tugas pedsos

22
TUGAS PEDIATRI SOSIAL Oleh : Margareta Grace G9911112091/ H-02-2013 Dessy Suci R G99121012/ I-10-2013 Okky Dita R G99121034/ I-12-2013 KEPANITERAAN KLINIK SMF / BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK

Transcript of tugas pedsos

Page 1: tugas pedsos

TUGAS PEDIATRI SOSIAL

Oleh :

Margareta Grace G9911112091/ H-02-2013

Dessy Suci R G99121012/ I-10-2013

Okky Dita R G99121034/ I-12-2013

KEPANITERAAN KLINIK SMF / BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK

FAKULTAS KEDOKTERAN UNS / RSUD Dr. MOEWARDI

SURAKARTA

2013

Page 2: tugas pedsos

1. Apakah imunisasi dan vaksinasi?

Imunisasi adalah suatu tindakan pemindahan atau transfer antibodi

secara pasif ke dalam tubuh manusia.

Vaksinasi adalah suatu tindakan yang sengaja memberikan paparan

dengan antigen yang berasal dari suatu patogen yang dapat merangsang

pembentukan imunitas (antibodi) dari sistem imun di dalam tubuh.

2. Sebutkan jenis vaksin bakterial hidup dan mati!

Vaksin bakterial hidup atau live attenuated merupakan

mikroorganisme bakteri yang hidup tetapi dilemahkan. Contohnya

adalah vaksin BCG, vaksin polio per oral.

Vaksin bakterial mati merupakan bakteri yang dibiakkan kemudian

dibuat inaktif dengan cara menambahkan bahan kimia. Contohnya

adalah vaksin DPT, vaksin pneumokokus, typhoid, polio inaktif.

3. a. Jelaskan perbedaan imunisasi depkes dan IDAI!

Jadwal imunisasi menurut Depkes: Baru lahir : HB0 + Polio(I) 1 bulan : BCG 2 bulan : HB + DPT(I) + Polio(II) 3 bulan : HB + DPT(II) + Polio(II) 4 bulan : HB + DPT(III) + Polio (IV) 9 bulan : campak

2

Page 3: tugas pedsos

Jadwal imunisasi menurut IDAI

Perbedaannya:

Pada Depkes, jadwal imunisasi disesuaikan dengan vaksin yang

disediakan dan diberikan oleh pemerintah.

Vaksin BCG menurut Depkes diberikan saat usia 1 bulan, sedangkan

menurut IDAI diberikan saat usia 2-3 bulan.

Jadwal imunisasi Depkes sesuai cakupan, sedangkan IDAI sesuai

dengan jumlah titer yang paling optimal.

b. Perbedaan imunisasi IDAI 2008 dan 2011

Pada pedoman tahun 2008 masih dibedakan antara vaksin PPI dan non

PPI. Sedangkan pada tahun 2011 semua diwajibkan untuk diberikan.

3

Page 4: tugas pedsos

4

Page 5: tugas pedsos

5

Page 6: tugas pedsos

4. Apa yang dimaksud dengan

a. Retardasi mental

Keterbelakangan mental atau lazim disebut retardasi mental (RM)

adalah suatu keadaan dengan intelegensia yang kurang (subnormal)

sejak masa perkembangan (sejak lahir atau masa anak-anak). Biasanya

terdapat perkembangan mental yang kurang secara keseluruhan, tetapi

gejala utama ialah intelegensi yang terbelakang. Retardasi mental

disebut juga oligofrenia (oligo=kurang, dan fren= jiwa) atau tuna

mental. Keadaan tersebut ditandai dengan fungsi kecerdasan umum

yang berada dibawah rata-rata dan disertai engan berkurangnya

kemampuan untuk menyesuaikan diri atau berperilaku adaptif.

b. Cerebral Palsy

Cerebral palsy adalah kelainan yang disebabkan oleh kerusakan otak

yang mengakibatkan kelainan pada fungsi gerak dan koordinasi,

psikologis dan kognitif sehingga mempengaruhi proses belajar

mengajar. Ini sesuai dengan teori yang disampaikan dalam The

American Academy of Cerebral Paslsy (Mohammad Efendi,

2006:118), “Cerebral Palsy adalah berbagai perubahan gerakan atau

fungsi motor tidak normal dan timbul sebagai akibat kecelakaan, luka,

atau penyakit susunan syaraf yang terdapat pada rongga tengkorak”.

Dari pengertian tersebut di atas, cerebral palsy dapat diartikan

gangguan fungsi gerak yang diakibatkan oleh kecelakaan, luka, atau

penyakit susunan syaraf yang terdapat pada rongga tengkorak.

c. KIPI

Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) adalah kejadian medik yang

berhubungan dengan imunisasi baik berupa efek vaksin ataupun efek

samping, toksisitas, reaksi sensitivitas, efek farmakologis, atau

kesalahan program, koinsidensi, reaksi suntikan, atau hubungan kausal

yang tidak dapat ditentukan. KIPI merupakan reaksi lokal maupun

sistemik yang tidak diinginkan setelah pemberian imunisasi, dimana

6

Page 7: tugas pedsos

gejala klinis dari KIPI ini dapat timbul secara cepat maupun secara

lambat.

5. Bagaimanakah respon imunitas pada vaksin mati dan hidup?

Respon imun adalah respon tubuh terhadap suatu antigen yang bertujuan

untuk mengeliminasi antigen tersebut. Terdapat dua macam pertahanan

tubuh yaitu (1) mekanisme pertahanan non spesifik yang artinya tidak

ditujukan hanya untuk satu macam antigen, tetapi untuk berbagai macam

antigen, dan (2) mekanisme pertahanan tubuh spesifik yang artinya

ditujukan khusus terhadap satu jenis antigen, terbentuknya antibodi lebih

cepat dan lebih banyak pada pemberian antigen berikutnya, hal ini

disebabkan telah terbentuknya sel memori pada pengenalan antigen

pertama kali.

Vaksin hidup dibuat dari virus atau bakteri liar penyebab penyakit yang

kemudian dilemahkan dengan cara pembiakan berulang-ulang. Supaya

dapat menimbulkan respon imun, vaksin hidup harus berkembang biak

atau bereplikasi di dalam tubuh resipien. Suatu dosis kecil virus atau

bakteri yang diberikan, yang kemudian mengadakan replikasi di dalam

tubuh dan meningkat jumlahnya sampai cukup besar untuk memberi

rangsangan suatu respon imun.

Vaksin mati atau inaktif dihasilkan dengan cara membiakkan bakteri atau

virus dalam media pembiakan kemudian dibuat tidak aktif dengan

penambahan bahan kimia yang biasanya formalin. Vaksin inaktif tidak

dapat hidup atau tidak dapat bereplikasi, maka seluruh dosis antigen

dimasukkan dalam suntikan. Vaksin mati selalu membutuhkan dosis

multipel. Pada umumnya, pada dosis pertama tidak menghasilkan imunitas

protektif, tetapi hanya memacu atau menyiapkan sistem imun. Respon

imun protektif baru timbul setelah dosis kedua atau ketiga.

7

Page 8: tugas pedsos

6. Sebutkan jenis vaksin berdasarkan sediaan dan cara pemberian!

a. BCG atau Bacille Calmete Guerin

Sediaan:

Pemberian: dosis 0,05 mL (<1 tahun) atau 0,1 mL (>1 tahun) secara

intradermal pada lengan kanan atas

b. Hepatitis B

Sediaan:

Pemberian: secara intramuskular dalam (neonatus di anterolateral

paha, anak dan dewasa di deltoid)

8

Page 9: tugas pedsos

c. DPT atau Difteria, Tetanus, Pertusis

Sediaan:

Pemberian: dosis 0,5 mL secara intramuskular

d. Poliomielitis

Sediaan:

Pemberian: OPV (Oral Polio Vaccine) diberikan 2 tetes secara per oral

9

Page 10: tugas pedsos

IPV ( Inactived Poliomyelitis Vaccine) diberikan dosis

0,5 mL secara injeksi subkutan

e. Campak

Sediaan:

Pemberian: dosis 0,5 mL secara subkutan

f. MMR atau Mumps, Measles, Rubella

Sediaan:

Pemberian: dosis 0,5 mL secara subkutan

10

Page 11: tugas pedsos

g. Hib (Haemophillus influenza tipe b)

Sediaan:

Pemberian: dosis 0,5 mL secara intramuskular

h. Tifoid

Sediaan:

Pemberian: dosis prefilled syringe 0,5 mL secara intramuskular

11

Page 12: tugas pedsos

i. Varisela

Sediaan:

Pemberian: dosis 0,5 mL secara subkutan

j. Hepatitis A

Sediaan:

Pemberian: dosis vial prefilled syringe 0,5 mL secara intramuskular

12

Page 13: tugas pedsos

k. Influenza

Sediaan:

Pemberian: secara intramuskular (anterolateral femur atau deltoid)

Dosis 6-35 bulan : 0,25mL

> 3 tahun : 0,5 mL

< 8 tahun diberikan 2 dosis dengan interval waktu

minimal 4 minggu, kemudian diulang setiap tahun

l. Pneumokokus

Sediaan:

Pemberian: dosis prefilled syringe 5 mL secara intramuskular

13

Page 14: tugas pedsos

m. Rotavirus

Sediaan:

Pemberian:Monovalen diberikan dosis 2x pada usia 6-12 minggu

dengan selang waktu 4 minggu, secara per oral

n. HPV (Human Papilloma Virus)

Sediaan:

Pemberian: untuk anak perempuan usia > 10 tahun

bivalen pada 0, 1, 6 bulan

kuadrivalen pada 0, 2, 6 bulan

dosis 0,5 mL secara intramuskular di deltoid

14

Page 15: tugas pedsos

7. Jelaskan kode pada sediaan vaksin!

Vaccine Vial Monitor (VVM) merupakan indikator paparan panas yang

melekat pada setiap vial vaksin yang digunakan untuk memantau vaksin

selama perjalanan maupun dalam penyimpanan. Semua vaksin program

imunisasi kecuali BCG telah dilengkapi dengan VVM.

Vaccine Vial Monitor (VVM) tidak mengukur potensi vaksin secara

langsung, namun memberikan informasi tentang layak tidaknya pemakaian

vaksin yang telah terkena paparan panas. Vaccine Vial Monitor (VVM)

mempunyai karakteristik yang berbeda, spesifik untuk tiap jenis vaksin.

Vaccine Vial Monitor (VVM) untuk vaksin polio tidak dapat digunakan

untuk vaksin Hb, begitu juga sebaliknya. Sedangkan cara membaca VVM

secara detail, menurut Getting started With Vaccine Vial Monitors (WHO,

2002) dapat dilihat pada tabel berikut :

Penting untuk diperhatikan, bahwa kualitas vaksin hanya dapat

dipertahankan jika vaksin disimpan dan ditangani dengan tepat mulai dari

pembuatan hingga penggunaan. Dan monitoring kualitas vaksin dapat

dilakukan secara cepat dengan melihat indikator VVM dan freeze tag atau

15

Page 16: tugas pedsos

freeze watch. Selain itu, untuk menjaga rantai dingin vaksin tetap terjaga

di perlukan termometer sebagai alat pemantau suhu pada lemari es (baik

dipasang didalam maupun diluar lemari)

8. Isi vaksin BCG ?

Kandungan vaksin BCG (Bacillus Calmette Guerin) : kuman Bacillus

Calmette purin yang masih hidup atau lemah.

16