Tugas Tekno Lia Formula Sabun Cair Fix

49
LABORATORIUM FARMASETIKA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS HASANUDDIN TEKNOLOGI SEDIAAN CAIR DAN SEMI PADAT LIQUID SOAP KELOMPOK V GOLONGAN SENIN ASISTEN : ANDI DIAN PERMANA S.Si.

description

Tugas Ibu Aisya Fatmawati

Transcript of Tugas Tekno Lia Formula Sabun Cair Fix

Page 1: Tugas Tekno Lia Formula Sabun Cair Fix

LABORATORIUM FARMASETIKA

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS HASANUDDIN

TEKNOLOGI SEDIAAN CAIR DAN SEMI PADAT

LIQUID SOAP

KELOMPOK V

GOLONGAN SENIN

ASISTEN : ANDI DIAN PERMANA S.Si.

MAKASSAR

2010

Page 2: Tugas Tekno Lia Formula Sabun Cair Fix

IV. DASAR FORMULASI

IV.1. ALASAN PEMBUATAN SEDIAAN

Kosmetik adalah produk yang mempengaruhi penampilan kulit,

sementara bahan obat mempengaruhi struktur dan fungsi kulit. Jadi, kata

“cosmeceutical” dimaksudkan untuk menggambarkan produk perawatan

kulit yang berada diantara dua kategori ini. ( Cosmetic formulation of skin

care products : 187). Sediaan sabun termasuk pada kategori kosmetik.

Sabun adalah produk yang dihasilkan dari reaksi netralisasi dari

campuran asam lemak dengan basa dalam sebuah proses yang disebut

saponifikasi. (Poucher’s : 411). Sabun memiliki banyak kegunaan yaitu :

mkenghilangkan kuman. (Poucher’s : 411). Sabun juga mampu

menghilangkan bukan hanya kotoran dari kulit, tetapi juga mikroorganisme

dan bahan mikro lainnya. Meskipun begitu, bisa disimpulkan bahwa sabun

adalah germisida. Sabun umumnya digunakan sebagai agen pembersih,

untuk penggunaan industri, sabun digunakan dalam farmasi dan obat

untuk tujuan yang bervariasi. Sebagai agen aktif permukan, sabun dapat

mereduksi tegangan antarmuka antara fase cairan-padat, cairan-cairan,

dan udara-cairan. Oleh karena itu, sabun digunakan sebagai pengemulsi.

Sebagai agen pembasah, sabun dapat mendispersikan agregat dalam

fase air. Sabun juga digunakan untuk membersihkan luka akibat trauma

atau kecelakaan. (American Pharmacy : 306)

Adapun klasifikasi sabun yaitu sabun padat dan sabun cair. Sabun

padat adalah sabun yang dibuat dari reaksi saponifikasi dari lemak padat

Page 3: Tugas Tekno Lia Formula Sabun Cair Fix

dengan NaOH. Untuk mendapatkan sediaan yang konsisten, biasanya

digunakan lemak hewan yang kaya dalam kandungan stearin dan

kandungannya relatif rendah dalam palmitin dan olein.(American

Pharmacy : 307). Sedangkan sabun cair adalah reaksi saponifikasi

menggunakan minyak dan lemak yang mempunyai kandungan asam oleat

yang tinggi, dan perbandingan yang tajam dari kalium, digunakan dalam

kombinasi dengan soda kaustik untuk memproduksi cairan yang secara

normal warnanya agak gelap dan mempunyai bau yang kuat. Sabun jenis

ini masih digunakan di industri dan pembersih, tapi dianggap tidak relevan

untuk produk konsumer saai ini, meskipun laku di pasaran (Poucher’s :

464-465)

IV.2. ALASAN PENGGUNAAN BAHAN

1. Minyak zaitun

Minyak zaitun digunakan pada enema, linimen, ointment, plaster,

dan sabun. dalam kosmetik, minyak zaitun digunakan sebagai

pelarut dan juga sebagai pelembut rambut dan rambut, produk

pembersih, krim topical dan lotion, dan produk mengatasi matahari.

(Exp 6th : 470)

Penggunaan luar, minyak zaitun merupakan emolien dan pelunak

pada permukaan yang radang, dan digunakan untuk melunakkan

kulit dan kerak karena penyakit kulit dan psoriasis dan sebagai

Page 4: Tugas Tekno Lia Formula Sabun Cair Fix

lubrikan untuk pijatan. digunakan untuk sediaan liniment, ointment,

plaster dan sabun (Martindale 35)

Beberapa minyak sayur yang digunakan untuk pembuatan sabun

yaitu minyak kelapa, jagung, kapas, zaitun, palem, biji palem,

kacang, wijen, kedelai, bunga matahari, dan tung. (American

Pharmacy : 304)

Trigliserida nabati, misalnya minyak zaitun, dapat merupakan

emolien yang asli. Mengandung jumlah asam lemak tersaturasi yang

tinggi. (Conditioning Agents for Hair and Skin : 114)

Penggunaan lain dari minyak zaitun, dimana mengandung asam

lemak omega 3. dimana asam lemak diketahui memiliki antibacterial

dan dapat membantu memperbaiki kerusakan barier lipid kulit yang

terganggu oleh kekurangan asam lemak essensial. (Delivery System

Handbook for Personal Care and Cosmetics Products Technology,

Application dan Formulation : 773)

Minyak nabati dimasukkan sebagai memelihara kulit / bahan untuk

membuat kembali berlemak (misalnya almond, gandum, minyak

zaitun) (Handbook of Cosmetics and Technology : 403)

2. α-tokoferol

Vitamin E merupakan emolian yang sempurna untuk memberikan

kelembutan pada kulit yang kasar. Digunakan juga untuk menambah

Page 5: Tugas Tekno Lia Formula Sabun Cair Fix

kemilau pada kulit yang pigmennya terlalu dalam. (Cosmetic

Dermatology for Skin of Color :109)

Merupakan antioksidan yang menetralisir molekul oksigen yang tidak

stabil, radikal bebas sehingga dapat mencegah kerusakan kulit.

(Handbook of Cosmetic Science and Technology : 463)

3. Tetrasodium Ethylene Diamine Tetra Asetic Acid

Digunakan sebagai agen pengkhelat dengan range yang luas pada

sediaan farmasetik, meliputi mouthwash, sediaan mata, dan sediaan

topikal, biasa digunakan antara 0,005 dan 0,1% b/v. (Excipienth 6th :

243)

Merupakan bahan pengkhelat yang sempurna untuk membentuk

kompleks dengan ion kalsium dan ion magnesium dalam air untuk

mencegah kerusakan pada busa. (Balsam : 507)

EDTA merupakan agen pengkhelat dan mengganggu lapisan lipid

luar tergantung ion kalsium dan ion magnesium. Dengan demikian,

ia juga dapat meningkatkan penetrasi antimikroba kimia lainnya ke

dalam bakteri sel. (Handbook of Cosmetic : 249)

Agen pengkhelat seperti asam sitrat atau asam etilen diamin tetra-

asetat (EDTA) dan garamnya natrium biasanya digunakan dalam

jumlah kecil untuk mencegah ion logam, terutama besi, dari

percepatan kelarutan hidroksida. Dengan mengikat ion kapur-sabun,

Page 6: Tugas Tekno Lia Formula Sabun Cair Fix

agen pengkhelat juga mencegah pembentukan

buih dan dapat meningkatkan daya berbusa (Poucher’s : 127)

EDTA dapat memberikan efek sinergis dengan paraben.(Cosmetic

Additives : 174)

4. Metyl Paraben dan Propil Paraben

Paraben (misalnya Metil) dan homolog propil (Propil) yang umum

digunakan, sering dikombinasi. (Poucher’s Parfumes, Cosmetic, and

Soap:127)

Metil paraben banyak digunakan sebagai pengawet antimikroba di

kosmetik, produk makanan, dan formulasi farmasi. Ini dapat

digunakan baik sendiri atau dalam kombinasi dengan paraben lain

atau dengan antimikroba lain. Pada kosmetik, metil adalah pengawet

antimikroba yang paling sering digunakan. (Excipients 6th:422)

Untuk sekitar 50 tahun, paraben digunakan untuk makanan,

farmasetikal, dan kosmetik. Metil ester paling larut dalam air, bagus

penggunaan bakteri positif, dan paling biasa digunakan paraben.

(Cosmetic Additives : 176)

Pengawet digunakan untuk mencegah pertumbuhan mikroba,

termasuk dalam emulsi M/A. (Handbook of Cosmetic : 152)

Keuntungan ester asam parahidroksi benzoat : ester dari asam

benzoat lebih aman dibanding bentuk asamnya, ester

parahidroksibenzoat 2 sampai 3 kali lebih kuat melawan

Page 7: Tugas Tekno Lia Formula Sabun Cair Fix

mikroorganisme dibanding bentuk asamnya. Metyl ester efektif

digunakan, jika dikombinasi dengan propil akan lebih baik. Ditegakan

memiliki toksisitas rendah, termasuk ester metyl. (Modern

Cosmeticology : 599)

5. KOH

Sabun cair dibuat dengan cara saponifikasi antara asam lemak

dengan kalium alkali, misalnya KOH. (Poucher’s : 464-465)

Sabun KOH dan garam alkanolamin lebih cair dan juga lebih larut

daripada garam natrium. (Handbook of Cosmetic Science and

Technology : 432)

Sabun natrium lebih keras dibanding sabun KOH. (Handbook of

Cosmetic Science and Technology : 488)

Sabun Natrium umumnya digunakan untuk sabun padat, sedangkan

kalium untuk sabun cair. (Handbook of Cosmetic Science and

Technology : 501)

Sabun kalium lebih cepat larut dibanding sabun natrium dan

membantu menghasilkan busa lebih cepat. (Poucher’s : 350)

6. HPMC

Kebanyakan eter selulosa, yang tersedia dalam berbagai macam

jenis, memproduksi tingkatan viskositas ketika bahan didispersikan

dalam air (Poucher’s : 107)

Page 8: Tugas Tekno Lia Formula Sabun Cair Fix

HPMC digunakan secara luas untuk sediaan oral, ophtalmic, nasal,

dan topikal (Handbook of Excipient 6th : 314)

HPMC juga digunakan sebagai suspending dan thickening agent.

Dibandingkan metyl selulosa, HPMC memproduksi fase air lebih

jernih, lebih sedikit serat yang tidak larut. (Handbook of Excipient

6th : 314)

Digunakan secara luas pada produk kosmetika dan makanan.

Bersifat nontoksik dan noniritan, meskipun pada penggunaan oral

menimbulkan efek laksatif. (Handbook of Excipient 6th : 314)

7. Glycol Stearate

Produk yang lembut bisa dibuat dengan penambahan sejumlah kecil

larutan glycol stearate ke formulasi yang panas dan diikuti dengan

pengocokan terkontrol. (Poucher’s : 107)

8. Asam sitrat

Asam sitrat (sebagai monohidrat atau anhidrat materoal) luas

digunakan dalam produk farmasi untuk agen pengasam. (Handbook

of Excipient 6th :181 )

Dapat menyegarkan kulit. (Poucher’s : 107)

Page 9: Tugas Tekno Lia Formula Sabun Cair Fix

9. Lanolin

Merupakan emolien natural dimana meski lebih berat dari mineral oil

tetapi membuat kulit lembut. (Poucher’s : 136)

Minyak emollient meliputi cairan hidrokarbon, silicon, dan minyak

tumbuhan dan hewan ester alkil. (Balsam I : 7)

Digunakan dalam formula larut air dan minyak, jika dicampur dengan

minyak nabati yang sesuai dengan paraffin yang lembut,

memberikan krim emollient yang dapat berpenetrasi pada kulit, dapat

mengabsorsi 30 % air. (Balsam I : 7)

Emolient adalah bahan yang digunakan untuk mencegah kekeringan

maupun untuk melindungi kulit . (Balsam Volume I : 27)

Mekanisme kerja emolient :

Flesch (78) mendeskripsikan 3 cara yang mana merupakan fungsi

emolient, melembutkan permukaan kulit, dihasilkan dari pengenalan

air ke dalam lapisan tanduk :

a. Meningkatkan difusi air dan sel hidup epidermis ke dalam lapisan

tanduk (stratum korneum) melewati barier (penghalang)

b. Dengan penambahan air secara langsung dari luar/dengan

memperkuat kerangka lipid dari stratum korneum yang menjaga

air tetap dalam jaringan.

c. Dengan occluding permukaan untuk mencegah penguapan air.

(Balsam Volume I :36)

Page 10: Tugas Tekno Lia Formula Sabun Cair Fix

Pembagian emolient :

Emollient memiliki bahan dalam daftar yang panjang yang dapat

diklasifikasikan kedalam beberapa tipe umum berikut ini :

1. Minyak hidrokarbon dan lilin: minyak mineral, petrolatum, paraffin,

krim azokerit, lilin microkristalin, polietilen saqualane

2. Minyak silicon. dimetil polisoxane, metil fenil polisoxane, larut air

dan polimer silicon glikol larut alkohol.

3. Ester trigliserida. minyak lemak dan sayuran dan hewan

4. Ester asetogliserida. Acetylated monogliserida

5. Ethoxylated gliserida. Ethoxylated gliseril monostearat

6. Alkil ester. Metil isopropyl, dan butyl ester sari asam lemak, hexil

laurat, isohexyl laurat, isohexyl palmitat, decil oleat, isodecil

oleat, hexadecyl (isocetyl stearat, diisopropil adipate. laurel

lakbat, dan cetyl laktat)

7. Alkenil ester. Cleil miristat, oleil stearat, dan oleil oleat

8. Asam lemak. pellargonik, laurel, myristat, palmitat, stearat,

isostearat, hiodroksistearat, oleat, linoleat, ricinoleat, arachidic,

behenk, erucic, dan aeam lanolin

9. Alkohol lemak. Lauryl, myristyl, cetyl, hexodecyl, stearyl,

isostearyl, oleyl, ricinoleyl, beheryl, erucyl, dan lanolin alkohol

10. Ester alkohol lemak. Etoxylated lauryl, cetyl, stearyl, isostearyl,

oleyl, kolesterol, dan alkohol lanolin, polypoxylated cetyl, oleyl,

dan lanolin alkohol.

Page 11: Tugas Tekno Lia Formula Sabun Cair Fix

11. Ester-ester. Ester asam lemak dari Ethoxylated lemak alkohol

12. Lanolin dan derivatnya. Lanolin, lanolin oil, lilin lanolin, lanolin

alkohol, asam lemak lanolin, isopropyl lanolate, ethoxylated

lanolin, ethoxylated lanolin alkohol, ethoeylated kolesterol,

propoxylated lanolin alkohol asetilasi lanolin, asetilasi alkohol

lanolin, bahn absorbsi lanolin semisolid

13. Alkohol polihidrat (polyol) dan polyeter dan derivatnya.

Propylenglikol, polypropylene glikol 2000, 4000, polyoxyethilene

polyoxipropyleneglikol, gliserol etoxylated gliserol, propoxylated

gliserol, sorbitol, ethoxylated sorbitol, cis-cis vicinal gliserol, dan

polyoxypropylene derivate dari trimethylolpropane

14. Alkohol polihidrat (ester polyol) . Etylen glikol mono, asam diester

lemak, dioetylen glikol mono- dan ester asam di-lemak;

polyethylenglikol (2000-4000) mono dan ester asam di-lemak,

propilen glikol mono dan aster asam lemak, ester asam lemak

sorbitan, dan poilyoxyethilen ester asam lemak sorbitan

15. Ester lilin. Lanolin, beewax, spermaceti, myristyl miristat, steryl

sterat

16. Derivat beewax. Polyoxyethylene sorbitol beewax, merupakan

produk dari reaksi beewax dengan ethoxylated sorbitol dari

berbagai ethylene oxide bentuk dari campuran ester-ester

17. Lilin sayur. carnauba, candililla

18. Fosfolipid. Lecithin dan derivatnya

Page 12: Tugas Tekno Lia Formula Sabun Cair Fix

19. Sterol. Colesterol, ester asam lemak kolesterol

20. Amida. Amida asam lemak, asam amida ethoxylated lemak,

asam lemak alkanolamides padat.

(Balsam Volume I : 28-36)

10. Sodium Laureth Sulfate

Secara luas digunakan sebagai agen foaming (pembusa) pada

produk sabun (Poucher’s : 103)

Tidak mahal, tidak berwarna, hampir tidak berbau, sangat stabil pada

pH normal, mudah dalam penyimpanan, busa banyak dalam air yang

lembut dan keras, dan ketika tidak ada sabun. Dan pada saat yang

khusus memproduksi flash foam yang banyak, jumlah dari foam

meningkat saat air kurang. (Poucher’s : 103)

Bercampur dengan bahan tambahan lain dalam produk dan cairan,

dengan mudah menjadi tebal, murah, dengan rendah membuat

viskositas termasuk gel (Poucher’s : 122)

Fungsi dari sodium lauryl sulfat dalam sabun busa ditolak. Kurang

larut dalam air dan memproduksi busa yang kurang dibadingkan

ether sulfat. Tidak berbusa dengan sabun, terutama dalam air,

mengiritas, dan membuat kulit terasa kering. (Poucher’s : 122)

Agak mengiritasi meskipun tidak sebesar Sodium Lauryl Sulfate.

(Poucher’s : 122)

Page 13: Tugas Tekno Lia Formula Sabun Cair Fix

11. Apple Oil

Parfum ditambahkan pada level 1 sampai 10% sesuai dengan

minyak parfum dan hasil yang diinginkan. (Balsam : 503)

12. Aquadest

Merupakan pelarut yang umum digunakan (FI III)

13. Propilen glikol

Dalam hand cream tipe nonionik perbedaan antara ketiga humektan

kurang disebutkan. Semuanya sama efektif dalam menghambat

hilangnya kelembaban maupun pada kelembaban relatif antara 30%

dan pada 2,5,10 dan 20%. Propilen glikol lebih efektif dibandingkan

yang lainnya (sorbitol atau gliserol). (Balsam : 198)

Humektan adalah bahan yang mengontrol perubahan kelembaban

antara produk dengan udara, baik dalam wadah atau pada kulit.

(Balsam Volume I : 198)

Mekanisme kerja humektan :

a.Mencegah paling tidak menghambat penyusutan krim oleh

penguapan air

b.Melembutkan permukaan kulit dan mencegah atau menghilangkan

lapisan tanduk yang kasar dan pecah

c.Memudahkan dalam pemakaian krim dan mencegah “ rolffect” .

(Jellineck : 143)

Page 14: Tugas Tekno Lia Formula Sabun Cair Fix

Pembagian humektan :

a. Konsistensi handcram tipe m/a, dengan polyol yang digunakan

dalam perlakuan berikut (a) Menghasilkan krim yang sangat

keras konsistensinya, (b) Sorbitol mengasilkan krim dengan

kekerasan sedang, (c) PG menghasilkan krim yang paling lembut

(halus)

b. Konsistensi tipe m/a, tipe sabun dihubungkan dengan polyol yang

digunakan dalam perlakuan berikut (a) gliserol menghasilkan

lotion dengan sifat aliran yang paling baik dan (b) PG dan sorbitol

menunjukkan kecenderungan membentuk gel. (Balsam Volume I :

198)

Page 15: Tugas Tekno Lia Formula Sabun Cair Fix

V. URAIAN BAHAN

1. Minyak zaitun (Exp 6th : 470)

Nama resmi : Olive Oil

Nama lain : Gomenoleo oil; olivae oleum raffinatum; pure olive

oil; olea europaea oil; oleum olivae.

Pemerian : cairan jernih, tidak berwarna atau kuning,

transparan. dapat mengandung antioksidan.

Kelarutan : sedikit larut dalam etanol 95%, bercampur dengan

eter, kloroform, petrolatum dan karbon disulfide.

Incomp : dapat tersaponifikasi dengan alkali hidroksida.

Penyimpanan : harus disimpan di tempat sejuk dan kering, lindungi

dari cahaya

Stabilitas : ketika dingin, minyak zaitun menjadi berawan pada

1080C dan menjadi seperti mentega pada 00C

Konsentrasi : Memiliki bilangan saponifikasi 190-195

Fungsi : Bahan pembentuk saponifikasi

2. Vitamin E (Martidale 35)

Nama resmi : d-Alpha Tocopherol

Nama lain : (+)-Alpha-Tocopherol; Natural α-Tocopherol; Natural

Alpha Tocopherol; RRR-αTocopherol; RRR-

αTocopherolum; RRR-αTokoferol; RRR-αTokoferoli;

RRR-αTokoferolis; RRR-αtocopherolum; RRR-

Page 16: Tugas Tekno Lia Formula Sabun Cair Fix

αtokoferol; d-αTocopherol; d-Alpha Tocopherol; D-

αTocoferol

RM/BM : C29H50O2 / 430.7

RB :

Pemerian : minyak kental, jernih, kuning atau kuning kehijauan,

praktis tidak berbau. Tidak stabil terhadap udara dan

cahaya, umumnya pada media alkali.

Kelarutan : Tidak larut dalam air, larut dalam alkohol, bercampur

dengan aseton, dengan kloroform, dengan eter, dan

dengan minyak

Penyimpanan : Simpan dalam wadah kedap udara dengan gas yang

inert. Lindungi dari cahaya

Incomp : dengan garam ferri, perak nitrat dan bahan

pengoksida lainnya. Kontak dengan timah atau besi

harus dihindari. (DOM Martin, 343)

Fungsi : antioksidan

Konsentrasi : 0.001–0.05%

3. Tetrasodium EDTA (Exp 6th : 247)

Nama Resmi : Sodium edetate

Page 17: Tugas Tekno Lia Formula Sabun Cair Fix

Nama Lain : Edetate sodium; edetic acid tetrasodium salt; EDTA

tetrasodium;N0-1,2-ethanediylbis[N-

(carboxymethyl)glycine] tetrasodium salt; ethylenebis

(iminodiacetic acid) tetrasodiumsalt;

ethylenediaminetetraacetic acid tetrasodium salt;

(ethylenedinitrilo) tetraacetic acid tetrasodium salt;

Sequestrene NA4;tetracemate tetrasodium;

tetracemin; tetrasodium edetate;

tetrasodiumethylenebis(iminodiacetate) ;tetrasodium

ethylene diaminetetra acetate; Versene.

RM/BM : C10H12N2Na4O8 / 380,20

Kelarutan : larut 1 bagian dalam 1 bagian air

Pemerian : serbuk Kristal putih

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, sejuk dan tempat yang

kering

Incomp : bereaksi dengan ion logam trivalent dan divalent

membentuk logam khelat

Stabilitas : Bentuk gatam edetat lebih stabil dibandingkan

dengan asam edetat. Disodium edetat higroskopis

dan tidak stabil pada keadaan lembab

Konsentrasi : 0.01–0.1%

Fungsi : Pengkhelat

Page 18: Tugas Tekno Lia Formula Sabun Cair Fix

4. Metil paraben (Exp 6th : 441)

Nama Resmi : Methyl Paraben

Nama Lain : Methyl Parahidroxybenzoate; Nipagin

RM/BM : C8H8O3 / 152,15

RB :

Kelarutan : 1 dalam 2 bagian etanol; 1 dalam 3 bagian

etanol(95%); 1 dalam 6 bagian etanol(50%); 1 dalam

10 bagian eter; 1 dalam 60 bagian gliserin; praktis

tidak larut dalam minyak mineral; 1 dalam 200

bagian minyak kacang; 1 dalam 5 bagian

propilenglikol; 1 dalam 400 bagian air

Pemerian : Kristal tidak berwarna atau serbuk kristal putih. Tidak

berbau atau hampir tidak berbau dan memiliki sedikit

rasa terbakar

Penyimpanan : Bahan padat stabil dan dapat disimpan dalam wadah

tertutup baik, dingin, dan tempat yang kering

Incomp : Incomp dengan bahan lain, seperti bentonit,

magnesium trisilikat, talk, tragakan, natrium alginat,

minyak esensial, sorbitol, dan atropin yang telah

Page 19: Tugas Tekno Lia Formula Sabun Cair Fix

dilaporkan. Bereaksi juga dengan jenis gula dan gula

alkohol.

Stabilitas : Larutan stabil pada pH 3-6 (kurang dari 10%

dekomposisi) untuk sekitar 4 tahun pada suhu

ruangan.

Fungsi : Pengawet

Konsentrasi : 0.02–0.3 %

5. Propil Paraben (Exp 6th: 596)

Nama Resmi : Propylparaben

Nama Lain : Propyl parahidroxybenzoate; Nipasol

RM/BM : C10H12O3 / 180,20

RB :

Pemerian : Kristal; putih; serbuk sedikit berasa

Kelarutan : Sangat mudah larut dalam aseton dan eter; 1 dalam

250 bagian gliserin; 1 dalam 2500 bagian air; 1

dalam 3,9 bagian propilenglikol

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, dingin, dan tempat yang

kering

Page 20: Tugas Tekno Lia Formula Sabun Cair Fix

Incomp : Magnesium aluminium silikat, magnesium trisilikat,

ultramarin biru dilaporkan mengurangi penyerapan

propil paraben, dimana mereduksi efek pengawet.

Propil paraben terhidrolisis oleh alkali dan asam kuat

Stabilitas : Larutan propil paraben dapat disterilkan oleh autoklaf

pada pH 3-6, tanpa dekomposisi. Pada pH 3-6, stabil

(kurang dari 10% dekomposisi) untuk sekitar 4 tahun

pada suhu ruangan

Fungsi : Pengawet

Konsentrasi : 0,01-0,6%

6. Kalium Hidroksida (Exp 6th : 576-577)

Nama Resmi : Potassium Hydroxide

Nama Lain : Caustic potash; E525; kalii hydroxidum; kalium

hydroxydatum; potash lye; potassium hydrate.

RM/BM : KOH / 56.11

Pemerian : Kristal; putih; serbuk sedikit berasa

Kelarutan : Larut dalam ethanol (95%) 1 dalam 3 bagian, praktis

tidak larut dalam ether, larut dalam gliserin 1 dalam

2,5 bagian, dan 1 dalam 0,9 bagian air.

Stabilitas : Stabil pada keadaan yang tidak mengandung logam

Penyimpanan : KOH disimpan dalam wadah kerap udara, wadah

yang tidak mengandung logam, tempat sejuk, dan

kering

Page 21: Tugas Tekno Lia Formula Sabun Cair Fix

Incomp : KOH sebagai basa lemah dan tidak bercampur

dengan kandungan yang mengalami hidrolisis dan

oksidasi. Oleh karena itu, harus disimpan di gelas

dan wadah aluminum dan akan bereaksi dengan

asam, ester, eter, khususnya larutan aqua.

Fungsi : Alkalizing agent

pH : Acidity/alkalinity pH = 13.5

Konsentrasi : Bergantung pada bilangan saponifikasi dari asam

lemak pada formulasi

7. HPMC (Exp 6th : 326)

Nama Resmi : Hypromellose

Nama Lain : HPMC

RM : CH3CHOHCH2

RB :

Pemerian : Tidak berbau, tidak berasa, putih atau putih kering,

fibrous, atau serbuk granul

Kestabilan : Larutan stabil pada pH 3-11. Temperatur gelatin

antara 50-90 derajat celcius tergantung konsentrasi

bahan.

Page 22: Tugas Tekno Lia Formula Sabun Cair Fix

Incompabilitas : HPMC incom dengan beberapa agen pengoksidasi.

Karena bersifat anionik, HPMC tidak membentuk

kompleks dengan garam atau ionik organik untuk

tidak melarutkan endapan.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, sejuk, dan tempat kering

Fungsi : Penstabil emulsi

Konsentrasi : 0.25–5.0%

8. Glycol Stearate (Cosmetic Additives : 706)

Nama resmi : Glycol stearate

Pemerian : Cairan berwarna; putih sampai krem

Fungsi : Misselines

9. Asam sitrat (Exp 6th : 181)

Nama resmi : Citric acid monohydrate

Nama lain : Acidum citricum monohydricum

RM/BM : C6H8O7.H2o / 210,14

RB :

Kegunaan : agen pembuat asam

Kestabilan : menghilangkan air dari kristalisasi dalam udara

ketika suhu sekitar 40 derajat celsius.

Page 23: Tugas Tekno Lia Formula Sabun Cair Fix

Incompabilitas : Incomp dengan potasium tartrat, alkali, karbonat,

dan bicarbonat, asetat, dan sulfida.

Fungsi : pengatur pH

10. Lanolin (Exp 6th : 379)

Nama Resmi : Lanolin

Nama Lain : Wool fat; adeps lanae

Pemerian : Kuning pucat, menyerupai salep, rapuh, bau khas

Kelarutan : Mudah larut dalam benzene, kloroform, eter dan

minyak menguap. Sukar larut pada etanol dingin

(95%), lebih larut pada etanol hangat (95%); praktis

tidak larut pada air

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya,

sejuk, dan tempat kering. Bertahan sekitar 2 tahun

Incomp : Lanolin mengandung prooksidan, dimana

memberikan efek stabil pada obat yang aktif

Stabilitas : mengalami autoksidasi selama penyimpanan

Fungsi : Emolient

11. Propylen glycol (Exp 6th : 592)

Nama resmi : Propylenglycolum

Sinonim : Propilenglikol

RM/BM : C3H8O2/76,09

RB :

Page 24: Tugas Tekno Lia Formula Sabun Cair Fix

Pemerian : Cairan kental, jernih, tidak berwarna; rasa khas;

praktis tidak berbau; menyerap air pada udara

lembab.

Kelarutan : Dapat bercampur dengan air, dengan aseton, dan

dengan kloroform; larut dalam eter dan dalam

beberapa minyak esensial; tetapi tidak dapat

bercampur dengan minyak lemak

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

Fungsi : Humektan

Konsentrasi : sekitar 15%

12. Water (Exp 6th : 766)

Nama Resmi : Purified Water

Nama Lain : Aqua; aqua purificata; hydrogen oxide.

RM/BM : H2O / 18.02

Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak

berbau

Kelarutan : Bercampur dengan pelarut paling polar

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Stabilitas : Stabil dalam berbagai tempat

Incomp : Dapat bereaksi dengan obat maupun bahan

tambahan

Fungsi : Pembawa

Page 25: Tugas Tekno Lia Formula Sabun Cair Fix

Diproduksi oleh :PT.PENTANIN PHARMA

Makassar-Indonesia

Komposisi:Tiap 250 mL mengandung :Minyak zaitun 50 gramZat tambahan lain q.s.

Bersih menyeluruh dan menjaga kulit tetap sehat.

Cara pemakaianLetakkan beberapa tetes di telapak tangan atau shower puff lalu gosok hingga diperoleh busa yang melimpah cukup untuk seluruh badan.

No. Reg : POM CD 0201010001

No. Bacth : A 10002

VIII. ETIKET

Page 26: Tugas Tekno Lia Formula Sabun Cair Fix

TEORI TAMBAHAN

Mekanisme pembersihan kotoran oleh sabun:

Bagian ini untuk penampilan berawan dari campuran air-sabun.

pengenceran larutan dari sabun dalam air memiliki tegangan

permukaan yang lebih rendah dari air, dengan hasil ini menghasilkan

rasa licin, buih dan busaketika diaduk dan kemampuan dari

emulgator minyak dan kotoran. emulgator minyak bersama-sama

dengan kemampuan dari larutan itu untuk membasahkan bahan

dimana mereka diaplikasikan, karenanya sabun disebut juga

deterjen.

Mekanisme pembersihan logam di sabun:

Sabun akan bereaksi dengan ion dari alkali logam bumi dan logam

berat jika mereka terdapat dalam air, membentukan garam yang

tidak larut dalam air dan kemudian mengendap. Misalnya ion

kalsium dan magnesium yang ditemukan dalam air sadah maka

mengeluarkan sabun dari larutan dan menurun kemampuannya

untuk menunjukkan fungsi yang diinginkan.jika pengkatan sabun

digunakan, kemudian bahan yang mengendap akan teremulsi dan

fungsi yang diinginkan akan terpenuhi.

Misel adalah:

Hasil dari pembuatan struktur sendiri dari bahan-bahan aktif

permukaan agar mencapai suatu keadaan energi minimum. Sebagai

Page 27: Tugas Tekno Lia Formula Sabun Cair Fix

contoh, Na-stearat, dalam suatu larutan air jernih pada suatu

konsentrasi di atas konsentrasi misel kritis (KMK).

Mekanisme kerja :

Membentuk struktur dengan ujung nonpolar dari beberapa molekul

yang saling berhubungan satu sama lain (ikatan hidrofobik), dan

dengan ujung polar dipaparkan ke air di sekitarnya. (Lachmann edisi

3 : 1031)

Cara memprediksi tipe-tipe emulsi

Jika amfifil adalah larutan yang essensial, biasanya membantu

pembentukan emulsi M/A. Jika surfaktan terutama larut dalam

lemak, dapat membantu pembentukan emulsi A/M jika kondisi lain

diberikan.

Bagian polar dari emulgator biasanya adlah barier yang lebih baik

untuk koalesens daripada bagian hidrokarbonnya. Oleh karena itu,

memungkinkan untuk membuat emulsi M/A dengan volume fase

internal yang relatif tinggi. Di lain pihak A/M terbatas dalam bagian

ini dan berubah denagn mudah jika jumlah air yang ada sama.

Contohnya air, minyak mineral biasanya ditujukan untuk

pembentukan emulsi A/M karena kurangnya unit etilenoksida

hanya mungkin jika jumlah air < 40% dari volumenya. Jumlah air

yang lebih tinggi akan membentuk emulsi M/A.

Bahkan jika airnya 20-30%, emulsi A/M akan tetap terbentuk jika

air ditambahkan pada minyak pada pencampuran. Penambahan

Page 28: Tugas Tekno Lia Formula Sabun Cair Fix

kedua fase bersama-sama diikuti dengan pencampuran

menunjukkan emulsi M/A pada seluruh konsentrasi air > 10%.

Terakhir, tipe emulsi yang terbentuk dipengaruhi oleh viskositas

masing-masing fase, penambahan viskositas pada suatu fase

memudahkan fase tersebut menjadi fase luar. ( Lachman : 279)

Emulsi yang akan dibuat adalah emulsi M/A yang ditentukan dari

jumlah fase air pada sediaan kami > 40 %.

pH sediaan untuk kulit

pH emulsi sabun adalah 7,5-8.5 , garam kalium dari cetil fosfat

kadang-kadang adalah emulgator umum sempurna yg efektif

pada pH 6-7 yang diizinkan dari pH yg seimbang atau pH dari

kulit. ( Surfaktan in personal care products and decorative

cosmetics :247). pH kulit 4 – 6 ( Poucher parfum cosmetics and

shoap : 408 )

Lapisan utama kulit? (penuntun ilmu kosmetik medic : 5-7)

Kulit tersusun atas 3 lapisan utama yaitu: lapis epidermis atau

kutikel, lapis dermis (korium, kutis vera, true skin) dan lapis subkutis

(hipdermis).

1. Lapis Epidermis

Lapisan epidermis ini terdiri atas stratum korneum, stratum lusidum,

stratum granulosum, stratum spinosum, dan stratum basalis. Stratum

korneum (lapisan tanduk) adalah lapisan kulit yang paling luar dan

terdiri atas beberapa lapis sel gepeng yang mati, tidak berinti, dan

Page 29: Tugas Tekno Lia Formula Sabun Cair Fix

protoplasmanya telah berubah menjadi keratin (zat tanduk). Stratum

lusidum terdapat langsung di bawah stratum korneum, merupakan

lapis sel gepeng tanpa inti dengan protoplasma yang berubah

menjadi protein eleidin. Lapisan ini terdapat jelas di telapak tangan

dan kaki. Stratum granulosum (lapisan keratohialin) merupakan 2

~atau3 lapis sel gepeng dengan sitoplasma berbutir kasar dan

terdapat inti sel di antaranya. Butir-butir kasar ini terdiri atas

keratohialin. Mukosa biasanya tidak mempunyai lapisan ini. Stratum

spinosum (sin. stratum Malpighi, lapisan sel prickle, lapis akanta)

terdiri atas beberapa lapis sel berbentuk polygonal dengan ukuran

bermacam-macam akibat proses mitosis. Stratum basalis terdiri atas

sel-sel kubus (kolumnar) yang tersusun vertikal, dan pada taut

dermoepidermal berbaris seperti pagar (palisade). Lapisan ini

merupakan dasar epidermis, berproduksi dengan cara mitosis.

2. Lapis Dermis

Lapisan ini jauh lebih tebal daripada epidermis, terbentuk oleh

jaringan elastik dan fibrosa padat dengan elemen selular, kelenjar,

dan rambut sebagai adneksa kulit. Lapisan ini terdiri atas:

a. Pars papilaris, yaitu bagian yang menonjol ke dalam epidermis,

berisi ujung serabut saraf dan pembuluh darah.

b. Pars retikularis, yaitu bagian bawah dermis yang berhubungan

dengan subkutis, terdiri atas serabut penunjang kolagen, elastin dan

retikulin. Kolagen muda bersifat lentur namun dengan bertambahnya

Page 30: Tugas Tekno Lia Formula Sabun Cair Fix

umur menjadi stabil dan keras. Retikulin mirip dengan kolagen muda,

sedangkan elastin biasanya bergelombang, berbentuk amorf, mudah

mengembang, dan elastis.

3. Lapis Subkutis

Lapisan ini merupakan kelanjutan dermis, terdiri atas jaringan ikat

longgar berisi sel-sel lemak di dalarnnya. Sel lemak merupakan sel

bulat, besar, dengan inti terdesak ke pinggir karena sitoplasma

lemak yang bertambah .

Page 31: Tugas Tekno Lia Formula Sabun Cair Fix

Jenis – jenis kulit

Jenis – jenis kulit bervariasi tergantung pada umur, letak kulit, cuaca,

kesehatan.

Kulit kering

Kulit berminyak

Kulit normal, tidak berminyak atau kering, lembut, dan nyaman

disentuh serta pori – pori yan tak tampak

Kulit kombinasi ; tipe kulit ini cenderung berminyak pada daerah T

dahi, hidung, pipi bagian tengah, dan dagu. Kulit ini pada daerah

lain (Poucher’s parfum cosmetics and soap : 406-407)

Metode Pembuatan Sabun :

Langkah pertama dalam pembuatan sabun terdiri dari

1. Hidrolisis asam lemak.

Proses ini mungkin akan memenuhi sebagian dari seluruh proses dengan

hasil asam lemak murni dan kemudian dinetralkan.

2. Atau sebagai kombinasi produk dimana asam lemak dengan segera

dinetralkan dengan adanya alkali dalam reaksi :

(1)

+ + + C3H5(OH)3

+Pemanasan, tekanan

katalis

Page 32: Tugas Tekno Lia Formula Sabun Cair Fix

(2)

(3)

Terdapat tiga aplikasi mengenai reaksi di atas dalam bidang

industri yang dikembangkan seperti proses ketel, proses dingin dan

proses saponifikasi berlanjut. Proses ketel digunakan secara tradisional

dengan cara pemanasan lemak dan basa bersama dalam ketel besar.

Lebih banyak sabun akan tetap diproduksi oleh proses ini dibandingkan

metode lainnya. Dalam industri sabun modern, ketel yang digunakan

ukuran sangat besar, terutama penggunaan tangki yang dapat

menampung 25 hingga 50 ton minyak pada satu kali waktu produksi.

Pemanasan disupply melalui bagian bawah tangki penampung.

++ + C3H5(OH)2

+ 3 NaOH

+ + + 3 H2O

+ + + 3 NaOH

Page 33: Tugas Tekno Lia Formula Sabun Cair Fix

Proses dingin yang sederhana hanya memerlukan pemanasan

secukupnya untuk mencairkan lemak (95°F) ketika larutan alkali

ditambahkan dan dicampurkan ke dalamnya. Setelah penambahan

parfume atau bahan lainnya, campuran ditempatkan dalam "cooling

frame" dimana proses saponifikasi terjadi beberapa jam, peningkatan

pemanasan yang dapat diterima atau secukupnya dapat dilakukan dari

reaksi. Setelah didiamkan selama beberapa hari, massa dingin dan padat

dihasilkan. Salah satu sisi dari frame dapat dipindahkan dan sabun dapat

dipotong menjadi batangan kecil, ditandai dan dibungkus oleh suatu mesin

khusus. Proses ini tentunya hanya membutuhkan sedikit biaya namun

sudah jarang digunakan pada saat ini karena tidak memungkinkan untuk

menggantikan bahan-bahan yang biasanya digunakan dalam produk

seperti gliserin dan derivat lemak tidak dimurnikan.

Proses saponifikasi berlanjut merupakan pengembangan yang

lebih modern sehingga dapat menutupi kelemahan dari penggunaan

waktu yang banyak dan tempat yang dibutuhkan dalam proses ketel.

Temperatur tinggi (450°F) autoklaf (600 lbs./sq. in) dilakukan pada minyak

panas dan katalistnya dimasukkan melalui bagian bawah dan air panas

dimasukkan melalui bagian atasnya. Minyak diubah menjadi

komponennya masing-masing yaitu asam lemak dan gliserin. Karena

asam lemak tidak larut dalam air dan lebih mengkilat daripada air, bahan

ini akan berada pada bagian atas dan dapat menarik diri dari autoklaf.

Gliserin yang larut dalam air akan berada pada bagian bawah dari autoklaf

Page 34: Tugas Tekno Lia Formula Sabun Cair Fix

dengan air dan dapat menarik diri berlanjut disana. Asam lemak

diproduksi dapat dilakukan secara langsung atau sebagian melalui

destilasi fraksional. Sabun dibentuk melalui penetralan asam dengan alkali

yang tepat. Melalui proses ini, sejumlah besar dari sabun dapat diproduksi

dalam beberapa jam dengan tempat yang kecil. Dalam

perkembangannya, banyak jenis sabun dapat disiapkan dengan mudah

melalui seleksi asam lemak dan alkali dan melalui variasi dalam

kandungan air.

Page 35: Tugas Tekno Lia Formula Sabun Cair Fix

IX. DAFTAR PUSTAKA

Rowe, Raymond dkk. 2009. Handbook of Pharmaceutical Excipients 6th

Edition. Great Britain : Pharmaceutical Press and American

Pharmacists Association

Butler, Hilda. 2000. Poucher’s Perfumes Cosmetics and Soaps 10th

Edition. London : Kluwer Academic Publishers

Lachman, Leon, dkk. 2008. Teori dan Praktek Farmasi Industri II. Jakarta :

Penerbit Universitas Indonesia

Flick, Ernest. 1991. Cosmetic Additives. New Jersey, USA : Noyes

Publications

Dirjen POM. 1979. Farmakope Indonesia Ed. III. Jakarta : Depkes RI

Paye, Marc dkk. 2001. Handbook of Cosmetic Science and Technology

Second Edition. USA : Marcel Dekker, Inc

Alam, Murad dkk. 2009.Cosmetic Dermatology for Skin of Color. USA :

The McGraw-Hill Companies, Inc.

Schueller, Randy dan Perry Romanowski. 1999. Conditioning Agents for

Hair and Skin. USA : Marcel Dekker, Inc

Rosen, Meyer. 2005. DeliverySystem Handbook for Personal Care and

Cosmetic Products Technology, Applications, and Formulations. USA

: William Andrew, Inc.