TUGAS SEJARAH VIGAAAA

7
SUMBER PERTAMA VIGAAAA....... sumber sejarah Kerajaan Mataram Kuno merupakan kerajaan Hindu-Budha yang berkembang di wilayah Jawa Tengah pada abad VIII Masehi. Kerajaan ini didirikan oleh Sanaha dari Galuh, Jawa Barat. Pusat pemerintahan Mataram Kuno disebut dengan Bhumi Mataram. Kerajaan Mataram dipimpin pleh dua Dinasti yaitu Dinasti Sanjaya yang beragama Hindu dan Dinasti Syailendra yang beragama Budha. a. Kehidupan Politik Menurut prasasti Canggal yang berangka tahun 732, pada mulanya Mataram dipimpin oleh Sanaha. Setelah Sanaha wafat kekuasaan dipegang oleh Sanjaya. Sanjaya merupakan pendiri Dinasti Sanjaya di Kerajaan Mataram. Sanjaya merupakan penganut Hindu Syiwa. Pada masa pemerintahan Sanjaya, Mataram menjadi kerajaan besar dan makmur. Setelah Sanjaya wafat, ia digantikan oleh putranya yang bernama Rakai Panangkaran. Pada masa pemerintahnnya agama Budha berkembang sangat kuat. Pada masa ini Dinasti Syailendra yang beragama Budha mulai memainkan peranan di bidang politik. Atas permohonan Raja Syailendra, pada tahun 778 Rakai Panangkaran yang beragama Hindu membangun candi Kalasan yang bercorak agama Budha. Pada awalnya Dinasti Syailendra merupakan keluarga bangsawan yang muncul di Mataram pada masa pemerintahan Rakai Panangkaran. Perkembangan kekuasaan Dinasti Syailendra di Jawa Tengah bagian selatan akhirnya menggeser kedudukan Dinasti Sanjaya yang beragama Hindu ke bagian tengah Jawa Tengah. Kemungkinan raja pertama dari Dinasti Syailendra yang berkuasa di Mataram adalah Rakai Panunggalan atau Dharanindra. Menurut prasasti Mantyasih, Rakai Panunggalan adalah raja yang berkuasa di Mataram setelah Rakai Panangkaran. Selama berkuasa di Mataram, ia membangun banyak candi megah seperti candi Sewu, candi Sari, candi Pawon, candi Mendut dan, Candi Borobudur. Candi Borobudur selesai dibangun pada masa pemerintahan Raja Samaratungga. b. Kehidupan Sosial Dalam kehidupan masyarakat Matarm Kuno menunjukkan gejala budaya feodal. Seluruh kekayaan yang berada di tanah kerajaan adalah milik raja dan rakyat wajib membayar upeti kepada raja. Raja dan keluarganya tinggal di wilayah istana. Menurut berita dari Cina, istana Kerajaan Mataram Kuno dikelilingi dinding dari batu dan kayu. Di luar dinding istana terdapat kediaman para pejabat tinggi kerajaan dan keluarganya.

description

sejarah

Transcript of TUGAS SEJARAH VIGAAAA

Page 1: TUGAS SEJARAH VIGAAAA

SUMBER PERTAMA VIGAAAA.......

sumber sejarah 

Kerajaan Mataram Kuno merupakan kerajaan Hindu-Budha yang berkembang di wilayah Jawa Tengah pada abad VIII Masehi. Kerajaan ini didirikan oleh Sanaha dari Galuh, Jawa Barat. Pusat pemerintahan Mataram Kuno disebut dengan Bhumi Mataram. Kerajaan Mataram dipimpin pleh dua Dinasti yaitu Dinasti Sanjaya yang beragama Hindu dan Dinasti Syailendra yang beragama Budha.

a.      Kehidupan Politik

   Menurut prasasti Canggal yang berangka tahun 732, pada mulanya Mataram dipimpin oleh Sanaha. Setelah Sanaha wafat kekuasaan dipegang oleh Sanjaya. Sanjaya merupakan pendiri Dinasti Sanjaya di Kerajaan Mataram. Sanjaya merupakan penganut Hindu Syiwa. Pada masa pemerintahan Sanjaya, Mataram menjadi kerajaan besar dan makmur. Setelah Sanjaya wafat, ia digantikan oleh putranya yang bernama Rakai Panangkaran. Pada masa pemerintahnnya agama Budha berkembang sangat kuat. Pada masa ini Dinasti Syailendra yang beragama Budha mulai memainkan peranan di bidang politik. Atas permohonan Raja Syailendra, pada tahun 778 Rakai Panangkaran yang beragama Hindu membangun candi Kalasan yang bercorak agama Budha.

Pada awalnya Dinasti Syailendra merupakan keluarga bangsawan yang muncul di Mataram pada masa pemerintahan Rakai Panangkaran. Perkembangan kekuasaan Dinasti Syailendra di Jawa Tengah bagian selatan akhirnya menggeser kedudukan Dinasti Sanjaya yang beragama Hindu ke bagian tengah Jawa Tengah. Kemungkinan raja pertama dari Dinasti Syailendra yang berkuasa di Mataram adalah Rakai Panunggalan atau Dharanindra.

Menurut prasasti Mantyasih, Rakai Panunggalan adalah raja yang berkuasa di Mataram setelah Rakai Panangkaran. Selama berkuasa di Mataram, ia membangun banyak candi megah seperti candi Sewu, candi Sari, candi Pawon, candi Mendut dan, Candi Borobudur. Candi Borobudur selesai dibangun pada masa pemerintahan Raja Samaratungga.

b.      Kehidupan Sosial

      Dalam kehidupan masyarakat Matarm Kuno menunjukkan gejala budaya feodal. Seluruh kekayaan yang berada di tanah kerajaan adalah milik raja dan rakyat wajib membayar upeti kepada raja. Raja dan keluarganya tinggal di wilayah istana. Menurut berita dari Cina, istana Kerajaan Mataram Kuno dikelilingi dinding dari batu dan kayu. Di luar dinding istana terdapat kediaman para pejabat tinggi kerajaan dan keluarganya.

Di antara golongan bangsawan dan rakyat terdapat golongan pedagang asing. Kemungkian besar mereka berasal dari Cina

Kebudayaan masyarakat Mataram Kuno sangat bernilai tinggi, hal ini dibuktikan dengan banyaknya peninggalan berupa prasasti dan candi. Prasasti peninggalan Kerajaan Mataram Kuno antara lain prasasti Canggal, prasasti Kelurak, dan prasasti Mantyasih. Prasasti tersebut ditulis dengan huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta.

      Masyarakat Mataram Kuno terkenal dengan keunggulan seni bangunan candi, baik candi Hindu maupun candi Budha. Candi agama Hindu yang terkenal adalah Candi Prambananyang dibangun oleh Rakai Pikatan. Sedangkan candi Budha yang terkenal adalah Candi Borobudur yang dibangun pada masa pemerintahan Raja Samaratungga.

c.       Kehidupan Agama

      Kerajaan Mataram diperintah oleh Dinasti Sanjaya dan Dinasti Syailendra. Diansti tersebut memiliki latar belakang kebudayaan yang berbeda. Dinasti Sanjaya yang beragama Hindu Syiwa berkuasa di utara sedangkan

Page 2: TUGAS SEJARAH VIGAAAA

Dinasti Syailendra yang beraga Budha Mahayana berkuasa di selatan. Kedua agama tersebut dapat hidup berdampingan. Hal ini terlihat dengan adanya pernikahan politik antara Rakai Pikatan ( Dinasti Sanjaya ) dengan Pramodhawardhani ( Dinasti Syailendra ). Pernikahan tersebut selain bertujuan untuk menyatukan Kerajaan Mataram secara politik juga untuk mendorong toleransi di antara pemeluk agama Hindu dan Budha.

d.      Kehidupan Ekonomi

      Kehidupan ekonomi Kerajaan Mataram Kuno bertumpu pada sector pertanian. Wilayah Mataram memiliki kondisi yang subur sehingga cocok untuk pertanian. Pengembangan hasil pertanian dilakukan sejak masa pemerintahan Rakai Kayuwangi. Selanjutnya pada masa Rakai Dyah Balitung, sector perdagangan mulai berkembang. Aktivitas perhubungan dan perdagangan laut dikembangkan melalui Sungai Bengawan Solo. 

Page 3: TUGAS SEJARAH VIGAAAA

SUMBER KEDUA VIGAAA......

A.  DINASTI SANJAYA

1.      Kehidupan Politik

Berdasarkan prasasti Metyasih, Rakai Watukumara Dyah Balitung (Wangsa Sanjaya ke-9) telah memberikan hadiah tanah kepada 5 orang patihnya yang berjasa besar kepada Mataram. Dalam prasasti Metyasih juga disebutkan raja-raja yang memerintah pada masa Dinasti Sanjaya. Raja-raja itu adalah

a.       Rakai Sri Mataram sang Ratu Sanjaya (732-760 M)

Masa Sanjaya berkuasa adalah masa-masa pendirian candi-candi siwa di Gunung Dieng. Sri Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya mangkat kira-kira pertengahan abad ke-8 M. Ia digantikan oleh putranya Rakai Panangkaran.

b.      Sri Maharaja Rakai Panangkaran (760-780 M)

Rakai Panangkaran yang berarti raja mulia yang berhasil mengambangkan potensi wilayahnya. Menurut Prasati Kalasan, pada masa pemerintahan Rakai Panangkaran dibangun sebuah candi yang bernama Candi Tara, yang didalamnya tersimpang patung Dewi Tara. Terletak di Desa Kalasan, dan sekarang dikenal dengan nama Candi Kalasan.

c.       Sri Maharaja Rakai Panunggalan (780-800 M)

Rakai Pananggalan yang berarti raja mulia yang peduli terhadap siklus waktu. Beliau berjasa atas sistem kalender Jawa Kuno. Visi dan Misi Rakai Panggalan yaitu selalu menjunjung tinggi arti penting ilmu pengetahuan. Perwujudan dari visi dan misi tersebut yaitu Catur Guru. Catur Guru tersebut adalah

·         Guru Sudarma, orang tua yang melairkan manusia.

·         Guru Swadaya, Tuhan

·         Guru Surasa, Bapak dan Ibu Guru di sekolah

·         Guru Wisesa, Pemerintah pembuat undang-undang untuk kepentingan bersama

d.      Sri Maharaja Rakai Warak (800-820 M)

Pada masa pemerintahannya, kehidupan dalam dunia militer berkembang dengan pesat.

e.       Sri Maharaja Rakai Garung (820-840 M)

Garung memiliki arti raja mulia yang tahan banting terhadap segala macam rintangan. Demi memakmurkan rakyatnya, Sri Maharaja Rakai Garung bekerja siang hingga malam.

f.       Sri Maharaja Rakai Pikatan (840 – 856 M)

Dinasti Sanjaya mengalami masa gemilang pada masa pemerintahan Rakai Pikatan.Pada masa pemerintahannya, pasukan Balaputera Dewa menyerang wilayah kekuasaannya. Namun Rakai Pikatan tetap mempertahankan kedaulatan negerinya dan bahkan pasukan Balaputera Dewa dapat dipukul mundur dan melarikan diri ke Palembang.Pada zaman Rakai Pikatan inilah dibangunnya Candi Prambanan dan Candi Roro Jonggrang.

g.      Sri Maharaja Rakai Kayuwangi (856-882 M)

Prasasti Siwagraha menyebutkan bahwa Sri Maharaja Rakai Kayuwangi memiliki gelar Sang Prabu Dyah Lokapala.

h.      Sri Maharaja Rakai Watuhumalang (882-899 M)

Page 4: TUGAS SEJARAH VIGAAAA

Sri Maharaja Rakai Watuhumalang memiliki prinsip dalam menjalankan pemerintahannya. Prinsip yang dipegangnya adalah  Tri Parama Arta

i.        Sri Maharaja Rakai Watukura Dyah Balitong (898-915 M)

Masa pemerintahannya juga menjadi masa keemasan bagi Wangsa Sanjaya. Sang Prabu aktif mengolah cipta karya untuk mengembangkan kemajuan masyarakatnya.

j.        Sri Maharaja Rakai Daksottama (915 – 919 M)

Pada masa pemerintahan Dyah Balitung, Daksottama dipersiapkan untuk menggantikannya sebagai raja Mataram Hindu.

k.      Sri Maharaja Dyah Tulodhong (919 – 921 M)

Rakai Dyah Tulodhong mengabdikan dirinya kepada masyarakat menggantikan kepemimpinan Rakai Daksottama. Keterangan tersebut termuat dalam Prasasti Poh Galuh yang berangka tahun   809 M. Pada masa pemerintahannya, Dyah Tulodhong sangat memperhatikan kaum brahmana

l.        Sri Maharaja Dyah Wawa ( 921 – 928 M)

Beliau terkenal sebagai raja yang ahli dalam berdiplomasi, sehingga sangat terkenal dalam kancah politik internasional.

2.      Kehidupan Sosial

Kehidupa sosial masyarakat di kerajaan Mataram Kuno sudah teratur. Terlihat dari sikap gotong oyong mereka saat membuat candi bersama. Sikap toleran diantara masyarakat sangat baik. Terbukti dengan adanya dua aliran kepercayaan yang berbeda tetapi mereka tetap bisa bersosialisasi.

3.      Kehidupan Ekonomi

Perekonomian kerajaan Mataram Kuno saat itu bertumpu pada sektor pertanian karena letaknya yang cukup disebut sebagai pedalaman dan memiliki tanah yang subur. Berikutnya, Mataram mulai mengembangkan kehidupan pelayaran, hal ini terjadi pada masa pemerintahan Balitung yang memanfaatkan sungai Bengawan Solo sebagai lalu lintas perdagangan menuju pantai utara Jawa Timur.

4.      Kehidupan Agama

Berdasarkan prasasti Canggal yang menceritakan tentang pendirian Lingga (lambang Siwa), dapat ditarik kesimpulan bahwa masyarakat Mataram Kuno Wangsa Sanjaya memiliki kepercayaan agama Hindu beraliran Siwa.

B.  DINASTI SYAILENDRA

1.      Kehidupan Politik

Berdasarkan prasasti yang telah ditemukan dapat diketahui raja-raja yang pernah memerintah Dinasti Syailendra, di antaranya:

1)       Bhanu ( 752- 775 M )

Raja banu merupakan raja pertama sekaligus pendiri Wangsa Syailendra.

2)       Wisnu ( 775- 782 M)

Page 5: TUGAS SEJARAH VIGAAAA

Pada masa pemerintahannya, Candi Brobudur mulai di banugun tempatnya 778.

3)       Indra ( 782 -812 M )

Pada masa pemerintahannya, Raja Indra membuat Prasasti Klurak yang berangka tahun 782 M, di daerah Prambanan. Dinasti Syailendra menjalankan politik ekspansi pada masa pemerintahan Raja Indra. Perluasan wilayah ini ditujukan untuk menguasai daerah-daerah di sekitar Selat Malaka. Selanjutnya, yang memperkokoh pengaruh kekuasaan Syailendra terhadap Sriwijaya adalah karena Raja Indra menjalankan perkawinan politik. Raja Indra mengawinkan putranya yang bernama Samarottungga dengan putri Raja Sriwijaya.

4)       Samaratungga ( 812 – 833 M )

Pengganti Raja Indra bernama Samarottungga. Raja Samaratungga berperan menjadi pengatur segala dimensi kehidupan rakyatnya. Sebagai raja Mataram Budha, Samaratungga sangat menghayati nilai agama dan budaya. Pada zaman kekuasaannya dibangun Candi Borobudur. Namun sebelum pembangunan Candi Borobudur selesai, Raja Samarottungga meninggal dan digantikan oleh putranya yang bernama Balaputra Dewa yang merupakan anak dari selir.

5)       Pramodhawardhani ( 883 – 856 M )

Pramodhawardhani adalah putri Samaratungga yang dikenal cerdas dan cantik. Beliau bergelar Sri Kaluhunan, yang artinya seorang sekar keratin yang menjadi tumpuan harapan bagi rakyat. Pramodhawardhani kelak menjdi permaisuri raja Rakai Pikatan, Raja Mataram Kuno dari Wangsa Sanjaya.

6)       Balaputera Dewa ( 883 – 850 M )

Balaputera Dewa adalah putera Raja Samaratungga dari ibunya yang bernama Dewi Tara, Puteri raja Sriwijaya. Dari Prasasti Ratu Boko, terjadi perebutan tahta kerajaan oleh Rakai Pikatan yang menjadi suami Pramodhawardhani. Belaputera Dewa merasa berhak mendapatkan tahta tersebut karena beliau merupakan anak laki-laki berdarah Syailendra dan tidak setuju terhadap tahta yang diberikan Rakai Pikatan yang keturunan Sanjaya. Dalam peperangan saudara tersebut Balaputera Dewa mengalami kekalahan dan melatrikan diri ke Palembang.

2.      Kehidupan Sosial

Kehidupan sosial Kerajaan Syailendra tidak diketahui secara pasti. Namun, melalui bukti-bukti peninggalan berupa candi-candi, para ahli menafsirkan bahwa kehidupan sosial masyarakat Kerajaan Syailendra sudah teratur. Hal ini dilihat melalui cara pembuatan candi yang menggunakan tenaga rakyat secara bergotong-royong. Di samping itu, pembuatan candi ini menunjukkan betapa rakyat taat dan mengkultuskan rajanya. Dengan adanya dua agama yang berjalan, sikap toleransi antar pemeluk agama di masyarakat sangat baik.

3.      Kehidupan Ekonomi

Mata pencaharian pokok masyarakat adalah petani, pedagang, dan pengrajin. Dinasti Syailendra telah menetapkan pajak bagi masyarakat Mataram. Hal ini terbukti dari prasasti Karang tengah yang menyebutkan bahwa Rakryan Patatpa Pu Palar mendirikan bangunan suci dan memberikan tanah perdikan sebagai simbol masyarakat yang patuh membayar pajak.

4.      Kehidupan Agama

Sebagian besar raja-raja Dinasti Syailendra beragama Budha Mahayana. Hal ini menunjukkan bahwa agama Buddha telah masuk di Mataram. Dengan dibangunnya candi-candi Buddha untuk beribadah, maka dapat disimpulkan pula bahwa rakyatnya beragama Buddha Mahayana

Page 6: TUGAS SEJARAH VIGAAAA