LP DAN SP HDR

23
LAPORAN PENDAHULUAN I. Kasus (Masalah Utama) Gangguan konsep diri : harga diri rendah II. Proses Terjadinya Masalah a. Pengertian Gangguan harga diri rendah digambarkan sebagai perasaan yang negatif terhadap diri sendiri, termasuk hilangnya percaya diri dan harga diri, merasa gagal mencapai keinginan. (Budi Ana Keliat, 1999). Gangguan harga diri atau harga diri rendah dapat terjadi secara : 1. Situasional, yaitu terjadi trauma yang tiba-tiba, misal harus operasi, kecelakaan, dicerai suami, putus sekolah, putus hubungan kerja dll. Pada klien yang dirawat dapat terjadi harga diri rendah karena privacy yang kurang diperhatikan : pemeriksaan fisik yang sembarangan, pemasangan alat yang tidak sopan (pemasangan kateter, pemeriksaan perianal, dll), harapan akan struktur, bentuk dan ffungsi tubuh yang tidak tercapai karena dirawat/sakit/penyakit, perlakuan petugas yang tidak menghargai. 1

description

lp dan sp

Transcript of LP DAN SP HDR

Page 1: LP DAN SP HDR

LAPORAN PENDAHULUAN

I. Kasus (Masalah Utama)

Gangguan konsep diri : harga diri rendah

II. Proses Terjadinya Masalah

a. Pengertian

Gangguan harga diri rendah digambarkan sebagai perasaan yang

negatif terhadap diri sendiri, termasuk hilangnya percaya diri dan harga diri,

merasa gagal mencapai keinginan. (Budi Ana Keliat, 1999). Gangguan harga

diri atau harga diri rendah dapat terjadi secara :

1. Situasional, yaitu terjadi trauma yang tiba-tiba, misal harus operasi,

kecelakaan, dicerai suami, putus sekolah, putus hubungan kerja dll.

Pada klien yang dirawat dapat terjadi harga diri rendah karena

privacy yang kurang diperhatikan : pemeriksaan fisik yang

sembarangan, pemasangan alat yang tidak sopan (pemasangan

kateter, pemeriksaan perianal, dll), harapan akan struktur, bentuk dan

ffungsi tubuh yang tidak tercapai karena dirawat/sakit/penyakit,

perlakuan petugas yang tidak menghargai.

2. Kronik, yaitu perasaan negatif terhadap diri telah berlangsung lama.

Tanda dan gejala

- Perasaan malu terhadap diri sendiri akibat penyakit dan akibat

tindakan terhadap penyakit

- Rasa bersalah terhadap diri sendiri

- Merendahkan martabat sendiri, merasa tidak mampu

- Gangguan hubungan sosial seperti menarik diri

- Percaya diri kurang

- Mencederai diri

1

Page 2: LP DAN SP HDR

b. Penyebab

Faktor yang mempengaruhi harga diri meliputi penolakan orang tua,

harapan orang tua ang tidak realistik, kegagalan yang berulang kali,

kurang mempunyai tanggung jawab personal, ketergantungan pda orang

lain dan ideal diri yang tidak realistik.

Stressor pencetus munkin ditimbulkan dari sumber internal dan

eksternal, seperti : trauma fisik maupun psikis, ketegangan peran, transisi

peran situasi dengan bertambah atau berkurangnya anggota

keluargamelalui kelahiran atau kematian, serta transisi peran sehat sakit

sebagai transisi dari keadaan sehat dan keadaan sakit.

c. Tanda dan gejala

- Perasaan malu terhadap diri sendiri akibat penyakit dan akibat

tindakan terhadap penyakit

- Rasa bersalah terhadap diri sendiri

- Merendahkan martabat sendiri, merasa tidak mampu

- Gangguan hubungan sosial seperti menarik diri

- Percaya diri kurang

- Mencederai diri

- Konsentrasi menurun

- Menyangkalfek labil

- Regresi perkembangan

d. Akibat

Klien yang mengalami gangguan harga diri rendah bisa

mengakibatkan gangguan interaksi sosial : menarik diri, dan memicu

munculnya perilaku kekerasan yang beresiko mencederai diri, orang lain

dan lingkungan.

Isolasi social merupakan suatu keadaan dimana individu dan kelompok mengalami kebutuhan meningkatkan keterlibatan dengan orang lain tetapi tidak mampu untuk melakukan kontak. (Copernitto LJm 1998).

2

Page 3: LP DAN SP HDR

Tanda dan gejalaData Subyektif

a. Klien mengatakan kesepianb. Klien mengatakan tidak mempunyai temanc. Klien mengatakan lebih sering di rumah, sendirid. Klien mengatakan tidak dapat berhubungan social

Data Obyektifa. Menyendirib. Diamc. Ekspresi wajah murung, sedihd. Sering larut dalam pikiranya sendiri

Sedangkan perilaku kekerasaan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik kepada diri sendiri, orang lain dan lingkungan.

Tanda dan gejala :Data subyektif :

a. Mengungkapkan mendengar suara-suara yang mengancam, menyuruh melakukan pencederaan pada diri sendiri, orang lain atau lingkungan

b. Mengatakan takut, cemas atau khatir

Data Obyektif :a. Wajah tegang dan merahb. Mondar-mandirc. Mata melotot, rahang menutupd. Tangan mengepale. Keluar keringat banyak f. Mata merah

3

Page 4: LP DAN SP HDR

III. Pohon Masalah

Isolasi sosial : menarik diri Perilaku kekerasan

Berduka disfungsional

IV. Masalah Keperawatan dan Data yang Perlu Dikaji

1. Masalah keperawatan

a. Isolasi sosial : menarik diri

b. Gangguan konsep diri : harga diri rendah

c. Berduka disfungsional

2. Data yang perlu dikaji pada masalah keperawatan harga diri rendah

a. Data Subyektif

Klien mengatakan saya tidak mampu, tidak bisa, tidak tahu apa-apa,

bodoh, mengkritik diri sendiri, mengungkapkan perasaan malu

terhadap diri sendiri.

b. Data Obyektif

Klien terlihat lebih suka sendiri, bingung bila disuruh memilih

alternatif tindakan, ingin mencederai diri/ingin mengakhiri hidup.

V. Diagnosa Keperawatan

1. Harga diri rendah

2. Isolasi sosial : menarik diri

4

Gangguan konsep diri : Harga diri rendah

Page 5: LP DAN SP HDR

VI. Rencana Tindakan Keperawatan

Diagnosa 1. Harga Diri Rendah

a. Tujuan umum : klien tidak terjadi gangguan interaksi sosial,

bisa berhubungan dengan orang lain dan lingkungan.

b. Tujuan khusus :

1. Klien dapat membina hubungan saling percaya

Tindakan :

1.1. Bina hubungan saling percaya : salam terapeutik, perkenalan diri,

1.2. Jelaskan tujuan interaksi, ciptakan lingkungan yang tenang,

1.3. Bbuat kontrak yang jelas (waktu, tempat dan topik pembicaraan)

1.4. Beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaannya

1.5. Sediakan waktu untuk mendengarkan klien

1.6. Katakan kepada klien bahwa dirinya adalah seseorang yang berharga

dan bertanggung jawab serta mampu menolong dirinya sendiri

2. Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki

Tindakan :

2.1 Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki

2.2. Hindarkan memberi penilaian negatif setiap bertemu klien,

2.3. Utamakan memberi pujian yang realistis

2.4. Klien dapat menilai kemampuan dan aspek positif yang dimiliki

3. Klien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan

Tindakan :

3.1 Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki

3.2. Diskusikan pula kemampuan yang dapat dilanjutkan setelah pulang ke

rumah

5

Page 6: LP DAN SP HDR

4. Klien dapat menetapkan / merencanakan kegiatan sesuai dengan

kemampuan yang dimiliki

Tindakan :

4.1. Rencanakan bersama klien aktivitas yang dapat dilakukan setiap hari

sesuai kemampuan

4.2. Tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi klien

4.3. Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang boleh klien lakukan

5. Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi dan kemampuan

Tindakan :

5.1. Beri kesempatan mencoba kegiatan yang telah direncanakan

5.2. Beri pujian atas keberhasilan klien

5.3. Diskusikan kemungkinan pelaksanaan di rumah

6. Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada

Tindakan :

6.1. Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien

6.2. Bantu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat

6.3. Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah

6.4. Beri reinforcement positif atas keterlibatan keluarga

Diagnosa 2: Menarik diri

Tujuan Umum :

Klien dapat berinteraksi dengan orang lain

Tujuan Khusus :

1. Klien dapat membina hubungan saling percaya

Tindakan :

1.1 Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip

komunikasi terapeutik dengan cara :

a. Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal

6

Page 7: LP DAN SP HDR

b. Perkenalkan diri dengan sopan

c. Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai

d. Jelaskan tujuan pertemuan

e. Jujur dan menepati janji

f. Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya

g. Berikan perhatian kepada klien dan perhatian kebutuhan dasar

klien

2. Klien dapat menyebutkan penyebab menarik diri

Tindakan:

2.1 Kaji pengetahuan klien tentang perilaku menarik diri dan

tanda-tandanya.

2.2 Beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan

perasaan penyebab menarik diri atau mau bergaul

2.3 Diskusikan bersama klien tentang perilaku menarik diri,

tanda-tanda serta penyebab yang muncul

2.4 Berikan pujian terhadap kemampuan klien

mengungkapkan perasaannya

3.3. Klien dapat menyebutkan keuntungan berhubungan dengan orang lain dan

kerugian tidak berhubungan dengan orang lain.

Tindakan :

3.13.1 Identifikasi bersama klien cara tindakan yang dilakukan jika terjadi

halusinasi ( tidur, marah, menyibukkan diri dll)

3.2 Kaji pengetahuan klien tentang manfaat dan keuntungan

berhubungan dengan orang lain

a. Beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan

tentang keuntungan berhubungan dengan prang lain

b. Diskusikan bersama klien tentang manfaat berhubungan dengan

orang lain

c. Beri reinforcement positif terhadap kemampuan mengungkapkan

perasaan tentang keuntungan berhubungan dengan orang lain

7

Page 8: LP DAN SP HDR

3.3 Kaji pengetahuan klien tentang kerugian bila tidak berhubungan

dengan orang lain

a. beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan

dengan orang lain

b. diskusikan bersama klien tentang kerugian tidak berhubungan

dengan orang lain

c. beri reinforcement positif terhadap kemampuan mengungkapkan

perasaan tentang kerugian tidak berhubungan dengan orang lain

4. Klien dapat melaksanakan hubungan sosial

Tindakan:

4.1 Kaji kemampuan klien membina hubungan dengan orang lain

4.2 Dorong dan bantu kien untuk berhubungan dengan orang lain

melalui tahap :

▪ K – P

▪ K – P – P lain

▪ K – P – P lain – K lain

▪ K – Kel/Klp/Masy

4.3 Beri reinforcement positif terhadap keberhasilan yang telah dicapai.

4.4 Bantu klien untuk mengevaluasi manfaat berhubungan

4.5 Diskusikan jadwal harian yang dilakukan bersama klien dalam

mengisi waktu

4.6 Motivasi klien untuk mengikuti kegiatan ruangan

4.7 Beri reinforcement positif atas kegiatan klien dalam kegiatan

ruangan

5. Klien dapat mengungkapkan perasaannya setelah berhubungan dengan

orang lain

Tindakan:

5.1 Dorong klien untuk mengungkapkan perasaannya bila berhubungan

dengan orang lain

5.2 Diskusikan dengan klien tentang perasaan masnfaat berhubungan

dengan orang lain.

8

Page 9: LP DAN SP HDR

5.3 Beri reinforcement positif atas kemampuan klien mengungkapkan

perasaan manfaat berhubungan dengan oranglain

6. Klien dapat memberdayakan sistem pendukung atau keluarga

Tindakan:

6.16.1 Bina hubungan saling percaya dengan keluarga : :

▪ Salam, perkenalan diri

▪ Jelaskan tujuan

▪ Buat kontrak

▪ Eksplorasi perasaan klien

6.2 Diskusikan dengan anggota keluarga tentang :

▪ Perilaku menarik diri

▪ Penyebab perilaku menarik diri

▪ Akibat yang terjadi jika perilaku menarik diri tidak ditanggapi

▪ Cara keluarga menghadapi klien menarik diri

6.3 Dorong anggota keluarga untukmemberikan dukungan kepada klien

untuk berkomunikasi dengan orang lain.

6.4 Anjurkan anggota keluarga secara rutin dan bergantian menjenguk

klien minimal satu kali seminggu

6.5 Beri reinforcement positif positif atas hal-hal yang telah dicapai oleh

keluarga

9

Page 10: LP DAN SP HDR

DAFTAR PUSTAKA

Boyd MA, Hihart MA. Psychiatric nursing : contemporary practice.

Philadelphia : Lipincott-Raven Publisher. 1998

Keliat BA. Proses kesehatan jiwa. Edisi 1. Jakarta : EGC. 1999

Stuart GW, Sundeen SJ. Buku saku keperawatan jiwa. Edisi 3. Jakarta : EGC.

1998

Tim Direktorat Keswa. Standar asuhan keperawatan kesehatan jiwa. Edisi 1.

Bandung : RSJP Bandung. 2000

10

Page 11: LP DAN SP HDR

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN PERAWATAN

Masalah Utama : Harga Diri Rendah

Pertemuan : Ke 1 (satu)

Kondisi:

Klien kelihatan sering menyendiri

Klien mengatakan malu dan tak berguna

Klien sering mengatakan dirinya tidak mampu melakukan sesuatu,

Klien lebih banyak diam,

Selama berkomunikasi kontak mata kurang

Diagnosa Keperawatan:

Harga diri rendah

Tujuan Khusus

1. Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki

2. Klien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan.

3. Klien dapat memilih kemampuan yang akan digunakan

4. Klien mampu melakukan kegiatan sesuai kondisi dan kemampuan yang

dimilikinya

I. Orientasi

1. Salam terapeutik

“Selamat pagi, perkenalkan nama saya Slamet Sudiyanto, panggil saya

Pak Slamet saja”. Saya adalah perawat di ruang II ini. Kalo ada yang

11

Page 12: LP DAN SP HDR

harus dibantu, anda dapat menemui saya. “Namanya siapa?, senang

dipanggil apa?”oh jadi nama anda Nurhayati ya, dan biasa dipanggil

Mba Nur ya..”

2. Evaluasi/validasi

“Bagaimana perasaan Mbak Nur pagi ini?

“Dengan siapa Mbak Nur kemari?”

“Ada apa dirumah sampai dibawa kemari? Apa yang Nur rasakan?Oh

jadi dirumah saja, Nar tidak mau keluar karena malu ya..

3. Kontrak

Topik :”Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang kemampuan /

hobi atau hal-hal yang biasa Mbak Nur lakukan”.

Tempat :“Mau dimana kita bercakap-cakap? Bagaimana kalau disini?”

Waktu : “Mau berapa lama? Bagaimana kalau 10 menit?”

II. Kerja

“ Apakah Mbak Nur masih punya Ibu dan Bapak ? Apakah Ibu menyayangi

Mbak Nur ? Nah, ternyata Mbak Nur punya Ibu yang menyayangi. Apakah

Bapak menyayangi Mbak Nur ?xPunya Bapak yang meyayangi juga. Tidak

semua lho., punya Ibu dan Bapak yang meyayangi seperti Mbak Nur.

Bagaimana dengan kakak, adik dan saudara-saudara yang lain ? Harusnya

Mbak Nur, banyak bersyukur dengan kondisi seperti itu.

“Sekarang coba ceritakan kepada pak Slamet, kemampuan apa yang bisa

dilakukan? Bagaiman dengan hobi ? apa yang biasa Mbak Nur lakukan

dirumah? dari kamar tidur dulu deh, terus apa lagi di kamar tamu, di dapur,

di halaman. Wah bagus sekali” (sambil dibuat daftar).

“Sekarang yang biasa dilakukan disekolahatau /tempat kerja”.

“Wah ternyata banyak sekali kemampuan yang Mbak Nur bisa lakukan.

Sekarang dari kemampuan-kemampuan ini, menurut Mbak Nur mana saja

yang bisa dilakukan di rumah sakit. Bagaimana dengan menyapu. Bisa ?

Bagus. Kalo menonton TV ? Bagus ! Kalo memasak ? Tidak ya..? Tetapi

Mbak Nur bisa bantu menyiapkan makanan untuk teman-teman. Iya khan.?

12

Page 13: LP DAN SP HDR

Sekarang dari kemampuan yang bisa dilakukan di RS, mana yang akan

dilakukan dulu. Menyapu..? Bagus.! Baik kita siapkan sapu terus kita

menyapu ya… Sapunya ada diruangan belakang itu ya. Yuk kita ambil. Wah

Mbak Nur pinter menyapunya. Bagus. Ruanganya jadi kelihatan bersih khan

sekarang. Nanti Mbak Nur bisa bantu menyapu mba Dar ( nama cleaning

servis) ya.?

III. Terminasi

1. Evaluasi

a. Evaluasi subjektif

“Bagaimana perasaan Mbak Nur setelah kita bercakap-cakap?”.

b. Evaluasi Objektif

“Apa saja tadi kemampuan/kebiasaan yang Mbak Nur lakukan, bagus

sekali ada beberapa kemampuan”.

“Apa saja yang tadi disenangi di keluarga dan di rumah, bagus sekali,

…Kalo menyapu dari mana dulu Bagus.”

2. Rencana Tindak lanjut klien

“Baiklah Mbak Nur, selanjutnya saya buatkan jadual menyapu ya. ? Mau

berapa kali Mbak Nur membantu menyapu ” 2 kali dulu saja ya.. pagi jam

06.30 dan sore jam 16.30. Ini jadualnya, nanti kalo Nar menyapu, di kasih

tanda centhang, kalo tidak di centhang di bawah kata tidak.

3. Kontrak

Topik : ”Besok kita lihat jadualnya. Kalo sudah dilaksanakan kita akan

bercakap-cakap lagi tentang kemampuan yang kedua ya..

Bagaimana ?”

Tempat: “Tempatnya mau di mana? Bagaimana kalau di sini saja, ”

Waktu : “Bagaimana kalau jam 10.00 ? Okey sampai besok ya

13

Page 14: LP DAN SP HDR

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Masalah Utama : Harga Diri Rendah

Pertemuan : Ke 2 (Dua)

Kondisi:

Klien menyendiri

Klien mengatakan malu dan tak berguna

Klien sering mengatakan dirinya tidak mampu melakukan sesuatu,

Klien lebih banyak diam,

Selama berkomunikasi kontak mata kurang

Klien sudah bisa tersenyum dan lebih terbuka.

Klien sudah mampu mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki

Klien sudah mencoba melakukan kemampuan yang dimiliki

Klien sudah membuat jadual kegiatan kemampuan yang dapat dilakukan

Diagnosa Keperawatan:

Harga diri rendah

Tujuan Khusus

1. Klien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan.

2. Klien dapat memilih kemampuan yang akan digunakan

3. Klien mampu melakukan kegiatan sesuai dengan kondisi dan kemampuan

( yang ke 2) yang dimilikinya

14

Page 15: LP DAN SP HDR

I. Orientasi

1. Salam terapeutik

“Selamat pagi, Mbak Nur..masih ingat dengan saya..siapa coba” Bagus.

2. Evaluasi/validasi

“Bagaimana perasaan Mbak Nur pagi ini?

“Kemarin sudah membantu menyapu ya..coba lihat jadual kegiatan

kemarin ? Sudah dilaksanakan ya ? Bagus ?

3. Kontrak

Topik :”Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang kemampuan

lain yang Mbak Nur miliki.”.

Tempat :“Mau dimana kita bercakap-cakap? Bagaimana kalau

disini?”

Waktu : “Mau berapa lama? Bagaimana kalau 10 menit?”

II. Kerja

.

Kemarin khan Mbak Nur sudah menyapu, sekarang Mbak Nur mau mencoba

kemampuan yang mana ? Bagaimana kalo membersihkan meja ? Baik.

Menurut Mbak Nur kalo mau membersihkan meja alatnya apa saja ? Lap,

Bagus. Ada lagi yaitu cairan pengharum. Khan mejanya habis digunakan

untuk makan jadi biar harum dikasih cairan pewangi. Lap dan cairan

pewanginya ada di ruang belakang itu. Yuk kita ambil bareng- bareng. Nah

sekarang coba Mbak Nur bersihkan meja. Bagus. Jangan lupa sebelum

dibersihkan barang-barang dimeja disingkirkan dulu ya, kemudian dikasih

cairan pewangi baru di lap. Hebat khan. Mulai besok Mbak Nur bisa

membantu mba Dar ( nama cleaning servis) selain menyapu juga

membersihkan meja ya.?

15

Page 16: LP DAN SP HDR

III. Terminasi

1. Evaluasi

a. Evaluasi subjektif

“Bagaimana perasaan Mbak Nur setelah kita membersihkan meja?”.

b. Evaluasi Objektif

“Kalo membersihkan meja alatnya apa saja..? Bagus Bagus sekali,…”

2. Rencana Tindak lanjut klien

“Baiklah , selanjutnya coba saya buatkan Mbak Nur jadual

membersihkan meja ya. ? Mau berapa kali membantu membersihkan

mejanya ” 2 kali dulu juga ya.. pagi jam 07.30 setelah makan pagi dan

siang jam 12.30 setelah makan siang. Menyapunya juga terus ya. Nah.. ini

jadualnya, saya tambah kegiatan membersihkan meja. Sama seperti

kemarin kalo Mbak Nur menyapu dan membersihkan meja di kasih tanda

centhang, kalo tidak di centhang di bawah kata tidak. Berarti Nar sudah

bisa melakukan 2 kegiatan,,ya.

3. Kontrak

Topik : ”Besok kita lihat jadualnya. Kalo sudah dilaksanakan kita akan

bercakap-cakap lagi tentang kemampuan yang ketiga ya..

Bagaimana ?”

Tempat: “Tempatnya mau di mana? Bagaimana kalau di sini saja, ”

Waktu : “Bagaimana kalau jam 10.00 ? Okey sampai besok ya”

16