Tugas Paper PBDV

6

Click here to load reader

Transcript of Tugas Paper PBDV

Page 1: Tugas Paper PBDV

Karakteristik Granit Pada Batuan Dasar Sebagai Reservoar

oleh :

Muhammad Riefaldy 270110090081

Mahasiswa Fakultas Teknik Geologi, Universitas Padjadjaran, Jatinangor.

2012

Granite

Granit adalah jenis batuan intrusif, felsik, igneus yang umum dan banyak ditemukan. Granit kebanyakan besar, keras dan kuat, dan oleh karena itu banyak digunakan sebagai batuan untuk konstruksi. Kepadatan rata-rata granit adalah 2,75 gr/cm³ dengan jangkauan antara 1,74 dan 2,80. Kata granit berasal dari bahasa Latin granum.

Dalam bidang industri dan rekayasa, granit banyak dipakai sebagai bidang acuan dalam berbagai pengukuran dan alat pengukur. Hal ini dikarenakan granit bersifat kedap air, kaku (rigid), non-higroskopis dan memiliki koefisien ekspansi termal yang sangat rendah. Salah satu penerapannya adalah pada mesin pengukur koordinat (Coordinate Measuring Machine).

Batuan Dasar

Istilah batuan dasar memiliki banyak definisi yang masing-amasing berbeda dari setiap geologist tergantung pada suatu cekungan sedimen yang sedang didiskusikan dan juga pengalaman seseorang pada daerah tersebut. Kebanyakan dari kita mengartikan bahwa batuan dasar adalah batuan metamorf atau batuan beku (berdasarkan umur) yang memiliki kontak tidak selaras dengan susunan sedimen diatasnya. (Landes et al, 1960).

Reservoar

Reservoir merupakan suatu tempat terakumulasi/terkumpulnya fluida hidrokarbon, yang terdiri dari minyak dan gas, dan air. Proses bisa terjadinya akumulasi minyak bumi di bawah permukaan haruslah memenuhi beberapa persyaratan, yang merupakan unsur-unsur suatu reservoir minyak bumi.

Unsur-unsur yang menyusun reservoir adalah sebagai berikut : 

1. Batuan reservoir, sebagai wadah yang diisi dan dijenuhi oleh minyak bumi, gas bumi atau keduanya. Biasanya batuan reservoir berupa lapisan batuan yang porous dan permeable. 

2. Lapisan penutup (cap rock), yaitu suatu lapisan batuan yang bersifat impermeable, yang terdapat pada bagian atas suatu reservoir, sehingga berfungsi sebagai penyekat fluida reservoir. 

3. Perangkap reservoir (reservoir trap), merupakan suatu unsur pembentuk reservoir yang berupa suatu sinklin, yakni suatu bentuk cekungan, dimana nantinya akan terisi fluida, yang secara urutannya dari atas ke bawah adalah fasa gas, minyak dan air. 

Page 2: Tugas Paper PBDV

Granit Pada Batuan Dasar Sebagai Reservoar

Granit Pada Dayung

Sistem fracture pada dayung berkembang dengan baik dan unit-unit yang menyusun terdiri dari Formasi Talang Akar Tersier, Granite Wash, Karbonat Permian, dan Intrusi Granit.

Granit-granit memiliki sejarah yang kompleks dengan berawal Jurassic (170- 205+/- mya; argon) sebagai granit tipe S-A1 hingga granodiorit. Begitu pula dengan intrusi yang terdapat didaerah ini. Intrusi-intrusi ini dipengaruhi oleh satu hingga dua proses hydrothermal yang telah didokumentasikan pada51+/- and 11 +/- mya (argon).

Intrusi magmatic dan selanjutnya pengaruh hydrothermal pada kontak metasomatis aurole pada karbonat berpotongan jelas pada sumur Dayung-9. Proses hydrothermal yang paling sering terjadi diketahui pada 11 juta tahun yang lalu. Secara litologi granite memiliki tekstur holokristalin dan terdiri dari kuarsa yang halus hingga kasar, plagioklas dan feldspar ortoklas dengan beberapa biotite dan sedikit muskovit hadir. Granit-granit juga memiliki tekstur idiomorf hingga porfiritik dan juga beberapa poikilitik.

Pada suatu waktu terjadi suatu proses yang membentuk breksi kuarsa dengan feldspar yang terleching. Waktu ini diperkirakan menimbulkan suatu kehadiran alterasi serisit yang luas pada granit. Ini dihasilkan karena larutan fluida hydrothermal menyisip sepanjang rekahan granit. Serisit dan feldspar adalah target utama dari proses disolusi ini, karena dapat mengindikasikan dimana daerah dengan intensitas fracture yang tinggi. Daerah itu juga dapat disebut dengan suatu daerha yang mengalami pelapukan dan mengakibatkan terbentuknya porositas yang lebih dari 15%. Beberapa data core menunjukan bukti jelas dari breksiasi dan alterasi hydrothermal. Dayung telah mengalami aktifitas hydrothermal yang cukup kuat dengan proses terakhir yang diketahui pada 17 juta tahun yang lalu, yang mana mengikut sertakan formasi dari pipa-pipa breksi.

Produk utama dari alterasi ini adalah sericit yang muncul sebagai pengganti dari perthit dan plagioklas. Disolusi selanjutnya dari serisit (mencakup mika seperti biotit dan muskovit) dan feldspar sepanjang dinding rekahan yang menimbulkan larutan sepanjang rekahan.

Ini terkadang disebut dengan vuggy dan atau rekahan yang produktif dan berciri terhubung dengan baik natar rongganya. Beberapa zona merupakn bekas terjadinya proses leaching yang baik dan menyisakan breksi kuarsa-serisit. Breksi-breksi ini lah yang memiliki porositas yang tinggi ditambah dengan porositas fracture yang berkisar 5% bahkan terkadang >10%.

Granit pada daerah Sumpal

Basement sebelum tersier pada daerah Sumpal terdiri dari granodiorit, granit, slate, filit, batugamping dan marmer. Basement tersier ini meiliki umur devon - kretaseus.

Granit dan granit wash berperan penting dalam beberapa lapangan yang mengandung gas. Porositas khususnya merupakan mikroporositas sekunder dan terbentuk dari alterasi hydrothermal dan mungkin karena interaksi CO2. Porositas tambahan diakibatkan dari disolusi subareal. Kecepatan aliran yang tinggi telah diamati dari sumur Dayung dan Bungkal. Porositas adalah vuggy dan cavernous yang terbentuk dari proses pengkarst-an. Fracture normal berperan seignifikan pada tipe reservoir ini.

Pada argilit dan filit, hanya porositas minor yang telah terbentuk dari alterasi hydrothermal dimana banyak terdapat feldspar. Kemampuan produksi sangat tergantung pada keterdapatan fracture. Penemuan hidrokarbon pada batuan sebelum tersier membawa gaya baru untuk prospek hidrokarbon seperti yang ditemukan pada paparan benua Vietnam Selatan.

Lapangan gas Sumpal memiliki sejarah tektonik yang rumit. Berbagai tektonik telah terjadi dari waktu ke waktu yang menghasilkan struktur yang besar dengan munculnya batuan beku granitic serta sedimen baik yang termetamorfkan maupun yang tidak. Peristiwa yang sama terjadi sehingga menciptakan system

Page 3: Tugas Paper PBDV

fracture yang luar biasa yang berhubungan dengan karakteristik dari reservoir itu sendiri.Basement yang merekah dipertimbangkan sebagai reservoir utama pada Sumpal seperti yang ditemukan di cekungan Cuu Long (Vo et al.,1997).

Suhu pada bagian bawah lobang dengan kedalaman sekitar 2800 m bervariasi dari 300o hingga 350o F. Suhu dan gradient geothermal pada daerah Sumpal telah diterapkan pada penentuan jenis dari lintasan kabel log pad area tersebut. Suhu ini jauh lebih tinggi dibandingkan suhu pada lapangan Bach Ho, Vietnam yang memiliki suhu sekitar 311°F pada kedalaman 3800 m (Korolevet al., 1997).

Granit pada daerah Ruby

Batuan dasar pada daerah Cekungan Cuu Long disusun oleh Granit berumur Jurasic tengah – Kretaseus atas dan batolit granodiorit. Mereka muncul sebagai metamorfisme lemah (San et al., 1991).

Basemen Granit yang terekahkan dan terlapukan serta granodiorit yang memiliki sifat yang sama dan Formasi batupasir Bach Ho yang berumur Miosen bawah adalah urutan yang paling produktif pada Lapangan Ruby (Ramachandran and Thuy, 1998). Volkanik Basaltik yang terekahkan pada Miosen terbentuk setempat. Basemen granit secara umum mengandung sedikit porositas matriks dan permeabilitas , dan produksi tergantung pada alterasi hydrothermal, rekahan tektonik dan pelapukan, semuanya yang mana menciptakan vuggy, fracture dan porositas kecil. Kebanyakan dari sumur pada lapangan Ruby terdapat rekahan diatas 30 m dan basemen yang terlapukan dibawah rhombshaped zona massif, granit yang belum terkahkan dipisahkan dengan rekahan disolusi.

Alterasi hydrothermal dari matrix granit menimbulkan poros, akan tetapi juga meningkatkan jumlah dari sebagian atau pengisian semua pada fracture. Data core pada granit yang terkahkan dan terlapukan pada Ruby jarang didapatkan, akan te4tapi terdapa informasi yang menunjukan rekahan vuggy sangat besar, menunjukan hingga diatas 20-40 m dari basemen dimana pelapukan sangat sering

terjadi dan dimana >90% produksi hidrokarbon terjadi.

Daerah tipis dari rekahan vuggy terdapat >100 m dibawah bagian atas dari basemen dan ini memproduksisejumlah dari hidrokarnon.Rongga dan pengisian sebagian mineral memiliki aperture dari 0.1-0.3 mm, akan tetapi pada bagian atas, secara massa jenis bagian rekahan dari reservoir meiliki fracture dengan aperture diatas 1.2 mm.

Porositas diukur pada tiga core yang memiliki nilai rata-rata porositas yang konsisten sebesar 0.7% yang ditentukan dari analisis gambar log formasi tersebut (Tandom et al., 1999).

Granit memiliki keterdapatan fracture yang beragam yang meiliki peran pada produksi, termasuk hubungan larutan, rekahan vuggy dengan aperture >1 mm dan porositas yang mewakili 2-4% daerah alterasi hydrothermal pada granit seirang sebelum munculnya system rekahan breccias yang berasosiasi dengan patahan, dengan beberapa perkembangan rongga vug setempat dimana alterasi hydrothermal telah memperbesar fracture.

Kesimpulan

Setelah membaca beberapa sifat granit yang merupakan sebagai basement rock pada reservoir di beberapa daerah diatas, kita dapat mengamati bahwa terdapat beberapa karakteristik-karakteristik atau sifat-sifat yang dimiliki oleh granit-granit yang terdapat didaerah tersebut sehingga dapat menjadi suatu basement rock yang berperan sebagai suatu reservoir yang bagus pada oil dan gas play dalam suatu petroleum system.

Dimana pada umumnya granit-granit tersebut merupakan granit yang masuk dalam fracture system suatu daerah akibat aktifitas tektonik di daerah tersebut hingga terekahkan. Kemudian granit-granit tersebut juga telah mengalami proses alterasi hydrothermal sehingga menyebabkan granit-granit tersebut mengalami proses pelarutan dan mengakibatkan vuggy-vuggy yang dapat dijumpai pada granit tersebut.

Tidak hanya proses tektonik dan alterasi hydrothermal, granit-granit ini juga telah

Page 4: Tugas Paper PBDV

mengalami pelapukan sehingga menciptakan suatu mikroporus.

Proses-proses diatas menyebabkan granit-granit tersebut memiliki highly porosity dan microporosity yang sangat baik dan berperan besar dalam prosuksi hidrokarbon pada daerah-daerah diatas.

Sehingga dapat kita simpulkan bahwa pada suatu granit basement rock yang berperan sebagi reservoar yang baik pada umumnya telah mengalami proses tektonik, aktifitas magmatic atau alterasi hydrothermal,pelapukan sehingga memiliki karakteristik yang rekah, memiliki rongga atau vuggy dan memiliki mikropori yang masing-masing baik porositas fracture, porositas vuggy, atau mikropori, porus nya terhubung baik antara satu pori dengan yang lain.

Daftar Pustaka

T. Koning and F.X. Dannono.INDONESIAN PETROLIUM ASSOCIATIONThirteenth Annual Conventio.1984.THE GEOLOGY OF THE BERUK NORTHEASTFIELD, CENTRAL SUMATRA: OIL PRODUCTIONFROM PRE-TERTIARY BASEMENT ROCKS.

R. Sagita, Q.C. Sari, M. Chalik, A. Rita, R. Waworuntu, J. Guttormsen. PROCEEDINGS, INDONESIAN PETROLEUM ASSOCIATIONThirty-Second Annual Convention & Exhibition.2008. RESERVOIR CHARACTERIZATION OF COMPLEX BASEMENT – DAYUNG

C&CReservoirs : the analog company.Ruby Field Cuu Long Basin, Vietnam.Reservoir Evaluation Report

M. Chalik, B. Pujasmadi, M. Fauzi, M. Bazed. INDONESIAN PETROLEUM ASSOCIATIONProceedings, Deepwater And Frontier Exploration In Asia & Australasia Symposium.2004. SUMPAL FIELD, SOUTH SUMATRA – CASE HISTORY OF THE DELINEATION ANDPRODUCTION OF A FRACTURED BASEMENT RESERVOIR

http://id.wikipedia.org/wiki/Granit

http://catatanminyak.blogspot.com/2012/02/karakteristik-reservoir-pengertian-umum.html