tugas persalinan patologi

17
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Angka kematian ibu ( AKI ) di Indonesia saat ini menjadi permasalahan yang sangat serius dan masih tertinggi di Asia. Diperkirakan setiap jam dua orang perempuan mengalami kematian karena hamil atau melahirkan akibat komplikasi pada masa hamil atau persalinan. AKI pada proses persalinan dan kehamilan cukup tinggi. Bahkan target dari Millenium Development Goals ( MDGs ) adalah menurunkan AKI di Indonesia sebanyak 75% pada tahun 2015. Dengan demikian ditargetkan penurunan hingga 102/100.000 kelahiran hidup pada 2015. Enam penyebab tingginya angka kematian ibu di Indonesia adalah perdarahan, eklampsia, aborsi tidak aman ( Unsafe abortion ), partus lama, dan infeksi. Faktor lain yang meningkatkan AKI adalah buruknya gizi perempuan, yang dikenal dengan kekurangan energi kronis ( KEK ) dan anemia. Persalinan dan kelahiran merupakan suatu kejadian fisiologis yang normal dalam kehidupan manusia. Lebih dari 80% proses persalinan berjalan normal, dan hanya 15-20% terjadi komplikasi persalinan. Namun jika tidak ditangani dengan baik, angka kejadian komplikasi tersebut dapat meningkat.

description

jein eka wirahmi

Transcript of tugas persalinan patologi

Page 1: tugas persalinan patologi

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Angka kematian ibu ( AKI ) di Indonesia saat ini menjadi permasalahan

yang sangat serius dan masih tertinggi di Asia. Diperkirakan setiap jam dua

orang perempuan mengalami kematian karena hamil atau melahirkan akibat

komplikasi pada masa hamil atau persalinan. AKI pada proses persalinan dan

kehamilan cukup tinggi. Bahkan target dari Millenium Development Goals

( MDGs ) adalah menurunkan AKI di Indonesia sebanyak 75% pada tahun

2015. Dengan demikian ditargetkan penurunan hingga 102/100.000 kelahiran

hidup pada 2015.

Enam penyebab tingginya angka kematian ibu di Indonesia adalah

perdarahan, eklampsia, aborsi tidak aman ( Unsafe abortion ), partus lama,

dan infeksi. Faktor lain yang meningkatkan AKI adalah buruknya gizi

perempuan, yang dikenal dengan kekurangan energi kronis ( KEK ) dan

anemia.

Persalinan dan kelahiran merupakan suatu kejadian fisiologis yang

normal dalam kehidupan manusia. Lebih dari 80% proses persalinan berjalan

normal, dan hanya 15-20% terjadi komplikasi persalinan. Namun jika tidak

ditangani dengan baik, angka kejadian komplikasi tersebut dapat meningkat.

Beberapa penyebab penyulit pada kala III adalah Atonia Uteri, Retensio

Plasenta, Emboli Air Ketuban, Robekan Jalan Lahir, Inversio Uteri,

Perdarahan Kala IV dan Syok Obstetrik.

Secara umum pengertian syok adalah suatu keadaan klinis yang akut

pada penderita, dimana berkurangnya darah dalam peredaran darah umum

dengan disertai gangguan perfusi dalam jaringan pada tingkat pembuluh-

pembuluh darah kapiler jaringan tubuh.

Syok Obstetri adalah syok yang dijumpai dalam kebidanan yang

disebabkan baik oleh perdarahan, trauma, atau sebab-sebab lainnya. Gejala

klinik syok pada umumnya sama yaitu tekanan darah menurun, nadi cepat

dan lemah, pucat, keringat dingin, sianosis jari-jari, sesak nafas, pengelihatan

Page 2: tugas persalinan patologi

kabur, gelisah, dan akhirnya oliguria/anuria. Klasifikasi syok antara lain syok

hipovolemik, syok sepsis (endatoxin shock), syok kardiogenik, dan syok

neurogenik. Ada beberapa penanganan kebidanan dalam menghadapi klien

yang mengalami syok – syok tersebut, dimana penanganan tersebut dapat

mengurangi angka kematian ibu dan anak dalam proses peesalinan.

2. Tujuan

Page 3: tugas persalinan patologi

BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian

Syok adalah ketidak seimbangan antara volume darah yang beredar dan

ketersediaan sistem vascular bed sehingga menyebabkan terjadinya:

a) Hipotensi

b) Penurunan atau pengurangan perfusi jaringan atau organ

c) Hipoksia sel

d) Perubahan metabolisme aerob menjadi anaerob.

Dengan demikian, dapat terjadi kompensasi peningkatan detak jantung

akibat menurunnya tekanan darah menuju jaringan. Jika ketidakseimbangan

tersebut terus berlangsung, akan terjadi:

a) Semakin menurunnya aliran 02 dan nutrisi menuju jaringan

b) Ketidakmampuan sistem sirkulasi unruk mengangkut CO2 dan hasil

maabolisme lainnya sehingga terjadi timbunan asam laktat dan asam

piruvat di jaringan tubuh dan menyebabkan asidosis metabolik

c) Rendahnya aliran 02 menuju jaringan akan menimbulkan metabolisme

anaerob yang akan menghasilkan produk samping yaitu imbunan asam

laktat dan timbunan asam piruvat. Dampak gagalnya siklus Kreb adalah

hipoksia sel yang terlalu lama yang menyebabkan terjadinya kerusakan

pada sistem enzim sel dan metabolisme sel.

Syok adalah suatu keadaan disebabkan gangguan sirkulasi darah ke

dalam jaringan sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi

jaringan dan tidak mampu mengeluarkan hasil metabolisme. Syok pada waktu

kehamilan mengakibatkan syok pula pada janin yang berada dalam

kandungan.

Syok obstetrik adalah syok yang dijumpai dalam kebidanan yang

disebabkan baik oleh perdarahan, trauma, atau sebab-sebab lainnya, dimana

terjadi gangguan sirkulasi darah ke dalam jaringan sehingga tidak dapat

Page 4: tugas persalinan patologi

memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi jaringan dan tidak mampu

mengeluarkan hasil metabolisme.

2. Jenis dan Etiologi

Peristiwa-peristiwa kebidanan yang menimbulkan syok antara lain :

a. Perdarahan

Perdarahan merupakan penyebab utama syok dalam kebidanan.

Perdarahan sampai syok antara lain : abortus, kehamilan ektopik, Mola

hidatitosa, gangguan pelepasan plasenta, Atonia uteri, plasenta previa,

rupture uteri.

b. Infeksi berat

Infeksi berat sebagai penyebab syok masih sering ditemukan

diantaranya adalah syok septik atau syok endotoksik dengan kuman

terseringnya yaitu gram negatif. Peristiwa infeksi yang dapat

menimbulkan syok adalah : abortus infeksiosus, febris puerperalis yang

berat, piolenefritis.

c. Solusio plasenta

Solusio plasenta yang berat selain karena perdarahan syok juga

terjadi karena inversio uteri, syok terjadi disamping karena perdarahan

juga bersifat neurogen karena tarikan kuat pada peritoneum, kedua

ligamentum infudibulo pelvikum, serta ligamentum rotundum.

d. Emboli air ketuban

Syok karena emboli air ketuban berlangsung sangat mendadak dan

berakhir dengan kematian. Penderita mendadak gelisah, sesak nafas,

kejang dan meninggal. Emboli air ketuban terjadi pada his yang kuat dan

ketuban telah pecah. Karena his yang kuat, air ketuban bersama

mekonium, rambut lanugo dan vernik kaseosa masuk kedalam sinus-

sinus dalam dinding uterus dan dibawa ke paru-paru.

e. Supine hipotensive syndrome

Supine hipotensive syndrome terjadi karena adanya tekanan vena

kava oleh rahim, sering terjadi pada kehamilan kembar, hidramnion dan

kehamilan trimester akhir.

Page 5: tugas persalinan patologi

Penyebab terjadinya syok dalam kebidanan berdasarkan dengan jenis syok

adalah :

a. Syok Hemoragik

Syok hemoragik terjadi akibat perdarahan pada kehamilan muda,

misalnya abortus, kehamilan ektopik dan penyakit trofoblas (mola

hidatidosa); perdarahan antepartum seperti plasenta previa, solusio

plasenta, rupture uteri, dan perdarahan pasca persalinan karena atonia uteri

dan laserasi jalan lahir.

b. Syok Neurologik

Syok neurologik terjadi karena rasa sakit yang berat disebabkan oleh

kehamilan ektopik yang terganggu, solusio plasenta, persalinan dengan

forceps atau persalinan letak sungsang di mana pembukaan serviks belum

lengkap, versi dalam yang kasar, firasat/tindakan crede, ruptura uteri,

inversio uteri yang akut, pengosongan uterus yang terlalu cepat (pecah

ketuban pada polihidramnion), dan penurunan tekanan tiba-tiba daerah

splanknik seperti pengangkatan tiba-tiba tumor ovarium yang sangat besar.

c. Syok Kardiogenik

Syok kardiogenik terjadi karena kontraksi otot jantungyang tidak

efektif yang disebabkan oleh infark otot jantung dan kegagalan jantung.

Sering dijumpai pada penyakit-penyakit katup jantung.

d. Syok Endotoksik/septik

Syok Endotoksik/septik penyebab utama adalah infeksi bakteri gram

nagatif. Sering dijumpai pada abortus septic, korioamnionitis, dan infeksi

pascapersalinan.

e. Syok Anafilaktik

Syok anafilaktik terjadi akibat alergi /hipersensitif terhadap obat-

obatan. Penyebab syok yang lain seperti emboli air ketuban, udara atau

trombus, komplikasi anastesi (sindroma Mendelson) dan Kombinasi

seperti pada abortus inkomplitus (hemoragik dan endotoksin) dan

kehamilan ektopik terganggu dan ruptur uteri (hemoragik dan neurogenik).

3. Tanda dan Gejala

Page 6: tugas persalinan patologi

Diagnosis syok jika terdapat atau gejala berikut :

- Nadi cepat dan lemah (110 kali permenit atau lebih).

- Tekanan darah yang rendah (sostolit kurang dari 90 mm Hg).

Tanda dan gejala lain dari syok meliputi :

- Pucat (khususnya pada kelopak mata bagian dalam).

- Keringat atau kulit yang terasa dingin dan lambat.

- Pernafasan yang cepat (30 kali per menit atau lebih).

- Gelisah, bingung atau hilangnya kesadaran.

- Urin yang sedikit (kurang dari 30 ml per jam).

- Sianosis jari-jari.

- Sesak nafas.

4. Patofisiologi

Tubuh manusia berespon terhadap perdarahan akut dengan cara

mengaktifkan 4 sistem major fisiologi tubuh: sistem hematologi, sistem

kardiovaskular, sistem renal dan sistem neuroendokrin.system hematologi

berespon kepada perdarahan hebat yag terjadi secara akut dengan

mengaktifkan cascade pembekuan darah dan mengkonstriksikan pembuluh

darah (dengan melepaskan thromboxane A2 lokal) dan membentuk sumbatan

immatur pada sumber perdarahan. Pembuluh darah yang rusak akan

mendedahkan lapisan kolagennya, yang secara subsekuen akan menyebabkan

deposisi fibrin dan stabilisasi dari subatan yang dibentuk.

Kurang lebih 24 jam diperlukan untuk pembentukan sumbatan fibrin

yang sempurna dan formasi matur. Sistem kardiovaskular awalnya berespon

kepada syok hipovolemik dengan meningkatkan denyut jantung, meninggikan

kontraktilitas myocard, dan mengkonstriksikan pembuluh darah jantung.

Respon ini timbul akibat peninggian pelepasan norepinefrin dan penurunan

tonus vagus (yang diregulasikan oleh baroreseptor yang terdapat pada arkus

karotid, arkus aorta, atrium kiri dan pembuluh darah paru. System

kardiovaskular juga merespon dengan mendistribusikan darah ke otak,

jantung, dan ginjal dan membawa darah dari kulit, otot, dan GI.

System urogenital (ginjal) merespon dengan stimulasi yang meningkatkan

Page 7: tugas persalinan patologi

pelepasan rennin dari apparatus justaglomerular. Dari pelepasan rennin

kemudian dip roses kemudian terjadi pembentukan angiotensi II yang

memiliki 2 efek utama yaitu memvasokontriksikan pembuluh darah dan

menstimulasi sekresi aldosterone pada kortex adrenal. Adrenal bertanggung

jawab pada reabsorpsi sodium secra aktif dan konservasi air.

System neuroendokrin merespon hemoragik syok dengan

meningkatkan sekresi ADH. ADH dilepaskan dari hipothalmus posterior

yang merespon pada penurunan tekanan darah dan penurunan pada

konsentrasi sodium. ADH secara langsung meningkatkan reabsorsi air dan

garam (NaCl) pada tubulus distal. Ductus colletivus dan the loop of Henle.

Patofisiology dari hipovolemik syok lebih banyak lagi dari pada yang

telah disebutkan . untuk mengexplore lebih dalam mengenai patofisiology,

referensi pada bibliography bias menjadi acuan. Mekanisme yang telah

dipaparkan cukup efektif untuk menjaga perfusi pada organ vital akibat

kehilangan darah yang banyak. Tanpa adanya resusitasi cairan dan darah serta

koreksi pada penyebab hemoragik syok, kardiak perfusi biasanya gagal dan

terjadi kegagalan multiple organ.

5. Penanganan/Penatalaksanaan

Prinsip pertama dalam penanganan kedaruratan medic dalam kebidanan

atau setiap kedaruratan adalah ABC yang terdiri atas menjaga saluran nafas

(airway), pernafasan (Breathing), dan sirkulasi darah (Circulation). JIka

situasi tersebut terjadi di luar Rumah Sakit, pasien harus dikirim ke rumah

sakit dengan segera dan aman.

a. Syok Hemoragik

Jika terjadi syok, tindakan yang harus segera dilakukan antara lain

sebagai berikut:

1) Cari dan hentikan segera penyebab perdarahan

2) Bersihkan saluran napas dan beri oksigen atau pasang selang

endotrakheal

3) Naikkan kaki ke atas untuk meningkatkan aliran darah ke sirkulasi

sentral

Page 8: tugas persalinan patologi

4) Pasang 2 set infuse atau lebih untuk transfuse, cairan infuse dan

obat-obat IV bagi pasien yang syok. Jika sulit mencari vena,

lakukan/pasang kanul intrafemoral.

5) Kembalikan volume darah dengan:

- Darah segar (whole blood) dengan cross-metched dari grup yang

sama, kalau tidak tersedia berikan darah O sebagai life-saving

- Larutan kristaloid: seperti ringer laktat, larutan garam fisiologis

atau glukosa 5%. Larutan-larutan ini mmempunyai waktu paruh

(half life) yang pendek dan pemberian yang berlebihan dapat

menyebabkan edema paru.

- Larutan koloid: dekstran 40 atau 70, fraksi protein plasma

(plasma protein fraction), atau plasma segar

6) Terapi obat-obatan

- Analgesik: morfin 10-15 mg IV jika ada rasa sakit, kerusakan

jaringan atau gelisah

- Kortikosteroid: hidrokortison 1 g atau deksametason 20 mg IV

pelan-pelan. Cara kerjanya masih kontroversial, dapat

menurunkan resistensi perifer dan meningkatkan kerja jantung

vdan meningkatkan perfusi jaringan

- Sodium bikarbonat: 100 mEq IV jika terdapat asidosis

- Vasopresor: untuk menaikkan tekanan darah dan

mempertahankan perfusi renal.

- Dopamin: 2,5 mg/kg/menit IV sebagai pilihan utama

- Beta-adrenergik stimulant: isoprenalin 1 mg dalam 500 ml

glukosa 5% IV infuse pelan-pelan.

7) Monitoring

- Central venous pressure (CVP): normal 10-12 cm air

- Nadi

- Tekanan darah

- Produksi urin

- Tekanan kaviler paru: normal 6-18 Torr

Page 9: tugas persalinan patologi

- Perbaikan klinik: pucat, sianosis, sesak, keringat dingin, dan

kesadaran

b. Syok Endotoksik (Syok Septik)

1) Penanganan Awal

Penanganan awal sangat penting untuk menyelamatkan jiwa pasien

a) Nilai kegawatan dengan melakukan pemeriksaan tanda vital

b) Cegah hipotermi dan miringkan kepala/tubuh pasien untuk

mencegah aspirasi muntahan. Jangan berikan sesuatu melalui

mulut untuk mencegah aspirasi

c) Bebaskan jalan nafas dan berikan oksigen melalui selang atau

masker dengan kecepatan 6 sampai 8 liter per menit.

d) Tinggikan tungkai untuk mebantu beban kerja jantung. Bila

setelah posisi tersebut ternyata pasien menjadi sesak atau

mengalami oedem paru maka kembalikan tungkai pada posisi

semula dan tinggikan tubuh atas untuk mengurangi tekanan

hidrostatik paru.

Bila hingga langkah akhir tersebut diatas, ternyata tak tampak secara

jelas perbaikan kondisi pasien atau minimnya ketersediaan pasokan

cairan dan medikamentosa atau adanya gangguan fungsi peralatan

yang dibutuhkan bagi upaya pertolongan lanjutan, sebaiknya pasien

dipindahkan ke ruang perawatan intensif atau disiapkan untuk

dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih lengkap.

c. Syok Kardiogenik

Uluran tangan sangat dibutuhkan untuk menyelamatkan pasien.

Letakkan pasien dalam posisi dorsal (terlentang) di atas lantai yang keras.

Dengan satu ibu jari satu tangan yang tertutup di atas sternum cukup

untuk memperbaiki keadaan, kemudian dilanjutkan dengan:

tindakan/langkah ABCDEF

A-Airway

Page 10: tugas persalinan patologi

Bersihkan jalan nafas dari muntah, darah, gigi, benda asing dan

lain-lain

Pertahankan jalan nafas dengan jalan:

Menarik mandibula dan lidah

Pasang airway

Intubasi endotrakeal secepat mungkin

B-Breathing

Lakukan salah satu dari tindakan berikut:

Respirasi mulut ke mulut

Pasang sungkup dan ambubag (balon resusitasi) dengan oksigen

100%

Pasang pipa endotrakeal dan lakukan ventilasi tyekanan positif

yang intermiten

C-Cardiac Massage

Dengan meletakkan kedua pergelangan tangan di atas sternum,

lengan dalam keadaan lurus (ekstensi) berikan tekanan dengan

seluruh berat badanke atas sternum.

Lakukan sampai pembuluh darah femoral dan carotid dapat

dipalpasi

Tekanan yang optimal 60 x/menit dengan pernafasan buatan 15x

atau 4:1

Page 11: tugas persalinan patologi

BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Syok Obstetri adalah syok yang dijumpai dalam kebidanan yang

disebabkan baik oleh perdarahan, trauma, atau sebab-sebab lainnya.

Klasifikasi Syok: Syok hipovolemik, syok sepsis (endatoxin shock), syok

kardiogenik, dan syok neurogenik.

Penanganan syok terbagi dua bagian yaitu:

a) Penanganan Awal

1) Mintalah bantuan, segera mobilisasi seluruh tenaga yang ada dan

siapkan fasilitas tindakan gawat darurat

2) Lakukan pemeriksaan secara cepat keadaan umum ibu dan harus

dipastikan bahwa jalan napas bebas.

3) Pantau tanda-tanda vital (nadi, tekanan darah, pernapasan dan suhu

tubuh)

4) Ibu tersebut dalam posisi miring untuk meminimalkan risiko

terjadinya aspirasi jika ia muntah dan untuk memeastikan jalan

napasnya terbuka.

5) Jagalah ibu tersebut tetap hangat tetapi jangan terlalu panas karena

hal ini akan menambah sirkulasi perifernya dan mengurangi aliran

darah ke organ vitalnya.

6) Naikan kaki untuk menambah jumlah darah yang kembali ke jantung

(jika memungkinkan tinggikan tempat tidur pada bagian kaki)

b) Penanganan Khusus

Mulailah infus intra vena. Darah diambil sebelum pemberian

cairan infus untuk pemeriksaan golongan darah dan uji kecocockan

(cross match), pemeriksaan hemoglobin, dan hematokrit. Jika

memungkinkan pemeriksaan darah lengkap termasuk trombosit, ureum,

kreatinin, pH darah dan elektrolit, faal hemostasis, dan uji pembekuan.

Page 12: tugas persalinan patologi