Tekno 10. BC

16
Sekolah Tinggi Manajemen Industri (STMI) Jakarta

description

Tekno 10. BC

Transcript of Tekno 10. BC

  • Analisis B/C Ratio adalah salah satu cara yang secara umum digunakan untuk evaluasi dari alternatif investasi proyek, untuk mencapai alokasi yang efektif dari sumber daya.Evaluasi usulan alternatif investasi dengan menggunakan B/C ratio merupakan pendekatan awal terhadap kelayakan teknik dan studi rekayasa untuk menentukan dasar-dasar prakiraan keuntungan dan biaya.

  • Dikatakan metode tambahan karena umumnya menggunakan analisis NPV dan EUAWAnalisis benefit-cost merupakan metode dimana konsekuensi dari suatu proyek dievaluasi dalam bentuk konsekuensi finansial.Didasarkan pada rasio antara nilai ekuivalen dari semua benefit dengan nilai ekuivalen dari semua biayaAnalisis B/C dapat didasarkan atas nilai ekuivalen sekarang (present value) ataupun berdasarkan nilai ekuivalen seragam setiap periode (equivalent uniform value)

  • Net Benefit Cost Ratio adalah penilaian yang dilakukan untuk melihat tingkat efisiensi penggunaan biaya berupa perbandingan jumlah nilai bersih sekarang yang positif dengan jumlah nilai bersih sekarang yang negatif Suatu proyek layak dan efisien untuk dilaksanakan jika nilai Net B/C > 1, yang berarti manfaat yang diperoleh lebih besar dari biaya yang dikeluarkan dan berlaku sebaliknya.Secara matematis Net Benefit Cost Ratio dirumuskan sebagai berikut :Bt = Benefit pada tahun ke-tCt = Biaya pada tahun ke-ti= tingkat bunga yang berlakut= jangka waktu proyek/usahan= umur proyek B/C>1 = memberikan manfaat

  • Langkah-langkah analisis B/C :1. Identifikasi semua aspek manfaat (benefit) dan semua aspek biaya (cost) dari proyek yang dipertimbangkan2. Menghitung nilai uang dari setiap aspek tersebut dan mengkonversinya ke nilai ekuivalen pada titik waktu yang dikehendaki3. Menentukan profitabilitas dari setiap proyek atau peluang investasi

  • B/C =ManfaatBiaya

  • 10.1 Seorang investor membuka sebuah bisnis delapan tahun beroperasi, dengan nilai investasi awal Rp. 350 juta kemudian suatu saat ada seorang pengusaha menawarkan untuk membeli bisnis tersebut dengan harga Rp. 450 juta. Selama delapan tahun pengoperasian, bisnis tersebut telah memberikan keuntungan bersih (dalam juta) seperti terlihat pada tabel di bawah :Tentukan : Apakah investor dapat menerima tawaran tersebut?Berapa nilai penjualan yang dapat diterima oleh investor agar investasi pada bisnis tersebut telah menguntungkan bagi investor? Asumsikan laju pengembalian = 15%

    Tahun12345678Keuntungan bersih (dalam juta)3540454054304535

  • Jawab :Dengan menggunakan formula nilai sekarang (present value), nilai B/C dihitung sbb :

  • Diperoleh B/C 0.8936. Nilai ini memperlihatkan bahwa investasi tersebut belum menguntungkan bagi investor apabila bisnis tersebut dijual dengan harga Rp 450 juta sehingga tawaran tersebut harus ditolak.Untuk menentukan nilai penjualan yang dapat memberi keuntungan bagi investor, maka persamaan B/C menjadi bentuk berikut :

  • Dengan demikian, harga penjualan harus lebih besar dari Rp 516.011.302 agar investor tersebut memperoleh keuntungan dari investasi yang telah dilakukan.

    10.2 PT DTM Foods mempertimbangkan untuk membeli sebuah mesin produksi yang baru untuk menggantikan mesin produksi yang sudah tua. Perhitungan menunjukkan bahwa mesin baru tersebut dapat mengurangi biaya produksi sebesar Rp 30 juta per tahun. Mesin tersebut diperkirakan memiliki umur teknis 5 tahun dan dapat dijual kembali dengan harga Rp 24,5 juta setelah umur teknisnya habis. Apabila harga mesin dan biaya instalasi sebesar Rp 120 juta, apakah pembelian mesin tersebut layak dilakukan? Asumsikan tingkat suku bunga 10%.

  • Selain menggunakan nilai sekarang, nilai B/C dapat juga dihitung dengan menggunakan nilai EUAW sbb :

    Jawab :Pembelian mesin layak dilakukan apabila B/C >1. Untuk kasus ini, nilai B/C dapat dihitung sebagai berikut :Dari perhitungan di atas, pembelian mesin tersebut layak dilakukan karena B/C > 1

  • Latihan 10.3 Pemilik sebuah Mall di Jakarta sedang mempertimbangkan untuk membangun gedung parkir yang diperkirakan dapat melayani 1000 mobil dan 1000 motor per hari. Nilai investasi untuk pembangunan gedung tersebut diperkirakan Rp 20 miliar. Jangka waktu pembangunan gedung tersebut diperkirakan akan terjadi penurunan jumlah pengunjung sebanyak 10 ribu orang dan penurunan pemasukan dari parkir sebanyak Rp 25 juta. Apabila gedung parkir tersebut sudah berfungsi, jumlah pengunjung diperkirakan akan meningkat sebanyak 400 ribu per tahun. Data tahun-tahun sebelumnya menunjukkan bahwa setiap pengunjung ke Mall tersebut rata-rata membelanjakan Rp 250 ribu dan margin keuntungan yang diperoleh para penjual rata-rata sebesar 10% dari nilai penjualan. Biaya parkir rata-rata untuk setiap mobil dan motor masing-masing Rp 5.000 dan Rp 2.000. Tentukan apakah pembangunan gedung parkir tersebut layak dilakukan apabila biaya pemeliharaan dan operasional diperkirakan Rp 100 juta per tahun, umur layanan gedung tersebut 25 tahun dan laju pengembalian 16%. Asumsikan nilai akhir dari gedung = 0

  • Pendapatan dari parkir kendaraan :

    Jawab :Peningkatan keuntungan akibat peningkatan jumlah pengunjung :Kerugian (disbenefit) dari pembangunan gedung parkir meliputi:

    Penurunan pendapatan dari parkir kendaraan :

    Penurunan nilai penjualan akibat penurunan jumlah pengunjung selama masa konstruksi :

  • Biaya (cost) untuk pembangunan dan operasional gedung :Biaya konstruksi :

    Biaya operasional dan pemeliharaan :

    B/C dihitung dengan menggunakan persamaan :

  • Berdasarkan nilai-nilai di atas didapat nilai B/C 3,7. Dengan demikian, investasi pada pembangunan gedung parkir tersebut sangat layak dilakukan

    *