tugas pato

3
Tipe-tipe Infeksi 1. Pengertian dari Infeksi lokal adalah infeksi yang melibatkan bakteri yang menyerang tubuh pada titik tertentu dan tetap di sana, mengalikan,sampai dihilangkan. Infeksi sistemik adalah Infeksi primer adalah Infeksi sekunder adalah Infeksi campuran adalah Infeksi subklinik adalah Infeksi subklinik adalah Infeksi bakterimia adalah Infeksi septikemia adalah Infeksi oportunistik adalah infeksi yang disebabkan oleh organisme yang biasanya tidak menyebabkan penyakit pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang normal, tetapi dapat menyerang orang dengan sistem kekebalan tubuh yang buruk. Mereka membutuhkan "kesempatan" untuk menginfeksi seseorang. Infeksi nosokomial adalah infeksi yang diperoleh dari rumah sakit adalah infeksi yang tidak diderita pasien saat masuk ke rumah sakit melainkan setelah ± 72 jam berada di tempat tersebut 2. Bakteri merupakan sel prokaryotik adalah dan jamur merupakan eukaryotik adalah Prokariota adalah makhluk hidup yang tidak memiliki membran inti sel (= karyon ), sedangkan eukariota memiliki membran inti sel. “Jamur” termasuk organisme eukariotik karena sel penyusunnya telah memiliki membran inti. Sel jamur juga memiliki dinding sel dari bahan kitin (chitine) yang merupakan polimer karbohidrat mengandung nitrogen. Zat ini juga terdapat pada eksoskeleton hewan arthropoda, seperti laba-laba dan serangga. Senyawa kitin bersifat kuat, tetapi fleksibel. Ini berbeda dengan tumbuhan umum yang dinding selnya tersusun dari selulosa dan bersifat kaku. 3. Prinsip tahap pengolahan jaringan Dehidrasi Klirirng Impregnasi Embedding 1. Kolonisasi Merupakan suatu proses dimana benih mikroorganisme menjadi flora yang menetap/flora residen. Mikroorganisme bisa tumbuh dan berkembang biak tetapi tidak dapat menimbulkan penyakit. Infeksi terjadi ketika mikroorganisme yang menetap tadi sukses menginvasi/menyerang bagian tubuh host/manusia yang sistem pertahanannya tidak efektif dan patogen menyebabkan kerusakan jaringan. 2. Infeksi lokal Infeksi lokal merupakan infeksi yang bersifat spesifik dan terbatas pada bagian tubuh dimana mikroorganisme tinggal. 3. Infeksi sistemik Infeksi sietemik terjadi bila mikroorganisme menyebar ke bagian tubuh yang lain dan menimbulkan kerusakan. 4. Bakterimia Bakterimia terjadi ketika dalam darah ditemukan adanya bakteri. 5. Septikemia

description

patologi

Transcript of tugas pato

Page 1: tugas pato

Tipe-tipe Infeksi

1. Pengertian dari Infeksi lokal adalah infeksi yang melibatkan bakteri yang menyerang tubuh pada titik tertentu dan tetap di sana,

mengalikan,sampai dihilangkan. Infeksi sistemik adalah Infeksi primer adalah Infeksi sekunder adalah Infeksi campuran adalah Infeksi subklinik adalah Infeksi subklinik adalah Infeksi bakterimia adalah Infeksi septikemia adalah Infeksi oportunistik adalah

 infeksi yang disebabkan oleh organisme yang biasanya tidak menyebabkan penyakit pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang normal, tetapi dapat menyerang orang dengan sistem kekebalan tubuh yang buruk. Mereka membutuhkan "kesempatan" untuk menginfeksi seseorang.

Infeksi nosokomial adalah infeksi yang diperoleh dari rumah sakit adalah infeksi yang tidak diderita pasien saat masuk ke rumah sakit melainkan setelah ± 72 jam berada di tempat tersebut

2. Bakteri merupakan sel prokaryotik adalah dan jamur merupakan eukaryotik adalahProkariota adalah makhluk hidup yang tidak memiliki membran inti sel (=karyon), sedangkan eukariota memiliki membran inti sel. “Jamur” termasuk organisme eukariotik karena sel penyusunnya telah memiliki membran inti. Sel jamur juga memiliki dinding sel dari bahan kitin (chitine) yang merupakan polimer karbohidrat mengandung nitrogen. Zat ini juga terdapat pada eksoskeleton hewan arthropoda, seperti laba-laba dan serangga. Senyawa kitin bersifat kuat, tetapi fleksibel. Ini berbeda dengan tumbuhan umum yang dinding selnya tersusun dari selulosa dan bersifat kaku.

3. Prinsip tahap pengolahan jaringan Dehidrasi Klirirng Impregnasi Embedding

1.              Kolonisasi

Merupakan suatu proses dimana benih mikroorganisme menjadi flora yang menetap/flora residen. Mikroorganisme bisa tumbuh dan

berkembang biak tetapi tidak dapat menimbulkan penyakit. Infeksi terjadi ketika mikroorganisme yang menetap tadi sukses

menginvasi/menyerang bagian tubuh host/manusia yang sistem pertahanannya tidak efektif dan patogen menyebabkan kerusakan jaringan.

2.              Infeksi lokal

Infeksi lokal merupakan infeksi yang bersifat spesifik dan terbatas pada bagian tubuh dimana mikroorganisme tinggal.

3.              Infeksi sistemik

Infeksi sietemik terjadi bila mikroorganisme menyebar ke bagian tubuh yang lain dan menimbulkan kerusakan.

4.              Bakterimia

Bakterimia terjadi ketika dalam darah ditemukan adanya bakteri.

5.              Septikemia

Septikemia merupakan multiplikasi bakteri dalam darah sebagai hasil dari infeksi sistemik.

6.      Infeksi akut

Infeksi akut merupakan  infeksi yang muncul dalam waktu singkat

7.              Infeksi kronik

Infeksi kronik merupakan infeksi yang terjadi secara lambat dalam periode yang lama (dalam hitungan bulan sampai tahun)

PENGOLAHAN JARINGAN

TujuanJaringan yang telah difiksasi dan dipotong-potong menurut ukuran semestinya serta telah dimasukkan ke dalam kaset,selanjutny di “olah” sehingga berubah menjadi jaringan yang padat dan kaku agar dapat dipotong amat tipis,4-6 mikron menggunakan alat pemotong yang disebut mikrotom.

Page 2: tugas pato

Tahap-tahap “pengolahan” jaringan

1. Dehidrasi2. Penjernihan (clearing)3. Impregnasi4. Penanaman “ embedding

DEHIDRASI

Tindakan ini bertujuan mengeluarkan air dari dalam jaringan.Akibat fiksasi jaringan di dalam formalin 10%, maka jaringan mengandung banyak air.Hal ini menghalangi impregnasi (penyusupan) lilin parafin ke dalam jaringan.Agar impregnasi berjalan baik, maka terlebih dahulu air dikeluarkan dari jaringan:dengan cara merendam jaringan di dalam larutan yang dapat menarik air keluar.Umumnya digunakan ALKOHOL sebagai penarik air (dehidratyng agent atau dehydrant)

PENJERNIHAN

Setelah dilakukan dehidrasi, maka jaringan telah dibebaskan dari air, tapi jadi mengandung alkohol.

Lilin parafin bersifat tidak dapat larut dalam alkohol,maka impregnasi masih tidak dapat berlangsung baik.

Oleh karena itu perlu suatu larutan yang dapat bercampur baik dengan alkohol maupun dengan lilin parafin sebagai PERANTARA, sehingga impregnasi dapat berlangsung.

Umumnya dipilih larutan BENZOL sebagai “perantara”

Larutan BEZOL dapat menaikkan indeks refraksi jaringan, sehingga jaringan mejnadi lebih transparan/jernih.

Larutan benzol ini disebut sebagai “CLEARING AGENT”.

IMPREGNASI LILIN PARAFIN

Yaitu menyusupnya LILIN PARAFIN ke dalam jaringan menggantikan BENZOL yang telah ada di dalam jaringan.Ketiga tahap (DEHIDRASI, PENJERNIHAN, IMPREGNASI) berjalan dalam keadaan suhu sekitar 60-65 derajat Celcius, terutama untuk mencairkan lilin parafin dan memudahkan penyusupan.Bila jaringan yang mengandung lilin parafin didinginkan, maka jaringan menjadi kaku.

Penanaman (EMBEDDING) JaringanJaringan yang mengandung lilin parafin tersebut dimasukkan/ditanam di dalam cairan lilin parafin panas yang disediakan dalam kotak-kotak kecil serupa kotak pencetak es.Bila di dinginkan maka terbentuklah blok parafin yang mengandung jaringan di dalamnya.Tahap dehidrasi selain alkohol dapat pula dipakai bahan lain sebagai dehidrant, contoh:

Aceton

Pyridine

Dioxane

Butanol

isopropanolTahap Penjernihan, bahan lain yang dapat di pakai sebagai “Clearing agent” adalah:

Xylene

Toulene

Chloroform

Cedar wood oil