecuali yang sempat kamu

menyembelihnya, dan (diharamkan

bagimu) yang disembelih untuk berhala.

Dan (diharamkan juga) mengundi nasib

dengan anak panah, (mengundi nasib

dengan anak panah itu) adalah kefasikan.

Lampiran III

DAFTAR AYAT-AYAT

Page 110: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

100

Pada hari ini orang-orang kafir telah

putus asa untuk (mengalahkan) agamamu,

sebab itu janganlah kamu takut kepada

mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada

hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu

agamamu, dan telah Ku-cukupkan

kepadamu ni`mat-Ku, dan telah Ku-ridhai

Islam itu jadi agama bagimu. Maka

barangsiapa terpaksa karena kelaparan

tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya

Allah Maha Pengampun lagi Maha

Penyayang.

QS. 98 : 4 – 5

.

Dan tidaklah berpecah belah orang-orang

yang didatangkan Al Kitab (kepada

mereka) melainkan sesudah datang

kepada mereka bukti yang nyata. Padahal

mereka tidak disuruh kecuali supaya

menyembah Allah dengan memurnikan

keta`atan kepada-Nya dalam

(menjalankan) agama dengan lurus, dan

supaya mereka mendirikan shalat dan

menunaikan zakat; dan yang demikian

itulah agama yang lurus.

QS. 4 : 125

.

Dan siapakah yang lebih baik agamanya

daripada orang yang ikhlas menyerahkan

dirinya kepada Allah, sedang diapun

mengerjakan kebaikan, dan ia mengikuti

agama Ibrahim yang lurus? Dan Allah

mengambil Ibrahim menjadi

kesayanganNya.

QS. 41 : 33

.

Siapakah yang lebih baik perkataannya

daripada orang yang menyeru kepada

Allah, mengerjakan amal yang saleh dan

berkata: "Sesungguhnya aku termasuk

orang-orang yang berserah diri?"

QS. 42 : 13

.

Dia telah mensyari`atkan kamu tentang

agama apa yang telah diwasiatkan-Nya

kepada Nuh dan apa yang telah Kami

wahyukan kepadamu dan apa yang telah

Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa

dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama dan

janganlah kamu berpecah belah

tentangnya. Amat berat bagi orang-orang

musyrik agama yang kamu seru mereka

kepadanya. Allah menarik kepada agama

itu orang yang dikehendaki-Nya dan

memberi petunjuk kepada (agama) -Nya

orang yang kembali (kepada-Nya).

QS. 61 : 9

.

Dia-lah yang mengutus Rasul-Nya dengan

membawa petunjuk dan agama yang benar

agar Dia memenangkannya di atas segala

agama-agama meskipun orang-orang

musyrik benci.

QS. 110 : 1-2

.

Apabila telah datang pertolongan Allah

dan kemenangan. Dan kamu lihat manusia

masuk agama Allah dengan berbondong-

bondong,

QS. 8 : 2 – 4

.

Sesungguhnya orang-orang yang beriman

itu adalah mereka yang apabila disebut

nama Allah gemetarlah hati mereka, dan

apabila dibacakan kepada mereka ayat-

ayatNya bertambahlah iman mereka

(karenanya) dan kepada Tuhanlah mereka

bertawakkal, (yaitu) orang-orang yang

mendirikan shalat dan yang menafkahkan

sebagian dari rezki yang Kami berikan

kepada mereka. Itulah orang-orang yang

beriman dengan sebenar-benarnya. Mereka

akan memperoleh beberapa derajat

Page 111: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

101

ketinggian di sisi Tuhannya dan ampunan

serta rezki (ni`mat) yang mulia.

QS. 4 : 136

.

Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah

beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan

kepada kitab yang Allah turunkan kepada

Rasul-Nya, serta kitab yang Allah turunkan

sebelumnya. Barangsiapa yang kafir

kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya,

kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari

kemudian, maka sesungguhnya orang itu

telah sesat sejauh-jauhnya.

QS. 2 : 177

.

Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah

timur dan barat itu suatu kebajikan, akan

tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah

beriman kepada Allah, hari kemudian,

malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi

dan memberikan harta yang dicintainya

kepada kerabatnya, anak-anak yatim,

orang-orang miskin, musafir (yang

memerlukan pertolongan) dan orang-orang

yang meminta-minta; dan (memerdekakan)

hamba sahaya, mendirikan shalat, dan

menunaikan zakat; dan orang-orang yang

menepati janjinya apabila ia berjanji, dan

orang-orang yang sabar dalam kesempitan,

penderitaan dan dalam peperangan.

Mereka itulah orang-orang yang benar

(imannya); dan mereka itulah orang-orang

yang bertakwa.

QS. 15 : 99

.

dan sembahlah Tuhanmu sampai datang

kepadamu yang diyakini (ajal).

QS. 89 : 27 – 30

.

Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada

Tuhanmu dengan hati yang puas lagi

diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam

jama'ah hamba-hamba-Ku, dan masuklah

ke dalam surga-Ku.

QS. 50 : 22

.

Sesungguhnya kamu berada dalam

keadaan lalai dari (hal) ini, maka Kami

singkapkan daripadamu tutup (yang

menutupi) matamu, maka penglihatanmu

pada hari itu amat tajam.

QS. 86 : 5 – 7

.

Maka hendaklah manusia memperhatikan

dari apakah dia diciptakan? Dia diciptakan

dari air yang terpancar, yang keluar dari

antara tulang sulbi dan tulang dada.

QS. 23 : 12 – 1 4

.

Dan sesungguhnya Kami telah

menciptakan manusia dari suatu saripati

(berasal) dari tanah. Kemudian Kami

jadikan saripati itu air mani (yang

disimpan) dalam tempat yang kokoh

(rahim). Kemudian air mani itu Kami

jadikan segumpal darah, lalu segumpal

darah itu Kami jadikan segumpal daging,

dan segumpal daging itu Kami jadikan

tulang belulang, lalu tulang belulang itu

Kami bungkus dengan daging. Kemudian

Kami jadikan dia makhluk yang

(berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah

Allah, Pencipta Yang Paling Baik.

QS. 17 : 85

.

Dan mereka bertanya kepadamu tentang

roh. Katakanlah: "Roh itu termasuk urusan

Page 112: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

102

Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi

pengetahuan melainkan sedikit".

QS. 78 : 38

.

Pada hari, ketika ruh dan para malaikat

berdiri bershaf-shaf, mereka tidak berkata-

kata kecuali siapa yang telah diberi izin

kepadanya oleh Tuhan Yang Maha

Pemurah; dan ia mengucapkan kata yang

benar.

QS. 12 : 83

.

Ya`qub berkata: "Hanya dirimu sendirilah

yang memandang baik perbuatan (yang

buruk) itu. Maka kesabaran yang baik

itulah (kesabaranku). Mudah-mudahan

Allah mendatangkan mereka semuanya

kepadaku; sesungguhnya Dia-lah Yang

Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana".

QS. 89 : 27 – 30

.

Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada

Tuhanmu dengan hati yang puas lagi

diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam

jama'ah hamba-hamba-Ku, dan masuklah

ke dalam surga-Ku.

QS. 5 : 90

.

Hai orang-orang yang beriman,

sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi,

(berkorban untuk) berhala, mengundi nasib

dengan panah, adalah perbuatan keji

termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah

perbuatan-perbuatan itu agar kamu

mendapat keberuntungan.

QS. 5 : 60

.

Katakanlah: "Apakah akan aku beritakan

kepadamu tentang orang-orang yang lebih

buruk pembalasannya dari (orang-orang

fasik) itu di sisi Allah, yaitu orang-orang

yang dikutuki dan dimurkai Allah, di antara

mereka (ada) yang dijadikan kera dan babi

dan (orang yang) menyembah thaghut?"

Mereka itu lebih buruk tempatnya dan lebih

tersesat dari jalan yang lurus.

QS. 2 : 65

.

Dan sesungguhnya telah kamu ketahui

orang-orang yang melanggar di antaramu

pada hari Sabtu, lalu Kami berfirman

kepada mereka: "Jadilah kamu kera yang

hina".

QS. 62 : 5

.

Perumpamaan orang-orang yang

dipikulkan kepadanya Taurat kemudian

mereka tiada memikulnya adalah seperti

keledai yang membawa kitab-kitab yang

tebal. Amatlah buruknya perumpamaan

kaum yang mendustakan ayat-ayat Allah

itu. Dan Allah tiada memberi petunjuk

kepada kaum yang zalim.

Dosa dan kelalaian diri QS. 4: 79

.

Apa saja ni`mat yang kamu peroleh adalah

dari Allah, dan apa saja bencana yang

menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu

sendiri. Kami mengutusmu menjadi Rasul

kepada segenap manusia. Dan cukuplah

Allah menjadi saksi.

QS. 42 : 30

.

Dan apa musibah yang menimpa kamu

maka adalah disebabkan oleh perbuatan

tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan

sebagian besar (dari kesalahan-

kesalahanmu).

QS. 10 : 44

.

Sesungguhnya Allah tidak berbuat zalim

kepada manusia sedikitpun, akan tetapi

manusia itulah yang berbuat zalim kepada

diri mereka sendiri.

QS. 64 : 11

Page 113: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

103

.

Tidak ada sesuatu musibahpun yang

menimpa seseorang kecuali dengan izin

Allah; Dan barangsiapa yang beriman

kepada Allah, niscaya Dia akan memberi

petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha

Mengetahui segala sesuatu.

Memohon kesembuhan

Qs. 26 : 78-81

.

(yaitu Tuhan) Yang telah menciptakan aku,

maka Dialah yang menunjuki aku, dan

Tuhanku, Yang Dia memberi makan dan

minum kepadaku, dan apabila aku sakit,

Dialah Yang menyembuhkan aku, dan Yang

akan mematikan aku, kemudian akan

menghidupkan aku (kembali),

Perintah taubat

QS. 24 : 31

.

Katakanlah kepada wanita yang beriman:

"Hendaklah mereka menahan

pandangannya, dan memelihara

kemaluannya, dan janganlah mereka

menampakkan perhiasannya, kecuali yang

(biasa) nampak daripadanya. Dan

hendaklah mereka menutupkan kain

kudung ke dadanya, dan janganlah

menampakkan perhiasannya, kecuali

kepada suami mereka, atau ayah mereka,

atau ayah suami mereka, atau putera-

putera mereka, atau putera-putera suami

mereka, atau saudara-saudara laki-laki

mereka, atau putera-putera saudara laki-

laki mereka, atau putera-putera saudara

perempuan mereka, atau wanita-wanita

Islam, atau budak-budak yang mereka

miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang

tidak mempunyai keinginan (terhadap

wanita) atau anak-anak yang belum

mengerti tentang aurat wanita. Dan

janganlah mereka memukulkan kakinya

agar diketahui perhiasan yang mereka

sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu

sekalian kepada Allah, hai orang-orang

yang beriman supaya kamu beruntung.

QS. 3 : 133

.

Dan bersegeralah kamu kepada ampunan

dari Tuhanmu dan kepada surga yang

luasnya seluas langit dan bumi yang

disediakan untuk orang-orang yang

bertakwa,

QS. 11 : 90

.

Dan mohonlah ampun kepada Tuhanmu

kemudian bertaubatlah kepada-Nya.

Sesungguhnya Tuhanku Maha Penyayang

lagi Maha Pengasih.

QS. 2 : 222

.

Mereka bertanya kepadamu tentang haidh.

Katakanlah: "Haidh itu adalah kotoran".

Oleh sebab itu hendaklah kamu

menjauhkan diri dari wanita di waktu

haidh; dan janganlah kamu mendekati

mereka, sebelum mereka suci. Apabila

mereka telah suci, maka campurilah

mereka itu di tempat yang diperintahkan

Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah

menyukai orang-orang yang taubat dan

menyukai orang-orang yang mensucikan

diri.

QS. 11 : 3

.

dan hendaklah kamu meminta ampun

kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-

Nya. (Jika kamu, mengerjakan yang

demikian), niscaya Dia akan memberi

kenikmatan yang baik (terus menerus)

kepadamu sampai kepada waktu yang telah

ditentukan dan Dia akan memberi kepada

tiap-tiap orang yang mempunyai

Page 114: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

104

keutamaan (balasan) keutamaannya. Jika

kamu berpaling, maka sesungguhnya aku

takut kamu akan ditimpa siksa hari kiamat.

QS. 11 : 52

.

Dan (dia berkata): "Hai kaumku, mohonlah

ampun kepada Tuhanmu lalu bertobatlah

kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan

hujan yang sangat deras atasmu, dan Dia

akan menambahkan kekuatan kepada

kekuatanmu, dan janganlah kamu

berpaling dengan berbuat dosa."

QS. 71 : 10 – 13

.

maka aku katakan kepada mereka:

"Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, --

sesungguhnya Dia adalah Maha

Pengampun--, niscaya Dia akan

mengirimkan hujan kepadamu dengan

lebat, dan membanyakkan harta dan anak-

anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-

kebun dan mengadakan (pula didalamnya)

untukmu sungai-sungai. Mengapa kamu

tidak percaya akan kebesaran Allah?

Tobat yang di pandu

QS. 7 : 155

.

Dan Musa memilih tujuh puluh orang dari

kaumnya untuk (memohonkan taubat

kepada Kami) pada waktu yang telah Kami

tentukan. Maka ketika mereka digoncang

gempa bumi, Musa berkata: "Ya Tuhanku,

kalau Engkau kehendaki, tentulah Engkau

membinasakan mereka dan aku sebelum

ini. Apakah Engkau membinasakan kami

karena perbuatan orang-orang yang

kurang akal di antara kami? Itu hanyalah

cobaan dari Engkau, Engkau sesatkan

dengan cobaan itu siapa yang Engkau

kehendaki dan Engkau beri petunjuk

kepada siapa yang Engkau kehendaki.

Engkaulah Yang memimpin kami, maka

ampunilah kami dan berilah kami rahmat

dan Engkaulah Pemberi ampun yang

sebaik-baiknya".

Madu

QS. 16 : 68-69

.

Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah:

"Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di

pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat

yang dibikin manusia". kemudian makanlah

dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan

tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah

dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu

keluar minuman (madu) yang bermacam-

macam warnanya, di dalamnya terdapat

obat yang menyembuhkan bagi manusia.

Sesungguhnya pada yang demikian itu

benar-benar terdapat tanda (kebesaran

Tuhan) bagi orang-orang yang

memikirkan.

Air Hujan

QS. 8 : 11

.

(Ingatlah), ketika Allah menjadikan kamu

mengantuk sebagai suatu penentraman

daripada-Nya, dan Allah menurunkan

kepadamu hujan dari langit untuk

menyucikan kamu dengan hujan itu dan

menghilangkan dari kamu gangguan-

gangguan syaitan dan untuk menguatkan

hatimu dan memperteguh dengannya

telapak kaki (mu).

QS. 25 : 48

.

Dialah yang meniupkan angin (sebagai)

pembawa kabar gembira dekat sebelum

kedatangan rahmat-nya (hujan); dan Kami

turunkan dari langit air yang amat bersih,

Proses Aqiqah

QS. 31 : 12

.

Dan sesungguhnya telah Kami berikan

hikmat kepada Luqman, yaitu:

"Bersyukurlah kepada Allah. Dan

Page 115: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

105

barangsiapa yang bersyukur (kepada

Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur

untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa

yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya

Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji".

QS. 2 : 152

.

Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku

niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan

bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah

kamu mengingkari (ni`mat) -Ku.

QS. 16 : 18

.

Dan jika kamu menghitung-hitung ni`mat

Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan

jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-

benar Maha Pengampun lagi Maha

Penyayang.

QS. 14 : 34

.

Dan Dia telah memberikan kepadamu

(keperluanmu) dari segala apa yang kamu

mohonkan kepadanya. Dan jika kamu

menghitung ni`mat Allah, tidaklah dapat

kamu menghinggakannya. Sesungguhnya

manusia itu, sangat zalim dan sangat

mengingkari (ni`mat Allah).

QS. 14 : 7

.

Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu

mema`lumkan: "Sesungguhnya jika kamu

bersyukur, pasti Kami akan menambah

(ni`mat) kepadamu, dan jika kamu

mengingkari (ni`mat-Ku), maka

sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".

QS. 67 : 23

.

Katakanlah: "Dia-lah Yang menciptakan

kamu dan menjadikan bagi kamu

pendengaran, penglihatan dan hati".

(Tetapi) amat sedikit kamu bersyukur.

QS. 32 : 9

.

Kemudian Dia menyempurnakan dan

meniupkan ke dalam (tubuh) nya roh

(ciptaan) -Nya dan Dia menjadikan bagi

kamu pendengaran, penglihatan dan hati;

(tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur.

QS. 7 : 179

.

Dan setelah mereka sangat menyesali

perbuatannya dan mengetahui bahwa

mereka telah sesat, merekapun berkata:

"Sungguh jika Tuhan kami tidak memberi

rahmat kepada kami dan tidak mengampuni

kami, pastilah kami menjadi orang-orang

yang merugi".

QS. 8 : 22

.

Sesungguhnya binatang (makhluk) yang

seburuk-buruknya pada sisi Allah ialah

orang-orang yang pekak dan tuli yang

tidak mengerti apa-apapun.

QS. 8 : 5

.

Sebagaimana Tuhanmu menyuruhmu pergi

dari rumahmu dengan kebenaran, padahal

sesungguhnya sebagian dari orang-orang

yang beriman itu tidak menyukainya,

QS. 16 : 121 – 122

.

(lagi) yang mensyukuri ni`mat-ni`mat

Allah, Allah telah memilihnya dan

menunjukinya kepada jalan yang lurus.

Dan Kami berikan kepadanya kebaikan di

dunia. Dan sesungguhnya dia di akhirat

benar-benar termasuk orang-orang yang

saleh.

Page 116: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

110

PEMBINA

H. DODO DJAJADISASTRA

HJ. ROSYATI

PENGAWAS

DRS. H. BADARUZZAMAN

PENGURUS

KETUA : H. ADANG MIARSA

WK. KETUA : FAISAL SALEH

SEKRETARIS : DRS. H. DODI SUMARNO

WK. SEKRETARIS : SOFIAN SALEH

BENDAHARA : IR. YUDHI INDRA SUBHAN

TABRANI MBA

WK. BENDAHARA : NURSYAM EFFENDI

Lampiran IV

SUSUNAN ORGANISASI

Page 117: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

109

1. Tahap Detoxifikasi

a. Pengukupan

Memanfaatkan uap air panas yang sudah dicampur dengan segenggam garam air

laut kemudian diaduk selama 30 menit yang sebanding dengan berlari sejauh 3

KM, tujuannya adalah untuk mengeluarkan racun yang ada dalam tubuh.

b. PEN

Teknik pengurutan bagian punggung dengan jari telunjuk. Tujuannya untuk

menyalurkan energi, guna merangsang syaraf dan sel-sel otot untuk melancarkan

aliran influs syaraf dan aliran darah

Page 118: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

110

2. Aqiqah

Aqiqah merupakan sebagai syariat untuk membuang, menghilangkan, dan

membersihkan diri dari sifat-sifat binatang yang menutupi penglihatan, pendengaran,

dan perasaan hati untuk bersyukur.

3. Terapi air laut (Thalaso Therapy)

Berandam di laut untuk mengambil manfaat elemen-elemen mineral dan organism

yang terdapat dalam air laut. Tujuannya untuk melancarkan sirkulasi darah,

merelaksasikan pikiran dan menghilangkan zat racun adiktif narkoba.

Page 119: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

111

4. Kegiatan Residen

a. Dzikir dan Doa bersama-sama dengan membaca wirid al-Hasyr, yang dipimpim

oleh pembimbing spiritual.

b. Pengajian

Mengikuti pengajian dan ceramaha agama yang diarahkan agar residen lebih

mengenal dirinya, mendekatkan dirinya kepada Allah, dan memohon kesembuhan

dari-Nya.

Page 120: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

112

5. Saran-sarana

a. Pendopo

b. Masjid

c. Kamar Residen

Page 121: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

113

6. Pengurus Yayasan Pesantren Nurul Jannah

Dari kiri : H. Dodo Djajadisastra (Pembina), H. Adang Miarsa (Ketua/ Pembimbing),

Drs. H. Dodi Sumarno ( Sekretaris)

Hj. Rosyati (Pembina)

Page 122: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

120

HASIL WAWANCARA

Nama : K. H. Adang Miarsa

Jabatan : Ketua/Pembina Spiritual

Tanggal Wawancara : 11 Februari 2011

Tempat Wawancara : Yayasan Pesantren Nurul Jannah

1. Bagaimana sejarah berdirinya Yayasan?

Jawab: awalnya, pak aji bersama istri pa aji (Ibu Hj. Rosyati) ngabangun

sebuah masjid atas dasar iman untuk ngebantu para warga dan jama’ah

lainnya yang ingin meningkatkan keimanan kepada Allah. Lama-kelamaan

semua orang pada datang silih berganti. Untuk belajar agama, sehingga dapat

ngatasin penyakit fisik dan mental atas keridhoan Allah. Mulai pada saat itu

muncullah nama menjadi Pesantren Nurul Jannah. Nah.., ternyata makin ke

sini berbarengan dengan memburuknya masalah narkoba. Ada orang tua yang

datang menitipkan anaknya yang sudah make narkoba sejak lama. Lalu pa aji

bina, pa aji bimbing anak itu dengan pengetahuan pa aji yang seadanya waktu

itu, secara otodidak pa aji belajar dan mengkaji Al-Qur`an. Akhirnya pa aji

menerapkan pertobatan pada anak itu terus dan menerus hingga akhirnya anak

itu berhasil disembuhkan atas izin Allah. Lalu anak itu dikembalikan kepada

keluarganya. Dan dari situlah, berita itu menyebar luas dari mulut ke mulut.

Dan kira-kira pada tahun 1994-1995 ternyata banyak para orang tua yang

menitipkan anak-anaknya untuk dibina dan dibimbing di Pesantren Nurul

Jannah. Akan tetapi, perkembangan selanjutnya ada peningkatan jumlah anak-

anak yang dititipkan di Pesantren yang engga diimbangi pengembangan

sarana dan fasilitas yang ada di Pesantren. Dan seiringnya berjalan waktu

banyak para hamba Allah yang terketuk hatinya untuk menyalurkan

zakat/infak/sodaqoh ke Pesantren Nurul Jannah ini. Lalu melihat

perkembangan ini, kami para Pengurus dan Pembina yang lain. Merasa perlu

untuk memperkuat Pesantren dalam suatu badan hukum. Akhirnya pada

tanggal 7 juni 2002 Pesantren Nurul Jannah terdaftar secara resmi sebagai

badan hukum yang berupa Yayasan melalui proses oleh Notaris. Metode yang

digunakan oleh Yayasan adalah dengan menggunakan metode tobat. Adapun

konsep pertobatan yang dilaksanakan adalah untuk memperbaiki akidah dan

tauhid kepada Allah SWT, sehingga seseorang dapat mengetahui dan

memahami dosa, kesalahan, dan kelalaiannya yang bertentangan dengan nilai-

nilai ajaran agama. Seiring dengan pemahaman akan dosa, kesalahan, dan

kelalaiannya, serta memahami akidah dengan benar serta meningkatnya

keimanan dan tauhid kepada Allah SWT. Maka mereka diarahkan untuk

bertobat yang sebenar-benarnya tobat, dan langsung berhubungan dengan

Allah memohon ampunan dan kesembuhan dari-Nya. Karena pada dasarnya

semua penyakit karena dosa, kesalahan, maupun kelalaiannya sendiri. Oleh

Karena itulah, Yayasan ini menerapkan metode tobat bagi penanganan korban

penyalahgunaan NAPZA.

Page 123: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

121

2. Apa Visi, Misi Yayasan?

Jawab: Visi Yayasan adalah melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar, dalam

rangka mewujudkan masyarakat Indonesia bebas dari pengaruh

penyalahgunaan NAPZA (narkoba) dan mengupayakan penanggulangan dan

pencegahan HIV/AIDS menuju masyarakat yang sehat dan berkualitas, yaitu

masyarakat yang beriman dan bertaqwa.

Misi Yayasan adalah membantu dan ikut berperan aktif bersama Pemerintah

menanggulangi berbagai masalah sosial, yaitu rehabilitasi penyalahgunaan

NAPZA (narkoba), HIV/AIDS dan gangguan kejiwaan, serta masalah-

masalah lain yang terkait di dalamnya.

3. Bagaimana awal penerimaan residen?

Jawab: Mereka yang datang ke sini, rata-rata tau dari orang lain. Anaknya

dateng bersama keluarganya. Setiap residen diterima dan dicatat secara

administrasi oleh penanggung jawab, serta diberitahukan tentang persyaratan-

persyaratan yang harus diikuti, utamanya dalam bimbingan kegiatan spiritual.

Biasanya mereka harus menunjukkan keterangan dari dokter yang merawatnya

selama ini. Dan mereka akan dipanggil untuk diwawancarai besarta kedua

orang tuanya. Selanjutnya mereka akan masuk kedalam kegiatan pembinaan.

4. Bagaimana keadaan residen ketika pertama kali masuk?

Jawab: Anak-anak yang baru pada dateng kesini kebanyakan udah pada hilang

ingatan, tapi ada juga yang waras.

5. Pendekatan awal sebelum di ajak bertobat?

Jawab: Biasanya yang baru datang, apalagi yang masih terpengaruh narkoba

rata-rata mereka masih di bawah pengaruh zat narkoba, dan kadang-kadang

ada yang sakau. Dengan pengetahuan pa aji dari membaca buku, mengkaji Al-

Qur`an, ikut-ikut acara BNN (Badan Narkotika Nasional), dan lain-lain. Pa aji

melakukan beberapa detoxsifikasi, pengukupan, pen, obat herbal, dan

perendaman air laut. Hingga mereka merasa menjadi lebih baik. Setalah itu

mereka di ajak untuk kegiatan selanjutnya.

6. Bagaimana pelaksanaan metode tobat?

Jawab: Pelaksanaan tobat itu sendiri terlebih dahulu memperbaiki akidah dan

meningkatkan keimanan serta tauhid kepada Allah SWT, sehingga mereka

dapat mengetahui dan memahami dosa, kesalahan, dan kelalaiannya yang

bertentangan dengan nilai-nilai ajaran agama. Dan seiring dengan pemahaman

akan dosa, kesalahan. Dan kelalaiannya, serta memahami akidah dengan benar

serta meningkatnya keimanan dan tauhid kepada Allah, dah dari situ kita dapat

mengajak mereka untuk bertobat yang sebenar-benarnya tobat. Serta

memohon ampunan dan kesembuhan dari-Nya. Akan tetapi itu semua berawal

dari detoxifikasi, agar pengaruh narkoba hilang dalam badan dan pikirannya.

7. Kapan waktu pelaksanaan tobat?

Jawab: Segala sesuatunya memang sudah diberikan waktu masing-masing.

Seperti detoxifikasi untuk hari ke 1 (satu) sampai hari ke 5 (lima), untuk

Page 124: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

122

pembinaan mental dan spiritual di hari ke 6 (enam) sampai hari ke 60 (enam

puluh), dan untuk peningkatan materi dalam hal akidah dan tauhid di hari ke

61 sampai dengan hari ke 180, dan bimbingan lanjut serta uji coba pulang

pada hari ke 181. Akan tetapi itu semua hanyalah sebuah jadwal, namun tetap

saja kalo diterapkan di lapangan itu semua bisa dapat berubah kapan saja.

8. Bagaimana tahapan pelaksanaan metode tobat?

Jawab: Pertama, untuk tahap detoxifikasi ada beberapa cara. Yaitu dengan

cara pengukupan dengan memanfaatkan air panas yang sudah dicampur garam

laut, lalu dengan cara pen yaitu teknik mengurut bagian punggung dengan jari

telunjuk. Dan obat herbal, yaitu suatu ramuan obat herbal tradisional dan

madu (QS. 16:68-69), dan air rahmat (air hujan) yang ditampung dari hujan

tengah malam (QS. 8:11 dan 25:48). Kedua, pembinaan secara total ini

dilakukan untuk pengenalan diri dan mengenal Allah SWT dengan mengikuti

tanpa absen semua jadwal kegiatan awal, sedangkan bagi pasien yang hilang

ingatan tetap diikut sertakan dalam kegiatan hingga mereka terbiasa. Seperti

sholat lima waktu dan berjamaah, melakukan ibadah wajib dan sunnah,

mengikuti pengajian dan ceramah agama agar mereka dapat mengenal dirinya,

mendekatkan dirinya kepada Allah, memohon ampunan, serta kesembuhan

dari-Nya. Melakukan proses akekah (pemotongan kambing), sebagai syariat

membuang menghilangkan, dan membersihkan diri dari sifat-sifat binatang

yang menutupi penglihatan, pendengaran, dan perasaan hati untuk bersyukur

(QS. 31: 12, 2:152, 16:18, 14:34, 14:7) dan lain-lainnya. Dan terapi air laut

yaitu berendam di laut yang dilakukan di malam hari jam 24.00-03.00 dan

pagi hari 06.30-09.00. ketiga, peningkatan materi akidah dan tauhid kepada

Allah, di sini pasien membaca dan mengkaji Al-Qur`an sesuai arahan Pembina

pada saat pengajian atau ta’lim. Dan yang terakhir yaitu yang keempat, uji-

coba pulang untuk bersosialisasi dan tetap harus ada control dan komunikasi

penuh antara orang tua dengan Pembina.

9. Apa yang menjadi faktor hambatan dan pendukungnya?

Jawab: Yang menjadi kendala adalah terletak pada pasien itu sendiri, karena

kebanyakan dari mereka sudah pada hilang ingatan, dan mereka rata-rata

berlatar belakang dari keluarga yang tidak terlalu peduli dengan ajaran agama.

Sehingga mereka kesulitan untuk mengikuti segala bentuk kegiatan yang ada.

Apalagi yang menyangkut tentang ibadah. Dan kadang-kadang mereka masih

terbayang-bayang narkoba atau sugesti mereka terhadap narkoba timbul. Dan

untuk menangani masalah tersebut kami tetap terus memberikan bimbingan

kepada mereka dari segi ketauhidan dan akidah dengan dibarengi kegiatan-

kegiatan positif, seperti berpuasa.

10. Bagaiman keimanan dan ibadah pasien selesai melakukan tobat?

Jawab: Setelah mereka melakukan semua kegiatan yang ada, yang begitu

ketat, yang dibuat dengan sedemikian rupa, sehingga mereka tidak ada waktu

untuk bersantai-santai. Maka dengan sendirinya mereka pun terbiasa. Sholat

berjamaah tepat waktu, sholat sunnahnya juga rajin, waktu luang dipake untuk

membaca Al-Qur`an, puasa senin kamisnya lancar.

Page 125: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

123

11. Apakah setelah tobat, bakal kambuh (sakau) tidak?

Jawab: Alhamdulillah setelah mereka melakukan segala proses dan kegiatan

yang ada selama berada di sini mereka tidak kembali sakau, lain ceritanya

apabila kalo mereka sudah pulang kerumah.

12. Bagaimana pengertian sembuh menurut anda?

Jawab: Apabila penglihatan, pendengaran, dan perasaan mereka sudah tidak

teringat, terkait, terbetik lagi dengan narkoba.

13. Apa yang dilakukan, bila residen selesai mengikuti rehabilitasi (keluar)?

Jawab: Mereka yang sudah sembuh, dan selesai dari masa rehabnya maka

pertama yang akan kami

lakukan adalah menguji coba pasien pulang ke rumahnya untuk bersosialisasi

dengan lingkungannya. Dengan tetap dimonitor oleh keluarga dan sering

berkomunikasi dengan Pembina.

Pewawancara Informan

Najwa Balqies K. H. Adang Miarsa

Page 126: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

124

HASIL WAWANCARA

Nama : Jaja Tarsija

Jabatan : Pembantu Pembina

Tanggal Wawancara : 19 April 2011

Tempat Wawancara : Yayasan Pesantren Nurul Jannah

1. Bagaimana keadaan residen ketika baru masuk?

Jawab: Rata-rata yang baru pertama kali masuk sini, mereka dari

keluarga yang tidak terlalu paham tentang agama, dan dari segi

fisiknya mereka kebanyakan sudah ada yang hilang ingatan, tapi ada

juga yang engga dan masih di bawah pengaruh narkoba.

2. Bagaimana pelaksanaan metode tobat dan kapan waktunya?

Jawab: Pertama kita perbaiki akidah dan tauhid mereka. Supaya

mereka mengerti apa yang mereka lakukan selama ini adalah salah.

Baru dari situ adaanya peningkatan akidah, lalu kita mengarahkan

mereka untuk bertobat. Sebelumnya mereka menjalani detoxifikasi

hari ke-1 s/d ke-5, kedua pembinaan mental dan spiritual hari ke-6 s/d

ke-60, peningkatan akidah dan tauhid hari ke-61 s/d ke-180, uji coba

ulang mulai hari ke-181.

3. Bagaimana tahapan metode tobat?

Jawab: Bagi pasien yang sakau, maka terlebih dahulu mereka

didetixifikasi dengan cara pengukupan yaitu menggunakan air panas

mendidih yang dicampur dengan segenggam garam lalu dicampur,

kemudian diaduk-aduk oleh pasien sambil duduk yang telah ditutupi

oleh kain selama 30 menit sebanding dengan berlari sejauh 3 km.

Sedangkan pen adalah pengurutan dengan jari telunjuk dibagian

belakang pundak dengan menggunakan teknik khusus yang bisa

dilakukan oleh pa aji, dan mengkonsumsi obat herbal. Lalu, ada juga

terapi perendaman air laut yang biasanya kita lakukan secara periode.

Sedangkan lamanya berendam 2 atau 3 jam, adapun yang dilakukan

ketika berendam yaitu mereka berdzikir yang dipandu dengan

pembimbing. Selanjutnya mereka dibiasakan sholat 5 waktu

berjama’ah, puasa sunnah, membaca Al-Qur`an, dan mengikuti acara

ceramah agama, serta mereka mengkaji Al-Qur`an.

4. Bagaimana ibadah pasien setelah tobat?

Jawab: Setelah mereka melakukan semua proses ini dengan baik,

benar, dan tepat maka dengan sendirinya mereka terbiasa dengan

semua itu. Dan tanpa mereka disuruh atau dipaksa mereka

mengerjakannya sendiri. Sholat berjama’ah tepat waktu, sholat sunnah

tidak ditinggalkan, puasa senin kamis lancar, waktu luang mereka pake

untuk membaca Al-Qur`an. Dan lain sebagainya.

5. Apa yang menjadi penghambat dan penunjang dalam pelaksanaan

metode tobat?

Page 127: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

125

Jawab: Hambatan itu selalu ada, misalnya mereka masih ada yang

tersugesti dengan narkoba atau timbulnya candu dalam jiwa mereka,

dan ada juga bagi pasien yang sudah lupa ingatan. Namun hal itu perlu

terus dibimbing dan di awasi terlebih dalam masalah akidah.

6. Bagaimana cara menanganinya?

Jawab: Dibimbang kembali secara total. Dan semua itu butuh

pembiasaan aja, yang waras tetep dibina dan dibimbing pelan-pelan.

Sedangkan yang udah lupa ingatan tetep diajak untuk mengikuti semua

kegiatan, biar mereka semua terbiasa dengan sendirinya.

7. Apa tobat menurut anda?

Jawab: Tobat adalah kembalinya kepada Allah dan tidak mengulang

kembali kapada perbuatan yang lalu.

8. Apa keistimewaan metode tobat ini dengan metode yang lain?

Jawab: Keistimewaan metode di sini bukan berarti penanganan yang

diberikan kepada pasien adalah paling baik diantara tempat-tempat

yang lain. Tetapi keistimewaan dari metode tobat di sini adalah

kembalinya secara totalitas.

Pewawancara Informan

Najwa Balqies Jaja Tarsija

Page 128: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

126

HASIL WAWANCARA

Biodata Diri

Nama : Isa (bukan nama sebenarnya)

TTL : Jakarta, 29 April 1978

Usia : 32 tahun

Pendik. Akhir : Kuliah di Jayabaya: Ekonomi, Borobudur: Arsitek (tidak

lulus)

Status : Belum Menikah

Alamat : Jaka Mulya Jak-sel

Tanggal : 18 Februari 2011

Riwayat Keluarga

1. Anda anak keberapa dari berapa saudara dalam keluarga?

Jawab: Saya anak ke-1 dari 4 bersaudara.

2. Apa pekarjaan ayah anda?

Jawab: Bapak saya kerja di Departemen Perhubungan.

3. Apa pekerjaan ibu anda?

Jawab: Mama saya sebagai Ibu Rumah Tangga.

Riwayat NAPZA (Narkotika, Psikotrapika, dan Zat Adiktif)

1. Sejak kapan anda mulai merokok?

Jawab: Ya, saya merokok dari SMP kelas 1.

2. Dari siapa anda mengenal rokok?

Jawab: Dulu awalnya, saya diajak ama temen-temen sekelas kalo lagi

ngumpul-ngumpul, nongkrong dah bahasanya. Ya udah Karena saya juga

pengen tau rasanya, dah gitu saya juga malu lah karena g ngerokok, g gaul

gitu…

3. Apakah anda pernah minum-minuman alcohol? sejak kapan!

Jawab: Ya saya juga pernah minum-minuman alcohol, merk apa aja, kalo ada

kadang saya minum. Terkadang wisky yang paling sering saya minum. Hm…,

waktu itu kira-kira kelas 2 atau 3 SMP lah…, ya waktu itu kan saya seneng

banget main basket bareng sama temen-temen saya, dan di situ juga banyak

preman-preman yang suka minum-minum, akhirnya kita-kita ditawarin saya

mereka, ya karna saya ma temen-temen juga penasaran, y udah kita juga ikut-

ikutan minum-minum.

4. Jenis narkotika apa saja yang anda pakai?

Jawab: Kayanya hampir semua narkoba saya pake deh.

5. Dan jenis psikotropika apa saja yang anda pakai?

Jawab: Ya, sama hampir semua jenis saya pake.

6. Lalu kapan anda mulai mengkonsumsi itu semua, dan dari mana

mendapatkannya?

Jawab: Waktu itu saya masih kelas 2 SMA, awalnya…, ya itu saya seneng

main basket, nongkrong bareng ma temen-temen, kadang kita juga sering

Page 129: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

127

ngumpul dan nginep di rumah temen-temen saya. Pada saat itu juga ternyata

lagi pake tu barang-barang. Saya ditawarin sama mereka. Ya karena keingin

tauan saya yang besar, ma tu barang. Dan ga mau dianggap engga gaul, y

akhirnya mulai dari situ saya berani mengkonsumsi barang-barang itu. Dan

saya dapatkan barang-barang itu ya dari temen-temen saya juga. Dan saya

belinya dari uang jajan saya. Terkadang saya kan dikasih ma orang tua

seminggu sekali, bahkan sebulan sekali. Ya dari situ uangnya saya pake tuk

beli barang-barang itu. Makanya kuliah saya jadi engga bener.

7. Kapan anda ketahuan mengkonsumsi NAPZA? dan oleh siapa!

Jawab: Jelasnya kapan juga saya juga kurang tau, tapi yang saya ingat.

Sebenarnya keluarga sudah tau kalo saya mengkonsumsi NAPZA. Kalo engga

salah ketika orang tua saya melihat ada perubahan yang aneh dari sikap dan

fisik saya, lebih pendiam, engga terurus, jarang pulang ke rumah, pokoknya

hidup saya lebih banyak saya pake di luar. Dah gitu orang tua saya dipanggil

oleh pihak sekolah. Karena prestasi saya menurun drastis. Soalnya saya di

kelas selalu termasuk pringkat ke 5 besar.

8. Apa yang dilakukan oleh keluarga?

Jawab: Gimana ya…, pada saat itu ya keluarga saya biasa aja, ga mau pusing

dengan masalah yang saya alami waktu itu. Padahal sebenarnya saya pengen

banget berhenti, engga mau kaya gini terus-terusan, sakit banget deh rasanya

engga tahan saya. Tapi karena dari keluarga juga biasa-biasa aj, ya udahlah

saya juga engga mau susah-susah mikiran ini.

Pelaksanaan Metode Tobat

1. Siapa yang menyuruh anda datang ke sini?

Jawab: Dulu ada teman bapak saya anaknya yang pernah masuk ke sini juga

dan ada perubahan, ya udah bapak saya ngebawa saya kesini. Ya.., karena

saya juga udah cape, engga mau begini terus-terusan. Akhirnya saya juga mau

dateng ke sini.

2. Penanganan apa yang diberikan di Yayasan ini?

Jawab: Waahh…, banyak mba, ada detoxifikasinya banyak, kegiatannya

banyak, sampe engga ada waktu kosong buat santai-santai. Di sini juga kami

diajarkan untuk bertobat memohon ampunan dan kesembuhan kepada Allah.

3. Apakah anda tahu tentang tobat? Dan apakah anda pernnah tobat sebelumnya!

Jawab: Tau juga engga mba, apalagi pernah ngelaksanain tobat…, sholat yang

wajib aja jarang banget, hampir engga pernah kali.

4. Bagaimana pelaksanaan metode tobat di sini?

Jawab: Sebelum kita diajarkan tobat, kita di detoxifikasi dulu, supaya kita

dibersihkan dari zat-zat yang ada di dalam tubuh kita biar pengaruh dari zat itu

hilang dan bersih dari badan, setelah itu kita I’tikaf selama 40 hari, pemberian

materi tentang haramnya narkoba, dosa, neraka, syurga, banyak deh. Pokonya

dari situ kita tau kesalahan dan dosa yang kita perbuat selama ini. Lalu

mengikuti semua kegiatan yang ada di sini untuk membiasakan diri baribadah

kepada Allah dengan melaksanakan sholat wajib lima waktu, sholat sunnah

Page 130: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

128

lainnya seperti qobliyah ba’diyah, sholat dhuha, sholat tahajud, sholat tobat,

dan masih banyak sholat sunnah lainnya. Puasa, beristigfar dan berdzikir yang

dibimbing oleh pa aji di mana kita pada saat itu memohon ampunan, dan

kesembuhan kepada Allah, lalu ngikuti ceramah, dan pengkajian Al-Qur`an.

Pokoknya masih banyak lagi yang harus di lakukan sehingga kita sadar

tentang apa yang dilakukan kita pada saat itu. Dan untuk tidak kembali

mengkonsumsi narkoba.

5. Apa yang anda rasakan ketika dan sesudah tobat?

Jawab: Pada saat itu, saya bener-bener merasakan ketenangan yang tentram.

Saya bener-bener merasa bersalah dan berdosa. Dan berjanji untuk tidak

kembali untuk make narkoba lagi.

6. Apa motivasi anda melakukan tobat?

Jawab: Ya…, saya mohon ampunan dan kesembuhan dari Allah, dan berjanji

untuk ennga make narkoba lagi, dan berjanji untuk menjadi lebih baik lagi.

7. Bagaimana anda sebelum masuk ke sini dan mengikuti metode tobat?

Jawab: Sebelum dibawa kesini. Saya hidupnya di luar, jarang pulang kerumah,

sekolah dan kuliah saya jadi ancur. Pindah-pindahan terus kuliahnya, sampe

sekarang kuliah saya engga kelar-kelar karena itu, saya pake narkoba. Sholat

aja jarang banget apalgi sholat jum’at hampir engga pernah kali. Puasa aja

juga jarang banget. Pokoknya gitu dah, ancur-ancuran.

8. Pernahkan terlintas dalam pikiran anda untuk kembali mengkonsumsi

NAPZA?

Jawab: Selama saya di sini, pikiran saya udah engga mikiran lagi tentang

narkoba. Apalagi untuk kembali make narkoba. Enggga lah, engga enak,

sakitnya minta ampun sampe ketulang-tulang.

9. Pernahkah anda sakau sebelum dan sesudah melakukan tobat?

Jawab: Dulu pertama kali saya masuk ke sini, mungkin karena saya masih di

bawah terpengaruh narkoba, dan di dalam badan saya masih terdapat sisa-sisa

zat. Jadi pada saat itu saya sakau, lalu saya melakukan pengukupan, pen.

Selama kurang lebih lima hari berturut-turut, saya juga merasakan sedikit

demi sedikit perubahan pada badan saya, jadi lebih baik. Setelah saya sudah

lebih baik saya melakukan I’tikaf di masjid selama 40 hari dan sholat wajib

dan sunnah, puasa, mengaji Al-Qur`an, dan lain sebagainya. Dan setelah

tobatpun Alhamdulillah banget setelah itu saya tidak pernah sakau lagi.

10. Bagaimana ibadah anda sekarang?

Jawab: Alhamdulillah sekarang saya merasa menjadi lebih baik, sholat

berjamaah tepat waktu, berdzikir, puasa senin kamis tetep saya laksanain,

pokoknya saya merasa menjadi lebih tenang, hal-hal yang dulu saya anggap

enak padahal dilarang dah engga mau saya lakuin lagi.

11. Biasanya waktu kosong anda pergunakan untuk apa?

Jawab: Sekarang saya lagi mempelancar baca Al-Qur`an yang di bimbing

langsung ama pa aji, dan saya juga belajar tentang ternak ikan hias di sini, biar

keluar dari sini saya bisa usaha.

12. Apa kesan anda setelah melakukan tobat?

Page 131: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

129

Jawab: Saya seneng banget bisa bertobat, memohon ampun dan pertolongan

sama Allah. Sehingga saya dapat menjadi lebih baik lagi.

13. Dalam rangka Hablumminallah (hubungan manusia dengan Allah), apa yang

anda lakukan?

Jawab: Saya akan selalu memohon ampunan, petunjuk, dan hidaya kepada

Allah, saya akan berusaha sholat tepat waktu. Melakukan apa yang menjadi

wajib bagi saya, dan saya berusaha untuk meninggalkan apa yang dilarang

oleh Allah. InsyaAllah…

14. Apa yang dilakukan setelah anda keluar dari sini?

Jawab: Saya juga belum tau jelas mau ngelakuin apa nanti, tapi saya pengen

berusaha cari duit dulu, dengan cara usaha ternak ikan hias, kan saya di sini

belajar tentang ternak ikan. Pengen saya terapin apa yang saya dapatkan di

sini.

Pewawancara Informan

Najwa Balqies Isa

Page 132: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

130

HASIL WAWANCARA

Biodata Diri

Nama : Yunus (bukan nama sebenarnya)

TTL : Jakarta, 21 September 1979

Usia : 31 tahun

Pendik. Akhir : D3 Teknik Elektro Univ. Malang

Status : Belum Menikah

Alamat : Pekalongan

Tanggal : 18 Februari 2011

Riwayat Keluarga

1. Anda anak ke berapa dari berapa saudara dalam keluarga?

Jawab: Anak ke 1 dari 5 bersaudara.

2. Apa pekerjaan ayah anda?

Jawab: Pensiun Jaksa.

3. Apa pekerjaan ibu anda?

Jawab: Ibu Rumah Tangga.

Riwayat NAPZA (Narkotika, Psikotrapika, dan Zat Adiktif)

1. Sejak kapan anda mulai merokok?

Jawab: Kelas 1 SMP.

2. Dari siapa anda mengenal rokok?

Jawab: Dari temen-temen yang ngajak.

3. Apakah anda pernah minum-minuman alkohol? sejak kapan!

Jawab: Ya, SMP juga ga tau kelas berapa.

4. Jenis narkotika apa saja yang anda pakai?

Jawab: Putaw, elcid, metadon, ma…, heroin deh kalo engga salah.

5. Dan jenis psikotropika apa saja yang anda pakai?

Jawab: Shabu dan inex.

6. Lalu kapan anda mulai mengkonsumsi itu semua, dan dari mana

mendapatkannya?

Jawab: SMA, saya dapetnya dari temen-temen saya. Dan uangnya dari uang

jajan.

7. Kapan anda ketahuan mengkonsumsi NAPZA? dan oleh siapa!

Jawab: Saya lupa kapan ketauannya, ya yang tau dari keluarga saya juga.

8. Apa yang dilakukan oleh keluarga?

Jawab: Saya sempet di bawa tempat rehabilitas di daerah Sukabumi, setelah

saya sembuh saya balik lagi ke rumah, tetapi karena saya bergaul lagi dengan

temen-temen saya yang dulu akhirnya saya tergoda lagi untuk make narkoba.

Pelaksanaan Metode Tobat

1. Siapa yang menyuruh anda datang ke sini?

Jawab: Dari saudara saya.

Page 133: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

131

2. Penanganan apa yang diberikan oleh Yayasan?

Jawab: Banyak, pertama kita diajarkan dan diberi tahu tentang keimanan dan

beribadah kepada Allah. Dari situ kita baru bener-bener mengetahui kesalahan

dan dosa yang pernah kita

lakukan terdahulu. Maka dari situ kita bener-bener melakukan tobat dengan

ikhlas. Lalu diajarin sholat, tobat, puasa, I’tikaf, dzikir, mengajian, ceramah.

Pokoknya banyaklah.

3. Apakah anda tahu tentang tobat? Dan apakah anda pernah tobat sebelumnya!

Jawab: Sebelum masuk sini saya engga tau apa tentang itu, apalagi tobat

engga pernah.

4. Bagaimana pelaksanaan metode tobat di sini?

Jawab: Saya diajarin sholat, sholat wajib sama sunah, puasa, mengkaji Al-

Qur`an, dengerin ceramah, karena saya sendiri jarang banget ngelaksanain itu

semua mba, jadi saya dibimbing dulu. Baru saya bertobat, dengan sholat tobat,

dzikir bersama mohon ampunan dan kesembuhan dari Allah. I’tikaf. Kita

semua juga di sini mengkaji Al-Qur`an tentang banyak hal, salah satunya

ya…, tentang tobat, neraka, syurga. Dan tentang motivasi-motivasi dalam Al-

Qur`an sama pa aji.

5. Apa yang anda rasakan ketika dan sesudah tobat?

Jawab: Ketika saya melaksanakan tobat, saya bener-bener sedih banget kalo

inget perbuatan saya. Saya mohon ampunan sama Allah. Dan setelah tobat

saya berjanji sama diri saya sendiri untuk tidak ngulangin perbuatan itu dalam

hidup saya yang baru nantinya.

6. Apa motivasi anda melakukan tobat?

Jawab: Saya cuma mohon ampunan dan petunjuk Allah mba, karena ngerasa

bersalah dan nyesel banget dah kaya gini. Malu mba.

7. Bagaimana anda sebelum masuk ke sini dan mengikuti metode tobat?

Jawab: Sebelum saya masuk sini mba, saya tuh sering nongkro bareng-bareng

temen di café, diskotik, ya…, pokoknya kaya gitu deh, gimana sih anak muda

zaman sekarang.

8. Pernahkan terlintas dalam pikiran anda untuk kembali mengkonsumsi

NAPZA?

Jawab: Wah kapok deh, engga mau lagi deh mba. Cukup udah pengalaman

kemari jadi pelajaran berharga buat saya dan keluarga saya di rumah.

9. Pernahkah anda sakau sebelum dan sesudah melakukan tobat?

Jawab: Sebelum di sini saya sering sakau mba, tapi pas saya udah ada di sini.

Alhamdulillah dah engga lagi mba.

10. Bagaimana ibadah anda sekarang?

Jawab: Sekarang saya ngerasa diri saya lebih baik dari yang dulu, saya sholat

tepat waktu. Belajar ngaji sama pa aji. Saya usahain puasa senin kamis jalan.

Pokoknya saya ngerasa lebih baik aja lah.

11. Biasanya waktu kosong anda pergunakan untuk apa?

Page 134: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

132

Jawab: Biasanya saya ikut sama yang lain belajar ternak ikan, kadang-kadang

saya I’tikaf di masjid sama temen yang lain juga, pokoknya saya isi waktu

dengan yang hal-hal berguna.

12. Apa kesan anda setelah melakukan tobat?

Jawab: Yang jelas seneng mba, plong rasanya hati ini.

13. Dalam rangka Hablumminallah (hubungan manusia dengan Allah), apa yang

anda lakukan?

Jawab: Selama saya di sini saya biasain untuk sholat tepat waktu biar nanti

kalo udah keluar dari sini saya juga terbiasa sholat tepat waktu, saya latih diri

saya untuk engga tergoda dengan hal-hal yang dulu pernah saya alami. Seperti

baca Al-Qur`an, ikut pengajian-pengajian.pokoknya apa aja lah.

14. Apa yang dilakukan setelah anda keluar dari sini?

Jawab: Hm…, pertama saya pengen cari kerjaan dulu mba, trus nikah dah.

Amiin…

Pewawancara Informan

Najwa Balqies Yunus

Page 135: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

v

DAFTAR ISI

ABSTRAKSI ...................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ............................................... 8

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ......................................................... 9

D. Tinjauan Pustaka .............................................................................. 10

E. Metodologi Penelitian ...................................................................... 12

1. Metode Penelitian ....................................................................... 12

2. Penempatan Lokasi dan Waktu Penelitian ................................. 13

3. Subyek dan Obyek ...................................................................... 14

4. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 14

5. Teknik Analisis Data .................................................................. 16

6. Teknik Penulisan ........................................................................ 16

F. Sistematika Penulisan ...................................................................... 17

BAB II LANDASAN TEORI

A. Metode Tobat .................................................................................. 19

1. Pengertian Metode ..................................................................... 19

2. Pengertian Tobat ........................................................................ 21

3. Macam-macam Tobat.................................................................. 28

4. Syarat dan Etika Tobat ................................................................ 31

5. Ciri-ciri Pertobatan yang Diterima .............................................. 35

Page 136: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

vi

6. Perintah Tobat ............................................................................. 36

B. NAPZA

1. Pengertian dan Jenis NAPZA ...................................................... 40

a. Narkotika .............................................................................. 40

b. Psikotropika ......................................................................... 42

c. Zat Adiktif ............................................................................ 45

2. Korban Penyalahgunaan NAPZA ............................................... 45

a. Faktor Predisposisi ............................................................... 46

b. Faktor Kontribusi ................................................................. 46

c. Faktor Pencetus .................................................................... 47

3. Ciri-ciri Pengguna NAPZA ........................................................ 48

a. Tahap Awal .......................................................................... 49

b. Tahap Kedua ......................................................................... 50

c. Tahap Ketiga ........................................................................ 51

d. Tahap Keempat .................................................................... 52

4. Dampak Buruk NAPZA dalam Tubuh Manusia ........................ 53

C. KESALEHAN INDIVIDU

1. Pengertian Kesalehan Individu .................................................. 55

2. Ciri-ciri Kesalehan Individu ....................................................... 57

3. Tujuan Kesalehan Individu ........................................................ 59

BAB III GAMBARAN UMUM YAYASAN PESANTREN NURUL JANNAH

A. Sejarah Berdirinya Yayasan .......................................................... 61

B. Visi dan Misi ................................................................................. 62

C. Struktur dan Organisasi dan Pengelolaan ..................................... 62

Page 137: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

vii

D. Sarana dan Prasarana .................................................................... 64

E. Persyaratan .................................................................................... 65

F. Proses Pertobatan .......................................................................... 67

BAB IV ANALISIS METODE TOBAT BAGI PENANGANAN KORBAN

PENYALAHGUNAAN NAPZA DALAM PEMBENTUKAN

KESALEHAN INDIVIDU DI YAYASAN PESATREN NURUL

JANNAH

A. Pelaksanaan Metode Tobat ......................................................... 69

1. Waktu Pelaksanaa .................................................................. 69

2. Pelaksanaan Metode Tobat dan Materi .................................. 70

a. Pelaksanaan Metode Tobat ............................................... 70

b. Materi Metode Tobat ........................................................ 73

3. Tahap Pelaksanaan Metode Tobat ......................................... 75

a. Tajap Detoxifikas .............................................................. 75

b. Tahap Pembinaan Total Mental spiritual .......................... 76

c. Tahap Peningkatan Materi dalam Hal Ketauhidan

Kepada Allah .................................................................... 77

d. Tarapi Air Laut .................................................................. 78

e. Tahap Bimbingan Lanjut .................................................. 78

B. Analisis Metode Tobat bagi Penanganan Korban

Penyalahgunaan NAPZA dalam Pembentukan

Kesalehan Individu ..................................................................... 79

1. Pelaksanaan Metode Tobat bagi Korban Penyalahgunaan

NAPZA dalam Pembentukan Kesalehan Individu ................ 79

2. Faktor Penghambat dan Penunjang dalam Penerapan

Metode Tobat ......................................................................... 8

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................... 84

Page 138: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

viii

B. Saran ............................................................................................. 85

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 87

Page 139: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

ix

LAMPIRAN

A. Lampiran 1 : Materi Tobat Bagi Residen .......................................... 91

B. Lampiran 2 : Wirid Al-Hasyr ............................................................ 95

C. Lampiran 3 : Daftar Ayat-ayat ........................................................... 99

D. Lampiran 4 : Susunan Organisasi .................................................... 106

E. Lampiran 5 : Jadwal Kegiatan ........................................................... 107

F. Lampiran 6 : Data Residen ............................................................... 108

G. Lampiran 7 : Gambar-gambar ........................................................... 109

Page 140: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

v

DAFTAR ISI

ABSTRAKSI ...................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ............................................... 8

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ......................................................... 9

D. Tinjauan Pustaka .............................................................................. 10

E. Metodologi Penelitian ...................................................................... 12

1. Metode Penelitian ....................................................................... 12

2. Penempatan Lokasi dan Waktu Penelitian ................................. 13

3. Subyek dan Obyek ...................................................................... 14

4. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 14

5. Teknik Analisis Data .................................................................. 16

6. Teknik Penulisan ........................................................................ 16

F. Sistematika Penulisan ...................................................................... 17

BAB II LANDASAN TEORI

A. Metode Tobat .................................................................................. 19

1. Pengertian Metode ..................................................................... 19

2. Pengertian Tobat ........................................................................ 21

3. Macam-macam Tobat.................................................................. 28

4. Syarat dan Etika Tobat ................................................................ 31

5. Ciri-ciri Pertobatan yang Diterima .............................................. 35

Page 141: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

vi

6. Perintah Tobat ............................................................................. 36

B. NAPZA

1. Pengertian dan Jenis NAPZA ...................................................... 40

a. Narkotika .............................................................................. 40

b. Psikotropika ......................................................................... 42

c. Zat Adiktif ............................................................................ 45

2. Korban Penyalahgunaan NAPZA ............................................... 45

a. Faktor Predisposisi ............................................................... 46

b. Faktor Kontribusi ................................................................. 46

c. Faktor Pencetus .................................................................... 47

3. Ciri-ciri Pengguna NAPZA ........................................................ 48

a. Tahap Awal .......................................................................... 49

b. Tahap Kedua ......................................................................... 50

c. Tahap Ketiga ........................................................................ 51

d. Tahap Keempat .................................................................... 52

4. Dampak Buruk NAPZA dalam Tubuh Manusia ........................ 53

C. KESALEHAN INDIVIDU

1. Pengertian Kesalehan Individu .................................................. 55

2. Ciri-ciri Kesalehan Individu ....................................................... 57

3. Tujuan Kesalehan Individu ........................................................ 59

BAB III GAMBARAN UMUM YAYASAN PESANTREN NURUL JANNAH

A. Sejarah Berdirinya Yayasan .......................................................... 61

B. Visi dan Misi ................................................................................. 62

C. Struktur dan Organisasi dan Pengelolaan ..................................... 62

Page 142: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

vii

D. Sarana dan Prasarana .................................................................... 64

E. Persyaratan .................................................................................... 65

F. Proses Pertobatan .......................................................................... 67

BAB IV ANALISIS METODE TOBAT BAGI PENANGANAN KORBAN

PENYALAHGUNAAN NAPZA DALAM PEMBENTUKAN

KESALEHAN INDIVIDU DI YAYASAN PESATREN NURUL

JANNAH

A. Pelaksanaan Metode Tobat ......................................................... 69

1. Waktu Pelaksanaa .................................................................. 69

2. Pelaksanaan Metode Tobat dan Materi .................................. 70

a. Pelaksanaan Metode Tobat ............................................... 70

b. Materi Metode Tobat ........................................................ 73

3. Tahap Pelaksanaan Metode Tobat ......................................... 75

a. Tajap Detoxifikas .............................................................. 75

b. Tahap Pembinaan Total Mental spiritual .......................... 76

c. Tahap Peningkatan Materi dalam Hal Ketauhidan

Kepada Allah .................................................................... 77

d. Tarapi Air Laut .................................................................. 78

e. Tahap Bimbingan Lanjut .................................................. 78

B. Analisis Metode Tobat bagi Penanganan Korban

Penyalahgunaan NAPZA dalam Pembentukan

Kesalehan Individu ..................................................................... 79

1. Pelaksanaan Metode Tobat bagi Korban Penyalahgunaan

NAPZA dalam Pembentukan Kesalehan Individu ................ 79

2. Faktor Penghambat dan Penunjang dalam Penerapan

Metode Tobat ......................................................................... 8

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................... 84

Page 143: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

viii

B. Saran ............................................................................................. 85

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 87

Page 144: METODE TOBAT UNTUK PENANGANAN KORBAN …...Pengertian tobat itu sendiri menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul “Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar” adalah kembalinya

ix

LAMPIRAN

A. Lampiran 1 : Materi Tobat Bagi Residen .......................................... 91

B. Lampiran 2 : Wirid Al-Hasyr ............................................................ 95

C. Lampiran 3 : Daftar Ayat-ayat ........................................................... 99

D. Lampiran 4 : Susunan Organisasi .................................................... 106

E. Lampiran 5 : Jadwal Kegiatan ........................................................... 107

F. Lampiran 6 : Data Residen ............................................................... 108

G. Lampiran 7 : Gambar-gambar ........................................................... 109