Tugas Rbp Teknologi Proses Hilir

40
Macam – Macam Alat yang digunakan pada Proses Hilir No . NAMA METODE PENGERTIAN NAMA ALAT GAMBAR/SKEMA ALAT CARA KERJA 1. Filtra si Filtrasi adalah pemisahan bahan secara mekanis berdasarkan ukuran partikelnya yang berbeda-beda. Filtrasi diterapkan untuk memisahkan bahan padat dari cairan atau gas, misalnya untuk mendapatkan suatu fraksi padat yang diinginkan atau untuk membuang fraksi padat yang tidak dikehendaki 1.Filter Pasir 2.Filter Kelongsong 3.Filter Spiral 4.filter pelat 5.Filter Hisap 6.Pres Filter 7.Filter Putar 8.Sentrifugasi Filtrasi . 1. 2. 1. Cairan yang akan disaring mengalir dari atas ke bawah menembus lapisan pasir karena gaya filtrasi. Partikel padat yang akan dipisahkan tertahan dalam pasir. Media filter ini dapat dibersihkan dengan cara menyemprotnya dengan air dan udara bertekanan secara periodik. Fungsi : Filter pasir digunakan untuk filtrasi jernih ( clarifying filtration ) terutama untuk penanganan awal air minum atau untuk pembuatan air keperluan pabrik. 2.Filter ini berupa silinder berongga yang terbuat dari bahan berpori. Silinder ini dapat secara tunggal dipasang di dalam saluran pipa , atau beberapa buah

description

tugasdoc

Transcript of Tugas Rbp Teknologi Proses Hilir

Macam – Macam Alat yang digunakan pada Proses Hilir

No. NAMAMETODE

PENGERTIAN NAMAALAT

GAMBAR/SKEMAALAT

CARAKERJA

1. Filtrasi Filtrasi adalah pemisahan bahan secara mekanis berdasarkan ukuran partikelnya yang berbeda-beda. Filtrasi diterapkan untuk memisahkan bahan padat dari cairan atau gas, misalnya untuk mendapatkan suatu fraksi padat yang diinginkan atau untuk membuang fraksi padat yang tidak dikehendaki

1.Filter Pasir

2.Filter Kelongsong

3.Filter Spiral

4.filter pelat

5.Filter Hisap

6.Pres Filter

7.Filter Putar

8.Sentrifugasi Filtrasi

.1.

2.

1.Cairan yang akan disaring mengalir dari atas ke bawah menembus lapisan pasir karena gaya filtrasi. Partikel padat yang akan dipisahkan tertahan dalam pasir. Media filter ini dapat dibersihkan dengan cara menyemprotnya dengan air dan udara bertekanan secara periodik.Fungsi : Filter pasir digunakan untuk filtrasi jernih (clarifying filtration) terutama untuk penanganan awal air minum atau untuk pembuatan air keperluan pabrik.

2.Filter ini berupa silinder berongga yang terbuat dari bahan berpori. Silinder ini dapat secara tunggal dipasang di dalam saluran pipa , atau beberapa buah secara bersamaan di dalam bejana yang tahan tekanan. Cairan ditekan dari dalam dan menerobos keluar melalui dinding silinder.Filter kelongsong terutama digunakan untuk filtrasi jernih, khususnya sebagai penangkap kotoran di dalam saluran-saluran pipa cairan dan gas. Pembersihan dilakukan dengan cara melepaskannya kemudian mencucinya, atau dengan menggunakan perlengkapan penyiram atau pembilas yang dipasang di dalamnya.

3.

4.

5.

3.Filter spiral dapat dibuat sebagai alat yang terpasang tetap atau yang dapat dipindah-pindah, tanpa atau dengan mantel ganda untuk pemanasan. Filter ini digunakan untuk filtrasi jernih pada cairan dengan kandungan bahan padat yang rendah. Luas permukaan filter dapat mencapai 20 m2 dan tekanan hingga 6 bar.

4.Filter pelat di satu pihak digunakan untuk filtrasi jernih dan di lain pihak untuk filtrasi bahan tersisa (residu filtration). Luas permukaan filter mulai dari 2 hingga kira-kira 80 m2 dan tekanan hingga 6 bar. Filter pelat, karena digunakan secara tertutup dan bertekanan, sesuai juga untuk filtrasi suspensi yang mengandung cairan panas atau mudah terbakar.

5.Jenis konstruksi yang paling sederhana dari sebuah filter hisap adalah tangki segi empat atau bundar yang terbuka dengan media filter dipasang mendatar di dalamnya. Di atas sebuah kisi yang terbuat dari pelat keramik yang berlubang-lubang (sebagai landasan) ditempatkan batu-batu filter berpori. Batu filter ini direkat dengan dempul yang tahan terhadap pengaruh kimia. Suspensi yang akan difiltrasi dimasukkan dari atas. Bahan padat akan mengumpul pada batu-batu filter sebagai kue filter, sedangkan filtrat mengalir keluar melalui batu-batu filter. Landasannya, serta pipa pembuangan yang terletak di bagian tengah. Dengan membuat vakum, perbedaan tekanan

6.

7.

diperbesar sehingga daya filtrasi ditingkatkan

6.Pres filter terdiri atas elemen-elemen filter (hingga mencapai 100 buah) yang berdiri tegak atau terletak mendatar, disusun secara berdampingan atau satu di atas yang lain. Elemen-elemen ini terbuat dari pelat-pelat beralur yang dilapisi kain filter dan disusun pada balok-balok luncur sehingga dapat digeser-geser. Dengan suatu sumbu giling atau perlengkapan hidraulik, pelat-pelat itu dipres menjadi satu diantara bagian alat yang diam (bagian kepala) dan bagian yang bergerak. Saluran masuk dan saluran keluar terdapat dibagian kepala (untuk sistem tertutup) atau saluran keluarnya di samping pelat-pelat (untuk sistem terbuka).

7.Filter putar terdiri atas sebuah tromol ayak yang berputar lambat dan terbagi dalam sel-sel. Kain filter direntangkan pada permukaan tromol dan bagian bawah tromol tercelup di dalam bak berisi suspensi yang harus dipisahkan. Putaran dikontrol oleh bagian pengendali yang tidak bergerak di pusat. Dalam satu kali putaran, pada setiap sel berlangsung berturut-turut:penghisapan suspensi dan pembentukan kue filter

8.Alat-alat sentrifugasi filtrasi yang paling sederhana dan bekerja secara tidak kontinu, terdiri atas sebuah keranjang ayak yang berputar cepat di dalam sebuah rumah. Keranjang tersebut dapat terpasang vertikal (alat

8.

sentrifugasi ayun) atau horizontal (alat sentrifugasi kupas) dan sisi dalamnya dilapis dengan media filter. Keranjang dapat digerakkan dengan listrik atau secara hidraulik, secara langsung atau melalui sebuah kopling penggerak awal.

2. Sentrifugasi

Pemisahan suspensi dalam juklah sedikit, dapat dilakukan dengan sentrifugasi. Sentrifugasi digunakan untuk memisahkan padtan yang ukuranya cukup kecil dan tersebar maerata dalam ciran. Volum campuran yang akan dipisahkan bviasanya sedikit sehingga tidak mungkin unatuk disaring. Campuran yang akan dipisahkan dimasukkan dalam tabung , kemudian tabung dimasukkan kedalam alat sentrifugasi. Slain itu, digunakan tabung lain yangberisi cairan sebagai penyeimbang. Di dalam alat sentrifugasi, tabung

1.General Purpose Centrifuge

2.Micro Centrifuge

3.Speciality Centrifuge

1.

2.

1.Model biasanya adalah tabletop (bisa diletakkan di atas meja) yang dirancang untuk pemisahan sampel urine, serum atau cairan lain dari bahan padat yang tidak larut. Centrifuge ini biasanya berkecepatan 0-3000 rpm, dan bisa menampung sampel dari 5-100 ml.

2.Atau disebut juga microfuges, memutar microtubes khusus pada kecepatan tinggi. Volume micotubes berkisar 0.5-2.0 ml.

3.Yaitu centrifuge yang dipakai untuk keperluan yang lebih spesifik. Seperti microhematocrit centrifuges dan blood bank centrifuges, yang dirancang untuk pemakaian spesifik di laboratorium klinik. Microhematocrit centrifuge adalah merupakan variasi dari microcentrifuge yang dapat menampung sampel kapiler untuk pengukuran volume hematocrit pack cell, sedangkan Blood Bank Centrifuge adalah centrifuge yang dipakai di bank darah dan serologi yang dirancang untuk memisahkan sampel serologis dalam tabung.

diputar dengan cepat. Karena adanya daya sentrifugal, maka padatan akan terkumpul di bagian bawah tabung sehingga memudahkan untuk dipisahkan dari cairan. 3.

4. Ekstraksi Ekstraksi yaitu suatu metode yang bertujuan untuk proses pemisahan dan pemekatan produk, metode ini ditujukan untuk memanen produk yang lifolitik baik yang merupakan produk ekstraselular, maupun produk yang dibebaskan setelah dilakukan penghancuran selEkstraksi adalah proses pemisahan suatu zat berdasarkan perbedaan kelarutannya terhadap dua cairan tidak saling larut yang berbeda, biasanya air dan yang lainnya pelarut organik.Proses ekstraksi dapat berlangsung pada:

1. Ekstraksi

1.Ekstraksi soxhlet

2.Skema alat untuk ekstraksi sederhana

1.

2.

1.Pada ekstraktor Soxhlet cairan akan menggejorok ke dalam labu setelah tinggi pelarut dalam selongsong sama dengan pipa sifon. Hal ini menyebabkan ada bagian sampel yang berkontak lebih lama dengan cairan daripada bagian lainnya. Sehingga sampel yang berada di bawah akan terekstraksi lebih banyak daripada bagian atas. Akibatnya ekstraksi menjadi tidak merata. Sementara pada ekstraktor Butt, pelarut langsung keluar menuju labu didih. Sampel berkontak dengan pelarut dalam waktu yang sama.Pada ekstraktor Soxhlet terdapat pipa sifon yang berkontak langsung dengan udara ruangan. Maka akan terjadi perpindahan panas dari pelarut panas di dalam pipa ke ruangan. Akibatnya suhu di dalam Soxhlet tidak merata. Sedangkan pada ekstraktor Butt, pelarut seluruhnya dilindungi oleh jaket uap yang mencegah perpindahan panas pelarut ke udara dalam ruangan.

Contoh ekstraksi pada bahan alami:Penyiapan bahan yang akan diekstrak dan plarut Selektivitas Pelarat hanya boleh melarutkan ekstrak yang diinginkan, bukan komponen-komponen lain dari bahan

parfum, untuk mendapatkan komponen dari bahan yang wangi.

2. Ekstraksi cair-cair atau dikenal juga dengan nama ekstraksi solven. Ekstraksi jenis ini merupakan proses yang umum digunakan dalam skala laboratorium maupun skala industri.

Leaching, adalah proses pemisahan kimia yang bertujuan untuk memisahkan suatu senyawa kimia dari matriks padatan ke dalam cairan

ekstraksi. Dalam praktik,terutama pada ekstraksi bahan-bahan alami, sering juga bahan lain (misalnya lemak, resin) ikut dibebaskan bersama-sama dengan ekstrak yang diinginkan. Dalam hal itu larutan ekstrak tercemar yang diperoleh harus dibersihkan, yaitu misalnya diekstraksi lagi dengan menggunakan pelarut kedua. Kelarutan Pelarut sedapat mungkin memiliki kemampuan melarutkan ekstrak yang besar (kebutuhan pelarut lebih sedikit). Kemampuan tidak saling bercampur Pada ekstraksi cair-cair, pelarut tidak boleh (atau hanya secara terbatas) larut dalam bahan ekstraksi. Kerapatan Terutama pada ekstraksi cair-cair, sedapat mungkin terdapat perbedaan kerapatan yang besar antara pelarut dan bahan ekstraksi. Hal ini dimaksudkan agar kedua fase dapat dengan mudah dipisahkan kembali setelah pencampuran (pemisahan dengan gaya berat). Bila beda kerapatannya kecil, seringkali pemisahan harus dilakukan dengan menggunakan gaya sentrifugal (misalnya dalam ekstraktor sentrifugal). Reaktivitas Pada umumnya pelarut tidak boleh menyebabkan perubahan secara kimia pada komponenkornponen bahan ekstarksi. Sebaliknya, dalam hal-hal tertentu diperlukan adanya reaksi kimia (misalnya pembentukan

garam) untuk mendapatkan selektivitas yang tinggi. Seringkali Ekstraksi juga disertai dengan reaksi kimia. Dalam hal ini bahan yang akan dipisahkan mutlak harus berada dalam bentuk larutan. Titik didih Karena ekstrak dan pelarut biasanya harus dipisahkan dengan cara penguapan, destilasi atau rektifikasi, maka titik didit kedua bahan itu tidak boleh terlalu dekat, dan keduanya tidak membentuk ascotrop.Ditinjau dari segi ekonomi, akan menguntungkan jika pada proses ekstraksi titik didih pelarut tidak terlalu tinggi (seperti juga halnya dengan panas penguapan

5. Evaporasi Evaporasi dilaksanakan dengan cara menguapkan sebagian dari pelarut pada titik didihnya, sehingga diperoleh larutan zat cair pekat yang konsentrasinya lebih tinggi. Uap yang terbentuk pada evaporasi biasanya hanya terdiri dari satu komponen, dan jika uapnya berupa campuran umumnya tidak diadakan usaha untuk memisahkan komponenkomponennya. Dalam evaporasi zat cair pekat merupakan produk

1.Evaporator

2.Submerged Combustion Evaporator

1.

1.Evaporator adalah sebuah alat yang berfungsi mengubah sebagian atau keseluruhan sebuah pelarut dari sebuah larutan dari bentuk cair menjadi uap.Evaporator mempunyai dua prinsip dasar, untuk menukar panas dan untuk memisahkan uap yang terbentuk dari cairan.Evaporator umumnya terdiri dari tiga bagian, yaitu penukar panas, bagian evaporasi (tempat di mana cairan mendidih lalu menguap), dan pemisah untuk memisahkan uap dari cairan lalu dimasukkan ke dalam kondenser (untuk diembunkan/kondensasi) atau ke peralatan lainnya.Hasil dari evaporator (produk yang diinginkan) biasanya dapat berupa padatan atau larutan berkonsentrasi.Larutan yang sudah dievaporasi bisa saja terdiri dari beberapa komponen volatil (mudah menguap).Evaporator

yang dipentingkan, sedangkan uapnya biasanya dikondensasikan dan dibuang.

2.

biasanya digunakan dalam industri kimia dan industri makanan. Pada industri kimia, contohnya garam diperoleh dari air asin jenuh (merupakan contoh dari proses pemurnian) dalam evaporator.Evaporator mengubah air menjadi uap, menyisakan residu mineral di dalam evaporator.Uap dikondensasikan menjadi air yang sudah dihilangkan garamnya.Pada sistem pendinginan, efek pendinginan diperoleh dari penyerapan panas oleh cairan pendingin yang menguap dengan cepat (penguapan membutuhkan energi panas).Evaporator juga digunakan untuk memproduksi air minum, memisahkannya dari air laut atau zat kontaminasi lain

2. Submerged Combustion Evaporator

Submerged Combustion Evaporator ( terendam pembakaran) , seperti namanya, adalah pembakaran gas atau bahan bakar minyak sedemikian rupa sehingga gas pembakaran panas produk yang dirilis di bawah permukaan cairan. Dengan cara ini, energi yang dilepaskan oleh proses pembakaran ditransfer melalui kontak langsung dengan cairan. Meskipun dimungkinkan untuk burner sendiri yang akan terendam, kebanyakan sistem diatur dengan burner di atas tingkat cair dan sistem knalpot terendam. gas buang dilepaskan ke dalam anulus antara downcomer dan draft tube. Ini mempromosikan baik pencampuran antara gas panas dan cairan dan menghasilkan sirkulasi intens cairan di dalam

tangki.Pembakaran terendam digunakan dalam dua kelas Evaporator, langsung dan tidak langsung. Pada yang pertama, digunakan untuk berkonsentrasi bahan korosif atau beracun. Dalam kedua, air dipanaskan yang, pada gilirannya, kemudian beredar di bank tabung berisi cairan yang akan menguap.Sedangkan keuntungan dari pembakaran terendam adalah adanya fouling atau korosi dan kemampuan untuk menangani cairan yang sangat kental atau cairan yang mengandung sampai 40% padatan, kelemahan adalah kontaminasi cairan dengan produk pembakaran.Pembakar Proprietary telah dikembangkan untuk aplikasi pembakaran terendam menggunakan berbagai bahan bakar cair atau gas. Persyaratan lengkap jelaga bebas pembakaran dalam volume ruang kecil dengan waktu tinggal rendah di atas tekanan atmosfer. Tinggi kecepatan pusaran-jenis pembakar bekerja memanfaatkan, untuk bahan bakar cair, resirkulasi gas panas untuk membantu penguapan bahan bakar. Beberapa pengaturan burner yang mungkin dengan baik downcomers terpisah atau umum.Karena gas intensif / kontak cairan, titik embun dari gas pembakaran dilepaskan mendekati dengan tekanan uap dari cairan (air) pada suhu operasi. Uap air dalam gas pembakaran akan mengembun di bawah titik embun (~ 60 ° C untuk gas alam dan 50 ° C untuk minyak gas) dan panas yang ditransfer ke cairan (air) akan melebihi nilai kalori yang lebih rendah dari bahan bakar. Pada

suhu air lebih tinggi efisiensi jatuh sampai suhu maksimum 90 ° C. Pada suhu ini semua masuk akal panas dalam gas pembakaran digunakan untuk menguapkan air untuk menjenuhkan gas.

6. Distilasi Suatu proses yang mana didalamnya terdapat liquid atau vapour yang dipisahkan berdasarkan fraksi kemurnian yang diinginkan dengan penambahan atau pengurangan panas.

1.Distillation2.Distilasi Sederhana3.Distilasi Fraksionisasi4.Destilasi Uap5.Destilasi Vakum6.Azeotrop7.Efektifitas Destilasi8.Distilasi Skala Industri

1. distillation2.distilasi sederhana

3.distilassi fraksionisasi

1.Untuk melakukan proses distilasi ada persyaratan yang harus dipenuhi yaitu perbedaan komposisi antara fase uap dengan fase cair. jika komposisi uap sama dengan fase cair maka proses distillasi tidak dapat dilakukan.Pada dunia perminyakan proses distilasi adalah proses yang paling utama. Distilasi dilakukan dalam sebuah distillation column untuk membagi fasa yang terkandung dalam crude oil untuk mendapatkan produk BBM dan Non BBM. Secara umum proses distilasi pada perminyakan adalah sama. Seluruh proses distilasi memerlukan peralatan peralatan yang digunakan untuk mendukungnya2.Distilasi SederhanaPada distilasi sederhana, dasar pemisahannya adalah perbedaan titik didih yang jauh atau dengan salah satu komponen bersifat volatil. Jika campuran dipanaskan maka komponen yang titik didihnya lebih rendah akan menguap lebih dulu. Selain perbedaan titik didih, juga perbedaan kevolatilan, yaitu kecenderungan sebuah substansi untuk menjadi gas. Distilasi ini dilakukan pada tekanan atmosfer. Aplikasi distilasi sederhana digunakan untuk memisahkan campuran air dan alkohol.

4.destilasi uap

5.destilasi vakum

6.azeotrop

3.Distilasi FraksionisasiFungsi distilasi fraksionasi adalah memisahkan komponen-komponen cair, dua atau lebih, dari suatu larutan berdasarkan perbedaan titik didihnya. Distilasi ini juga dapat digunakan untuk campuran dengan perbedaan titik didih kurang dari 20 °C dan bekerja pada tekanan atmosfer atau dengan tekanan rendah. Aplikasi dari distilasi jenis ini digunakan pada industri minyak mentah, untuk memisahkan komponen-komponen dalam minyak mentah.Perbedaan distilasi fraksionasi dan distilasi sederhana adalah adanya kolom fraksionasi.Di kolom ini terjadi pemanasan secara bertahap dengan suhu yang berbeda-beda pada setiap platnya. Pemanasan yang berbeda-beda ini bertujuan untuk pemurnian distilat yang lebih dari plat-plat di bawahnya Semakin ke atas, semakin tidak volatil cairannya.4.Destilasi UapDistilasi uap digunakan pada campuran senyawa-senyawa yang memiliki titik didih mencapai 200 °C atau lebih. Distilasi uap dapat menguapkan senyawa-senyawa ini dengan suhu mendekati 100 °C dalam tekanan atmosfer dengan menggunakan uap atau air mendidih. Sifat yang fundamental dari distilasi uap adalah dapat mendistilasi

7.efektifitas distilasi8.destilasi skala industry

campuran senyawa di bawah titik didih dari masing-masing senyawa campurannya. Selain itu distilasi uap dapat digunakan untuk campuran yang tidak larut dalam air di semua temperatur, tapi dapat didistilasi dengan air. Aplikasi dari distilasi uap adalah untuk mengekstrak beberapa produk alam seperti minyak eucalyptus dari eucalyptus, minyak sitrus dari lemon atau jeruk, dan untuk ekstraksi minyak parfum dari tumbuhan.Campuran dipanaskan melalui uap air yang dialirkan ke dalam campuran dan mungkin ditambah juga dengan pemanasan. Uap dari campuran akan naik ke atas menuju ke kondensor dan akhirnya masuk ke labu distilat.5.Destilasi VakumDistilasi vakum biasanya digunakan jika senyawa yang ingin didistilasi tidak stabil, dengan pengertian dapat terdekomposisi sebelum atau mendekati titik didihnya atau campuran yang memiliki titik didih di atas 150 °C. Metode distilasi ini tidak dapat digunakan pada pelarut dengan titik didih yang rendah jika kondensornya menggunakan air dingin, karena komponen yang menguap tidak dapat dikondensasi oleh air. Untuk mengurangi tekanan digunakan pompa vakum atau aspirator. Aspirator berfungsi sebagai penurun tekanan pada

sistem distilasi ini.6.AzeotropAzeotrop adalah campuran dari dua atau lebih komponen yang memiliki titik didih yang konstan. Azeotrop dapat menjadi gangguan yang menyebabkan hasil distilasi menjadi tidak maksimal. Komposisi dari azeotrope tetap konstan dalam pemberian atau penambahantekanan. Akan tetapi ketika tekanan total berubah, kedua titik didih dan komposisi dari azeotrop berubah. Sebagai akibatnya, azeotrop bukanlah komponen tetap, yang komposisinya harus selalu konstan dalam interval suhu dan tekanan, tetapi lebih ke campuran yang dihasilkan dari saling memengaruhi dalam kekuatan intramolekuler dalam larutan.Azeotrop dapat didistilasi dengan menggunakan tambahan pelarut tertentu, misalnya penambahan benzena atau toluena untuk memisahkan air. Air dan pelarut akan ditangkap oleh penangkap Dean-Stark. Air akan tetap tinggal di dasar penangkap dan pelarut akan kembali ke campuran dan memisahkan air lagi. Campuran azeotrop merupakan penyimpangan dari hukum Raoult.7.Efektifitas DestilasiSecara teori, hasil distilasi dapat mencapai 100% dengan cara menurunkan tekanan

hingga 1/10 tekanan atmosfer. Dapat pula dengan menggunakan distilasi azeotrop yang menggunakan penambahan pelarut organik dan dua distilasi tambahan, dan dengan menggunakan penggunaan cornmeal yang dapat menyerap air baik dalam bentuk cair atau uap pada kolom terakhir. Namun, secara praktek tidak ada distilasi yang mencapai 100%.8.Distilasi Skala IndustriUmumnya proses distilasi dalam skala industri dilakukan dalam menara, oleh karena itu unit proses dari distilasi ini sering disebut sebagaimenara distilasi (MD). Menara distilasi biasanya berukuran 2-5 meter dalam diameter dan tinggi berkisar antara 6-15 meter. Masukan dari menara distilasi biasanya berupa cair jenuh, yaitu cairan yang dengan berkurang tekanan sedikit saja sudah akan terbentuk uap dan memiliki dua arus keluaran, arus yang diatas adalah arus yang lebih volatil (mudah menguap) dan arus bawah yang terdiri dari komponen berat. Menara distilasi terbagi dalam 2 jenis kategori besar:1. Menara Distilasi tipe Stagewise, menara ini terdiri dari banyak piringan yang memungkinkan kesetimbangan terbagi-bagi dalam setiap piringannya, dan2. Menara Distilasi tipe Continous, yang

terdiri dari pengemasan dan kesetimbangan cair-gasnya terjadi di sepanjangkolom menara.

7. Kristalisasi

Kristalisasi merupakan peristiwa pembentukan kristal-kristal padat dalam suatu fase hmogen. Baik itu dalam pembuatan partikel padat di dalam uap seperti dalam pembuatan salju atau pembuatan partikel padat di dalam lelehan cair sebagaimana dalam pembuatan kristal tunggal yang besr maupun kristalisasi dari larutan cair misalnya pembuatan garam. Peristiwa kristalisasi di tandai dengan terbentuknya kristal padat.

1.Kristalisasi penguapan

1. 1.Kristalisasi penguapan dilakukan jika zat yang akan dipisahkan tahan terhadap panas dan titik bekunya lebih tinggi daripada titik didih pelarut. Selain dengan cara distilasi, garam juga bisa dipisahkan dari air dengan cara menguapkan airnya sampai habis sehingga yang tertinggal sebagai residu hanyalah garamnya. Kristalisasi penguapan dilakukan oleh para petani garam. Pada saat air pasang, tambak-tambak garam akan terisi air laut. Pada saat air surut maka air laut yang sudah mengisi tambak garam akan tetap berada di tempat itu. Adanya pengaruh sinar matahari mengakibatkan komponen air dari air laut dalam tambak akan menguap dan komponen garamnya akan tetap dalam larutan. Jika penguapan ini terus berlangsung, lama-kelamaan garam tersebut akan membentuk kristal-kristal garam tanpa harus menunggu sampai airnya habis. Kristalisasi pendinginan dilakukan dengan cara mendinginkan larutan. Pada saat suhu larutan turun, komponen zat yang memiliki titik beku lebih tinggi akan membeku terlebih dahulu, sementara zat lain masih larut sehingga keduanya dapat dipisahkan dengan cara penyaringan. Zat lain akan turun bersama pelarut sebagai filtrat, sedangkan zat padat tetap tinggal di atas saringan sebagai residu.

8. Kromatografi

Kromatografi adalah teknik untuk memisahkan campuran menjadi komponennya dengan bantuan perbedaan sifat fisik masing-masing komponen. Alat yang digunakan terdiri atas kolom yang di dalamnya diisikan fasa stasioner (padatan atau cairan). Campuran ditambahkan ke kolom dari ujung satu dan campuran akan bergerak dengan bantuan pengemban yang cocok (fasa mobil). Pemisahan dicapai oleh perbedaan laju turun masing-masing komponen dalam kolom, yang ditentukan oleh kekuatan adsorpsi atau koefisien partisi antara fasa mobil dan fasa diam (stationer).

1.Kromatografi penukar ion

2.Kromatografi filtrasi gel

3.Kromatografi afinitas1.

2.

1.Pada proses kolom ganda, air mentah mula-mula masuk ke dalam kolom penulcar kation. Di sini sernua kation yang terkandung dalam air (terutama ion kalsium, magnesium dan natrium) ditukar dengan ion hidrogen. Dalarn kolom berikutnya yang berisi penukar anion, maka anion (terutama ion khlorida, sulfat dan bikarbonat) ditukar dengan ion hidroksil. Ion hidrogen yang berasal dari penukar kation dan ion hidroksil dari penukar anion akan membentuk ikatan dan menghasilkan air.Setelah air terbentuk maka resin penukar ion harus diregenerasi. Pelaksanaan regenerasi pada proses kolorn ganda sangat sederhana. Ke dalam kolom penukar kation dialirkan asarn khlorida encer dan ke dalam kolom penukar anion dialirkan larutan natrium hidroksida encer. Regeneran yang berlebihan selanjutnya dibilas dengan air.Pada proses unggun campuran – kolom tunggal, resin penukar kation dan penukar anion dicampur menjadi satu dalam sebuah kolom tunggal. Dengan proses unggun campuran dapat dicapai tingkat kemurnian air yang jauh lebih tinggi daripada dengan proses kolom ganda. Sebaliknya, pada proses unggun campuran regenerasi resin penukar lebih kompleks.2.Kromatografi gel merupakan metode kromatografi baru, meliputi kromatografi eksklusi, kromatogeafi penyaring gel, dan kromatografi permeasi gel. Kromatografi ini paling mudah dimengerti dan paling mudah dikerjakan. Selain kesederhanaannya, teknik ini

3. sangat berguna. Metode ini dapat digunakan terhadap suatu cuplikan yang larut dan penggunaan utama kromatografi gel biasanya dalam salah satu dari tiga hal ini. Pertama, kromatografi gel sangat berguna untuk untk pemisahan spesies dengan berat molekul tinggi (BM >2000), terutama yang tak terionkan. Selain dariresolusi dari setiap makromolekuler seperti protein dan asam nukleat, kromatografi gel dapat digunakan untuk mendapatkan distribusi berat molekul dari polimer sintetis. Kedua, campuran sederhana dapat dipisahkan secara mudah dengan kromatografi gel, terutama jika penyusun campuran itu memiliki berat molekul yang sangat berbeda. Untuk hal ini dapat dilakukan dalam jumlah besar. Ketiga, kromatografi gel sangat cocok untuk kerja awal, pemisahan eksplorasi dari cuplikan yang tak diketahui. Pemisahan ini memberikan gambaran isi cuplikan, sehingga dapat diketahui dengan cepat apakah cuplikan itu memiliki berat molekul rendah atau berat molekul tinggi.

3. Pemurnian enzim atau protein menggunakan teknik kromatografi afinitas pada saat ini sangat populer dan menjadi pilihan utama. Pemurnian ini dilakukan berdasarkan afinitas enzim atau protein terhadap biomolekul lain (ligan), misalnya enzim terhadap inhibitor, substrat atau produknya, afinitas antibodi terhadap antigennya, atau afinitas hormon terhadap reseptornya

Prinsip kromatografi afinitas adalah pengikatan spesifik ligan dengan reseptor. Jadi, dalam kromatografi afinitas minimum harus ada dua senyawa yang berikatan spesifik2).Tujuan dari afinitas kromatografi adalah untuk memisahkan semua molekul dari kekhususan tertentu dari keseluruhan seluruh molekul dalam campuranPemurnian dengan teknik kromatografi afinitas disebut pemurnian satu tahap (one step purification) Dalam proses pemurnian satu tahap menggunakan kromatografi afinitas diperlukan interaksi spesifik antara protein rekombinan dengan suatu ligan.Dalam kasus ini. pemisahan terjadi karena interaksi-interaksi biokimiawi yang sangat spesifik. Fase diam mengandung gugus-gugus molekul yang hanya dapat menyerap sampel jika ada kondisi-kondisi yang terkait dengan muatan dan sterik tertentu pada sampel yang sesuai (sebagaimana dalam interaksi antara antigen dan antibodi).

9. Metode pengeringan

1.secara semprot(spray drying)

2.Fluidized bed dryer

3.Vacum dryer

4.Flash dryer1.

1.pengeringan semprot atau spray drying merupakan jenis pengeringan tertua dan sering dipakai dalam industry farmasi. Cara ini digunakan untuk mengubah pasta, bubur atau cairan dengan viskositas rendah menjadi padatan kering. Pengeringan dengan cara ini mampu meminimalisir interupsi karena selama bahan cair yang akan dikeringkan tersedia, maka proses pengeringan akan tetap berjalan secara kontinyu

5.Rotary dryer

6.Conduction dryer

2.

3.

4.

5.

dan produk berupa padatan kering akan terus terbentuk. Dalam beberapa kasus, pengeringan menggunakan cara ini dapat beroperasi selama bulan tanpa perlu dihentikan. Proses pengeringan semprot berlangsung dalam waktu yang sangat singkat, hanya beberapa milidetik hingga beberapa detik tergantung jenis peralatan dan kondisi pengeringan. Hal ini memberi keuntungan bagi bahan yang sensitif terhadap panas. Selain itu mengurangi resiko terjadinya korosi dan abrasi karena minimnya waktu kontak antara peralatan dengan bahan yang dikeringkan. Pengeringan dengan cara ini sangat cost-efective terutama untuk produk dalam jumlah besar selain bisa dioperasikan secara automatis dengan bantuan komputer. Keterbatasan pengeringan dengan cara ini ialah tak dapat digunakan untuk menghasilkan produk granul kering berukuran rata-rata diatas 200 µm.

2. Fluidized bed dryer adalah sistem pengeringan yang diperutukan bagi bahan berbobot relatif ringan, misalnya serbuk dan ganular. Prinsipnya bahan yang akan dikeringkan dialiri dengan udara panas yang terkontrol dengan volume dan tekanan tertentu, selanjutnya bagi bahan yang telah kering karena bobotnya sudah lebih ringan akan keluar dari ruang pengeringan menuju siklon untuk ditangkap dan dipisahkan dari udara, namun bagi bahan/material yang halus akan ditangkap oleh pulsejet bag filter. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam sistim fluidized bed dryer adalah pengaturan yang baik antara

6.

tekanan udara, tingkat perpindahan panas dan waktu pengeringan, sehingga tidak terjadi gesekan bahan saat proses pengeringan berlangsung. Penentuan dimensi ruang bakar, suhu yang diaplikasikan serta volume dan tekanan udara sangat menentukan keberhasilan proses pengeringan, sehingga perlu diketahui data pendukung untuk merancang sistim ini diantaranya kadar air input, kadar air output, kepadatan dan ukuran bahan, panas maksimum yang diizinkan serta sifat fisikokimianya. Metode ini cocok digunakan untuk serbuk, butiran, aglomerat, dan pelet dengan ukuran partikel rata-rata normal antara 50 dan 5.000 mikron. Kelebihan metode ini ialah perpindahan panas dan kontrol terhadap ukuran partikelnya lebih baik serta pencampuran yang lebih efisien.

3.akum ialah proses menghilangkan air dari suatu bahan, bersama dengan penggunaan panas maka vakum dapat menjadi suatu metode pengeringan yang efektif. Pengeringan dapat dicapai dalam suhu yang lebih rendah sehingga lebih hemat energi. Metode ini cocok untuk mengeringkan bahan yang sensitif terhadap panas atau bersifat volatil karena waktu pengeringannya yang singkat. Kelebihan yang lain dari pengeringan menggunakan vakum ialah dapat digunakan untuk mengeringkan bahan yang tak bisa dikeringkan jika terdapat kehadiran air. Sistem ini terdiri dari ruang vakum (bisa stationer atau berputar), pompa dengan katup dan gauge serta sumber panas. Proses pengeringan vakum sering

melibatkan beberapa langkah penerapan panas dan vakum. Mengurangi tekanan pada permukaan cairan akan membuat cairan tersebut menguap tanpa perlu diikuti kenaikan suhu. Ada dua tipe pengering vakum, yaitu Double cone Rotary Vacuum Dryer dan Cylindrical shell rotary vacuum dryer. Pada Double cone Rotary Vacuum Dryer ruang pengering dipasang pada poros yang berputar. Proses pengeringan melibatkan pemusingan dari ruang chamber yang memungkinkan gerakan jatuh turun. Pada Cylindrical shell rotary vacuum dryer, di dalam ruang pengering dipasangi dengan alat pemusing untuk mencampur dan mengaduk. Tipe ini digunakan biasanya untuk produksi batch dalam jumlah besar.

4.Flash Dryer adalah sebuah instalasi alat pengering yang digunakan untuk mengeringkan adonan basah dengan mendisintregasikan adonan tersebut kedalam bentuk serbuk dan mengeringkanya dengan mengalirkan udara panas secara berkelanjutan. Proses pengeringan yang terjadi di Flash dryer berlangsung dengan sangat cepat. kaan secara instan. Seperti asal katanya “flash” yang berarti kilat. Maka alat ini mengeringkan bahan yang dikeringkan dengan sangat cepat, dalam hitungan milisekon. Flash Dryer cocok digunakan untuk mengeringkan bahan yang sensitif terhadap panas.Flash Dryer tidak cocok digunakan untuk material yang dapat menyebabkan erosi pada alat dan berminyak.

5.bagian dalam alat yang berbentuk silindris ini, semacam sayap yang banyak. Melalui antara sayap-sayap tersebut dialirkan udara panas yang kering sementarasilinder pengering berputar. Dengan adanya sayap-sayap tersebut bahan seolah-olah diaduk sehinga pemanasan meratadan akhirnya diperoleh hasil yang lenih baik. Alat ini dilengkapi 2 silinder, yang satu ditempatkan di bagian dekat pemasukan bahan yang akan dikeringkan, dan yang satu lagi di bagian dekat tempat pengeluaran bahan hasil pengeringan. Masing- masingsilinder tersebut berhubungan dengan sayap-sayap (kipas) yang mengalirkan secara teratur udara panas disamping berfungsi pula sebagai pengaduk dalam proses pengeringan, sehingga dengan cara demikian pengeringan berlangsung merata.

6.Conduction Dryers dapat mengeringkan solutions, bubur, pasta, dan butiran yang mengandung pigmen, lempung, bahan kimia, batu bara halus, dan garam-garam, serta dapat juga digunakan untuk waktu retensi yang relatif singkat. Dryer atau pengering mengendalikan kecepatan pengeringan dan mengontrol waktu retensi.Tidak seperti pada sistem lain pengeringan dengan Conduction Dryers menggunakan suhu yang rendah. Kapasitas pengering dan kinerja tergantung pada area perpindahan panas yang tersedia dan kondisi operasi untuk produk tertentu. Waktu pengeringan dapat dengan

mudah disesuaikan dalam pengering tersebut. Perpindahan panas secara konduksi menjamin penguapan dan pengeringan.

10. Filtrasi dengan membran

Filtrasi menggunakan membran adalah prosedur yang dapat digunakan baik untuk pemekatan maupun untuk pemisahan berbagai molekul atau partikel yang berbeda. Di bawah tekanan hidrostatik, tekanan yang diberikan lebih besar dari tekanan osmotik larutan, partikel – partikel kecil akan melewati suatu membran

1. Mikro filtrasi (MF) 2. Ultra Filtrasi (UF) 3. Nano Filtration (NF)4. Reverse Osmosis (RO)

1. Mikro filtrasi (MF)

2. Ultra Filtrasi (UF)

1. Mikro filtrasi (MF)

Mikro filtrasi adalah proses yang mengurangi kadar polutan dari fluida ( liquid dan gas) dengan cara melewatkannya pada sebuah microporous membran. Membran mikrofiltrasi berukuran 0.1 sampai 1 mikron. Mikrofiltrasi tidak berbeda secara fundamental dengan reverse osmosis, ultra filtrasi ataupun nanofiltrasi,kecuali dalam hal ukuran partikel yang dihilangkannya.

2. Ultra Filtrasi (UF)

Ultrafiltrasi adalah variasi dari membran filtrasi dimana terjadi gaya dari liquid terhadap membran semi permeabel. Suspended solid dan cairan pekat dengan berat molekul yang besar, dapat tertahan, tetapi air dan cairan pekat dengan berat molekul pencemar yang kecil dapat melewati membran. Proses pemisahan menggunakan proses ultrafiltrasi biasanya digunakan di bidang industri dan penelitian untuk penjernihan air karena ukuran yang dapat diolah adalah air pekat yang mengandung makromolekul yang memiliki berat atom sekitar 103 - 106 Da (1 Da = 0,000714 gram). Pengolahan menggunakan Ultra filtrasi pada umumnya menggunakan membran berukuran 0.001 mikron – 0.01 mikron.

3. Nano Filtration (NF)

4. Reverse Osmosis (RO)

3. Nano Filtration (NF)

Nano filtrasi adalah proses pemisahan jika ultrafiltrasi dan mikrofiltrasi tidak dapat mengolah air seperti yang diharapkan. Nanofiltrasi dapat menghasilkan proses pemisahan yang sangat terjangkau secara ekonomis. Tetapi Nano filtrasi belum dapat mengolah mineral terlarut, warna dan salinasi air, sehingga air hasil olahan (permeate) masih mungkin mengandung ion monovalen dan larutan dengan pencemar yang memiliki berat molekul rendah seperti alkohol. Pengolahan menggunakan Nano filtrasi pada umumnya menggunakan membran berukuran 0.0001 mikron – 0.001 mikron4. Reverse Osmosis (RO) Reverse osmosis adalah proses pengolahan yang membutuhkan tekanan relatif tinggi, walaupun pada beberapa kasus dapat digunakan dalam tekanan rendah, hemat energi , menghasilkan air olahan yang dapat menyaring zat dengan molekul terkecil sekalipun yang tidak dapat diolah oleh proses Mikro filtrasi, ultra filtrasi dan nanofiltrasi. Reverse omosis memiliki kemampuan untuk mengurangi seluruh pencemar dissolved dan Suspended solid. Reverse osmosis pada umumnya digunakan pada proses desalinasi air laut.

11. Flotasi(pengapungan)

•Pengapungan adalah salah satu cara tradisional yangdigunakan dalam industri minuman beralkohol &pengolahan air limbah•Flotasi dibantu oleh daya apung sel danmenghasilkan buih yang kaya akan padatan(termasuk debris sel dan sel), sehingga produkalkohol menjadi bening•Penambahan surfaktan

Skala industri Cara Kerja FlotasiPemisahan dilakukan dengan menambahkan gelembung gas atauudara ke dalam fase cairan.Gelembung udara menempel pada partikel material dan gayabouyant dari kombinasi antara partikel dan gelembung udaracukup kuat untuk membuat parikel terangkat ke permukaan.