Laporan Pendahuluan HDR Diah

21
LAPORAN PENDAHULUAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN KONSEP DIRI: HARGA DIRI RENDAH Oleh: NI PUTU DIAH DAMAYANTI P07120013041 2.2 REGULER KEMENTERIAN KESEHATAN RI

description

JIWA 1

Transcript of Laporan Pendahuluan HDR Diah

LAPORAN PENDAHULUANPADA PASIEN DENGAN GANGGUAN KONSEP DIRI: HARGA DIRI RENDAH

Oleh:NI PUTU DIAH DAMAYANTIP071200130412.2 REGULER

KEMENTERIAN KESEHATAN RIPOLITEKNIK KESEHATAN DENPASARJURUSAN KEPERAWATAN 2015LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN KONSEP DIRI : HARGA DIRI RENDAH

A. PENGERTIANMenurut Sumarya dalam Psikologi Keperawatan (2004) menyatakan bahwa konsep diri adalah cara individu dalam melihat pribadinya sebagai utuh menyangkut fisik, emosi, intelektual, Sosial dan spiritual. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa konsep diri adalah ide, pikiran, kepercayaan dan pendirian yang diketahui individu tentang dirinya secara utuh menyangkut fisik, emosi, intelektual, sosial dan spiritual dalam berhubungan dengan orang lain. Menurut Stuart dan Sundeen (1998), komponen konsep diri terdiri dari:1. Citra tubuh, adalah kumpulan dari sikap individu yang disadari dengan tidak disadari terhadap tubuhnya 2. Ideal diri adalah persepsi individu tentang bagaimana dia seharusnya berperilaku berdasarkan standar apreasiasi, tujuan atau nilai-nilai personal tertentu. 3. Harga diri adalah penilaian individu tentang nilai personal yang diperoleh dengan menganalisa sebabnya baik perilaku seseorang sesuai dengan ideal diri.4. Penampilan adalah serangkaian pada perilaku yang diharapkan oleh lingkungan sosial berhubungan dengan fungsi individu di berbagai kelompok sosial.5. Identitas personal adalah pengorganisasian prinsip dari kepribadian yang bertanggungjawab terhadap kesatuan, kesinambungan, konsistensi dan keunikan individu.Harga diri adalah penilaian individu tentang pencapaian diri dengan menganalisa seberapa jauh perilaku sesuai dengan ideal diri. Pencapaian ideal diri/cita-cita/harapan langsung menghasilkan perasaan berharga.Gangguan harga diri rendah adalah evaluasi diri dan perasaan tentang diri atau kemampuan diri yang negatif yang dapat secara langsung atau tidak langsung diekspresikan (Towsend, 1998).Harga diri rendah adalah perasaan tidak berharga, tidak berarti dan rendah diri yang berkepanjangan akibat evaluasi yang negative terhdap diri sendiri atau kemampuan diri. Adanya perasaan hilang kepercayaan diri, merasa gagal karena tidak mampu mencapai keinginan sesuai ideal diri (Keliat, 2001).Harga diri rendah dibedakan menjadi 2, yaitu :1. Harga diri rendah situasional adalah keadaan dimana individu yang sebelumnya memiliki harga diri positif mengalami perasaan negatif mengenai diri dalam berespon, terhadap suatu kejadian (kehilangan, perubahan).2. Harga diri rendah kronik adalah keadaan dimana individu mengalami evaluasi diri negatif mengenai diri atau kemampuan dalam waktu lama.

B. RENTANG RESPON KONSEP DIRIMenurut Stuart dan Sundeen (1998) respon individu terhadap konsep dirinya sepanjang rentang respon konsep diri, yaitu adaptif dan maladaptif.

Respon maladaptifRespon adaptif

Aktualisasi diriKonsep diri positifHarga diri rendahKerancuan identitasDepersona-lisasi

1. Aktualisasi adalah pernyataan diri positif tentang latar belakang pengalaman nyata yang sukses diterima.2. Konsep diri positif adalah individu mempunyai pengalaman yang positif dalam beraktualisasi diri.3. Harga diri rendah adalah transisi antara respon diri adaptif dengan konsep diri maladaptif.4. Kerancuan identitas adalah kegagalan individu dalam kemalangan aspek psikososial dan kepribadian dewasa yang harmonis.5. Depersonalisasi adalah perasaan yang tidak realistis terhadap diri sendiri yang berhubungan dengan kecemasan, kepanikan serta tidak dapat membedakan dirinya dengan orang lain.

C. FAKTOR PREDISPOSISI DAN PRESPITASIa. Faktor Predisposisi1. Faktor yang memiliki harga diri meliputi pendataan orang lain, harapan orang tua yang tidak realistis, kegagalan yang berulang kali, kurang mempunyai tanggung jawab personal, ketergantungan pada orang lain dan ideal diri yang tidak realistis. 2. Faktor yang mempengaruhi penampilan peran adalah peran seks, tuntutan peran kerja, harapan peran kultural.3. Faktor yang mempengaruhi identitas personal, meliputi ketidak percayaan orang tua tekanan dari kelompok sebaya, perubahan dalam stuktural sosial.b. Faktor Presipitasi 1. Trauma seperti penganiayaan seksual dan psikologis atau menyaksikan kejadian yang mengancam kehidupannya. 2. Ketegangan peran berhubungan dengan peran atau posisi yang diharapkan dimana individu mengalaminya sebagai frustasi3. Transisi Peran situasi adalah terjadi dengan bertambah atau berkurangnya anggota keluarga melalui kelahiran dan kematian 4. Transisi peran sehat sakit akibat pergeseran dari keadaan sehat ke sakit dicetuskan oleh kehilangan bagian tubuh, perubahan ukuran bentuk, penampilan, fungsi tubuh, perubahan fisik berhubungan dengan tumbang normal moral dan prosedur medis keperawatan

D. PATOPSIKOLOGI

Faktor PredisposisiFaktor Presipitasi (stressor)

Pola asuh orang tua

OtoriterPerkembangan terhambatAutoriter

PerkembanganTerhambatPerkembangan tidak Terhambat

Sikap Optimis

PesimisKepribadian yang rapuh

Sering berhasil

Sering gagalPutus asa

Harga diri rendahHarga diri rendah Harga diri tinggiE. MANIFESTASI KLINISMenurut Keliat, tanda dan gejala yang dapat muncul pada pasien harga diri rendah adalah :1. Perasaan malu terhadap diri sendiri, individu mempunyai perasaan kurang percaya diri.2. Rasa bersalah terhadap diri sendiri, individu yang selalu gagal dalam meraih sesuatu3. Merendahkan martabat diri sendiri, menganggap dirinya berada dibawah orang lain.4. Gangguan berhubungan sosial, seperti menarik diri, lebih suka menyendiri, dan tidak ingin bertemu orang lain.5. Rasa percaya diri kurang, merasa tidak percaya dengan kemampuan yang dimiliki.6. Sukar mengambil keputusan, cenderung bingung dan ragu-ragu dalam memilih sesuatu.7. Mencederai diri sendiri sebagai akibat harga diri yang rendah disertai harapan yang suram sehingga memungkinkan untuk mengakhiri kehidupan.8. Mudah tersinggung dan marah berlebihan9. Perasaan negatif mengenai tubuh sendiri10. Kurang memperhatikan perawatan diri, berpakaian tidak rapi, selera makan menurun, tidak berani menatap lawan bicara, lebih banyak menunduk dan bicara lambat dengan nada rendah.11. Penyalahgunaan zat.

F. PENATALAKSANAAN Dalam penatalaksanaan pasien dengan gangguan konsep diri : harga diri rendah digunakan mekanisme koping yaitu Rasionalisasi. Menurut Stuart dan Sundeen (1998) penatalaksanaan pada klien dengan gangguan konsep diri berfokus pada tingkat penilaian kognitif terhadap kehidupan yang terdiri dari :1. Persepsi2. Kesadaran klien akan emosi dan perasaan3. Menyadari masalah dan perubahan sikap

Prinsip asuhan keperawatan yang diberikan terlihat dari kemajuan klien meningkatkan dari satu tingkat ke tingkat berikutnya yaitu :1. Meluaskan kesadaran diri yaitu dengan meningkatkan hubungan keterbukaan dan saling percaya2. Menyelidiki dan mengeksplorasi diri (self exploration) yaitu membantu klien untuk menerima perasaan dan pikirannya3. Perencanaan realita (realita planing) membantu klien bahwa hanya saja di yang dapat merubah bukan rang lain4. Tanggung jawab bertindak (comitment to action) membantu klien melakukan tindakan yang perlu untuk merubah respon maladaptif dan mempertahankan respon adaptifMenurut NANDA, Terapi yang dapat diberikan antara lain : 1. Terapi kerja baik sekali untuk mendorong penderita bergaul lagi dengan orang lain, penderita lain, perawat dan dokter. Maksudnya supaya ia tidak mengasingkan diri lagi karena bila ia menarik diri dapat membentuk yang kurang baik. Dianjurkan untuk mengadakan permainan atau latiha bersama.2. Therapy aktivitas kelompok dibagi empat, yaitu therapy aktivitas kelompok stimulasi kognitif/persepsi, therapy aktivitas kelompok stimulasi sensori, therapy aktivitas kelompok stimulasi realita dan therapy aktivitas kelompok sosialisasi. Dari empat jenis therapy aktivitas kelompok diatas yang paling relevan dilakukan pada individu dengan gangguan konsep diri harga diri rendah adalah therapy aktivitas stimulasi persepsi. Therapy aktivitas kelompok stimulasi persepsi adalah therapy yang menggunakan aktivitas sebagai stimulasi dan terkait dengan pengalaman atau kehidupan untuk didiskusikan dalam kelompok, hasil diskusi kelompok dapat berupa kesepakatan persepsi atau alternative penyelesaian masalah.

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN HARGA DIRI RENDAH

A. PENGKAJIANPengkajian yang dilakukan adalah untuk mencari data fokus seperti mengkritik diri sendiri dan atau orang lain, penurunan produktivitas, perasaan tidak mampu, pandangan hidup yang pesismis, penolakan terhadap kemampuan diriSelain tanda dan gejala tersebut, kita juga dapat mengamati penampilan seseorang dengan harga diri rendah yang tampak kurang memperhatikan perawatan diri, berpakaian tidak rapi, selera makan menurun, tidak berani menatap lawan bicara, lebih banyak menunduk, dan bicara lambat dengan nada suara lemah.Daftar masalah yang terdapat pada pasien dengan harga diri rendah adalah :1. Harga diri rendah2. Kerusakan interaksi social3. Ideal diri tidak tercapai NoMasalah KeperawatanData SubyektifData Obyektif

1Masalah utama : gangguan konsep diri: harga diri rendaha. Mengungkapkan ingin diakui jati dirinya.b. Mengungkapkan tidak ada lagi yang peduli.c. Mengungkapkan tidak bisa apa-apa.d. Mengungkapkan dirinya tidak berguna.e. Mengkritik diri sendiri.f. Perasaan tidak mampua. Merusak diri sendirib. Merusak orang lainc. Ekspresi malud. Menarik diri dari hubungan sociale. Tampak mudah tersinggungf. Tidak mau makan dan tidak tidur

2MK : Penyebab tidak efektifnya koping individua. Mengungkapkan ketidakmampuan dan meminta bantuan orang lain.b. Mengungkapkan malu dan tidak bisa ketika diajak melakukan sesuatu.c. Mengungkapkan tidak berdaya dan tidak ingin hidup lagi.a. Tampak ketergantungan terhadap orang lainb. Tampak sedih dan tidak melakukan aktivitas yang seharusnya dapat dilakukanc. Wajah tampak murung

3MK : Akibat isolasi sosial menarik diria. Mengungkapkan enggan bicara dengan orang lainb. Klien mengatakan malu bertemu dan berhadapan dengan orang lain.a. Ekspresi wajah kosong tidak ada kontak mata ketika diajak bicarab. Suara pelan dan tidak jelasc. Hanya memberi jawaban singkat (ya/tidak)d. Menghindar ketika didekati

Pohon masalah :

Kerusakan interaksi sosial (menarik diri)

Harga diri rendah

Tidak efektifnya koping individu

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN Adapun diagnosa keperawatan yang muncul dari pohon masalah di atas adalah:1. Harga diri rendah2. Tidak efektifnya koping individu3. Kerusakan interaksi sosial

C. RENCANA KEPERAWATANPerencanaan terdiri dari 3 aspek yaitu tujuan umum, tujuan khusus dan rencana perawatan Diagnosa keperawatan : gangguan konsep diri : harga diri rendahTujuan Umum :Pasien memiliki konsep diri yang positif.

Tujuan Khusus :1. Pasien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat dengan kriteria hasil: pasien menunjukkan ekspresi wajah bersahabat, menunjukkan rasa senang, mau membalas salam, mau menjabat tangan, mau menyebutkan nama, ada kontak mata, pasien mau duduk berdampingan dengan perawat dan mau mengutarakan masalah yang dihadapi. Intervensi :1.1 Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip komunikasi terapeutik dengan cara :a. Sapa pasien dengan ramah, baik verbal maupun non verbalb. Perkenalkan diri dengan sopanc. Tanyakan nama lengkap dan nama panggiland. Jelaskan tujuan pertemuane. Tunjukkan sikap empati dan menerima pasien apa adanyaf. Berikan perhatian kepada pasien dan perhatikan kebutuhan dasar pasieng. Beri kesempatan kepada pasien untuk mengungkapkan perasaannyaRasional : BHSP merupakan langkah pertama perawat agar pasien bisa trust kepada perawat, sehingga perawat bisa lebih mudah menggali informasi dari pasien, dan selanjutnya bisa membantu pasien dalam mengatasi masalahnya.

2. Pasien dapat mengidentifikasi aspek positif dan kemampuan yang dimiliki, dengan kriteria hasil : pasien menyebutkan aspek positif dan kemampuan yang dimiliki pasien, aspek positif keluarga, aspek positif lingkungan pasien.Intervensi :2.1 Diskusikan dengan pasien tentang :a. Aspek positif yang dimiliki pasien, keluarga, lingkunganb. Kemampuan yang dimiliki pasienRasional : Menggali aspek-aspek positif seperti kemampuan dan prestasi yang dimiliki pasien

2.2 Bersama pesien buat daftar tentang :a. Aspek positif, keluarga, lingkunganb. Kemampuan yang dimiliki pasienRasional : Memberikan penguatan pada pasien, bahwa dia masih memiliki hal-hal positif pada dirinya2.3 Setiap bertemu beri pujian positif, hindarkan penilaian negativeRasional : Untuk membantu meningkatkan harga diri pasien.

3. Pasien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan, dengan kriteria hasil : pasien menyebutkan kemampuan yang dapat dilaksanakan.Intervensi :3.1 Diskusikan dengan pasien kemampuan yang masih bisa digunakan saat iniRasional : Menggali kemampuan yang masih bisa dilakukan pasien dalam kondisi perawatan3.2 Bantu pasien menyebutkannya dan beri penguatan terhadap kemampuan diri yang diungkapkan pasienRasional : Mengingatkan pasien kembali pada kemampuan yang ada pada dirinya, sehingga memotivasi peningkatan harga diri3.3 Perlihatkan respon yang kondusif dan upayakan menjadi pendengar yang aktifRasional : Meyakinkan pasien, bahwa kita benar-benar ingin membantu mengatasi masalah pasien

4. Pasien dapat menetapkan kegiatan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki, dengan kriteria hasil : pasien membuat rencana kegiatan harian.Intervensi :4.1 Rencanakan bersama pasien aktivitas yang dapat dilakukan setiap hari sesuai kemampuan pasien :a. Kegiatan mandirib. Kegiatan dengan bantuanRasional : Agar pasien memiliki panduan yang bisa dipakai dalam melakukan aktifitas sehari-hari sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.

4.2 Tingkatkan kegiatan sesuai dengan kondisi pasienRasional : Menyesuaikan kegiatan dengan kondisi pasien.4.3 Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang dapat pasien lakukanRasional : Pasien memiliki gambaran tentang aktifitas yang akan dilakukan.

5. Pasien dapat melakukan kegiatan kegiatan sesuai kondisi sakit dan kemampuannya, dengan kriteria hasil : pasien melakukan kegiatan sesai jadwal yang dibuat.Intervensi :5.1 Beri kesempatan pasien mencoba rencananyaRasional : Memotivasi pasien untuk memperlihatkan kemampuan yang bisa digunakan.5.2 Diskusikan dengan pasien langkah-langkah pelaksanaan kegiatanRasional : Agar pasien memiliki gambaran tentang pelaksanaan kegiatan yang akan dilakukan.5.3 Bersama pasien peragakan kegiatan yang ditetapkanRasional : Pasien bisa membuktikan dirinya mampu melakukan kegiatan sesuai kemampuanya.5.4 Berikan dukungan dan pujian pada setiap kegiatan yang dapat dilakukan pasienRasional : Untuk membantu meningkatkan harga diri pasien.

6. Pasien mampu memanfaatkan sistem pendukung yang ada dengan kriteria hasil : pasien memanfaatkan sistem pendukung yang ada di keluarga.6.1 Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat pasien dengan harga diri rendah.Rasional :Meningkatkan pengetahuan keluarga sebagai system pendukung pasien6.2 Bantu keluarga memberikan dukungan selama pasien dirawatRasional :Agar keluarga bisa membantu pasien dalam meningkatkan harga dirinya6.3 Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumahRasional : Agar keluarga siap merawat pasien di rumah

7. Pasien mampu memanfaatkan obat dengan benar dengan kriteria hasil : pasien mengenal obat yang didapat dan minum obat pada waktunyaIntervensi :7.1 Bantu pasien mengenal obat yang didapatRasional : Memudahkan dalam pemberian therapy7.2 Ajarkan pasien minta minum obat pada waktunyaRasional : Pasien teratur dalam minum obat, sehingga menunjang keberhasilan therapy7.3 Berikan obat dengan prinsip 6 BRasional : Untuk menunjang keberhasilan program terapeutik

D. Pelaksanaan Pelaksanaan merupakan tahap pelaksanaan rencana tindakan yang telah ditentukan dengan maksud agar kebutuhan pasien terpenuhi secara optimal dalam pelaksanaan disesuaikan dengan rencana keperawatan dan kondisi pasien.

E. EvaluasiEvaluasi merupakan proses berkelanjutan untuk menilai aspek dari tindakan yang dilakukan secara terus menerus terhadap respon pasien evaluasi adalah hasil yang dilihat dan perkembangan persepsi pasien pertumbuhan perbandingan perilakunya dengan kepribadian yang sehat.Evaluasi dilakukan dengan pendekatan SOAP:S: respon subyektif pasien terhadap keperawatan yang telah dilaksanakan O: respon objektif pasien terhadap keperawatan yang dilaksanakanA:analisa ulang atas data subyektif dan objektif untuk menyimpulkan apakah masih tetap atau masuk giliran baru.P: Perencanaan untuk tindak lanjut berdasarkan hasil analisa pada respon pasien. Adapun hasil yang diharapkan yaitu :1. Pasien mengungkapkan perasaannya terhadap keadaan yang diderita2. Pasien menyebutkan aspek positif dan kemampuan dirinya3. Pasien berperan serta dalam perawatan dirinya4. Pasien percaya diri dengan menetapkan keinginan atau tujuan yang realistis

DAFTAR PUSTAKA Keliat, B.A., (2001). Gangguan Konsep Diri Pada Klien Gangguan Jiwa. FIK UI. (tidak dipublikasikan).Stuart G.W. and Sundeen (1995). Principles and Practice of Psykiatric Nursing (5 th ed). St. Louis Mosby Year Book.Stuart dan Laraia (2001). Principle and Practice of Psychiatric Nursing, Edisi 6, St. Louis Mosby Year Book.Tim Pengembangan MPKP RSJ PROVINSI BALI. 2009. Pedoman Manajemen Asuhan Keperawatan (7 Masalah Utama Keperawatan Jiwa)Townsend. (1998). Diagnosis Keperawatan Pada Keperawatan Psikiatri : pedomanan Untuk Pembuatan Rencana Keperawatan EGC, Jakarta (terjemahan).

Mengetahui, Denpasar, Juni 2015 Pembimbing Praktek, Mahasiswa,

(___________________________ ) (Ni Putu Diah Damayanti)NIP. NIM. P07120013041

Mengetahui,Pembimbing Akademik

(__________________________ ________) NIP.