PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN...

186
PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC RANGE) DI KALANGAN ANGGOTA KOMUNITAS FOTOGRAFI FISIP (KFF) UNTIRTA SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana (S1) Ilmu Komunikasi Konsentrasi Jurnalistik Program Studi Ilmu Komunikasi Oleh : TB ACHMAD MAULANA NIM. 666 2092 666 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA 2016

Transcript of PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN...

Page 1: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

PEMAHAMAN FOTO HDR

(HIGH DYNAMIC RANGE)

DI KALANGAN ANGGOTA

KOMUNITAS FOTOGRAFI FISIP (KFF)

UNTIRTA

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana (S1)

Ilmu Komunikasi Konsentrasi Jurnalistik Program Studi Ilmu Komunikasi

Oleh :

TB ACHMAD MAULANA

NIM. 666 2092 666

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

2016

Page 2: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA
Page 3: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA
Page 4: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA
Page 5: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

PERSEMBAHAN

Jangan meninggalkan diri, atau kau yang akan tertinggal.

Tak ada orang lain yang memberi jalan, tanpa kau sendiri

yang membuka jalan itu

Semakin kau penasaran, semakin berani kau mengambil resiko,

makin banyak pula yang kau dapatkan

Lebih baik menjadi kepala ikan teri, daripada jadi ekor ikan

hiu

Do’a, Usaha, Ikhtiar, dan Tawakal merupakan tangga

kesuksesan

SKRIPSI INI DIPERSEMBAHKAN

Untuk kedua orang tuaku yang telah

berkorban, bersabar, memberikan do’a, nasihat,

dukungan, serta kasih sayang yang begitu besar.

Tak lupa untuk adik-adikku tersayang,

serta semua yang menyayangiku.

Page 6: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

i

ABSTRAKSI

Tb Achmad Maulana. 092666. “Pemahaman Foto HDR (High Dynamic

Range) Di Kalangan Anggota Komunitas Fotografi FISIP (KFF) Untirta”.

SKRIPSI. Program Studi Ilmu Komunikasi. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. 2016.

Komunitas Fotografi FISIP (KFF) Untirta merupakan sebuah komunitas foto yang

merangkul para pehobi dan pecinta fotografi. KFF ini masih bersifat komunitas

yang ruang lingkupnya masih tergolong kecil, karna mayoritas anggotanya adalah

mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP). Namun, tidak menutup

kemungkinan dari fakultas lain pun bisa ikut bergabung. Komunitas ini terbentuk

pada tanggal 11 November 2011 yang bertujuan sebagai wadah bagi para pehobi

fotografi untuk saling berbagi ilmu dan berkarya bersama.

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pemahaman mengenai arti, teknik

pembuatan, dan pemanfaatan foto HDR (High Dynamic Range) di kalangan

anggota Komunitas Fotografi FISIP (KFF) Untirta dengan menggunakan teori

perbedaan individual.

Menggunakan metode kualitatif dengan paradigma post-positivisme yang

bertujuan untuk mendeskripsikan fenomena dengan sedalam-dalamnya melalui

wawancara mendalam dan studi pustaka untuk mengumpulkan data penelitian.

Informan penelitian berjumlah 5 orang dari anggota Komunitas Fotografi FISIP

(KFF) Untirta. Triangulasi digunakan untuk menguji validitas temuan data di

lapangan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak semua anggota Komunitas Fotografi

FISIP (KFF) Untirta memahami tentang HDR (High Dynamic Range) dalam

fotografi. Dari kelima informan terpilih, Gilang Arasky R. Manto dapat

memberikan informasi dan data-data yang relatif lebih detail. Lalu, Antoni Budi

Mulia memberi data dan informasi yang lebih singkat. Sedangkan, ketiga

informan lainnya (Hikmat Rachmatullah, Noval Afif, dan Harry Setiawan)

memberikan data dan informasi yang relatif sama mengenai pemahaman foto

HDR (High Dynamic Range).

Kata kunci: Pemahaman, Komunitas, Fotografi, HDR (High Dynamic Range),

Teori perbedaan Individual.

Page 7: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

ii

ABSTRACT

Tb. Achmad. Maulana. 092666. "Understanding Photo HDR (High Dynamic

Range) Among Members Of The Photography Community Faculty of Social

and Political Science, Sultan Ageng Tirtayasa University (Untirta)". THESIS.

Communication Science Program. The Faculty of Social and Political Science.

Sultan Ageng Tirtayasa University. 2016.

The Photography Community Faculty of Social and Political Science, Sultan

Ageng Tirtayasa University (Untirta) constitute a community of photography

embracing the exciter and lovers of photography. KFF are still in community

which the scopes is still quite low, because the majority of members are students

of The Faculty of Social and Political Science. But, it is possible of the other

faculty so can joined. This community formed on November 11th, 2011, aimed at

as a forum for the exciter of photography to share sciences and work together.

This research aims to described understanding of meaning, making techniques,

and utilization of photo HDR (High Dynamic Range) on among members of The

Photography Community Faculty of Social and Political Science, Sultan Ageng

Tirtayasa University (Untirta) by using the individual differences theory.

In a qualitative with the post-positivism of paradigm aimed at described

phenomena profusely through in-depth interiews and literature study to collect

data of reseach. Informants of research were 5 people from members of The

Photography Community Faculty of Social and Political Science, Sultan Ageng

Tirtayasa University (Untirta). Triangulation used to test the validty of data

findings in the field.

The results showed that not all members of The Photography Community Faculty

of Social and Political Science, Sultan Ageng Tirtayasa University (Untirta)

understood about HDR (High Dynamic Range) in photography. From 5

informants elected, Gilang Arasky R. Manto can provide information and the data

relatively more details. Than, Antoni Budi Mulia give the data and informations

shorter. While, three other informants (Hikmat Rachmatullah, Noval Afif, and

Harry Setiawan) providing the data and informations are relatively similiar an

understanding about photo HDR (High Dynamic Range).

Keywords: Understanding, Community, Photography, HDR (High Dynamic

Range), The individual differences theory.

Page 8: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

iii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Bismillahirrahmanirrahim

Puja dan puji syukur, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan nikmat, rahmat, dan karunia-Nya, sehingga penulisan skripsi ini

dapat diselesaikan. Tak lupa shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada

junjungan kita Rasulullah Muhammad SAW, beserta keluarga dan para

sahabatnya, semoga kita mendapatkan syafa’atnya. Amin

Adapun penulisan skripsi ini, dimaksudkan untuk memenuhi salah satu

syarat dalam mencapai gelar sarjana ilmu komunikasi pada Program Studi Ilmu

Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis sangat menyadari banyak

kekurangan dan masih jauh dari kata sempurna, karna keterbatasan penulis

sebagai manusia yang tak pernah luput dari kata salah.

Ucapan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya, penulis sampaikan

kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini,

diantaranya kepada:

1. Yth. Kedua orang tuaku, sembah sujudku dipangkuannya, adik-adikku

tersayang, serta keluarga besar tercinta. Terima kasih atas

pengorbanan, kesabaran, air mata, nasihat, dukungan, senyum, serta

selalu mendo’akanku sampai saat ini, gelar ini dihaturkan.

Page 9: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

iv

2. Yth. Bapak Prof. Dr. H. Sholeh Hidayat, M.Pd selaku Rektor

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

3. Yth. Bapak Dr. Agus Sjafari, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

4. Yth. Ibu Dr. Rahmi Winangsih, M.Si selaku Ketua Program Studi Ilmu

Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan

Ageng Tirtayasa.

5. Yth. Bapak Darwis Sagita, M. I.Kom selaku Sekretaris Program Studi

Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Sultan Ageng Tirtayasa.

6. Yth. Bapak Muhammad Jaiz, S.Sos, M.Pd selaku dosen pembimbing I.

Terimakasih atas waktu, dukungan, bimbingan, serta arahannya kepada

penulis.

7. Yth. Bapak Burhanuddin Mujtaba, SE, M.Si selaku dosen

pembimbing II. Terimakasih atas waktu, dukungan, bimbingan, serta

arahannya selama ini.

8. Yth. Dosen-dosen dan staff-staff Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Terimakasih atas bantuannya

selama ini.

9. Yth. Anggota Komunitas Fotografi FISIP (KFF) Untirta. Terimakasih

atas dukungan dan bantuan selama penelitian berlangsung.

10. Yth. Keluarga Sanggar Embun tercinta. Terimakasih atas nasihat,

dukungan, motivasi, serta do’anya selama ini.

Page 10: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

v

11. Yth. Bapak Firman Lie selaku dosen Institut Kesenian Jakarta (IKJ).

Terimakasih atas bantuan, bimbingan dan arahannya.

12. Yth. Orang-orang terdekat, kawan-kawan seperjuangan, kawan-kawan

UKM Klasik Untirta, Kedai Bilop, serta sahabat-sahabat terbaik

lainnya. Terimakasih atas kebersamaan, bantuan, dukungan, dan

do’anya selama ini.

13. Semua pihak yang telah banyak membantu penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih banyak.

Harapan penulis, semoga skripsi ini dapat menambah wawasan serta

bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya. Kebaikan akan

dibalas dengan kebaikan. Semoga Allah SWT membalas kebaikan bagi pihak-

pihak yang telah banyak membantu, dan semoga kita semua selalu diberi

keberkahan oleh-Nya. Amin

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Serang, 25 Maret 2016

Penulis

TB ACHMAD MAULANA

Page 11: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

vi

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS

PERSEMBAHAN

ABSTRAKSI ......................................................................................................... i

ABSTRACT .......................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ......................................................................................... iii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ vi

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xi

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1

1.2 Perumusan Masalah ................................................................................... 6

1.3 Identifikasi Masalah .................................................................................. 6

1.4 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 6

1.5 Manfaat Penelitian .................................................................................... 7

1.5.1 Manfaat Teoritis ............................................................................ 7

1.5.2 Manfaat Praktis .............................................................................. 7

1.5.2.1 Bagi peneliti ............................................................................. 7

1.5.2.2 Bagi Akademi ........................................................................... 7

Page 12: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

vii

1.5.2.3 Bagi Lembaga .......................................................................... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Komunikasi ............................................................................................... 9

2.1.1 Pengertian Komunikasi ................................................................. 9

2.1.2 Fungsi Komunikasi ..................................................................... 13

2.2 Komunikasi Visual .................................................................................. 17

2.2.1 Pengertian Komunikasi Visual .................................................... 17

2.2.2 Fungsi Komunikasi Visual ........................................................... 19

2.3 Pemahaman ............................................................................................. 20

2.3.1 Definisi Pemahaman ..................................................................... 20

2.3.2 Tingkatan-tingkatan Dalam Pemahaman ...................................... 21

2.4 Fotografi .................................................................................................. 23

2.4.1 Pengertian Fotografi ..................................................................... 23

2.4.2 Fotografi Analog ke Digital ......................................................... 27

2.4.2.1 Perkembangan Evolutif .......................................................... 27

2.4.2.2 Fotografi Teknologi Terkini = Foto Digital ........................ 29

2.4.3 Foto: Sebuah Media Komunikasi ................................................. 31

2.5 Teknik Olah Foto ..................................................................................... 34

2.5.1 HDR (High Dynamic Range) ....................................................... 35

2.5.2 Sejarah HDR (High Dynamic Range) .......................................... 40

2.5.3 Fungsi HDR (High Dynamic Range) Dalam Fotografi ................ 44

Page 13: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

viii

2.5.4 Teknik HDR (High Dynamic Range) Dalam Fotografi ............... 45

2.5.4.1 Multiple Exposure .................................................................. 45

2.5.4.2 Fitur HDR (High Dynamic Range) Pada Kamera .................. 47

2.5.5 Pemanfaatan Foto HDR (High Dynamic Range) ........................ 48

2.6 Komunitas Fotografi FISIP (KFF) Untirta ............................................... 56

2.6.1 Sejarah Komunitas Fotografi FISIP (KFF) Untirta ...................... 56

2.6.2 Visi dan Misi Komunitas Fotografi FISIP (KFF) Untirta ............ 56

2.6.2.1 Visi ......................................................................................... 56

2.6.2.2 Misi ........................................................................................ 57

2.6.3 Motto Komunitas Fotografi FISIP (KFF) Untirta ........................ 57

2.6.4 Struktur Komunitas Fotografi FISIP (KFF) Untirta ..................... 57

2.6.5 Kriteria Anggota Komunitas Fotografi FISIP (KFF) Untirta ...... 58

2.6.6 Program Kegiatan Komunitas Fotografi FISIP (KFF) Untirta .... 58

2.6.7 Prestasi Anggota Komunitas Fotografi FISIP (KFF) Untirta ...... 59

2.7 Individual Differences Theory (Teori Perbedaan Individual) .................. 60

2.8 Penelitian Sebelumnya ............................................................................. 61

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Paradigma Penelitian ................................................................................ 67

3.2 Metode Penelitian ..................................................................................... 68

3.3 Sifat Penelitian ......................................................................................... 70

3.4 Instrumen Penelitian ................................................................................. 70

Page 14: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

ix

3.5 Informan Penelitian .................................................................................. 71

3.6 Teknik Pengumpulan Data ....................................................................... 73

3.6.1 Wawancara ................................................................................... 74

3.6.2 Studi Pustaka ................................................................................ 74

3.6.3 Triangulasi .................................................................................... 75

3.7 Teknik Analisis Data ................................................................................ 77

3.8 Jadwal Penelitian ...................................................................................... 78

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Obyek Penelitian ...................................................................... 80

4.2 Deskripsi Identitas Informan .................................................................... 84

4.3 Deskripsi Hasil Penelitian ........................................................................ 90

4.3.1 Pemahaman Arti Foto HDR (High DynamicRange)

Di Kalangan Anggota Komunitas Fotografi FISIP

(KFF) Untirta ................................................................................ 90

4.3.2 Pemahaman Teknik Pembuatan Foto HDR (High Dynamic

Range) Di Kalangan Anggota Komunitas Fotografi FISIP

(KFF) Untirta ................................................................................ 97

4.3.3 Pemahaman Akan Pemanfaatan Foto HDR (High Dynamic

Range) Di Kalangan Anggota Komunitas Fotografi FISIP

(KFF) Untirta .............................................................................. 104

4.4 Pembahasan Penelitian ........................................................................... 111

Page 15: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

x

BAB V KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan ............................................................................................. 120

5.2 Saran ....................................................................................................... 122

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 16: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Foto Normal dan Foto HDR (High Dynamic Range) I ............... 37

Gambar 2.2 Foto Normal dan Foto HDR (High Dynamic Range) II .............. 38

Gambar 2.3 Foto Normal dan Foto HDR (High Dynamic Range) III ............ 39

Gambar 2.4 Brig Upon The Water .................................................................. 40

Gambar 2.5 Foto Under Exposure, Normal Exposure, dan

Over Exposure ............................................................................. 46

Gambar 2.6 Foto HDR (High Dynamic Range) Hasil

Penggabungan 3 Foto .................................................................. 46

Gambar 2.7 Ilustrasi Foto Dave Hill ............................................................... 51

Gambar 2.8 Foto HDR (High Dynamic Range) by: @klcography ................. 53

Gambar 2.9 Foto HDR (High Dynamic Range) by: @amiranas .................... 53

Gambar 2.10 Foto HDR (High Dynamic Range) by: @dalmiras165 ............... 54

Gambar 2.11 Foto HDR (High Dynamic Range) by: @anjuanda .................... 54

Gambar 2.12 Architecture ................................................................................. 55

Gambar 2.13 Granny’s Attic ............................................................................. 55

Gambar 3.1 Macam-macam Teknik Pengumpulan Data ................................ 73

Gambar 3.2 Triangulasi “Teknik” Pengumpulan Data ................................... 75

Gambar 4.1 Brig Upon The Water .................................................................. 95

Gambar 4.2 Prambanan Temple ..................................................................... 99

Gambar 4.3 Senja Jakarta (2012) .................................................................. 106

Page 17: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

xii

Gambar 4.4 Kapal Bersandar (2013) ............................................................ 108

Gambar 4.5 Kota Tua dan Gedung Tua (2013) ............................................. 108

Gambar 4.6 The Kathedral (2012) ................................................................ 114

Gambar 4.7 Let It Flow (2015) ..................................................................... 115

Gambar 4.8 Saksi Sejarah Pemberi Arah (2016) .......................................... 116

Gambar 4.9 The Half Mount (2015) .............................................................. 117

Gambar 4.10 Tempat Ibadah (2015) ............................................................... 118

Page 18: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian ............................................................................. 79

Page 19: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Fotografi adalah sebuah seni melihat, karena fotografi mengajarkan

kepada kita cara yang unik dalam melihat dunia dan sekaligus memberikan

penyandaran baru akan segala keindahan yang ada disekitar kita. Dalam

kehidupan sehari-hari manusia dan hal tersebut menjadi bagian yang tidak

terpisahkan.

Fotografi juga mengajarkan pada kita untuk melihat lebih dalam, menggali

makna dan memahaminya sehingga menumbuhkan rasa cinta yang dapat

menciptakan inspirasi untuk melangkah lebih jauh, melompat lebih tinggi, berlari

lebih kencang, berbuat lebih banyak, dan melahirkan energi positif yang mampu

menjadi katalis perubahan kearah yang lebih baik untuk semua. Fotografi

memang merupakan sebuah jendela yang membuka cakrawala baru bagi kita,

untuk menemukan kembali dunia yang ada di sekitar kita untuk melihat dan

menikmati segala keajaiban yang bisa membawa begitu banyak kegembiraan dan

kebahagiaan pada hidup kita.1

Fotografi merupakan ilmu yang bertujuan untuk mendalami atau

mempelajari tentang foto dan bagaimana cara untuk menghasilkan foto yang baik,

agar dapat dinikmati oleh para penikmat foto. Foto identik dengan aktifitas atau

kegiatan yang berkaitan dengan momen-momen yang bisa menjadikan sebuah

1 Deniek G. Sukarya, Kiat Sukses Deniek G. Sukarya, (Jakarta: PT. Elex Media Komputindo,

2009), hal.11.

Page 20: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

2

foto itu lebih berarti, jika terdapat sisa-sisa kenangan atau sedikit memori yang

dapat mengingatkan kita akan suatu kejadian atau hal menarik yang pernah kita

alami sebelumnya.

Fotografi bisa didasarkan untuk berbagai kepentingan dengan

menyebutnya sebagai suatu medium ‘penyampai pesan’ (message carrier) bagi

tujuan tertentu. Karya fotografi disamping kediriannya yang mandiri juga

dimanfaatkan bagi memenuhi suatu fungsi tertentu.

Sebuah karya fotografi yang dirancang dengan konsep tertentu dengan

memilih objek foto yang terpilih dan yang diproses dan dihadirkan bagi

kepentingan si pemotretnya sebagai luahan ekspresi artistik dirinya, maka karya

tersebut bisa menjadi sebuah karya fotografi ekspresi. Dalam hal ini karya foto

tersebut dimaknakan sebagai suatu medium ekspresi yang menampilkan jati diri si

pemotretnya dalam proses berkesenian penciptaan karya fotografi seni.2

Kini dunia fotografi pun memiliki banyak cabang atau kekhususan,

diantaranya: fotografi jurnalistik, fotografi potret, fotografi alam atau sering

disebut dengan landscape, dan fotografi seni murni. Dalam seni rupa, fotografi

adalah proses pembuatan lukisan dengan menggunkan media cahaya. Namun

fotografi juga dapat menjadi semata-mata merupakan media ekspresi diri dan

tidak terikat fungsi apapun.

Keberadaan domain fotografi yang berkembang dalam mengantisipasi

perkembangan jaman dan teknologi terkini ini dinampakkan pada pengaruh

teknologi digital.3

Teknologi fotografi memang terlahirkan untuk memburu

2 Soeprapto Soedjono, Pot-Pourri Fotografi (Jakarta: Universitas Trisakti, 2007), hal. 27.

3 Ibid, hal. 161.

Page 21: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

3

obyekfitas, karena kemampuannya untuk menggambarkan kembali realitas visual

dengan tingkat presisi yang tinggi.4

Fotografi merupakan salah satu alat komunikasi. Sebuah foto mampu

mencetakkan pandangan dunia ke dalam benak manusia, bahkan hasil bidikan

foto lebih ampuh daripada gambar atau lukisan. Foto mampu memvisualisasikan

suatu peristiwa atau kejadian dalam bentuk gambar. Foto lebih mudah untuk

diingat serta lebih mengesankan dibandingkan kata-kata. Untuk itu foto tidak

perlu penerjemah. Foto mempunyai arti yang sama di seluruh dunia. Sebagai salah

satu media komunikasi, fotografi menyampaikan makna-makna dan pesan yang

terekam dalam wujud bingkai foto.

Bagi seorang fotografer, selain dituntut memiliki kemampuan yang baik

dalam fotografi, juga harus memiliki pengetahuan tentang keindahan suatu foto

agar karya yang dihasilkan memiliki nilai yang baik. Suatu keindahan dikenal

dengan estetika merupakan salah satu tolak ukur untuk suatu karya fotografi.

Seorang fotografer harus selalu berusaha mengemas karya fotografi menggunakan

konsep dan ide yang ditunjang dengan teknik pengambilan pada suatu foto agar

dihasilkan suatu karya fotografi yang memiliki nilai keindahan yang sebenarnya.

Bukan suatu perkara mudah bagi seorang fotografer untuk

mengembangkan suatu karya, yang salah satunya mengeksplorasi keindahan alam

atau suatu tempat menjadi karya seni yang benar-benar akan diapresiasi para

penikmat seni sebagai sebuah karya seni yang memiliki nilai keindahan. Jika

tidak, seorang fotografer akan terjebak dalam situasi yang sulit dimana suatu

4 Aaron Scharf (1968) dalam Seno Gumira Ajimardi, Kisah Mata Fotografi Antara Dua Subyek:

Perbincangan Tentang Ada (Yogyakarta, Galangpress, 2005), hal. 1.

Page 22: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

4

karyanya dianggap tidak memiliki keindahan bahkan dianggap suatu karya

manipulasi yang berlebihan dan jauh dari sebuah realitas.

Salah satu kendala dalam memotret di jaman serba digital ini adalah

keterbatasan jangkauan dinamik dari sebuah sensor. Kita tentu kerap mengalami

saat memotret di kondisi dengan kontras tinggi, ada saja bagian dari foto yang

tampak terlalu gelap (under) atau justru terlalu terang (over). Sensor kamera

memang jauh kalah dibandingkan mata manusia dalam urusan kepekaan dalam

menangkap perbedaan terang gelap yang begitu lebar di alam ini, dari teriknya

sinar matahari sampai redupnya cahaya lilin di kegelapan. Kondisi ini membuat

banyak fotografer mendambakan sebuah hasil foto yang sebisa mungkin

mendekati kondisi aslinya, dengan jangkauan dinamis (dynamic range) yang lebar

atau biasa disebut HDR.5

Istilah HDR dalam fotografi adalah kependekan dari (High Dynamic

Range). Secara umum HDR sudah lazim dipakai penghobi fotografi, Dynamic

Range adalah rentang kemampuan sebuah kamera untuk merekam tingkat kontras.

Seperti diketahui, di alam terbuka ada tingkat kecerahan yang berbeda-beda, dari

cahaya matahari yang sangat terang sampai sebuah tempat redup atau gelap.

Dalam tingkat yang lebih rendah, tingkat kecerahan bisa dilihat dari langit cerah

sampai bayangan dibawah pohon. Mata manusia bisa melihat detail awan di langit

yang cerah, lalu mata manusia juga mudah melihat aneka detail benda yang ada di

bawah bayangan pohon, mata manusia mudah menyesuaikan diri.

5 HDR (High Dynamic Range) Photo Effect, Yudo Sudanardi Photograph (Yogyakarta: Putstaka

Ananda Srva, 2012), hal. 3.

Page 23: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

5

Berbeda halnya dengan kamera, fotografer tidak mungkin memotret

sebuah pemandangan yang mengandung langit cerah dan bayangan bisa tampak

semua detail di kedua bagian itu. maka digunakanlah teknik foto HDR.

Foto HDR (Hight Dynamic Range) adalah sebuah foto yang bisa

menampilkan detail antara area gelap dan area terang yang kontrasnya tinggi,

minimal mendekati apa yang bisa ditangkap oleh mata, cara atau teknik

pengambilan foto ini disebut dengan teknik HDR yaitu merupakan salah satu

teknik dalam dunia fotografi dengan cara menggabungkan beberapa foto dengan

angle dan posisi yang sama namun dengan pencahayaan yang berbeda untuk

menemukan pencahayaan yang selaras dan bisa menampilkan detail dari semua

bagian foto. Namun pada prakteknya, teknik foto ini sering disalah artikan karena

kurangnya pemahaman mengenai teknik foto HDR ini sehingga banyak fotografer

terutama kalangan pemula yang belum memahami betul dan meyimpulkan teknik

ini adalah teknik untuk membuat suatu karya foto yang dramatis bahkan

menimbulkan efek-efek warna yang berlebihan sehingga karya foto jauh dari

keasliannya.

Page 24: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

6

1.2. Perumusan Masalah

Rumusan masalah akan memberikan suatu arahan yang jelas untuk

mengadakan penelaahan, serta hasil analisis akan lebih nyata, sehingga peneliti

harus membatasi masalah yang akan dianalisis karena dapat membantu

memperjelas pengkajian. Sehubungan dengan itu peneliti merumuskan masalah

sebagai berikut : "BAGAIMANA PEMAHAMAN TENTANG FOTO HDR

(HIGH DYNAMIC RANGE) DI KALANGAN ANGGOTA KOMUNITAS

FOTOGRAFI FISIP (KFF) UNTIRTA ?"

1.3. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah diutarakan diatas, maka

identifikasi masalahnya adalah :

1. Bagaimana pemahaman arti foto HDR (High Dynamic Range) di kalangan

anggota Komunitas Fotografi FISIP (KFF) Untirta?

2. Bagaimana pemahaman teknik pembuatan foto HDR (High Dynamic

Range) di kalangan anggota Komunitas Fotografi FISIP (KFF) Untirta?

3. Bagaimana pemahaman akan pemanfaatan foto HDR (High Dynamic

Range) di kalangan anggota Komunitas Fotografi FISIP (KFF) Untirta?

1.4. Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah yang sudah dirumuskan diatas maka

peneliatian ini bertujuan untuk :

1. Untuk menggambarkan pemahaman anggota Komunitas Fotografi FISIP

(KFF) Untirta mengenai arti foto HDR (High Dynamic Range).

Page 25: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

7

2. Untuk menggambarkan pemahaman anggota Komunitas Fotografi FISIP

(KFF) Untirta mengenai teknik pembuatan foto HDR (High Dynamic

Range).

3. Untuk menggambarkan pemahaman anggota Komunitas Fotografi FISIP

(KFF) Untirta mengenai pemanfaatan foto HDR (High Dynamic Range).

1.5. Manfaat Penelitian

1.5.1. Manfaat Teoritis

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai

pengembang fotografi secara umum dan fotografi HDR khususnya pada

kalangan KFF (Komunitas Fotografi FISIP) Untirta.

1.5.2. Manfaat Praktis

1.5.2.1. Bagi Peneliti

Penelitian ini berguna bagi peneliti sebagai aplikasi

fotografi secara umum dan foto HDR (High Dynamic Range)

secara khusus.

1.5.2.2. Bagi Akademi

Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi mahasiswa

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa secara khusus sebagai

penunjang pengetahuan pada mata kuliah fotografi di Jurusan

Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

Page 26: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

8

1.5.2.3. Bagi Lembaga

Penelitian ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih

mendalam mengenai foto HDR (High Dynamic Range) dan dapat

dijadikan referensi dalam kegiatan fotografi pada kalangan KFF

(Komunitas Fotografi FISIP) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

Page 27: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Komunikasi

2.1.1. Pengertian Komunikasi

Hakikat komunikasi adalah proses pernyataan antar manusia, yang

dinyatakan itu adalah pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan

menggunakan bahasa sebagai alat penyalurnya.

Dalam “bahasa” komunikasi pernyataan dinamakan pesan (message).

Orang yang menyampaikan pesan disebut komunikator (communicator)

sedangkan orang yang menerima pesan pernyataan diberi nama komunikan

(communicate). Untuk tegasnya, komunikasi berarti proses penyampaian pesan

oleh komunikator kepada komunikan. Jika dianalisis pesan komunikasi terdiri

dari dua aspek, pertama isi pesan (the content of the message), kedua lambing

(symbol). Kongkretnya isi pesan itu adalah pikiran atau perasaan, lambang adalah

bahasa.6

Pengertian komunikasi secara etimologis berasal dari perkataan latin

“communication”. Istilah ini bersumber dari perkataan “communis” yang berarti

sama; sama disini maksudnya sama makna atau sama arti. Jadi komunikasi

terjadi apabila terdapat kesamaan makna mengenai suatu pesan yang

disampaikan oleh komunikator dan diterima oleh komunikan.

6 Prof. Onong Uchjana Effendy, M.A, Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi (Bandung: PT. Citra

Aditya Bakti, 2003), hal. 28.

Page 28: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

10

Schramm menyatakan bahwa field of experience atau bidang pengalaman

merupakan faktor yang amat penting untuk terjadinya komunikasi. Apabila

bidang pengalaman komunikator sama dengan bidang pengalaman komunikan,

komunikasi akan berlangsung lancar. Sebaliknya, jikalau pengalaman komunikan

tidak sama dengan pengalaman komunikator, akan timbul kesukaran untuk

mengerti satu sama lain; dengan lain perkataan situasi menjadi tidak

komunikatif; atau dengan rumusan lain terjadi miskomunikasi

(miscommunication). Dan banyak lagi faktor-faktor lain yang menyebabkan

terjadinya miskomunikasi atau komunikasi yang salah.7

Definisi komunikasi hingga saat ini mencapai ratusan, yang diantaranya

justru berlawanan dengan definisi-definisi lainnya.Namun Frank Dance

membaginya kedalam tiga dimensi konseptual penting. Pertama adalah tingkat

observasi (level of observation), atau derajat keabstrakannya. Seperti definisi ini,

“Komunikasi sebagai proses yang menghubungkan satu sama lain bagian-bagian

terpisah dunia kehidupan adalah terlalu umum, sementara komunikasi sebagai

„alat untuk mengirim pesan militer, perintah, dan sebagainya lewat telepon,

telegraf, radio, kurir, dan sebagainya‟ terlalu sempit.”8

Dimensi kedua adalah kesengajaan (intentionality). Sebagian dari dimensi

ini, menyatakan bahwa komunikasi hanya mencakup pengiriman dan penerimaan

pesan. Seperti definisi berikut, “Komunikasi sebagai situasi yang memungkinkan

7 Ibid, hal. 30-31.

8 Frank Dance dalam Mulyana, M.A., Pd.D, Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar (Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2005), hal. 54.

Page 29: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

11

suatu sumber mentransmisikan suatu pesan kepada seorang penerima dengan

disadari untuk mempengaruhi perilaku penerima.”9 Sebagian lagi tidak tidak

menuntut syarat ini, yakni definisi komunikasi yang mengabaikan unsur

kesengajaan. Seperti yang dikemukakan oleh Alex Gobe, “Suatu proses yang

membuat sama bagi dua orang atau lebih apa yang tadinya merupakan monopoli

seseorang atau sejumlah orang.”10

Dimensi ketiga adalah penilaian normatif. Definisi dalam dimensi ini

dipisahkan berdasarkan tingkat keberhasilan dan kecermatan dalam

berkomunikasi. Sebagian mengasumsikan bahwa komunikasi itu harus berhasil.

Seperti, “komunikasi adalah pertukaran verbal pikiran atau gagasan.”11

Asumsi

dibalik definisi ini adalah bahwa komunikasi suatu pikiran atau gagasan secara

berhasil dipertukarkan. Lalu sebagian definisi dimensi ini tidak menuntut adanya

keberhasilan. “Komunikasi adalah transmisi informasi.”12

Definisi tersebut tidak

menuntut adanya informasi yang diterima atau dimengerti.

Adapula definisi yang mengasumsikan komunikasi sebagai tindakan satu

arah. Everet M, Rogers mengemukakan, “komunikasi merupakan proses dimana

suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerima atau lebih dengan maksud

untuk mempengaruhi pengaruh penerima.”13

9 Ibid, hal. 54-55.

10 Ibid, hal. 55.

11 Ibid, hal. 55.

12 Ibid, hal. 55.

13 Ibid, hal. 62.

Page 30: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

12

Lalu menurut Harold Lasswell, “Cara yang baik untuk menggambarkan

komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut: Who? says

what? In which channel?To whom?With what effect? Atau, Siapa? Mengatakan

apa? Dengan saluran apa? Kepada siapa? Dengan pengaruh apa?.”

Definisi-definisi tersebut mengisyaratkan komunikasi sebagai semua

kegiatan yang secara sengaja dilakukan untuk menyampaikan rangsangan untuk

membangkitkan respon seseorang.

Komunikasi juga bisa dilihat sebagai transaksi. Dalam konteks ini adalah

suatu proses personal karena makna atau pemahaman yang diperoleh pada

dasarnya bersifat pribadi. Disini komunikasi tidak membatasi pada yang

disengaja atau respon yang dapat diamati. Beberapa definisi komunikasi dilihat

sebagai transaksi antara lain: John R. Wenberg dan William W. Wilmot,

“Komunikasi adalah suatu usaha untuk memperoleh makna.” Donald Byker dan

Loren J. Anderson, “Komunikasi adalah berbagai informasi antara dua orang

atau lebih.” William I. Gorden, “Komunikasi secara ringkas dapat didefinisikan

sebagai suatu transaksi dinamis yang melibatkan gagasan dan perasaan.” Judy C.

Pearson dan Paul E. Nelson, “Komunikasi adalah proses memahami dan berbagi

makna.” Stewart L. Tubbs dan Sykvia Moss, “Komunikasi adalah proses

pembentukan makna diantara dua orang atau lebih.”14

14

Ibid, hal. 68-69.

Page 31: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

13

2.1.2. Fungsi Komunikasi

Terdapat empat fungsi dalam komunikasi. Seperti yang dijabarkan oleh

Deddy Mulyana, M.A., Pd.D. dalam bukunya Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar,

ke empat fungsi tersebut adalah :

1. Fungsi Komunikasi Sosial.

2. Fungsi Komunikasi Ekspresif.

3. Fungsi Komunikasi Ritual.

4. Fungsi Komunikasi Instrumental.15

Masing-masing dari fungsi tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut

:Fungsi komunikasi sebagai komunikasi sosial setidaknya mengisyaratkan

bahwa komunikasi itu penting untuk membangun konsep diri kita, aktualisasi

diri, untuk kelangsungan hidup, untuk memperoleh kebahagiaan, terhindar dari

tekanan dan ketegangan antara lainlewat komunikasi yang bersifat menghibur,

dan memupuk hubungan dengan orang lain.

Orang yang tidak pernah berkomunikasi dengan manusia, bisa dipastikan

akan tersesat, karena ia tidak berkesempatan menata dirinya dalam suatu

lingkungan sosial. Komunikasilah yang memungkinkan individu untuk

membangun suatu kerangka rujukan dan menggunakannya sebagai panduan

untuk menafsirkan situasi apapun yang ia hadapi. Komunikasi pula yang

memungkinkannya mempelajari dan menerapkan strategi-strategi adaptif untuk

mengatasi situasi-situasi problematic yang ia masuki.

15

Ibid, hal. 5-33.

Page 32: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

14

Implisit dalam komunikasi sosial ini adalah fungsi komunikasi kultural.

Para ilmuan sosial mengakui bahwa budaya dan komunikasi itu memiliki

hubungan timbal balik, seperti dua sisi dari satu mata uang. Budaya menjadi

bagian dari perilaku komunikasi, dan pada gilirannya komunikasi pun turut

menentukan, memelihara, mengembangkan atau mewariskan budaya.

Pada satu sisi, komunikasi merupakan suatu mekanisme untuk

mensosialisasikan norma-norma budaya masyarakat, baik secara horizontal, dari

suatu masyarakat kepada masyarakat lainnya, maupun secara vertikal, dari suatu

generasi ke generasi berikutnya.

Selanjutnya, Alfred Korzybski menyatakan bahwa kemampuan manusia

berkomunikasi menjadikan mereka pengikat waktu (time binder). Pengikat

waktu merujuk pada kemampuan manusia untuk mewariskan pengetahuan dari

generasi ke generasi dan dari budaya ke budaya. Manusia tidak perlu memulai

setiap generasi sebagai generasi baru. Mereka mengambil pengetahuan masa

lalu, mengujinya, berdasarkan fakta-fakta mutakhir dan meramalkan masa depan.

Pengikat waktu ini jelas merupakan suatu karakteristik yang membedakan

manusia dengan bentuk lain kehidupan. Dengan kemampuan tersebut, manusia

mampu mengendalikan dan mengubah lingkungan tersebut.

Erat kaitannya dengan komunikasi sosial adalah komunikasi ekspresif

yang dapat dilakukan baik sendirian maupun dalam kelompok. Komunikasi

ekspresif tidak otomatis bertujuan mempengaruhi orang lain, namun dapat

dilakukan sejauh komunikasi tersebut menjadi instrumen untuk menyampaikan

Page 33: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

15

perasaan-perasaan (emosi) kita. Terdapat banyak cara untuk mengungkapkan

ekspresi, misalnya melalui bahasa tubuh, melalui benda, melalui karya (seperti

seni lukis, tari, musik, tulis, dan lain-lain).

Erat kaitannya dengan komunikasi ekspresif adalah komunikasi ritual,

yang biasanya dilakukan dengan cara kolektif. Suatu komunitas sering

melakukan upacara-upacara berlainan sepanjang tahun dan sepanjang hidup.

Dalam upacara-upacara yang dilakukan, orang-orang tersebut

mengucapkan kata-kata atau menampikkan perilaku-perilaku tertentu yang

bersifat simbolik. Komunikasi ritual sering bersifat ekspresif.

Komunikasi ritual tidak hanya dilakukan dalam upacara-upacara bagi

sebuah komunitas atau budaya tertentu, akan tetapi juga dilakukan dalam sebuah

organisasi. Misalnya, sebelum bergabung dalam sebuah organisasi tertentu

mereka diminta untuk melakukan sebuah ritual upacara penyambutan

bergabungnya dalam organisasi tersebut. Kegiatan ritual seperti ini

memungkinkan para pesertanya berbagi komitmen emosional dan menjadi

perekat bagi kepaduan mereka, juga sebagai pengabdian kepada kelompok.

Bukanlah substansi kegiatan ritual itu sendriri yang terpenting, melainkan

perasaan senasib sepenanggungan yang menyertainya, perasaan bahwa kita

terikat oleh sesuatu yang lebih besar dari pada diri kita sendiri, yang bersifat

abadi, dan bahwa kita diakui dan diterima dalam kelompok kita.

Page 34: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

16

Hingga kapanpun ritual tampaknya akan tetap menjadi kebutuhan

manusia, meskipun bentuknya berubah-ubah, demi pemenuhan jati dirinya

sebagai individu, sebagai anggota komunitas sosial, dan sebagai salah satu unsur

dari alam semesta.

Terakhir dari fungsi komunikasi yang disampaikan oleh Deddy Mulyana,

yaitu mengenai komunikasi instrumental mempunyai beberapa tujuan umum:

menginformasikan, mengajar, mendorong, mengubah sikap dan keyakinan dan

mengubah perilaku atau menggerakkan tindakan dan juga untuk menghibur. Bila

diringkas, maka kesemua tujuan tersebut dapat disebut membujuk atau bersifat

persuasif. Komunikasi yang berfungsi memberitahukan atau menerangkan

mengandung muatan persuasif dalam arti bahwa pembicara menginginkan

pendengarnya mempercayai bahwa fakta atau informasi yang disampaikannya

akurat dan layak untuk diketahui.

Sebagai instrumen, komunikasi tidak saja digunakan untuk menciptakan

dan membangun hubungan, namun juga untuk menghancurkan hubungan

tersebut. Studi komunikasi membuat kita peka terhadap berbagai strategi yang

dapat kita gunakan dalam komunikasi kita untuk bekerja lebih baik dengan orang

lain demi keuntungan bersama. Komunikasi berfungsi sebagai instrumen untuk

mencapai tujuan-tujuan pribadi dan pekerjaan, baik tujuan jangka pendek

ataupun jangka panjang.

Page 35: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

17

Tujuan jangka pendek misalnya untuk memperoleh pujian,

menumbuhkan kesan yang baik, memperoleh simpati, empati, keuntungan

material, ekonomi, politik, yang antara lain dapat diraih lewat pengelolaan kesan

(impression management), yakni taktik-taktik verbal dan non verbal.

Sementara itu, tujuan jangka panjang dapat diraih lewat keahlian

komunikasi, misalnya keahlian berpidato, berunding, berbahasa asing ataupun

keahlian menulis. Kedua tujuan itu tentu saja berkaitan, dalam arti bahwa

berbagai pengelolaan kesan itu secara kumulatif dapat digunakan untuk

mencapai tujuan jangka panjang berupa keberhasilan.

Meskipun kita dapat membedakan fungsi-fungsi komunikasi, suatu

peristiwa komunikasi sesungguhnya seringkali mempunyai fungsi-fungsi yang

tumpang tindih, meskipun salah satu fungsinya sangat menonjol dan

mendominasi.

2.2. Komunikasi Visual

2.2.1. Pengertian Komunikasi Visual

Sejak awal sejarah terciptanya manusia di alam raya ini, komunikasi

antar manusia adalah bagian yang paling penting dalam kehidupan. Selain kata-

kata, unsur rupa sangat berperan dalam kegiatan berkomunikasi tersebut.

Menurut AD Pirous, komunikasi visual yang dalam bentuk kehadirannya

seringkali perlu ditunjang dengan suara yang pada hakikatnya adalah suatu

bahasa. Tugas utamanya membawakan pesan dari seseorang, lembaga, atau

Page 36: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

18

kelompok masyarakat tertentu kepada yang lain. Sebagai bahasa, maka

efektivitas penyampaian pesan tersebut menjadi pemikiran utama seorang pelaku

komunikasi visual. Untuk itu,sang komunikator harus: pertama,memahami betul

seluk beluk pesan yang ingin disampaikannya. Kedua, mengetahui kemampuan

menafsir, kecenderungan dan kondisi, baik fisik maupun jiwa dari

komunikannya yang menjadi sasarannya. Ketiga, harus dapat memilih jenis

bahasa dan gaya bahasa yang serasi dengan pesan yang dibawakannya, dan tepat

untuk dapat dibicarakan secara efektif (jelas, mudah, dan mengesankan) bagi si

penerima pesan. Komunikasi visual sebagai suatu sistem pemenuhan kebutuhan

manusia di bidang informasi visual melalui lambang-lambang kasat mata,

dewasa ini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hampir di segala sektor

kegiatan, lambang-lambang, atausimbol-simbol visual hadir dalam bentuk foto,

gambar, sistem tanda, corporate identity, sampai berbagai display produk di

pusat pertokoan dengan aneka daya tarik.16

Komunikasi visual adalah suatu proses penyampaian pesan dimana

lambang-lambang yang dikirimkan komunikator hanya ditangkap oleh

komunikan semata-mata hanya melalui indra penglihatan. Bentuk komunikasi

seperti ini bisa bersifat langsung (sebagaimana dua orang tuna rungu saling

bercengkrama menggunakan bahasa isyarat), namun sebagian besar

menggunakan media perantara yang lazim disebut media komunikasi visual.

16

Sumbo Tinarbuko, Semiotika Analisis Tanda Pada Karya Desain Komunikasi Visual, Jurusan

Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni dan Desain, (Yogyakarta: Universitas Kristen Petra, 2003),

hal. 31-32.

Page 37: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

19

Komunikasi melalui penglihatan adalah sebuah rangkaian proses

penyampaian infromasi atau pesan kepada pihak lain dengan penggunaan media

penggambaran yang hanya terbaca oleh indera penglihatan. Komunikasi visual

mengkombinasikan seni, lambang, tipografi, gambar, desain grafis, ilustrasi, dan

warna dalam penyampaiannya.

Dalam kehidupan sehari-hari, tanda pada rambu lalu lintas dan ikon ikon

di dalam program komputer adalah bentuk komunikasi visual sederhana, seperti

juga ikon di dalam keyboard portablesound. Di jalan pun seperti zebra cross dan

ikon sepeda motor terjadi hubungan komunikasi secara visual seperti logo-logo

perusahaan dan tanda di kebun raya dan kebun binatang.17

2.2.2. Fungsi Komunikasi Visual

Komunikasi visual memiliki beberapa fungsi, diantaranya:

1. Sebagai sarana informasi dan instruksi

Bertujuan menunjukkan hubungan antara suatu hal dengan hal yang

lain dalam petunjuk, arah, posisi dan skala, contohnya peta, diagram,

simbol dan penunjuk arah. Informasi akan berguna apabila

dikomunikasikan kepada orang yang tepat, pada waktu dan tempat

yang tepat, dalam bentuk yang dapat dimengerti, dan dipresentasikan

secara logis dan konsisten.

17

David Sless, Learning And Visual Communication (1981), hal. 187.

Page 38: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

20

2. Sebagai sarana presentasi dan promosi

Bertujuan untuk menyampaikan pesan, mendapatkan perhatian

(atensi) dari mata (secara visual) dan membuat pesan tersebut dapat

diingat; contohnya sebuah foto, gambar, atau poster. Juga sebagai

sarana identifikasi. Identitas seseorang dapat mengatakan tentang

siapa orang itu, atau dari mana asalnya. Demikian juga dengan suatu

benda, produk ataupun lembaga, jika mempunyai identitas akan dapat

mencerminkan kualitas produk atau jasa itu dan mudah dikenali, baik

oleh produsennya maupun konsumennya.

2.3. Pemahaman

2.3.1. Definisi Pemahaman

Beberapa definisi tentang pemahaman telah diungkapkan oleh para ahli.

Menurut Nana Sudjana, pemahaman adalah hasil belajar, misalnya peserta didik

dapat menjelaskan dengan susunan kalimatnya sendiri atas apa yang dibacanya

atau didengarnya, memberi contoh lain dari yang telah dicontohkan guru dan

menggunakan petunjuk penerapan pada kasus lain.18

Menurut Winkel dan Mukhtar, pemahaman adalah kemampuan seseorang

untuk menangkap makna dan arti dari bahan yang dipelajari, yang dinyatakan

dengan menguraikan isi pokok dari suatu bacaan atau mengubah data yang

disajikan dalam bentuk tertentu ke bentuk yang lain. Sementara Benjamin S.

18

Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1995),

hal. 24.

Page 39: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

21

Bloom mengatakan bahwa pemahaman (Comprehension) adalah kemampuan

seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui

dan diingat. Dengan kata lain, memahami adalah mengerti tentang sesuatu dan

dapat melihatnya dari berbagai segi. Jadi, dapat disimpulkan bahwa seseorang

dikatakan memahami sesuatu apabila ia dapat memberikan penjelasan atau

memberi uraian yang lebih rinci tentang hal yang dia pelajari dengan

menggunakan bahasanya sendiri. Lebih baik lagi apabila seseorang dapat

memberikan contoh atau mensinergikan apa yang dia pelajari dengan

permasalahan-permasalahan yang ada di sekitarnya.

Sebagai contoh, siswa dituntut untuk memahami atau mengerti apa yang

diajarkan, mengetahui apa yang sedang dikomunikasikan, dan dapat

memanfaatkan isinya tanpa keharusan untuk menghubungkan dengan hal-hal

yang lain. Karena kemampuan siswa pada usia SD masih terbatas, tidak harus

dituntut untuk dapat mensintesis apa yang dia pelajari.

2.3.2. Tingkatan-tingkatan Dalam Pemahaman

Pemahaman merupakan salah satu patokan kompetensi yang dicapai

setelah seorang mahasiswa atau siswa melakukan kegiatan belajar. Dalam proses

pembelajaran, setiap individu memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam

memahami apa yang dia pelajari. Ada yang mampu memahami materi secara

menyeluruh dan ada pula yang sama sekali tidak dapat mengambil makna dari

apa yang telah dia pelajari, sehingga yang dicapai hanya sebatas mengetahui.

Page 40: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

22

Untuk itulah terdapat tingkatan-tingkatan dalam memahami. Menurut Daryanto

(2008), kemampuan pemahaman berdasarkan tingkat kepekaan dan derajat

penyerapan materi dapat dijabarkan ke dalam tiga tingkatan, yaitu:19

1. Menerjemahkan (Translation)

Pengertian menerjemahkan bisa diartikan sebagai pengalihan

arti dari bahasa yang satu ke dalam bahasa yang lain. Dapat juga dari

konsepsi abstrak menjadi suatu model simbolik untuk mempermudah

orang mempelajarinya. Contohnya dalam menerjemahkan Bhineka

Tunggal Ika menjadi berbeda-beda tapi tetap satu.

2. Menafsirkan (Interpretation)

Kemampuan ini lebih luas daripada menerjemahkan, ini adalah

kemampuan untuk mengenal dan memahami. Menafsirkan dapat

dilakukan dengan cara menghubungkan pengetahuan yang lalu

dengan pengetahuan yang diperoleh berikutnya, menghubungkan

antara grafik dengan kondisi yang dijabarkan sebenarnya, serta

membedakan yang pokok dan tidak pokok dalam pembahasan.

3. Mengekstrapolasi (Extrapolation)

Ekstrapolasi menuntut kemampuan intelektual yang lebih

tinggi karena seseorang dituntut untuk bisa melihat sesuatu dibalik

19

Daryanto (2008: 106) dalam Zuchdi Darmiyati, Strategi Meningkatkan Kemampuan Membaca

(Yogyakarta: UNY Press, 2007), hal. 24.

Page 41: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

23

yang tertulis. Membuat ramalan tentang konsekuensi atau

memperluas persepsi dalam arti waktu, dimensi, kasus, ataupun

masalahnya.

2.4. Fotografi

2.4.1. Pengertian Fotografi

Kata “Photography” (fotografi) berasal dari bahasa Yunani yang terdiri

dari dua kata: “Photo” yg berarti sinar dan “Graphos” yang berarti menggambar.

Jadi Photography dapat diartikan “menggambar dengan cahaya” Jika kita

ibaratkan fotografi dengan melukis, dalam fotografi kita menggunakan kamera

dan lensa sebagai alat lukisnya (brush/kuas), film sebagai kanvas/kertas dan

cahaya sebagai catnya.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, disebutkan bahwa fotografi

merupakan seni dan proses penghasilan gambar dengan cahaya pada film atau

permukaan yang dipekakan. Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau

metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam

pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya.20

Burhanuddin, dalam Diktat Fotografi Dasarnya mengatakan “prinsip dari

fotografi adalah merekam suatu yang kita lihat dan alami.”Sebagai satu contoh

ketika tamasya, ke satu tempat yang baru bagi kita. Dengan foto, kita dapat

merekam pengalaman kita selama bertamasya dan apa saja yang dilihat: dengan

20

Burhanuddin Mujtaba. SE, MSi, Diktat Fotografi Dasar, Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu PolitikUniversitas Sultan Ageng Tirtayasa, hal. 1.

Page 42: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

24

siapa kita bertamasya, bagaimana pemandangannya, seperti apa penduduknya.

Foto-foto juga dapat digunakan sebagai bukti keberadaan dan hubungan sesuatu

atau seseorang, orang lain dengan kita sendiri.

Fotografi tidaklah sekedar memiliki nilai dokumentatif semata tetapi juga

menjadi media berekspresi dalam bentuknya sebagai ungkapan perasaan dan

emosi estetis yang terdalam dari si pemotretnya. Fotografi juga bisa difungsikan

sebagai elemen estetis penghias (illustration) dan penarik pandang (eye catcher)

pada penciptaan fotografi komersial/desain iklan karena memiliki bobot

penampilan estetis tertentu.21

Suatu fakta bahwa fotografi lahir sebagai upaya untuk menyempurnakan

penampilan karya seni visual dalam bentuk prototip sebuah kamera yang disebut

camera obscura yang berfungsi sebagai alat bantu menggambar, „an aid in

drawing‟ pada jaman Renaissance.22

Dengan perkembangan camera obscura

yang dilengkapi dengan berbagai penemuan tentang lensa, diafragma, pengatur

fokus, serta yang didukung oleh penemuan bahan kimia untuk film, kertas foto,

dan teknologi reproduksi dalam kamar gelap, dan lain-lainnya memungkinkan

terciptanya sebuah karya imaji fotografi sebagai hasil rekaman objek dan

peristiwa secara nyata dengan detil yang dapat dipercaya dan dijamin

„keabsahannya‟.

21

Soeprapto Soedjono, Pot-Pourri Fotografi (Jakarta: Universitas Trisakti, 2007), hal. 84. 22

Ibid, hal. 132.

Page 43: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

25

Andeas Feininger (1955) menyatakan bahwa kamera hanyalah alat untuk

menghasilkan sebuah karya seni. Nilai lebihnya tergantung pada "tangan" yang

mengoprasikan alat tersebut. Jika kamera dianalogikan sebagai piano, setiap anak

pasti mampu membunyikan piano, tetapi bukan memainkan sebuah lagu. Begitu

pula dengan kamera. Setiap orang pasti mampu menjepretkan kamera dan

merekam objek untuk difoto, tetapi tidak semua orang dapat menghasilkan karya

seni fotografi yang mengesankan.23

Kemana pun fotografi sebagai sarana pencipta imaji visual yang

terpercaya dimanfaatkan dalam berbagai tujuan dan fungsi.Fotografi berkembang

menjadi sarana yang berguna bagi pengembangan ilmu dan teknologi untuk

kemaslahatan manusia. Fotografi mengemban misinya sebagai sarana

dokumenter yang diaplikasikan secara sosial, ekonomi, teknologi dan juga

sebagai bentuk karya seni dwimitra alternatif dalam lingkup seni budaya.

Fotografi memiliki banyak cabang atau kekhususan, di antaranya:

fotografi jurnalistik, fotografi potret, fotografi alam dan fotografi seni murni.

Dalam seni rupa, fotografi adalah proses pembuatan lukisan dengan

menggunakan media cahaya. Fotografi menjadi aliran “seni” dalam pengertian

yang lebih khusus seperti pada bidang seni lainnya. Aliran yang demikian dalam

fotografi sering disebut fotografi fine art. Sayangnya, karya seni foto jarang

ditampilkan pada media massa dan lebih banyak dipasang di galeri-galeri dan

museum-museum.

23

Giwanda Griand, Panduan Praktis Belajar Fotografi (Jakarta: Puspa Swara , 2001), hal 2.

Page 44: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

26

Konsep seni foto yang ditampilkan di galeri dan museum pun tidak bisa

meninggalkan suatu pemikiran bahwa foto menampilkan kenyataan (realitas) dan

tidak ada unsur abstrak (dalam seni fotografi). Suatu kenyataan bahwa

pembuatan seni foto dengan kamera berarti membatasi subjek dengan batas

format pada jendela pengamat. Hal ini menjadikan seni fotografi lebih jujur

daripada seni lainnya karena merekam seperti memotokopi subjek yang ada di

depannya.

Subjek foto mencakup banyak hal dan tidak terbatas, mulai dari

pemotretan manusia, alam semesta, arsitektur, sampai dengan mikro-organisme.

Memang, banyak seniman foto yang berusaha membuat foto dengan film khusus,

seperti film infra merah supaya subjeknya terlihat lebih abstrak. Namun, subjek

dengan warna yang tidak seperti kenyataan tetap merupakan bukti dan bukanlah

khayalan.24

Arbain Rambey, seorang fotografer senior Kompas mengatakan bahwa

“Fotografi adalah seni memotong realitas tiga dimensi menjadi imaji dua dimensi

yang terbatas. Realitas fotografi menjadi menarik karena dia terbatas dan

menyimpan sudut pandang pemotretnya”.

24

Burhanuddin Mujtaba. SE, MSi, Diktat Fotografi Dasar, Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu PolitikUniversitas Sultan Ageng Tirtayasa, hal. 2.

Page 45: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

27

2.4.2. Fotografi Analog ke Digital

2.4.2.1. Perkembangan Evolutif

Beberapa peristiwa yang menandai perkembangan fotografi

dalam konteks historis merupakan berbagai tahapan signifikan secara

evolusif maupun revolusif yang telah dilalui oleh fotografi sebagai

entitas pengetahuan baik yang bersifat teknis dan estetis. Hal ini telah

terjadi sejak ditemukan dan digunakannya „camera obscura‟ pada

abad XV yang telah berkembang ke abad-abad berikutnya. Adapun

implementasinya terjadi beberapa abad kemudian sampai akhirnya

tercetus lebih memasyarakat di abad XIX di Eropah dengan

berkembangnya daguerreotype sebagai hasil karya fotografi yang telah

meluas penggunaannya ke tempat-tempat lainnya termasuk ke benua

Amerika.

Perkembangan fotografi tersebut terlihat pada penggunaan

berbagai materi bahan dasar dan bahan kimia peka cahaya dalam

berbagai eksperimentasi yang dilakukan oleh para pionir fotografi. L.

J. M. Daguerre dengan penggunaan bahan logam pada karya

daguerreotype, penggunaan bahan dasar gelas dan kertas oleh William

Henry Fox Talbot dengan karya talbotypeatau kalotype-nya yang telah

berhasil meletakkan dasar proses negative dan positif dalam fotografi

analog yang kita kenal sampai saat ini. Hal ini merupakan suatu

Page 46: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

28

perubahan yang signifikan (revolusif) dalam konteks penciptaan karya

fotografi

Perubahan bahan dasar lainnya yang mungkin dapat dianggap

sebagai suatu yang revolusif adalah penciptaan karya foto berwarna

yang merupakan „impian‟ para innovator fotografi untuk

merealisasikannya dalam bentuk „seindah warna aslinya‟. Hal ini

sebelumnya telah diupayakan dengan teknik „hand colouring‟, yaitu

upaya dengan mewarnai karya foto monochrome dengan bahan warna

„aquarelle‟ sehingga bisa didapatkan representasi karya fotografi

dengan subyek yang sedikit mirip dengan warna asli alaminya.

Eksperimen foto berwarna dimulai oleh J. C. Maxwell pada tahun

1861 yang menciptakan foto berwarna pertama dengan memotret pita

sintetis (tartan ribbon) melalui penggabungan filter merah, hijau, dan

biru.

Penggunaan roll-film juga merupakan satu perkembangan yang

revolusif. Jenis film ini pertama kali ditemukan oleh seorang Inggris,

Arthur James Melhuish pada tahun 1854 yang kemudian diproduksi

secara komersial oleh perusahaan Eastman, Rochester, New York.

Tepatnya pada tanggal 4 September 1888 dengan mematenkan dan

memasarkan sebuah kamera yang berisi satu rol film yang fleksibel

untuk digunakan sebanyak 100 eksposur yang terkenal dengan slogan

Page 47: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

29

“You press the button; we do the rest”25

Kameranya itu sendiri disebut

KODAK yang akhirnya menjadi panggilan dan nama yang umum

terhadap semua kamera fotografi.26

2.4.2.2. Fotografi + Teknologi Terkini = Foto Digital

Keberadaan domain fotografi yang berkembang dalam

mengantisipasi perkembangan jaman dan teknologi terkini ini

dinampakkan pada potensi pengaruh teknologi digital.

Pengambilan gambar dengan digital secara pasti akan

menghilangkan eksistensi film, negatif, dan proses fotografi

analog. Hal ini terjadi karena perekaman obyek foto diambil alih

oleh kamera digital yang memiliki layar sensor elektronik (CCD

atau CMOS) yang dilengkapi dengan „Memory Card‟

penyimpan data foto dengan berbagai kemampuan kapasitas

simpannya. Diantaranya bahwa memori disk ini juga dapat di-

erased atau digunakan lagi yang akibatnya bahwa film negatif

(klise) juga hilang. Demikian juga fungsi jendela bidik „view

finder‟ yang tergantikan oleh adanya layar LCD berwarna. Hal

ini merupakan nilai lebih kamera digital yang bermanfaat bagi

upaya konfigurasi, komposisi, angle, dan nilai kedalaman atau

25

Jacob dan Kokrda dalam Soeprapto Soedjono, Pot-Pourri Fotografi (Jakarta: Universitas Trisakti,

2007), hal. 160. 26

Ibid, hal. 158-160.

Page 48: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

30

ketajaman hasil foto yang akan dipotret bisa secara instant dapat

segera dilihat pada layar LCD tersebut.

Disamping itu dimungkinkan bahwa aplikasi digital juga

secara pasti menggantikan fotografi analog dalam proses teknis

penciptaan foto. Fungsi „kamar gelap‟ dalam fotografi analog

karena bahan dasar kimia, film dan kertas yang peka cahaya mau

tidak mau harus kehilangan fungsinya dan digantikan oleh

„kamar terang‟ atau digital dark-room yang digunakan dalam

proses digital. Demikian pula dengan proses rekayasa dalam

aspek „manipulation & extension development‟ pada pencetakan

karya foto yang dulu dikerjakan dengan „berbasah-basah‟

dengan mesin enlarger di kamar gelap sekarang sudah

tergantikan oleh kecanggihan dalam proses „kering dan bersih‟

computer digital. Demikian juga dalam hal „correction‟ terhadap

karya foto yang tidak diharapkan, akan dapat mudah ditangani

secara relative lebih cepat oleh computer dengan berbagai

perangkat lunak (software) yang tersedia.

Page 49: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

31

Sebuah revolusi telah terjadi karena hampir semua aspek

dalam fotografi konvensional analog telah berganti dengan

kemungkinan yang bernilai lebih mudah dan praktis dalam

proses fotografi digital.27

2.4.3. Foto: Sebuah Media Komunikasi

Barthes (1977) mengemukakan bahwa sebuah foto merupakan suatu

bentuk an institutional activity yang berkonsekuensi pada aktivitas sosial;

hubungan dengan realitas dan berada dalam kondisi kultural dan mempunyai

fungsi untuk mengintegrasikan manusia. Dalam bahasa lain, sebuah foto

merupakan representational realism, merepresentasikan kenyataan sosial untuk

dihadirkan ke dalam publik. Foto sebagai media komunikasi visual juga

mempunyai the function of art, seperti dikemukakan oleh Alan Gowans dalam

buku The Unchanging Art: New Form for the traditional function of Art in

Society, sebuah karya seni harus selalu menunjukan: realita kedua,

pengilustrasian, persuasif dan pengindahan. Slater (1995) menempatkan foto

pada tiga realitas yang disebutnya sebagai trivial realism yang meliputi:

1. Representational Realism, yang memaparkan kenyataan realis yang

dijabarkan pada kode-kode representasi realistis yang dimuat di berbagai

media.

27

Ibid, hal 161-163.

Page 50: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

32

2. Ontological atau Existential Realism, yang menyatakan bahwa eksistensi

sebuah gambar dalam sebuah foto tergantung pada eksistensi realitas

obyek dalam dunianya.

3. Mechanical Realism, bahwa teknologi fotografi telah membawa

modernitas ke dalam bentuk representasi.

Ketiga realitas ini menempatkan sebuah foto sebagai gambar yang

berinteraksi dan memunculkan penafsiran secara kontekstual, karena foto juga

tidak sekedar gambar yang mewakili realitas sosialnya.

Milgram (1976), seorang psikologi sosial, berpendapat tentang foto tidak

hanya merefleksikan realitas tetapi juga memberikan efek pada sebuah realitas:

“…The official photograph is not only a reflection of the political reality, but

itself solidifies that reality and becomes an element in it...”

Sebuah foto dapat dikatakan sebagai suatu hasil gambar yang yang

merepresentasikan keadaan realitas disekitar kita, karena sebuah foto dapat

menghasilkan gambar tentang apa yang terdapat dan terjadi pada lingkungan

sekitar kita secara real. Bahkan sebuah foto juga tidak hanya merefleksikan

tentang realitas politik saja, tetapi sebuah foto tersebut dapat juga menjadikan

sebuah realitas sebagai bagian dari gambar foto dan menjadi salah satu elemen

didalam foto. Menurut Stanley Milgram sebuah foto mempunyai dua peranan,

yaitu merefleksikan realitas dan memberikan efek pada realitas. Sebuah gambar

yang terlihat dalam sebuah foto dan media fotografi lainnya tidak hanya cermin

kenyataan tetapi juga merefleksikan sudut pandang seseorang tentang realitas,

Page 51: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

33

akan selalu ada sebuah elemen selektifitas yang terlibat, seseorang yang selalu

memutuskan apa yang akan dia bidik dan apa yang tidak akan dia bidik.

Seringkali makna yang terdapat di dalam sebuah foto lebih penting daripada apa

yang terlihat dari sebuah peristiwa yang terekam pada foto tersebut.

Seorang sejarahwan seni Nicholas Mirzoeff (1999) mendeskripsikan

tentang “the death of photography” dalam bukunya An Introduction to Visual

Culture: “…The ability to alter a photograph digitally has underdone the

fundamental condition of photography – that something must have been in front

of the lens when shutter was opened, even if questions remained as to the

authenticity of what was recorded…”.

Munculnya teknologi digital imaging dalam foto, yaitu kemampuan

merubah foto secara digital, memunculkan sebuah perubahan pada pandangan

tentang peranan penting sebuah foto terhadap realitas yang terdapat pada sebuah

gambar foto. Karena dengan adanya teknologi digital imaging tersebut, sebuah

realitas yang ditangkap kamera dapat dirubah, direkayasa, atau bahkan diciptakan

yang dimunculkan melalui sebuah gambar foto. Sehingga peranan dan fungsi

foto sebagai gambaran akan sebuah fenomena realitas sosial mulai berkurang dan

dipertanyakan.28

28 http://en.wikipedia.org/wiki/Photography

Page 52: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

34

2.5. Teknik Olah Foto

Olah atau edit foto adalah kegiatan menentukan ukuran foto, mengatur

kontras, menentukan tempat foto akan disimpan, dan sebagainya. Kegiatan ini

dilakukan agar foto yang sudah di-scan atau ditransfer bisa lebih bagus dan sesuai

harapan.

Untuk foto yang hendak dikirim ke media massa maka edit foto yang

dilakukan cukup meliputi: mengatur ukuran foto, kontras, dan menentukan tempat

foto akan disimpan. Kegiatan edit lain seperti mengatur keseimbangan warna, posisi

foto, tusir, dan sebagainya tidak boleh dilakukan, untuk menghindari rekayasa atau

manipulasi foto. Kegiatan ini dilakukan oleh redaksi foto.29

Adapula olah atau edit foto yang menggunakan efek-efek tertentu, mengatur

keseimbangan warna, mengolah untuk menampilkan detail antara area gelap dan area

terang yang kontrasnya tinggi, minimal mendekati apa yang bisa ditangkap oleh mata,

menggabungkan beberapa foto dengan angle dan posisi yang sama namun dengan

pencahayaan yang berbeda untuk menemukan pencahayaan yang selaras dan bisa

menampilkan detail dari semua bagian foto,cara atau teknik ini disebut dengan teknik

HDR (High Dnamic Range). Kegiatan itu pun dilakukan untuk mendapatkan foto yg

sesuai keinginan fotografernya.

29

Audi Mirza Alwi, Foto Jurnalistik: Metode Memotret dan Mengirim Foto ke Media Massa (Jakarta:

Bumi Aksara, 2004), hal. 87.

Page 53: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

35

2.5.1. HDR (High Dynamic Range)

Istilah HDR dalam fotografi adalah kependekan dari (High Dynamic

Range). Secara umum HDR sudah lazim dipakai penghobi fotografi, Dynamic

Range adalah rentang kemampuan sebuah kamera merekam tingkat kontras.

Seperti diketahui, di alam terbuka ada tingkat kecerahan yang berbeda-beda, dari

cahaya matahari yang sangat terang sampai sebuah tempat redup atau gelap.

Foto HDR sendiri pada dasarnya tidak selalu mutlak dibutuhkan. Saat

fotografer memotret sesuatu yang memiliki pencahayaan merata dan kamera

sanggup menangkap semua terang gelap dari bidang foto dengan baik, fotografer

tidak merasa ada yang salah dengan fotonya tersebut. Namun saat siang hari,

dimana sebagian dari langit yang terang ikut terekam dalam sebuah foto, barulah

fotografer menginginkan dan berusaha mendapatkan hasil yang lebih baik dari

fotonya.30

Dalam tingkat yang lebih rendah, tingkat kecerahan bisa dilihat dari langit

cerah sampai bayangan dibawah pohon. Mata manusia bisa melihat detail awan

di langit yang cerah, lalu mata manusia juga mudah melihat aneka detail benda

yang ada di bawah bayangan pohon, mata manusia mudah menyesuaikan diri.

Berbeda halnya dengan kamera, fotografer tidak mungkin memotret

sebuah pemandangan yang mengandung langit cerah dan bayangan bisa tampak

semua detail di kedua bagian itu. Sayangnya kamera modern saat ini pun masih

30

HDR (High Dynamic Range) Photo Effect, Yudo Sudanardi Photograph (Yogyakarta: Putstaka

Ananda Srva, 2012), hal. 3.

Page 54: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

36

belum sanggup memberikan lebih dari apa yang kamera bisa, dihadapkan pada

kondisi kontras yang tinggi, matering kamera hanya memilih antara

menyelamatkan detil di area gelap (mengorbankan detil di area terang) atau

sebaliknya. Maka salah satu usaha untuk memperbaiki foto adalah dengan

menerapkan teknik HDR.

Menurut Yudo Sudarnadi dalam bukunya HDR Photo Effect, HDR atau

High Dynamic Range (Rentang Dinamis Tinggi) atau disebut juga dengan HDRI

(High Dynamic Range Imaging), adalah teknik untuk mempresentasikan tingkat

kecerahan yang lebih luas dari yang biasanya yang mampu dihasilkan pada

pemotretan normal.31

31

Ibid, hal. 7.

Page 55: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

37

Berikut ada beberapa contoh foto HDR (High Dynamic Range) yang

peneliti tampilkan:

Gambar. 2.1

Foto Normal dan Foto HDR (High Dynamic Range) I

Sumber. Foto Pribadi Peneliti

Foto berjudul “Blue Sky Of Sawarna” diatas tersebut menyuguhkan akan

keindahan karang Tanjung Layar, salah satu lokasi wisata di Sawarna. Dimana

kondisi pantainya sedang surut, sehingga batu-batu dan karangnya terlihat jelas,

ditambah dengan cuacanya yang cerah, menimbulkan keeksotisannya.

Page 56: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

38

Gambar. 2.2

Foto Normal dan Foto HDR (High Dynamic Range) II

Sumber. Foto Pribadi Peneliti

Foto berjudul “Eksotisme Tanah Lot” diatas tersebut mendeskripsikan

bahwa Indonesia itu indah, salah satunya dibuktikan oleh keeksotisan pantai di

Tanah Lot, Pulau Dewata Bali. Disamping keindahan pantai pada foto tersebut,

banyak pengunjung berdatangan, baik pengunjung lokal maupun mancanegara.

Para pengunjung pun sangat antusias, menikmati alam yang disuguhkan, tak

luput pula untuk mengabadikan momen-momen serta keindahan lokasi

wisatanya.

Page 57: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

39

Gambar. 2.3

Foto Normal dan Foto HDR (High Dynamic Range) III

Sumber. Foto Pribadi Peneliti

Foto berjudul “Busy” diatas tersebut mendeskripsikan suasana yang sepi

dan sunyi di kampung Cicakal, Kanekeus (Baduy). Dimana para penduduknya

sedang melakukan aktivitasnya masing-masing. Ada yang sedang menenun

kerajinan tangan, bercanda ria didalam rumahnya, pergi ke kebun, dan lain-lain.

Aktivitas tersebut, mereka lakukan dari pagi hingga sore hari.

Page 58: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

40

2.5.2. Sejarah HDR (High Dynamic Range)

Pertengahan Abad Ke-19

Ide penggunaan beberapa exposure untuk memperbaiki berbagai

ekstrim pencahayaan dalam pengambilan sebuah foto dirintis sejak

tahun 1850-an oleh Gustave Le Gray untuk membuat landscape laut

menunjukkan baik langit dan laut. Render tersebut tidak mungkin pada

saat itu menggunakan metode standar, kisaran pencahayaan yang

terlalu ekstrim. Le Gray menggunakan satu negatif bagi langit, dan

satu lagi dengan exposure yang lebih panjang untuk laut, dan

menggabungkan dua file foto menjadi satu foto yang baik.32

Gambar. 2.4

Brig Upon The Water

Sumber. Foto Gustave Le Gray

32 J. Paul Getty Museum. Gustave Le Gray, Photographer. July 9 – September 29, 2002. Retrieved

September 14, 2008/https://en.wikipedia.org/wiki/High-dynamic-range_imaging. (Diakses pada 11

Februari 2016)

Page 59: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

41

Pertengahan Abad Ke-20

Ansel Adams mengangkat sebuah pengelakkan dan pembakaran

pada sebuah bentuk seni. Banyak dari cetakan terkenal dimanipulasi

dalam kamar gelap dengan dua metode ini. Adams menulis sebuah

buku yang komprehensif tentang memproduksi cetakan, The Print,

yang mengacu pada fitur pengelakkan dan pembakaran, dalam konteks

sistem zonanya.

Dengan munculnya fotografi warna, tone mapping di kamar

gelap tidak mungkin bisa dilakukan lagi karena dibutuhkan waktu

khusus selama proses pengembangan film warna. para fotografer

tampak seperti produsen-produsen film dalam merancang stok film

baru dengan respon yang bermanfaat, atau terus membuat warna hitam

dan putih dalam menggunakan metode tone mapping.

Film berwarna mampu merekam langsung gambar rentang

dinamis tinggi (high dynamic range) yang dikembangkan oleh

Charles Wyckoff dan EG & G "dalam perjalanan kontrak dengan

Departemen Angkatan Udara".33

Film XR ini memiliki tiga lapisan

emulsi, lapisan atas memiliki tingkat kecepatan ASA 400, lapisan

tengah dengan tingkat menengah, dan lapisan bawah dengan tingkat

kecepatan ASA 0,004. Film ini diproses dengan cara yang mirip

33 Wyckoff, Charles W. & EG&G Inc., assignee, "Silver Halide Photographic Film having Increased

Exposure-response Characteristics", published March 24, 1961, issued June 17, 1969 /

https://en.wikipedia.org/wiki/High-dynamic-range_imaging. (Diakses pada 11 Februari 2016)

Page 60: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

42

dengan film warna, dan setiap lapisan menghasilkan warna yang

berbeda.34

Rentang dinamis pada rentang film luas ini telah

diperkirakan 1: 108, yang telah digunakan untuk memotret ledakan

nuklir, untuk fotografi astronomi, untuk penelitian spectrographic, dan

untuk pencitraan medis. Detial foto ledakan nuklir Wyckoff muncul di

sampul majalah Life pada pertengahan 1950-an.

Akhir Abad Ke-20

Konsep tone mapping diaplikasikan pada kamera video oleh

kelompok dari Technion di Israel yang dipimpin oleh Dr. Oliver

Hilsenrath dan Prof. Y. Y. Zeevi yang mengajukan paten konsep ini

tahun 1988.35

Pada tahun 1993 medis komersial pertama kamera ini

diperkenalkan untuk melakukan pengambilan beberapa gambar

dengan eksposur yang berbeda, dan menghasilkan gambar video HDR,

oleh kelompok yang sama.

Modern HDR (High Dynamic Range) serupa menggunakan

pendekatan yang sama sekali berbeda, berdasarkan pembuatan

pencahayaan rentang dinamis tinggi yang hanya menggunakan operasi

gambar global (di seluruh gambar), dan kemudian menghasilkan tone

mapping. Global HDR pertama kali diperkenalkan pada tahun 1993,

34

C. W. Wyckoff. Experimental extended exposure response film. Society of Photographic

Instrumentation Engineers Newsletter, June–July, 1962, pp. 16-20.

35Ginosar, R., Hilsenrath, O., Zeevi, Y., "Wide dynamic range camera", published 1992-09-01/

https://en.wikipedia.org/wiki/High-dynamic-range_imaging. (Diakses pada 11 Februari 2016)

Page 61: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

43

yang menghasilkan teori matematika dari foto yang berbeda exposure

dengan subjek yang sama, yang diterbitkan pada tahun 1995 oleh

Steve Mann dan Rosalind Picard.

Pada tanggal 28 Oktober 1998, Ben Sarao menciptakan salah

satu HDR + G (High Dynamic Range + Grafis) pertama di malam hari

dari STS-95 di landasan peluncuran di NASA Kennedy Space Center.

Ini terdiri dari empat gambar film pesawat ulang-alik pada malam hari

secara penggabungan digital dengan elemen grafis digital tambahan.

gambar pertama kali dipamerkan di NASA Headquarters Great Hall,

Washington DC pada tahun 1999.36

Banyaknya konsumen kamera digital menyebabkan permintaan

baru untuk foto HDR (High Dynamic Range) dalam meningkatkan

respon cahaya pada sensor kamera digital, yang memiliki rentang

dinamis jauh lebih kecil dibandingkan film. Steve Mann

mengembangkan dan mematenkan metode HDR (High Dynamic

Range) untuk dapat menghasilkan foto digital yang memiliki rentang

dinamis luas di MIT Media Laboratory. Metode Mann melibatkan dua

langkah:

36B. M. Sarao (1999). S. Gunnarsson, ed. Ben Sarao, Trenton, NJ. Hasselblad Forum, Edisi 3 (1993),

Volume. 35. ISSN 0282-5449.

Page 62: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

44

1. Menghasilkan satu floating point berbagai susunan gambar

dengan hanya pengerjaan foto atau gambar global (pengerjaan

yang identik mempengaruhi semua pixel, tanpa memperhatikan

lingkungan lokal mereka).

2. Mengkonversi berbagai susunan gambar ini, menggunakan

pengolahan lokal (tone-remapping, dan lain-lain), menjadi

sebuah foto HDR.37

Pada tahun 2005, Adobe Systems memperkenalkan beberapa fitur

baru di Photoshop CS2 termasuk Gabung ke HDR, 32 bit, dan tone

mapping HDR (High Dynamic Range).

2.5.3. Fungsi HDR (High Dynamic Range) Dalam Fotografi

Berbicara mengenai fungsi dari digunakannya teknik HDR pada sebuah

foto, sudah peneliti jelaskan pada bagian pengertian HDR. ada beberapa fungsi

yang dihasilkan dari foto HDR, yaitu memberikan tingkat kecerahan yang lebih

luas dari yang biasanya yang mampu dihasilkan pada pemotretan normal, foto

HDR juga berfungsi menghasilkan foto yang tampak lebih berdimensi dari foto

mentah biasa juga punya rentang perbedaan antara bagian dan nilai warna dari

paling terang sampai paling gelap lebih luas dari foto normal.38

37

Steve Mann, "Method and apparatus for producing digital images having extended dynamic ranges",

published 1998-10-27 / https://en.wikipedia.org/wiki/High-dynamic-range_imaging. (Diakses pada 11

Februari 2016) 38

HDR (High Dynamic Range) Photo Effect, Yudo Sudanardi Photograph (Yogyakarta: Putstaka

Ananda Srva, 2012), hal. 7.

Page 63: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

45

Pada kesimpulannya fungsi dari diterapkannya teknik HDR pada sebuah

foto adalah membantu fotografer dalam membuat foto yang sulit menemukan

exposure yang tepat dan seimbang pada sebidang frame yang jadi muatan

gambarnya, exposure yang seimbang disini adalah selarasnya antara bagian

tergelap dengan bagian paling terang pada sebuah foto.

2.5.4. Teknik HDR (High Dynamic Range) Dalam Fotografi

HDR akan terasa lebih efektif saat pemotretan outdoor, landscape, siang

hari dan melibatkan elemen langit yang terang. Kamera modern kini sudah bisa

melakukan proses penggabungan HDR di kamera tanpa bantuan komputer, meski

tentu hasilnya akan lebih baik dengan memakai komputer.

Teknik untuk membuat foto HDR (High Dynamic Range) yaitu dengan

teknik multiple exposure, dan fitur HDR (High Dynamic Range) yang tersedia

pada kamera.

2.5.4.1. Multiple Exposure

Multiple Exposure merupakan teknik yang dilakukan dengan

cara membuat atau merekam beberapa foto dengan obyek foto yang

sama, namun pencahayaannya berbeda-beda. Pada umumnya, seorang

fotografer merekam 3 (tiga) atau sampai 7 (tujuh) frame foto dengan

pencahayaan yang terdiri dari under exposure, normal exposure, dan

over exposure.

Page 64: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

46

Gambar. 2.5

Foto Under Exposure, Normal Exposure, dan Over Exposure

Sumber. Foto Pribadi

Selanjutnya, penggabungan beberapa foto tersebut dapat

dilakukan dengan menggunakan software pada komputer, seperti

software adobe photoshop, photomatix atau Dynamic-photo HDR

untuk dapat mengolah foto HDR secara maksimal.39

Gambar. 2.6

Foto HDR (High Dynamic Range) Hasil Penggabungan 3 Foto

Sumber. Foto Pribadi

39

Ibid, hal. 3-4.

Page 65: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

47

Foto berjudul “Bumi Ke Langit” diatas tersebut

mendeskripsikan akan indahnya padang hijau dibalik gunung yang

tinggi. Berhiaskan danau yang dikelilingi bukit-bukit indah nan sejuk.

Foto tersebut diambil dari puncak gunung cikunir, daerah kampung

tertinggi di pulau Jawa, Dieng. Dari judul foto tersebut bermakna

bahwa untuk menggapai impian itu tidaklah mudah, dibutuhkan doa

dan usaha keras, karna memang untuk mencapai puncaknya

dibutuhkan pengorbanan yang besar.

2.5.4.2. Fitur HDR (High Dynamic Range) pada Kamera

Pada era digital, berbagai macam teknologi pun kian

meningkat. Salah satunya perkembangan teknologi pada kamera

digital sekarang ini selalu diperbarui dengan macam-macam fitur atau

teknologi yang sebelumnya tidak ada, seperti fitur pengolahan HDR

(High Dynamic Range) pada kamera langsung.

Idealnya, kemampuan lebih dari fitur ini mampu merekam

range cahaya yang ada pada frame foto. Detail dan bayangan bisa

nampak jelas, tanpa pula kehilangan kepekaan warnanya. Ini juga

berlaku ketika menghadapi kondisi low light (cahaya lemah), bisa

merekam objek tanpa kehilangan detail.

Page 66: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

48

Beberapa tipe kamera yang sudah menyertakan fitur

pengolahan HDR langsung di kamera. Jika diaktifkan, secara otomatis

kamera akan mengolah foto dengan efek HDR. Tipe kamera yang

didalamnya terdapat fitur ini antara lain Nikon D7100, Nikon D5100,

Nikon D5200, Nikon D600 dan Canon 5D mark III.

2.5.5. Pemanfaatan Foto HDR (High Dynamic Range)

Dari pemaparan sebelumnya, diterapkannya teknik HDR pada sebuah

foto adalah guna membantu fotografer dalam membuat foto yang sulit

menemukan exposure yang tepat dan seimbang pada sebidang frame yang jadi

muatan foto atau gambarnya, serta guna menyempurnakan imajinasi dan

kreatifitas fotografer dalam menciptakan sebuah karya foto seperti yang

diinginkannya.

Karya foto memiliki makna yang lebih dari sekedar yang ternampakkan.

Hal ini dinyatakan oleh Terry Barret bahwa: “All interpretation share a

fundamental principle – that photographs have meanings deeper than what

appears on their surfaces. The surface meaning is that which is obvious and

evident about what is pictured, and deeper meanings are those that are implied

by what is pictured and how it is pictured”.40

40

Terry Barret dalam Soeprapto Soedjono, Pot-Pourri Fotografi (Jakarta: Universitas Trisakti, 2007),

hal. 38.

Page 67: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

49

Namun kesemuanya itu harus disesuaikan dengan wacana yang berkaitan

pada materi-subyek, penampilan, bentuk dan tujuan dari pengadaan karya foto

tersebut. Meskipun untuk itu tidaklah harus keluar dari konteks photographic

discourse (wacana fotografi) sebagai suatu paradigma karya visual dua

dimensional.

Penciptaan karya foto bisa didasarkan untuk berbagai kepentingan dengan

menyebutnya sebagai medium „penyampai pesan‟ bagi tujuan dan pemanfaatan

tertentu. Karya foto disamping kediriannya yang mandiri, pemanfaatannya juga

guna memenuhi suatu fungsi tertentu. Sebuah karya foto yang dirancang dengan

konsep tertentu dengan memilih obyek foto yang terpilih dan yang diproses dan

dihadirkan bagi kepentingan fotografernya sebagai luahan ekspresi artistik

dirinya. Dalam hal ini karya foto tersebut dimanfaatkan sebagai suatu medium

ekspresi yang menampilkan jati diri fotografernya,41

termasuk foto HDR (High

Dynamic Range), dimana fotografernya ingin menampilkan karya yang balance

pencahayaannya dan sesuai apa yang diinginkannya.

Kemudian penggunaan foto HDR (High Dynamic Range) yang memiliki

unsur landscape dimanfaatkan sebagai elemen penghias atau sebagai unsur

pelengkap suatu bentuk media tertentu merupakan karya yang ilustratif sifatnya.

Lazimnya subyek fotonya memiliki daya tarik tertentu yang „ilustrious‟ sebagai

focus of interest sehingga dipilih sebagai „penghias‟ untuk memperindah

penampilan suatu media. Media iklan cetak sangat banyak memanfaatkan karya

41

Ibid, hal. 27.

Page 68: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

50

foto jenis ini dengan berbagai bentuk dan subyeknya, seperti majalah-majalah

travel, arsitektur, kalender, dan lain-lain.

Selain pemanfaatannya juga yang memiliki nilai dokumentatif karena

sifatnya yang dapat mengabadikan suatu obyek alami dengan kemampuan

realitas dan detail visualyang memadai, serta sebagai acuan referensi data dan

informasi yang bisa dipercaya bagi kepentingan masa depan.

Lebih jauh lagi, seperti genre fotografi lainnya. Foto HDR (High

Dynamic Range) juga dapat menjadi produk komoditas yang bernilai karena

diorientasikan bagi pencapaian tujuan komersial atau financial. Untuk

pemanfaatan ini ternampakkan pada karya-karya yang dipamerkan pada gallery

foto, product-shot, stock-photography, dan lain-lain. Masing-masing jenis

memiliki pangsa pasar tersendiri terhadap khalayak baik lokal maupun global

yang dilindungi hak cipta pemakainya.

Dave Hill adalah seorang fotografer komersial terkenal. Tempat

kelahirannya di San Diego, namun saat ini ia tinggal dan bekerja di Los Angeles.

Gaya fotografi dave yang unik dan kreatif telah mengangkat citranya di seluruh

dunia di bidang fotografi. Dave menggunakan teknik pencampuran ilustrasi foto

dengan HDR (High Dynamic Range) untuk foto-fotonya dan hasilnya yang

benar-benar luar biasa. Berikut salah satu contoh karyanya:

Page 69: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

51

Gambar. 2.7

Ilustrasi Foto Dave Hill

Sumber. Thewondrous.com 2013

Kemudian di era digital seperti sekarang ini, makin banyaknya media

sosial yang muncul. Dan media sosial ini pun dimanfaatkan oleh para

penggunanya untuk meng-up date tentang kesehariannya, meng-up load foto

kesehariannya (foto selfie) dan lain-lain. Begitu juga dengan para fotografer yang

ada di belahan dunia ini, memanfaatkan sosial media untuk mengunggah karya-

karya fotonya. Salah satunya media sosial Instagram. Ada beberapa akun

Instagram pribadi fotografer HDR (High Dynamic Range) dan akun Instagram

kelompok yang sering meng-up load karya-karya foto HDR (High Dynamic

Range).

Page 70: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

52

Adanya media sosial Instagram ini, dan media-media sosial lainnya, guna

mengekspresikan karya-karya foto yang dibuat oleh para fotografernya.

Dibandingkan dengan memamerkan karya pada acara pameran, memamerkan

karya lewat media sosial pun bisa jauh lebih efektif. Karna berjuta-juta ribuan

orang di dunia dari kalangan manapun bisa melihat karya-karya tersebut lewat

handphone ataupun smartphone-nya langsung. Dari sosial media pun bisa

terjadinya transaksi antara pembuat karya dan calon pembeli karya, serta bisa

dijadikan tempat untuk ajang perlombaan karya foto pula. Akun-akun Instagram

yang menampilkan karya-karya HDR (High Dynamic Range) ialah seperti

HDRspotters yang menampilkan karya-karya foto HDR (High Dynamic Range)

dari fotografer manca Negara, lalu ada akun HDRIndonesia yang menampilkan

karya-karya foto HDR (High Dynamic Range) dari fotografer-fotografer

Indonesia, kemudian ada akun Arthakker HDR photography, dan lain-lainnya.

Page 71: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

53

Berikut karya-karya yang ditampilkan akun tersebut:

Gambar. 2.8

Foto HDR (High Dynamic Range) by: @klcography

Sumber. Akun Instagram HDRspotters

Gambar. 2.9

Foto HDR (High Dynamic Range) by: @amiranas

Sumber. Akun Instagram HDRspotters

Page 72: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

54

Gambar. 2.10

Foto HDR (High Dynamic Range) by: @dalmiras165

Sumber. Akun Instagram HDRIndonesia

Gambar. 2.11

Foto HDR (High Dynamic Range) by: @anjuanda

Sumber. Akun Instagram HDRIndonesia

Page 73: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

55

Gambar. 2.12

Architecture

Sumber. Akun Instagram Arthakker HDR photohraphy

Gambar. 2.13

Granny’s Attic

Sumber. Akun Instagram Arthakker HDR photohraphy

Page 74: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

56

2.6. Komunitas Fotografi FISIP (KFF) Untirta

2.6.1. Sejarah Komunitas Fotografi FISIP (KFF) Untirta

KFF adalah singkatan dari Komunitas Fotografi FISIP yang bernaung

dari nama besar Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, dan di bawah didikan

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

Pada awalnya terbentuk suatu gagasan dimana perlu adanya suatu wadah

yang merangkul para pehobi dan pecinta fotografi khususnya di ranah fakultas,

yaitu Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Walaupun hanya di wilayah fakultas,

tujuan dibentuknya komunitas ini adalah wadah bagi para pehobi fotografi untuk

saling berbagi ilmu dan berkarya bersama, sehingga terbentuklah KFF ini pada

tanggal 11 November 2011.

Komunitas Fotografi FISIP (KFF) ini masih bersifat komunitas yang

ruang lingkupnya masih tergolong kecil. Sampai saat ini, anggota KFF mayoritas

adalah mahasiswa FISIP, walaupun tidak menutup celah dari fakultas lain untuk

ikut bergabung bersama Komunitas Fotografi FISIP (KFF) ini.

2.6.2. Visi dan Misi Komunitas Fotografi FISIP (KFF) Untirta

2.6.2.1. Visi

Menjadikan Komunitas Fotografi FISIP (KFF) sebagai wadah

kesenian khususnya dibidang fotografi dalam lingkungan Universitas

Sultan Ageng Tirtayasa.

Page 75: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

57

2.6.2.2. Misi

Menjadikan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa sebagai kampus

yang unggul dibidang kesenian, khususnya bidang fotografi.

2.6.3. Motto Komunitas Fotografi FISIP (KFF) Untirta

Komunitas Fotografi FISIP (KFF) Untirta mempunyai motto, yaitu:

“Belajar sama-sama

Bertanya sama-sama

Berkarya sama-sama”

2.6.4. Struktur Komunitas Fotografi FISIP (KFF) Untirta

Struktur Komunitas Fotografi FISIP (KFF) tahun 2015-2016:

- Pembina: Burhanuddin Mujtaba SE, MSi (Dosen Fotografi Ilmu

Komunikasi FISIP Untirta).

- Ketua: Antoni Budi Mulya

- Wakil: Tedi Wiranata

- Sekretaris: Karina

- Bendahara: Novi Putri

- Humas: Umah

- Divisi Pameran dan Galeri: Gadis Neka Osika

- Divisi Hunting: Gilang Arasky R. Manto

Page 76: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

58

2.6.5. Kriteria Anggota Komunitas Fotografi FISIP (KFF) Untirta

Ada beberapa kriteria yang dapat meyakinkan bahwa seseorang itu

merupakan bagian dari anggota Komunitas Fotografi FISIP (KFF) Untirta, yaitu:

- Seluruh mahasiswa Untirta

- Mempunyai kemauan besar untuk menjadi bagian anggota

Komunitas Fotografi FISIP (KFF) Untirta

- Ingin belajar bersama dan menekuni bidang fotografi

- Sudah mengisi formulir pendaftaran

- Memiliki Id Card anggota Komunitas Fotografi FISIP (KFF)

Untirta

- Mengikuti program kegiatan pameran foto tahunan Komunitas

Fotografi FISIP (KFF) Untirta

- Siap mengikuti semua program kegiatan Komunitas Fotografi

FISIP (KFF) Untirta.

2.6.6. Program Kegiatan Komunitas Fotografi FISIP (KFF) Untirta

Beberapa kegiatan yang sudah dihasilkan dan dilakukan oleh Komunitas

Fotografi FISIP (KFF) Untirta, yaitu:

- Pameran tahunan di kampus (Tahun 2012-2015)

- Pameran tingkat lokal dan nasional

- Majalah Digital (Focus Image)

- Hunting foto bersama.

Page 77: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

59

- Sharing foto bersama.

- Deklarasi APFI (Asosiasi Penggiat Fotografi Indonesia) tahun

2015.

2.6.7. Prestasi Anggota Komunitas Fotografi FISIP (KFF) Untirta

Adapun prestasi-prestasi yang sudah diraih oleh beberapa anggota

Komunitas Fotografi FISIP (KFF) Untirta, sebagai berikut:

- Perwakilan Komunitas Fotografi FISIP (KFF) Untirta pada acara

besar Peksiminas 2012, meraih juara 1 (Tb Alven Rinaldi).

- Lomba foto upacara adat Cisungsang (Seren Taun) 2012, meraih

juara 1 (Tb Alven R), juara 2 (M. Ilham R) dan juara 3 (Jevry

Suharyadi).

- Lomba foto Mahakarya Indonesia Dji Sam Soe 2013, meraih juara

1 (Ayip Iqbal W).

- Lomba foto on the spot Banten Pos 2013, meraih juara 1 (M.

Hashemi. R)

- Lomba foto ART OF LAW (Fakultas Hukum Untirta) 2013,

meraih juara 1 (Sebastianus Advent K)

- Perwakilan Komunitas Fotografi FISIP (KFF) Untirta pada acara

besar Peksiminas 2014 (Gilang Arasky R. Manto)

- Lomba foto Human Interest Dompet Dhuafa Banten 2014, meraih

juara 1 (M. Hashemi. R)

Page 78: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

60

2.7. Individual Differences Theory (Teori Perbedaan Individual)

Individual Differences Theory (Teori Perbedaan Individual), teori yang

dikeluarkan oleh Melvin D. Defleur ini menelaah perbedaan-perbedaan di antara

individu-individu sebagai sasaran media massa ketika mereka diterpa sehingga

menimbulkan efek tertentu.

Menurut teori ini individu-individu sebagai anggota khalayak sasaran media

massa secara selektif, menaruh perhatian kepada pesan- pesan−terutama jika

berkaitan dengan kepentingannya− konsisten dengan sikap-sikapnya, sesuai dengan

kepercayaannya yang didukung oleh nilai-nilainya. Sehingga tanggapannya terhadap

pesan-pesan tersebut diubah oleh tatanan psikologisnya. Jadi, efek media massa pada

khalayak massa itu tidak seragam melainkan beragam disebabkan secara individual

berbeda satu sama lain dalam struktur kejiwaannya.42

Anggapan dasar dari teori ini ialah bahwa manusia amat bervariasi dalam

organisasi psikologisnya secara pribadi. Variasi ini sebagian dimulai dari dukungan

perbedaan secara biologis, tetapi ini dikarenakan pengetahuan secara individual yang

berbeda. Manusia yang dibesarkan dalam lingkungan yang secara tajam berbeda,

menghadapi titik-titik pandangan yang berbeda secara tajam pula. Dari lingkungan

yang dipelajarinya itu, mereka menghendaki seperangkat sikap, nilai, dan

kepercayaan yang merupakan tatanan psikologisnya masing-masing pribadi yang

membedakannya dari yang lain.

42

Prof. Onong Uchjana Effendy., M.A, Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi (Bandung: PT. Citra

Aditya Bakti, 2003), hal. 275.

Page 79: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

61

Teori perbedaan individual ini mengandung rangsangan- rangsangan khusus

yang menimbulkan interaksi yang berbeda dengan watak-watak perorangan anggota

khalayak. Oleh karena terdapat perbedaan individual pada setiap pribadi anggota

khalayak itu maka secara alamiah dapat diduga akan muncul efek yang bervariasi

sesuai dengan perbedaan individual itu. Tetapi dengan berpegang tetap pada pengaruh

variabel-variabel kepribadian (yakni mengganggap khalayak memiliki ciri-ciri

kepribadian yang sama) teori tersebut tetap akan memprediksi keseragaman

tanggapan terhadap pesan tertentu (jika variabel antara bersifat seragam).43

Individual Differences Theory menyebutkan bahwa khalayak yang secara

selektif memperhatikan suatu pesan komunikasi, khususnya jika berkaitan dengan

kepentingannya, akan sesuai dengan sikapnya, kepercayaannya dan nilai-nilainya.

Tanggapannya terhadap pesan komunikasi itu akan diubah oleh tatanan

psikologisnya.44

2.8. Penelitian Sebelumnya

Dalam penelitian ini, peneliti menelaah penelitian terdahulu yang berkaitan

dan relevan dengan penelitian yang akan dilakukan peneliti. Dengan demikian,

peneliti mendapatkan rujukan pendukung, pelengkap, pembanding dan memberi

gambaran awal mengenai kajian terkait permasalahan dalam penelitian ini.

43

Ibid, hal. 275-276. 44

Ibid, hal. 316.

Page 80: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

62

Berikut ini peneliti temukan beberapa hasil penelitian terdahulu tentang foto:

1. Pertama akan membahas penelitian tentang Media Komunikasi Komunitas

Banten Exposure (BEX) Dalam Mempublikasikan Karya Foto. Penelitian

tersebut ditulis oleh salah satu mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, yaitu Jevry

Suharyadi di tahun 2012. Dimana dalam penelitian tersebut memiliki tujuan,

sebagai berikut:

Untuk mengetahui cara komunitas Banten Exposure dalam

mempublikasikan karya foto para anggotanya

Untuk mengetahui media apa saja yang digunakan oleh pengurus

dan anggota komunitas Banten Exposure dalam mempublikasikan

hasil karya foto para anggotanya

Untuk mengetahui strategi apa saja yang digunakan pengurus

Banten Exposure dalam mempromosikan komunitasnya

Pada penelitian tersebut menggunakan teori komunikasi massa dan

Individual different theory, dan menggunakan metode deskriptif dengan

pendekatan kualitatif, yang dimana penelitiannya memanfaatkan metode

kualitatif deskriptif tentang fenomena tertentu, mengandalkan analisis data

secara induktif, serta mengarahkan penelitian pada usaha menemukan teori

dasar. Melalui pendekatan kualitatif, peneliti dapat mengumpulkan data primer

melalui wawancara sehingga menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata

tertulis atau lisan narasumber. Teknik pengumpulan data pada penelitian

Page 81: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

63

tersebut, peneiti menggunakan teknik wawancara dan dokumentasi, sehingga

proses penelitian dapat berjalan lancar.

Hasil penelitian yang membahas tentang “Media Komunikasi Komunitas

Banten Exposure (BEX) Dalam Mempublikasikan Karya Foto” ialah dalam

mempublikasikan hasil karya foto serta eksistensi para anggotanya, Komunitas

BEX melakukan beberapa kegiatan, melalui penggunaan media massa, dimana

media cetak dan elektronik hanya sebatas pemberitaan kegiatan, kemudian

dengan memaksimalkan penggunaan media online melalui grup facebook

Banten Exposure Photography Community, guna mempublikasikan hasil karya

foto para anggotanya, serta eksistensinya dengan berbagai macam kegiatannya,

dan dengan mengadakan berbagai pameran karya foto.

Dari kedua penelitian yang peneliti dapat dan penelitian yang peneliti lakukan,

penelitian ini memiliki persamaan dan perbedaan dengan penelitian yang

peneliti teliti, yaitu sama-sama menggunakan teori perbedaan individual

(individual different theory), dan perbedaannya ialah penelitian ini hanya

meneliti tentang eksistensi dan publikasi hasil karya foto para anggotanya saja,

tanpa membahas teknik dan pesan yang terdapat foto-fotonya, sedangkan

penelitian yang peneliti lakukan membahas akan pemahaman beberapa anggota

sebuah komunitas fotografi mengenai karya foto, tekniknya, serta estetika foto

tersebut.

Page 82: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

64

Kemudian kritikan yang didapat dari hasil penelitian tersebut, ialah:

Banten Exposure harus lebih meningkatkan kegiatan publikasi

karya foto dan komunitas anggotanya, melalui kegiatan yang lebih

edukasi.

Penggunaan media on line seperti facebook haus diikuti

perlindungan karya foto yang dipublikasikan agar tidak

disalahgunakan oleh pengunjung facebook.

Banten Exposure harus bisa meningkatkan profesionalisme

sebagai sebuah organisasi.

2. Selanjutnya penelitian tentang Analisis Semiotika Foto-foto Bencana

Banjir 2013 di Harian Umum Kabar Banten, yang ditulis oleh salah satu

mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, yaitu Muhammad Hashemi Rafsanjani di

tahun 2013. Penelitian tersebut memiliki tujuan sebagai berikut:

Untuk mengetahui Makna Denotasi yang terkandung dalam foto –

foto bencana banjir 2013 di Harian Umum Kabar Banten.

(Denotasi dalam hal ini, yaitu tentang objek yang ditangkap oleh

kamera).

Untuk mengetahui Makna Konotasi yang terkandung dalam foto –

foto bencana banjir 2013 di Harian Umum Kabar Banten.

Untuk mengetahui Mitologis dan Ideologis foto – foto bencana

banjir 2013 di Harian Umum Kabar Banten.

Page 83: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

65

Pada penelitian tersebut menggunakan metode pendekatan kualitatif dengan

menggunakan analisis semiotika (semiotic analysis) Roland Barthes. Yang

merupakan bagian dari salah satu kelompok metode analisis foto. Dalam

penelitian terebut, proses pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara

dan dokumentasi.

Hasil penelitian yang didapat dari penelitian tersebut ialah bahwa peneliti

menyimpulakan makna denotasi dapat dilihat dari gambaran objek secara

langsung, atau apa yang ada di foto bencana banjir tersebut. Makna konotasi

dapat terlihat dari proses pengambilan sebuah foto, mulai dari teknik fotografi

seperti Lighting, Cropping, sampai pada teknik fotografi yang dapat

menimbulkan makna pada foto bencana banjir tersebut. Pada mitos dari tanda–

tanda yang tersembunyi dalam foto, dapat dilihat dari objek secara langsung,

atau apa yang ada difoto bencana banjir tersebut.

Dari kedua penelitian yang peneliti dapat dan penelitian yang peneliti lakukan,

penelitian ini memiliki persamaan dan perbedaan dengan penelitian yang

peneliti teliti, yaitu sama-sama membahas tentang sebuah foto. Kemudian yang

membedakan penelitian ini dan penelitian yang peneliti lakukan ialah bahwa

penelitian ini menganalisa akan semiotika (tanda-tanda, symbol) yang terdapat

pada foto jurnalistik, yang menjadi obyek penelitiannya. Sedangkan penelitian

yang peneliti lakukan membahas akan pemahaman beberapa anggota sebuah

komunitas fotografi mengenai karya foto, tekniknya, serta estetika foto tersebut.

Page 84: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

66

Kemudian kritikan yang didapat dari hasil penelitian yang membahas akan

“Analisis Semiotika Foto-foto Bencana Banjir 2013 di Harian Umum Kabar

Banten,” ialah:

Harian Umum Kabar Banten di harapkan dapat memberikan

sebuah karya–karya foto jurnalistik yang lebih baik lagi. Agar

pesan yang ingin disampaikan lewat foto jurnalistik dapat diterima

dengan baik oleh pembacanya.

Harian Umum Kabar Banten di harapkan dapat memberikan

pelatihan atau seminar mengenai foto jurnalistik dan juga

mengenai semiotika agar nantinya para photographer dapat

menghasilkan karya–karya foto jurnalistik yang baik sekaligus

mengerti makna di balik foto yang mereka ambil.

Page 85: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

67

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Paradigma Penelitian

Pada penelitian ini peneliti menggunakan paradigma post-positivis.Salim

menjelaskan bahwa paradigm post-positivisme merupakan paradigma yang ingin

memperbaiki kelemahan-kelemahan positivisme, yang hanya mengandalkan

kemampuan pengamatan langsung terhadap obyek yang diteliti.Secara ontologi

paradigma ini bersifat critical realism yang memandang bahwa realitas memang

ada dalam kenyataan sesuai dengan hukum alam, tetapi suatu hal yang mustahil

bila suatu realitas dapat di lihat secara benar oleh manusia(peneliti).

Secara epistimologi, hubungan manusia antara pengamat atau peneliti

dengan obyek atau realitas yang diteliti tidaklah bisa di pisahkan.Perlu dipahami

bahwa paradigma ini menjelaskan suatu hal yang tidak mungkin bisa ditangkap

atau dicapai kebenarannya apabila pengamat hanya berdiri di belakang layar tanpa

ikut terlibat langsung.

Oleh karena itu, hubungan antara pengamat dengan obyek harus bersifat

interaktif, dengan catatan bahwa pengamat harus bersifat senetral mungkin,

sehingga tingkat subyektivitas dapat dikurangi secara minimal.45

45

Agus Salim, Teori Paradigma Penelitian Sosial, (Yogyakarta: Tiara Wacana, 2006), hal. 10.

Page 86: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

68

3.2. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian

kualitatif.Metode penelitian ini muncul karena terjadi perubahan paradigma dalam

memandang suatu realitas, fenomena, atau gejala.46

Penelitian kualitatif bertujuan

untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melalui pengumpulan

data sedalam-dalamnya.47

Metode penelitian kualitatif adalah metode yang

menggunakan cara berfikir induktif, yaitu berangkat dari hal-hal khusus (fakta

empiris) menuju hal-hal yang umum (tataran konsep).

Metode penelitian kualitatif ini sering disebut metode penelitian

naturalistic karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural

setting), objek yang alamiah dan apa adanya, tidak dimanipulasi oleh peneliti.

Dalam penelitian kualitatif, instrumennya adalah orang atau human instrument,

yang dimana peneliti menjadi instrument kunci.Untuk dapat menjadi instrument,

maka peneliti harus memiliki bekal teori dan wawasan yang luas, sehingga

mampu bertanya, menganalisis, memotret, dan mengkonstruksi objek yang diteliti

menjadi lebih jelas dan bermakna.

Kriteria data dalam penelitian kualitatif adalah data yang pasti, data yang

sebenarnya terjadi sebagaimana adanya, bukan data yang sekedar yang terlihat,

terucap, tetapi data yang mengandung makna di balik yang terlihat dan terucap

tersebut.48

Dalam penelitian kualitatif datanya pun termasuk statement-statement

atau pernyataan-pernyataan dari informan atau narasumber yang berkaitan.

46

Prof. Dr. Sugiyono, MemahamiPenelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2009), hal. 1. 47

Rachmat Kriyantono, S.Sos.,M.Si, Teknik Praktis Riset Komunikasi (Jakarta: Kencana, 2006),

hal. 56. 48

Prof. Dr. Sugiyono, MemahamiPenelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2009), hal. 1-2.

Page 87: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

69

Menurut Kriyantono,49

metode penelitian kualitatif berasal dari pendekatan

interpretif (subjektif), yang mempunyai dua varian, yakni konstruktivis dan kritis.

Dalam penelitian yang berjudul Pemahaman Foto HDR (High Dynamic Range)

ini,peneliti menggunakan pendekatan penelitian kualitatif yakni sebagai prosedur

penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan

dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.Jadi, penelitian kualitatif

deskriptif ini hanyalah memaparkan situasi atau peristiwa yang diteliti.Penelitian

ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau

membuat prediksi.

Bogdan dan Biklen (1982) dan Sugiyono menjelaskan mengenai

karakteristik penelitian kualitatif sebagai berikut :

a. Dilakukan pada kondisi yang alamiah, langsung ke sumber data dan

peneliti adalah instrumen kunci.

b. Penelitian kualitatif lebih bersifat deskriptif. Data yang terkumpul

berbentuk kata-kata dan gambar, sehingga tidak menentukan pada

angka.

c. Penelitian kualitatif lebih menekankan pada proses daripada produk

atau outcome.

d. Penelitian kualitatif melakukan analisis data secara induktif.

49

Rachmat Kriyantono, S.Sos.,M.Si, Teknik Praktis Riset Komunikasi (Jakarta: Kencana, 2006),

hal. 51.

Page 88: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

70

e. Penelitian kualitatif lebih menekankan makna (data dibalik yang

teramati).50

3.3. Sifat Penelitian

Sifat dari penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, yakni bertujuan

membuat deskripsi secara sistematis, faktual dan akurat tentang fakta-fakta dan

sifat-sifat populasi atau obyek tertentu.Peneliti sudah mempunyai konsep dan

kerangka konseptual.Melalui kerangka konseptual, peneliti melakukan

operasionalisasi konsep yang akan menghasilkan variabel beserta indikatornya.

Riset ini untuk menggambarkan realitas yang sedang terjadi tanpa menjelaskan

hubungan anatara variabel.Hasil akhir metode ini adalah deskripsi detail dari topik

yang diteliti.51

3.4. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrument atau alat penelitian

adalah peneliti itu sendiri.Oleh karena itu, peneliti sebagai instrument juga harus

“divalidasi” seberapa jauh peneliti kualitatif siap melakukan penelitian yang

selanjutnya terjun kelapangan.

Nasution (1988) menyatakan, “Dalam penelitian kualitatif, tidak ada

pilihan lain dari pada menjadikan manusia sebagai instrument penelitian utama.

Alasannya ialah bahwa, segala sesuatunya belum mempunyai bentuk yang

pasti.Masalahnya, fokus penelitian, prosedur penelitian, hipotesis yang digunakan,

bahkan hasil yang diharapkan, itu semuanya tidak dapat ditentukan secara pasti

50

Prof. Dr. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta,

2012), hal. 13. 51

Rachmat Kriyantono, S.Sos.,M.Si. Teknik Praktis Riset Komunikasi (Jakarta: Kencana, 2006),

hal. 67.

Page 89: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

71

dan jelas sebelumnya.Segala sesuatu masih perlu dikembangkan sepanjang

penelitian itu. Dalam keadaan yang serba tidak pasti dan tidak jelas itu, tidak ada

pilihan lain dan hanya peneliti itu sendiri sebagai alat satu-satunya yang dapat

mencapainya.”52

Dalam hal ini, peneliti akan menjadi instrument penelitian. Peneliti adalah

salah satu mahasiswa IlmuKomunikasi yang masih terus menggali kajian-kajian

ilmu tersebut. Dimana selama dalam perkuliahan peneliti telah diajarkan dan

mendapatkan berbagai macam kajian-kajian ilmu komunikasi seperti, komunikasi

massa, komunikasi simbolik, fotografi, kejurnalistikan, fotografi jurnalistik, serta

kajian-kajian ilmu komunikasi lainnya, yang kemudian diaplikasikan dalam tugas-

tugas yang diberikan. Maka, kualitas penelitian tergantung pada kemampuan

peneliti dalam menggali dan memaknai data.

3.5. Informan Penelitian

Dalam penelitian kualitatif, data utama diperoleh melalui proses

wawancara dengan narasumber yang disebut sebagai informan. Informan

penelitian adalah seseorang yang, karena memiliki informasi (data) banyak

mengenai obyek yang sedang diteliti, dimintai informasi mengenai obyek

penelitian tersebut.

A. M. Huberman & M. B. Miles mengemukakan bahwa informan juga

berfungsi sebagai umpan balik terhadap penelitian dalam ruang cross check.

Sementara itu merujuk kepada Lexy J. Moleong, peneliti menetapkan informan

sebagai sumber data dengan menggunakan pertimbangan diantaranya, informan

52

Nasution (1988) dalam Prof. Dr. Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung:

Alfabeta, 2009), hal.59-60.

Page 90: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

72

dapat memberikan keterangan mengenai situasi dan kondisi siswa-siswi yang

menjadi responden.53

Mengenai pemilihan informan, menurut Zuriah, dalam penelitian kualitatif

teknik sampling dan penentuan dan penentuan informan cenederung bersifat

purposive atau snowballing sampai jenuh, kerepresentatifan sampel bukan

merupakan perhatian utama dalam penelitian kualitatif. Sampel itu tidak mewakili

populasi dengan dikaitkan pada generalisasi, tetapi lebih mewakili informan untuk

memperoleh kedalaman studi dalam konteksnya.Peneliti memilih informan yang

dipandang lebih mengetahui dan memahami masalah yang dikaji.54

Peneliti menetapkan informan (nara sumber) pada kalangan anggota

Komunitas Fotografi FISIP (KFF) Untirta, yang tiap harinya berkumpul di Lab.

Multimedia dan Fotografi FISIP gedung D lantai 4 Untirta.

Ketertarikan penelitimerujuk penelitian ini pada kalangan anggota

Komunitas Fotografi FISIP (KFF) Untirta, karna sudah banyak prestasi yang

diperoleh komunitas ini di bidang fotografi pada perlombaan, pameran, dan

kesenian, baik di tingkat provinsi maupun tingkat nasional.

Adapun yang akan menjadi subyek informan penelitian ini adalah:

1. Gilang Arasky R. Manto, sebagai divisi hunting Komunitas Fotografi

FISIP (KFF) Untirta (Key informan).

2. Antoni Budi Mulia M, sebagai ketua Komunitas Fotografi FISIP

(KFF) Untirta.

53

Lexy J. Moleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005),

hal. 90. 54

Nurul Zuriah, Metodelogi Penelitian Sosial dan Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), hal.

96.

Page 91: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

73

3. Hikmat Rachmatullah, sebagai anggota Komunitas Fotografi FISIP

(KFF) Untirta.

4. Harry Setiawan, sebagai anggota Komunitas Fotografi FISIP (KFF)

Untirta.

5. Noval Afif, sebagai anggota Komunitas Fotografi FISIP (KFF)

Untirta.

3.6. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data dalam kegiatan penelitian diperlukan cara-cara

atau teknik pengumpulan data tertentu, sehingga proses penelitian dapat berjalan

dengan lancar. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik wawancara,

studi pustaka, dan triangulasi.

Gambar 3.1

Macam-macam Teknik Pengumpulan Data

Macam teknik

pengumpulan data

Wawancara

Studi Pustaka

Triangulasi

Page 92: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

74

3.6.1. Wawancara

Wawancara (Esterberg, 2002) merupakan pertemuan dua orang

untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat

dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu.55

Teknik pengumpulan data ini dilakukan dengan cara peneliti

melakukan wawancara pada beberapa anggota Komunitas Fotografi

FISIP (KFF) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan wawancara tak

berstruktur karena wawancara tak berstruktur mirip dengan

percakapan informal.Wawancara tidak berstruktur adalah waancara

yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara

yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan

datanya.

3.6.2. Studi Pustaka

Peneliti melakukan pencarian dan pengumpulan data dengan

cara merujuk pada dokumen atau literatur-literatur sebagai studi

pustaka yang berkaitan dengan masalah penelitian, guna mendukung

peneliti dalam proses penulisan.

Studi Pustaka merupakan teknik pencarian dan pengumpulan

data dan informasi mengenai hal-hal atau variable yang berupa

dokumen tertulis, catatan, arsip, buku, surat kabar, majalah, foto,

55

Prof. Dr. Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2009), hal.231.

Page 93: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

75

gambar, website, dan lain-lain. Adapun variables yang didapat,

peneliti tampilkan pada hasil dan lampiran dalam penelitian ini.

3.6.3. Triangulasi

Dalam teknik pengumpulan data, triangulasi diartikan sebagai

teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai

teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada.Bila peneliti

melakukan pengumpulan data dengan triangulasi, maka sebenarnya

peneliti mengumpulkan data yang sekaligus menguji kredibilitas data,

yaitu mengecek kredibilitas data dengan berbagai teknik

pengumpulan data dan berbagai sumber data.

Triangulasi teknik, berarti peneliti menggunakan teknik

pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari

sumber yang sama. Peneliti menggunakan wawancara mendalam dan

studi pustaka untuk sumber data yang sama secara serempak.

Gambar 3.2

Triangulasi “Teknik” Pengumpulan Data

Dalam hal triangulasi, Susan Stainback (1988) dalam buku

Prof. Dr. Sugiyono menyatakan bahwa “the aim is not determine the

truth about social phenomenon, rather the purpose of triangulation is

to increase one’s understanding of what ever is being insvestigated”.

Wawancara mendalam

Studi Pustaka

Sumber data sama

Page 94: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

76

Tujuan dari triangulasi bukan untuk mencari kebenaran tentang

berbagai fenomena, tetapi lebih pada peningkatan peneliti terhadap

apa yang telah ditemukan.

Tujuan penelitian kualitatif memang bukan semata-mata

mencari kebenaran, tetapi lebih pada pemahaman subyek terhadap

dunia sekitarnya. Dalam memahami dunia sekitarnya, mungkin apa

yang dikemukakan informan salah, karena tidak sesuai dengan teori,

tidak sesuai dengan hukum.

Selanjutnya Mathinson mengmukakan bahwa “the value of

triangulation lies in providing ecidance – whether convergent,

inconsistent, or contracdictory”.

Nilai dari teknik pengumpulan data dengan triangulasi adalah

untuk mengetahui data yang diperoleh convergent (meluas), tidak

konsisten, kontradiksi.

Oleh karena itu dengan menggunakan teknik triangulasi dalam

pengumpulan data, maka data yang diperoleh akan lebih konsisten,

tuntas dan pasti. Dan dapat disimpulkan dengan triangulasi akan lebih

meningkatkan keabsahan data, bila dibandingkan dengan satu

pendekatan.56

Alasan menggunakan triangulasi teknik pengumpulan data

karena peneliti merasa teknik tersebut tepat untuk menguji keabsahan

data yang diperoleh peneliti.Dalam penelitian ini peneliti

56

Ibid, hal. 224-242.

Page 95: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

77

menggunakan teknik wawancara dan studi pustaka.Hasil wawancara

yang peneliti dapatkan mengenai pemahaman foto HDR (High

Dynamic Range) kemudian disesuaikan kembali dengan

menggunakan studi pustaka dan sumber data yang sudah ada. Apabila

hasil dari teknik tersebut berbeda karena sudut pandang setiap sumber

atau informan berbeda, maka peneliti mendiskusikannya lagi kepada

sumber data atau sumber yang lain untuk mencari tahu mana yang

dianggap benar atau semuanya benar.

3.7. Teknik Analisis Data

Bogdan dalam Sugiyono menjelaskan bahwa analisis data proses mencari

dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan

lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami dan temuannya

dapat diinformasikan kepada orang lain.57

Namun, secara lebih rinci langkah-langkah analisis yang akan dilakukan

oleh peneliti adalah sebagai berikut :

a. Inventarisasi data, yaitu dengan cara mengumpulkan data dan

informasi sebanyak-banyaknya.

b. Kategorisasi data, dalam tahap ini data-data disusun berdasarkan

rumusan masalah dan tujuan yang disusun sebelumnya.

c. Penafsiran data, pada tahap ini data yang telah dikumpulkan dan

dikategorisasikan kemudian diinterpretasikan.

57

Ibid, hal. 224.

Page 96: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

78

d. Penarikan kesimpulan, berdasarkan analisa dan penafsiran yang

dibuat, ditarik kesimpulan yang berguna, serta implikasi-implikasi

dan saran-saran untuk kebijakan selanjutnya.

Dikarenakan penelitian ini bersifat deskriptif, maka peneliti akan

menjabarkan hasil penelitian dalam bentuk kata-kata dan gambaran, bukan angka-

angka.

Dalam bentuk metode penelitian kualitatif, temuan data atau dapat

dinyatakan valid apabila tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti

dengan apa yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti.58

Demikian juga

dalam penelitian ini, apabila yang dilaporkan atau didapatkan peneliti tidak

berbeda dengan kenyataan yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti

maka dapat dinyatakan valid.Untuk itu dalam penelitian ini diperlukan uji

keabsahan data.

Dalam penelitian ini, peneliti menguji keabsahan data dengan cara uji

kredibilitas atau kepercayaan terhadap data yang dilakukan dengan triangulasi.

Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan

sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai

pembanding terhadap data itu.

3.8. Jadwal Penelitian

Penelitian yang peneliti laksanakan dan lakukan dimulai dari Desember

2015 dan diperkirakan hingga Maret 2016.Mulai dari persiapan, pelaksanaan,

hingga penyelesaian.

58

Ibid, hal. 269.

Page 97: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

79

Tabel 3.1

Jadwal Penelitian

No Kegiatan

Bulan

Des Jan Feb Mar Apr Mei

1 Pra Riset

BAB I, II, III

2 ACC Sidang

Outline

3 Revisi Sidang

Outline

4 Penelitian

5 BAB IV, V

6 Persiapan Sidang

Page 98: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

80

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1. Deskripsi Obyek Penelitian

Komunitas Fotografi FISIP (KFF) Untirta adalah sebuah komunitas foto

yang bermula dari pertemuan dan obrolan biasa antara beberapa mahasiswa yang

mempunyai hobi yang sama, yaitu fotografi, bersama dengan dosen fotografi

jurusan ilmu komunikasi FISIP Untirta, bapak Burhanuddin Mujtaba. SE, MSi di

kantin belakang kampus Untirta.

Pada awalnya, terbentuk suatu gagasan dimana perlu adanya suatu wadah

yang merangkul para pehobi dan pecinta fotografi khususnya di ranah fakultas,

yaitu Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Walaupun hanya di wilayah fakultas,

tujuan dibentuknya komunitas ini adalah wadah bagi para pehobi fotografi untuk

saling berbagi ilmu dan berkarya bersama, sehingga terbentuklah KFF ini pada

tanggal 11 November 2011.

Komunitas Fotografi FISIP (KFF) ini masih bersifat komunitas yang ruang

lingkupnya masih tergolong kecil. Sampai saat ini, anggota KFF mayoritas adalah

mahasiswa FISIP, walaupun tidak menutup kemungkinan dari fakultas lain pun

bisa ikut bergabung bersama Komunitas Fotografi FISIP (KFF) ini.

Menjadikan Komunitas Fotografi FISIP (KFF) Untirta sebagai wadah

kesenian, khususnya di bidang fotografi dalam lingkungan kampus. Serta

menjadikan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa sebagai kampus yang unggul

dibidang kesenian, khususnya di bidang fotografi, merupakan visi dan misi dari

komunitas ini.

Page 99: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

81

“Belajar sama-sama, bertanya sama-sama, berkarya sama-sama,” sebuah

slogan yang dapat memotivasi semangat anggotanya dalam menciptakan sebuah

karya foto, serta dapat konsisten dengan tanggung jawabnya sebagai anggota

komunitas ini.

Komunitas Fotografi FISIP (KFF) Untirta yang terus berdatangan dengan

anggota barunya memperlihatkan eksistensinya melalui pameran pertamanya di

tahun 2012, dengan memamerkan hasil karya-karya foto tugas akhir mata kuliah

fotografi bersama dengan karya-karya anggota KFF Untirta. Tidak cukup dengan

itu, komunitas ini pun melakukan berbagai macam kegitan guna lebih

meningkatkan eksistensinya seperti sharing fotografi, hunting foto bersama

mengenai potensi wisata di Banten, hunting foto bersama mengenai momen-

momen penting di Banten, hunting foto bersama di ASDP Merak, membuat

majalah digital (Focus Image) dan lain-lain.

Demi melebarkan sayapnya, Tb Alven Rinaldi, menjadi perwakilan salah

satu anggota Komunitas Fotografi FISIP (KFF) dan Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa (Untirta) untuk mengikuti event besar PEKSIMINAS (Pekan Seni

Mahasiswa Nasional) tahun 2012, dan meraih juara 1 di bidang fotografi, dan

banyak pula lomba-lomba fotografi lain yang dimenangkan oleh beberapa anggota

komunitas ini, seperti lomba foto upacara adat Cisungsang (Seren Taun) 2012, Tb

Alven R meraih juara 1, M. Ilham R meraih juara 2 dan Jevry Suharyadi meraih

juara 3, lomba foto Mahakarya Indonesia Dji Sam Soe 2013, Ayip Iqbal W

meraih juara 1, lomba foto on the spot Banten Pos 2013, M. Hashemi. R meraih

juara 1, lomba foto ART OF LAW (Fakultas Hukum Untirta) 2013, Sebastianus

Page 100: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

82

Advent K meraih juara 1, Gilang Arasky R. Manto, salah satu perwakilan lagi dari

Komunitas Fotografi FISIP (KFF) Untirta pada acara besar PEKSIMINAS (Pekan

Seni Mahasiswa Nasional) tahun 2014, lomba foto Human Interest Dompet

Dhuafa Banten 2014, M. Hashemi. R meraih juara 1, dan lain-lain.

Selain itu, komunitas ini pun beberapa kali mengadakan dan mengikuti

pameran di luar kampus, baik tingkat lokal maupun nasional, seperti pameran foto

FAM Untirta, pameran bersama Karya Perupa Banten “IEU KULA” Mata Bathin

Banten di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta tahun 2013, pameran foto

Komunitas Fotografi FISIP (KFF) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dalam

Acara 3030 di Alun-alun Serang tahun 2014, pameran foto Komunitas Fotografi

FISIP (KFF) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Dalam Acara “A-Zone With

Raisha” di Hotel Grand Permata Krakatau Cilegon tahun 2014, pameran bersama

Karya Pilihan Koleksi Galeri Nasional Indonesia & Karya Perupa Banten “Hirup

Jeung Huripna” di Ex Pendopo Gubernur Banten tahun 2014, pameran foto

Bersama “Banten Hari Ini dan Esok” di Ex Pendopo Gubernur Banten tahun

2015, pameran foto bersama di Kantor DPRD “Budaya, Pariwisata, dan

Pembangunan” tahun 2015, dan lain-lain.

Di tahun 2014, komunitas ini mengadakan kembali kegiatan pameran

fotografi di kampus dengan bertemakan “WAJAH SEBENARNYA” yang

dilaksanakan selama 5 hari di pelataran parkiran depan Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik (FISIP) Untirta. Kemudian dilanjut lagi dengan mengadakan pameran

foto yang bertemakan “EARTH ART” pada tahun 2015 kemarin. Pameran foto kali

ini berbeda dengan pameran-pameran tahun sebelumnya, karena bertempat di

Page 101: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

83

audithorium gedung B Untirta dengan konsep pemanfaatan bahan-bahan hasil

pengolahan bumi, seperti bambu, ranting pohon, daun, dan lain-lain. Kemudian

pameran ini pun mengundang pemateri dari pakar fotografi yang namanya sudah

tidak asing lagi, yaitu Arbain Rambey (Fotografer Jurnalistik Kompas) dan Don

Hasman (Etnofotografer). Ditambah dengan acara deklarasi APFI (Asosiasi

Penggiat Fotografi Indonesia) yang dibuka oleh Imam Hartoyo (perwakilan dari

APFI) pada kegiatan pameran tersebut.

Dengan berbagai macam kegiatan dan prestasi yang dihasilkan dari

anggota Komunitas Fotografi FISIP (KFF) Untirta, bebrapa anggota komunitas ini

pun pernah beberapa kali diberi kepercayaan untuk menjadi pemateri fotografi di

AKMIKO Untirta, HIMAKOM Untirta, Karang Taruna Pemuda, dan juri lomba

fotografi di acara ART OF LAW (Fakultas Hukum) Untirta dan lain-lain.

Menjadikan Komunitas Fotografi FISIP (KFF) Untirta sebagai UKM

Untirta, mempunyai space mading di area kampus, menerbitkan majalah cetak

untuk publikasi karya-karya foto anggotanya, dan mempunyai sekretariat di

kampus. Hal-hal tersebut merupakan harapan besar yang dimiliki oleh komunitas

ini. Dan sampai saat ini, komunitas ini sudah mempunyai tempat tinggal untuk

berkumpul dan melakukan kegiatan lainnya di lab. Fotografi di bawah naungan

lab. Multimedia dan lab. Fotografi FISIP gedung D Untirta.

Berdasarkan deskripsi obyek penelitian yang sudah dipaparkan, peneliti

lebih memfokuskan permasalahan penelitian ini mengenai “Bagaimana

Pemahaman Foto HDR (High Dynamic Range) di kalangan Anggota

Komunitas Fotografi FISIP (KFF) Untirta.”

Page 102: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

84

Selanjutnya, penelitian ini lebih diidentifikasikan lagi untuk

menggambarkan:

1. Bagaimana pemahaman arti foto HDR (High Dynamic Range) di kalangan

anggota Komunitas Fotografi FISIP (KFF) Untirta?

2. Bagaimana pemahaman teknik pembuatan foto HDR (High Dynamic

Range) di kalangan anggota Komunitas Fotografi FISIP (KFF) Untirta?

3. Bagaimana pemahaman akan pemanfaatan foto HDR (High Dynamic

Range) di kalangan anggota Komunitas Fotografi FISIP (KFF) Untirta?

Guna menjawab ketiga identifikasi masalah penelitian tersebut, peneliti

melakukan pengumpulan data dengan teknik triangulasi. Triangulasi diartikan

sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai

teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Dalam penelitian ini

sendiri, peneliti memperoleh data melalui wawancara mendalam dengan beberapa

informan terkait penelitian yang akan dideskripsikan nantinya. Kemudian, data

pun diperoleh melalui studi pustaka dengan pencarian dan pengumpulan data dan

informasi mengenai hal-hal atau variable terkait penelitian yang berupa dokumen

tertulis, catatan, arsip, buku, surat kabar, majalah, foto, gambar, website, media

sosial, dan lain-lain, yang akan peneliti lampirkan nantinya.

4.2. Deskripsi Identitas Informan

Pada sub bab ini, peneliti akan menguraikan identitas informan penelitian.

Informan dalam penelitian ini terdiri dari 5 orang informan, yang salah satunya

merupakan key informan, yaitu Gilang Arasky R. Manto (sebagai divisi hunting

Komunitas Fotografi FISIP (KFF) Untirta). Kemudian 4 orang informan lainnya,

Page 103: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

85

yaitu Antoni Budi Mulia (sebagai ketua Komunitas Fotografi FISIP (KFF)

Untirta), Hikmat rachmatullah (sebagai anggota Komunitas Fotografi FISIP

(KFF) Untirta), Noval Afif (sebagai anggota Komunitas Fotografi FISIP (KFF)

Untirta), dan Harry Setiawan (sebagai anggota Komunitas Fotografi FISIP (KFF)

Untirta). Adapun identitas informan dalam penelitian ini, diuraikan sebagai

berikut:

1. Gilang Arasky R. Manto

Informan pertama dalam penelitian ini adalah Gilang Arasky R.

Manto, seorang mahasiswa semester 10 Konsentrasi Jurnalistik

Jurusan Ilmu Komunikasi ini dijadikan sebagai key informan

penelitian. Gilang, seorang mahasiswa yang bergelut di dunia Fashion

Photography ini lahir pada tanggal 28 Desember 1993 di pandeglang.

Dengan kemauan yang besar dan ingin belajar bersama di bidang

fotografi, ia ikut bergabung dengan Komunitas Fotografi FISIP (KFF)

Untirta sejak tahun 2013 sampai saat ini.

Dengan karyanya, mengenai panorama dan kegiatan nelayan di

daerah Karangangtu, Gilang menjadi salah satu dari anggota

Komunitas Fotografi FISIP (KFF) dan Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa (Untirta) yang mewakili event besar PEKSIMINAS (Pekan

Seni Mahasiswa Nasional) di tahun 2014, hingga kini ia memiliki

tanggung jawab sebagai divisi hunting Komunitas Fotografi FISIP

(KFF) Untirta tahun 2015-2016.

Page 104: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

86

Di luar komunitas dan kampus, ia pun menjadi fotografer tetap di

Weekend Production. Bersama teman-temannya, Weekend Production

ini bekerja sama untuk membuat project Fashion Photography dan

Cinematografi dalam mendokumentasikan produk-produk Brand

Ambassador besar di Kota Serang, yaitu ASTRONKIDO.

Ditahun 2013 pun, Gilang sering membuat karya-karya foto

landscape, portrait, fashion dengan menggunakan teknik HDR (High

Dynamic Range), sehingga dari beberapa karya fotonya, ada yang

terjual dan mendapatkan prestasi-prestasi di bidang fotografi seperti

pameran ataupun perlombaan fotografi.59

Alasan inilah yang membuat

peneliti tertarik dengannya untuk dijadikan sebagai key informan,

karena karakter dan posisinya paling memenuhi kriteria informan yang

telah peneliti tentukan sebelumnya.

2. Antoni Budi Mulia M

Informan selanjutnya ialah Antoni Budi Mulia, yang akrab

dipanggil dengan nama Anton ini lahir di kota Tangerang pada tanggal

17 Oktober 1993 silam. Lelaki yang merupakan satu angkatan dan satu

konsentrasi jurnalistik dengan Gilang ini mulai ikut bergabung dengan

Komunitas Fotografi FISIP (KFF) Untirta pada tahun 2011 lalu,

setelah beberapa selang waktu komunitas ini terbentuk.

59

Hasil wawancara dengan Gilang Arasky R. Manto pada tanggal 17 Februari 2016, di Lab

Fotografi FISIP Untirta, pukul 16.44 WIB.

Page 105: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

87

Antusiasnya dalam menjaga nama baik, merangkul rekan-

rekannya, serta mengembangkan dan memajukan Komunitas Fotografi

FISIP (KFF) Untirta, di kedua kalinya pergantian kepengurusan

komunitas ini setelah ketua pertamanya M. Ilham Rinaldi, kemudian

digantikan dengan Sebastianus Advent di tahun 2013, Anton pun

diangkat dan diberi kepercayaan untuk melanjutkan jabatan sebagai

ketua komunitas ini periode tahun 2015-2016.

Kesukaannya akan hal traveling dan hiking, ia pun gemar

mendokumentasikan keindahan-keindahan alam yang ada di negeri ini,

hingga beberapa karyanya pernah terjual, salah satunya foto mengenai

panorama di daerah Merak.60

Dipilihnya sebagai salah satu informan dalam penelitian ini

dikarenakan ia merupakan ketua di Komunitas Fotografi FISIP (KFF)

Untirta dan paham mengenai permasalahan yang sedang diteliti dalam

penelitian ini.

3. Hikmat Rachmatullah

Selanjutnya, Hikmat Rachmatullah yang menjadi salah satu

informan dalam penelitian ini. Pria yang akrab dipanggil Hikmat ini

lahir di Serang pada tanggal 18 Juni 1995 silam.

Dengan semangat dan kemauan yang besar, salah seorang

mahasiswa semester 6 konsentrasi Marketing Komunikasi ini ikut

bergabung dengan Komunitas Fotografi FISIP (KFF) Untirta pada

60

Hasil wawancara dengan Antoni Budi Mulia pada tanggal 19 Februari 2016, di Taman Graha

Asri, pukul 23.06 WIB.

Page 106: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

88

tahun 2015 lalu. Disamping kegemarannya dalam landscape

photography dan food photography, ia pun merupakan salah satu

pembalap motor yang sudah beberapa kali mengikuti ajang balap Road

Race tingkat provinsi Banten.61

Bersama kawan-kawannya di Komunitas Fotografi FISIP (KFF)

Untirta, ia menjadi salah satu anggota yang ikut memamerkan karya

fotonya serta mensukseskan acara pameran fotografi dan cinematografi

di UNIS Tangerang setelah pameran komunitas tahun 2015 lalu.

Hikmat dipilih sebagai salah satu informan dalam penelitian ini

karena ia tau mengenai permasalahan yang sedang diteliti, yang

terpenting adalah kesediaannya untuk memberikan data dan informasi

yang diperlukan dalam penelitian ini.

4. Noval Afif

Noval salah satu anggota Komunitas Fotografi FISIP (KFF)

Untirta yang bergabung pada tahun 2015 lalu, ia pun gemar memotret

panorama keindahan alam seperti Anton dan Hikmat.

Mahasiswa Marketing komunukasi semester 6 ini juga

merupakan salah satu anggota Komunitas Fotografi FISIP (KFF)

Untirta yang memamerkan karya fotonya dan ikut mensukseskan acara

pameran fotografi dan cinematografi di UNIS seperti Hikmat dan

beberapa anggota lainnya yang dipimpin oleh Anton selaku ketua

komunitas.

61

Hasil wawancara dengan Hikmat Rachmatullah pada tanggal 16 Februari 2016, di Lab Fotografi

FISIP Untirta, pukul 15.22 WIB.

Page 107: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

89

Pria yang bertempat tinggal di Cilegon dan sudah mengenal

fotografi sejak masih duduk di bangku SMA ini juga menjadi salah

satu informan dalam penelitian ini, dikarenakan sedikitnya tau dan

pernah menggunakan teknik HDR (High Dynamic Range) dalam

memotret landscape photography.62

Pengetahuannya mengenai

permasalahan yang sedang diteliti diharapkan dapat memberikan data

dan informasi yang berguna bagi peneliti.

5. Harry Setiawan

Selanjutnya, Harry Setiawan yang menjadi informan terakhir

dalam penelitian ini. Pria yang biasa dipanggil Harry atau Harset ini

juga salah satu mahasiswa Marketing Komunikasi semester 6 yang

satu angkatan dengan Hikmat dan Noval.

Harset ikut bergabung dengan Komunitas Fotografi FISIP (KFF)

Untirta pada tahun 2015 lalu. Ia pun bersama karya fotonya mengenai

Seba Baduy 2015, ikut andil dalam mensukseskan pameran tahunan

komunitas bersama Hikmat, Noval, dan anggota-anggota lainnya tahun

lalu, begitu juga dengan kegiatan pameran komunitas ini di event

Rupa-rupa Seni Rupa di Museum Banten serta pameran fotografi dan

cinematografi di UNIS Tangerang.

62

Hasil wawancara dengan Noval Afif pada tanggal 16 Februari 2016, di Lab Fotografi FISIP

Untirta, pukul 16.00 WIB.

Page 108: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

90

Mahasiswa kelahiran 14 April 1995 ini sudah mengenal dunia

fotografi sejak semester 1, hingga kini semangat dan rasa ingin

tahunya mengenai pemahaman tentang fotografi terus ia kejar. Harset

lebih gemar memotret tentang kehidupan manusia disekitarnya, lebih

tepatnya human interest photography, namun tidak menutup

kemungkinan untuk belajar dan memahami genre fotografi lainnya.63

Kesediaan, pengalaman, dan pengetahuan mengenai

permasalahan yang sedang diteliti, menjadikan Harset sebagai salah

satu informan dalam penelitian ini. Diharapkan data-data dan

informasi yang diberikannya dapat berguna bagi penelitian ini.

4.3. Deskripsi Hasil Penelitian

Pada sub bab ini, peneliti akan mendeskripsikan dan menguraikan data-

data yang diperoleh dari hasil wawancara mendalam dengan 5 orang informan

penelitian yang merupakan anggota Komunitas fotografi FISIP (KFF) Untirta.

Data-data tersebut berasal dari jawaban atas pertanyaan yang diajukan kepada

responden, dan data yang diberikan langsung dari mereka.

4.3.1. Pemahaman Arti Foto HDR (High Dynamic Range) Di Kalangan

Anggota Komunitas Fotografi FISIP (KFF) Untirta

Gilang yang dijadikan sebagai key informan dalam penelitian ini

memaparkan, bahwa HDR (High Dynamic Range) dalam fotografi

sesungguhnya bukan sebagian dari kategori fotografi, entah itu

landscape photography, human interest photography, jurnalistik, atau

63

Hasil wawancara dengan Harry Setiawan pada tanggal 16 Februari 2016, di Lab Fotografi FISIP

Untirta, pukul 15.41 WIB.

Page 109: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

91

apapun itu. HDR (High Dynamic Range) itu hanya sebatas dilingkup

tentang karakteristik foto, mulai dari pengolahan atau editan hingga

pada tampilan foto tesebut.

“HDR singkatan dari High Dynamic Range, dimana High

Dynamic Range merupakan suatu cara atau teknik dalam

peningkatan cahaya atau perataan cahaya yang disesuaikan oleh

perangkat keras kamera itu sendiri. Lebih jelasnya, pada foto-

foto biasa itu ada yang namanya pembagian gelap dan terang

atau dinamika cahaya yang cukup konstan terlihat, dimana ada

shadow (bagian gelap) dan highlight (bagian terang) pada foto.

Dengan HDR (High Dynamic Range) ini, bagian shadow dan

highlight yang terdapat pada frame foto itu dapat diratakan dan

diseimbangkan pencahayaannya, sesuai seperti foto apa yang

kita inginkan.”64

Berdasarkan kutipan penjelasannya, peneliti mendapatkan

gambaran awal, bahwasanya HDR (High Dynamic Range) merupakan

sebuah teknik dalam fotografi yang dapat meratakan dan

menyeimbangkan gelap dan terangnya pencahayaan yang terdapat pada

sebuah frame foto, sesuai keinginan seorang fotografernya.

Gilang pun menambahkan dengan memberikan perumpamaan

kecil, jika seorang fotografer mengambil foto panorama pantai, dengan

menggunakan HDR (High Dynamic Range) bagian-bagian gelapnya

dapat menjadi terang, serta panoramanya dan semua obyek yang

terdapat pada foto tersebut dapat terlihat lebih detail. Jadi, lebih

tepatnya HDR (High Dynamic Range) dalam fotografi itu berguna

untuk menyeimbangkan cahaya ekstrim atau balancing cahaya antara

shadow dan highlight pada foto.

64

Hasil wawancara dengan Gilang Arasky R. Manto pada tanggal 17 Februari 2016, di Lab

Fotografi FISIP Untirta, pukul 16.44 WIB.

Page 110: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

92

Anton, sebagai ketua Komunitas Fotografi FISIP (KFF) Untirta

yang dijadikan informan dalam penelitian inipun menjelaskan bahwa

HDR (High Dynamic Range) itu merupakan cara untuk menata dan

menyeimbangkan cahaya pada foto. Hal ini disiratkan dari hasil

wawancara berikut:

“Jaman sekarang banyak yang ditakutkan oleh fotografer

mengenai pencahayaan ekstrim pada frame foto, seperti cahaya

pada foto terlalu over ataupun under. Dan dari beberapa foto

yang sudah saya terapkan dengan HDR (High Dynamic Range),

misalkan seperti foto dengan background bangunan ataupun

langit yang terlalu over, dengan menggunakan HDR, saya masih

bisa mengejar detailnya awan ataupun detailnya bangunan pada

foto tersebut. Jadi, pada intinya HDR (High Dynamic Range) itu

merupakan teknik penataan cahaya pada foto, yang terkadang

pada foto tersebut ada sisi gelap (under) dan sisi terang (over).

Dengan menggunakan HDR (High Dynamic Range) ini, kedua

bagian sisi cahaya tersebut bisa diseimbangkan dan diratakan.”65

Sebuah perangkat keras kamera itu sensornya tidak seperti mata

manusia yang dapat melihat secara keseluruhan detailnya suatu obyek

yang dilihatnya. Namun, pada kamera hanya dapat menangkap cahaya

yang tampak gelap (under) dan terang (over), jadi dibutuhkanlah HDR

(High Dynamic Range).

Hal tersebut dijelaskan berdasarkan hasil wawancara dengan

Hikmat, salah satu anggota Komunitas Fotografi FISIP (KFF) Untirta

yang dijadikan informan dalam penelitian ini. Ia pun menambahkan

bahwa:

65

Hasil wawancara dengan Antoni Budi Mulia pada tanggal 19 Februari 2016, di Taman Graha

Asri, pukul 23.06 WIB.

Page 111: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

93

“HDR itu disebut dengan rentang dinamika yang luas (High

Dynamic Range), yang merupakan sebuah teknik dengan cara

menggabungkan beberapa foto menjadi satu foto, agar dapat

terlihat lebih detail. Biasanya minimal pengambilan dari 3, 5

sampai 7 foto, yang kemudian digabungkan.”66

Kemudian menurut Noval, HDR (High Dynamic Range) dalam

fotografi itu merupakan sebuah teknik yang berfungsi untuk

memproduksi sebuah jangkauan pencahayaan dinamis yang lebih luas.

“HDR (High Dynamic Range) pun bisa menunjukkan lebih

akuratnya jangkauan level intensitas yang tampak pada

pemandangan atau obyek sebenarnya sebuah foto. Contohnya

seperti cahaya matahari langsung atau cahaya bintang yang

lemah bisa lebih diseimbangkan dan didetailkan dengan

menggunakan HDR (High Dynamic Range).”67

Hal yang serupa dijelaskan oleh Harry, bahwasanya HDR atau

High Dynamic Range merupakan sebuah teknik yang menggabungkan

beberapa foto yang sama dengan exposure yang berbeda, demi

mendapatkan satu foto yang mendetail dan merata pencahayaannya.

Eksekusinya jika diterapkan dengan pengambilan foto

landscape di siang hari yang kondisi mataharinya sangat terik, pada saat

itu pencahayaan yang dapat ditangkap kamera pasti ekstrim sekali.

Maka dari itu, digunakannyalah HDR (High Dynamic Range) ini untuk

menyeimbangkan pencahayaan terang dan gelapnya foto yang

ditangkap kamera pada saat terik itu.68

66

Hasil wawancara dengan Hikmat Rachmatullah pada tanggal 16 Februari 2016, di Lab Fotografi

FISIP Untirta, pukul 15.22 WIB. 67

Hasil wawancara dengan Noval Afif pada tanggal 16 Februari 2016, di Lab Fotografi FISIP

Untirta, pukul 16.00 WIB. 68

Hasil wawancara dengan Harry Setiawan pada tanggal 16 Februari 2016, di Lab Fotografi FISIP

Untirta, pukul 15.41 WIB.

Page 112: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

94

Penjelasan kelima informan penelitian tersebut dikuatkan

dengan penjelasan Yudo Sudarnadi dalam bukunya HDR Photo Effect.

Menurutnya, HDR atau High Dynamic Range (Rentang Dinamis

Tinggi) atau disebut juga dengan HDRI (High Dynamic Range

Imaging) adalah teknik untuk mempresentasikan tingkat kecerahan

yang lebih luas dari yang biasanya yang mampu dihasilkan pada

pemotretan normal.69

Ide penggunaan beberapa exposure untuk memperbaiki berbagai

ekstrim pencahayaan dalam pengambilan sebuah foto dirintis sejak

tahun 1850-an oleh Gustave Le Gray untuk membuat foto landscape

laut, yang menunjukkan baik langit dan laut. Render tersebut tidak

mungkin pada saat itu menggunakan metode standar, dimana kisaran

pencahayaan yang terlalu ekstrim. Le Gray menggunakan satu negatif

bagi langit, dan satu lagi dengan exposure yang lebih panjang untuk

laut, dan menggabungkan dua file foto menjadi satu foto yang baik.70

69

HDR (High Dynamic Range) Photo Effect, Yudo Sudanardi Photograph (Yogyakarta: Putstaka

Ananda Srva, 2012), hal. 7. 70

J. Paul Getty Museum. Gustave Le Gray, Photographer. July 9 – September 29, 2002. Retrieved

September 14, 2008/https://en.wikipedia.org/wiki/High-dynamic-range_imaging. (Diakses pada 11

Februari 2016)

Page 113: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

95

Gambar. 4.1

Brig Upon The Water

Sumber. Foto Gustave Le Gray

Seperti dipaparkan hal yang serupa, dari hasil wawancara

dengan ketiga informan penelitian, bahwa dari jaman ke jaman,

fotografi itu perkembangannya sangat cepat. Menurut Harry, setiap

fotografer itu ingin menciptakan karya foto yang baik dan lebih baik

lagi. Dari situ, bermunculanlah teknik-teknik atau sesuatu yang baru

dari perkembangan fotografi ini, mengikuti sesuai perkembangan

digital.71

Salah satunya, di abad 19-an mulai dikembangkannya teknik

HDR (High Dynamic Range) yang bermula dari seorang seniman lukis

berkebangsaan Prancis bernama Gustave Le Gray, yang kemudian

tertarik dengan fotografi dan mempelajari foto HDR (High Dynamic

Range). Dengan salah satu karya fotonya, ia merupakan salah satu

71

Hasil wawancara dengan Harry Setiawan pada tanggal 16 Februari 2016, di Lab Fotografi FISIP

Untirta, pukul 15.41 WIB.

Page 114: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

96

fotografer yang sangat berpengaruh pada foto HDR (High Dynamic

Range).72

Namun menurut Gilang, perkembangan HDR (High Dynamic

Range) dalam fotografi itu semakin berkembang dengan baik.

Dibuktikan dengan pengadaan fitur atau mode HDR (High Dynamic

Range) pada teknologi kamera digital yang sudah banyak keluar.

Diadakannya fitur atau mode HDR (High Dynamic Range), karna

sebelum adanya teknologi tersebut pada kamera, menggunakan HDR

(High Dynamic Range) dalam penciptaan karya foto itu merupakan hal

atau teknik yang super ribet, dimana prosesnya harus menggunakan

tripod, kemudian perlu bracketing 3 foto atau lebih yang komposisinya

sama dan eksposurnya berbeda-beda. Dengan perkembangannya yang

pesat di era sekarang, foto HDR (High Dynamic Range) bisa lebih

mudah diciptakan, tentunya dengan perangkat keras kamera yang sudah

memiliki fitur atau mode HDR (High Dynamic Range). Selain kamera

pun, sudah banyak smartphone yang bisa meng-instal aplikasi HDR,

yang penggunaannya instan melalui kamera smartphone-nya

langsung.73

72

Hasil wawancara dengan Hikmat Rachmatullah pada tanggal 16 Februari 2016, di Lab Fotografi

FISIP Untirta, pukul 15.22 WIB. 73

Hasil wawancara dengan Gilang Arasky R. Manto pada tanggal 17 Februari 2016, di Lab

Fotografi FISIP Untirta, pukul 16.44 WIB.

Page 115: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

97

Penjelasan serupa dibuktikan oleh Anton, yang dikutip dari hasil

wawancara sebagai berikut:

“Menurut saya, perkembangannya semakin canggih, karna pada

awalnya untuk menciptakan foto HDR (High Dynamic Range)

itu perlu bracketing dan menggabungkan 3, 5 atau sampai 10

foto menggunakan software-software yang sudah

direkomendasikan. Dan pada era modernisasi sekarang, sudah

bisa menggunakan fitur atau mode HDR (High Dynamic Range)

langsung pada kamera dengan sekali foto saja, walaupun

hasilnya memang tidak sebaik dengan cara bracketing dan

menggabungkan beberapa foto dengan software. Ditambah lagi

dengan adanya aplikasi-aplikasi HDR (High Dynamic Range)

yang mudah di-download pada smartphone-smartphone yang

semakin canggih pula teknologinya.”74

Dengan perkembangan fotografi digital yang semakin pesat,

para fotografer sudah sangat mudah menciptakan foto HDR (High

Dynamic Range) melalui kameranya langsung, yang sudah mempunyai

fitur atau mode HDR (High Dynamic Range) pada kameranya. Selain

itu, para khalayak yang awam akan fotografi pun sudah dapat dengan

mudah menciptakannya menggunakan aplikasi-aplikasi HDR (High

Dynamic Range) yang dapat di-install pada smartphone-nya.

4.3.2. Pemahaman Teknik Pembuatan Foto HDR (High Dynamic Range)

Di Kalangan Anggota Komunitas Fotografi FISIP (KFF) Untirta

Salah satu kendala dalam memotret di jaman serba digital ini

adalah keterbatasan jangkauan dinamik dari sebuah sensor kamera. Kita

tentu kerap mengalami saat memotret di kondisi dengan kontras tinggi,

ada saja bagian dari foto yang tampak terlalu gelap (under) atau justru

74

Hasil wawancara dengan Antoni Budi Mulia pada tanggal 19 Februari 2016, di Taman Graha

Asri, pukul 23.06 WIB.

Page 116: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

98

terlalu terang (over). Sensor kamera memang jauh kalah dibanding

mata manusia dalam urusan kepekaan dalam menangkap perbedaan

terang-gelap yang begitu lebar di alam ini, dari teriknya sinar matahari

sampai redupnya cahaya lilin di kegelapan.

Kondisi ini membuat banyak fotografer mendambakan sebuah

hasil foto yang sebisa mungkin mendekati kondisi aslinya, dengan

jangkauan dinamis (dynamic range) yang lebar atau biasa disebut

dengan HDR (High Dynamic Range). Dihadapkan pada kondisi kontras

tinggi, matering kamera hanya memilih antara menyelamatkan detail di

area gelap (mengorbankan detail di area terang) atau sebaliknya. Maka

kitalah yang perlu mengeluarkan sedikit usaha untuk memperbaiki foto

dengan teknik HDR (High Dynamic Range), bila perlu.75

Gilang memaparkan pengalamannya saat wawancara, yang

dikutip sebagai berikut:

“Salah satu tokoh HDR (High Dynamic Range) di Indonesia itu

adalah Mas Golkariadi N. K, yang biasa dipanggil dengan

sebutan mas GK. Dengan karya terbaiknya, berdasarkan

penilaian kurator dan hasil polling via internet pada ajang

kejuaraan bergengsi fotografi internasional pada tahun 2009.

Namanya dinobatkan menjadi salah satu fotografer HDR (High

Dynamic Range) terbaik no. 4 dunia. Mas GK inilah yang

menyarankan saya, untuk menciptakan dan menghasilkan foto

HDR (High Dynamic Range) yang baik itu, minimal

menggunakan 3 exposure (under exposure, normal exposure,

over exposure).”76

75

HDR (High Dynamic Range) Photo Effect, Yudo Sudanardi Photograph (Yogyakarta: Putstaka

Ananda Srva, 2012), hal. 3. 76

Hasil wawancara dengan Gilang Arasky R. Manto pada tanggal 17 Februari 2016, di Lab

Fotografi FISIP Untirta, pukul 16.44 WIB.

Page 117: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

99

Berikut, salah satu karya foto HDR (High Dynamic Range) yang

diciptakan Golkariadi N. K:

Gambar. 4.2

Prambanan Temple

Sumber. Foto Golkariadi N. K (Facebook Golkariadi N. K)

Gilang pun menambahkan, bahwa sebenarnya agak cukup rumit

untuk membuat foto HDR (High Dynamic Range). Teknik yang biasa ia

pakai yaitu bracketing exposure, dimana teknik tersebut membagi satu

foto, satu view menjadi 3 bagian foto yang exposure-nya berbeda-beda.

Bracketing ini harus disesuaikan dahulu tahapan-tahapan exposure-nya,

yang pasti teknik ini harus menggunakan tripod. Karna jika tidak

menggunakan tripod, posisi view untuk mengambil foto pasti akan

berubah. Minimal untuk menciptakan foto HDR (High Dynamic Range)

itu menggunakan 3 exposure foto, yang terdiri dari under exposure,

normal exposure, dan over exposure. Dari ketiga foto ini, kita bisa

menggabungkannya menjadi satu foto yang menghasilkan satu foto

HDR (High Dynamic Range) yang baik.

Page 118: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

100

Pengalaman yang tidak jauh beda dipaparkan oleh Anton, dari

hasil wawancara sebagai berikut:

“Untuk teknik yang pernah saya lakukan itu, menciptakan satu

karya foto HDR (High Dynamic Range) dengan memotret 3 atau

5 sampai 6 frame foto yang sama angle-nya, namun exposure-

nya berbeda-beda. Kemudian, 3 foto tersebut digabungkan

melalui software yang akan merubah tampilan warna dan detail

tiap frame fotonya. Selain itu, pada saat pengambilan foto,

dibutuhkan keseimbangan. Yakni dibutuhkan atau tidaknya

sebuah tripod itu tergantung pada fotografernya. Jika memang

fotografer tersebut memiliki kelebihan pada tangannya yang

selalu stabil, mungkin tripod tidak dibutuhkan. Akan tetapi,

alangkah baiknya untuk menggunakan tripod agar pengambilan

foto bisa dapat secara maksimal. Pada intinya, manfaat dari

tripod tersebut, guna menyeimbangkan dan menyamakan

komposisi satu frame foto dengan frame foto yang lainnya.”77

Lebih detailnya lagi, teknik untuk menghasilkan foto HDR

(High Dynamic Range) itu, langkah pertama dengan menyiapkan

sebuah tripod yang berfungsi sebagai penopang kamera dan berguna

untuk menyeimbangkan komposisi frame foto yang ingin kita ambil

agar tidak tergeser ataupun goyang. Kemudian, mengatur setting-an

kamera dengan menggunakan automatic bracketing untuk dapat

menghasilkan 3, 5 sampai 7 frame foto dengan shutter speed yang

bervariasi, yang dimana harus diatur menggunakan apperture priority

sesuai dengan speed yang diinginkan. Setelah foto tersebut didapat,

langkah selanjutnya untuk menggabungkan minimal 3 foto tersebut tadi

menggunakan sebuah software.78

77

Hasil wawancara dengan Antoni Budi Mulia pada tanggal 19 Februari 2016, di Taman Graha

Asri, pukul 23.06 WIB. 78

Hasil wawancara dengan Hikmat Rachmatullah pada tanggal 16 Februari 2016, di Lab Fotografi

FISIP Untirta, pukul 15.22 WIB.

Page 119: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

101

Hal serupa dibuktikan oleh Noval, yang dikutip dari hasil

wawancara sebagai berikut:

“Teknik membuat foto HDR (High Dynamic Range) itu, kita

harus mengambil beberapa foto yang minimal 3 frame foto

dengan exposure yang berbeda-beda, perhitungannya under

exposure (+2 stop), normal (0 stop), dan over exposure (-2 stop).

Proses pengambilannya pun diusahakan menggunakan tripod

agar foto tidak goyang dan komposisinya tetap sama dari satu

foto dengan foto lainnya. Kemudian ketiga foto tersebut

digabungkan menggunakan software untuk pengolahan foto

HDR (High Dynamic Range). Hasilnya bisa lebih detail dan

pencahayaannya pun lebih merata dibandingkan dengan foto

normal.”79

Selain teknik bracketing dan penggabungan beberapa foto

menggunakan software, ada pula teknik yang dapat dilakukan secara

otomatis. Harry memaparkan penjelasannya, bahwa sekarang sudah ada

penambahan teknologi pada kamera untuk dapat menghitung rentang

cahaya, yaitu dengan diadakannya teknologi fitur HDR (High Dynamic

Range). Prakteknya hanya dengan mengatur setting-an menggunakan

mode HDR (High Dynamic Range) pada kamera. Cukup satu kali

jepretan atau rekam, bisa langsung menghasilkan foto HDR (High

Dynamic Range) secara cepat dengan perhitungan shutter speed yang

sudah matang.80

Saat seorang fotografer memotret sesuatu yang memiliki

pencahayaan merata dan kamera sanggup menangkap semua terang-

gelap dari bidang foto dengan baik, ia tidak merasa ada yang salah

79

Hasil wawancara dengan Noval Afif pada tanggal 16 Februari 2016, di Lab Fotografi FISIP

Untirta, pukul 16.00 WIB. 80

Hasil wawancara dengan Harry Setiawan pada tanggal 16 Februari 2016, di Lab Fotografi FISIP

Untirta, pukul 15.41 WIB.

Page 120: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

102

dengan foto tersebut. Namun umumnya saat siang hari, dimana

sebagian dari langit yang terang ikut terekam dalam foto, barulah

fotografer tersebut merindukan kemampuan lebih dari sebuah kamera.

Ada beberapa spesifikasi kamera untuk bisa menghasilkan foto

HDR (High Dynamic Range), karna beberapa fitur di kamera tipe lama

ataupun analog itu ada bagian dimana kamera tersebut tidak bisa

melakukan teknik bracketing. Dan pada kamera standart seperti type

Canon EOS 1100D atau 1200D itu sudah bisa bracketing. Setelah

mendapatkan minimal 3 foto yang sama namun berbeda exposure

(under exposure, normal exposure, over exposure) dari hasil bracketing

pada kamera, kemudian digabungkanlah 3 foto tersebut menggunakan

software.

“Software yang biasa saya gunakan itu Photomatix. Photomatix

merupakan salah satu software untuk membuat dan

menghasilkan foto HDR (High Dynamic Range). Software itu

pun tidak sembarang membaca 3 foto yang sudah kita hasilkan.

Ketiga foto tersebut harus dihasilkan dengan perhitungan

exposure yang pas, dalam artian under exposure tidak terlalu

under, dan over exposure pun tidak terlalu over. Jadi proses

pengambilan fotonya pun harus pas agar proses

penggabungannya dapat langsung disesuaikan oleh software

photomatix-nya.”81

Gilang menambahkan, bahwa di era digital yang makin canggih

seperti sekarang ini, ada beberapa kamera keluaran terbaru yang sudah

dilengkapi dengan fitur atau mode HDR (High Dynamic Range), seperti

yang diketahuinya kamera Canon EOS 5D Mark III, Canon EOS 1D,

81

Hasil wawancara dengan Gilang Arasky R. Manto pada tanggal 17 Februari 2016, di Lab

Fotografi FISIP Untirta, pukul 16.44 WIB.

Page 121: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

103

dan Nikon D4. Bahkan pada kamera handphone atau smartphone,

seperti I-phone, Samsung, Sony Experia, dan smartphone lainnya sudah

bisa dilengkapi fitur HDR (High Dynamic Range), hanya dengan men-

download aplikasnya saja.

Jadi, untuk menciptakan foto HDR (High Dynamic Range) itu

sudah jauh lebih instan dibandingkan pada era dulu. Hal yang serupa

dengan Gilang, Anton menjelaskan, salah satu kamera yang sudah

memiliki fitur atau mode HDR (High Dynamic Range) yang ia ketahui

yaitu kamera Canon EOS 5D mark III. Cara penggunaannya pun

simple, hanya mengganti pengaturannya dengan mode HDR (High

Dynamic Range), kemudian dengan sekali foto bisa langsung

menghasilkan karya foto HDR (High Dynamic Range).82

Kamera Nikon D600, salah satu kamera yang sudah memiliki

fitur HDR (High Dynamic Range) yang Hikmat ketahui.83

Adapun

kamera Pentax K3, yang Noval ketahui kamera tersebut sudah memiliki

fitur HDR (High Dynamic Range) juga.84

Ditambah dengan

Sepengetahuan Harry, bahwa semua kamera yang sudah memiliki mode

bracketing dan aperture priority itu sudah bisa menghasilkan foto HDR

(High Dynamic Range), contohnya seperti standar kamera Nikon

D3200, Canon EOS 500D, dan kamera lainnya. Lalu, ada pula kamera-

82

Hasil wawancara dengan Antoni Budi Mulia pada tanggal 19 Februari 2016, di Taman Graha

Asri, pukul 23.06 WIB. 83

Hasil wawancara dengan Hikmat Rachmatullah pada tanggal 16 Februari 2016, di Lab Fotografi

FISIP Untirta, pukul 15.22 WIB. 84

Hasil wawancara dengan Noval Afif pada tanggal 16 Februari 2016, di Lab Fotografi FISIP

Untirta, pukul 16.00 WIB.

Page 122: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

104

kamera yang sudah dilengkapi dengan fitur HDR (High Dynamic

Range).Pengalamannya dikutip dari hasil wawancara sebagai berikut:

“Seperti kamera yang biasa sering saya pakai, yaitu kamera

Nikon type D5200. Saya pernah beberapa kali membuat foto

HDR (High Dynamic Range) langsung menggunakan kamera

tersebut, namun hasilnya tidak sebaik dengan hasil dari

bracketing foto, penggabungan dan pengolahan menggunakan

software pada perangkat computer, yakni software photomatix

pro yang pernah saya gunakan. Software tersebut sangat

direkomendasikan untuk mengolah foto HDR (High Dynamic

Range).”85

Namun menurutnya, Fitur HDR (High Dynamic Range) pada

kamera itu memiliki kelemahan, walaupun shutter speed-nya sudah

diatur dengan matang, hasilnya masih bisa dikatakan belum

memuaskan, karna memang mode tersebut masih dikendalikan oleh

perangkat kamera. Dibandingkan dengan cara manual, yang hasilnya

terlihat lebih baik, karna fotografer sendirinyalah yang mengatur

seberapa pencahayaan atau exposure foto yang ingin digabung.

Semakin banyak exposure foto, maka semakin soft pula hasil foto HDR

(High Dynamic Range) tersebut, sesuai dengan seperti foto yang

fotografer tersebut inginkan.

4.3.3. Pemahaman Akan Pemanfaatan Foto HDR (High Dynamic Range)

Di Kalangan Anggota Komunitas Fotografi FISIP (KFF) Untirta

Pemanfaatan foto HDR (High Dynamic Range) bisa dibilang

tidak jauh berbeda dengan genre fotografi lainnya, mungkin dengan

terkecuali foto jurnalistik. Menurut Gilang, foto itu merupakan salah

85

Hasil wawancara dengan Harry Setiawan pada tanggal 16 Februari 2016, di Lab Fotografi FISIP

Untirta, pukul 15.41 WIB.

Page 123: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

105

satu karya seni rupa dua dimensi juga. Jadi pemanfaatan foto HDR

(High Dynamic Range) sejauh ini dengan berdasarkan pengalaman

Gilang, karya foto HDR-nya sudah pernah menjadi hiasan dinding,

kemudian dalam hal ekonomi atau komersil bisa untuk dijual.

Karna memang efek dari HDR (High Dynamic Range) itu

memberikan sentuhan yang berbeda pda foto dibandingkan dengan foto

normal. Foto HDR (High Dynamic Range) hampir terlihat seperti

lukisan. Selain estetika sebuah karya foto, kebanyakan orang atau

khalayak yang awam akan fotografi, melihat foto itu dari segi

keindahannya juga. Disini foto HDR (High Dynamic Range) memiliki

kelebihan tersebut. Foto HDR (High Dynamic Range) pasti akan

terlihat lebih indah jika pengolahannya baik. Seperti yang sudah

dijelaskan sebelumnya, HDR (High Dynamic Range) mempunyai nilai

tambah (), selain dapat menyeimbangkan cahaya ekstrim yang terdapat

pada frame foto, HDR juga dapat memberikan efek detail dan warna

yang lebih menyesuaikan karakter foto tersebut.

“Pada intinya, pemanfaatan foto HDR (High Dynamic Range)

yang sudah saya lakukan itu sebagai hiasan dinding atau

furniture di dalam interior, karya foto yang dikomersilkan,

kemudian bisa untuk dipamerkan pada acara pameran-pameran

foto HDR (High Dynamic Range) ataupun pameran foto dan

seni rupa lainnya.”86

86

Hasil wawancara dengan Gilang Arasky R. Manto pada tanggal 17 Februari 2016, di Lab

Fotografi FISIP Untirta, pukul 16.44 WIB.

Page 124: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

106

Salah satu karya foto HDR (High Dynamic Range) Gilang, yang

sudah pernah terjual ditahun 2012:

Gambar. 4.3

Senja Jakarta (2012)

Sumber. Foto Gilang Arasky R. Manto

Foto berjudul “Senja Jakarta” diatas tersebut diambil oleh

Gilang dari atap salah satu gedung di jakarta, yang mendeskripsikan

akan padatnya suasana perkotaan di ibu kota. Dan angka penduduk di

Jakarta pun tiap tahun semakin meningkat, dikarnakan banyaknya

pendatang yang memperuntungkan hidupnya di kota tersebut.

Kemudian, berdasarkan pengalaman Gilang di tahun 2013 lalu,

ia pernah mengikuti dan menjadi salah satu peserta pada acara pameran

foto HDR (High Dynamic Range) di Universitas Taruma Negara

(UNTAR) bersama teman-teman fotografer lainnya yang gemar

menggunakan HDR (High Dynamic Range). Pada acara pameran

tersebut menampilkan karya-karya foto HDR (High Dynamic Range)

dan karya-karya foto normal.

Page 125: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

107

Kemudian dari pihak panitia dan peserta pameran memberikan

secarik kertas berupa kupon kepada apresiator pameran yang terdiri dari

para penikmat karya foto, pehobi fotografi, kolektor, kaula muda,

sampai pengunjung yang awam mengenai fotografi untuk memberikan

apresiasi lebih dan feedback pada acara tersebut, yang dimana mereka

dianjurkan untuk memberikan kritikan dan kesan melalui kupon

tersebut, kemudian memasukannya pada kotak-kotak yang sudah

tersedia di tiap-tiap karya foto HDR (High Dynamic Range) maupun

foto normal.

Alhasil, karya-karya foto HDR (High Dynamic Range)-lah yang

lebih banyak dipilih dan mendapatkan kesan dan kritikan baik dari para

apresiator tersebut. Menurut mereka, memanjakan mata dan melihat

foto HDR (High Dynamic Range) yang baik itu terasa lebih menarik

dan indah, karna memang karakternya hampir menyerupai lukisan.

Berikut, karya-karya foto HDR (High Dynamic Range) Gilang,

yang sudah pernah dipamerkan pada acara Pamera Foto HDR (High

Dynamic Range) di Universitas Taruma Negara (UNTAR) tahun 2013:

Page 126: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

108

Gambar. 4.4

Kapal Bersandar (2013)

Sumber. Foto Gilang Arasky R. Manto

Foto berjudul “Kapal Bersandar” tersebut diatas

memvisualisasikan akan lingkungan sekitar daerah Karangantu Banten.

Dimana aktivitas dan kegiatan penduduk daerah tersebut sebagian besar

adalah nelayan, yang memanfaatkan kekayaan alam sekitarnya.

Gambar. 4.5

Kota Tua dan Gedung Tua (2013)

Sumber. Foto Gilang Arasky R. Manto

Page 127: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

109

Foto diatas tersebut mendeskripsikan salah satu bangunan yang

sudah tua di Kota Tua Jakarta. Foto berjudul “Kota Tua dan Gedung

Tua” tersebut diberi efek HDR (High Dynamic Range), salah satuya

untuk mempertegas unsur kekusaman pada bangunan tua tersebut,

karna memang warna gedung yang puth biasanya sulit untuk

mendapatkan detail tanpa cahaya buatan (artficial lighting).

Penjelesan yang hampir serupa, menurut Anton, pemanfaatan

HDR (High Dynamic Range) dalam fotografi itu sebenarnya tergantung

dari selera fotografernya. Tiap fotografer pasti ingin menciptakan karya

foto yang baik, dan HDR (High Dynamic Range) merupakan salah satu

teknik untuk menjadikan sebuah karya foto itu baik. Karna memang

manfaatnya yang dapat memberikan efek warna dan detail yang lebih

pada foto, dan menerangkan sisi gelap, serta menggelapkan sisi yang

terlihat lebih terang pada foto tersebut.

Kemudian, Foto HDR (High Dynamic Range) ini pun bisa

dijadikan keperluan untuk di-up load pada media sosial sebagai luahan

dan ekspresi dari fotografernya, bisa pula dikomersilkan (diperjual-

belikan) karyanya, dan tidak menutup kemungkinan juga, karya-karya

foto HDR (High Dynamic Range) ini dapat dipamerkan pada pameran

foto ataupun seni rupa, sesuai dengan kebutuhan dan tema yang

diangkat pameran tersebut.87

87

Hasil wawancara dengan Antoni Budi Mulia pada tanggal 19 Februari 2016, di Taman Graha

Asri, pukul 23.06 WIB.

Page 128: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

110

Hal yang tidak jauh beda pun dipaparkan oleh Hikmat sebagai

berikut:

“Foto HDR (High Dynamic Range) ini bisa digunakan untuk

beberapa kepentingan seperti untuk dinikmati sendiri, dinikmati

para penikmat karya seni yang ditampilkan pada hiasan dinding,

gallery foto, serta pameran-pameran foto maupun seni rupa.”88

Adapun pemaparan dari Noval yang tidak jauh berbeda pula.

Pemaparkan tersebut dikutip dari hasil wawancara sebagai berikut:

“Foto HDR (High Dynamic Range) ini bisa dimanfaatkan untuk

keperluan komersil, yang berarti karya foto HDR (High

Dynamic Range) ini bisa diperjual-belikan, karna memang

sudah banyak peminat dan penikmatnya. Kemudian, untuk porto

folio saya sendiri, yang jika nantinya ada pameran foto bisa

diikut pamerkan.”89

Selain itu, ia pun menambahkan, bahwa foto HDR (High

Dynamic Range) sebenarnya bisa diterapkan pada foto landscape,

arsitektur, portrait, hitam-putih, still life, dan lain-lain. Karna memang

fungsinya yang berguna untuk meratakan pencahayaan obyek foto,

memberikan efek warna yang mencolok, dan menaikkan tingkat detail

dari semua obyek yang terdapat pada foto. Namun, tidak harus

berlebihan dan kembali lagi pada tingkat kebutuhan fotografernya.

“Saya sendiri, foto HDR (High Dynamic Range) itu untuk stock

foto pribadi, yang mungkin nantinya bisa diikut sertakan pada

acara pameran yang sesuai dengan temanya. Dan juga tidak

menutup kemungkinan karya foto HDR (High Dynamic Range)

ini bisa untuk diperjual-belikan jika ada yang tertarik.”90

88

Hasil wawancara dengan Hikmat Rachmatullah pada tanggal 16 Februari 2016, di Lab Fotografi

FISIP Untirta, pukul 15.22 WIB. 89

Hasil wawancara dengan Noval Afif pada tanggal 16 Februari 2016, di Lab Fotografi FISIP

Untirta, pukul 16.00 WIB. 90

Hasil wawancara dengan Harry Setiawan pada tanggal 16 Februari 2016, di Lab Fotografi FISIP

Untirta, pukul 15.41 WIB.

Page 129: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

111

Berdasarkan hasil wawancara dari kelima informan penelitian,

peneliti mendapatkan informasi yang bisa dikatakan serupa dalam

pemanfatannya, foto HDR (High Dynamic Range) ini dapat digunakan

untuk berbagai macam kepentingan, yang dimana foto tersebut dapat

digunakan untuk menjadi hiasan dinding pada suatu ruangan atau

gallery foto yang dapat dinikmati sendiri ataupun orang lain, stock foto

pribadi, porto folio foto, komersial (dapat diperjual-belikan), dan karya

foto yang dapat dipamerkan pada acara pameran.

4.4. Pembahasan Penelitian

Benjamin S. Bloom mengatakan bahwa pemahaman (Comprehension)

adalah kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah

sesuatu itu diketahui dan diingat. Dengan kata lain, memahami adalah mengerti

tentang sesuatu dan dapat melihatnya dari berbagai segi. Jadi, dapat disimpulkan

bahwa seseorang dikatakan memahami sesuatu apabila ia dapat memberikan

penjelasan atau memberi uraian yang lebih rinci tentang hal yang dia pelajari

dengan menggunakan bahasanya sendiri. Lebih baik lagi apabila seseorang dapat

memberikan contoh atau mensinergikan apa yang dia pelajari dengan

permasalahan-permasalahan yang ada di sekitarnya.

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari hasil wawancara kelima

informan penelitian dan telah dideskrisikan sebelumnya, jika dibahas satu persatu,

Gilang yang dijadikan sebagai key informan dalam penelitian ini di tahun 2013

lalu sedang senang-senangnya menciptakan karya foto menggunakan teknik HDR

(High Dynamic Range), tiap foto ia buat menggunakan HDR (High Dynamic

Page 130: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

112

Range), karna memang HDR (High Dynamic Range) ini bukan salah satu kategori

foto. Berdasarkan pemahamannya, HDR (High Dynamic Range) hanya sebatas

memberikan karakteristik filter ataupun efek pada foto saja.

Dari manfaatnya pun HDR (High Dynamic Range) dapat

menyeimbangkan gelap-terangnya cahaya pada sebuah frame foto. Dalam artian

High Dynamic Range itu dinamika cahayanya lebih disetarakan. Penerapannya

pada foto landscape, arsitektur, human interest, dan still life dapat berpengaruh

untuk menyeimbangkan cahaya ekstrim yang terdapat pada foto tersebut, serta

dapat menimbulkan detail dan warna yang lebih dibandingkan foto normal.

Lebih jauh lagi, pemahaman dan pengalamannya sebagai fashion

photographer, ia menjelaskan bahwa penerapan HDR (High Dynamic Range)

pada foto portrait atau beauty portrait pun dapat memberikan efek detail

retouching pada kulit, kemudian rentang cahaya pada kulit pun bisa

diseimbangkan. Jadi teknik HDR (High Dynamic Range) pada foto portrait ini

hanya sebatas teknik pengolahan atau editing dengan menggunakan HDR (High

Dynamic Range), dan proses pengambilan fotonya pun secara standart.

Kemudian pada foto bergerak, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya,

untuk kamera-kamera yang sudah memiliki fitur atau mode HDR (High Dynamic

Range), ataupun kamera-kamera smartphone yang sudah bisa menggunakan

aplikasi HDR (High Dynamic Range), foto bergerak secara instan bisa dijadikan

foto HDR (High Dynamic Range) dengan sekali foto. Akan tetapi, dengan catatan

bukan menggunakan kamera yang masih mengandalkan mode bracketing pada

kamera. Jadi prosesnya hanya sebatas filtering atau pemberian efek saja pada foto

Page 131: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

113

tersebut. Secara teknis mungkin tidak bisa, karna dalam bracketing pengambilan

foto yang minimal 3 exposure foto yang berbeda-beda itu pasti komposisi fotonya

tidak akan sama, dikarnakan adanya pergerakan seper-sekian detik pada obyek

foto yang akan diambil. Sesuai pengetahuan, pengalaman, dan pemahaman yang

didapat dari tiap pembelajarannya, ia menjelaskan:

“Setelah saya pahami lebih jauh lagi, mengenai teknik HDR (High

Dynamic Range) ini, saya sudah bisa menyesuaikan dimana harus

menggunakan HDR (High Dynamic Range), dan dimana tidak harus

menggunakannya juga. Karna memang HDR (High Dynamic Range) ini

memiliki kelemahan juga, yang dimana ketika sebuah foto itu

pencahayaannya sudah baik dan seimbang, kemudian kita gunakan HDR

(High Dynamic Range), maka hasil fotonya pun menjadi tidak baik dan

tidak enak dilihat, yang ada jadi merusak dan menghilangkan estetika foto

tersebut. Jadi intinya, harus disesuaikan sesuai kebutuhannya.”91

Dari hal tersebut, dapat diambil pengetahuannya, bahwa setiap fotografer

harus menyesuaikan penggunaann HDR (High Dynamic Range) dalam tiap

menciptakan karya foto. Karna HDR (High Dynamic Range) tersebut pun

memiliki kelemahan, yang dimana jika penggunaanya diterapkan pada foto yang

pencahayaannya sudah baik dan seimbang, alhasil foto tersebut akan menjadi

tidak baik.

91

Hasil wawancara dengan Gilang Arasky R. Manto pada tanggal 17 Februari 2016, di Lab

Fotografi FISIP Untirta, pukul 16.44 WIB.

Page 132: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

114

Berikut, salah satu karya foto HDR (High Dynamic Range) lain, yang

pernah gilang buat:

Gambar. 4.6

The Kathedral (2012)

Sumber. Foto Gilang Arasky R. Manto

Foto berjudul “The Kathedral” diatas tersebut memvisualisasikan

bangunan gereja beserta exteriornya yang klasik di daerah Ibu Kota Jakarta. Foto

tersebut menyampaikan bahwa ini tempat ibadah untuk umat beragama kristen

atau katholik.

Kemudian, Anton pun cukup sering sekali menggunakan HDR (High

Dynamic Range) tiap menciptakan sebuah karya fotonya. Seperti yang ia pahami,

dikutip dari hasil wawancara sebagai berikut:

“Foto HDR (High Dynamic Range) ini memang cukup unik tampilannya

yang hampir menyerupai lukisan, dan dapat memanjakan mata. Salah satu

dosen saya pernah mengatakan bahwa sebuah karya foto yang memiliki

banyak warna itu merupakan salah satu karya yang dapat memanjakan

mata. Maka dari itu, beberapa foto hasil karya saya, sudah menggunakan

Page 133: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

115

HDR (High Dynamic Range), agar dapat memanjakan mata bagi penikmat

foto diluar sana.”92

Berdasarkan hal tersebut, anton meyakini, bahwa karya foto yang

memiliki banyak warna itu dapat memanjakan mata bagi penikmat karya foto.

Berikut salah satu karya foto HDR (High Dynamic Range), yang pernah Anton

buat:

Gambar. 4.7

Let It Flow (2015)

Sumber. Foto Antoni Budi Mulia

Foto berjudul “Let It Flow” tersebut diatas berlokasi di Floating Market,

daerah Lembang, Bandung. Memvisualisasikan suasana yang tenang dengan

disuguhkan danau dan udara dingin yang sejuk.

Selanjutnya, Hikmat yang tidak terlalu sering menggunakan HDR (High

Dynamic Range), karna teknik ini bisa dikatakan teknik yang agak rumit. Karna

berdasarkan pemahamannya, yang dimana prosesnya harus mengambil beberapa

angle foto yang sama, namun exposure-nya bervariasi. Kemudian, penggabungan

92

Hasil wawancara dengan Antoni Budi Mulia pada tanggal 19 Februari 2016, di Taman Graha

Asri, pukul 23.06 WIB.

Page 134: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

116

fotonya pada proses pengolahan dan editing melalui software yang

direkomendasikan.

“Jadi bagi saya pribadi, selama kita masih bisa menghasilkan foto baik

tanpa menggunakan HDR (High Dynamic Range), ya kenapa tidak ! Yang pasti,

kita harus memaksimalkan dahulu skill pada proses pengambilan foto dengan

baik, sesuai dengan seperti foto apa yang ingin kita buat. Adanya HDR (High

Dynamic Range), disesuaikan saja kebutuhannya.”93

Berikut, salah satu karya foto HDR (High Dynamic Range) yang pernah

Hikmat buat:

Gambar. 4.8

Saksi Sejarah Pemberi Arah (2016)

Sumber. Foto Hikmat Rachmatullah

Foto tersebut diatas mendeskripsikan akan simbol yang menjadi saksi

sejarah, yaitu mercusuar yang berlokasi di Anyer, Banten. Simbol tersebut

seharusnya menjadi sebuah ketertarikan dan pengetahuan untuk bahan studi bagi

anak-anak, karna di zaman sekarang ini mereka lebih banyak bermain teknologi

ketimbang mempelajari sejarah.

93

Hasil wawancara dengan Hikmat Rachmatullah pada tanggal 16 Februari 2016, di Lab Fotografi

FISIP Untirta, pukul 15.22 WIB.

Page 135: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

117

Adapun, pemarapan Noval dikutip dari hasil wawancara sebagai berikut:

“Saya sendiri tidak selalu sering menggunakan HDR (High Dynamic

Range) ini, namun pernah beberapa kali menerapkannya pada foto

landscape dan still life yang saya buat, lebih banyaknya foto landscape

dibanding foto still life.”94

Menurut pemahamannya, keindahan dan keasrian HDR (High Dynamic

Range) itu bisa tertampak sekali penerapannya pada foto landscape, karna

karakternya yang dapat memberikan efek warna dan detail yang mencolok itu

hampir bisa disamakan dengan keaslian alam dari foto tersebut.

Berikut salah satu karya foto HDR (High Dynamic Range), yang pernah

Noval buat:

Gambar. 4.9

The Half Mount (2015)

Sumber. Foto Noval Afif

94

Hasil wawancara dengan Noval Afif pada tanggal 16 Februari 2016, di Lab Fotografi FISIP

Untirta, pukul 16.00 WIB.

Page 136: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

118

Foto berjudul “The Half Mount” tersebut diatas mendeskripsikan akan

keserakahan dari berbagai pihak yang mengambil lahan dan kekayaan alam demi

industrial mereka tanpa mementingkan keseimbangan alam.

Kemudian informan terakhir, Harry yang lebih seringnya menggunakan

HDR (High Dynamic Range) ini untuk diterapkan pada foto landscape. Menurut

pemahamannya, dengan HDR (High Dynamic Range), foto tersebut bisa terlihat

lebih detail, banyak memiliki warna sesuai dengan yang kita inginkan, dan

memberikan karakteristik yang berbeda dari foto normal. Namun, HDR (High

Dynamic Range) juga bisa diterapkan pada foto arsitektur, portrait, human

interest, dan foto-foto lainnya.95

Berikut salah satu karya foto HDR (High Dynamic Range), yang pernah

Harry buat menggunakan fitur HDR pada kamera Nikon D5200-nya:

Gambar. 4.10

Tempat Ibadah (2015)

Sumber. Foto Harry Setiawan

95

Hasil wawancara dengan Harry Setiawan pada tanggal 16 Februari 2016, di Lab Fotografi FISIP

Untirta, pukul 15.41 WIB.

Page 137: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

119

Foto dengan judul “Tempat Ibadah” tersebut diatas mendeskripsikan

masjid yang sepi di waktu solat ashar. Masjid tersebut berlokasi di komplek

kampus Untirta. Terlihat hanya sedikit dari penduduk warga komplek tersebut

yang datang dan beribadah di masjid, sebagian lainnya mungkin lebih memilih

beribadah di rumahnya masing-masing, dikarnakan kesibukannya.

Page 138: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

120

BAB V

KESIMPULAN

5.1. Kesimpulan

Penelitian mengenai pemahaman foto HDR (High Dynamic Range) di

kalangan anggota Komunitas Fotografi FISIP (KFF) Untirta telah dilakukan

peneliti selama lebih dari 3 (tiga) bulan. Berdasarkan uraian hasil penelitian pada

bab sebelumnya, maka pada sub bab ini peneliti akan menguraikan kesimpulan

yang ditarik dari hasil penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya. Adapun

kesimpulan dalam penelitian ini, sebagai berikut:

1. Dari kelima informan penelitian, dapat disimpulkan bahwa Gilang Arasky-

lah yang dapat memberikan informasi dan data-data yang relatif lebih

detail mengenai pemahaman arti foto HDR (High Dynamic Range), sesuai

dengan pengetahuan dan pengalamannya yang sudah dipelajari sejak tahun

2013 lalu. Dan Antoni Budi M, memberikan informasi dan data yang lebih

singkat.

Kemudian infomasi dan data mengenai pemahaman arti HDR (High

Dynamic Range) yang didapat dari ketiga informan lainnya hampir sama,

karna pada tahun 2015 kemarin mereka baru mempelajari, dan mendapat

tambahan pemahaman mengenai HDR (High Dynamic Range) tersebut.

2. Disimpulkan dari hasil penelitian yang didapat dari kelima informan

penelitian ini, bahwa Gilang Arasky, Antoni Budi. M, Hikmat. R, Noval

Afif, dan Harry Setiawan sering dan pernah menggunakan teknik membuat

foto HDR (High Dynamic Range) yang sama, yaitu teknik multiple

Page 139: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

121

exposure atau bracketing beberapa foto, yang kemudian digabungkan

menggunakan software yang sama pula yaitu photomatix.

Kemudian, Harry Setiawan yang mempunyai kelebihan pada kameranya,

yaitu dilengkapi dengan fitur atau mode HDR (High Dynamic Range). Ia

pun pernah beberapa kali membuat foto HDR (High Dynamic Range)

langsung dari kameranya menggunakan fitur tersebut.

3. Dari pemaparan kelima informan penelitian, dapat disimpulkan bahwa

pemanfaatan foto HDR (High Dynamic Range) itu dapat digunakan untuk

sejumlah keperluan atau kepentingan. Seperti karya foto HDR (High

Dynamic Range) Gilang Arasky yang menjadi hiasan dinding atau

furniture di dalam interior, karyanya sudah pernah dipamerkan pada

pameran foto HDR (High Dynamic Range) di Univesitas Taruma Negara

tahun 2013 lalu, dan karyanya pun sudah pernah laku terjual

(terkomersilkan). Antoni Budi Mulia, karya foto HDR (High Dynamic

Range)-nya sering di-up load pada media sosial. Kemudian Hikmat

Rachmatullah, yang karya foto HDR (High Dynamic Range)-nya untuk

dinikmati sendiri. Lalu Noval Afif, karya foto HDR (High Dynamic

Range)-nya untuk porto folio pribadi, dan Harry Setiawan yang karyanya

sama untuk dijadikan porto folio atau stock foto pribadi.

Page 140: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

122

5.2. Saran

Penelitian ini sangat berkaitan dengan Komunitas Fotografi FISIP (KFF)

Untirta, karna komunitas tersebut merupakan subyek dalam penelitian ini. Setelah

melakukan pengumpulan data selama beberapa bulan, dengan cara wawancara

mendalam dengan beberapa informan dari komunitas tersebut dan studi pustaka,

peneliti pun dapat memberikan saran untuk Komunitas Fotografi FISIP (KFF)

Untirta terkait permasalahan yang sedang diteliti, sebagai berikut:

1. Sebuah komunitas seperti Komunitas Fotografi FISIP (KFF) Untirta, yang

namanya sudah dikenal banyak kalangan, baik dikalangan kampus

(universitas) maupun luar kampus, mungkin tiap anggotanya harus paham

betul mengenai fotografi, sesuai dengan profesinya sebagai fotografer

pada komunitas tersebut. Namun, masih ada beberapa anggota

komunitasnya yang belum mengetahui dan memahami betul akan

fotografi, salah satunya pengetahuan dan pemahaman mengenai HDR

(High Dynamic Range).

Dari hal tersebut, perlu adanya kegiatan sharing mendalam mengenai

HDR (High Dynamic Range) ataupun hal-hal tentang fotografi lainnya

bersama anggota-anggota komunitasnya. Dimana nantinya pada kegiatan

tersebut akan muncul pertanyaan-pertanyaan, serta pemahaman dan

pengetahuan baru, sesuai dengan apa yang dibahas, yang kemudian

dipraktekan langsung dilapangan secara bersama-sama sesuai dengan

mottonya “Belajar bersama-sama, bertanya bersama-sama, dan berkarya

bersama-sama.”

Page 141: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

123

2. Adanya teknik HDR (High Dynamic Range) itu untuk menyeimbangkan

pencahayaan dalam sebuah frame foto. Jika memang sangat ekstrim sekali

pencahayaannya, maka dibutuhkanlah HDR (High Dynamic Range).

Namun, saat pencahayaan dalam sebuah foto yang direkam sudah

seimbang, mungkin tidak perlu lagi untuk menggunakan HDR (High

Dynamic Range), yang dimana nantinya dapat merusak dan

menghilangkan estetika foto tersebut. Jadi, sesuaikanlah dalam kebutuhan

dan penggunaannya.

3. Foto HDR (High Dynamic Range) nantinya bisa dijadikan tema untuk

pameran Komunitas Fotografi FISIP (KFF) Untirta, baik pameran di

kampus maupun diluar kampus. Dengan karakteristik karya-karya fotonya,

mungkin akan banyak penikmat atau pengunjung dari kalangan manapun

yang melirik untuk menjadikan karya foto tersebut sebagai media promosi

iklan arsitektur, promosi iklan pariwisata, dan media promosi lainnya.

Page 142: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

124

DAFTAR PUSTAKA

Ajimardi, Seno Gumira, 2005. Kisah Mata Fotografi Antara Dua Subyek:

Perbincangan Tentang Ada. Yogyakarta: Galangpress.

Alwi, Audi Mirza, 2004. Foto Jurnalistik: Metode Memotret dan Mengirim

Foto ke Media Massa. Jakarta: Bumi Aksara.

Darmiyati, Zuchdi, 2007. Strategi Meningkatkan Kemampuan Membaca.

Yogyakarta: UNY Press.

Effendy, M. A, Prof. Onong Uchjana, 2003, Ilmu Teori, dan Filsafat

Komunikasi. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.

Griand, Giwanda, 2001. Panduan Praktis Belajar Fotografi. Jakarta:

Puspa Swara.

Kriyantono, S. Sos., M. Si, Rachmat, 2006. Teknik Praktis Riset Komunikasi.

Jakarta: Kencana.

Moleong, Lexy. J, 2005. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya.

Mulyana, M. A., Pd. D, Daddy, 2005. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar.

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Photograph, Yudo Sudanardi, 2012. HDR (High Dynamic Range) Photo Effect.

Yogakarta: Pustaka Ananda Srva.

Salim, Agus, 2006. Teori Paradigma Penelitian Sosial. Yogyakarta: Tiara

Wacana.

Sukara, Daniek. G, 2009. Kiat Sukses Daniek. G Sukarya. Jakarta: PT. Elex

Media Komputindo.

Soedjono, Suprapto, 2007. Pot-Pourri Fotografi. Jakarta: Universitas Trisakti.

Sless, David, 1981. Learning and Visual Communication.

Sudjana, Nana, 1995. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya.

Sugiyono, Prof. Dr, 2009. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono, Prof. Dr, 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.

Bandung: Alfabeta.

Page 143: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

125

Zuriah, Nurul, 2006. Metodelogi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Jakarta:

Bumi Aksara.

Sumber Lain:

B. M. Sarao, 1999. S. Gunnarsson, ed. Ben Sarao, Trenton, NJ. Hasselblad

Forum, Edisi 3 (1993), Volume. 35. ISSN 0282-5449.

Mujtaba. SE, MSi, Burhanuddin. Diktat Fotografi Dasar. Program Studi Ilmu

Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu PolitikUniversitas Sultan

Ageng Tirtayasa.

Tinarbuko, Sumbo, 2003. Semiotika Analisis Tanda Pada Karya Desain

Komunikasi Visual. Research Jurusan Desain Komunikasi Visual,

Fakultas Seni dan Desain. Yogyakarta: Universitas Kristen Petra.

Wyckoff, Charles. W, 1962. Experimental extended exposure response

film. Society of Photographic Instrumentation Engineers Newsletter.

Internet:

Ginosar, R., Hilsenrath, O., Zeevi, Y., "Wide dynamic range camera", published

1992-09-01 (https://en.wikipedia.org/wiki/High-dynamic-range_imaging).

J. Paul Getty Museum. Gustave Le Gray, Photographer. July 9 – September 29,

2002. Retrieved September 14, 2008 (https://en.wikipedia.org/wiki/High

dynamic-range_imaging).

Steve Mann, "Method and apparatus for producing digital images having

extended dynamic ranges", published 1998-10-27

(https://en.wikipedia.org/wiki/High-dynamic-range_imaging).

Wikipedia (http://en.wikipedia.org/wiki/Photography).

Wyckoff, Charles W. & EG&G Inc., assignee, "Silver Halide Photographic Film

having Increased Exposure-response Characteristics", published March

24, 1961, issued June 17, 1969 (https://en.wikipedia.org/wiki/High

dynamic-range_imaging).

Page 144: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA
Page 145: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA
Page 146: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA
Page 147: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA
Page 148: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA
Page 149: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA
Page 150: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA
Page 151: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

PROFIL DAN DOKUMENTASI WAWANCARA

INFORMAN PENELITIAN

INFORMAN I

Nama : Gilang Arasky R. Manto

Nama Panggilan : Gilang

Tempat. Tanggal lahir : Pandeglang, 28 Desember 1993

Alamat : Kp. Lembur tengah Rt/Rw: 004/002 Desa

Cimanuk Kec. Cimanuk Kab. Pandeglang

Banten

Jurusan/Fakultas : Konsentrasi Jurnalistik Ilmu Komunikasi /

FISIP

Semester : 10

Passion Fotografi : Fashion Photography

Waktu bergabung : 2013

Jabatan : Divisi Hunting Komunitas Fotografi FISIP

(KFF) Untirta

Page 152: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

INFORMAN II

Nama : Antoni Budi Mulia M

Nama Panggilan : Anton

Tempat. Tanggal lahir : Tangerang, 17 Oktober 1993

Alamat : Taman Ciruas Permai Blok J5 No. 02.

Jurusan/Fakultas : Konsentrasi Jurnalistik Ilmu Komunikasi /

FISIP

Semester : 10

Passion Fotografi : Landscape Photography

Waktu bergabung : 2011

Jabatan : Ketua Komunitas Fotografi FISIP (KFF)

Untirta

Page 153: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

INFORMAN III

Nama : Hikmat Rachmatullah

Nama Panggilan : Hikmat

Tempat. Tanggal lahir : Serang, 18 Juni 1995

Alamat : Komplek Permata Serang

Jurusan/Fakultas : Konsentrasi Marketing Komunikasi Ilmu

Komunikasi / FISIP

Semester : 6

Passion Fotografi : Landscape Photography & Food

Photography

Waktu bergabung : 2015

Jabatan : Anggota Komunitas Fotografi FISIP (KFF)

Untirta

Page 154: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

INFORMAN IV

Nama : Noval Afif

Nama Panggilan : Noval

Tempat. Tanggal lahir : Serang, 16 Januari 1995

Alamat : Jl. Mayjen Soetomo km. 7 Link. Tegalwangi

Rejane Rt/Rw: 02/02 No. 84 Desa Rawa

Arum Kec. Grogol Kota Cilegon-Banten.

Jurusan/Fakultas : Konsentrasi Marketing Komunikasi, Ilmu

Komunikasi / FISIP

Semester : 6

Passion Fotografi : Landscape Photography

Waktu bergabung : 2015

Jabatan : Anggota Komunitas Fotografi FISIP (KFF)

Untirta

Page 155: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

INFORMAN V

Nama : Harry Setiawan

Nama Panggilan : Harry

Tempat. Tanggal lahir : Serang, 14 April 1995

Alamat : Reni Jaya Lama, Blok A10 No. 5 Rt/Rw:

02/06 Pondok Petir, Bojongsari Depok

Jurusan/Fakultas : Konsentrasi Marketing Komunikasi, Ilmu

Komunikasi / FISIP

Semester : 6

Passion Fotografi : Human Interest Photography

Waktu bergabung : 2015

Jabatan : Anggota Komunitas Fotografi FISIP (KFF)

Untirta

Page 156: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

PEDOMAN WAWANCARA PENELITIAN

Berikut beberapa pertanyaan yang akan diajukan dalam wawancara penelitian

mengenai Pemahaman Tentang Foto HDR (High Dynamic Range) Di Kalangan

Anggota Komunitas Fotografi FISIP (KFF) Untirta:

1. Menurut anda, apa HDR (High Dynamic Range) dalam fotografi itu?

2. Menurut anda, bagaimana perkembangan HDR (High Dynamic

Range) dalam fotografi itu?

3. Menurut anda, bagaimana teknik untuk membuat foto HDR (High

Dynamic Range) tersebut?

4. Menurut anda, kamera dan software apa yang dibutuhkan?

5. Menurut anda, bagaimana pemanfaatan HDR (High Dynamic Range)

dalam fotografi? Dan untuk keperluan apa sajakah foto HDR (High

Dynamic Range) tersebut?

6. Apakah anda merupakan salah satu fotografer yang sering

menggunakan HDR (High Dynamic Range) dalam tiap menciptakan

karya foto?

Page 157: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

TRANSKIP WAWANCARA PENELITIAN

Informan: Gilang Arasky R. Manto

1. P : Menurut anda, apa HDR (High Dynamic Range) dalam fotografi itu?

I : HDR (High Dynamic Range) dalam fotografi sesungguhnya bukan

sebagian dari kategori fotografi, entah itu landscape photography, human

interest photography, jurnalistik, atau apapun itu. HDR (High Dynamic

Range) itu hanya sebatas dilingkup tentang karakteristik foto, mulai dari

pengolahan atau editan hingga pada tampilan foto tesebut.

HDR singkatan dari High Dynamic Range, dimana High Dynamic Range

merupakan suatu cara atau teknik dalam peningkatan cahaya atau perataan

cahaya yang disesuaikan oleh perangkat keras kamera itu sendiri. Lebih

jelasnya, pada foto-foto biasa itu ada yang namanya pembagian gelap dan

terang atau dinamika cahaya yang cukup konstan terlihat, dimana ada

shadow (bagian gelap) dan highlight (bagian terang) pada foto.

Dengan HDR (High Dynamic Range) ini, bagian shadow dan highlight yang

terdapat pada frame foto itu diratakan dan diseimbangkan pencahayaannya,

sesuai seperti foto apa yang kita inginkan. Misalkan kita mengambil foto

panorama pantai, dengan menggunakan HDR (High Dynamic Range)

bagian-bagian gelapnya dapat menjadi terang, serta obyek pada foto tersebut

dapat terlihat lebih detail. Jadi, lebih tepatnya HDR (High Dynamic Range)

dalam fotografi itu berguna untuk menyeimbangkan cahaya ekstrim atau

balancing cahaya antara shadow dan highlight pada foto.

Page 158: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

2. P : Menurut anda, bagaimana perkembangan HDR (High Dynamic Range)

dalam fotografi itu?

I : Menurut saya, perkembangan HDR (High Dynamic Range) dalam

fotografi semakin berkembang dengan baik. Buktinya dengan pengadaan

fitur atau mode HDR (High Dynamic Range) pada teknologi kamera digital

yang sudah keluar. Diadakannya fitur atau mode HDR (High Dynamic

Range), karna sebelum adanya teknologi tersebut pada kamera,

menggunakan HDR (High Dynamic Range) dalam penciptaan karya foto itu

merupakan hal atau teknik yang super ribet, dimana prosesnya harus

menggunakan tripod, kemudian perlu bracketing 3 foto atau lebih yang

komposisinya sama dan eksposurnya berbeda-beda.

Dengan perkembangannya yang pesat di era sekarang, foto HDR (High

Dynamic Range) bisa lebih mudah diciptakan, tentunya dengan perangkat

keras kamera yang sudah memiliki fitur atau mode HDR (High Dynamic

Range). Selain kamera pun, sudah banyak Smartphone yang bisa meng-

instal aplikasi HDR, yang penggunaannya instan melalui kamera

smartphone-nya langsung, seperti Iphone, Samsung, Sony Experia, dan lain-

lain, sehingga khalayak awam fotografi pun sudah mengetahui tentang foto

HDR (High Dynamic Range) tersebut. Contohnya seperti Instagrammers,

selain menggunakan kamera, banyak juga penggunanya yang sering meng-

up load foto menggunakan HDR pada smartphone-nya.

Page 159: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

3. P : Menurut anda, bagaimana teknik untuk membuat foto HDR (High

Dynamic Range) tersebut?

I : Sebenarnya agak cukup rumit untuk membuat foto HDR (High Dynamic

Range). Teknik yang biasa saya pakai itu bracketing exposure, dimana

teknik tersebut membagi satu foto, satu view menjadi 3 bagian foto yang

exposure-nya berbeda-beda. Bracketing ini kita sesuaikan dahulu tahapan-

tahapan exposure-nya, yang pasti teknik ini harus menggunakan tripod.

Karna jika tidak menggunakan tripod, nanti akan berubah posisi view untuk

mengambil fotonya. Minimal untuk menciptakan foto HDR (High Dynamic

Range) itu menggunakan 3 exposure foto, yang terdiri dari under exposure,

normal exposure, over exposure. Dari ketiga foto ini, kita bisa

menggabungkannya menjadi satu foto yang menghasilkan satu foto HDR

(High Dynamic Range) yang baik.

Salah satu tokoh HDR (High Dynamic Range) di Indonesia itu adalah Mas

Golkariadi N. K, yang biasa dipanggil dengan sebutan mas GK. Dengan

karya terbaiknya, berdasarkan penilaian kurator dan hasil polling via

internet pada ajang kejuaraan bergengsi fotografi internasional pada tahun

2009. Namanya dinobatkan menjadi salah satu fotografer HDR (High

Dynamic Range) terbaik no. 4 dunia. Mas GK inilah yang menyarankan

saya, untu menciptakan dan menghasilkan foto HDR (High Dynamic

Range) yang baik itu, minimal menggunakan 3 exposure (under exposure,

normal exposure, over exposure).

Page 160: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

4. P : Menurut anda, kamera dan software apa yang dibutuhkan?

I : Ada beberapa spesifikasi kamera untuk bisa menghasilkan foto HDR

(High Dynamic Range), karna beberapa fitur di kamera tipe lama ataupun

analog itu ada bagian dimana kamera tersebut tidak bisa melakukan teknik

bracketing. Dan pada kamera standart seperti type Canon EOS 1100D atau

1200D itu sudah bias bracketing. Setelah kita mendapatkan minimal 3 foto

yang sama namun berbeda exposure (under exposure, normal exposure,

over exposure) dari hasil bracketing pada kamera, kita gabungkan 3 foto

tersebut menggunakan software.

Software yang biasa saya gunakan itu Photomatix. Photomatix merupakan

salah satu software untuk membuat dan menghasilkan foto HDR (High

Dynamic Range). Software itu pun tidak sembarang membaca 3 foto yang

sudah kita hasilkan. Ketiga foto tersebut harus dihasilkan dengan

perhitungan exposure yang pas, dalam artian under exposure tidak terlalu

under, dan over exposure pun tidak terlalu over. Jadi proses pengambilan

fotonya pun harus pas agar proses penggabungannya dapat langsung

disesuaikan oleh software photomatix-nya.

Kemudian, di era digital yang makin canggih seperti sekarang ini, ada

beberapa kamera keluaran terbaru yang sudah dilengkapi dengan fitur atau

mode HDR (High Dynamic Range), seperti yang saya tahu kamera Canon

EOS 5D Mark III, Canon EOS 1D, dan Nikon D4. Bahkan pada kamera

handphone atau smartphone pun sudah bisa dilengkapi dengan fitur HDR

(High Dynamic Range) dengan hanya men-download aplikasnya saja. Jadi,

Page 161: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

untuk menciptakan foto HDR (High Dynamic Range) itu sudah jauh lebih

instan dibandingkan pada era dulu.

5. P : Menurut anda, bagaimana pemanfaatan HDR (High Dynamic Range)

dalam fotografi? Dan untuk keperluan apa sajakah foto HDR (High

Dynamic Range) tersebut?

I : Pemanfaatannya bisa dibilang tidak jauh berbeda dengan genre fotografi

lainnya, mungkin dengan terkecuali foto jurnalistik. Menurut saya foto itu

merupakan salah satu karya seni rupa dua dimensi juga. Jadi pemanfaatan

foto HDR (High Dynamic Range) sejauh ini dengan berdasarkan

pengalaman saya, karya foto HDR saya sudah pernah menjadi hiasan

dinding, kemudian dalam hal ekonomi atau komersil bisa untuk dijual.

Karna memang efek dari HDR (High Dynamic Range) itu memberikan

sentuhan yang berbeda pda foto dibandingkan degan foto normal. Foto

HDR (High Dynamic Range) hampir terlihat seperti lukisan. Selain estetika

sebuah karya foto, kebanyakan orang atau khalayak yang awam akan

fotografi melihat foto itu dari segi keindahannya juga.

Disini foto HDR (High Dynamic Range) memiliki kelebihan tersebut. Foto

HDR (High Dynamic Range) pasti akan terlihat lebih indah jika

pengolahannya baik. Seperti yang sudahdijelaskan sebelumnya, HDR (High

Dynamic Range) mempunyai nilai tambah (), selain dapat

menyeimbangkan cahaya ekstrim yang terdapat pada frame foto, HDR juga

dapat memberikan efek detail dan warna yang lebih menyesuaikan karakter

foto tersebut.

Page 162: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

Pada intinya, pemanfaatan foto HDR (High Dynamic Range) yang sudah

saya lakukan itu sebagai hiasan dinding atau furniture di dalam interior,

karya foto yang dikomersilkan, kemudian bias untuk dipamerkan pada acara

pameran-pameran foto HDR (High Dynamic Range) ataupun pameran foto

dan seni rupa lainnya.

Seperti pengalaman di tahun 2013 lalu, saya mengikuti dan menjadi salah

satu peserta pada acara pameran fot HDR (High Dynamic Range) di

Universitas Taruma Negara (UNTAR) bareng bersama teman-teman

fotografer lainnya yang gemar menggunakan HDR (High Dynamic Range).

Pada pameran tersebut menampilkan karya-karya foto HDR (High Dynamic

Range) dan karya-karya foto normal. Kemudian dari pihak panitia dan

peserta pameran memberikan secarik kertas berupa kupon kepada apresiator

pameran yang terdiri dari para penikmat karya foto, pehobi fotografi,

kolektor, kaula muda, sampai pengunjung yang awam mengenai fotografi

untuk memberikan apresiasi lebih dan feedback pada acara tersebut, yang

dimana mereka dianjurkan untuk memberikan kritikan dan kesan melalui

kupon tersebut, kemudian memasukannya pada kotak-kotak yang sudah

tersedia di tiap-tiap karya foto HDR (High Dynamic Range) maupun foto

normal. Alhasil, karya-karya foto HDR (High Dynamic Range) lah yang

lebih banyak dipilih dan mendapatkan kesan dan kritikan baik dari para

apresiator tersebut. Menurut mereka, memanjakan mata dan melihat foto

HDR (High Dynamic Range) yang baik itu terasa lebih menarik dan indah,

karna memang karakternya hampir menyerupai lukisan.

Page 163: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

6. P : Apakah anda merupakan salah satu fotografer yang sering menggunakan

HDR (High Dynamic Range) dalam tiap menciptakan karya foto?

I : Di tahun 2013 lalu, saya sedang senang-senangnya menciptakan karya

foto menggunakan teknik HDR (High Dynamic Range), tiap foto saya buat

menggunakan HDR (High Dynamic Range), karna memang HDR (High

Dynamic Range) ini bukan salah satu kategori foto. HDR (High Dynamic

Range) hanya sebatas memberikan karakteristik filter ataupun efek pada

foto saja. Dari manfaatnya pun HDR (High Dynamic Range) dapat

menyeimbangkan gelap-terangnya cahaya pada frame foto.

Dalam artian High Dynamic Range itu dinamika cahayanya lebih

disetarakan. Penerapannya pada foto landscape, arsitektur, human interest,

dan still life dapat berpengaruh untuk menyeimbangkan cahaya ekstrim

yang terdapat pada foto tersebut, serta dapat menimbulkan detail dan warna

yang lebih dibandingkan foto normal. Pada foto portrait atau beauty

portrait pun dapat memberikan efek detail retouching pada kulit, kemudian

rentang cahaya pada kulit pun bias diseimbangkan. Jadi teknik HDR (High

Dynamic Range) pada foto portrait ini hanya sebatas teknik pengolahan

atau editing dengan menggunakan HDR (High Dynamic Range), dan proses

pengambilan fotonya pun secara standart.

Kemudian pada foto bergerak, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya,

untuk kamera-kamera yang sudah memiliki fitur atau mode HDR (High

Dynamic Range), ataupun kamera-kamera smartphone yang sudah bisa

menggunakan aplikasi HDR (High Dynamic Range), foto bergerak secara

Page 164: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

instan bisa dijadikan foto HDR (High Dynamic Range) dengan sekali foto.

Akan tetapi, dengan catatan bukan menggunakan kamera yang masih

mengandalkan mode bracketing pada kamera. Jadi prosesnya hanya sebatas

filtering atau pemberian efek saja pada foto tersebut. Secara teknis mungkin

tidak bisa, karna dalam bracketing pengambilan foto yang minimal 3

exposure foto yang berbeda-beda itu pasti komposisi fotonya tidak akan

sama, dikarnakan adanya pergerakan seper-sekian detik pada obyek foto

yang akan diambil.

Namun setelah saya pahami lebih jauh mengenai teknik HDR (High

Dynamic Range) ini, saya sudah bisa menyesuaikan dimana harus

menggunakan HDR (High Dynamic Range), dan dimana tidak harus

menggunakannya juga. Karna memang HDR (High Dynamic Range) ini

memiliki kelemahan juga, yang dimana ketika sebuah foto itu

pencahayaannya sudah baik dan seimbang, kemudian kita gunakan HDR

(High Dynamic Range), maka hasil fotonya pun menjadi tidak baik dan

tidak enak dilihat, yang ada jadi merusak dan menghilangkan estetika foto

tersebut. Jadi intinya, harus disesuaikan sesuai kebutuhannya.

Page 165: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

TRANSKIP WAWANCARA PENELITIAN

Informan: Antoni Budi Mulia M

1. P : Menurut anda, apa HDR (High Dynamic Range) dalam fotografi itu?

I : HDR itu High Dynamic Range. Menurut saya HDR itu merupakan cara

untuk menyeimbangkan cahaya pada foto. Jaman sekarang banyak yang

ditakutkan oleh fotografer mengenai pencahayaan ekstrim pada frame foto,

seperti cahaya pada foto terlalu over atau pun under. Dan dari beberapa foto

yang sudah saya terapkan dengan HDR (High Dynamic Range), misalkan

seperti foto dengan background bangunan ataupun langit yang terlalu over,

dengan menggunakan HDR, saya masih bisa mengejar detailnya awan

ataupun detailnya bangunan pada foto tersebut. Jadi, pada intinya HDR

(High Dynamic Range) itu merupakan teknik penataan cahaya pada foto,

yang terkadang pada foto tersebut ada sisi gelap (under) dan sisi terang

(over). Dengan menggunakan HDR (High Dynamic Range) ini, kedua

bagian sisi cahaya tersebut bisa diseimbangkan dan diratakan.

2. P : Menurut anda, bagaimana perkembangan HDR (High Dynamic Range)

dalam fotografi itu?

I : Menurut saya, perkembangannya semakin canggih, karna pada awalnya

untuk menciptakan foto HDR (High Dynamic Range) itu perlu bracketing

dan menggabungkan 3, 5 atau sampai 10 foto menggunakan software-

software yang sudah direkomendasikan. Dan pada era modernisasi

sekarang, sudah bisa menggunakan fitur atau mode HDR (High Dynamic

Range) langsung pada kamera dengan sekali foto saja, walaupun hasilnya

Page 166: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

memang tidak sebaik dengan cara bracketing dan menggabungkan beberapa

foto dengan software. Salah satunya kamera Canon EOS 5D mark III yang

sudah memiliki fitur HDR (High Dynamic Range) tersebut.

Ditambah lagi dengan adanya aplikasi-aplikasi HDR (High Dynamic Range)

yang mudah di-download pada smartphone-smartphone yang semakin

canggih pula teknologinya, seperti Iphone dan smartphone lainnya. Jadi

yang bukan seorang fotografer pun dapat dengan mudah untuk bisa

menciptakan foto HDR (High Dynamic Range) langsung melalui kamera

smartphone-nya.

3. P : Menurut anda, bagaimana teknik untuk membuat foto HDR (High

DynamicRange) tersebut?

I : Untuk teknik yang pernah saya lakukan itu, menciptakan satu karyafoto

HDR (High Dynamic Range) dengan memotret 3 atau 5 sampai 6 frame foto

yang sama angle-nya, namun exposure-nya berbeda-beda. Kemudian, 3 foto

tersebut digabungkan melalui software yang akan merubah tampilan warna

dan detail tiap frame fotonya. Selain itu, pada saat pengambilan foto,

dibutuhkan keseimbangan. Yakni dibutuhkan atau tidaknya sebuah tripod

itu tergantung pada fotografernya.

Jika memang fotografer tersebut memiliki kelebihan pada tangannya yang

selalu stabil, mungkin tripod tidak dibutuhkan. Akan tetapi, alangkah

baiknya untuk menggunakan tripod agar pengambilan foto bisa dapat secara

maksimal. Pada intinya, manfaat dari tripod tersebut, guna

Page 167: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

menyeimbangkan dan menyamakan komposisi satu frame foto dengan

frame foto yang lainnya.

4. P : Menurut anda, kamera dan software apa yang dibutuhkan?

I : Saya biasanya memakai kamera DSLR, namun untuk kamera manual

atau analog saya belum mengetahui dan belum pernah mencobanya.

Jelasnya, saya sudah pernah memakai kamera DSLR Canon type EOS 600D

yang masih mengandalkan mode bracketing untuk mengambil 3 sampai 5

foto sama yang berbeda exposure-nya. Lalu, 3 sampai 5 foto tersebut

digabungkan menggunakan software. Software yang saya ketahui dan

pernah saya gunakan untuk me-merger dan menghasilkan foto HDR (High

Dynamic Range) itu software photomatix. Selain software tersebut, software

lainnya belum pernah saya coba. Yang jelas, photomatix merupakan salah

satu software yang disarankan untuk menghasilkan foto HDR (High

Dynamic Range).

Kemudian berdasarkan perkembangan kamera digital yang selalu diperbarui

dengan berbagai macam fitur tambahan, para fotografer pun sudah sangat

mudah untuk dapat menciptakan foto HDR (High Dynamic Range). Kamera

Canon EOS 5D mark III, yang saya ketahui sudah memiliki fitur atau mode

HDR (High Dynamic Range). Cara penggunaannya pun simple, hanya

mengganti pengaturannya dengan mode HDR (High Dynamic Range),

kemudian dengan sekali foto bisa langsung menghasilkan karya foto HDR

(High Dynamic Range).

Page 168: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

5. P : Menurut anda, bagaimana pemanfaatan HDR (High Dynamic Range)

dalam fotografi? Dan untuk keperluan apa sajakah foto HDR (High

Dynamic Range) tersebut?

I : Menurut saya, pemanfaatan sebenarnya tergantung dari selera

fotografernya. Tiap fotografer pasti ingin menciptakan karya foto yang baik

dan HDR (High Dynamic Range) merupakan salah satu teknik untuk

menjadikan sebuah karya foto itu baik. Jika memang pencahayaan yang

terdapat pada sebuah foto itu under ataupun over, salah satu cara untuk

menyeimbangkan dan meratakan pencahayaan tersebut yaitu dengan

menggunakan HDR (High Dynamic Range). Kemudian, selama ini saya

sudah membuat beberapa foto HDR (High Dynamic Range) pada foto

arsitektur, landscape, dan lainnya. Sebenarnya HDR (High Dynamic Range)

ini bisa digunakan pada semua kategori fotografi, karna memang

manfaatnya yang dapat memberikan efek warna dan detail yang lebih pada

foto, dan menerangkan sisi gelap, serta menggelapkan sisi yang terlihat

lebih terang pada foto tersebut.

Pada foto arsitektur, guna HDR (High Dynamic Range) ini tidak jauh untuk

mendapatkan detail lebih pada lekukan, garis, ataupun elemen-elemen yang

terdapat pada gedung. Dan pada foto portrait pun, guna HDR (High

Dynamic Range) ini untuk mendapatkan efek warna dan detail lebih pada

tekstur kulit, contour wajah dari model talent-nya. Namun, yang jadi

persoalannya ialah kembali lagi pada seorang fotografernya dan konsep

awal untuk membuat foto seperti apa yang diinginkannya. Foto HDR (High

Page 169: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

Dynamic Range) ini pun bisa dijadikan keperluan untuk di-up load pada

media sosial sebagai luahan dan ekspresi dari fotografernya, bisa pula

dikomersilkan (diperjual-belikan) karyanya, dan tidak menutup

kemungkinan juga, karya-karya foto HDR (High Dynamic Range) ini

dipamerkan pada pameran foto atau pun seni rupa, karna memang foto

tersebut ini sangat unik, yang terlihat hampir sama seperti lukisan.

6. P : Apakah anda merupakan salah satu fotografer yang sering menggunakan

HDR (High Dynamic Range) dalam tiap menciptakan karya foto?

I : Saya cukup sering sekali menggunakan HDR (High Dynamic Range) tiap

menciptakan sebuah karya foto, karna seperti yang sudah saya jelaskan

sebelumnya, foto HDR (High Dynamic Range) ini memang cukup unik

tampilannya yang hampir menyerupai lukisan, dan dapat memanjakan mata.

Salah satu dosen saya pernah mengatakan bahwa sebuah karya foto yang

memiliki banyak warna itu merupakan salah satu karya yang dapat

memanjakan mata. Maka dari itu, beberapa foto hasil karya saya, sudah

menggunakan HDR (High Dynamic Range), agar dapat memanjakan mata

bagi penikmat foto diluar sana.

Page 170: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

TRANSKIP WAWANCARA PENELITIAN

Informan: Hikmat Rachmatullah

1. P : Menurut anda, apa HDR (High Dynamic Range) dalam fotografi itu?

I : HDR itu disebut dengan rentang dinamika yang luas (High Dynamic

Range), yang merupakan sebuah teknik dengan cara menggabungkan

beberapa foto menjadi satu foto, agar dapat terlihat lebih detail. Biasanya

minimal pengambilan dari 3, 5 sampai 7 foto, yang kemudian digabungkan.

Sebuah perangkat keras kamera itu sensornya tidak seperti mata manusia

yang dapat melihat secara keseluruhan detailnya suatu obyek yang

dilihatnya. Namun, pada kamera hanya dapat menangkap cahaya yang

tampak gelap (under) dan terang (over), jadi dibutuhkanlah HDR (High

Dynamic Range) ini.

2. P : Menurut anda, bagaimana perkembangan HDR (High Dynamic Range)

dalam fotografi itu?

I : Yang saya ketahui, perkembangan foto HDR(High Dynamic Range) itu

bermula dari seorang seniman lukis asal Prancis bernama Gustave Le Gray,

yang kemudian tertarik dan mempelajari tentang fotografi dan foto HDR

(High Dynamic Range). Dengan salah satu karya fotonya, ia merupakan

salah satu fotografer yang sangat berpengaruh pada foto HDR (High

Dynamic Range) di abad 19-an.

Page 171: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

3. P : Menurut anda, bagaimana teknik untuk membuat foto HDR (High

Dynamic Range) tersebut?

I : Pada teknik untuk menghasilkan foto HDR(High Dynamic Range) itu,

langkah pertama dengan menyiapkan sebuah tripod yang berfungsi sebagai

penopang kamera dan berguna untuk menyeimbangkan komposisi frame

foto yang ingin kita ambil agar tidak tergeser ataupun goyang. Kemudian,

mengatur setting-an kamera dengan menggunakan automatic bracketing

untuk dapat menghasilkan 3, 5 sampai 7 frame foto dengan shutter speed

yang bervariasi, yang dimana harus diatur menggunakan aperture priority

sesuai dengan speed yang diinginkan.

Setelah foto tersebut didapat, langkah selanjutnya untuk menggabungkan

minimal 3 foto tersebut tadi menggunakan sebuah software.

4. P : Menurut anda, kamera dan software apa yang dibutuhkan?

I : Sebenarnya dengan menggunakan kamera standart yang sudah memiliki

mode automatic bracketing sudah bisa, seperti Canon EOS 1100D, Canon

EOS 500D. Dan ada pula kamera-kamera yang sudah dilengkapi dengan

fitur atau mode HDR (High Dynamic Range), yang saya ketahui seperti

kamera Canon EOS 5D mark III dan Nikon D600. Kamera tersebut sudah

bisa merekam foto HDR (High Dynamic Range) secara langsung dan

otomatis.

Namun, rata-rata fotografer masih banyak yang melakukannya secara

manual dengan bracketing yang minimal 3 foto, kemudian foto-foto tersebut

digabungkan dan diolah menggunakan software yang terdapat di luar

Page 172: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

kamera, yaitu software photoshop, photomatix, dan lain-lain yang dapat

digunakan pada perangkat komputer. Karna memang dengan cara manual,

hasilnya bisa lebih soft dan lebih maksimal dibandingkan dengan

menggunakan mode HDR (High Dynamic Range) yang secara instan pada

kamera.

5. P : Menurut anda, bagaimana pemanfaatan HDR (High Dynamic Range)

dalam fotografi? Dan untuk keperluan apa sajakah foto HDR (High

Dynamic Range) tersebut?

I : Manfaat HDR (High Dynamic Range) ini bisa diterapkan pada foto

arsitektur, karna sama halnya dengan foto landscape. Pada proses

pengambilan kedua foto tersebut, pencahayaannya terkadang tidak selalu

stabil, karna ada saja obyek yang gelap ataupun terlalu terang. Disitulah

HDR (High Dynamic Range) dibutuhkan untuk menyeimbangkan

pencahayaan dan memberikan tingkat detail yang tinggi pada foto tersebut.

Pada foto portrait pun, HDR (High Dynamic Range) dapat memberikan

detail yang lebih pada kulit, contour-contour yang ada pada wajah

modelnya, serta memberikan pencahayaan yang merata pada kulit. Begitu

juga dengan foto-foto lainnya.

Kemudian foto HDR (High Dynamic Range) ini bisa digunakan untuk

beberapa kepentingan seperti untuk dinikmati sendiri, dinikmati para

penikmat karya seni yang ditampilkan pada hiasan dinding, gallery foto,

serta pameran-pameran foto maupun seni rupa.

Page 173: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

6. P : Apakah anda merupakan salah satu fotografer yang sering menggunakan

HDR (High Dynamic Range) dalam tiap menciptakan karya foto?

I : Tidak terlalu sering juga, karna teknik HDR (High Dynamic Range) ini

bisa dikatakan teknik yang agak rumit. Karna, prosesnya yang harus

mengambil beberapa angle foto yang sama, namun exposure-nya bervariasi.

Kemudian, penggabungan fotonya pada proses pengolahan dan editing

melalui software yang direkomendasikan. Jadi bagi saya pribadi, selama

kita masih bisa menghasilkan foto baik tanpa menggunakan HDR (High

Dynamic Range), ya kenapa tidak ! Yang pasti, kita harus memaksimalkan

dahulu skil lpada proses pengambilan foto dengan baik, sesuai dengan

seperti foto apa yang ingin kita buat. Adanya HDR (High Dynamic Range),

disesuaikan saja kebutuhannya.

Page 174: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

TRANSKIP WAWANCARA PENELITIAN

Informan: Noval Afif

1. P : Menurut anda, apa HDR (High Dynamic Range) dalam fotografi itu?

I : Menurut saya, HDR (High Dynamic Range) dalam fotografi itu

merupakan sebuah teknik yang berfungsi untuk memproduksi sebuah

jangkauan pencahayaan dinamis yang lebih luas. HDR (High Dynamic

Range) pun bisa menunjukkan lebih akuratnya jangkauan level intensitas

yang tampak pada pemandangan atau obyek sebenarnya sebuah foto.

Contohnya seperti cahaya matahari langsung atau cahaya bintang yang

lemah bisa lebih diseimbangkan dan didetailkan dengan menggunakan HDR

(High Dynamic Range).

2. P : Menurut anda, bagaimana perkembangan HDR (High Dynamic Range)

dalam fotografi itu?

I : Seperti yang pernah baca, perkembangan foto HDR (High Dynamic

Range) ini bermula dari seni lukis yang menyebrang pada seni fotografi,

yang salah satunya dipengaruhi oleh seniman berkebangsaan Prancis,

Gustave Le Gray di abad 19-an.

3. P : Menurut anda, bagaimana teknik untuk membuat foto HDR (High

Dynamic Range) tersebut?

I : Teknik membuat foto HDR (High Dynamic Range) itu, kita harus

mengambil beberapa foto yang minimal 3 frame foto dengan exposure yang

berbeda-beda, perhitungannya under exposure (+2 stop), normal (0 stop),

dan over exposure (-2 stop). Proses pengambilannya pun diusahakan

Page 175: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

menggunakan tripod agar foto tidak goyang dan komposisinya tetap sama

dari satu foto dengan foto lainnya. Kemudian ketiga foto tersebut

digabungkan menggunakan software untuk pengolahan foto HDR (High

Dynamic Range). Hasilnya bisa lebih detail dan pencahayaannya pun lebih

merata dibandingkan dengan foto normal.

4. P : Menurut anda, kamera dan software apa yang dibutuhkan?

I : Sekarang sudah banyak type-type kamera yang memiliki fitur HDR

(High Dynamic Range), yang saya ketahui kamera Pentax K7, dan masih

banyak lagi kamera-kamera lainnya yang saya tidak ketahui. Kemudian,

cara menggabungkan foto bisa menggunakan software seperti adobe

photoshop, dynamic photo HDR, photomatix, dan HDR photo studio.

5. P : Menurut anda, bagaimana pemanfaatan HDR (High Dynamic Range)

dalam fotografi? Dan untuk keperluan apa sajakah foto HDR (High

Dynamic Range) tersebut?

I : Menurut saya, foto HDR (High Dynamic Range) ini bisa dimanfaatkan

untuk keperluan komersil, yang berarti karya foto HDR (High Dynamic

Range) ini bisa diperjual-belikan, karna memang sudah banyak peminat dan

penikmatnya. Kemudian, untuk porto folio saya sendiri, yang jika nantinya

ada pameran foto bisa diikut pamerkan. Foto HDR (High Dynamic Range)

sebenarnya bisa diterapkan pada foto landscape, arsitektur, portrait, hitam-

putih, still life, dan lain-lain. Karna memang fungsinya yang berguna untuk

meratakan pencahayaan obyek foto, memberikan efek warna yang

mencolok, dan menaikkan tingkat detail dari semua obyek yang terdapat

Page 176: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

pada foto. Namun, tidak harus berlebihan dan kembali lagi pada tingkat

kebutuhan fotografernya.

6. P : Apakah anda merupakan salah satu fotografer yang sering

menggunakan HDR (High Dynamic Range) dalam tiap menciptakan karya

foto?

I : Saya sendiri tidak selalu sering menggunakan HDR (High Dynamic

Range) ini, namun pernah beberapa kali menerapkannya pada foto

landscape dan still life yang saya buat, lebih banyaknya foto landscape

disbanding foto still life. Menurut saya, keindahan dan keasrian HDR (High

Dynamic Range) itu bisa tertampak sekali penerapannya pada foto

landscape, karna karakternya yang dapat memberikan efek warna dan detail

yang mencolok itu hampir bisa disamakan dengan keaslian alam dari foto

tersebut.

Page 177: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

TRANSKIP WAWANCARA PENELITIAN

Informan: Harry Setiawan

1. P : Menurut anda, apa HDR (High Dynamic Range) dalam fotografi itu?

I : HDR atau High Dynamic Range merupakan sebuah teknik yang

menggabungkan beberapa foto yang sama dengan exposure yang berbeda,

demi mendapatkan satu foto yang mendetail dan merata pencahayaannya.

Eksekusinya jika diterapkan dengan pengambilan foto landscape di siang

hari yang kondisi mataharinya sangat terik, pada saat itu pencahayaan yang

dapat ditangkap kamera pasti ekstrim sekali. Maka dari itu,

digunakannyalah HDR (High Dynamic Range) ini untuk menyeimbangkan

pencahayaan terang dan gelapnya foto yang ditangkap kamera pada saat

terik itu.

2. P : Menurut anda, bagaimana perkembangan HDR (High Dynamic Range)

dalam fotografi itu?

I : Dari jaman kejaman, fotografi itu perkembangannya sangat cepat.

Menurut saya, setiap fotografer itu ingin menciptakan karya foto yang baik

dan lebih baik lagi. Dari situ, bermunculanlah teknik-teknik atau sesuatu

yang baru dari perkembangan fotografi ini, mengikuti sesuai perkembangan

digital. Kemudian, di abad 19-an mulai dikembangkannya teknik HDR

(High Dynamic Range) ini oleh salah seorang fotografer yang sangat

berpengaruh pada foto HDR (High Dynamic Range) tersebut.

Page 178: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

3. P : Menurut anda, bagaimana teknik untuk membuat foto HDR (High

Dynamic Range) tersebut?

I : Tekniknya yang saya ketahui ada dua cara. Pertama secara manual,

dimana kita harus menggabungkan 3 atau sampai 7 foto menjadi satu foto

yang sebelumnya harus melakukan persiapan dengan menyediakan tripod

agar komposisi foto tersebut tidak bergeser posisinya. Kemudia nmengatur

setting-an menggunakan apperture priority pada kamera agar kita bisa

menentukan sendiri diafragma-nya, namun, untuk shutter speed-nya

ditentukan oleh kamera secara otomatis. Lalu, atur juga pada mode

automatic bracketing pada kamera, untuk dapat menghasilkan 3 atau sampai

7 frame foto dengan perhitungan exposure yang berbeda-beda.

Selanjutnya, ada pula teknik yang dapat dilakukan secara otomatis.

Sekarang sudah ada penambahan teknologi pada kamera untuk dapat

menghitung rentang cahaya, yaitu dengan diadakannya teknologi fitur HDR

(High Dynamic Range). Prakteknya hanya dengan mengatur setting-an

menggunakan mode HDR (High Dynamic Range) pada kamera. Cukup satu

kali jepretan atau rekam, bisa langsung menghasilkan fotoHDR (High

Dynamic Range) secara cepat dengan perhitungan shutter speed yang sudah

matang.

4. P : Menurut anda, kamera dan software apa yang dibutuhkan?

I : Sepengetahuan saya, semua kamera yang sudah memiliki mode

bracketing dan aperture priority itu sudah bisa menghasilkan foto HDR

(High Dynamic Range), contohnya seperti standar kamera Nikon D3200.

Page 179: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

Lalu, ada pula kamera-kamera yang sudah dilengkapi dengan fitur HDR

(High Dynamic Range), jadi sudah dapat dengan mudah untuk membuat

foto HDR (High Dynamic Range) menggunakan kamera langsung.

Contohnya seperti kamera yang biasa sering saya pakai, yaitu kamera Nikon

type D5200. Saya pernah beberapa kali membuat foto HDR (High Dynamic

Range) langsung menggunakan kamera tersebut, namun hasilnya tidak

sebaik dengan hasil dari bracketing foto, penggabungan dan pengolahan

menggunakan software pada perangkat komputer, yakni software

photomatix pro yang pernah saya gunakan. Software tersebut sangat

direkomendasikan untuk mengolah fotoHDR (High Dynamic Range).

Fitur HDR (High Dynamic Range) pada kamera itu memiliki kelemahan,

walaupun shutter speed-nya sudah diatur dengan matang, namun hasilnya

masih dikatakan belum memuaskan, karna memang mode tersebut masih

dikendalikan oleh perangkat kamera. Dibandingkan dengan cara manual,

hasilnya terlihat lebih baik, karna kita sendirilah yang mengatur seberapa

pencahayaan atau exposure foto yang ingin digabung. Semakin banyak

exposure foto, maka semakin soft pula hasil fotoHDR (High Dynamic

Range) tersebut, sesuai dengan seperti foto yang kita inginkan.

5. P : Menurut anda, bagaimana pemanfaatan HDR (High Dynamic Range)

dalam fotografi? Dan untuk keperluan apa sajakah foto HDR (High

Dynamic Range) tersebut?

Page 180: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

I : Saya sendiri, foto HDR (High Dynamic Range) itu untuk stock foto

pribadi, yang mungkin nantinya bisa diikut sertakan pada acara pameran

yang sesuai dengan temanya. Dan juga tidak menutup kemungkinan karya

foto HDR (High Dynamic Range) ini bisa untuk diperjual-belikan jika ada

yang tertarik.

6. P : Apakah anda merupakan salah satu fotografer yang sering

menggunakan HDR (High Dynamic Range) dalam tiap menciptakan karya

foto?

I : Saya lebih seringnya menggunakan HDR (High Dynamic Range) ini

untuk diterapkan pada foto landscape. Dengan HDR (High Dynamic

Range), foto tersebut bisa terlihat lebih detail, banyak memiliki warna

sesuai dengan yang kita inginkan, dan memberikan karakteristik yang

berbeda dari foto normal. Namun, HDR (High Dynamic Range) juga bisa

diterapkan pada foto arsitektur, portrait, human interest, dan foto-foto

lainnya.

Page 181: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

KARYA-KARYA FOTO HDR (HIGH DYNAMIC RANGE)

Beberapa hasil karya foto HDR (High Dynamic Range) lainnya, peneliti

lampirkan sebagai berikut:

Foto HDR (High Dynamic Range) Karya Gilang Arasky. R. Manto

The Kathedral #2 (2012)

Tanjung Layar Sawarna Banten (2013)

Foto HDR (High Dynamic Range) Karya Antoni Budi Mulia. M

Senja (2015)

Page 182: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

Building (2015)

Foto HDR (High Dynamic Range) Karya Noval Afif

A Part of The Violin (2015)

Ilustrasi Foto Dave Hill

Page 183: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

Foto HDR (High Dynamic Range) Karya Golkariadi N. K

Jembatan Tengarong, Samarinda, Kalimantan Timur

Another Angle Of Sawarna

Monas Project

Page 184: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

Akun Instagram Foto HDR (High Dynamic Range)

Foto HDR (High Dynamic Range) by: @irfauzan

Foto HDR (High Dynamic Range) by: @bullrockz_gp

Page 185: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

Foto HDR (High Dynamic Range) by: @rezapalupi

Foto HDR (High Dynamic Range) by: @poengmas_gi

Boots (Arthakker HDR (High Dynamic Range) Photography)

Page 186: PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/918/1/PEMAHAMAN FOTO HDR (HIGH DYNAMIC...PEMAHAMAN FOTO HDR HIGH DYNAMIC RANGE DI KALANGAN ANGGOTA

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Tb Achmad Maulana

Nama Panggilan : Tb / Una

Tempat, Tanggal Lahir : Serang, 26 September 1991

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Kebangsaan : Indonesia

Alamat : Komp. Bakrie Link. Sukalila No. 40 Rt/Rw:

003/008 Kelurahan Kagungan Kec. Serang Banten

No. Telepon : 087871366486

RIWAYAT PENDIDIKAN

- SD Negeri Kelapa Dua, 2003.

- SMP La-Tansa, 2006.

- SMA La-Tansa, 2009.

- Universitas Sultan Ageng Tirtayasa-Ilmu Komunikasi, 2016.