Tugas Ritel 3

22
MODEL PENGEMBANGAN RITEL MODERN IDEAL YANG DAPAT MENGUNTUNGKAN PETANI PRODUSEN, PENGUSAHA RITEL TRADITIONAL, PENGUSAHA RITEL MODERN DAN KONSUMEN Makalah Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Modernisasi Ritel Disusun oleh : Kelompok 2 Fika Vindiwati 150610110097 Taufiq Nur Tadjudin 150610110111 Syifa Rizqia 150610110113 Putri Gita Pratiwi 150610110121 Fergit Yutaris A. N 150610110126

description

ritel

Transcript of Tugas Ritel 3

MODEL PENGEMBANGAN RITEL MODERN IDEAL YANG DAPAT MENGUNTUNGKAN PETANI PRODUSEN, PENGUSAHA RITEL TRADITIONAL, PENGUSAHA RITEL MODERN DAN KONSUMENMakalah

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah

Modernisasi Ritel

Disusun oleh :

Kelompok 2

Fika Vindiwati

150610110097

Taufiq Nur Tadjudin

150610110111

Syifa Rizqia

150610110113

Putri Gita Pratiwi

150610110121

Fergit Yutaris A. N

150610110126

PROGRAM STUDI AGRIBISNISFAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS PADJADJARAN2014KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunianya sehingga penulisan makalah ini dapat terselesaikan. Adapun judul makalah ini adalah Model Pengembangan Ritel Modern Ideal Yang Dapat Menguntungkan Petani Produsen, Pengusaha Ritel Traditional, Pengusaha Ritel Modern Dan Konsumen. Tak akan terlupakan shalawat serta salam kepada baginda besar Nabi Muhammad SAW. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada Ibu Sara Qanti selaku dosen mata kuliah Modernisasi Ritel juga kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.Sangat disadari bahwa makalah ini terdapat kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan oleh sebab itu kritik dan saran yang membangun demi perbaikan dan penyempurnaan yang akan datang sangat diharapkan. Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi kelompok kami pada khususnya dan khalayak pada umumnya.

Jatinangor, 5 November 2014

Penulis

DAFTAR ISIContents

2KATA PENGANTAR

3BAB I

3PENDAHULUAN

31.1 Latar Belakang

41.2 Tujuan Penulisan

5BAB II

5TINJAUAN PUSTAKA

62.1 Kaitan antara petani dengan ritel modern yang mempengaruhi tingkat kesejahteraan petani

72.2 Kaitan antara ritel tradisional dengan ritel modern yang mempengaruhi tingkat kesejahteraan peritel tradisional

7BAB III

7PEMBAHASAN

83.1 Bentuk kemitraan kontrak kerja dan dampak positif bagi petani produsen

93.2 Analisis pembeda antara ritel modern dengan ritel tradisional

113.3 Analisis bentuk pemasaran yang memberikan keuntungan bagi konsumen.

123.4 Analisis Kebijakan Pemerintah

14BAB IV

14PENUTUP

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berkembangnya ritel modern di Indonesia menyebabkan kontroversi mengenai persaingan antara ritel tradisional dan ritel modern. Perbedaan karakteristik antara ritel modern dan ritel tradisional menyebabkan kedua jenis ritel tersebut perbedaan target pasar. Hal ini tentu bisa menyebabkan dampak positif ataupun negative bagi petani produsen dan konsumen. Ketidakjelasan pemerintah mengenai regulasi ritel modern pun menyebabkan upaya melindungi ritel tradisional semakin berat. Ruang lingkup persaingan ritel tradisional dan ritel modern meliputi faktor internal maupun eksternal seperti aspek kinerja, aspek preferensi konsumen, dan aspek regulasi. Aspek preferensi konsumen mencakup human resource (terkait pelayanan yang diberikan), merchandise, harga dan lokasi. Sehingga persaingan ritel tradisional dengan ritel modern seharusnya saling menguntungkan atau saling bersinergi. Dengan semakin meningkatnya persaingan ritel tradisional dengan ritel modern di berbagai wilayah menimbulkan persaingan yang kompetitif dalam bisnis ritel, dimana masing-masing ritel berusaha untuk memperoleh pangsa pasar seluas-luasnya dan konsumen sebanyak-banyaknya.Persaingan dalam industri ritel dapat dilihat dari berbagai segi, yaitu persaingan antara ritel modern dan tradisional, persaingan antar sesama ritel modern, persaingan antar sesama ritel tradisional, dan persaingan antar supplier. (Tulus TH Tambunan dkk, 2004). Diantara keempat jenis persaingan tersebut, persaingan antara ritel tradisional dan ritel modern paling banyak mengundang perhatian, karena menempatkan satu pihak (ritel tradisional) dalam posisi yang lemah. Sehingga hal ini memaksa semua pihak yang terkait (pelaku ritel, asosiasi, pemerintah, pakar bisnis ritel) berperan aktif bersama-sama menyelesaikan masalah persaingan tersebut.

1.2 Tujuan PenulisanMahasiswa mempunyai daya analisis yang tajam dan daya kreatif serta inovasi yang tinggi dalam membangun sebuah model pengembangan ritel modern ideal yang dapat memberikan keuntungan (atau meminimalisasi kerugian) bagi petani produsen, pengusaha ritel tradisionla, pengusaha ritel modern, dan konsumen.BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kaitan antara petani dengan ritel modern yang mempengaruhi tingkat kesejahteraan petani

Usaha ritel modern memiliki arti, arti modern disini adalah penataan barang menurut keperluan yang sama dikelompokkan di bagian yang sama yang dapat dilihat dan diambil langsung oleh pembeli, penggunaan alat pendingin udara, dan adanya pramuniaga professional (Maruf, 2005). Keberadaan bisnis ritel modern ditandai dengan salah satu ciri, yaitu meningkatnya kebutuhan terhadap aplikasi teknologi sistem informasi. Seperti misalnya penggunaan aplikasi sistem operasi toko dengan computer seperti: Point of Sales (POS), Electronic Data Interchange (EDI), dan Electronic Fund Transfer (EFT), dimana aplikasi tersebut diharapkan menunjang peningkatan efisiensi.

Dalam usaha ritel modern di Indonesia, petani kecil juga dapat terlibat dalam pasar terstruktur, seperti pasar ekspor, ritel modern, dan jasa pangan. Melalui model manajemen rantai pasok (supply chain management), dapat membantu petani dalam hal peningkatan produksi dan pendapatannya sehingga menciptakan keselarasan antara pemahaman produsen, kebutuhan pasar, dan kestabilan harga yang dipengaruhi oleh ketersediaan berdasarkan konsistensi produsen (petani) serta permintaan pasar.

Dengan kata lain, perkembangan usaha ritel modern di Indonesia dapat meningkatkan kesejahteraan petani, yaitu salah satunya melalui pola manajemen kemitraan antara petani dengan ritel modern tersebut. Peningkatan kesejahteraan petani juga dapat diperoleh melalui perluasan jaringan pasar ritel modern, dan dukungan fasilitas. Hubungan kemitraan antara petani dengan usaha ritel modern dalam agribisnis dapat menjadi landasan untuk pengembangan kemitraan. Selain itu, dengan adanya bisnis usaha ritel modern dapat membangun dan memperkuat kelompok-kelompok tani di suatu wilayah sehingga mampu melakukan budidaya secara baik dan berkelanjutan, mendapatkan manfaat ekonomi dan social secara maksimal, dan memiliki posisi tawar yang kuat dengan berbagai stakeholder lainnya. 2.2 Kaitan antara ritel tradisional dengan ritel modern yang mempengaruhi tingkat kesejahteraan peritel tradisional

Persaingan antara bisnis ritel tradisional dan bisnis ritel modern menimbulkan berbagai implikasi khususnya persaingan antar peritel. Dari sisi konsumen, persaingan ini berdampak pada semakin terjangkaunya harga barang dan meningkatnya mutu barang yang dijual. Dampak ini bermanfaat bagi keluarga yang kurang mampu karena sekarang mereka bias mengkonsumsi barang yang berkualitas dengan harga yang lebih terjangkau.

Ritel tradisional dengan ritel modern memiliki pangsa pasar konsumen yang berbeda-beda. Ritel tradisional umumnya menarik para konsumen kelas menengah bawah, sementara ritel modern menarik para konsumen dari kelas menengah dan atas. Barang yang dijual dalam ritel tradisional dan ritel modern tersebut bersifat komplementer, dengan ritel tradisional yang menyediakan makanan segar/mentah sedangkan ritel modern lebih banyak menyediakan makanan olahan dan non makanan.Dalam usaha ritel modern, pusat-pusat distribusinya secara langsung berhubungan dengan petani yaitu dengan memanfaatkan grosir/tengkulak tertentu untuk menyediakan produk dengan kualitas dan kemasan yang telah disepakati terlebih dahulu. Selain itu, peritel tradisional tidak lagi terkena dampak perubahan harga karena penetapan harga telah disepakati dalam kontrak dengan peritel modern. Kegiatan ini yang dapat memberikan dampak positif pada rantai pasok antara ritel modern dengan petani sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan peritel tradisional.BAB III

PEMBAHASANPapaya Fresh Gallery (PFG) adalah supermarket yang menjual aneka kebutuhan dan produk jepang dan korea. PFG terletak di jalan sukajadi no. 201, bandung. PFG merupkan supermarket di bandung yang cukup luas dan bersih. Selain supermarket, terdapat pula bakery, caf, dan resto mini korea. Produk jepang dan korea yang dijual disini berupa makanan, minuman, buah buahan, sayur sayuran, ikan dan dagung segar. Selain itu terdapat produk makanan olahan impor. Untuk harga produk disesuaikan dengan kualitas produk yang di ditawarkan. Papaya Fresh Gallery ini hanya terdapat satu cabang di Bandung yaitu di Jalan Sukajadi, hal ini dikarenakan pihak manajer memang tidak berencana untuk membuka cabang lain di daerah bandung. Selain itu untuk kualitas pelayanan di PFG ini juga cukup baik.

3.1 Bentuk kemitraan kontrak kerja dan dampak positif bagi petani produsen

Bentuk kemitraan kontrak kerja yang dilakukan Papaya Fresh Gallery untuk buah dan sayuran adalah dengan mengimpor produk buah dan sayuran segar dengan sistem beli putus. Kontrak kerja yang diterapkan menggunakan beberapa dokumen-dokumen penting pada sistem pembelian dan persediaan, diantaranya sales order, purchase order, kontra bon. Sales order merupakan dokumen yang menjadi dasar atas pemesanan bahan baku kepada supplier dan pengeluaran bahan baku dari gudang. Purchase order merupakan dokumen yang di gunakan untuk melakukan pemesanan bahan baku kepada supplier sedangkan kontra bon merupakan dokumen berisi total jumlah pembayaran dari beberapa faktur penagihan yang harus dibayarkan oleh perusahaan.

Sistem pembayaran yang di gunakan PFG merupakan sistem pembayaran konsinyasi yang hanya diberlakukan pada supplier lokal sehingga proses pembayaran dilakukan dalam kurun waktu 2 minggu setelah barang di supply. Supplier yang memasok produk ke PFG diantaranya adalah PT. Momenta Agrikultura, Lico Farm dengan merek Mocito Fresh , Farm Organic, Golden Seafood untuk ikan hidup, Indomaru untuk bahan masakan jepang.

7-1 3 1 3 21-30 hr

35-51 hari

Gambar 1. Alur Transaksi Pembayaran Papaya Fresh GalleryDampak positif bagi petani produsen secara tidak langsung adalah memotivasi para petani produsen dari suatu Kelompok Tani untuk membentuk kemitraan sehingga produknya bisa di supply ke ritel modern seperti PFG. Selain itu petani produsen menjadi lebih mengerti tentang akses ke pasar modern. Perkembangan ritel modern terhadap para petani produsen dan pelaku aktif rantai nilai modern berdampak pula terhadap kesejahteraan petani.

3.2 Analisis pembeda antara ritel modern dengan ritel tradisional

Ritel ModernRitel Tradisional

Adopsi Teknologi dan Rantai DistribusiMenggunakan pembayaran secara digital (e-money). Rantai distribusi terintegrasi secara digital sehingga informasi yang didapat lebih efektif dan efisien diantara peritel, supplier, dan bankBiasanya berbasis uang tunai dan mempunyai keterbatasan integrasi dengan supplier atau bank untuk mengelola pembelanjaan, persediaan, dan pembayaran. Tanpa teknologi yang kompatibel, ritel tradisional hanya mendapatkan sedikit keuntungan dari standar dan infrastruktur yang digunakan oleh pelaku bisnis yang lebih besar dalam rantai distribusi.

KonsumenKonsumen dengan tingkat ekonomi menengah dan atasKonsumen di segala tingkat ekonomi dari bawah sampai keatas

ProdukKualitas produk lebih terjamin dan bisa dipertanggungjawabkan karena menggunakan sistem barcodeKualitas produk masih tergolong standar

AksesibilitasLingkungan berbelanja lebih nyaman dan bersih, dan layout supermarket memudahkan konsumen dalam memilih barang yang akan dibeli Tidak ada layout sehingga peletakan produk tidak beraturan sehingga konsumen terkadang kesulitan memilih barang yang akan dibeli

Analisis pembeda antara ritel tradisional dengan Papaya Fresh Gallery agar tidak saling merugikan salah satunya adalah produk yang dijual. Produk yang dijual oleh Papaya Fresh Gallery berupa produk dalam kemasan dan mencakup produk impor yaitu produk-produk Jepang dan Korea sehingga berbeda dengan ritel tradisional. Sedangkan, untuk pasar tradisional produk yang di jual berupa produk grosir dan juga eceran sehingga konsumen kelas bawah sampai atas apabila membutuhkan produk dalam jumlah grosir atau eceran akan lebih memilih ke ritel tradisional. Berdasarkan analisis tersebut dapat di lihat bahwa target pasar yang dituju berbeda satu sama lainya sehingga tidak saling merugikan.3.3 Analisis bentuk pemasaran yang memberikan keuntungan bagi konsumen.

Bentuk pemasaran yang digunakan oleh Papaya Fresh Gallery agar memberikan keuntungan bagi konsumen yaitu bentuk pemasaran langsung dimana pemasaran yang di lakukan kepada pelanggan tanpa menggunakan perantara sehingga dapat terjadi loyalitas pelanggan. Pemasaran langsung yang diberikan Papaya Fresh Gallery memberikan manfaat bagi konsumen seperti :

Rasa senang, bersih, dan nyaman

Menghemat waktu

Pemilihan varian produk yang lebih banyak

Pelayanan yang memuaskan

Untuk beberapa produk harga masih relatif terjangkau

Pemberian diskon pada produk-produk tertentu

Manfaat dari pemasaran langsung yang dilakukan Papaya Fresh Gallery bagi konsumen berdasarkan bauran pemasaran 4P :

a. Product

Dari segi produk, produk yang dipasarkan oleh PFG merupakan produk-produk berkualitas baik dan mutu terjamin. Selain itu, produk yang ditawarkan juga memiliki banyak varian mulai dari produk buah dan sayur segar, daging dan ikan hidup, produk makanan dalam kemasan, hingga produk impor Jepang dan Korea. Dengan adanya berbagai macam produk berkualitas yang ditawarkan, maka mempermudah pemasaran produk yang dilakukan PFG dan konsumen pun dapat merasakan manfaat dari produk yang dijual di PFG.

b. Place

Dari segi tempat, Papaya Fresh Gallery memiliki tempat yang bersih, aman, dan nyaman sehingga konsumen memiliki kepuasan tersendiri apabila berbelanja di PFG. Selain itu, lokasi yang cukup strategis berada ditengah kota dan berdekatan dengan pusat perbelanjaan Paris Van Java merupakan salah satu keuntungan yang dapat mendorong pemasaran PFG kepada konsumen.

c. Price

Dari segi harga, harga yang ditawarkan oleh Papaya Fresh Gallery cukup terjangkau sesuai kualitas yang diberikan sehingga konsumen merasa puas.

d. Promotion

Dari segi promosi, promosi yang biasa dilakukan oleh Papaya Fresh Gallery dilakukan setiap hari rabu dengan memberikan diskon pada produk daily fresh, sedangkan pada akhir pekan memberikan diskon pada makanan-makanan yang terdapat di bakery dan caf.

3.4 Analisis Kebijakan Pemerintah

kebijakan pemerintah yang dapat mendorong pengembangan modern ritel tanpa merugikan ritel tradisional, petani produsen, maupun konsumen. kebijakan Mengenai Pengelolaan Pasar Tradisional dan Pasar Modern. Peraturan pengelolaan pasar tradisional harus bersifat independen, artinya peraturan tersebut tidak menugikan ritel tradisional, ritel modern, petani produsen, maupun konsumenperaturan pemerintah tentang penataan dan pembinaan pasar tradisional tertera dalam Peraturan Presiden No 112 Tahun 2007, Dalam Perpres ini mengatur definisi, zonasi, kemitraan, perizinan, syarat perdagangan (trading term), kelembagaan pengawas, dan sanksi. Perpres ini intinya mengatur masalah zonasi, bagaimana perlindungan pasar tradisional dan ekspansi. Juga, bagaimana supaya pengaturan lokasi pasar tradisional dan ritel modern bisa menjadi lebih baik. Arah kebijakan Perpres No 112 Tahun 2007 yaitu: 1. Pemberdayaan pasar tradisional agar dapat tumbuh dan berkembang serasi, saling memerlukan, saling memperkuat serta saling menguntungkan.

2. Memberikan pedoman bagi penyelenggaraan pasar tradisional, pusat perbelanjaan dan toko modern.

3. Memberikan norma-norma keadilan, saling menguntungkan dan tanpa tekanan dalam hubungan antara pemasok barang dengan toko modern.

4. Pengembangan kemitraan dengan UK, sehingga tercipta tertib persaingan dan keseimbangan kepentingan produsen, pemasok, toko modern dan konsumen. BAB IV

PENUTUP

4.1 KesimpulanAdanya pasar modern memberikan keuntungan bagi keuntungan bagi petani produsen, konsumen produk pertanian dan tidak merugikan ritel tradisional. Hal ini di karenakan dengan adanya jaminan kualitas dan kenyamanan bagi berbelanja di ritel modern bagi konsumen. Dan untuk petani produsen memiliki keuntungan pasar yang tetap. Sehingga selama kualitas produknya sesuai dengan kriteria yang di tentukan ritel modern tersebut maka produk tersebut dapat di pasok ke ritel modern. Sedangkan ritel tradisional tidak di rugikan dengan adanya ritel modern hal ini karena ritel tradisional memiliki pangsa pasar yang berbeda dengan ritel modern.DAFTAR PUSTAKAUtami, Christina Widya. 2010. Manajemen Ritel: Strategi dan Implementasi Operasional Bisnis Ritel Modern di Indonesia. Jakarta : Salemba Empat

Rozaki, Abdur. 2012. Pasar Tradisional: dibawah Bayang-bayang Dominasi Peran Pasar Modern. IRE. Yogyakarta

Nielson, C. 2003. Modern Supermarket (Terjemahan AW Mulyana). Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta : Universitas Indonesia

Hendri Maruf. 2005. Pemasaran Ritel. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Hasil match/un match

Transfer ke rekening

Konta bon di papaya

Match via e-mail

Pengumpulan faktur

Pengiriman ke toko

Penerimaan barang dari mitra tani

Beli putus

Cash (petani non kontra)

7 hari (petani Kontra)