Tugas Sejarah
-
Upload
robearth96 -
Category
Documents
-
view
865 -
download
0
Transcript of Tugas Sejarah
Proses Masuknya Bangsa Eropa ke Indonesia
I. Pendahuluan
a .Pengertian kolonialisme dan imperialisme
Penjajahan yang dilakukan oleh bangsa Eropa sangat berpengaruh dalam perkembangan
bangsa-bangsa jajahannya seperti Indonesia. Arti penjajahan ini sengat dekat dengan
istilah Kolonialisme dan Imperialisme.
Kolonialisme berasal dari kata “colonus” yang artinya petani. Istilah ini diberikan pada
para petani Yunani yang pindah dari negerinya yang tandus dan pindah ke daerah lain
yang lebih subur. Para colonus tetap menjalin hubungan dengan negara asalnya, tapi oleh
negara asal (induk) daerah tadi dianggap sebagai bagian dari negara induk dan harus
tunduk pada negara asal (mother land). Dari sinilah muncul awal penjajahan
(imperialisme).
Jadi, kolonialisme adalah suatu sistem pemukiman warga suatu negara di luar wilayah
induknya atau negara asalnya. Biasanya daerah koloni terletak di seberang lautan dan
kemudian dijadikan bagian wilayah mereka.
Imperialisme berasal dari kata latin “imperare” yang artinya menguasai.Orang yang
menguasai disebut imperator yang berarti raja atau penguasa. Imperium adalah daerah
yang dikuasai imperator. Imperator menguasai bangsa yang mendiami wilayah imperium
dengan alasan agar mereka merasa lebih aman atau lebih sejahtera. Jadi imperialisme
adalah suatu sistem penjajahan langsung dari suatu negara terhadap negara lain.
Penjajahan dilakukan dengan jalan membentuk pemerintahan jajahan atau dengan
menanamkan pengaruh dalam semua bidang kehidupan daerah yang dijajah.
Walaupun kolonialisme dan imperialisme berasal dari kata dan pengertian yang berbeda
namun dalam prakteknya berarti satu yaitu penjajahan oleh bangsa satu terhadap bangsa
lain. Kolonialisme lebih diartikan pada proses pembentukan atau penguasaan wilayah,
sedangkan imperialisme lebih diartikan pada praktek penjajahannya.
b. Latar Belakang Masuknya Kekuatan Eropa di negara-negara Timur
Latar belakang pelayaran orang-orang Eropa ke negara-negara timur dimulai dengan
peristiwa dikuasainya kota Konstantinopel (ibukota Romawi Timur) oleh bangsa Turki
dalam perang salib pada tahun 1453 yang membawa perubahan besar bagi bangsa eropa.
Kesultanan Turki melarang orang kristen membeli rempah-rempah dari Konstantinopel
yang waktu itu menjadi satu-satunya pusat perdagangan rempah-rempah di Eropa. Hal
inilah yang akhirnya memaksa orang orang Eropa untuk berlayar ke dunia timur dengan
tujuan mencari sendiri pusat rempah-rempah dunia.
Selain latar belakang di atas ada juga beberapa faktor yang mempercepat keinginan dari
bangsa eropa untuk mengadakan pelayaran samuderadan pencarian sumber rempah-
rempah yang lain, yaitu :
1. Keinginan untuk membuktikan teori Copernicus (heliosentris) matahari adalah
pusat dunia.
2. Keinginan untuk membuktikan teori Galileo Galilei yang menyatakan bahwa
bumi itu bulat
3. Keinginan untuk membuktikan kisah perjalanan Marcopolo dalam bukunya
“Imago Mundi” yang menceritakan keajaiban dan kemakmuran di negara timur
(China)
4. Ditemukannya kompas sebagai alat penunjuk arah dalam perjalanan
5. Adanya semangat penaklukan (reconquista) terhadap orang-orang Islam di
seluruh dunia
6. Keinginan untuk mencari kekayaan. Kekayaan yang dicari terutama adalah
rempah-rempah
7. Keinginan untuk menyebarkan agama nasrani. Bangsa Eropa mempunyai tugas
suci untuk menyebarkan agama nasrani ke seluruh dunia
8. Keinginan untuk mencari kejayaan dengan cara mencari daerah jajahan seluas-
luasnya. Terdapat anggapan bahwa daerah jajahan adalah daerah yang jaya.
c. Negara-negara pelopor perjalanan ke dunia timur
Masa ketika negara-negara eropa melakukan perjalanan ke dunia timur dikenal dengan
sebutan abad penjelajahan samudera. Negara-negara yang mempeloporinya adalah
Portugis dan Spanyol. Berikut tokoh-tokohnya :
Portugis :
1. Bartholomeus Diaz (menjajah sampai ujung selatan Afrika pada tahun1486)
Adalah bangsa Portugis pertama yang melakukan penjelajahan samudera. Ia melakukan
pelayaran melalui arah timur dengn menelusuri Pantai Barat Afrika yang kemudian
sampai di ujung Afrika selatan. Tapi keinginan Bartholomeus Diaz untuk sampai ke
daerah timur gagal karena kapalnya mengalami kerusakan karena terhempas badai di
Tanjung harapan.
1. Vasco da Gama (menjajah sampai India pada tahun 1498)
Adalah penerus Bartholomeus Diaz, dia berlayar mengambil rute dari tanjung harapan
menuju Mozambique dan tahun 1494 sampai di Calicut (India).
1. Alfonso d’ Albuquerque ( menjajah sampai Malaka 1511, Maluku 1512)
Adalah orang Portugis pertama yang sampai di Indonesia dengan melalui rute yang telah
dibuat oleh Bartholomeus Diaz dan Vasco da Gamma dia sampai di Kalaka dan Maluku.
Spanyol :
1. Colombus ( penemu jalan ke Amerika, mendarat di kepulauan Bahama dan Haiti
1492)
Pelayarannya dimulai ke arah barat menyeberangi Samudera Atlantik dan berhasil
mendarat di kepulauan Bahama dan menemukan Benua Amerika. Nama Amerika diambil
dari nama pendamping Columbus saat melakukan pelayaran, dia adalah Amerigo
Vespucci.
1. Ferdinand de Magelhaenz (pengeliling dunia pertama 1519 – 1522)
Ia berlayar ke arah barat mengikuti jejak Columbus. Adapun rute yang ditempuh adalah
dari Tanjung Verde (di Lautan Atlantik) menyeberang kea rah selatan hingga mencapai
ujung Benua amerika (Selat Magelhaens). Dari sini dia menyeberangi lautan Pasifik kea
rah barat dan berhasil mendarat ke Pulau Guam. Dari Pulau Guam pelayaran diteruskan
ke Filipina, di Filipina dia mendapat masalah dengan penduduk local hingga dia tewa
(1512). Kemudian pelayaran dilanjutkan oleh Juan Sebastian del Cano. Mereka singgah
di Maluku untuk membeli rempah-rempah dan dibawa kembali ke Sepanyol.
Negara-negara eropa yang lain seperti Inggris, Perancis, Belanda dll akhirnya mengikuti
jejak Portugis dan Spanyol mengadakan penjelajahan samudera.
d. Dampak atau Akibat Penjelajahan Samudera oleh Bangsa Eropa
Penjelajahan yang dilakukan oleh bangsa-bangsa Eropa secara tidak sengaja memberikan
efek atau perubahan pada dunia baik yang benilai positif dan negatif. Penjelajahan itu
berakibat pada :
- ditemukannya benua baru oleh bangsa Eropa, seperti Amerika, Australia.
- munculnya penjajahan yang dirasakan oleh bangsa pribumi yang salah satunya adalah
Indonesia.
- mulai adanya pengenalan budaya barat kepada penduduk asli.
II. Proses Masuknya Bangsa Eropa ke Indonesia
Secara umum kedatangan bangsa barat di Indonesia dilatar belakangi oleh adanya
kebutuhan mendesak mencari rempah-rempah, yang kemudian diikuti oleh mencari
kejayaan dan menyebarkan agama. Bangsa-bangsa barat yang pernah menjajah Indonesia
antara lain : Spanyol, Portugis, Inggris, Belanda. Spanyol masuk dari Filipina ke Maluku
(Tidore) tahun 1521, Portugis masuk Indonesia dari Malaka ke Maluku (Ternate) 1512.
Belanda masuk ke Indonesia pada tahun 1596 dengan mendarat di Banten dipimpin oleh
Cornelis de Houtman. Di Indonesia mereka mendirikan VOC (1602).
1. Bangsa Spanyol Menjajah Indonesia
Fernando Magelhans (kadang juga ditulis Ferdinan) Magelan. Karena tokoh inilah, yang
memimpin armada yang pertama kali mengelilingi dunia dan membuktikan bahwa bumi
bulat, saat itu itu dikenal oleh orang Eropa bumi datar. Dimulainya Kolonisasi berabad-
abad oleh Spanyol bersama bangsa Eropa lain, terutama Portugis,Inggris dan Belanda.
Dari Spanyol ke Samudra Pasifik itulah armada Portugis mengarungi Samudra Pasifik,
melewati Tanjung Harapan Afrika, menuju Selat Malaka. Dari sini penjelajahan
dilanjutkan ke Kepulauan Maluku untuk mencari rempah-rempah, komoditas yang setara
emas kala itu.
”Pada abad 16 saat petualangan itu dimulai biasanya para pelaut negeri Katolik itu
diberkati oleh pastor dan raja sebelum berlayar melalui samudera.
Pada tanggal 20 September 1519, San Antonio, Concepción, Victoria, dan Santiago—
yang terbesar hingga yang terkecil—mengikuti kapal induk Magelhaens, Trinidad, kapal
terbesar kedua, seraya mereka berlayar menuju Amerika Selatan. Pada tanggal 13
Desember, mereka mencapai Brasil, dan sambil menatap Pāo de Açúcar, atau
Pegunungan Sugarloaf, yang mengesankan, mereka memasuki teluk Rio de Janeiro yang
indah untuk perbaikan dan mengisi perbekalan. Kemudian mereka melanjutkan ke selatan
ke tempat yang sekarang adalah Argentina, senantiasa mencari-cari el paso, jalur yang
sulit ditemukan yang menuju ke samudera lain. Sementara itu, udara semakin dingin dan
gunung es mulai tampak. Akhirnya, pada tanggal 31 Maret 1520, Magelhaens
memutuskan untuk melewatkan musim salju di pelabuhan San Julián yang dingin.
Pelayaran tersebut kini telah memakan waktu enam kali lebih lama daripada pelayaran
Columbus mengarungi Samudra Atlantik yang pertama kali—dan belum terlihat satu
selat pun! Semangat juang mereka mulai sedingin cuaca di San Julián, dan pria-pria,
termasuk beberapa kapten serta perwira, merasa putus asa dan ingin pulang saja. Tidaklah
mengherankan bila terjadi pemberontakan. Namun, berkat tindakan yang cepat dan tegas
di pihak Magelhaens, hal itu digagalkan dan dua pemimpin pemberontak tersebut tewas.
Kehadiran kapal asing di pelabuhan pastilah menarik perhatian penduduk lokal yang kuat
—dan berbadan besar. Merasa seperti orang kerdil dibandingkan dengan raksasa-raksasa
ini, para pengunjung tersebut menyebut daratan itu Patagonia—dari kata Spanyol yang
berarti "kaki besar"—hingga hari ini. Mereka juga mengamati 'serigala laut sebesar anak
lembu, serta angsa berwarna hitam dan putih yang berenang di bawah air, makan ikan,
dan memiliki paruh seperti gagak'. Tentu saja tidak lain tidak bukan adalah anjing laut
dan pinguin!
Daerah lintang kutub cenderung mengalami badai yang ganas secara tiba-tiba, dan
sebelum musim dingin berakhir, armada itu mengalami korban pertamnya—Santiago
yang kecil. Namun, untunglah para awaknya dapat diselamatkan dari kapal yang karam
itu. Setelah itu, keempat kapal yang masih bertahan, bagaikan ngengat kecil bersayap
yang terpukul di tengah arus laut yang membeku dan tak kunjung reda, berjuang sekuat
tenaga menuju ke selatan ke perairan yang semakin dingin—hingga tanggal 21 Oktober.
Berlayar di bawah guyuran air hujan yang membeku, semua mata terpaku pada sebuah
celah di sebelah barat. El paso? Ya! Akhirnya, mereka berbalik dan memasuki selat yang
belakangan dikenal sebagai Selat Magelhaens! Namun, bahkan momen kemenangan ini
ternoda. San Antonio dengan sengaja menghilang di tengah jaringan rumit selat itu dan
kembali ke Spanyol.
Ketiga kapal yang masih bertahan, diimpit oleh teluk yang sempit di antara tebing-tebing
berselimut salju, dengan gigih berlayar melewati selat yang berkelok-kelok itu. Merek
mengamati begitu banyaknya api di sebelah selatan, kemungkinan dari perkemahan orang
Indian, jadi mereka menyebut daratan itu Tierra del Fuego, “Tanah Api”.
Tiba di Pilipina Magelhaens mengajak banyak penduduk lokal dan penguasa mereka
pada agama Katolik. Tetapi semangatnya juga menjadi kebinasaannya. Ia menjadi terlibat
dalam pertikaian antarsuku dan, dengan hanya 60 pria, menyerang sekitar 1.500
penduduk pribumi, dengan keyakinan bahwa senapan busur, senapan kuno, dan Allah
akan menjamin kemenangannya. Sebaliknya, ia dan sejumlah bawahannya tewas.
Magelhaens berusia sekitar 41 tahun. Pigafetta yang setia meratap, 'Mereka membunuh
cerminan, penerang, penghibur, dan penuntun sejati kita'. Beberapa hari kemudian,
sekitar 27 perwira yang hanya menyaksikan dari kapal mereka, dibunuh oleh para kepala
suku yang sebelumnya bersahabat.
Karena sekarang jumlah awak pelayaran itu tinggal sedikit, tidak mungkin untuk berlayar
dengan tiga kapal, jadi mereka menenggelamkan Concepción dan berlayar dengan dua
kapal yang masih tinggal ke tujuan terakhir mereka, Kepulauan Rempah. Kemudian,
setelah mengisi muatan dengan rempah-rempah, kedua kapal itu berpisah. Akan tetapi,
awak kapal Trinidad ditangkap oleh Portugal dan dipenjarakan.
Namun, Victoria, di bawah komando mantan pemberontak Juan Sebastián de Elcano,
luput. Sambil menghindari semua pelabuhan kecuali satu, mereka mengambil risiko
melewati rute Portugal mengelilingi Tanjung Harapan. Namun, tanpa berhenti untuk
mengisi perbekalan merupakan strategi yang mahal. Sewaktu mereka akhirnya mencapai
Spanyol pada tanggal 6 September 1522—tiga tahun sejak keberangkatan mereka—
hanya 18 pria yang sakit dan tidak berdaya yang bertahan hidup. Meskipun demikian,
tidak dapat dibantah bahwa merekalah orang pertama yang berlayar mengelilingi bumi.
Juan Sebastián de Elcano pun menjadi pahlawan. Sungguh suatu hal yang menakjubkan,
muatan rempah Victoria seberat 26 ton menutup ongkos seluruh ekspedisi!
Ketika satu kapal yang selamat, Victoria, kembali ke pelabuhan setelah menyelesaikan
perjalanan mengelilingi dunia yang pertama kali, hanya 18 orang laki-laki dari 237 laki-
laki yang berada di kapal pada awal keberangkatan. Diantara yang selamat, terdapat dua
orang Itali, Antonio Pigafetta dan Martino de Judicibus. Martino de Judicibus (bahasa
Spanyol: Martín de Judicibus) adalan orang dari Genoa[1] yang bertindak sebagai Kepala
Pelayan. Ia bekerja dengan Ferdinand Magellan pada perjalanan historisnya untuk
menemukan rute barat ke Kepulauan Rempah-rempah Indonesia. [2] Sejarah
perjalanannya diabadikan dalam pendaftaran nominatif pada Archivo General de Indias
di Seville, Spanyol. Nama keluarga ini disebut dengan patronimik Latin yang tepat,
yakni: "de Judicibus". Pada awalnya ia ditugaskan pada Caravel Concepción, satu dari
lima armada Spanyol milik Magellan. Martino de Judicibus memulai ekspedisi ini dengan
gelar kapten. (baca selengkapnya dalam buku "Sejarah Kolonial Spanyol di Indonesia"
oleh David DS Lumoindong.
Sebelum menguasai kepulauan Filipina pada 1543, Spanyol menjadikan pulau Manado
Tua sebagai tempat persinggahan untuk memperoleh air tawar. Dari pulau tersebut kapal-
kapal Spanyol memasuki daratan Sulawesi-Utara melalui sungai Tondano. Hubungan
musafir Spanyol dengan penduduk pedalaman terjalin melalui barter ekonomi bermula di
Uwuran (sekarang kota Amurang) ditepi sungai Rano I Apo. Perdagangan barter berupa
beras, damar, madu dan hasil hutan lainnya dengan ikan dan garam.
Gudang Kopi Manado dan Minahasa menjadi penting bagi Spanyol, karena kesuburan
tanahnya dan digunakan Spanyol untuk penanaman kofi yang berasal dari Amerika-
Selatan untuk dipasarkan ke daratan Cina. Untuk itu di- bangun Manado sebagai menjadi
pusat niaga bagi pedagang Cina yang memasarkan kofi kedaratan Cina. Nama Manado
dicantumkan dalam peta dunia oleh ahli peta dunia, Nicolas_Desliens‚ pada 1541.
Manado juga menjadi daya tarik masyarakat Cina oleh kofi sebagai komoditi ekspor
masyarakat pedalaman Manado dan Minahasa. Para pedagang Cina merintis
pengembangan gudang kofi (kini seputar Pasar 45) yang kemudian menjadi daerah
pecinan dan pemukiman. Para pendatang dari daratan Cina berbaur dan berasimilasi
dengan masyarakat pedalaman hingga terbentuk masyarakat pluralistik di Manado dan
Minahasa bersama turunan Spanyol, Portugis dan Belanda.
Kemunculan nama Manado di Sulawesi Utara dengan berbagai kegiatan niaga yang
dilakukan Spanyol menjadi daya tarik Portugis sejak memapankan posisinya di Ternate .
Untuk itu Portugis melakukan pendekatan mengirim misi Katholik ke tanah Manado dan
Minahasa pada 1563 dan mengembangkan agama dan pendidikan Katholik. Lomba Adu
Pengaruh di Laut Sulawesi
Antara Minahasa dengan Ternate ada dua pulau kecil bernama Mayu dan Tafure.
Kemudian kedua pulau tadi dijadikan pelabuhan transit oleh pelaut Minahasa. Waktu itu
terjadi persaingan Portugis dan Spanyol dimana Spanyol merebut kedua pulau tersebut.
Pandey asal Tombulu yang menjadi raja di pulau itu lari dengan armada perahunya
kembali ke Minahasa, tapi karena musim angin barat lalu terdampar di Gorontalo. Anak
lelaki Pandey bernama Potangka melanjutkan perjalanan dan tiba di Ratahan. Di Ratahan,
dia diangkat menjadi panglima perang karena dia ahli menembak meriam dan senapan
Portugis untuk melawan penyerang dari Mongondouw di wilayah itu. Tahun 1563
diwilayah Ratahan dikenal orang Ternate dengan nama “Watasina” karena ketika
diserang armada Kora-kora Ternate untuk menhalau Spanyol dari wilayah itu (buku “De
Katholieken en hare Missie” tulisan A.J. Van Aernsbergen). Tahun 1570 Portugis dan
Spanyol bersekongkol membunuh raja Ternate sehinga membuat keributan besar di
Ternate. Ketika itu banyak pedagang Islam Ternate dan Tidore lari ke Ratahan. Serangan
bajak laut meningkat di Ratahan melalui Bentenan, bajak laut menggunakan budak-budak
sebagai pendayung. Para budak tawanan bajak laut lari ke Ratahan ketika malam hari
armada perahu bajak laut dirusak prajurit Ratahan – Pasan. Kesimpulan sementara yang
dapat kita ambil dari kumpulan cerita ini adalah Penduduk asli wilayah ini adalah
Touwuntu di wilayah dataran rendah sampai tepi pantai Toulumawak di pegunungan,
mereka adalah keturunan Opok Soputan abad ke-tujuh. Nama Opo' Soputan ini muncul
lagi sebagai kepala walak wilayah itu abad 16 dengan kepala walak kakak beradik Raliu
dan Potangkuman. Penduduk wilayah ini abad 16 berasal dari penduduk asli dan para
pendatang dari Tombulu, Tompakewa (Tontemboan), Tonsea, Ternate dan tawanan bajak
laut mungkin dari Sangihe.
Kolonialisasi Spanyol
1521 Spanyol memulai petualangannya di Sulawesi Utara
o 1560 Spanyol mendirikan pos di Manado.
o 1617 Gerakan perlawanan rakyat Minahasa di Sulawesi Utara untuk
mengusir kolonial Spanyol.
o 1646 Spanyol di usir dari Minahasa dan Sulawesi Utara. Tahun
selanjutnya Spanyol masih mencoba mempengaruhi kerajaan sekitar untuk
merebut kembali minahasa tapi gagal, terakhir dengan mendukung
Bolaang Mongondow yang berakhir tahun 1692.
2. Bangsa Portugis Menjajah Indonesia
Pada tahun 1512, bangsa Portugis yang dipimpin oleh Fransisco Serrao mulai berlayar
menuju Kepulauan Maluku. Bahkan pada tahun 1521, Antonio de Brito diberi
kesempatan untuk mendirikan kantor dagang dan beneng Santo Paolo di Ternate sebagai
tempat berlindung dari serangan musuh. Orang-orang Portugis yang semula dianggap
sebagai sahabat rakyat ternate berubah menjadi pemeras dan musuh.
]Kolonialisasi Portugis
1509 Portugis tiba pertama kali di Melaka.
1511 April, Admiral Portugis Alfonso de Albuquerque memutuskan berlayar dari
Goa ke Melaka.
o 10 Agustus, Pasukan Albuquerque menguasai Melaka.
o Sultan Melaka melarikan diri ke Riau.
o Portugis di Melaka menghancurkan armada Jawa. Kapal mereka karam
dengan seluruh hartanya dalam perjalanan kembali ke Goa.
o Patih Unus menaklukkan Jepara
o Desember, Albuquerque mengirim tiga kapal di bawah Antonio de Abreu
dari Melaka untuk menjelajah ke arah Timur.
1512 Perjalanan ekspedisi De Abreu dari Melaka menuju Madura, Bali, Lombok,
Aru dan Banda.
o Dua kapal rusak di Banda. Da Breu kembali ke Melaka; Francisco Serrão
memperbaiki kapal dan melanjutkan menuju ke Ambon, Ternate, dan
Tidore. Serrão menawarkan dukungan bagi Ternate dalam perselisihannya
dengan Tidore, pasukannya mendirikan sebuah pos Portugis di Ternate.
1513 Pasukan dari Jepara dan Palembang menyerang Portugis di Melaka, tetapi
berhasil dipukul mundur. Maret, Portugis mengirim seorang duta menemui Raja
Sunda di Pajajaran. Portugis diizinkan untuk membangun sebuah benteng di
Sunda Kelapa (sekarang Jakarta).
o Portugis menghubungi Raja Udara, anak dari Girindrawardhana dan
penguasa bekas kerajaan Majapahit
o Portugis membangun pabrik-pabrik di Ternate dan Bacan.
o Udara menyerang Demak dengan bantuan dari Raja Klungkung dari Bali.
Pasukan Majapahit dipukul mundur, tapi Sunan Ngudung tewas dalam
pertempuran. Banyak pendukung Majapahit melarikan diri ke Bali.
1514
o Ali Mughayat Syah mendirikan Kesultanan Aceh, dan menjadi Sultan
Aceh pertama.
1515
o Portugis pertama kali tiba di Timor.
1518
o Sultan Mahmud dari Melaka mengambil alih kekuasaan di Johore.
o Raden Patah meninggal dunia; Patih Unus menjadi Sultan Demak.
1520
o Aceh mulai menguasai pantai timur laut Sumatra.
o Rakyat Bali menyerang Lombok.
o Para pedagang Portugis mulai mengunjungi Flores dan Solor.
o Banjar di Kalimantan menjadi Islam.
1521
o Unus memimpin armada dari Demak dan Cirebon melawan orang-orang
Portugis di Melaka. Unus terbunuh dalam pertempuran. Trenggono
menjadi Sultan Demak.
o Portugis merebut Pasai di Sumatra;
o Gunungjati (dari Cirebon) meninggalkan Pasai berangkat ke Mekkah.
o Kapal terakhir dari ekspedisi Magelhaenz mengeliling dunia berlayar
antarapulau Lembata dan Pantar di Nusa Tenggara.
1522
o Februari ekspedisi Portugis di bawah De Brito tiba di Banda.
o Mei, ekspedisi De Brito tiba di Ternate, membangung sebuah benteng
Portugis.
o Kerajaan Sunda, yang masih beragama Hindu, meminta bantuan Portugis
untuk menghadapi kemungkinan serangan Demak yang Muslim. Kontrak
kerjasama ditandatangani dan sebuah padrao didirikan di Sunda Kalapa
o Sisa-sisa ekspedisi Magelhaenz berkeliling dunia mengunjungi Timor.
o Portugis membangun benteng di Hitu, Ambon.
1523
o Gunungjati kembali dari Mekkah, kembali ke Cirebon, dan menetap di
Demak, menikahi saudara perempuan Sultan Trenggono.
1524
o Gunungjati dari Cirebon dan anaknya Hasanuddin (di Banten) melakukan
dakwah secara terbuka dan rahasia di Jawa Barat untuk memperlemah
Kerajaan Sunda yang beribukota di Pajajaran dan persekutuannya dengan
Portugis. Pemerintah lokal di Banten, yang tadinya tergantung pada
Pajajaran, masuk Islam dan bergabung dengan pihak Cirebon dan Demak.
o Aceh merebut Pasai dan Pedir di Sumatra utara.
1525
o Hasanuddin (dari Banten}, anak dari Gunungjati (dari Cirebon),
melakukan dakwah di Lampung.
1526
o Portugis membangun benteng pertama di Timor.
1527
o Demak menaklukkan Kediri, sisa-sisa Hindu dari kerajaan Majapahit;
Sultan-sultan Demak mengklaim sebagai pengganti Majapahit; Sunan
Kudus ikut serta.
o Demark merebut Tuban.
o Cirebon, dibantu Demak, menduduki Sunda Kelapa, pelabuhan Kerajaan
Sunda. Fatahilah mengganti namanya menjadi Jayakarta. (Sukses ini
dikatakan berkat pimpinan "Fatahillah"—atau, sesuai dengan kekeliruan
ucapan Portugis, "Falatehan"—namun mungkin ini adalah nama yang
diberikan kepada Sunan Gunungjati dari Cirebon.) Para penjaga keamanan
pelabuhan Kerajaan Sunda didorong mundur meninggalkan daerah pesisir.
Dengan demikian pembangunan gudang atau benteng sesuai perjanjian
dagang antara Portugis dengan Kerajaan Sunda batal terwujud.
o Kerajaan Palakaran di Madura, yang berbasis di Arosbaya (kini
Bangkalan), menjadi Islam di bawah Kyai Pratanu.
o Ekspedisi dari Spanyol dan Meksiko berusaha mengusir Portugis dari
Maluku.
1529
o Demak menaklukkan Madiun.
o Raja-raja Spanyol dan Portugal sepakat bahwa Maluku harus menjadi
milik Portugal, dan Filipina menjadi milik Spanyol.
1530
o Salahuddin menjadi Sultan Aceh.
o Surabaya dan Pasuruan takluk kepada Demak. Demak merebut
Balambangan, kerajaan Hindu terakhir di ujung timur Jawa.
o Gowa mulai meluas dari dari Makassar.
o Banten memperluas pengaruhnya atas Lampung.
1536
o Serangan besar Portugis terhadap Johore.
o Antonio da Galvão menjadi gubernur di pos Portugis di Ternate;
mendirikan pos Portugis di Ambon.
o Portugis membawa Sultan Tabariji dari Ternate ke Goa karena
mencurigainya melakukan kegiatan-kegiatan anti Portugis activity,
menggantikannya dengan saudara-saudaranya.
1537
o Serangan Aceh atas Melaka gagal. Salahuddin dari Aceh digantikan oleh
Alaudin Riayat Syah I.
1539
o Aceh menyerang suku Batak di selatan mereka.
1540
o Portugis berhubungan dengan Gowa.
o Kesultanan Butung didirikan.
1545
o Demak menaklukkan Malang.Gowa membangun benteng di Ujung
Pandang.
1546
o Demak menyerang Balambangan namun gagal.
o Trenggono dari Demak meninggal dan digantikan oleh Prawata.
Menantunya, Joko Tingkir memperluas pengaruhnya dari Pajang (dekat
Sukoharjo sekarang).
o St. Fransiskus Xaverius pergi ke Morotai, Ambon, dan Ternate.
1547
o Aceh menyerang Melaka.
1550
o Portugis mulai membangun benteng-benteng di Flores.
1551
o Johore menyerang Portugis Melaka dengan bantuan dari Jepara.
o Pasukan-pasukan dari Ternate menguasai Kesultanan Jailolo di Halmahera
dengan bantuan Portugis.
1552
o Hasanuddin memisahkan diri dari Demak dan mendirikan Kesultanan
Banten, lalu merebut Lampung untuk Kesultanan yang baru.
o Aceh mengirim duta ke Sultan Ottoman di Istanbul.
1558
o Leiliato memimpin suatu pasukan dari Ternate untuk menyerang Portugis
di Hitu.
o Portugis membangun benteng di Bacan.
o Ki Ageng Pemanahan menerima distrik Mataram dari Joko Tinggir,
memerintah di Pajang.
o Wabah cacar di Ternate.
1559
o Para misionaris Portugis mendarat di Timor. Khairun menjadi Sultan
Ternate.
1560
o Portugis mendirikan pos misi dan perdagangan di Panarukan, di ujung
timur Jawa.
o Spanyol mendirikan pos di Manado.
1561
o Sultan Prawata dari Demak meninggal dunia.
o Misi Dominikan Portugis didirikan di Solor.
1564
o Wabah cacar di Ambon.
1565
o Aceh menyerang Johore.
o Kutai di Kalimantan menjadi Islam.
1566
o Misi Dominikan Portugis di Solor membangun sebuah benteng batu.
1568
o Serangan yang gagal oleh Aceh di Melaka Portugis.
1569
o Portugis membangun benteng kayu di pulau Ambon.
1570
o Aceh menyerang Johore lagi, namun gagal.
o Sultan Khairun dari Ternate menandatangani sebuah perjanjian damai
dengan Portugis, tetapi esok harinya ternyata ia diracuni. Agen-agen
Portugis dicurigai melakukannya. Babullah menjadi Sultan (hingga *
1583), dan bersumpah untuk mengusir Portugis keluar dari benteng-
benteng mereka.
o Maulana Yusup menjadi Sultan Banten.
1571
o Alaudin Riayet Shah meninggal, kekacauan di Aceh hingga 1607.
1574
o Jepara memimpin serangan yang gagal di Melaka.
1575
o Sultan Babullah mengusir Portugis dari Ternate. Karena itu Portugis
membangun sebuah benteng di Tidore.
1576
o Portugis membangun benteng di kota Ambon sekarang.
1577
o Ki Ageng Pemanahan mendirikan Kota Gede (dekat Yogyakarta
sekarang).
1579
o Banten menyerang dan meluluhlantakkan Pajajaran merebut sisa-sisa
Kerajaan Sunda, dan menjadikannya Islam. Raja Sunda terakhir yang
enggan memeluk Islam, yaitu Prabu Ragamulya atau Prabu Suryakancana,
meninggalkan ibukota Kerajaan Sunda tersebut dan meninggal dalam
pelarian di daerah Banten.
o November, Sir Francis Drake dari Britania, setelah menyerang kapal dan
pelabuhan Spanyol di Amerika, tiba di Ternate. Sultan Babullah, yang
juga membenci orang-orang Spanyol, mengadakan perjanjian
persahabatan dengan Britania.
1580
o Maulana Muhammad menjadi Sultan Banten.
o Portugal jatuh ke tangan kerajaan Spanyol; usaha-usaha kolonial Portugis
tidak dipedulikan.
o Drake mengunjungi Sulawesi dan Jawa, dalam perjalanan pulang ke
Britania.
o Ternate menguasai Butung.
1581
o Sekitar saat ini, Kyai Ageng Pemanahan mengambil alih distrik Mataram
(yang telah dijanjikan kepadanya oleh Joko Tingkir, yang menundanya
hingga Sunan Kalijaga dari Wali Songo mendesaknya), mengubah
namanya menjadi Kyai Gedhe Mataram.
1584
o Sutawijaya menggantikan ayahnya Kyai Gedhe Mataram sebagai
pemerintah lokal dari Mataram, memerintah dari Kota Gede.
1585
o Sultan Aceh mengirim surat kepada Elizabeth I dari Britania.
o Kapal Portugis yang dikirim untuk membangun sebuah benteng dan misi
di Bali karam tepat di lepas pantai.
1587
o Sutawijaya mengalahkan Pajang dan Joko Tingkir meninggal; garis
keturunan beralih kepada Sutawijaya. Gunung Merapi meletus.
o Portugis di Melaka menyerang Johore.
o Portugis menandatangani perjanjian perdamaian dengan Sultan Aceh.
o Sir Thomas Cavendish dari Britania mengunjungi Jawa.
1588
o Sutawijaya mengganti namanya menjadi Senopati; merebut Pajang dan
Demak.
1590
o Desa asli Medan didirikan.
1591
o Senopati merebut Madiun, lalu Kediri.
o Sir James Lancaster dari Britania tiba di Aceh dan Penang, tetapi misinya
gagal.
o Ternate menyerang Portugis di Ambon.
1593
o Ternate mengepung Portugis di Ambon kembali.
1595
o 2 April, ekspedisi Belanda di bawah De Houtman berangkat ke Hindia
Belanda.
o Suriansyah menjadikan Banjar di Kalimantan sebuah Kesultanan
(belakangan Banjarmasin).
o Portugis membangun benteng di Ende, Flores.
3. Bangsa Belanda Menjajah Indonesia
Proses penjajahan bangsa Belanda terhadap Indonesia memakan waktu yang sangat lama,
yaitu mulai dari tahun 1602 sampai tahun 1942. Penjelajahan bangsa Belanda di
Indonesia, diawali oleh berdirinya persekutuan dagang Hindia Timur atau Vereenigde
Oost Indische Campagnie (VOC).
Penjelajah Belanda, Cornelisde Houtman, mendarat kali pertama di Indonesia pada tahun
1596. Pada tahun 1598, bangsa Belanda mendarat di Banten untuk kali kedua dan
dipimpin oleh Jacob Van Neck.
Setelah Cornellis de Houtman sampai di Banten tahun 1596 maka pada tahun 1598
Compagnie Van Verre di Belanda memberangkatkan 8 kapal di bawah pimpinan Jacob
Van Neck dan Warwijk yang membutuhkan waktu 7 bulan sampai di Banten
keberhasilan pelayaran tersebut mendorong keinginan berbagai perusahaan di Belanda
untuk memberangkatkan kapalnya ke Indonesia ada 14 perusahaan yang telah
memberangkatkan 62 kapal. Sementara itu Portugis berusaha keras untuk menghancurkan
mereka.
Atas usul Johan Van Oldenbarneveld dibentuklah sebuah perusahaan yang disebut
Vereemigde Oost Indische Compagnie (VOC) pada tanggal 20 Maret 1682. Tujuan
pembentukan VOC tidak lain adalah menghindarkan persaingan antar pengusaha Belanda
(intern) serta mampu menghadapi persaingan dengan bangsa lain terutama Spanyol dan
Portugis sebagai musuhnya (ekstern).
Kepemimpinan VOC dipegang oleh dewan beranggotakan 17 orang yang berkedudukan
di Amsterdam. Oleh Pemerintahan Belanda, VOC diberi oktroi (hak-hak istimewa untuk
menjalankan pemerintahannya sendiri) sebagai berikut :
1. Dianggap sebagai wakil pemerintah Belanda di Asia
2. Monopoli perdagangan
3. Mencetak dang mengedarkan uang sendiri
4. Mengadakan perjanjian
5. Menaklukkan perang dengan negara lain
6. Menjalankan kekuasaan kehakiman
7. Pemungutan pajak
8. Memiliki angkatan perang sendiri
9. Mengadakan pemerintahan sendiri.
Untuk melaksanakan kekuasaannya di Indonesia diangkatlah jabatan Gubernur Jenderal
VOC antara lain:
1. Pieter Both, merupakan Gubernur Jenderal VOC pertama yang memerintah tahun
1610-1619 di Ambon.
2. Jan Pieterzoon Coen, merupakan Gubernur Jenderal kedua yang memindahkan
pusat VOC dari Ambon ke Jayakarta (Batavia). Karena letaknya strategis di
tengah-tengah Nusantara memudahkan pelayaran ke Belanda.
Setelah berpusat di Batavia, VOC melakukan perluasan kekuasaan dengan pendekatan
serta campur tangan terhadap kerajaan-kerajaan di Indonesia antara lain Mataram,
Banten, Banjar, Sumatra, Gowa (Makasar) serta Maluku. Akibat hak monopoli yang
dimilikinya. VOC memaksakan kehendaknya sehingga menimbulkan permusuhan
dengan kerajaan-kerajaan di Nusantara. Untuk menghadapi perlawanan bangsa Indonesia
VOC meningkatkan kekuatan militernya serta membangun benteng-benteng seperti di
Ambon, Makasar, Jayakarta dan lain-lain.
Bagaimana cara Belanda memperoleh monopoli perdagangan di Indonesia? Cara yang
dilakukan VOC adalah:
1. Melakukan pelayaran hongi untuk memberantas penyelundupan. Tindakan yang
dilakukan VOC adalah merampas setiap kapal penduduk yang menjual langsung
rempah-rempah kepada pedagang asing seperti Inggris, Perancis dan Denmark.
Hal ini banyak dijumpai di pelabuhan bebas Makasar.
2. Melakukan Ekstirpasi yaitu penebangan tanaman, milik rakyat. Tujuannya adalah
mepertahankan agar harga rempah-rempah tidak merosot bila hasil panen
berlebihan (over produksi). Ingat hukum ekonomi!
3. Perjanjian dengan raja-raja setempat terutama yang kalah perang wajib
menyerahkan hasil bumi yang dibutuhkan VOC dengan harga yang ditetapkan
VOC. Penyerahan wajib disebut Verplichte Leverantien
4. Rakyat wajib menyerahkan hasil bumi sebagai pajak, yang disebut dengan istilah
Contingenten.
Seiring dengan perubahan permintaan dan kebutuhan di Eropa dari rempah-rempah ke
tanaman industri yaitu kopi, gula dan teh maka pada abad 18 VOC mengalihkan
perhatiannya untuk menanam ke tiga jenis barang komoditi tersebut. Misalnya tebu di
Muara Angke (sekitar Batavia), kopi dan teh daerah Priangan (prianger stelsel).
Dalam melaksanakan pemerintahan VOC banyak mempergunakan tenaga Bupati.
Sedangkan bangsa Cina dipercaya untuk pemungutan pajak dengan cara menyewakan
desa untuk beberapa tahun lamanya.
Pada pertengahan abad ke 18 VOC mengalami kemunduran karena beberapa sebab
sehingga dibubarkan.
1. Banyak pegawai VOC yang curang dan korupsi
2. Banyak pengeluaran untuk biaya peperangan contoh perang melawan Hasanuddin
dari Gowa.
3. Banyaknya gaji yang harus dibayar karena kekuasaan yang luas membutuhkan
pegawai yang banyak
4. Pembayaran Devident (keuntungan) bagi pemegang saham turut memberatkan
setelah pemasukan VOC kekurangan
5. Bertambahnya saingan dagang di Asia terutama Inggris dan Perancis.
6. Perubahan politik di Belanda dengan berdirinya Republik Bataaf 1795 yang
demokratis dan liberal menganjurkan perdagangan bebas.
Berdasarkan alasan di atas VOC dibubarkan pada tanggal 31 Desember 1799 dengan
hutang 136,7 juta gulden dan kekayaan yang ditinggalkan berupa kantor dagang,
gudang, benteng, kapal serta daerah kekuasaan di Indonesia.