Tugas Pendidikan Kewarganegaraan Tentang Korupsi dan Pencegahannya

24
KORUPSI DAN UPAYA PEMBERANTASANNYA Oleh : Siti Nurjanah NIM : 1305115089 Dosen Pengampu : Alim Salamah, S.Pd.,M.Pd.

Transcript of Tugas Pendidikan Kewarganegaraan Tentang Korupsi dan Pencegahannya

Page 1: Tugas Pendidikan Kewarganegaraan Tentang Korupsi dan Pencegahannya

KORUPSI DAN UPAYA PEMBERANTASANNYA

Oleh : Siti NurjanahNIM : 1305115089

Dosen Pengampu : Alim Salamah, S.Pd.,M.Pd.

Page 2: Tugas Pendidikan Kewarganegaraan Tentang Korupsi dan Pencegahannya

Tindak pidana korupsi bisa dilakukan siapa saja, tak mengenal strata

pendidikan. Dari kurun waktu waktu, semakin banyak saja sejumlah

orang dengan gelar mentereng tersandung kasus korupsi

KORUPSITAK KENAL KASTA Mulai

dari..

Sampai..

Page 3: Tugas Pendidikan Kewarganegaraan Tentang Korupsi dan Pencegahannya

Apa itu KORUPSI

???

menurut Huntington (1968) adalah perilaku

pejabat publik yang menyimpang dari norma-norma yang diterima oleh masyarakat, dan perilaku menyimpang ini ditujukan dalam rangka memenuhi

kepentingan pribadi.

Menurut Dr. Kartini Kartono, korupsi

adalah tingkah laku individu yang menggunakan wewenang dan jabatan guna mengeduk

keuntungan pribadi, merugikan

kepentingan umum.

Jadi dapat disimpulkan korupsi

merupakan perbuatan curang yang merugikan

Negara dan masyarakat luas dengan berbagai macam modus.

Korupsi berasal dari bahasa

latin, Corruptio-Corrumpere yang

artinya busuk, rusak,

menggoyahkan, memutarbalik atau

menyogok.

Page 4: Tugas Pendidikan Kewarganegaraan Tentang Korupsi dan Pencegahannya

Korupsi yang

terkait merugikan keuangan

Negara

MACAM-MACAM KORUPSI

Korupsi yang

terkait dengan suap-

menyuap

Korupsi yang

terkait dengan

pemerasan

Korupsi yang

terkait dengan

penggelapan dalam jabatan

Korupsi yang

terkait dengan

perbuatan curangKorupsi

yang terkait dengan

benturan kepentinga

n dalam pengadaan

Korupsi yang

terkait dengan

gratifikasi

Korupsi telah didefinisikan secara jelas oleh UU No 31 Tahun 1999 jo UU No 20 Tahun 2001 dalam pasal-pasalnya. Berdasarkan pasal-pasal tersebut, terdapat 33 jenis tindakan yang dapat dikategorikan sebagai korupsi. 33 tindakan tersebut dikategorikan ke dalam 7 kelompok yakni :

Page 5: Tugas Pendidikan Kewarganegaraan Tentang Korupsi dan Pencegahannya

1. Korupsi yang merugikan keuangan Negara dan hukuman beserta dendanya.Korupsi jenis ini dirumuskan dalam pasal 2 UU No. 31 Tahun 1999 jo. UU No. 20 Tahun 2001. Inilah salah satu pasal yang paling banyak dipakai untuk menjerat koruptor.* Kamu bisa mengkategorikan sebuah tindakan ke dalam korupsi jenis ini kalau memenuhi unsur-unsur :Setiap orang;* Memperkaya diri sendiri, orang lain atau suatu korporasi;* Dengan cara melawan hukum;* Dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara.Hukumannya :Penjara maksimal 20 tahun atau denda maksimal Rp. 1 Milyar

Page 6: Tugas Pendidikan Kewarganegaraan Tentang Korupsi dan Pencegahannya

2. Korupsi yang Terkait dengan Suap-menyuap.

Suap-menyuap merupakan salah satu contoh tindak pidana korupsi tanpa kerugian keuangan negara jika uang suapnya bukan berasal dari keuangan negara. Selebihnya dapat berupa ikut serta, membantu, menghalangi penyidikan perkara korupsi, pemalsuan dokumen untuk pemeriksaan administrasi, lalai dalam pengawasan, dll.Pasal 12 a UU No 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (UU PTPK), yang terkategori varian suap, vide Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP.

Hukumannya :

Dipidana dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 4  (empat) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun

pidana denda paling sedikit Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).

Page 7: Tugas Pendidikan Kewarganegaraan Tentang Korupsi dan Pencegahannya

3. Korupsi yang Terkait dengan

Penggelapan dalam Jabatan

Korupsi jenis ini adalah korupsi yang

berkaitan dengan penyalahgunaan

wewenang, kesempatan atau sarana

yang dimiliki karena jabatan atau

kedudukan.

Ini bisa dimasukkan ke dalam sebuah

tindakan korupsi kalau memenuhi unsur-

unsur :* Setiap orang;

* Dengan tujuan menguntungkan diri

sendiri atau orang lain atau suatu

korporasi;

* Menyalahgunakan wewenang,

kesempatan atau sarana ;

Yang ada padanya karena jabatan atau

kedudukan;

* Dapat merugikan keuangan negara atau

perekonomian negara.

Korupsi jenis ini diatur dalam

pasal 3 UU No.31 Tahun 1999 jo.

UU No. 20 Tahun 2001

HUKUMANNYA :Penjara maksimal 20 Tahun atau

denda maksimal Rp. 1 Milyar

Page 8: Tugas Pendidikan Kewarganegaraan Tentang Korupsi dan Pencegahannya

Korupsi jenis ini hampir sama dengan korupsi jenis sebelumya. Namun, kali ini pegawai negeri memeras dengan alasan uang atau pemberian illegal

ituadalah bagian dari peraturan atau hak dia, padahal kenyataannya tidak

demikian.Pada Pasal 12 huruf e UU No. 31

Tahun 1999 jo.UU No. 20 Tahun 2001 unsur - unsur yang termasuk yaitu

pegawai negeri atau penyelenggara negara, pada waktu menjalankan tugas, meminta atau menerima

pemberian, atau penyerahan barang, seolah - olah merupakan utang

kepada dirinya, dan diketahui bahwa hal itu tersebut merupakan utang.

4. Korupsi yang Berkaitan dengan Pemerasan

*Hukumannya

penjara maksimal

20 tahun atau

denda maksimal Rp

1 milyar

Page 9: Tugas Pendidikan Kewarganegaraan Tentang Korupsi dan Pencegahannya

5. Korupsi yang Terkait Perbuatan

Curang

a.  Pemborong berbuat curang

adalah korupsi;

b.  Pengawas proyek membiarkan

perbuatan curang adalah korupsi;

c.  Rekanan TNI/Polri berbuat curang

adalah korupsi;

d.  Pengawas rekanan TNI/Polri

berbuat curang adalah korupsi;

e.  Penerima barang TNI/Polri

membiarkan perbuatan curang

adalah korupsi;

f.  Pegawai negeri menyerobot tanah

negara sehingga merugikan orang

lain adalah korupsi;

Barang siapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum, dengan memakai nama palsu atau martabat palsu, dengan tipu muslihat, ataupun rangkaian kebohongan, menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya, atau supaya memberi hutang maupun menghapuskan piutang, diancam karena penipuan dengan pidana penjara paling lama empat tahun.korupsi;

Page 10: Tugas Pendidikan Kewarganegaraan Tentang Korupsi dan Pencegahannya

6. KORUPSI YANG TERKAIT DENGAN GRATIFIKSI

 Pasal 12B ayat (1) UU No. 31

Tahun 1999 juncto UU No. 20

Tahun 2001. "Setiap gratifikasi

kepada pegawai negeri atau

penyelenggara negara

dianggap pemberian suap,

apabila berhubungan dengan

jabatannya dan yang

berlawanan dengan kewajiban

atau tugasnya, dengan

ketentuan sebagai berikut..."

Gratifikasi atau pemberian hadiah berubah menjadi suatu yang perbuatan pidana suap khususnya pada seorang Penyelenggara Negara atau Pegawai Negeri adalah pada saat Penyelenggara Negara atau Pegawai Negeri tersebut melakukan tindakan menerima suatu gratifikasi atau pemberian hadiah dari pihak manapun sepanjang pemberian tersebut diberikan berhubungan dengan jabatan atau pekerjaannya. 

Page 11: Tugas Pendidikan Kewarganegaraan Tentang Korupsi dan Pencegahannya

7. KORUPSI YANG TERKAIT DENGAN BENTURAN DALAM PENGADAAN

Pegawai negeri turut serta dalam pengadaan yang diurusnya adalah KORUPSI.1. Pegawai negeri atau penyelenggara

negara2. Dengan sengaja3. Langsung atau tidak langsung turut

serta dalam pemborongan pengadaan atau persewaan

4. Pada saat dilakukan perbuatan untuk seluruh atau sebagian ditugaskan untuk mengurus atau mengawasinya

Pasal 12 huruf i UU 31/1999 jo UU 20/2001

Dipidana dg pidana penjara

seumur hidup atau pidana

penjara paling singkat 4

tahun dan paling lama 20

tahun dan pidana denda

paling sedikit Rp. 200 juta

dan paling banyak Rp. 1

milyar

Page 12: Tugas Pendidikan Kewarganegaraan Tentang Korupsi dan Pencegahannya

Apa Penyebab

Terjadinya

Korupsi…??

Tidak adanya tindakan hukum yang tegas

Page 13: Tugas Pendidikan Kewarganegaraan Tentang Korupsi dan Pencegahannya

Kelemahan Pengajaran-pengajaran Agama dan

Etika

Page 14: Tugas Pendidikan Kewarganegaraan Tentang Korupsi dan Pencegahannya

Kurangnya

Pendidikan

Page 15: Tugas Pendidikan Kewarganegaraan Tentang Korupsi dan Pencegahannya

Adanya Banyak Kemiskinan

Page 16: Tugas Pendidikan Kewarganegaraan Tentang Korupsi dan Pencegahannya

GONE Theory

Dikemukakan oleh Jack Bologne

Faktor-faktor yang

menyebabkan terjadinya

korupsi ada 4, yakni :

Opportunities(kesempatan)

Needs (kebutuhan)

Exposures (pengungkapan)

Greeds

(keserakahan)

Page 17: Tugas Pendidikan Kewarganegaraan Tentang Korupsi dan Pencegahannya

Greeds (keserakahan) : berkaitan dengan

adanya perilaku serakah yang secara

potensial ada di dalam diri setiap

orang.Opportunities (kesempatan) : berkaitan dengankeadaan

organisasi atau instansi atau masyarakat yang

sedemikian rupa, sehingga terbuka kesempatan bagi

seseorang untuk melakukan kecurangan

Page 18: Tugas Pendidikan Kewarganegaraan Tentang Korupsi dan Pencegahannya

Needs (kebutuhan) : berkaitan dengan faktor-faktor yamg dibutuhkan oleh individu-individu untuk menunjang hidupnya yang wajar.

Exposures (pengungkapan) : berkaitan dengan tindakan atau konsekuensi yang dihadapi oleh pelaku kecurangan apabila pelaku diketemukan melakukan kecurangan.

Page 19: Tugas Pendidikan Kewarganegaraan Tentang Korupsi dan Pencegahannya

Upaya-Upaya

Pemberantasan Korupsi1.Konsep “carrot and

stick”.

Carrot adalah pendapatan netto pegawai negeri, TNI dan Polri yang cukup untuk hidup dengan standar sesuai

pendidikan, pengetahuan, kepemimpinan, pangkat dan martabatnya, sehingga dapat hidup layak bahkan cukup

untuk hidup dengan “gaya” dan “gagah”.

PNS

Stick adalah bila semua sudah dicukupi dan masih ada yang berani korupsi, maka hukumannya tidak

tanggung-tanggung, karena tidak ada alasan

sedikitpun untuk melakukan korupsi,

bilamana perlu dijatuhi hukuman mati.

HUKUMAN PENJARA

LEBIH LAMA

DENDA YANG LEBIH BESAR

Page 20: Tugas Pendidikan Kewarganegaraan Tentang Korupsi dan Pencegahannya

2. Gerakan Masyarakat

Anti Korupsi

Gerakan “Masyarakat Anti Korupsi” yaitu pemberantasan korupsi di Indonesia saat ini perlu adanya tekanan kuat dari masyarakat luas dengan mengefektifkan gerakan rakyat anti korupsi, LSM, ICW, Ulama NU dan Muhammadiyah ataupun ormas yang lain perlu bekerjasama dalam upaya memberantas korupsi, serta kemungkinan dibentuknya koalisi dari partai politik untuk melawan korupsi. Selama ini pemberantasan korupsi hanya dijadikan sebagai bahan kampanye untuk mencari dukungan saja tanpa ada realisasinya dari partai politik yang bersangkutan. Gerakan rakyat ini diperlukan untuk menekan pemerintah dan sekaligus memberikan dukungan moral agar pemerintah bangkit memberantas korupsi.

3. Gerakan

Moral

Gerakan “Moral” yang secara terus menerus mensosialisasikan bahwa korupsi adalah kejahatan besar bagi kemanusiaan yang melanggar harkat dan martabat manusia. Melalui gerakan moral diharapkan tercipta kondisi lingkungan sosial masyarakat yang sangat menolak, menentang, dan menghukum perbuatan korupsi dan akan menerima, mendukung, dan menghargai perilaku anti korupsi. Langkah ini antara lain dapat dilakukan melalui lembaga pendidikan, sehingga dapat terjangkau seluruh lapisan masyarakat terutama generasi muda sebagai langlah yang efektif membangun peradaban bangsa yang bersih dari moral korup.

Page 21: Tugas Pendidikan Kewarganegaraan Tentang Korupsi dan Pencegahannya

4. Gerakan PembersihanGerakan “Pembersihan” yaitu

menciptakan semua aparat hukum (Kepolisian, Kejaksaan, Pengadilan) yang bersih, jujur, disiplin, dan bertanggungjawab serta memiliki komitmen yang tinggi dan berani melakukan pemberantasan korupsi tanpa memandang status sosial untuk menegakkan hukum dan keadilan. Hal ini dapat dilakukan dengan membenahi sistem organisasi yang ada dengan menekankan prosedur structure follows strategy yaitu dengan menggambar struktur organisasi yang sudah ada terlebih dahulu kemudian menempatkan orang-orang sesuai posisinya masing-masing dalam struktur organisasi tersebut.

Page 22: Tugas Pendidikan Kewarganegaraan Tentang Korupsi dan Pencegahannya

5. Gerakan Pengefektifan

Birokrasi

Gerakan “Pengefektifan Birokrasi” yaitu dengan menyusutkan jumlah pegawai dalam pemerintahan agar didapat hasil kerja yang optimal dengan jalan menempatkan orang yang sesuai dengan kemampuan dan keahliannya. Dan apabila masih ada pegawai yang melakukan korupsi, dilakukan tindakan tegas dan keras kepada mereka yang telah terbukti bersalah

6. Menunjukkan Sikap Anti

Korupsi

Jujur Tanggu

ng Jawab

Bersikap

KritisSikap anti korupsi haruslah dimulai dari diri sendiri dan lingkungan keluarga. Dari dalam diri, sejak dini harus ditanamkan sikap jujur,

adil, terbuka dan mandiri. Dengan demikian, orang akan terhindar dari prilaku

yang merugikan orang lain demi kepentingan pribadi.

Page 23: Tugas Pendidikan Kewarganegaraan Tentang Korupsi dan Pencegahannya
Page 24: Tugas Pendidikan Kewarganegaraan Tentang Korupsi dan Pencegahannya

SEKIAN

TERIMA KASIH