tugas sejarah pendidikan

download tugas sejarah pendidikan

of 10

Transcript of tugas sejarah pendidikan

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangIstilah sejarah, jika dirujuk dari dua istilah lain adalah tarikh dan history. Dalam bahasa Arab pengertian sejarah dapat dirujuk dari makna istilah tarikh yaitu keterangan yang terjadi pada masa lampau atau masa yang masih ada (H. Munawar Cholil, 1969:15) Dalarn bahasa Inggris, sejarah atau tarikh disebut history, secara umum berarti pengalaman masa silam manusia. Dari pengertian-pengertian tersebut, sejarah terkait dengan masa silam pengalaman manusia dalam berbagai segi Kehidupan, seperti ekonomi, sosial, poitik dan pendidikan. Dengan demikian sejarah selain memusatkan pada masa silam pengalaman manusia, juga pada masa kini pengalaman manusia. Dengan perkataan lain, sejarah mencoba memahami perkembangan pengalaman manusia dari dulu sampai sekarang.Dari penjelasan-penjelasan tersebut di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian sejarah pendidikan ialah uraian yang sistimatis dari pada segala sesuatu yang telah difikirkan dan dikerjakan dalam lapangan pendidikan pada waktu yang telah lampau. Sejarah pendidikan menguraikan perkembangan pendidikan dari dahulu hingga sekarang.Sejarah pendidikan merupakan bagian dari pada sejarah kebudayaan umat manusia, karena mendidik itu berarti pula suatu usaha untuk menyerahkan alau mewariskan kebudayaan. Dalam hubungan ini pendidikan berarti; pemindahan isi kebudayaan untuk menyempurnakan segala kecakapan anak didik guna mcnghadapi persoalan-persoalan dan harapan-harapan kebudayaannya.Tentu saja tidak semua isi kebudayaan akan kita wariskan kepada generasi muda, kepada anak-anak kita. Yang akan kita serahkan atau kita wariskan hanyalah isi-isi kebudayaan yang sesuai dengan keadaan zaman, tempat dan yang memenuhi hasrat-hasrat manusia pada zaman itu.Untuk memajukan pendidikan suatu bangsa maka kita perlu mempelajari sejarah pendidikan itu sendiri, baik yang bersifat nasional maupun internasional. Karena dengan mernpelajari sejarah pendidikan maka kita dapat mengetahui apa yang sudah dikerjakan oleh pendahulu kita serta hasil yang diperoleh.B. Rumusan Masalah Apa itu sejarah pendidikan ? Apa saja ruang lingkup sejarah pendidikan ?C. Tujuan Mengetahui tentang sejarah pendidikan Mengetahui ruang lingkup sejarah pendidikan

BAB IIPEMBAHASAN

A. Pengertian Sejarah Pendidikan Sejarah pendidikan adalah uraian tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan pendidikan di masa lampau yang berisi tentang perkembangan pendidikan dari dulu sampai sekarang.Sejarah pendidikan termasuk dalam ilmu mendidik ( pedagogik). Sejarah pendidikan merupakan bagian dari pada sejarah kebudayaan umat manusia, karena mendidik itu berarti pula suatu usaha untuk menyerahkan alau mewariskan kebudayaan. Dalam hubungan ini pendidikan berarti; pemindahan isi kebudayaan untuk menyempurnakan segala kecakapan anak didik guna mcnghadapi persoalan-persoalan dan harapan-harapan kebudayaannya.B. Pohon Ilmu dan Ruang Lingkup Sejarah PendidikanMempelajari tentang pengertian pohon ilmu sejarah. Pengajarannya lebih sistematik prosedural dan tujuannya selalu ekspresif. Pengertian pohon ilmu sejarah pendidikan adalah cerita tentang segala peristiwa di dunia pendidikan pada masa lampau. Intinya pendidikan adalah proses kemandirian dan hakekat pendidikan adalah proses pendewasaan. a) Pendidikan pada masa Mesir KunoMasyarakat mesir kuno memasuki sejarah pada tahun sebelum Masehi yaitu 3000 sebelum Masehi. Masyarakatnya agraris dan terbagi-bagi menjadi beberapa kelas:pendeta, bangsawan, dan rakyat jelata.Masyarakatnya sangat religius, pendidikan dilakukan di rumah-rumah dan yang menjadi guru adalah para pendeta dan siswanya dibatasi anak pendeta dan parabangsawan. Materi pendidikan yaitu pujian-pujian, etika dan tata mengelola kerajaan,beberapa kitab ditulis dalam daun-daun.

b) India Penduduknya dihuni 2 bangsa besar yaitu bangsa dravida dan arya. Berasal dari lauttasfia, orang-orang arya yang membawa nilai yang dinamakan Hindu. India memasuki sejarah kira-kira 4000 tahun yang lalu.Pendidikan hanya terdiri dari kaum brahmana dan bangsa wanyang dan dilakukan di asrama.c) CinaSebuah negeri peradaban dari luar yang berkembang adalah peradaban pendidikanyang berisi bagaiman menjadi warga negara yang baik dan prajurit yang baik atau non-religi dan keduniawian. Pendidikan dikelola oleh negara dan berlaku oeh anak-anakcina. d) Yunani : Sparta:1. anak milik negara2. anak dididik oleh negara yang bertujuan membentuk serdadu membela negara3. anak yang berumur 7 tahun secara otomatis masuk asrama4. anak dibiasakan untuk lapar, tidur diatas rumput, pada musim dingin dilarangmemakai pakaian tebal. Pendidikan Ditujukan untuk kesehatan jasmani dan rohani. Pendidikan dilakukan oleh masyarakat danpemerintah hanya mengawasi.Ada dua jenis pendidikan di Athena, yaitu :1. Jasmani: berjalan, bergulat2. Rohani: membaca, menulis, menghitung, bernyanyi dan musik.Ajaran Wadlehum terdiri dari :Aritmetika, Astronomi, Ilmu Bumi, Musika Di Yunani pendidikan sangat diutamakan, muncul keinginan untuk mendapatkan kebebasan pribadi dan kaum ini menamakan dirinya kaum Sofies ( kaum kebebasan ). Kaum ini tidak mengakui kebenaran umum (mutlak), manusia merupakan ukuran segala-galanya. Sesuatu disebut benar jika mendapat keuntungan . Kaum Sofies yang terkenal adalah Protagora dan Gorbias. Akibat munculnya ini adalah kepentingan :Negara harus tunduk kepada kepentingan rakyat . Orang terkenal di Yunani : Plato, Aristoteles, Pitagoras di Roma ada dua aliran :1. Empicorisme: pengindaran rasa duka dan pencarian rasa suka2. Stoa: mengedepankan tentang kebenaran (kebijakan)Di romawi pendidikan harus dilakukan secepatnya 6-7 tahun. e) Pendidikan di Indonesia pada masa purba.Pada zaman dahulu kala sudah didiami orang sekitar dua juta tahun, orang tersebut berasaldari daerah Asia Tenggara atau pegunungan. Orang tersebut dikenal ras Mongoloid. Mereka mempunyai beberapa kebudayaan yaitu kebudayaan batu yang ada tiga macam : 1.Batu tua2. Mesolotikum3. NeolitikumFilosofi pendidikan pada masa Belanda adalah untuk mencukupi tenaga-tenaga yang dibutuhkan,membaca dan menulis untuk dipekerjakan di perkebunan.

C. Aliran-aliran dalam Pendidikan Makna pendidikan sangat luas dan setiap orang dengan pandangan tertentu merumuskan arti pendidikan berbeda dari rumusan pendidikan yang dirumuskan seseorang ahli dengan pandangan yang lain. Ada beberapa aliran dalam pendidikan: 1. Aliran Nativisme Tokoh aliran ini adalah Schopenhauer (Jerman :1788-1860). Aliran ini berpendapat bahwa perkembangan manusia itu telah ditentukan oleh faktor-faktor yang dibawa manusia sejak lahir, pembawaan yang telah terdapat pada waktu dilahirkan itulah yang menentukan hasil perkembangannya. Potensi yang dibawa sejak lahir atau pembawaan inilah yang sepenuhnya mempengaruhi perkembangan anak, yang baik akan menjadi baik, dan yang jelek akan menjadi jelek. Menurut kaum nativisme tersebut, pendidikan tidak dapat mengubah sifat-sifat pembawaan, sehingga percuma saja kita mendidik, atau dengan kata lain pendidikan tidak diperlukan. Dalam ilmu pendidikan hal ini disebutpesimisme pedagogis .

2. Aliran Empirisme Tokoh dari aliran ini adalah John Locke (Inggris: 1932-1704). Pandangan aliran ini berlawanan dengan kaum nativisme, karena berpendapat bahwa dalam perkembangan anak menjadi manusia dewasa itu ditentukan oleh lingkungannya, atau oleh pendidikan dan pengalaman yang diterimanya sejak kecil. Menurut aliran ini, manusia dilahirkan putih bersih seperti kertas putih, tidak membawa potensi apa-apa. Perkembangan selanjutnya tergantung dari pendidikan dan atau lingkungannya. Dalam artian, bahwa manusia dapat didik menjadi apa saja (ke arah yang baik maupun sebaliknya), menurut kehendak lingkungan atau pendidiknya. Dalam pendidikan, pendapat kaum empiris ini terkenal dengan nama optimisme pedagogis. Dalam hal ini pendidik memegang peranan yang sangat penting dengan menyediakan lingkungan pendidikan dan akan diterima oleh anak sebagai pengalaman-pengalaman (empiri: pengalaman). 3. Aliran Naturalisme Tokoh aliran ini adalah JJ. Rousseau (Prancis: 1712-1778). Nature artinya adalah apa yang dibawa sejak lahir. Hampir senada dengan aliran nativisme, maka aliran ini berpendapat bahwa pada hakikatnya semua anak (manusia) sejak dilahirkan adalah baik. Perkembangannya kemudian sangat ditentukan oleh pendidikan yang diterimanya atau yang mempengaruhinya. Jika pengaruh/pendidikan itu baik, akan menjadi baik, tapi jika pengaruh itu jelek, akan jelek pula hasilnya. Seperti dikatakan oleh tokoh aliran ini JJ. Rousseau: semua anak adalah baik pada waktu baru datang dari tangan Sang Pendipta, tetapi semua menjadi rusak di tangan manusia. Artinya, anak hendaknya dibiarkan tumbuh dan berkembang sendiri menurut alamnya, manusia atau masyarakat jangan banyak mencampurinya. 4. Aliran Konvergensi Tokoh dari aliran ini adalah William Stern (Jerman: 1871-1939), yang berpendapat bahwa anak sejak lahir telah membawa pembawaan atau potensi- potensi, namun dalam perkembangan selanjutnya ditentukan bersama baik oleh pembawaan maupun lingkungan atau pendidikan. Pembawaan tidak akan berkembang dengan baik jika tidak ada dukungan pendidikan dan atau lingkungan. Sebaliknya pendidikan dan atau lingkungan tidak akan berhasil baik manakala pada diri anak tidak ada pembawaan yang mendukungnya. Menurut Stern, pendidikan tergantung dari pembawaan dan lingkungan, seakan ada dua garis lurus yang menuju ke suatu titik temu (convergen: menuju ke suatu titik). Aliran konvergensi pada umumnya dapat diterima secara luas, walaupun masih ada juga beberapa kritik terhadapnya. Aliran konvergensi dikritik sebagai aliran yang cocok untuk hewan dan tumbuh-tumbuhan, kalau bibitnya baik dan lingkungannya baik maka hasilnya pasti baik. Padahal bagi manusia hal itu belum tentu, karena masih ada faktor lain yang mempengaruhi yaitu pilihan atau seleksi dari yang bersangkutan.

5. Tut Wuri Handayani Konsep ini berasal dari Ki Hadjar Dewantara,seorang pakar pendidikan Indonesia, sekaligus pendiri Perguruan Taman Siswa. Tut Wuri Handayani berasal dari bahasa Jawa, Tut Wuri berarti mengikuti dari belakang dan handayani berarti mendorong, memotivasi, atau membangkitkan semangat. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa aliran ini mengakui adanya pembawaan, bakat, maupun potensi-potensi yang ada pada anak sejak lahir. Dengan kata tut wuri berarti pendidik diharapkan dapat melihat, menemukan, dan memahami bakat atau potensi-potensi apa yang timbul dan terlihat pada anak didik, untuk selanjutnya dapat dikembangkan dengan memberikan motivasi atau dorongan ke arah pertumbuhan yang sewajarnya dari potensi-potensi tersebut. Dibandingkan dengan keempat aliran pendidikan yang telah dibahas sebelumnya, tut wuri handayani lebih mirip dan dekat dengan aliran konvergensi dari William Stern, yang berpendapat bahwa perkembangan anak (manusia) ditentukan oleh bagaimana interaksi antara pembawaan atau potensi-potensi yang dimiliki anak yang bersangkutan dan lingkungan ataupun pendidikan yang mempengaruhi anak dalam perkembangannya. Dengan kata lain, sifat-sifat dan ciri-ciri anak (manusia) dalam perkembangannya ada yang lebih ditentukan oleh pembawaannya, dan ada pula yang lebih ditentukan oleh lingkungannya, tergantung kepada mana yang lebih dominan dalam interaksi antara keduanya.Tut wuri handayani merupakan bagian dari konsep kependidikan Ki Hadjar Dewantara yang secara keseluruhan berbunyi sebagai berikut: Ing ngarso sung tulodo Ing madyo mangun karso Tut wuri handayani Ing ngarso sung tulodo artinya jika pendidik sedang berada didepan maka hendaklah memberikan contoh teladan yang baik terhadap anak didiknya. Ing ngarso: di depan, sung: asung = memberi, tulodo: contoh/teladan yang baik. Ing madyo mangun karso berarti jika pendidik sedang berada di tengah-tengah anak didiknya, hendaknya ia dapat mendorong kemauan atau kehendak mereka untuk berinisiatif dan bertindak. Ing madyo: di tengah; mangun: membangun, menimbulkan dorongan; karso: kehendak atau kemauan. Ditambah dengan tut wuri handayani yang telah diuraikan sebelumnya, maka ketiganya merupakan satu kesatuan yang utuh.

BAB IIIPENUTUP

A. KesimpulanPendidikan adalah arus utama dunia. Bilamana ada negara yang lebih unggul pendidikannya maka dipastikan ia akan menguasai dunia. Era Romawi dan Yunani pernah menguasai dunia, dengan ilmu. Islam pernah memimpin peradaban dunia, dengan ilmu. China pernah berkuasa, dengan ilmu. Maka kenapa kita tunda lagi waktu untuk memperbaiki pendidikan kita? tidak ada kata terlambat.B. Saran Sebagai seorang pendidik kita harus benar-benar paham dan mengetahui tentang sejarah pendidikan.

DAFTAR PUSTAKAhttp://binham.wordpress.com/2012/04/25/sejarah-pendidikan/

http://ilmu27.blogspot.com/2012/09/makalah-landasan-sejarah-pendidikan.html

Danasupatra.1976.Sejarah Pendidikan,CV Ilmu:Bandung.