Askep HDR Tn. WS

74
ASUHAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA PADA KLIEN “WS” DENGAN GANGGUAN KONSEP DIRI (HARGA DIRI RENDAH) DI RUANG ABIMANYU RSJ PROVINSI BALI PADA TANGGAL 19-24 OKTOBER 2015 I. IDENTITAS KLIEN Nama : “WS” Umur : 32 tahun Jenis Kelamin : Laki-laki Alamat : Br. Munduktemu Kelod, Munduktemu, Pupuan, Tabanan. Pendidikan : SMP Agama : Hindu Status : Belum menikah Pekerjaan : Petani kopi No. RM : 018718 Ruang Rawat : Abimanyu Tanggal Pengkajian : 19 Oktober 2015 Tanggal Dirawat(MRS):14 Oktober 2015 II. ALASAN MASUK Keluhan utama klien yaitu mengamuk. 1. Autoanamnesis Klien datang ke RSJ Bangli diantar oleh adiknya dalam keadaan sadar. Saat diwawancara, klien berada dalam posisi duduk berhadapan dengan pewawancara dan

description

asdas

Transcript of Askep HDR Tn. WS

Page 1: Askep HDR Tn. WS

ASUHAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA PADA KLIEN “WS”

DENGAN GANGGUAN KONSEP DIRI (HARGA DIRI RENDAH)

DI RUANG ABIMANYU RSJ PROVINSI BALI

PADA TANGGAL 19-24 OKTOBER 2015

I. IDENTITAS KLIEN

Nama : “WS”            

Umur : 32 tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki                  

Alamat : Br. Munduktemu Kelod, Munduktemu, Pupuan, Tabanan.

Pendidikan : SMP

Agama : Hindu                 

Status : Belum menikah

Pekerjaan : Petani kopi

No. RM : 018718

Ruang Rawat : Abimanyu

Tanggal Pengkajian : 19 Oktober 2015

Tanggal Dirawat(MRS):14 Oktober 2015

II. ALASAN MASUK

Keluhan utama klien yaitu mengamuk.

1. Autoanamnesis

Klien datang ke RSJ Bangli diantar oleh adiknya dalam keadaan sadar.

Saat diwawancara, klien berada dalam posisi duduk berhadapan dengan

pewawancara dan dipisahkan dengan sebuah meja. Klien mengenakan baju

kaos berwarna hijau dan celana pendek. Klien berawakan sedang, rambut

hitam ikal, kulit sawo matang, kuku jari tangan terpotong rapi. Klien sangat

sulit diajak berbicara, kontak verbal dan visual kurang. Klien mampu

menjawab dengan benar saat ditanya nama lengkap dan nama panggilan. Klien

mengatakan saat ini umurnya 32 tahun. Klien saat ini belum menikah. Klien

Page 2: Askep HDR Tn. WS

dapat menyebutkan tanggal lahirnya, alamat, dan identitas lainnya saat

ditanya. Klien mengetahui saat ini dirinya berada di RSJ Bangli.

Klien tidak mengetahui alasan kenapa ia dibawa ke RSJ Bangli. Klien

sering mendengar suara-suara yang terus mengajak klien agar ke RSJ Bangli.

Setelah ditanya sejak kapan mendengar suara tersebut, klien menjawab tidak

tahu. Suara-suara tersebut terus didengar klien saat wawancara sehingga klien

fokus pada suara itu dan jarang menjawab pertanyaan. Suara yang didengar

seperti suara laki-laki. Suara tersebut sering mengejek klien sehingga kadang

ia marah saat diwawancara. Klien menganggap dirinya arjuna dan dokter

muda perempuan sebagai tunangannya. Klien kadang tertawa dan marah-

marah saat pemeriksaan. Klien juga kadang ngemik-ngemik sendiri.

Saat ditanya bagaimana perasaannya, klien mengatakan gembira. Saat

ditanya pekerjaannya, klien menjawab ia bekerja sebagai petani kopi. Klien

selalu minta pulang dengan nada tinggi. Saat ditanya apakah di rumah sering

marah dan mengamuk, klien menjawab tidak. Saat perawat bertanya kenapa ia

dibawa ke RSJ, klien menjawab tidak tahu. Klien mengatakan sebelumnya

pernah dirawat di RSJ satu kali. Klien menyangkal saat ditanya pernah melihat

bayangan atau sesuatu yang tidak dilihat orang lain. Klien mengatakan tidak

mengalami gangguan tidur. Saat wawancara berlangsung klien lebih banyak

diam dan menjawab tidak tahu.

Klien tinggal bersama bibi dan saudaranya dalam satu rumah. Klien

diasuh bibinya sejak orang tuanya bercerai. Pasien bersekolah di Pupuan saat

SD dan SMP.

2. Heteroanamnesis : (Adik klien)

Dikatakan klien marah-marah sejak 3 hari terakhir makin lama makin

memberat. Klien juga sering bengong sendiri, jika ditanya lama menjawab

kadang bicara tidak nyambung. Sebelum masuk RSJ, klien suka menyendiri

dan jarang berinteraksi.

Klien sempat dirawat di RSJ ±4 bulan yang lalu selama 30 hari. Setelah

itu klien rutin kontrol di RSUD Tabanan. Klien dikatakan sulit tidur dan

sering terbangun 2 bulan terakhir dan sulit memulai tidur kembali.

Page 3: Askep HDR Tn. WS

Menurut keluarga, klien sebelumnya adalah seseorang yang pekerja

keras sebagai petani kopi. Klien adalah seseorang yang terbuka dan sering

bercerita pada keluarga jika ada masalah. Hubungan dengan keluarga baik.

3. Saat Pengkajian

Pengkajian dilakukan pada tanggal 19 Oktober 2015 pukul 09.00 WITA

di Ruang Abimanyu. Klien terlihat diam sendiri di depan ruang perawat dan

tidak mau berkomunikasi dengan klien lain. Ekspresi wajah murung dan sedih

seperti menyimpan banyak masalah. Ketika ditanya nama, alamat, dan umur

klien bisa menjawab dengan baik. Saat ditanya penyebab ia masuk RSJ, ia

juga dapat menceritakan dengan baik dengan bicara pelan dan sesekali terdiam

tidak menjawab pertanyaan perawat. Selama pengkajian klien lebih sering

menunduk dan kontak mata kepada perawat kurang. Saat ditanya siapa yang

mengantar ke RSJ, klien menjawab ia diantar oleh adik kandungnya. Klien

dirawat di RSJ untuk kedua kalinya. Klien mengatakan sebelumnya pernah

dirawat di RSJ Ruang Darmawangsa.

III. FAKTOR  PREDISPOSISI

1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ?

Ya

Tidak

Jelaskan :

Klien mengatakan sebelumnya pernah masuk RSJ satu kali dan dirawat

selama 1 bulan.

2. Pengobatan sebelumnya

Berhasil

Kurang berhasil

Tidak berhasil

Jelaskan :

Page 4: Askep HDR Tn. WS

Pengobatan sebelumnya kurang berhasil karena klien kembali

menunjukkan gejala sakit. Klien mengatakan sempat putus obat setelah

keluar dari RSJ pertama kali.

Masalah Keperawatan : Regimen terapeutik tidak efektif

3. Riwayat trauma

Pelaku/usia Korban/usia Saksi/usia

Aniaya fisik

Aniaya seksual

Penolakan

Kekerasan dalam keluarga

Tindakan kriminal

Jelaskan:

Saat pengkajian klien mengatakan tidak pernah mengalami penganiayaan

fisik klien juga mengatakan tidak pernah mengalami penganiayaan seksual,

penolakan, kekerasan dalam rumah tangga, dan tindakan kriminal.

Masalah/  Diagnosa Keperawatan : -

1. Perubahan pertumbuhan dan perkembangan

2. Berduka antisipasi

3. Berduka disfungsional

4. Respon pasca trauma

5. Sindroma trauma perkosaan

6. Resiko tinggi kekerasan

7. Ketidakefektifan penatalaksanaan regimen terapeutik

8. Lain-lain,

jelaskan .................

................................................................................

……………………………………………………………….

4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa ?

Page 5: Askep HDR Tn. WS

ya tidak

Jelaskan :

Klien mengatakan di keluarganya tidak ada yang mengalami gangguan jiwa.

Masalah Keperawatan : -

5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan

Jelaskan :

Klien mengatakan tidak pernah mengalami pengalaman tidak menyenangkan.

Masalah keperawatan : -

IV.     PEMERIKSAAAN FISIK

1. Ukuran Vital :

TD : 110/80 mmHg  

N : 80 x/menit   

S : 36,2 ⁰C

P : 20 x/menit    

2. Ukuran : BB: 60 kg            TB : 165cm    

turun naik

Saat pengkajian klien mengatakan tidak mengalami penurunan berat

badan. Berat badannya sama seperti sebelum masuk RSJ.

3.  Keluhan fisik :

ya tidak

 Masalah / Diagnosa Keperawatan : -

Risiko tinggi perubahan suhu

tubuh

Defisit Volume Cairan

Kelebihan Volume Cairan

Resiko Tinggi terhdap Infeksi

Risiko Tinggi terhadap

Transmisi Infeksi

Perubahan Nutrisi: Lebih dari

kebutuhanTubuh

Kerusakan Menelan

Perubahan Eliminasi faeses

Perubahan Eliminasi urine

Kerusakan integritas kulit

 Lain-lain, jelaskan..........

Page 6: Askep HDR Tn. WS

Perubahan Nutrisi: Kurang

dari kebutuhan tubuh

.............

V. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL

1. Genogram :

Keterangan :

: Laki-laki

: Perempuan

: Meninggal

: Pasien

: Serumah

: Cerai

Jelaskan : Klien merupakan anak pertama dari 3 bersaudara. Semua

saudaranya laki-laki. Klien tinggal bersama bibi dan adiknya yang terkecil.

Orang tua klien sudah bercerai saat ia masih kecil, ayahnya meninggal dunia

ketika klien duduk di kelas 4 SD dan Ibunya pergi meninggalkan ia sewaktu

masih kecil.

Masalah keperawatan : -

2. Konsep Diri

a. Citra tubuh  : Saat pengkajian, klien mengatakan dirinya biasa saja, tidak

ada yang istimewa. Klien mengatakan tidak suka dengan wajahnya karena

ekspresi wajahnya menyebabkan ia susah berinteraksi.

Page 7: Askep HDR Tn. WS

b. Identitas       : Saat pengkajian, klien mengatakan namanya WS. Klien

menyadari bahwa dirinya laki-laki. Saat ditanya umur klien, ia berpikir

sejenak kemudian mengatakan ia berumur 32 tahun.

c. Peran            : Saat pengkajian, klien mengatakan berperan sebagai

keponakan dari bibinya dan sebagai petani kopi di tempat kerjanya.

d. Ideal diri     : Saat pengkajian, klien mengatakan ingin sembuh dan

kembali ke rumah. Klien ingin bisa bekerja lagi.

e. Harga diri    : Saat pengkajian klien mengatakan tidak berguna dan malu

karena ia berada di RSJ sebagai pasien. Klien sebelumnya suka diejek oleh

temannya karena jarang berkomunikasi dan karena ia belum menikah di

usianya saat ini menginjak 30an. Klien mengatakan pernah menyukai

beberapa wanita namun tidak berani mengungkapkan karena merasa

dirinya bodoh yang hanya tamat SMP dan bekerja sebagai petani. Klien

pernah menyatakan suka pada seorang wanita namun wanita itu menolak

dan menikah dengan laki-laki lain. Semenjak kejadian itu, klien tidak suka

dekat dengan siapapun terutama dengan wanita. Saat pengkajian, klien

banyak menunduk dan tidak melihat perawat saat berbicara.

Masalah / Diagnosa Keperawatan :

Pengabaian unilateral

Gangguan citra tubuh

Gangguan identitas

pribadi

Harga diri rendah kronis

Harga diri rendah situasional

Lain-lain, jelaskan……

3. Hubungan sosial

a. Orang yang berarti/terdekat:

Klien mengatakan tidak mempunyai orang yang diajak dekat, tidak ada

orang yang berarti dalam hidupnya.

b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat:

Klien mengatakan sebelum masuk RSJ, klien tidak mengikuti kegiatan

yang menyangkut orang banyak. Klien hanya diam dirumah. Saat masuk

RSJ klien juga mengatakan lebih suka sendiri.

c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain

Page 8: Askep HDR Tn. WS

Klien mengatakan tidak ingin berkomunikasi dengan orang lain, klien

mengatakan tidak memiliki teman di RSJ sehingga klien terlihat duduk

dan kemana-mana sendiri. Dalam berkomunikasi saat pengkajian, klien

lebih banyak menunduk, kontak mata kurang. Klien sering keluar kamar

dan ruangan untuk berjalan-jalan sendiri.

           Masalah / Diagnosa Keperawatan : 

 Kerusakan komunikasi

 Kerusakan komunikasi verbal

 Kerusakan interaksi sosial

 Isolasi sosial

 Lain-lain,

4. Spiritual

a. Nilai dan keyakinan

Klien beragama Hindu, di RSJ Klien jarang sembahyang, namun klien

selalu ingat menghaturkan sesajen sebelum ia memulai makan.

b. Kegiatan ibadah

Klien mengatakan sebelum masuk RSJ ia sering sembahyang di merajan,

namun setelah di RSJ ia jarang melakukan persembahyangan.

Masalah / Diagnosa Keperawatan: -

VI. STATUS MENTAL

1. Penampilan

Tidak rapi

  Penggunaan pakaian tidak sesuai

  Cara berpakaian tidak seperti biasanya

Jelaskan: Saat pengkajian klien terlihat memakai pakaian yang sesuai dan

cukup rapi.

Masalah / Diagnosa Keperawatan: -

  Sindroma defisit perawatan diri  (makan, mandi, berhias, toiletting,

instrumentasi)

  Defisit perawatan diri  (makan, mandi, berhias, toiletting, instrumentasi)

  Lain-lain, Jelaskan :

Page 9: Askep HDR Tn. WS

2. Pembicaraan

  Cepat

  Keras

  Gagap

  Apatis

  Lambat

  Membisu

  Tidak mampu memulai pembicaraan

  Lain-lain

Jelaskan: Saat pengkajian, klien tampak dengan lambat menjawab

pertanyaan perawat, kontak mata saat berkomunikasi kurang dan lebih

banyak menunduk.

Masalah / Diagnosa Keperawatan: -

 Kerusakan komunikasi

 Kerusakan komunikasi verbal

 Lain-lain,

3. Aktivitas motorik/psikomotor

Kelambatan :

Hipokinesia, hipoaktifitas

Katalepsi                          

Sub stupor katatonik

Fleksibilitas serea

Jelaskan: Aktivitas motorik normal, tidak terobservasi adanya kelainan.

Peningkatan :

 Hiperkinesia, hiperaktivitas   

 Gagap          

 Stereotipi                             

 Gaduh Gelisah

Katatonik                 

 Mannarism   

 Katapleksi

 Grimace

 Otomatisma           

 Negativisme           

 Reaksi konversi

 Tremor                  

 Verbigerasi

 Berjalan kaku/rigid

Page 10: Askep HDR Tn. WS

 Tik               

 Ekhopraxia  

 Command automatis

 Kompulsif

Jelaskan: Klien tidak mengalami kelambatan dan peningkatan aktivitas

motorik, saat ditanya klien tampak kurang kooperatif.

Masalah/ Diagnosa Keperawatan : -

 Risiko tinggi cidera

 Kerusakan mobilitas fisik

 Perilaku kekerasan

 Defisit aktivitas deversional /

hiburan

 Intoleransi aktivitas

 Resiko tinggi kekerasan

 Lain-lain, jelaskan..........

4. Alam Perasaan

Sedih

Gembira berlebihan

Putus asa

Khawatir

Ketakutan

Jelaskan :Klien tampak menunduk, ekspresi wajah murung seperti

menyimpan banyak masalah. Klien mengatakan sedih saat berada di RSJ dan

ingin pulang.

Masalah Keperawatan : -

5. Afek

Datar

Tumpul

Labil

Jelaskan : Pada saat pengkajian emosi klien tampak datar, namun setiap

menjawab pertanyaan perawat klien menunduk dan kontak mata kurang.

Masalah Keperawatan : -

Page 11: Askep HDR Tn. WS

6. Interaksi selama wawancara

Bermusuhan

Kontak mata kurang

Tidak kooperatif

Defensif

Mudah tersinggung

Curiga

Jelaskan : Saat pengkajian klien kurang kooperatif, klien hanya menjawab

pertanyaan yang diberikan dan sesekali tidak mau menjawab pertanyaan,

kontak mata kurang saat interaksi dan lebih banyak menunduk.

Masalah Keperawatan : -

7. Persepsi

Halusinasi :

Pendengaran

Penglihatan

Perabaan

Pengecapan

Penghidu

Jelaskan : Klien tidak mengalami gangguan persepsi. Klien mengatakan tidak

pernah melihat sesuatu atau suara-suara yang aneh / tidak nyata.

Masalah Keperawatan : -

8. Proses Pikir

Sirkumstansial

Tangensial

Kehilangan asosiasi

Flight of ideas

Blocking

Pengulangan pembicaraan/perseverasi

Jelaskan : Saat ditanya oleh perawat, klien mampu menjawab walaupun ada

beberapa yang tidak mau dijawab oleh klien.

Page 12: Askep HDR Tn. WS

Masalah Keperawatan : -

9. Isi Pikir

Obsesi

Depersonalisasi

Fobia

Idea yang terkait

Hipokondria

Pikiran magic

Waham

Agama

Nihilistik

Somatik

Sisip pikir

Kebesaran

Siar piker

Curiga

Kontrol pikir

Jelaskan : Klien tidak memiliki gangguan isi pikir dan tidak memiliki

keyakinan terhadap sesuatu hal yang berlebihan.

Masalah Keperawatan : -

10. Tingkat Kesadaran

Bingung

Sedasi

Stupor

Disorientasi

Waktu

Tempat

Orang

Jelaskan : Saat pengkajian klien terlihat sadar secara penuh dan tenang. Klien

dapat menjawab di RSJ saat ditanya dimana klien berada saat ini. Klien

Page 13: Askep HDR Tn. WS

mengatakan saat pengkajian, hari masih siang dan mengatakan orang yang

diajak berbicara adalah perawat.

Masalah Keperawatan : -

11. Memori

Gangguan daya ingat jangka panjang

Gangguan daya ingat saat ini

Gangguan daya ingat jangka pendek

Konfabulasi

Jelaskan : Saat ditanya kembali siapa nama perawat yang mengkaji, klien

menjawab dengan benar, klien mampu mengingat tanggal, bulan, dan tahun

sekarang, dan klien masih mengingat siapa yang mengantar ia ke RSJ.

Masalah Keperawatan : -

12. Tingkat konsentrasi dan berhitung

Mudah beralih

Tidak mampu berkonsentrasi

Tidak mampu berhitung sederhana

Jelaskan : Klien mampu menghitung dari 1-10 sesuai anjuran perawat serta

mampu melakukan penjumlahan, pengurangan, dan perkalian sederhana.

Masalah Keperawatan : -

13. Kemampuan penilaian

Gangguan ringan

Gangguan bermakna

Jelaskan : Saat dilakukan pengkajian, klien tidak mau menjawab dan diam

menunduk.

Masalah keperawatan: -

14. Daya tilik diri Mengingkari penyakit yang diderita

Menyalahkan hal-hal di luar dirinya

Page 14: Askep HDR Tn. WS

Jelaskan : Saat pengkajian klien mengatakan tidak mengingkari penyakit

yang dideritanya. Ia menyadari bahwa ia sakit dan berobat di RSJ.

Masalah Keperawatan : -

VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG

1. Makan

Bantuan minimal

Bantual total

2. Defekasi/berkemih

Bantuan minimal

Bantual total

3. Mandi

Bantuan minimal

Bantual total

4. Berpakaian/berhias

Bantuan minimal

Bantual total

5. Istirahat dan tidur

Tidur siang lama : Klien tidak pernah tidur siang.

Tidur malam lama : 7 sampai 8 jam.

Aktivitas sebelum/setelah tidur : Diam di luar kamar sampai

mengantuk, kemudian baru masuk kamar untuk tidur.

6. Penggunaan obat

Bantuan minimal

Bantuan total

Page 15: Askep HDR Tn. WS

7. Pemeliharaan kesehatan

Ya Tidak

Perawatan lanjutan

Sistem pendukung

8. Aktivitas di dalam rumah

Ya Tidak

Mempersiapkan makanan

Menjaga kerapian rumah

Mencuci pakaian

Mengatur keuangan

9. Aktivitas di luar rumah

Ya Tidak

Belanja

Transportasi

Lain-lain

Masalah Keperawatan : -

Page 16: Askep HDR Tn. WS

VIII. MEKANISME KOPING

ADAPTIF

Bicara dengan orang lain

Mampu menyelesaikan

masalah

Teknik relokasi

Aktivitas konstruktif

Olah raga

Lainnya

MALADAPTIF

Minum alcohol

Reaksi lambat

Reaksi berlebih

Bekerja berlebihan

Menghindar

Mencederai diri

Lainnya

Jelaskan : Saat pengkajian klien mengatakan bila memiliki masalah lebih

suka diam dan menyendiri, tidak pernah menceritakan masalahnya kepada

orang lain.

Masalah Keperawatan : -

IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN

Masalah dengan dukungan kelompok

Klien mengatakan tidak mengalami masalah dari dukungan kelompok.

Keluarganya selalu mendukung dan memberikan perhatian kepadanya.

Masalah berhubungan dengan lingkungan

Klien mengatakan tidak ada masalah dengan lingkungannya, namun tidak

ingin berkomunikasi dengan orang di sekitar.

Masalah dengan pekerjaan

Klien mengatakan tidak ada masalah saat ia bekerja.

Masalah dengan perumahan

Klien mengatakan tidak memiliki masalah dengan perumahan, klien tinggal

di rumah bersama bibi dan adiknya yang terkecil.

Masalah dengan ekonomi

Klien tidak mengalami masalah dalam hal ekonomi, hasil kerjanya cukup

untuk memenuhi kebutuhannya sendiri.

Masalah lainnya

Tidak ada masalah lain yang dialami klien.

Masalah keperawatan : -

Page 17: Askep HDR Tn. WS

X. KURANG PENGETAHUAN TENTANG

Penyakit jiwa

Faktor presipitasi

Koping

System pendukung

Penyakit fisik

Obat-obatan

Lainnya

Masalah Keperawatan: -

XI. ASPEK MEDIK

1. Diagnosa medik : Skizofrenia Paranoid

2. Diagnosa kerja :

AXIS 1 : Skizofrenia Paranoid

AXIS 2 : Belum dapat dievaluasi

AXIS 3 : Belum dapat didiagnosis

AXIS 4 : Stresor belum jelas

AXIS 5 : GAF 70-61

3. Terapi medis

Cycozam 25 mg I-0-II

XII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN

Data Masalah KeperawatanSubyektif :

- Saat pengkajian klien

mengatakan tidak berguna dan

malu karena ia berada di RSJ

sebagai pasien.

- Klien mengatakan sebelumnya

suka diejek oleh temannya karena

jarang berkomunikasi dan karena

ia belum menikah di usianya saat

Harga diri rendah

Page 18: Askep HDR Tn. WS

ini menginjak 30an.

- Klien mengatakan pernah

mengalami penolakan dari

seorang wanita, semenjak

kejadian itu, klien tidak suka

dekat dengan siapapun terutama

dengan wanita.

Objektif :

- Klien tampak menunduk

- Klien tampak sedih

- Klien tampak menyendiri di

kamar dan bengong

- Klien tampak tidak berbicara

dengan orang lain

- Kontak mata kurang

Subjektif :

- Klien mengatakan selama berada

di rumah, Klien tidak mengikuti

kegiatan yang menyangkut orang

banyak.

Objektif:

- Klien tampak menyendiri, tidak

pernah saling menyapa dengan

klien lain

- Klien tampak lebih banyak

diam menyendiri.

- Kontak mata kurang.

Kerusakan interaksi sosial

- Klien mengatakan tidak suka

dengan wajahnya karena ekspresi

wajahnya menyebabkan ia susah

Gangguan citra tubuh

Page 19: Askep HDR Tn. WS

Penyebab

Kerusakan interaksi sosial

Harga diri rendah

Gangguan citra tubuh

Regimen terapeutik tidak efektif

Akibat

Core problem

berinteraksi.

Objektif :

- Klien tidak melihat perawat

saat bercerita dan menunduk

- Kontak mata kurang

- Klien tampak menghindar dari

orang lain

Subyektif :

- Klien mengatakan pernah masuk

RSJ sebelumnya sebanyak 1 kali.

Klien mengatakan sempat putus

obat setelah keluar dari RSJ

pertama kali.

Obyektif : -

Regimen terapeutik tidak efektif

Pohon Masalah

Page 20: Askep HDR Tn. WS

XIII. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Gangguan Konsep Diri Harga Diri Rendah

Bangli, 19 Oktober 2015

Mahasiswa yang mengkaji,

Luh Putu Retikawati

NIM : P07120213007

Page 21: Askep HDR Tn. WS

PERENCANAAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

DI UNIT RAWAT INAP RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI BALI

Hari, tgl, jamDiagnosa

KeperawatanTujuan/Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional

Senin, 19

Oktober 2015

Pukul 10.00

WITA

Gangguan

Konsep Diri

Harga Diri

Rendah

TUM :

Klien dapat berhubungan dengan

orang lain secara optimal.

TUK 1 :

Klien dapat membina hubungan

saling percaya

Setelah dilakukan asuhan

keperawatan selama 1x

pertemuan, klien diharapkan :

1. Mau menjawab salam

2. Mau berjabat tangan

3. Mau menyebutkan nama

1. Bina hubungan saling percaya dengan

menggunakan prinsip komunikasi

terapeutik :

a. Sapa klien dengan nama baik

verbal maupun non verbal

b. Perkenalkan diri dengan

sopan

c. Tanyakan nama lengkap klien

dan nama panggilan yang

a. Menyapa klien dengan ramah

sebagai awal BHSP.

b. Perawat dan klien dapat

saling mengenal.

c. Klien senang dan nyaman

saat perawat memanggil

Page 22: Askep HDR Tn. WS

lengkap dan nama

panggilan.

4. Mau duduk berhadapan

dengan perawat

5. Ada kontak mata

6. Mau tersenyum dengan

perawat

disukai klien

d. Jelaskan tujuan pertemuan

e. Jujur dan menepati janji

f. Tunjukkan sikap empati dan

menerima klien apa adanya

g. Berikan perhatian kepada

klien

namanya.

d. Klien mengetahui tujuan

pembicaraan.

e. Klien mempercayai perawat.

f. Membina hubungan yang

terapiutik.

g. Klien merasa nyaman dan

mau terbuka dengan perawat.

TUK 2 :

Klien dapat mengidentifikasi

kemampuan dan aspek positif

yang dimilikinya

Setelah dilakukan asuhan

keperawatan selama 1x

pertemuan, klien diharapkan

dapat: Menyebutkan aspek

positif dan kemampuan yang

1. Diskusikan kemampuan dan aspek

positif yang dimiliki klien

2. Bersama klien buat daftar tentang

aspek positif dan kemampuan yang

dimiliki

3. Berikan pujian yang realistik dan

hindarkan memberi penilaian yang

negatif

1. Mengetahui kemampuan dan

aspek positif klien.

2. Mengetahui apa saja

kemampuan dan aspek positif

klien yang terstruktur.

3. Meningkatkan harga diri

klien. Pujian yang realistik

tidak akan menyebabkan

klien melakukan kegiatan

hanya karena ingin mendapat

Page 23: Askep HDR Tn. WS

dimiliki klien. pujian.

TUK 3 :

Klien dapat menilai kemampuan

yang digunakan dan dapat

menetapkan jadwal kegiatan

harian sesuai kemampuan yang

dimiliki

Setelah dilakukan asuhan

keperawatan selama 1x

pertemuan, klien diharapkan

dapat: Menilai kemampuan yang

dapat digunakan di RS, klien

menilai kemampuan yang dapat

digunakan di rumah, dan Klien

memiliki kemampuan yang akan

dilatih, klien mecoba sesuai

1. Diskusikan kemampuan yang dapat

digunakan selama sakit

2. Diskusikan kemampuan yang dapat

dilanjutkan di rumah sakit

3. Minta klien untuk memilih satu

kegiatan yang mau dilakukan di

rumah sakit

4. Bantu klien melakukannya jika perlu

beri contoh

5. Beri pujian atas keberhasilan klien

6. Diskusikan jadwal kegiatan harian

atas kegiatan yang telah dilatih

1. Mengetahui kemampuan

klien saat sakit.

2. Mengetahui kemampuan

klien di rumah sakit.

3. Klien dapat melakukan

minimal satu kegiatan secara

rutin selama di rumah sakit.

4. Klien mendapat pengarahan

dalam melakukan kegiatan.

5. Meningkatkan harga diri.

6. Membantu klien memotivasi

untuk tetap mempertahankan

kegiatan yang telah

dilakukan.

Page 24: Askep HDR Tn. WS

jadwal harian.

TUK 5 :

Klien dapat melakukan kegiatan

sesuai kondisi sakit dan

kemampuan yang dimiliki

Setelah dilakukan asuhan

keperawatan selama 1x

pertemuan, klien diharapkan

dapat: Melakukan kegiatan yang

telah dilatih, mampu melakukan

beberapa kegiatan secara

mandiri

1. Berikan kesempatan klien untuk

mencoba kegiatan yang telah

direncanakan

2. Beri pujian atas keberhasilan klien

3. Diskusikan kemungkinan pelaksanaan

di rumah.

1. Klien dapat melakukan

kegiatan dengan baik sesuai

jadwal yang telah dibuat.

2. Meningkatkan harga diri.

3. Memotivasi klien untuk tetap

melakukan kegiatan sesuai

jadwal baik di rumah sakit

maupun di rumah.

TUK 6 :

Klien dapat memanfaatkan obat

1. Diskusikan dengan klien dan

keluarga tentang dosis, frekuensi,

manfaat, serta efek samping obat

1. Klien mengetahui dosis,

frekuensi, manfaat dan efek

samping obat.

Page 25: Askep HDR Tn. WS

dengan prinsip 6 benar

Setelah dilakukan asuhan

keperawatan selama 1x

pertemuan, klien diharapkan

dapat: Minum obat sesuai prinsip

6 benar (benar obat, pasien

dosis, waktu pemberian, rute

pemberian, dokumentasi) serta

klien mengetahui manfaat serta

akibat jika tidak minum obat.

2. Anjurkan klien minta sendiri obat

pada perawat dan merasakan

manfaatnya

3. Diskusikan akibat berhenti minum

obat tanpa konsultasi

4. Bantu klien menggunakan obat

dengan prinsip 6 benar

2. Klien dapat mengingat waktu

minum obat dan minum

secara mandiri.

3. Klien mengetahui dampak

putus obat.

4. Klien dapat menggunakan

obat secara tepat dengan

prinsip 6 benar.

Page 26: Askep HDR Tn. WS

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

DI UNIT RAWAT INAP RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI BALI

Evaluasi Proses :

Hari,tgl,jam No

Dx

Implementasi Respon Klien Paraf

Senin, 19

Oktober

2015

Pukul 11.00

WITA

1 SP 1/TUK 1

Membina Hubungan Saling Percaya

4. “Selamat Pagi, Pak. Perkenalkan nama saya

Luh Putu Retikawati, panggil saja saya Iluh.

Hari ini saya dinas dari pukul 08.00 sampai

dengan 14.00 WITA. Nama Bapak siapa?

Senang dipanggil siapa?”

1. S : “WS, panggil saja S.”

O : Klien menjawab seperlunya dan langsung

mengalihkan pandangan.

Page 27: Askep HDR Tn. WS

5. “Bagaimana perasaan Bapak sekarang? Apa

semalam Bapak tidur nyenyak?”

6. “Bapak, saya bertugas disini untuk merawat

Bapak dari hari Senin sampai Sabtu mulai

dari jam 08.00 sampai dengan 14.00 apabila

dinas pagi, dan juga dari jam 14.00-20.00

WITA apabila dinas sore, saya harap selama

saya merawat Bapak, saya dapat

memberikan pelayanan yang terbaik.”

7. “Baiklah Bapak, di sini kita akan

berbincang-bincang untuk saling

mengenal.”

8. “Bapak mau ngobrol-ngobrol berapa lama?

Bagaimana kalau 15 menit dari jam 11.00

sampai 11.15?”

2. S : “Baik, saya tidak bisa tidur.”

O : Klien berpikir sejenak sebelum menjawab.

3. S : -

O : Klien tidak menjawab.

4. S : -

O : Klien tenang dan sedikit mengangguk.

5. S : “Ya.”

O : Klien menjawab seperlunya dan lebih sering

diam.

Page 28: Askep HDR Tn. WS

9. “Kita akan ngobrol di mana Bapak?

Bagaimana kalau kita ngobrol di sini?”

10. “Bapak, tadi sudah menyebutkan nama

Bapak, lalu berapa umur Bapak sekarang?”

11. “Bapak sudah berapa lama dirawat disini ?”

12. “Bapak berasal dari mana ?”

13. “Bapak bersaudara berapa ?”

14. “Siapa saja yang diajak tinggal di rumah?

6. S : “Ya.”

O : Tidak ada kontak mata.

7. S : “32.”

O : Klien menjawab singkat tanpa kontak mata.

8. S : “Baru 5 hari.”

O : Klien menjawab sambil menunduk.

9. S : “Dari Munduktemu, Tabanan.”

O : Klien jarang melihat perawat saat menjawab.

10. S : “Tiga.”

O : Tidak ada kontak mata saat menjawab.

11. S : “Bibi dan adik paling kecil.”

O : Tidak ada kontak mata dengan perawat.

Page 29: Askep HDR Tn. WS

15. “Bapak masih ingat tidak kapan dibawa ke

sini ?”

16. “Siapa yang membawa Bapak ke sini ?”

17. “Menurut Bapak, dibawa ke sini karena

apa?”

18. “Selama dirawat di sini hal apa yang sudah

Bapak lakukan ?”

19. “Bagaimana perasaan Bapak saat

melakukan kegiatan tersebut?”

20. Boleh saya tahu apa pekerjaan Bapak

sebelum di sini? Bisa diceritakan tentang

pekerjaannya?”

21. “Wah, kegiatan Bapak bagus sekali.”

12. S : “5 hari yang lalu.”

O : Klien menunduk.

13. S : “Adik saya”

O : Tidak ada kontak mata saat menjawab.

14. S : “Tidak tahu”

O : Klien tenang dan menjawab perawat.

15. S : “Nyapu, ngepel”

O : Klien menjawab dengan yakin.

16. S : “Biasa saja”

O : Klien menunduk.

17. S : “Saya petani, petani kopi di kebun”

O : Klien lama untuk menjawab pertanyaan.

18. S : -

Page 30: Askep HDR Tn. WS

22. “Sesuai janji kita tadi, kita sudah mengobrol

15 menit, sekarang sudah pukul 11.15

WITA, untuk saat ini kita akhiri dulu ya

Pak. Tadi Bapak sudah bagus sekali mau

mendengarkan saya dan menjawab dengan

baik.”

23. “Setelah kita ngobrol tadi, bagaimana

perasaan Bapak?”

24. “Nah Bapak, sekarang sudah pukul 11.15

WITA, pembicaraan kita cukupkan saja

dulu sampai disini ya. Sekarang Bapak

istirahat dulu. Kalau nanti ada yang mau

diceritakan atau ditanyakan kepada saya,

Bapak bisa sampaikan saat kita bertemu

lagi.”

O : Klien tetap diam tanpa ekspresi.

19. S : “Ya”

O : Klien menjawab sambil sedikit mengangguk.

20. S : “Biasa saja”

O : Klien menunduk dan diam.

21. S : “Ya”

O : Klien tetap diam dalam posisi duduk, kontak

mata kurang.

Page 31: Askep HDR Tn. WS

25. “Bagaimana kalau besok kita bertemu lagi

membicarakan tentang keluarga,

kemampuan, serta kelebihan dan

kekurangan yang dimiliki?”

26. “Jam berapa kita besok bertemu Bapak?

Saya besok dinas sore, bagaimana kalau

jam 4 sore setelah makan snack, Bapak?”

27. “Bapak mau ngobrol-ngobrolnya dimana?

Bagaimana kalau di sini?”

22. S : “Ya”

O : Klien tampak mengangguk.

23. S : “Iya”

O : Klien tenang dan menjawab perawat.

24. S : “Boleh”

O : Klien menjawab singkat seperlunya.

Selasa, 20

Oktober

2015

Pukul 16.00

WITA.

1 SP 2/TUK 2

Klien dapat mengidentifikasi aspek positif

dan kemampuan yang dimiliki

1. “Selamat sore, Pak. Masih ingat dengan

saya?”

1. S : “Ya, masih”

O : Klien mau melihat perawat sebentar.

Page 32: Askep HDR Tn. WS

2. “Bagaimana perasaan Bapak saat ini ?”

3. “Kemarin, kita sudah janji bahwa sekarang

jam 4 sore, kita akan berbicara tentang

keluarga serta kemampuan dan kegiatan

yang pernah Bapak lakukan. Apakah Bapak

bersedia?”

4. “Mau berapa lama bercakap-cakapnya?

Bagaimana jika 15 menit, dari jam 4 sampai

jam 4 lewat 15 menit ?”

5. “Bapak mau berbincang-bincang di mana?

Baiklah, mari kita duduk di depan ruangan

Bapak”

6. “Bapak, sekarang kita akan berbicara

2. S : “Biasa saja”

O : Klien masih sering menunduk sambil diam.

3. S : “Iya”

O : Klien tampak tenang dan lebih kooperatif.

4. S : “Ya”

O : Kontak mata klien mulai ada.

5. S : “Di sana”

O : Klien menunjuk ke arah kursi di depan

ruangannya.

6. S : “Bibi dan adik di rumah”

Page 33: Askep HDR Tn. WS

tentang keluarga Bapak ya. Apakah Bapak

bisa menyebutkan anggota keluarga

Bapak?”

7. “Nah sekarang kita akan membicarakan

tentang kemampuan yang Bapak miliki.

Kalau boleh tahu, apa saja kemampuan yang

Bapak miliki?”

8. “Apa pula kegiatan rumah tangga yang

biasa Bapak lakukan? Bagaimana dengan

merapikan tempat tidur? Menyapu?

Mencuci piring?”

9. “Wah bagus sekali Bapak bisa menyapu,

Bapak harus rutin melakukan semua itu ya.

Pagi setelah bangun tidur harus merapikan

tempat tidur, menyapu dan mencuci piring

O : Klien menjawab dengan nada lambat.

7. S : “Saya suka bekerja apa saja”

O : Klien tampak tenang dan menjawab perawat.

8. S : “Ya saya biasa nyapu, merapikan tempat tidur

sendiri dan mencuci piring. Kadang ngepel dan

lap meja makan.”

O : Klien mau bercerita lebih jelas tentang

kegiatan di ruangan.

9. S : “Ya”

O : Klien kooperatif sambil mengangguk.

Page 34: Askep HDR Tn. WS

setelah makan ya!”

10. “Nah Bapak, sudah 15 menit kita

mengobrol. Sekarang sudah jam 4 lewat 15

menit, jadi kita cukupkan dulu sampai di

sini.”

11. “Bagaimana perasaan Bapak setelah kita

mengobrol-ngobrol tadi?”

12. “Sekarang Bapak bisa istirahat. Kalau nanti

ada yang mau diceritakan atau ditanyakan,

Bapak bisa sampaikan saat bertemu lagi

dengan saya.”

13. “Bagaimana kalau besok kita bertemu lagi

untuk membicarakan kegiatan mana yang

Bapak lakukan dan jadwal kegiatan harian

yang ingin Bapak lakukan sesuai

10. S : “Iya”

O : Klien dapat berinteraksi dengan baik bersama

perawat.

11. S : “Saya senang”

O : Klien menjawab sambil tersenyum.

12. S : “Iya”

O : Klien menatap perawat sambil menjawab.

13. S : “Iya boleh”

O : Klien menjawab dengan kontak mata.

Page 35: Askep HDR Tn. WS

kemampuan yang Bapak miliki?”

14. “Bagaimana kalau kita bertemu besok pukul

10.00 pagi? Bapak mau mengobrol berapa

lama? Bagaimana jika 15 menit?”

15. “Bapak mau mengobrol di mana?

Bagaimana jika di sini lagi?”

14. S : “Iya”

O : Klien mengangguk pelan.

15. S : “Iya di sini saja”

O : Klien menjawab sambil melihat perawat.

Rabu, 21

Oktober

2015

Pukul 10.00

WITA

1 SP 3/TUK 3

Klien dapat menilai kemampuan yang

dimiliki dan dapat menetapkan jadwal

kegiatan harian sesuai kemampuan yang

dimiliki.

1. “Selamat siang, Bapak. Masih ingat dengan

saya ?”

2. “Bagaimana perasaan Bapak saat ini?”

1. S : “Ya, masih”

O : Klien menjawab dengan kontak mata.

2. S : “Saya baik”

Page 36: Askep HDR Tn. WS

3. “Kemarin kita berjanji pukul 10 akan

membicarakan kegiatan yang masih bisa

Bapak lakukan di rumah sakit. Apakah

Bapak bersedia?”

4. “Mau berapa lama bercakap-cakapnya?

Bagaimana jika 15 menit, dari pukul 10.00

sampai 10.15?”

5. “Bapak mau berbincang-bincang di mana?

Bagaimana jika di sini?”

6. “Pada pertemuan sebelumnya, kita telah

membahas tentang kegiatan/kemampuan

yang Bapak kerjakan atau miliki. Bapak bisa

menyapu, namun terkadang Bapak tidak

mau menyapu, namun bapak harus terus

O : Klien menjawab dengan tenang.

3. S : “Ya bersedia”

O : Klien menjawab dengan bersahabat.

4. S : “Ya boleh”

O : Klien tenang dan menjawab sambil

mengangguk.

5. S : “Ya.”

O : Klien menjawab sambil melihat perawat.

6. S : “Ya.”

O : Klien mengangguk pelan.

Page 37: Askep HDR Tn. WS

berlatih agar rutin menyapu.”

7. “Nah, selain menyapu apakah ada kegiatan/

kemampuan lain yang masih dapat

dikerjakan di rumah sakit?”

8. “Bagus sekali Bapak, apakah setiap pagi

Bapak membersihkan tempat tidur?”

9. “Bapak seharusnya setiap pagi harus mau

menyapu, merapikan tempat tidur dan

mencuci piring setelah makan. Apakah

Bapak mau?”

10. “Selain itu apakah Bapak suka mengobrol

dengan teman atau perawat di sini?”

7. S : “Ada. Ngepel, mencuci piring, mengelap

meja, mengambil snack dan makan. Tapi lebih

sering jalan-jalan.”

O : Klien menjawab dengan tenang dan kontak

mata pada perawat.

8. S : “Ya, tiap hari saya bersihkan”

O : Klien menjawab sambil melihat perawat.

9. S : “Ya, saya mau”

O : Klien kooperatif.

10. S : “Tidak, saya jarang mengobrol”

O : Klien menjawab dengan tenang dengan posisi

tetap diam.

Page 38: Askep HDR Tn. WS

11. “Bapak tidak usah malu dan malas untuk

berbicara, kalau Bapak suka mengobrol

nanti Bapak pasti banyak punya teman dan

tentunya bisa cepat dapat jodoh.”

12. “Apakah Bapak senang punya banyak

teman?”

13. “Bagus sekali kalau Bapak mau mencoba,

nanti saya kenalkan dengan teman saya.

Apakah Bapak bersedia?”

14. “Nah Bapak, sudah 15 menit kita

mengobrol. Sekarang sudah pukul 10.15,

jadi kita cukupkan dulu sampai di sini. Tadi

Bapak bagus sekali mau bercerita tentang

kemampuan yang masih dapat lakukan saat

11. S : “Oh iya”

O : Klien menjawab sambil mengangguk dan

tertawa.

12. S : “Ya, senang”

O : Klien menjawab dengan tenang dasn

kooperatif.

13. S : “Iya boleh”

O : Klien menjawab dengan yakin

.

14. S : “Iya luh”

O : Klien menjawab sambil menyebut nama

perawat.

Page 39: Askep HDR Tn. WS

ini. Serta jadwal kegiatan harian yaitu

merapikan tempat tidur, menyapu, dan

mencuci piring ya”

15. “Bagaimana perasaan Bapak setelah kita

mengobrol-ngobrol tadi?”

16. “Sekarang Bapak bisa istirahat. Kalau nanti

ada yang mau diceritakan atau ditanyakan,

Bapak bisa sampaikan saat bertemu lagi

dengan saya.”

17. ”Bagaimana kalau pada pertemuan

berikutnya kita kembali membicarakan

mengenai kegiatan sesuai kondisi sakit dan

kemampuan yang dimiliki?”

18. “Besok saya dinas pagi di ruangan ini.

15. S : “Sangat senang saya kenal iluh”

O : Klien menjawab dengan yakin sambil melihat

perawat.

16. S : “Ya terimakasih”

O : Klien kooperatif dan kontak mata mulai

membaik.

17. S : “Iya, boleh”

O : Klien menjawab dengan semangat.

18. S : “Ya baiklah, mau kok”

Page 40: Askep HDR Tn. WS

Bagaimana kalau besok kita ngobrol jam 12

setelah bapak makan siang ya? Jika Bapak

ingin mengobrol lagi, Bapak bisa ngobrol

dengan saya atau teman saya. Nanti teman

saya juga akan kesini. Bapak mau kan

berteman juga dengan teman saya?”

19. ”Untuk pertemuan berikutnya, Bapak mau

mengobrol dimana? Apakah di sini lagi?”

O : Klien kooperatif.

19. S : “Di sana ya, di dekat pintu”

O : Klien sudah lebih terbiasa berkomunikasi

dengan perawat.

Kamis, 22

Oktober

2015

Pukul 12.00

WITA

1 SP 4/TUK 5

Klien dapat melakukan kegiatan sesuai

kondisi sakit dan kemampuan yang dimiliki

1. “Selamat siang, Bapak. Masih ingat dengan

saya ?”

1. S : “Masih, iluh”

O : Klien tampak duduk dengan tenang saat

menjawab.

Page 41: Askep HDR Tn. WS

2. “Bagaimana perasaan Bapak saat ini?”

3. “Kemarin kita sudah berjanji mengobrol

mengenai kegiatan sesuai kondisi sakit dan

kemampuan yang dimiliki, Bapak sudah

siap bercerita?”

4. “Mau berapa lama bercakap-cakapnya?

Bagaimana jika 15 menit, dari pukul 12.00

sampai 12.15?”

5. “Bapak mau berbincang-bincang di mana?

Bagaimana jika di sini?”

6. “Pada pertemuan kali ini, kita akan

mengobrol mengenai kegiatan apa yang bisa

Bapak lakukan sesuai kondisi sakit dan

2. S : “Perasaan saya biasa saja”

O : Kontak bagus dan mau berinteraksi.

3. S : “Ya saya siap”

O : Klien kooperatif sambil duduk dengan tenang.

4. S : “Iya bisa”

O : Klien menunjukkan ekspresi bersahabat.

5. S : “Iya boleh, di sini saja”

O : Kontak mata klien cukup namun masih sering

menyendiri.

6. S : “Saya masih bisa melakukan semua kegiatan.

Menyapu di dalam kamar masih bisa. Tapi kalau

malas ya saya diam atau jalan-jalan.”

Page 42: Askep HDR Tn. WS

kemampuan yang Bapak miliki. Apa saja

kegiatan yang bisa Bapak lakukan saat

bapak kumat?

7. “Oh bagus sekali Pak, dalam kondisi sakit

Bapak bisa menyapu di dalam kamar”.

8. “Nah, lakukan kegiatan menyapu itu setiap

pagi hari sesuai jadwal yang kita buat

kemarin ya Pak”.

9. “Baiklah Bapak, sudah 15 menit kita

mengobrol. Sekarang sudah pukul 12.15,

jadi kita cukupkan dulu sampai di sini

ngobrolnya. Tadi Bapak bagus sekali mau

bercerita tentang kemampuan yang masih

dapat dilakukan saat ini.”

10. “Bagaimana perasaan Bapak setelah kita

O : Klien bercerita dengan pasti dan kooperatif.

7. S : -

O: Klien mengangguk pelan.

8. S : “Iya”

O : Klien semakin kooperatif dan mau

berkomunikasi.

9. S : “Ya terimakasih”

O : Klien tampak senang dan kontak mata baik.

Page 43: Askep HDR Tn. WS

mengobrol-ngobrol tadi?”

11. “Sekarang Bapak bisa istirahat. Kalau nanti

ada yang mau diceritakan atau ditanyakan,

Bapak bisa sampaikan saat bertemu lagi

dengan saya.”

12. ”Bagaimana kalau pada pertemuan

berikutnya kita membicarakan penggunaan

obat dengan prinsip 6 benar?”

13. “Bagaimana kalau besok jam 10 pagi? Kita

ngobrol selama 15 menit ya Pak, sampai

jam 10 lewat 15 menit. Bapak mau?”

14. ”Untuk pertemuan berikutnya, Bapak mau

mengobrol dimana? Apakah di tempat ini

lagi?”

10. S : “Saya senang bisa ngobrol dengan iluh”

O : Klien tampak kooperatif dan senang.

11. S : “Iya”

O : Klien menjawab sambil mengangguk.

12. S : “Ya boleh”

O : Klien menjawab dengan tenang.

13. S : “Iya saya mau”

O : Klien terlihat sudah mau terbiasa berbicara.

14. S : “Iya di sini saja”

O : Klien kooperatif dan tenang.

Page 44: Askep HDR Tn. WS

Jumat, 23

Oktober

2015

Pukul 10.00

WITA

1 SP 5/TUK 6

Klien dapat menggunakan obat dengan

prinsip benar

1. “Selamat pagi Bapak. Masih ingat dengan

saya?”

2. “Bagaimana perasaan Bapak saat ini?”

3. “Kemarin kita sudah berjanji hari ini jam 10

kita akan membicarakan penggunaan obat

dengan prinsip 6 benar. Apakah Bapak

bersedia?”

4. “Mau berapa lama bercakap-cakapnya?

Bagaimana jika 15 menit, dari pukul 10.00

sampai 10.15?”

1. S : “Pagi, ya saya masih ingat dengan iluh”

O : Kontak mata bagus dan interaksi cukup.

2. S : “Perasaan saya biasa saja”

O : Klien menjawab dengan santai dan pasti.

3. S : “Iya silakan”

O : Klien kooperatif dan tampak duduk tenang.

4. S : “Iya boleh”

O : Klien kooperatif dan antusias.

Page 45: Askep HDR Tn. WS

5. “Bapak mau berbincang-bincang di mana?

Bagaimana jika di sini?”

6. “Apakah Bapak tau obat apa yang bapak

minum? Apa warnanya? Apa manfaatnya?

Kapan aturan minumnya? Serta akibat jika

Bapak tidak minum obat?”

7. “Baiklah, kalau Bapak belum tau, akan saya

jelaskan ya.”

8. “Bapak mendapat terapi obat Cycozam

tablet 25 mg. Warna obatnya oranye muda.

Fungsinya sebagai obat penenang. Aturan

minumnya setiap pagi dan sore sesudah

makan. Pada pagi hari Bapak mendapat obat

1 tablet dan pada sore hari mendapat obat 2

tablet sesuai resep dokter. Jika Bapak tidak

5. S : “Iya saya mau di sini”

O : Klien duduk tenang di samping perawat.

6. S : “Tidak, saya belum tahu semua itu”

O : Klien tidak mengetahui tentang obatnya.

7. S : “Iya”

O: Klien tampak antusias untuk mendengar

penjelasan perawat.

8. S : “Iya saya ingin pulang”

O : Klien terlihat kooperatif dan mau mendengar

penjelasan perawat dan mengulang untuk

mengingat.

Page 46: Askep HDR Tn. WS

minum, bapak bisa kumat lagi dan akan

membuat Bapak lebih lama di sini. Bapak

ingin cepat pulang kan?”

9. “Nah Bapak, sudah 15 menit kita

mengobrol. Sekarang sudah pukul 10.15,

jadi kita cukupkan dulu sampai di sini. Tadi

Bapak bagus sekali sudah bisa

menyampaikan jenis obat yang Bapak

minum, warna obat, manfaat, aturan minum

obat dan akibat jika tidak minum obat.”

10. “Bagaimana perasaan Bapak setelah kita

mengobrol-ngobrol tadi?”

11. “Sekarang Bapak bisa istirahat. Kalau nanti

ada yang mau diceritakan atau ditanyakan,

Bapak bisa mencari saya di Nurse Station

ya, kita bisa mengobrol lagi dan

9. S : “Iya terimakasih”

O : Klien terlihat senang sambil sesekali

tersenyum pada perawat.

10. S : “Perasaan saya senang”

O : Klien tersenyum saat menjawab perawat.

11. S : “Iya sama-sama”

O : Klien terlihat senang dan mau berinteraksi

dengan baik.

Page 47: Askep HDR Tn. WS

menceritakan keluhan yang Bapak alami.

Saya tinggal ya Pak, terimakasih atas

waktunya.”

Evaluasi Hasil :

Hari/tanggal/jam Diagnosa Keperawatan Evaluasi

Senin, 19 Oktober

2015

Pukul. 11.15 WITA

Gangguan Konsep Diri

Harga Diri Rendah

S :

Klien mengatakan namanya “WS”, biasa dipanggil “S”. Sekarang berumur

32 tahun, berasal dari Munduktemu Tabanan. Klien mengatakan tinggal

bersama bibi dan adiknya. Klien mengatakan ia bekerja sebagai petani kopi.

O :

Klien sering terlihat menyendiri dan jarang bergaul. Namun klien kooperatif

dan mau menjawab pertanyaan perawat.

A :

TUK 1 tercapai.

P :

Pertahankan kondisi klien dan lanjutkan TUK 2.

Page 48: Askep HDR Tn. WS

Selasa, 20 Oktober

2015

Pukul. 16.15 WITA

Gangguan Konsep Diri

Harga Diri Rendah

S :

Klien mengatakan ia biasa merapikan tempat tidur, menyapu, dan mencuci

piring. Ia mengatakan sering melakukan kegiatan tersebut.

O :

Klien tampak tenang, mau menjawab pertanyaan yang diberikan, klien mau

menatap perawat saat berbicara namun kontak mata masih terbatas.

A :

TUK 2 tercapai.

P :

Pertahankan kondisi klien dan lanjutkan TUK 3.

Rabu, 21 Oktober

2015

Pukul. 10.15 WITA

Gangguan Konsep Diri

Harga Diri Rendah

S :

Klien mengatakan ia biasa melakukan kegiatan seperti merapikan tempat

tidur, menyapu dan mencuci piring. Klien mengatakan lebih sering jalan-

jalan dan mengambil snack.

O :

Klien tampak tenang, mau menjawab pertanyaan yang diberikan, klien mau

menatap perawat saat berbicara sambil sesekali tersenyum.

A :

Page 49: Askep HDR Tn. WS

TUK 3 tercapai.

P :

Pertahankan kondisi klien dan lanjutkan TUK 5.

Kamis, 22 Oktober

2015

Pukul. 12.15 WITA

Gangguan Konsep Diri

Harga Diri Rendah

S :

Klien mengatakan dalam kondisi sakit ia masih bisa menyapu, namun jika

malas, ia memilih diam kadang berjalan-jalan.

O :

Klien masih sering terlihat menyendiri dan interaksi dengan klien lain dan

perawat sudah membaik.

A :

TUK 5 tercapai sebagian.

P :

Ulangi TUK 5 dan lanjutkan TUK 6.

Jumat, 23 Oktober

2015

Pukul 10.15 WITA

Gangguan Konsep Diri

Harga Diri Rendah

S :

Klien mengatakan ia mengobrol dengan temannya saat sedang sakit dan

tetap berusaha melaksanakan kegiatannya sesuai jadwal. Klien mengatakan

ia minum obat 2x sehari, pagi 1 dan sore 2. Ia mengatakan minum satu jenis

obat untuk penenang. Ia mengatakan tujuan minum obat adalah agar cepat

sembuh dan bisa pulang.

Page 50: Askep HDR Tn. WS

O :

Klien menjawab dengan pelan dan terstruktur. Kontak mata bagus dan klien

berinteraksi dengan baik.

A :

TUK 4 dan 5 tercapai.

P :

Pertahankan kondisi klien, ingatkan agar melaksanakan kegiatan sesuai

jadwal setiap hari dan agar meningkatkan interaksi dengan klien lain

maupun dengan petugas kesehatan.

Page 51: Askep HDR Tn. WS
Page 52: Askep HDR Tn. WS

Bangli, 24 Oktober 2015

Pembimbing Praktik/CI Mahasiswa,

Ns. I Wayan Eka Susana, S. Kep. Luh Putu Retikawati

NIP. 197602221999031003 NIM. P07120213007

Pembimbing Akademik/CT

Ns. I Nengah Sumirta, SST., S. Kep., M. Kes.

NIP. 196502251986031002