Tak Stimulasi Persepsi Hdr Kel 1

23
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI PERSEPSI: HARGA DIRI RENDAHDI RUANG KENARI RSJ Dr. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG – MALANGTANGGAL 2 JUNI – 14 JUNI 2014 PROPOSAL Oleh Tim 1 : 1. AHMAD YAINUL 2. AMINATUS ZUHRIYAH 3. DESTA NURWAHYU W.S 4. HYAN OKTODIA BASUKI 5. IKA DESTI SRIMURYANI 14.04.3.149. 0122 14.04.3.149. 0123 14.04.3.149. 0125 14.04.3.149. 0126 14.04.3.149.

description

Tak Stimulasi Persepsi Hdr Kel 1

Transcript of Tak Stimulasi Persepsi Hdr Kel 1

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI PERSEPSI: HARGA DIRI RENDAHDI RUANG KENARI RSJ Dr. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG MALANGTANGGAL 2 JUNI 14 JUNI 2014

PROPOSAL

Oleh Tim 1 :1. AHMAD YAINUL2. AMINATUS ZUHRIYAH3. DESTA NURWAHYU W.S4. HYAN OKTODIA BASUKI5. IKA DESTI SRIMURYANI14.04.3.149.012214.04.3.149.012314.04.3.149.012514.04.3.149.012614.04.3.149.0127

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATANSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NAHDLATUL ULAMA TUBAN2014KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esakarena atas berkat dan karunianya-Nya proposal ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.Proposal Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi: Harga Diri Rendah ini dibuat untuk memenuhi tugas Profesi Keperawatan Jiwa STIKES NU Tuban di RSJ DR. Radjiman Wediodiningrat Lawang Malang.Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat:1. Bapak Mokhammad Nurhadi, S.Kep., Ns., MM., selaku Kaprodi Profesi Keperawatan STIKES NU Tuban yang telah memberi bimbingan terhadap proposal ini.2. Bapak M. Supriyadi, S.Kep., Ns., selaku pembimbing klinik di Ruang Kenari RSJP. Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan demi terselesaikannya proposal ini.3. Rekan-rekan dan semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan proposal ini.Kami menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari sempurna.Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan proposal ini di masa mendatang.Semoga proposal ini dapat bermanfaat bagi para mahasiswa khususnya keperawatan.Dan semoga proposal ini dapat dijadikan sebagai bahan acuan untuk pembuatan proposal selanjutnya serta dapat menambah pengetahuan para mahasiswa khususnya keperawatan. Malang, 10 Juni 2014

Penyusun

BAB 1PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangHarga diri rendah merupakan komponen konsep diri.Harga diri merupakan perasaaan yang berasal dari penerimaan diri sendiri tanpa syarat walaupun melakukan kesalahan, kekalahan, kegagalan, tetap merasa penting dan berharga (Stuart, 2007).Pada pasien dengan gangguan jiwa dengan kasus gangguanharga diri sulit menerima diri sendiri dan menjalin hubungan personal dengan orang lain. Bila situasi ini tidak ditangani dengan baik maka akan muncul harga diri rendah yang sangat kronis.Hampir di seluruh dunia terdapat sekitar 450 juta (11%) orang yang mengalami skizofrenia (ringan sampai berat) (WHO, 2006). Berdasarkan survey di Ruang Kenari RSJP Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang, didapatkan 80% dari 34 pasien mengalami gangguan konsep diri: harga diri rendah, 20% lainnya mengalami gangguan kejiwaan yang berbeda seperti: halusinasi, menarik diri dan waham.Harga diri rendah disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan. Hal ini menyebabkan seseorang merasa memiliki kekurangan yang membuat seseorang menjadi malu, merasa tidak diterima, tidak percaya diri jika berhubungan dengan orang lain. Dampak dari hal tersebut adalah seseorang akan mengalami gangguan harga diri rendah yang digambarkan sebagai perasaan negatif terhadap diri sendiri, hilang perasaan diri, dan merasa gagal mencapai keinginan. Penatalaksanaan klien dengan gangguan konsep diri: harga diri rendah dapat dilakukan dengan Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) stimulasi persepsi: harga diri rendah. Klien dengan gangguan harga diri rendah dapat tertolong dalam hal sosialisasi dengan lingkungan sekitarnya, mengidentifikasi aspek positif dan kemampuan yang dimiliki klien, serta dapat menilai kemampuan yang dimiliki untuk dilaksanakan.

1.2 Tujuan1.2.1 Tujuan UmumKlien dapat memiliki konsep diri yang positif1.2.2 Tujuan Khusus1. Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat2. Klien dapat mengidentifikasi aspek positif dan kemampuan yang dimiliki3. Klien dapat menilai kemampuan yang dimiliki untuk dilaksanakan4. Klien dapat merencanakan kegiatan yang sesuai yang kemampuan yang dimiliki5. Klien dapat melakukan kegiatan sesuai rencana yang dibuat6. Klien dapat memanfaatkan sistem dukungan yang ada

BAB 2PEMBAHASAN

2.1 DefinisiGangguan harga diri rendah adalah evaluasi diri atau kemampuan diri yang negatif, dapat diekpresikan langsung ataupun tidak langsung (Townsend, 1998).

2.2 PenyebabMenurut Towsend, 1998 dalam Stuart, 2007 menyebutkan bahwa penyebab harga diri rendah adalah :1) Kurang umpan balik positif.2) Tidak terpenuhinya kebutuhan ketergantungan.3) Retardasi perkembangan ego.4) Menceritakan umpan balik negatif, mengakibatkan berkurangnya harga diri.5) Faktor pribadi atau situasi disfungsi sistem keluarga atau tidak ada dukungan sosisal.

2.3 Karakteristik dan Perilaku yang Ditampilkan1) Kesulitan menerima penguatan positif2) Tidak berpartisipasi dalam terapi:a) Menyatakan penyangkalan dirib) Evaluasi diri sebagai tidak mampu mengatasi kejadian-kejadian.c) Ragu-ragu mencoba situasi baru atau hal baru karena takut gagal.d) Proyeksi kesalahan atau tanggung jawab untuk permasalahan.e) Merasiaonalkan kegagalan personal.f) Sangat sensitif terhadap sikap meremehkan atau kritikan.g) Waham kebesaran.3) Kurang kontak mata.4) Manipulasi seorang staf terhadap staf yang lain sebagai usaha untuk mencapai hak-haknya yang khusus.5) Ketidakmampuan membentuk hubungan personal yang dekat dan akrab.6) Merendahkan orang lain sebagai usaha untuk meningkatkan perasaan dirinya sendiri.

2.4 Tujuan Terapai Aktivitas Kelompok1) Tujuan Umuma) Klien mampu mengenali gangguan harga diri yang dialami.b) Klien mampu meningkatkan harga diri agar rentang respon konsep diri juga meningkat.2) Tujuan Khususa) Klien dapat membina hubungan saling percaya.b) Klien mampu mengidentifikasi pengalaman berulang dalam pikiran klien.c) Klien mampu mengidentifikasi hal-hal positif di dalam dirinya.

2.5 Tugas Terapis1) LeaderTugas :a) Memimpin jalannnya terapi aktifitas kelompok.b) Merencanakan, mengontrol dan mengatur jalannnya terapi.c) Menyampaikan materi sesuai tujuan TAK.d) Memimpin diskusi kelompok.2) Co. LeaderTugas:a) Membuka acara.b) Mendampingi leader.c) Mengambil alih posisi leader jika leader bloking.d) Menyerahkan kembali posisi kepada leader.e) Menutup acara diskusi.3) Fasilitatora) Ikut serta dalam kegiatan kelompok.b) Memberikan stimulus dan motivator pada anggota kelompok untuk aktif mengikuti jalannnya terapi.4) Observera) Mencatat serta mengamati respon klien (dicatat pada format yang tersedia).b) Mengevaluasi jalannya aktivitas kelompok dari mulai persiapan, proses, hingga penutupan.

2.6 Rencana Pelaksanaan (Pre Planning) TAK Stimulasi Persepsi: Harga Diri Rendah1) Sesi I: Identifikasi hal positif pada diri(1) Tujuana) Klien dapat mengidentifikasi pengalaman yang tidak menyenangkanb) Klien dapat mengidentifikasi hal positif pada dirinya.(2) Kriteria KlienKlien sebagai anggota yang mengikuti terapi aktifitas kelompok ini adalah:a) Klien dengan riwayat gangguan harga diri rendahb) Klien yang mengikuti TAK ini tidak mengalami perilaku menutup diri atau sulit berinteraksi.c) Klien dapat diajak kerjasama (cooperative).d) Klien dapat bicara dan menulis.(3) Pembagian Tugas TerapisYang bertugas dalam TAK kali ini disesuaikan dengan petugas setiap sesi yang telah disepakati sebagai berikut:a) Leader: Hyan Oktodia Basukib) Co. Leader: Desta Nurwahyu W.Sc) Fasilitator 1: Ahmad Yainuld) Fasilitator 2: Aminatuz Zuhriyahe) Observer: Ika Desti Srimuryani(4) Waktu dan Tempat PelaksanaanTerapi aktifitas kelompok ini dilaksanakan pada:a) Hari/Tanggal:Rabu, 11 Juni 2014b) Waktu: Pukul 09.00 09.45 WIBc) Tempat: Di halaman Ruang Kenarid) Anggota:(5) Settinga) Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaranb) LCo. LKFKFKORuang tenang dan nyaman.

(6) Alata) Spidol sebanyak jumlah peserta yang mengikuti TAK.b) Kertas HVS sebanyak dua kali jumlah peserta yang mengikuti TAK.(7) Metodea) Diskusib) Permainan(8) Langkah Kegiatana) Persiapan (a) Memilih klien sesuai dengan indikasi, yaitu klien dengan gangguan konsep diri: harga diri rendah.(b) Membuat kontrak dengan klien.(c) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.b) Orientasi(a) Salam terapeutik1) Salam dari terapis kepada klien2) Terapis dan klien saling memperkenalkan diri dengan nama panggilan, keduanya memakai papan nama.(b) Evaluasi/ValidasiMenanyakan perasaan klien saat ini.c) Kontrak(a) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu bercakap-cakap tentang hal positif diri sendiri. (b) Menjelaskan aturan main berikut:1) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin kepada terapis.2) Lama kegiatan 45 menit.3) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.d) Tahap Kerja(a) Terapis memperkenalkan diri: nama lengkap dan papan panggilan serta memakai papan nama.(b) Terapis membagikan kertas dan spidol pada klien.(c) Terapis meminta menuliskan pengalaman yang tidak menyenangkan (d) Terapis memberikan pujian atas peran serta klien.(e) Terapis membagikan kertas yang kedua.(f) Terapis meminta tiap klien menulis hal positif tentang dirinya sendiri: kemampuan yang dimiliki, kegiatan yang biasa dilakukan di rumah dan di rumah sakit.(g) Terapis meminta klien membacakan hal positif yang sudah ditulis secara bergiliran sampai semua klien mendapatkan giliran. (h) Terapis memberikan pujian pada setiap peran klien.e) Tahap Terminasi(a) Evaluasi1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.2) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.(b) Tindak lanjutTerapis meminta klien menulis hal positif lain yang belum tertulis.(c) Kontrak yang akan datang1) Menyepakati TAK yang akan datang, yaitu melatih hal positif yang dapat diterapkan di rumah sakit dan di rumah.2) Menyepakati waktu dan tempat.(d) Evaluasi dan Dokumentasi1) Evaluasi Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk stimulasi persepsi: harga diri rendah Sesi I, kemampuan klien yang diharapkan adalah menuliskan pengalaman tidak menyenangkan dan aspek positif (kemampuan) yang dimiliki. Evaluasi StrukturEvaluasi tentang : ketersediaan sarana prasarana saat melakukan TAK, waktu pelaksanaan TAK sesuai dengan pre planning/ tidak, peserta kooperatif / tidak. Evaluasi ProsesJalan TAK lancar/ tidak, klien dapat mengikuti dari awal hingga akhir penyampaian materi sesuai preplannning/ tidak. Evaluasi HasilKlien dapat menuliskan kemampuannya yang positif serta negatif.Semua untuk memperbaiki hal negatif.

(9) DokumentasiDokumentasi kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses keperawatan tiap klien. Contoh: klien mengikuti sesi I, TAK stimulasi persepsi harga diri rendah. Klien mampu menuliskan tiga hal pengalaman yang tidak menyenangkan, mengalami, mengalami kesulitan menyebutkan hal positif diri.Anjurkan klien menulis kemampuan dan hal positif dirinya dan tingkatkan kemampuan reinforcement.NoNama KlienMenuliskan pengalaman tidak menyenangkanMenulis hal positif diri sendiri

1

2

3

4

5

Petunjuk: 1) Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.2) Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan menyebutkan lima benar cara minum obat, keuntungan minum obat, dan akibat tidak patuh minum obat. Beri tanda ( ) jika klin mampu dan beri tanda ( X) jika klien tidak mampu.

2) Sesi II: Melatih positif pada diri(1) Tujuan a) Klien dapat melatih hal positif yang dapat digunakanb) Klien dapat memilih hal positif yang akan dilatihc) Klien dapat melatih hal positif diri yang telah dilatihd) Klien dapat menjadwalkan penggunaan kemampuan yang telah dilatih.(2) Kriteria KlienKlien sebagai anggota yang mengikuti terapi aktivitas kelompok ini adalah:a) Klien dengan riwayat gangguan harga diri rendah.b) Klien yang tyelah mengikuti TAK sesi I.c) Klien dapat diajak kerjasama (cooperative).d) Klien dapat berbicara dan menulis.(3) Pembagian Tugas TerapisYang bertugas dalam TAK kali ini disesuaikan dengan petugas setiap sesi yang telah disepakati sebagai berikut:a) Leader: Ika Desti Srimuryanib) Co. Leader: Ahmad Yainulc) Fasilitator 1: Hyan Oktodia Basukid) Fasilitator 2: Aminatus Zuhriyahe) Observer: Desta Nurwahyu W.S(4) Waktu dan Tempat PelaksanaanTerapi aktivitas kelompok ini dilaksanakan pada :a) Hari/Tanggal: Kamis, 12 Juni 2014b) Waktu:Pukul 09.00 09.45 WIBc) Tempat: Di Halaman Ruang Kenarid) Anggota:(5) Settinga) Terapis dan Klien duduk bersam dalam lingkaran.b) Ruang tenang dan nyaman.

LCo. LKFKFKO

(6) Alata) Spidol dan papan tulis atau whiteboard.b) Sesuaikan dengan kemampuan yang akan dilatih.c) Kertas daftar kemampuan positif pada sesi 1.d) Jadwal kegiatan sehari-hari dan pulpen.(7) Metodea) Diskusi b) Permainan (8) Langkah Kegiatana) Persiapan(a) Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah mengikuti sesi I(b) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.b) Orientasi(a) Salam terapeutik1) Salam dari terapis kepada klien2) Terapis dan klien keduanya memakai papan nama(b) Evaluasi/Validasi1) Menanyakan perasaan klien saat ini.2) Menanyakan apakah ada tambahan hal positif klien.(c) Kontrak1) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu melatih hal positif pada klien2) Menjelaskan aturan main.(1) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin kepada terapis(2) Lama kegiatan 45 menit(3) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.c) Tahap Kerja(a) Terapis meminta klien membaca ulang daftar kemampuan positif pada sesi I dan memilih satu untuk dilatih(b) Terapis meminta klien menyebutkan pilihannya dan ditulis di whiteboard.(c) Terapis meminta semua klien untuk memilih satu dari daftar di whiteboard. Kegiatan paling banyak dipilih diambil untuk dilatih.(d) Terapis memberikan pujian atas peran serta klien(e) Terapis memilih cara pelaksanaan kegiatan/ kemampuan yang dipilih dengan cara berikut:1) Terapis memperagakan2) Klien memperagakan ulang secara bergiliran3) Kegiatan a sampai d dapat diulang untuk kemampuan atau kegiatan berbeda.d) Tahap Terminasi(a) Evaluasi1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.2) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.(b) Tindak LanjutTerapis meminta klien memasukkan kegiatan yang telah dilatih pada jadwal kegiatan sehari-hari.(c) Kontrak yang akan datang1) Menyepakati TAK yang akan datang untuk hal positif lain2) Menyepakati waktu dan tempat sampai aspek positif selesai dilatih.e) Evaluasi dan Dokumentasi(a) Evaluasi Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi persepsi: harga diri rendah sesi II, kemampuan klien yang diharapkan adalah memiliki satu hal positif yang akan dilatih dan memperagakannya.1) Evaluasi StrukturEvaluasi tentang : ketersediaan sarana-prasarana saat melakukan TAK, waktu pelaksaan TAK sesuai dengan pre planning/tidak, peserta kooperatif/tidak.2) Evaluasi ProsesJalannya TAK lancar/tidak, klien dapat mengikuti dari awal hingga akhir, penyampaian materi sesuai preplanning/tidak.3) Evaluasi HasilKlien mampu memilih satu kegiatan positif. Klien bersedia dilatih kegiatan positif yang dipilih dan memperagakannya di depan teman-teman.(b) DokumentasiDokumentasi kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses keperawatan tiap klien. Contoh: klien mengikuti sesi II, TAK stimulasi persepsi: harga diri rendah. Klien telah melatih merapikan tempat tidur.Anjurkan san jadwalakan agar klien melakukannya serta berikan pujian.NoNama KlienMembaca daftar hal positifMemilih satu hal positif yang akan dilatihMemperagakan kegiatan positif

1

2

3

4

5

Petunjuk: a) Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.b) Untuk setiap klien, beri penilaian tentang kemampuan menyebutkan lima benar cara minum obat, keuntungan minum obat, dan akibat tidak patuh minum obat. Beri tanda ( ) jika klien mampu dan beri tanda (X) jika klien tidak mampu.

2.7 Tata Tertib dan Program Antisipasi1) Tata Tertib(1) Peserta bersedia mengikuti kegiatan TAK.(2) Peserta wajib hadir 5 menit sebelum acara dimulai.(3) Peserta berpakaian rapih, bersih dan sudah mandi.(4) Tidak diperkenankan makan, minum, merokok selama kegiatan TAK berlangsung.(5) Jiwa ingin mengajukan/menjawab pertanyaanm peserta mengangkat tangan kanan dan berbicara setelah dipersilahkan oleh pemimpin.(6) Peserta yang mengacaukan jalannya acara akan dikeluarkan.(7) Peserta dilarang keluar sebelum acara TAK selesai.(8) Apabila waktu TAK sesuai kesepakatan telah habis, namun TAK belum selesai, maka pemimpin akan meminta persetujuan anggota untuk memperpanjang waktu TAK kepada anggota.2) Program AntisipasiAda beberapa langkah yang dapat diambil dalam mengantisipasi kemungkinan yang akan terjadi pada pelaksanaan TAK. Langkah-langkah yang diambil dalam program antisipasi masalah adalah:(1) Apabila ada klien yang telah yang telah bersedia untuk mengikuti TAK, namun pada saat pelaksaan TAK tidak bersedia, maka langkah yang diambil adalah: mempersiapkan klien cadangan yang telah diseleksi sesuai dengan kriteria dan telah disepakati dan telah disepakati oleh anggota kelompok lainnya.(2) Apabila dalam pelaksanaan ada anggota kelompok yang tidak menaati tata tertib yang telah disepakati, maka berdasarkan kesepakatan ditegur terlebih dahulu dan bila masih tidak cooperative maka dikeluarkan dari kegiatan.(3) Bila ada anggota kelompok yang melakukan kekerasan, leader memberitahukan kepada anggota TAK bahwa perilaku kekerasan tidak boleh dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA

Kelaiat BA dan Akemat.(2005). Keperawatan Jiwa Terapi Aktivitas Kelompok. Jakarta: EGCKeliat BA, Panjaitan RA, Helena N, (2006). Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa.Edisi 2.Jakarta : EGCStuart GA.(2007). Buku Saku Keperawatan Jiwa Edisi 5. Jakarta : EGCTownsend MC.(1998). Buku Saku Diagnosa Keperawatan Pada Keperawatan Psiaktri: Pedoman untuk Pembuatan Rencana Keperawatan. Jakarta : EGC