Tugas Seminar HDR RSJD Amino GH R.10

70
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan kebudayaan dalam masyarakat dan kemajuan IPTEK (Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni) akan sangat membawa pengaruh dan perubahan dalam kehidupan manusia. Setiap perubahan yang terjadi baik yang sifatnya positif maupun negatif pada status kesehatan seseorang, baik itu kesehatan fisik, sosial maupun kesehatan mental. Individu yang dapat menyaring dan beradaptasi dengan perkembangan dan kemajuan tidak akan mengalami stress. Justru akan memanfaatkannya untuk meningkatkan status kehidupannya, sehingga dengan perkembangan dan kemajuan tersebut individu juga ikut berkembang. Tetapi sebaliknya, jika individu dengan adanya perkembangan kebudayaan dan kemauan IPTEK tidak mampu memanfaatkannya, individu tersebut akan mengalami stress dan jika koping yang digunakan tidak efektif hal tersebut dapat menyebabkan individu mengalami gangguan jiwa. Sampai saat ini gejala dari gangguan jiwa kurang diperhatikan bahkan mungkin tidak dirasakan sama sekali oleh masyarakat. Hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan masyarakat tentang tanda dan 1

Transcript of Tugas Seminar HDR RSJD Amino GH R.10

Page 1: Tugas Seminar HDR RSJD Amino GH R.10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan kebudayaan dalam masyarakat dan kemajuan IPTEK

(Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni) akan sangat membawa pengaruh dan

perubahan dalam kehidupan manusia. Setiap perubahan yang terjadi baik yang

sifatnya positif maupun negatif pada status kesehatan seseorang, baik itu

kesehatan fisik, sosial maupun kesehatan mental.

Individu yang dapat menyaring dan beradaptasi dengan perkembangan

dan kemajuan tidak akan mengalami stress. Justru akan memanfaatkannya

untuk meningkatkan status kehidupannya, sehingga dengan perkembangan

dan kemajuan tersebut individu juga ikut berkembang. Tetapi sebaliknya, jika

individu dengan adanya perkembangan kebudayaan dan kemauan IPTEK

tidak mampu memanfaatkannya, individu tersebut akan mengalami stress dan

jika koping yang digunakan tidak efektif hal tersebut dapat menyebabkan

individu mengalami gangguan jiwa.

Sampai saat ini gejala dari gangguan jiwa kurang diperhatikan bahkan

mungkin tidak dirasakan sama sekali oleh masyarakat. Hal ini disebabkan

karena kurangnya pengetahuan masyarakat tentang tanda dan gejala dari

gangguan jiwa, terutama gangguan konsep diri khususnya harga diri rendah,

padahal jika individu mengalami gangguan konsep diri rendah dapat

menyebabkan gangguan jiwa yang lebih berat. Jika seseorang individu

megnalmai harga diri rendah, dia tidak akan berkembang dalam

kehidupannya, dia akan merasa terkucil dan tidak mau berhubungan dengan

orang lain atau menarik diri karena merasa rendah diri dan tidak mempunyai

kepercayaan diri. Karena dia selalu menyendiri maka dia kan berhalusinasi

dan bisa menyebabkan depresi bahkan mungkin akan merusak lingkungan dan

melakukan kekerasan pada orang lain.

Adapun tanda dan gejala gangguan konsep diri harga diri rendah antara

lain yaitu selalu merasa bersalah dan khawatir, bersifat destruktif, gangguan

1

Page 2: Tugas Seminar HDR RSJD Amino GH R.10

berhubungan dengan orang lain (menarik diri), mempunyai perasaan tidak

mampu bersikap negatif pada diri sendiri, selalu merasa bersalah, dan lain-lain

(Muji Ana Keliat, 1992).

B. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengaplikasikan teori dan pengalaman nyata pada lahan praktek

keperawatan dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan

2. Untuk mengetahui hambatan-hambatan dari permasalahan-permasalahan

yang muncul dari pelaksanaan asuhan keperawatan pada klien dengan

gangguan konsep diri : harga diri rendah, serta berusaha untuk

menemukan cara yang tepat sebagai upaya pencegahannya dengan

menggunakan proses keperawatan.

3. Untuk mengetahui sejauh mana peran serta keluarga dalam proses

keperawatan klien dengan gangguan konsep diri harga diri rendah

4. Untuk membantu klien dengan gangguan konsep diri : harga diri rendah

dalam proses penyembuhan.

C. Metode Penulisan

Dalam penulisan makalah ini, penulisan menggunakan metode destruktif

yaitu suatu cara yang digunakan untuk mengetahui suatu gambaran tentang

masalah yang ada dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan yang

terdiri dari lima tahap yaitu pengkajian menentukan masalah keperawatan,

perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dan teknik penulisan yang digunakan

dalam pengumpulan data adalah dengan menggunakan studi kepustakaan,

observasi, wawancara dan studi dokumentasi.

D. Sistematika Penulisan

Penulisan makalah ini disusun dalam lima bab, yaitu :

Bab I Pendahuluan, yang terdiri dari latar belakang, tujuan penulisan,

metode penulisan dan sistematika penulisan.

2

Page 3: Tugas Seminar HDR RSJD Amino GH R.10

Bab II yaitu konsep diri yang terdiri dari pengertian, etiologi, tanda dan

gejala, pohon masalah, diagnosa keperawatan dan perencanaan.

Bab III yaitu tinjauan kasus yang terdiri dari pengkajian diagnosa

keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.

Bab IV yaitu pembahasan teori dari kasus beserta analisa dan solusinya.

Bab V yaitu penutup yang berisi kesimpulan dan saran.

3

Page 4: Tugas Seminar HDR RSJD Amino GH R.10

BAB II

TINJAUAN TEORI

1. Masalah Utama

Gangguan konsep diri : harga diri rendah

2. Proses terjadinya masalah

a. Pengertian

Gangguan harga diri rendah adalah evaluasi diri dan perasaan

tentang diri atau kemampuan diri yang negatif yang dapat secara langsung

atau tidak langsung diekspresikan ( Townsend, 1998 ).

Menurut Schult & Videbeck ( 1998 ), gangguan harga diri rendah adalah

penilaian negatif seseorang terhadap diiri dan kemampuan, yang

diekspresikan secara langsung maupun tidak langsung

Gangguan harga diri rendah digambarkan sebagai perasaan yang

negatif terhadap diri sendiri, termasuk hilangnya percaya diri dan harga

diri, merasa gagal mencapai keinginan. (Budi Ana Keliat, 1999).

Jadi dapat disimpulkan bahwa perasaan negatif terhadap diri sendiri yang

dapat diekspresikan secara langsung dan tak langsung.

1) Tanda dan gejala

Menurut Carpenito, L.J (1998 : 352), tanda dan gejalanya :

a) Perasaan malu terhadap diri sendiri akibat penyakit dan akibat

tindakan terhadap penyakit. Misalnya : malu dan sedih karena

rambut jadi botak setelah mendapat terapi sinar pada kanker

b) Rasa bersalah terhadap diri sendiri. Misalnya : ini tidak akan terjadi

jika saya segera ke rumah sakit, menyalahkan/ mengejek dan

mengkritik diri sendiri.

c) Merendahkan martabat. Misalnya : saya tidak bisa, saya tidak

mampu, saya orang bodoh dan tidak tahu apa-apa

4

Page 5: Tugas Seminar HDR RSJD Amino GH R.10

d) Gangguan hubungan sosial, seperti menarik diri. Klien tidak ingin

bertemu dengan orang lain, lebih suka sendiri.

e) Percaya diri kurang. Klien sukar mengambil keputusan, misalnya

tentang memilih alternatif tindakan.

f) Mencederai diri. Akibat harga diri yang rendah disertai harapan yang

suram, mungkin klien ingin mengakhiri kehidupan.

b. Penyebab

Gangguan harga diri atau harga diri rendah dapat terjadi secara :

1) Situasional, yaitu terjadi trauma yang tiba-tiba, misal harus operasi,

kecelakaan, dicerai suami, putus sekolah, putus hubungan kerja dll.

Pada klien yang dirawat dapat terjadi harga diri rendah karena privacy

yang kurang diperhatikan : pemeriksaan fisik yang sembarangan,

pemasangan alat yang tidak sopan (pemasangan kateter, pemeriksaan

perianal, dll), harapan akan struktur, bentuk dan ffungsi tubuh yang

tidak tercapai karena dirawat/sakit/penyakit, perlakuan petugas yang

tidak menghargai.

2) Kronik, yaitu perasaan negatif terhadap diri telah berlangsung lama.

c. Akibat

Harga diri rendah dapat beresiko terjadinya isolasi sosial : menarik

diri, isolasi sosial menarik diri adalah gangguan kepribadian yang tidak

fleksibel pada tingkah laku yang maladaptive, mengganggu fungsi seseorang

dalam hubungan sosial (DEPKES RI, 1998 : 336).

1) Tanda dan gejala

a) Apatis, ekspresi sedih, afek tumpul.

b) Menghindar dari orang lain ( menyendiri )

c) Komunikasi kurang atau tidak ada, klien tidak tampak

bercakap-cakap dengan klien lain.

d) Tidak ada kontak mata, klien sering menunduk.

5

Page 6: Tugas Seminar HDR RSJD Amino GH R.10

e) Berdiam diri di kamar atau klien kurang mobilitas.

f) Menolak berhubungan dengan orang lain, klien memutuskan

percakapan atau pergi jika diajak bercakap-cakap.

g) Tidak melakukan kegiatan sehari-hari.

( Budi Anna Keliat, 1998 )

3. Pohon masalah

Isolasi sosial : menarik diri

Core Problem

Berduka disfungsional

4. Masalah dan Data yang Perlu Dikaji

NoMasalah

KeperawatanData Subyektif Data Obyektif

1 Isolasi sosial :

menarik diri

Mengungkapkan tidak

berdaya dan tidak

ingin hidup lagi

Mengungkapkan

enggan berbicara

Ekspresi wajah

kosong

Tidak ada kontak

mata ketika

diajak bicara

6

Gangguan konsep diri : Harga diri rendah

Page 7: Tugas Seminar HDR RSJD Amino GH R.10

dengan orang lain

Klien malu bertemu

dan berhadapan

dengan orang lain

Suara pelan dan

tidak jelas

2 Gangguan

konsep diri :

harga diri rendah

Mengungkapkan ingin

diakui jati dirinya

Mengungkapkan tidak

ada lagi yang peduli

Mengungkapkan tidak

bisa apa-apa

Mengungkapkan

dirinya tidak berguna

Mengkritik diri

sendiri

Merusak diri

sendiri

Merusak orang

lain

Menarik diri dari

hubungan sosial

Tampak mudah

tersinggung

Tidak mau makan

dan tidak tidur

3 Berduka

disfungsional

Mengungkapkan tidak

berdaya dan tidak

ingin hidup lagi

Mengungkapkan

sedih karena tidak

naik kelas

Klien malu bertemu

dan berhadapan

dengan orang lain

karena diceraikan

suaminya.

Ekspresi wajah

sedih

Tidak ada kontak

mata ketika

diajak bicara

Suara pelan dan

tidak jelas

Tampak

menangis.

7

Page 8: Tugas Seminar HDR RSJD Amino GH R.10

5. Diagnosa Keperawatan

1. Isolasi sosial : menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah

2. Gangguan konsep diri : harga diri rendah berhubungan dengan berduka

disfungsional.

6. Rencana Tindakan Keperawatan

Diagnosa 1: Isolasi sosial : menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah

a. Tujuan umum

Tidak terjadi isolasi sosial : menarik diri

b. Tujuan khusus

1. Dapat membina hunbungan saling percaya.

a) Kriteria evaluasi :

- Ekspresi wajah bersahabat, menunjukkan rasa senang, adanya

kontak mata, mau berjabat tangan, mau menyebutkan nama,

mau menjawab salam, mau duduk berdampingan dengan

perawat, mau mengutarakan masalah yang dihadapi.

b) Intervensi Keperawatan :

1) Bina hubungan saling percaya dengan prinsip komunikasi

teraupetik.

2) Sapaklien dengan ramah baik vebal maupun nonb verbal.

3) Perkenalkan diri dengan sopan

4) Tanyakan nama lengkap klien dan nama kesukaan klien.

5) Jelaskan tujuan pertemuan.

6) Jujur dan menepeti janji.

7) Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya.

8) Ciptakan lingkungan yang tenang dan bersahabat.

9) Beri perhatian dan penghargaan : temani klien walau tidak

menjawab.

10) Dengarkan dengan empati beri kesempatan bicara, jangan

buru – buru, tunjukkan bahwa perawat mengikuti pembicaraan

klien.

8

Page 9: Tugas Seminar HDR RSJD Amino GH R.10

c) Rasionalisasi :

Hubungan saling percaya merupakan dasar untuk kelancaran

hubungan interaksi selanjutnya.

2. KLien dapat menyebutkan penyebab menarik diri.

a) Kriteria evaluasi :

KLien dapat menyebutkan penyebab menarik diri.

b) Intervensi keperawatan :

1) Kaji pengetahuan klien tantang perilaku menarik diri dan

tanda – tandanya.

2) Beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan pearasaan

penyebab menarik diri tidak mau bergaul.

3) Diskusikan pada klien tentang perilaku menarik diri, tanda

serta penyebab yang muncul.

4) Berikan reinforcement positif terhadap kemampuan klien

dalam mengungkapkan perasaannya.

c) Rasionalisasi :

Diketahuinya penyebab akan dapat dihubungkan dengan faktor

presipitasi yang dialami klien.

3. KLien dapat menyebabkan keuntungan berhubungan dengan orang

lain dan kerugian bila tidak berhubungan dengan orang lain.

a) Kriteria Evaluasi :

KLien dapat menyebutkan keuntungan berhubungan dengan

orang lain dan kerugian berhubungan dengan orang lain.

b) Intervensi Keperawatan :

1) Kaji pengetahuan klien tentang manfaat keuntungan

berhubungan dengan orang lain serta kerugiannya bila tidak

berhubungan dengan orang lain.

2) Beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan

perasaannya tentang berhubunagn dengan orang lain

9

Page 10: Tugas Seminar HDR RSJD Amino GH R.10

3) Beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaan

tentang kerugian bila tidak berhubungan denagn orang lain.

4) Diskusikan bersama tentan keuntungan berhubungan denagn

orang lain dan kerugian tidak berhubungan dengan orang

lain.

5) Beri reinforcement positif terhadapo kemampuan

mengungkapkan pearasaan tentang keuntungan berhubunagn

dengan orang lain dan kerugian bila tidak berhubungan

denagn orang lain.

c) Rasionalisasi :

1) Mengidentifikasi sejauh mana keuntunagn yang klien rasakan

bila berhubungan dengan orang lain.

2) Mengidentuifikasi kerugian yang klien rasakan bila tidak

berhubungan dengan orang lain.

4. KLien dapat melaksanakan hubungan sosial secara bertahap.

a) Kriteria evaluasi ;

Klien dapat mendemonstrasikan hubunagn sosial secara

bertahap k-p, k-p-p lain, k-p-p lain-k lain, k-p-kel/kelompok

masyarakat.

b) Intervensi Keperawatan :

1) Kaji kemampuan klien membina hubunagn dengan orang

lain.

2) Dorong dan Bantu klien berhubungan dengan orang lain

melalui tahap k-p, k-p-p lain, k-p-p lain-k lain,

k-p-kel/kelompok masyarakat.

3) Beri reinforcement positif atas keberhasilan yang telah

dicapai.

4) Bantu klien untuk mengevaluasi manfaat berhubungn.

5) Diskusikan jadwal harian yang daopat dilaukan bersama klien

dalam mengisi waktu luang.

10

Page 11: Tugas Seminar HDR RSJD Amino GH R.10

6) Memotivasi klien untuk mengikuti kegiatan ruangan.

7) Beri reinfgorcement atas kegiatan klien dalam ruangan.

c) Rasionalisasi :

1) KLien harus dicoba berinteraksi secara bertahap agar terbiasa

membina hubungan yang sehat dengan orang lain

2) Mengevaluasi manfaat yang dirasakan klien sehingga timbul

motivasi untuk berinteraksi.

5. KLien dapat mengunngkapkan perasaannya setelah berhubungan

dengan orang lain.

a. Kriteria evaluasi :

Klien dapat mengungkapkan perasaan setelah berhubungan

dengan orang lain untuk diri sendiri dan orang lain.

b. Intervensi Keperawatan :

1) Dorong klien untuk mengungkapkan perasaannya bila

berhubungan dengn orang lain.

2) Diskusikan dengan klien tentang perasaan manfaat

berhubungn dengan orang lain.

3) Beri reinforcement atas kemampuan klien mengungkapkan

perasaanya berhubungan dengan orang lain.

c. Rasionalisasi :

Ungkapan perasaan klien bila berhubungan dengan orang lain

akan sangat membantu klien memahami manfaat berhubungan

dengan orang lain.

6. Klien dapat memberdayakan system pendukung atau keluarga

mampu mengembangkan kemampuan klien untuk berhubungan

dengan orang lain.

a. Kriteria evaluasi :

Keluarga dapat Menjelaskan perasaannya, Menjelaskan cara

merawat klien menarik diri, mendemontrasikan cara perawatan

11

Page 12: Tugas Seminar HDR RSJD Amino GH R.10

klien menarik diri, berpartisipasi dalam perawatan klien menarik

diri.

b. Intervensi Keperawatan :

1) Bina hubungan saling percaya denagn keluarga : salam,

perkenalkan diri, sampaikan tujuan, buat kontrak eksplorasi

perasaan keluarga.

2) Diskusikan dengan anggota keluarga tentang : Perilaku

menarik diri, penyebab perilaku menarik diri, akibat yang

akan terjadi jika perilaku menarik diri tidak ditanggapi, cara

keluarga menghadapi klien menarik diri.

3) Dorong anggota keluarga secara rutin dan bergantian

menjenguk klien minimal satu kali seminggu.

4) Anjurkan anggota keluarga untuk memberi dukungan kepada

klien untuk berkomunikasi dengan orang lain.

5) Beri reinforcement atas hal – hal yang telah dicapai keluarga.

Rasionalisasi :

Keluarga dapat membantu dan mendukung klien untuk

berhubungan dengan orang lain melalui keterlibatan keluarga

dalam merawat klien.

7. Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat.

a. Kriteria evaluasi :

Klien dapat minum obat dengan prinsip yang benar, mengetahui

efek obat dan mengkomunikasikan dengan perawat jika terjadi

keluhan.

b. Intervensi Keperawatan :

1) Diskusikan dengan klien tentang obat (nama, dosis,

frekuensi, efek samping minum obat)

2) Bantu dalam mengguanakan obat dengan prinsip 5 benar

(benar pasien, obat, dosis, cara, waktu).

12

Page 13: Tugas Seminar HDR RSJD Amino GH R.10

3) Anjurkan klien untuk membicarakan efek dan efek samping

obat yang dirasakan.

4) Beri reinforcement positif bila klien menggunakan obat

dengan benar.

c. Rasionalisasi :

Dengan mengetahui prinsip yang benar dalam menggunakan

obat, akan meminimalkan terjadinya ketidakefektifan

pengobatan atau keracunan. Hal ini juga dimaksudkan untuk

memotivasi klien agar bersedia minum obat (patuh dalam

pengobatan).

Diagnosa 2 : Gangguan konsep diri : harga diri rendah berhubungan dengan

berduka disfungsional.

a. Tujuan umum :

Klien tidak terjadi gangguan konsep diri : harga diri rendah/klien akan

meningkat harga dirinya.

b. Tujuan khusus :

1. Klien dapat membina hubungan saling percaya

Tindakan :

a) Bina hubungan saling percaya : salam terapeutik, perkenalan

diri, jelaskan tujuan interaksi, ciptakan lingkungan yang

tenang, buat kontrak yang jelas (waktu, tempat dan topik

pembicaraan).

b) Beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan

perasaannya

c) Sediakan waktu untuk mendengarkan klien.

d) Katakan kepada klien bahwa dirinya adalah seseorang yang

berharga dan bertanggung jawab serta mampu menolong

dirinya sendiri.

13

Page 14: Tugas Seminar HDR RSJD Amino GH R.10

2. Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang

dimiliki

Tindakan :

a) Klien dapat menilai kemampuan yang dapat Diskusikan

kemampuan dan aspek positif yang dimiliki.

b) Hindarkan memberi penilaian negatif setiap bertemu klien,

utamakan memberi pujian yang realistis.

c) Klien dapat menilai kemampuan dan aspek positif yang

dimiliki.

3. Klien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan.

Tindakan :

a) Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki

b) Diskusikan pula kemampuan yang dapat dilanjutkan setelah

pulang ke rumah

4. Klien dapat menetapkan / merencanakan kegiatan sesuai dengan

kemampuan yang dimiliki

Tindakan :

a) Rencanakan bersama klien aktivitas yang dapat dilakukan

setiap hari sesuai kemampuan

b) Tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi klien

c) Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang boleh klien

lakukan

5. Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi dan kemampuan

Tindakan :

a) Beri kesempatan mencoba kegiatan yang telah direncanakan

b) Beri pujian atas keberhasilan klien

c) Diskusikan kemungkinan pelaksanaan di rumah

14

Page 15: Tugas Seminar HDR RSJD Amino GH R.10

6. Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada

Tindakan :

a)Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat

klien.

b)Bantu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat.

c)Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah.

d)Beri reinforcement positif atas keterlibatan keluarga.

15

Page 16: Tugas Seminar HDR RSJD Amino GH R.10

A. Analisa Data

No Data Maladaptif Problem

1. DO: Klien sering berpaling dalam

interaksi, kontak mata kurang,

pembicaraan berbelit-belit, suara

pelan, pandangan menunduk,

klien bicara seperlunya.

DS: klien malu karena tidak bekerja

serta tidak memiliki apa yang

dimiliki saudaranya, klien iri

terhadap saudaranya.

Gangguan konsep diri : harga

diri rendah

2. DO: - Klien jarang berkomunikasi

dengan teman

- Klien lebih sering menyendiri

dan diam

- Kontak mata klien kurang saat

berkomunikasi

DS: - Klien mengatakan lebih suka

menyendiri

- Klien mengatakan sulit bila

memulai pembicaraan

Isolasi sosial : menarik diri

3. DO: - Klien tidak bekerja dan di

rumah tidak membantu orang

tua

DS: - Klien mengatakan dirinya

tidak bekerja

Berduka disfungsional.

8. Daftar Masalah

a. Gangguan konsep diri : harga diri rendah

b. Isolasi sosial : menarik diri

c. Berduka disfungsional

16

Page 17: Tugas Seminar HDR RSJD Amino GH R.10

Isolasi sosial : menarik diri

Gangguan konsep diri : harga diri rendah

Perubahan penampilan peran

Core problem

9. Pohon Masalah

10. Diagnosa Keperawatan

1. Isolasi sosial:menarik diri b.d HDR

2. Gg. konsep diri:HDR b,d perubahan penampilan peran

17

Page 18: Tugas Seminar HDR RSJD Amino GH R.10

A. Rencana Tindakan Keperawatan

1. Diagnosa keperawatan: Isolasi sosial menarik diri berhubungan dengan

harga diri rendah.

a. Tujuan umum

Klien dapat berhubungan dengan orang lain secara optimal.

b. Tujuan khusus

1) Klien dapat membina hubungan saling percaya.

1.1. Bina hubungan saling percaya dengan menerapkan prinsip

komunikasi terapeutik:

1.1.1 Sapa klien dengan ramah secara verbal dan nonverbal

1.1.2 Perkenalkan diri dengan sopan

1.1.3 Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan

yang disukai klien

1.1.4 Jelaskan tujuan pertemuan

1.1.5 Jujur dan menepati janji

1.1.6 Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa

adanya

1.1.7 Beri perhatian kepada klien dan perhatikan kebutuhan

dasar klien

2) Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang

dimiliki.

2.1. Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien.

2.2. Hindarkan memberi penilaian negatif setiap bertemu klien.

2.3. Utamakan memberi pujian yang realistik.

(Keliat, 1998)

3) Klien dapat menilai kemampuan yang digunakan.

3.1. Diskusikan kemampuan yang masih dapat dilakukan.

3.2. Diskusikan kemampuan yang dapat dilanjutkan

penggunaannya.

4) Klien dapat merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuan

yang dimiliki.

18

Page 19: Tugas Seminar HDR RSJD Amino GH R.10

4.1. Rencanakan bersama klien aktivitas yang dapat dilakukan

setiap hari.

4.2. Tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi klien.

4.3. Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang dapat klien

lakukan.

5) Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kemampuannya.

5.1. Beri kesempatan pada klien untuk mencoba kegiatan yang

telah direncanakan.

5.2. Diskusikan pelaksanaan kegiatan di rumah

6) Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada.

6.1. Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara

merawat klien dengan harga diri rendah.

6.2. Bantu keluarga memberikan dukungan selama klien dirawat.

6.3. Bantu keluarga menyiapkan lingkungan rumah.

c. Hasil yang diharapkan

1) Klien mengungkapkan perasaannya terhadap penyakit yang

diderita.

2) Klien menyebutkan aspek positif dan kemampuan dirinya (fisik,

intelektual, sistem pendukung).

3) Klien berperan serta dalam perawatan dirinya.

4) Percaya diri klien menetapkan keinginan atau tujuan yang realistik.

Diagnosa 2 : Gangguan konsep diri : harga diri rendah berhubungan dengan

berduka disfungsional.

c. Tujuan umum :

Klien tidak terjadi gangguan konsep diri : harga diri rendah/klien akan

meningkat harga dirinya.

d. Tujuan khusus :

1. Klien dapat membina hubungan saling percaya

Tindakan :

19

Page 20: Tugas Seminar HDR RSJD Amino GH R.10

e) Bina hubungan saling percaya : salam terapeutik, perkenalan

diri, jelaskan tujuan interaksi, ciptakan lingkungan yang

tenang, buat kontrak yang jelas (waktu, tempat dan topik

pembicaraan).

f) Beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan

perasaannya

g) Sediakan waktu untuk mendengarkan klien.

h) Katakan kepada klien bahwa dirinya adalah seseorang yang

berharga dan bertanggung jawab serta mampu menolong

dirinya sendiri.

2. Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang

dimiliki

Tindakan :

d) Klien dapat menilai kemampuan yang dapat Diskusikan

kemampuan dan aspek positif yang dimiliki.

e) Hindarkan memberi penilaian negatif setiap bertemu klien,

utamakan memberi pujian yang realistis.

f) Klien dapat menilai kemampuan dan aspek positif yang

dimiliki.

3. Klien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan.

Tindakan :

c) Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki

d) Diskusikan pula kemampuan yang dapat dilanjutkan setelah

pulang ke rumah

4. Klien dapat menetapkan / merencanakan kegiatan sesuai dengan

kemampuan yang dimiliki

Tindakan :

20

Page 21: Tugas Seminar HDR RSJD Amino GH R.10

d) Rencanakan bersama klien aktivitas yang dapat dilakukan

setiap hari sesuai kemampuan

e) Tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi klien

f) Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang boleh klien

lakukan

7. Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi dan kemampuan

Tindakan :

d) Beri kesempatan mencoba kegiatan yang telah direncanakan

e) Beri pujian atas keberhasilan klien

f) Diskusikan kemungkinan pelaksanaan di rumah

8. Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada

Tindakan :

e)Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat

klien.

f)Bantu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat.

g)Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah.

h)Beri reinforcement positif atas keterlibatan keluarga.

21

Page 22: Tugas Seminar HDR RSJD Amino GH R.10

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Tn. D

DENGAN HARGA DIRI RENDAH

DI RUANG KRESNA ( X ) RSJD dr. AMINO GONDOHUTOMO

SEMARANG

A. Pengkajian

Pengkajian dilakukan pada tanggal 8 Desember 20010 pukul 10.00 WIB

di Ruang 10 Kresno.

1. Identitas

a. Identitas Pasien

Nama : Tn. D

Umur : 30 Tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Pendidikan : SMP

Pekerjaan : tidak bekerja

Agama : Islam

Alamat : Semarang

Suku / bangsa : Jawa, Indonesia

Status perkawinan : Belum kawin

No. RM : 074151

Diagnosa Medis : Skizofrenia Katatonik

Tanggal masuk : 15 Oktokber 2010

Tanggal pengkajian : 8 Desember 2010

b. Identitas Penanggung Jawab

Nama : Ny. R

Umur : -

Pekerjaan : buruh

Alamat : Semarang

Hubungan dengan pasien : ibu kandung

22

Page 23: Tugas Seminar HDR RSJD Amino GH R.10

2. Alasan masuk

Mengamuk, memecah barang-barang perabotan rumah, membakar kasur

dan surat-surat serta tertawa sendiri.

3. Faktor predisposisi

a. Klien baru pertama kali di rawat inap di RSJD dr. Amino

Gondohutomo Semarang.

b. Klien tidak mengalami aniaya fisik, aniaya seksual, penolakan dan

kekerasan dalam rumah tangga.

c. Tidak ada anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa seperti

pasien

d. Pengalaman masa lalu klien yang tidak menyenangkan adalah berhenti

dari pekerjaannya.

Masalah keperawatan : berduka disfungsional

4. Pemeriksaan fisik

TD : 120/80 mmHg RR : 20 x/mnt BB : 46 kg

N : 80 x/mnt TB : 165 cm

5. Psikososial

a. Genogram

23

Page 24: Tugas Seminar HDR RSJD Amino GH R.10

Keterangan :

: laki-laki

: Perempuan

: Klien

: yang tinggal serumah

- Tidak ada keluarga yang sakit seperti ini

- Pola asuh : klien merasa kurang mendapat kasih sayang dari orang

tuanya dan pengambil keputusan dalam keluarga adalah ibunya.

b. Konsep diri

1) Citra tubuh : klien menyukai seluruh anggota tubuhnya

2) Identitas : klien adalah anak laki-laki dan anak ke 2 dari 3

bersaudara.

3) Peran : klien tidak bekerja, klien di rumah tidak mau membantu

orang tua

4) Ideal diri : klien ingin bekerja yang nyaman dan meinginkan

semua seperti yang dimiliki saudaranya.

5) Harga diri : klien malu karena tidak bekerja serta tidak memiliki

apa yang dimiliki saudaranya, klien iri terhadap saudaranya.

Masalah keperawatan : gangguan konsep diri : harga diri rendah

c. Hubungan sosial

1) Orang terdekat : keluarga dan saudaranya.

2) Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat.

klien kurang bersosialisasi dalam kelompok masyarakat di

daerahnya dan jarang terlibat dengan kegiatan-kegiatan di

masyarakat.

24

Page 25: Tugas Seminar HDR RSJD Amino GH R.10

3) Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain.

klien kesulitan dalam berkomunikasi karena tidak bisa memulai

pembicaraan. Klien selama ini hanya diam , klien jarang memulai

pembicaraan. Klien hanya bicara dengan orang lain di saat ada

keperluan dengan dirinya.

Masalah keperawatan : isolasi sosial : menarik diri

d. Spiritual

1) Nilai dan keyakinan

Klien adalah seseorang yang beragama Islam.

2) Kegiatan ibadah

Klien jarang menjalankan ibadah.

6. Status Mental

a. Penampilan

Klien berpenampilan cukup rapi dan penggunaan pakaian sesuai.

Masalah keperawatan : tidak ada masalah

b. Pembicaraan .

Nada bicara dan suara pasien pelan, komunikasi non verbal dan

verbal (jika “ya” cuma mengangguk-angguk, jika “tidak” cuma

menggeleng) dan tidak mampu memulai pembicaraan.

Masalah keperawatan : kerusakan komunikasi verbal.

c. Aktivitas motorik

Klien kelihatan lesu dan pasif dalam melakukan aktivitas motorik.

Semua ADL diarahkan.

Masalah keperawatan : Intoleransi aktivitas.

d. Alam perasaan

Sikap klien malu, sedih dan putus asa terhadap kondisinya yang

tidak bekerja seperti saudaranya.

Masalah keperawatan : harga diri rendah.

25

Page 26: Tugas Seminar HDR RSJD Amino GH R.10

e. Afek

Afek klien datar, tidak bicara dan berinteraksi jika tidak ada yang

mengajak bicara.

Masalah keperawatan :kerusakan interaksi sosial.

f. Interaksi selama wawancara

Selama wawancara kontak mata klien kurang atau jarang menatap

lawan bicara. Jika menatap hanya sekilas lalu menunduk dan melihat

sekitarnya saat diajak bicara.

Masalah keperawatan : Isolasi sosial.

g. Persepsi

Klien tidak mengalami gangguan persepsi seperti halusinasi dan

ilusi.

Masalah keperawatan : tidak ada

h. Isi pikir

Klien tidak mengalami waham

Masalah keperawatan : tidak ada

i. Proses pikir

Klien menjawab pertanyaan berbelit-belit walaupun pada akhirnya

sampai pada jawaban sebenarnya.

Masalah keperawatan : Perubahan proses pikir.

j. Tingkat kesadaran

Kesadaran klien baik, tidak ada gangguan orientasi terhadap waktu,

tempat dan orang.

Masalah keperawatan : tidak ada.

k. Memori

Klien tidak mengalami gangguan daya ingat jangka panjang dan

jangka pendek. Klien masih ingat penyebab dia masuk RSJ karena

klien mengamuk dan membanting barang-barang serta membakar

kasur dan surat-surat.

Masalah keperawatan : tidak ada.

26

Page 27: Tugas Seminar HDR RSJD Amino GH R.10

l. Tingkat konsentrasi dan berhitung

Klien dalam berkonsentrasi kurang dan butuh waktu lama dalam

menjawab pertanyaan. Klien mampu berhitung sederhana.

Masalah keperawatan : isolasi sosial.

m. Kemampuan penilaian

Klien mengalami gangguan penilaian ringan dan tidak dapat

mengambil keputusan sendiri.

Masalah keperawatan : perubahan proses pikir.

n. Insight (tilikan)

Klien mengingkari kalau dirinya sakit jiwa

Masalah keperawatan : perubahan sakit jiwa.

o. Kebutuhan persiapan pulang

1) Makan

Pasien mampu menyiapkan makanan, membersihkan alat-alat makan,

dengan bantuan.

2) BAK/ BAB

Pasien mampu mengontrol untuk BAK/BAB ditempat wc.

3) Mandi

Pasien secara mandiri dapat mandi 2x sehari.

4) Berpakaian

Pasien dapat mengenakan pakaian sendiri dengan rapi, menyisir

rambut, dan memakai sandal.

5) Istirahat tidur

Pasien mengatakan istirahat tidurnya nyenyak, pasien istirahat siang

hari 2-3 jam, malam 8-9 jam.

6) Penggunaan obat

Pasien minum obat sesuai petunjuk dokter (frekuensi, jenis, dosis,

waktu, dan cara pemberiaan) secara rutin dengan bimbingan

perawat.

27

Page 28: Tugas Seminar HDR RSJD Amino GH R.10

7) Mikanisme koping

Pasien mengatakan apabila pasien mempunyai masalah, pasien

sering memendamnya (tidak mau menceritakan pada orang lain) dan

saat dilakukan pengkajian klien tampak menyendiri

Masalah keperawatan : Mikanisme koping tidak efektif

8) Masalah psikososial dan lingkungan

Selama di Rumah Sakit pasien tidak mempunyai masalah dalam

hubungan sesame pasien.

9) Pengetahuan

Pasien kurang mengerti tentang penyakit jiwa yang diderita dan

kurang bisa menggunakan kopingnya.

7. Terapi

a. Therapi : per oral : Clozapine 2 x 50 mg

b. Therapi ECT : 6 x

c. Rehabilitasi

d. Rawat inap

28

Page 29: Tugas Seminar HDR RSJD Amino GH R.10

B. Analisa Data

No Data Maladaptif Problem

1. DO: Klien sering berpaling dalam

interaksi, kontak mata kurang,

pembicaraan berbelit-belit, suara

pelan, pandangan menunduk,

klien bicara jika ada yang

mengajak bicara.

DS: klien malu karena tidak bekerja

serta tidak memiliki apa yang

dimiliki saudaranya, klien iri

terhadap saudaranya.

Gangguan konsep diri : harga

diri rendah

2. DO: Klien jarang berkomunikasi

dengan teman

- Klien lebih sering menyendiri

dan diam

- Kontak mata klien kurang saat

berkomunikasi

DS: - Klien mengatakan lebih suka

menyendiri

- Klien mengatakan sulit bila

memulai pembicaraan

Isolasi sosial : menarik diri

3. DO: - Klien tidak bekerja dan di

rumah tidak membantu orang

tua

DS: - Klien mengatakan dirinya

tidak bekerja

Berduka disfungsional.

29

Page 30: Tugas Seminar HDR RSJD Amino GH R.10

Isolasi sosial : menarik diri

Gangguan konsep diri : harga diri rendah

Berduka fungsional

Core problem

8. Daftar Masalah

d. Gangguan konsep diri : harga diri rendah

e. Isolasi sosial : menarik diri

f. Berduka disfungsional

9. Pohon Masalah

10. Diagnosa Keperawatan

1. Isolasi sosial:menarik diri b.d. harga diri rendah.

2. Gangguan. konsep diri : harga diri rendah b.d. berduka fungsional.

C. Rencana Tindakan Keperawatan

1. Diagnosa keperawatan: Isolasi sosial menarik diri berhubungan dengan

harga diri rendah.

d. Tujuan umum

Klien dapat berhubungan dengan orang lain secara optimal.

e. Tujuan khusus

1) Klien dapat membina hubungan saling percaya.

30

Page 31: Tugas Seminar HDR RSJD Amino GH R.10

1.1. Bina hubungan saling percaya dengan menerapkan prinsip

komunikasi terapeutik:

1.1.1 Sapa klien dengan ramah secara verbal dan nonverbal

1.1.2 Perkenalkan diri dengan sopan

1.1.3 Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan

yang disukai klien

1.1.4 Jelaskan tujuan pertemuan

1.1.5 Jujur dan menepati janji

1.1.6 Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa

adanya

1.1.7 Beri perhatian kepada klien dan perhatikan kebutuhan

dasar klien

2) Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang

dimiliki.

2.1. Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien.

2.2. Hindarkan memberi penilaian negatif setiap bertemu klien.

2.3. Utamakan memberi pujian yang realistik.

(Keliat, 1998)

3) Klien dapat menilai kemampuan yang digunakan.

3.1. Diskusikan kemampuan yang masih dapat dilakukan.

3.2. Diskusikan kemampuan yang dapat dilanjutkan

penggunaannya.

4) Klien dapat merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuan

yang dimiliki.

4.1. Rencanakan bersama klien aktivitas yang dapat dilakukan

setiap hari.

4.2. Tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi klien.

4.3. Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang dapat klien

lakukan.

31

Page 32: Tugas Seminar HDR RSJD Amino GH R.10

5) Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kemampuannya.

5.1. Beri kesempatan pada klien untuk mencoba kegiatan yang

telah direncanakan.

5.2. Diskusikan pelaksanaan kegiatan di rumah

6) Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada.

6.1. Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara

merawat klien dengan harga diri rendah.

6.2. Bantu keluarga memberikan dukungan selama klien dirawat.

6.3. Bantu keluarga menyiapkan lingkungan rumah.

f. Hasil yang diharapkan

1) Klien mengungkapkan perasaannya terhadap penyakit yang

diderita.

2) Klien menyebutkan aspek positif dan kemampuan dirinya (fisik,

intelektual, sistem pendukung).

3) Klien berperan serta dalam perawatan dirinya.

4) Percaya diri klien menetapkan keinginan atau tujuan yang realistik.

2. Diagnosa 2 : Gangguan konsep diri : harga diri rendah berhubungan

dengan berduka disfungsional.

a. Tujuan umum :

Klien tidak terjadi gangguan konsep diri : harga diri rendah/klien akan

meningkat harga dirinya.

b. Tujuan khusus :

1) Klien dapat membina hubungan saling percaya

Tindakan :

a) Bina hubungan saling percaya : salam terapeutik, perkenalan diri,

jelaskan tujuan interaksi, ciptakan lingkungan yang tenang, buat

kontrak yang jelas (waktu, tempat dan topik pembicaraan).

b) Beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaannya

c) Sediakan waktu untuk mendengarkan klien.

32

Page 33: Tugas Seminar HDR RSJD Amino GH R.10

d) Katakan kepada klien bahwa dirinya adalah seseorang yang

berharga dan bertanggung jawab serta mampu menolong dirinya

sendiri.

2) Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang

dimiliki

Tindakan :

a) Klien dapat menilai kemampuan yang dapat diskusikan

kemampuan dan aspek positif yang dimiliki.

b) Hindarkan memberi penilaian negatif setiap bertemu klien,

utamakan memberi pujian yang realistis.

c) Klien dapat menilai kemampuan dan aspek positif yang dimiliki.

3) Klien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan.

Tindakan :

a) Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki

b) Diskusikan pula kemampuan yang dapat dilanjutkan setelah

pulang ke rumah

4) Klien dapat menetapkan / merencanakan kegiatan sesuai dengan

kemampuan yang dimiliki

Tindakan :

a) Rencanakan bersama klien aktivitas yang dapat dilakukan setiap

hari sesuai kemampuan

b) Tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi klien

c) Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang boleh klien lakukan

5) Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi dan kemampuan

Tindakan :

a) Beri kesempatan mencoba kegiatan yang telah direncanakan

33

Page 34: Tugas Seminar HDR RSJD Amino GH R.10

b) Beri pujian atas keberhasilan klien

c) Diskusikan kemungkinan pelaksanaan di rumah

6) Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada

Tindakan :

a) Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat

klien.

b) Bantu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat.

c) Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah.

d) Beri reinforcement positif atas keterlibatan keluarga.

34

Page 35: Tugas Seminar HDR RSJD Amino GH R.10

D. Implementasi dan Evaluasi

Tgl/

Wkt

No.

DxSP Implementasi Evaluasi

9/12/20

10

Jam

10.00-

10.15

1 1 Klien dapat membina hubungan saling

percaya dengan perawat.

1. Menyapa klien dengan ramah biak

verbal maupun non verbal, salam

terapeutik

2. Memperkenalkan diri dengan

sopan dan menanyakan nama klien,

nama panggilan yang disukai

sambil berjabat tangan

3. Menjelaskan tujuan interaksi

4. Menciptakan lingkungan yang

tenang, membuat kontrak dengan

jelas (waktu, tempat dan topik

pembicaraan)

5. Memberikan kesempatan pada

klien untuk mengungkapkan

perasaannya

6. Menyediakan waktu untuk

mendengarkan klien.

7. Mengatakan pada klien bahwa ia

adalah seorang yang berharga serta

mampu menolong dirinya sendiri.

S: Klien mengatakan “nama

saya D,” terima kasih mas

mau membantu saya, saat ini

saya merasa biasa-biasa saja.

O: - Klien mau mengatakan

namanya kepada perawat

- Klien mau

mengungkapkan

perasaannya kepada

perawat

- Kontak mata klien saat

berbicara kurang, klien

menatap lawan bicara

hanya sekilas

- Klien sedang menunduk

- Suara klien pelan

- Klien bicara seperlunya

A: Tujuan tercapai (klien

tampak membina hubungan

saling percaya dengan

perawat)

P: Lanjutkan intervensi :

Klien (menganjurkan pada

klien untuk mengingat nama

perawat)

Perawat (melanjutkan SP 2

P)

35

Page 36: Tugas Seminar HDR RSJD Amino GH R.10

Tgl/

Wkt

No.

DxSP Implementasi Evaluasi

10

/12/201

0

10.00

s/d

10.15

1 2 Klien dapat mengidentifikasi

kemampuan dan aspek positif yang

dimiliki

1. Mendiskusikan kemampuan dan

aspek positif yang dimiliki klien

2. Menghindarkan memberi penilaian

negatif pada saat bertemu klien

3. Mengutamakan memberi pujian

yang realistis

4. Klien dapat menilai kemampuan

dan aspek positif yang dimiliki

S: Klien mengatakan “saya

senang bermain gitar dan

nonton TV”

O: - Klien mengatakan

kelebihan yang dimiliki

- Klien tidak menyebutkan

kekurangannya

A: Tujuan tercapai (klien

mampu mengidentifikasi

kemampuan dan aspek positif

yang dimiliki)

P: Lanjutkan intervensi :

Klien (menganjurkan pada

klien untuk mengingat

kembali kemampuan yang

dimiliki)

Perawat (melanjutkan SP 2 P,

dapat menilai kemampuan

yang digunakan)

36

Page 37: Tugas Seminar HDR RSJD Amino GH R.10

Tgl/

Wkt

No.

DxSP Implementasi Evaluasi

9/12/

2010

10.00

s/d

10.15

2 1 Klien mampu mengenal perasaan

yang menyebabkan perilaku menarik

diri dari lingkungan sosial.

1. Mengkaji pengetahuan klien

tentang perilaku MD dan tanda-

tandanya

2. Memberi kesempatan pada klien

untuk mengungkapkan

perasaannya penyebab klien tidak

berhubungan dengan orang lain

dan MD

3. Mendiskusikan bersama klien

tentang perilaku MD, tanda-tanda

dan penyebab yang mungkin

4. Memberi pujian terhadap

kemampuan klien

mengungkapkan perasannya

S: Klien mengatakan “MD itu

tidak mau bergaul dengan

teman”,”tandanya ya…,

nggak mau berkumpul sama

teman, sering menyendiri,

melamun, saya malu karena

tidak bekerja”.

O: - Klien mengatakan

pengertian MD

- Klien tidak menyebutkan

tanda-tanda MD

- Klien kadang menunduk

- Suara klien pelan

- Kontak mata kilen kurang

saat komunikasi

A: Tujuan tercapai

P: Lanjutkan intervensi :

Klien (menganjurkan pada

klien untuk mengingat

penyebab dia menarik diri

dan tanda-tandanya)

Perawat (melanjutkan SP 2

P, klien dapat berhubungan

dengan orang lain secara

bertahap)

37

Page 38: Tugas Seminar HDR RSJD Amino GH R.10

Tgl/

Wkt

No.

DxSP Implementasi Evaluasi

10/12/

2010

10.00

s/d

10.15

2 2 Klien dapat berhubungan sosial

dengan orang lain secara bertahap

1. Mendiskusikan keuntungan dari

berhubungan dan kerugian dari

perilaku MD

2. Memberikan motivasi kepada

klien untuk mengikuti aktivitas di

ruangan

3. Mendiskusikan jadwal harian

yang dapat dilakukan oleh klien

dalam mengisi waktunya

S: Klien mengatakan

“keuntungan jika

berhubungan dengan orang

lain, yaitu punya teman

abnyak dan kerugiannya jika

tidak mau berhubungan

dengan orang lain, temannya

sedikti, kesepian dan tidak

bisa berbagi cerita dengan

orang lain.

O: - Klien mengatakan

keuntungan dan kerugian

jika berhubungan dengan

oranglain dan tidak

berhubungan dengan orang

lain.

- Klien mau bercerita

dengan perawat

A: Tujuan tercapai

P: Lanjutkan intervensi

Klien (menganjurkan pada

klien untuk berhubungan

sosial dengan orang lain

secara bertahap)

Perawat (optimalkan SP 2 P)

38

Page 39: Tugas Seminar HDR RSJD Amino GH R.10

BAB IV

PEMBAHASAN

Dalam BAB IV ini penulis akan membahas mengenai permasalahan yang

terjadi pada tinjauan kasus dibandingkan dengan tinjauan teori dalam

pelaksanaan asuhan keperawatan pada Tn. D dengan masalah utama Harga Diri

Rendah (HDR) di RSJD AGH Semarang yang dimulai dari tanggal 8 sampai 17

Desember 2010. Untuk melaksanakan Asuhan Keeperawatan ini penulis

menggunakan pendekatan proses keperawatan yang dimulai dari pengkajian,

perumusan masalah, perencanaan,pelaksanaan, dan evaluasi.

1. Pengkajian

Harga diri rendah adalah perasaan negative terhadap diri sendiri, termasuk

hilangnya percaya diri dan harga diri yang rendah, merasa gagal mencapai

keinginan(keliat, 1998). Tanda dan gejalanya antara lain percaya diri kurang,

bicara lambat dengan suara pelan, tidak berani mentap lawan bicara, lebih

banyak merunduk, penurunan prodiktifitas, mengkritik diri sendiri,

mengungkapkan tidak bisa apa-apa.

Dalam pengkajian didapatkan data-data dari Tn.D yaitu: pasien sering

berpaling saat berinteraksi, Klien sering berpaling dalam interaksi, kontak mata

kurang, pembicaraan berbelit-belit, suara pelan, pandangan menunduk, klien

bicara seperlunya. klien malu karena tidak bekerja serta tidak memiliki apa yang

dimiliki saudaranya, klien iri terhadap saudaranya.

Data di atas didapatkan sesuai dengan konsep teori yang ada. Walaupun

ada hambatan dari pengkajian subyektif, yaitu apabila ditanya pasien hanya

menjawab seperlunya saja dan cenderung diam. Sehingga penyebab utama yang

menyebabkan harga diri rendah belum banyak diketahui, tapi dari data obyektif

banyak data yang mendukung bahwa pasien mengalami ganguan konsep diri:

harga diri rendah.

39

Page 40: Tugas Seminar HDR RSJD Amino GH R.10

2. Masalah yang Muncul

Perumusan masalah dapat muncul dari adanya data yang didapatkan pada

pengkajian, sedangkan menurut keliat (1998) masalah yang muncul pada pasien

dengtan Harga Diri Rendah antara lain:

1. Gangguan interakasi sosial : menarik diri

2. Gangguan fungsi peran.

3. Perilaku kekerasan yang berisiko mencederai di, orang lain, dan

lingkungan.

3. Perencanaan

Rencana keperawatan adalah kumpulan tindakan acuan untuk

dilaksanakan dalam memecahkan maslah keperawatan. Rencana keperawatan

yang digunakan disesuaikan dengan standar rencana asuhan keperawatan yang

ada pada tinjauan teori.

4. Pelaksanaan

Penulis mulai melaksanakan tindakan dari tanggal 8 sampai 15 desember

2010 . implementasi ndilakukan meliputi SP1P dan SP2P, pada implementasi

SP1P, dilakukan selama dua hari karena terdapat hambatan, yaitu pasien tidak

mampu meeksplor kemampuan dan aspek positif yang pasien punya. Pasien

banyak diam atau tidak mau menjawab pertanyaan yang diberikan. Disini

dilakukan BHSP secara intensif antara perawat dan pasien. Peqnulis

membutuqhkan waktu 2 hari dalam menjalin BHSP, pasien akhirnya mampu

mengungkapkan aspek positif yang dimiliki walaupun dengan pertanyaan

“pancingan”. Setelah menemukan aspek positif yang dimiliki yaitu “bermain

gitar”, pasien mau melakukanya. tetapi masih bealum ada motifasi pada dirinya.

SP2P dilakukan hari ke-3 pasien bermain gitar berrsama. Pasien mau

melakukanya, bahkan pasien mau bermain gitar sendiri. Dan penulis

memberikan reinforcement positif karena pasien mau berinteraksi lebih lama

dengan orang lain.

5. Evaluasi

Dalam mengevaluasi tindakan keperawatan yang penulis lakukan adalah

mengobservasi pasien. Walaupun keagiatan pasien dilakukan apabila dimotivasi

40

Page 41: Tugas Seminar HDR RSJD Amino GH R.10

oleh perawat, tetapi tindakan pasien harus terus dihargai dan diberikan

reinforcemen positif atas apa yang telah dilakukan pasien agar tercapai kembali

konsep diri positif pada pasien. Dengan kriteria pasien berani mengungkapkan

perasaanya dan pasien mau melakukan keagiatan yang disenanginya seperti

main gitar tanpa rasa malu.

Pada kasus Tn.D intervensi yang dilakukan penulis berhasil pada masalah

keprawatan Harga Diri Rendah, namun pada masalah keperawatan isolasi sosial:

menarik diri belum mencapai kriteria evaluasi, karena pasien belum mampu

berinteraksi secara mandir dengan orang lain. Dengan demikian perawat perlu

mengoptimalkan intervensi masalah keperawatan menarik diri dengan cara

mengajak pasien berinteraksi dengan orang lain secara bertahap dan terus

menerus.

41

Page 42: Tugas Seminar HDR RSJD Amino GH R.10

BAB V

PENUTUP

Setelah dilakukan tindakan keperawatan pada Tn. D dengan gangguan

konsep diri : harga diri rendah di ruang kresno Rumah Sakit Jiwa Dr. Amino

Gondohutomo pada tanggal 15-12-2010 sebagai langkah terakhir dalam

penyusunan Makalah Seminar ini maka penulis mengambil beberapa kesimpulan

yang sekiranya dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi pemberian

asuhan keperawatan pada pasien khususnya pasien dengan gangguan konsep diri :

harga diri rendah.

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang diperoleh penulis setelah melakukan tindakan

keperawatan di rumah sakit jiwa daerah dr. Amino Gondho Hutomo Semarang

berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan ini yaitu :

1. Penulis telah melakukan pengkajian pada tanggal 08-12-2010 data fokus

yang dapat penulis temukan pada Tn. D dengan gangguan konsep diri :

harga diri rendah adalah data subyektif : pasien mengatakan pasien sering

berpaling saat berinteraksi, Klien sering berpaling dalam interaksi, kontak

mata kurang, pembicaraan berbelit-belit, suara pelan, pandangan

menunduk, klien bicara seperlunya. klien malu karena tidak bekerja serta

tidak memiliki apa yang dimiliki saudaranya, klien iri terhadap

saudaranya.

2. Masalah keperawatan yang penulis temukan pada Tn. D adalah :

Gangguan konsep diri : harga diri rendah, Isolasi sosial : menarik diri, dan

berduka disfungsional

3. Rencana tindakan keperawatan yang dapat penulis lakukan untuk

mengatasi diagnosa pada Tn. D dengan gangguan konsep diri : harga diri

rendah adalah pasien dapat membina hubungan saling percaya, pasien

dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki, pasien

dapat menilai kemampuan yang masih dapat digunakan, pasien dapat

42

Page 43: Tugas Seminar HDR RSJD Amino GH R.10

merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki, pasien

dapat melakukan kegiatan sesuai rencana yang dibuat.

4. Implementasi yang dapat penulis lakukan pada Tn. D dengan Gangguan

konsep diri : harga diri rendah dengan setrategi tindakan keperawatan

membina hubungan saling percaya, mengidentifikasi kemampuan dan

aspek positif yang dimiliki pasien, membantu pasien menilai kemampuan

yang masih bisa digunakan selama di rumah sakit, melatih klien aktivitas

yang bisa dilakukan di rumah sakit yaitu bermain gitar bersama dan

membimbing pasien dalam jadwal kegiatan harian

5. Evaluasi yang dapat penulis peroleh pada Tn. D dengan Gangguan konsep

diri: harga diri rendah adalah masalah teratasi sesuai dengan tujuan dan

kriteria hasil ditandai dengan Sp1 p : pasien mampu mengidentifikasi

kemampuan dan aspek positif yang dimiliki, menyebutkan kemampuan

yang masih bisa digunakan di Rumah Sakit Jiwa Daerah dan pasien bisa

melakukan kegiatan yang diajarkan sesuai kemampuan pasien yaitu

bermain gitar. Sedangkan Sp2 p : pasian masih mengingat pertemuan yang

kemarin, pasien bisa kegiatan selanjutnya yang dipilih pasien sesuai

dengan kemampuannya yaitu : bermain gitar dan pasien juga bisa

memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.

6. Faktor penghambat yang dialami penulis selama proses keperawatan

dengan pasien Gangguan konsep diri : harga diri rendah yaitu pasien

terkadang malu untuk bercerita. Faktor pendukung yang dialami penulis

saat proses keperawatan yaitu pasien cukup mendukung dan kooperatif

terhadap implementasi yang dilakukan penulis.

B. Saran

1. Bagi perawat, perlu mendalami konsep hubungan terapeutik, memberi

informasi kepada pasien dan keluarga tentang masalah keperawatan

dengan gangguan konsep diri : harga diri rendah juga cara penanganannya

sebab masalah tersebut sangat penting bagi kehidupan seseorang untuk

bisa menjadikan hidup lebih maju dan berarti.

43

Page 44: Tugas Seminar HDR RSJD Amino GH R.10

2. Bagi sarana Rumah Sakit, untuk menunjang keberhasilan perawatan

pasien dengan harga diri rendah perlu ditingkatkan hubungan kerja sama

antara pihak rumah sakit dan keluarga dalam perawatan pasien, baik di

rumah sakit maupun sesudah pasien pulang ke rumah.

3. Bagi keluarga, bentuk lingkungan dan komunikasi yang terapeutik.

44

Page 45: Tugas Seminar HDR RSJD Amino GH R.10

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI. 1998. Penggolongan Gangguan Jiwa di Indonesia.

Edisi II. Jakarta.

Keliat, 13, A. 1995. Gangguan Konsep Diri. Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran

EGC.

Keliat, 13, A. 1995. Proses Keperawatan Diri. Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran

EGC.

Townsend, M.C. 1996. Psychiatric Mental Health Nursing. Concept of Care,

Second Edition, Philadelphia, FA Davis Company.

Stuart, GW dan Studdent, SJ. 1995. Principles and Psychiatric Nursing. St. Louis,

Mosby, New York.

45