Tugas Paper Klmpk
Transcript of Tugas Paper Klmpk
-
8/7/2019 Tugas Paper Klmpk
1/22
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangIndonesia ialah negara hukum, hal ini tentunya kita telah mengetahuinya karena dalam
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 khususnya Pasal 1 ayat
(3) telah menyatakan demikian. Sebagai negara hukum segala aspek kehidupan bangsa
Indonesia diatur oleh hukum termasuk dalam hubungan industrial yang menyangkut
tenaga kerja. Pengaturan ini demi terpenuhinya hak para tenaga kerja agar tidak terjadi
eksploitasi dan pelanggaran terhadap Hak Asasi Manusia tenaga kerja. Hukum
ketenagakerjaan menurut Imam Soepomo diartikan sebagai himpunan peraturan baik
tertulis maupun tidak tertulis yang berkenaan dengan kejadian dimana seseorang bekerja
pada orang lain dengan menerima upah. Pengertian itu identik dengan pengertian hukum
perburuhan. Ruang lingkup hukum ketegakerjaan saya lebih luas dari pada hukum
perburuhan. Hukum ketenagakerjaan dalam arti luas tidak hanya meliputi hubungan kerja
dimana pekerjaan dilakukan di bawah pimpinan pengusaha, tetapi juga pekerjaan yang
dilakukan oleh swapekerja yang melakukan pekerjaan atas tanggung jawab dan resiko
sendiri. Di Indonesia pengaturan tentang ketenagakerjaan diatur dalam Undang-Undang
Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Disebutkan dalam undang-undang itu
bahwa hukum ketenagakerjaan ialah himpunan peraturanmengenai segala hal yang
berhubungan dengan tenaga kerja pada waktu sebelum, selama, dan sesudah masa kerja.
Dari pengertian tersebut diketahui bahwasanya hukum ketenagakerjaan meliputi 3 hal
yaitu, :
1. Sebelum masa kerja
2. Selama masa kerja
3. Sesudah masa kerja
Hal tersebut berarti bahwa Undang Undang Ketenagakerjaan kita mengacu pada
pengertian hukum ketenagakerjaan yang lebih luas. Tujuan dari hukum ketenagakerjaan
itu sendiri ialah sebagai berikut :
-
8/7/2019 Tugas Paper Klmpk
2/22
-
8/7/2019 Tugas Paper Klmpk
3/22
3
4. Hubungan Ketenagakerjaan Atau Pengawasannya
5. Upah Tenaga Kerja
1.3 Tujuan Penulisan1. Mengetahui Pengertian Hukum Ketenagakerjaan
2. MengetahuiKetentuan-ketentuan Pokok mengenai Tenaga Kerja.
3. Mengetahui Pihak-Pihak Yang Terkait Dalam Hukum Ketenagakerjaan
4. Mengetahui Hubungan Ketenagakerjaan Atau Pengawasannya
5. Mengetahui yang mengenai Upah Tenaga Kerja
-
8/7/2019 Tugas Paper Klmpk
4/22
-
8/7/2019 Tugas Paper Klmpk
5/22
5
Hukum perburuhan adalah himpunan peraturan baik tertulis maupun tidak tertulis yang
berkenaan dengan kejadian dalam seorang bekerja pada orang lain dengan menerima
upah.
Prof. Imam Soepomo dan M.G. LevenbachMemberikan penjelasan bahwa hukum ketenagakerjaan dalam beberap hal telah mulai
berlaku juga sebelum terjadinya hubungan antar buruh dan majikan.
2.2 Ketentuan-ketentuan Pokok mengenai Tenaga Kerja.Dalam pelaksanaannya secara opersional, tenaga kerja dibagi menjadi 3:
A. Pra employment (sebelum masuk kerja)
Aturan pelaksanaan:
a. UU no7 Tahun 1981 tentang wajib laor tenaga kerja diperusahaan.b. Keputusan Presiden no 4. tahun 1980 tentang wajib lapor lowongan pekerjaan
Setiap pengusaha atau pengurus perusahaan wajib melaporkan secara tertulis
setiap ada atau akan ada lowongan pekerjaan kepada menteri atau pejabat
yang ditunjuk, yang memuat:
Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan Jenis pekerjaan dan syarat-syarat jabatan yang digolongkan Jenis kelamin Usia Pendidikan, keterampilan, keahlian atau pengalaman. Syarat-syarat lain yang dipandang perlu.
c. Peraturan Menteri no. 4 tahun 1970 tentang Pengerahan Tenaga Kerja.Pengerahan ternaga kerja dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan tenaga
kerja dari suatu daerah atau ari luar negeri dengan memindahkannya daridaerah yang kelebihan tenaga kerja. Pengerahan dilarang bila tidak ada ijin
dari menteri atau pejabat yang ditunjuk.
Ijin pengerahan tenaga kerja ini antara lain memuat:
Jumlah tenaga kerja yang dikerahkan
-
8/7/2019 Tugas Paper Klmpk
6/22
6
Cara pengarahnya Tempat penampungannya Biaya pengerahan dan penampungannya Perjanjian kerja yang berisi tentang: upah, cuti, jam kerja/lembur,
perumahan, tunjangan-tunjangan, dll.
d. Latihan Kerja.Tugas, wewenang dan tanggung jawab penyelenggaraan latihan kerja diatur
didalam keputusan presiden no 34 tahun 1972 dan instruksi presiden no. 15
tahun 1974.
Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja adalah melalui
latihan keja baik yang diselenggarakan pemerintah maupun swasta. Dengan
latihan kerja dimaksudkan untuk menyiapkan tenaga kerja dengan
memberikan serta meningkatkan keterampilan dan keahlian guna membentuk
sikap kerja, mutu kerja dan produktivitas kerja.
e. Dalam GBHN bahwa perluasan dan pemerataan tenaga kerja, peningkatanmutu dan perlindungan tenaga kerja adalah kebijaksanaan yang menyeluruh
disemua sektor, sasaran utama meningkatkan perluasan tenaga kerja,
diarahkan pada usaha penanggulangan-penanggulangan. Pengngguran sebagi
akibat tingakt pertumbuhan tenaga kerja cukup tinggi dibandingkan dengan
tingkat pertumbuhan ekonomi yang masih belum seimbang atas dasar masalah
penanganan tenaga kerja dititik beratkan pada upaya penempatan tenaga kerja
melalui jalur-jalur kesempatan kerja sebagai berikut:
Pendaftaran pengangguran Bursa tenaga kerja AKAD (Antar Kerja Antar Daerah) AKAN (Antar Kerja Antar Negara) PKGB ( Padat Karya Gaya Baru)
B. During Employment (Dalam Hubungan Kerja)
-
8/7/2019 Tugas Paper Klmpk
7/22
7
Sejak campur tangan pemerintah dalam masalah hubungan kerja, maka hukum
ketenagakerjaan yang mengatur semua aspek hubungan ketenagakerjaan bergeser
arahnya dari hubungan privat menjadi hubungan publik, akan tetapi tetap menjamin
kebebasan tenaga kerja dalam bidang ketenagakerjaan, seperti memilih bidang kerja
yang sesuai.
Perjanjian kerja merupakan pangkal tolak dari pada perkembangan hukum
ketenagakerjaan deasa ini dan untuk masa yang akan datang, mendewasakan asas
demokrasi yang berintikan musyawarah dan mufakat.
Perjanjian kerja antara tenaga kerja dengan pengusaha ini sangat diperlukan untuk:
Memberikan landasan pada jiwa dan falsafah pancasila Memberikan arah agar perjanjian kerja benar-benar menciptakan kondisi yang
lebih mantap dalam
C. Post Employment (Sesudah Bekerja)
Yang dimaksud dalam post employment ini antara lain tabugan hari tua atau
pension, yang merupakan bagian dari Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja.
Program Jaminan Sosial tenaga kerja ini secara keseluruhan meliputi asuransi
kecelakaan kerj, tabungan hari tua dan asuransi kematian.
Iuaran tabungan hari tua ini ditanggung secara bersama antara tenaga kerja dengan
pengusaha atau perusahaan. Besarnya iuran tabungan hari tua untuk masing-masing
adalah:
y Iuran dari pengusaha sebesar 1,5% dari upah tiap bulan.y Iuran dari tenaga kerja sebesar 1 % dari upah tiap bulan.
Tabungan hari tua ini dibayarkan oleh perusahaan kepada tenaga kerja dalam hal:
a. Tenaga kerja yang bersangkuan mencapai usia 55 tahunb. Tenaga kerja yang bersangkutan mengalami cacat total/tetap menurut
keterangan dokter yang ditunjuk oleh perusahaan (dokter perusahaan ).
-
8/7/2019 Tugas Paper Klmpk
8/22
8
c. Dalam hal tenaga kerja tersebut meninggal dunia sebelum usia 55 tahun, makatabungan hari tua itu dibayarkan kepada ahli warisnya.
Dasar perhitungan jaminan hari tua yang dipakai untuk menentukan besarnya
jaminan pension ialah : besarnya iuran yang telah dibayarkan perusahaan/
pengusaha dan tenagaa kerja kepada badan penyelenggara/ ASTEK pada bulan
terakhir dimana tenaga kerja diberhentikan dengan hak menerima jaminan pensiun /
meninggal dunia. Faktor-faktor yang mempengaruhi jaminan pensiun, yaitu:
1. Usia2. Masa kerja3. Lama kepersetaan mengikuti program jaminan
Bilamana tenaga kerja yang meninggal dunia tersebut tidak mempunyai istri atau
suami, maka hak menerima jaminan beralih pada anaknya dan jaminan ini disebut
jaminan pensiun yatim piatu. Hak untuk mendapatkan jaminan hari tua / pensiun
menjadi hilang dalam 2 peristiwa, yaitu:
1. Berakhirnya karena suatu peristiwa2. Dibatalkan karena suatu keadaan atau perbuatan.
Berakhirnya jaminan pensiun karena suatu peristiwa apabila duda/ janda penerima
pensiun tersebut menikah lagi, duda atau janda tersebut meninggal dunia sedangkan
tidak terdapat lagi anak yang berhak menerima jaminan pensiun sebagai pensiunan
yatim piatu. Hak untuk mendapatkan jaminan pensiun dapat dibatalkan karena:
y Apabila pada waktu mengajukan permintaan jaminan pensiun tersebut ternyataterdapat suatu pemalsuan, baik pemalsuan surat-surat maupun pemalsuan
orangnya
y Apabila penerima jaminan pensiun tenaga kerja dengan seijin pemerintahmenjadi anggota tentara atau tenaga kerja suatu Negara asing
y Apabila penerima jaminan pensiun tenaga kerja tersebut janda atau duda berdasarkan Keputusan Pejabat Pemerintah atau Badan yang berwenang
dinyatakan salah melakuakn tindakan atau terlibat dalam suatu gerakan yang
menentang pemerintah.
-
8/7/2019 Tugas Paper Klmpk
9/22
9
2.3 Pihak-Pihak Yang Terkait Dalam Hukum Ketenagakerjaan
Guna mewujudkan hubungan kerja atau industrial yang harmonis UU no 13 tahun 2003
melibatkan beberapa pihak, yaitu:
A. Pekerja
Istilah pekerja buruh pada jaman feodal atau jaman penjajahan belanda dahulu
yang dimaksud dengan buruh adalah orang-orang pekerja kasar seperti kuli,
mandor, tukang dll.
Dan orang-orang ini oleh belanda disebut blue collar. Sedangkan orang-orang
yang mengerjakan pekerjaan halus atau dibelakang meja disebut white collar,
bisanya yang termasuk golongan ini adalah para bangsawan yang bekerja
dikantoran.
Pembedaan ini dilakukan oleh pemerintah belanda sebagai taktik untuk memecah
belah orang-orang Indonesia.
Pengaruh dari marsisme, buruh selalu dianggap membuat atau menghancurkan
majikannya. Menurut UU No. 13 tahun 2003, pekerja atau buruh adalah setiap
orang yang mendapatkan imbalan atau upah dalam bentuk lain (pasal 1 ayat 3).
Yang termasuk ikatan kerja adalah perusahaan serikat pekerja atau buruh adalah
wakil dari buruh-buruh yang sudah terhimpun di perusahaan.
Hak-hak menjadi serikat pekerja diatur dalam UUD 1945, telah diratifikasi oleh
pemerintah, konvensi ILO 1987 dan 1998.
Kedua konvensi tersebut dujadikan dasar oleh buruh untuk berorganisasi untuk
mendirikan serikat pekerja.
B. Serikat Pekerja Atau Buruh
Serikat buruh atau pekerja adalah organisasi yang dibentuk oleh dan untuk buruh
baik didalam maupun diluar perusahaan yang bersifat bebas, terbuka, mandiri,
demokratis dan bertanggung jawab membela dan mempertahankan hak-hak para
pekerja.
-
8/7/2019 Tugas Paper Klmpk
10/22
10
Dari pengertian diatas disimpulkan bahwa serikat buruh memiliki sifat bebas,
terbuka, demokratis dan bertanggung jawab:
1. Bebas artinya sebagai organisasi melaksanakan hak dan kewajiban serikat
buruh dan tidak mendapatkan tekanan dari pihak lain.
2. Terbuka artinya serikat buruh atau serikat pekerja dalam menerima anggota
atau memperjuangkan serikat buruh tidak membedakan agama, suku, bangsa
dan jenis kelamin.
3. Mandiri artinya bahwa dalam mendirikan, mengembangkan organisasi,
ditunjukan dengan kekeuatan sendiri tidak dikendalikan oleh pihak lain diluar
organisasi.
4. Demokratis artinya pemilihan pengurus dalam memperjuangkan hak dan
kewajiban sesuai dengan prinsip demokrasi
5. Bertanggung jawab artinya bahwa dalam mencapai tujuan dan melaksanakan
serikat buruh, bertanggung jawab kepada masyarakat dan Negara.
Asas tujuan dan fungsi serikat buruh atau serikat pekerja
Asas tujuan:
yTujuan keluar yaitu meningkatkan kesejahteraan buruh dan keluarga
y Tujuan kedalam yaitu memberikan perlindungan pada buruh dan keluraga.
Fungsi serikat kerja/federasi serikat kerja atau konfederasi serikat kerja:
1. Sebagai pihak dalam pembuatan perjanjian bersama2. Sebagi wakil pekerja atau buruh dalam bidang ketenagakerjaan3. Sebagai penyalur aspirasi dalam memperjuangkan hak dan kewajiban anggota4. Sebagai penanggungjawab pemogokan5. Sebagai wakil pekerja buruh dalam kepemilikan saham diperusahaan.
Menurut purwo sujipto hubungan hukum antara pemiik perusahaan dan pengurus
perusahaan:
-
8/7/2019 Tugas Paper Klmpk
11/22
11
a. Hubungan perburuhan (subordinasi)Antara pekerja dengan buruh yang memerintah dengan yang diperintah,
meningkatkan dirinya untuk menjalankan perusahaan (buruh), sedangkan
meningkatkan upah buruh (buruh)
b. Hubungan pemberi kuasaPengusaha atau pemilik perusahaan sebagai pemberi kuasa sedangkan
pimpinan perusahaan sebagai penerima kuasa. Penerima kuasa meningkatkan
atau menjalakan perintah pemberi kuasa sedangkan pemberi kuasa berusaha
meningkatkan upah penerima kuasa.
C. Organisasi Pengusaha
a. KADINUntuk meningkatkan peran serta pengusaha nasional dalam kegiatan
pembangunan, maka pemerintah melalui UU No.49 tahun 1973 maka
memebentuk Kamar Dagang dan industry (KADIN). KADIN adalah wadah
bagi pengusaha Indonesia dan bergerak dalam bidang perekonomian.
Tujuan KADIN adalah:
1. Membina dan mengembangkan kemampuan, kegiatan, dan kepentinganpengusaha Indonesia di bidang usaha Negara, usaha koperasi dan usaha
swasta dalam kedudukannya sebagai pelaku-pelaku ekonomi nasional
dalam rangka mewujudkan kehidupan ekonomi dan dunia usaha nasional
yang sehat dan tertib berdasarkan Pasal 33 UUD 1945.
2. Menciptakan dan mengembangkan iklim dunia usaha yangmemungkinkan keikutsertaan yang seluas-luasnya bagi pengusaha
Indonesia sehingga dapat nerperan serta secara efektif dalam
pembangunan nasional.
b. APINDO
Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) adalah organisasi pengusaha yang
khusus mengurus masalah yang berkaitan dengan ketenagakerjaan dan juga
merupakan suatu wadah kesatuan para pengusaha yang ikut serta untuk
mewujudkan kesejahteraan sosial dalam dunia usaha melalui kerjasama yang
-
8/7/2019 Tugas Paper Klmpk
12/22
12
terpadu dan serasi antara pemerintah, pengusaha dan pekerja. APINDO lahir
didasari atas peran dan tanggung jawabnya dalam pembangunan nasional
dalam rangka turut serta mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur, maka
pengusaha Indonesia harus ikut serta secara aktif mengembangkan peranannya
sebagai kekuatan sosial dan ekonomi
Tujuan APINDO menurut pasal 7 anggaran dasar adalah:
1. Mempersatukan dan membina pengusaha serta memberikan layanankepentingannya didalam bidang sosial ekonomi.
2. Menciptakan dan memelihara keseimbangan, ketenangan dankegairahan kerja dalam lapangan hubungan industrial dan
ketenagakerjaan
3. Mengusahakan peningkatan produktivias kerja sebagai programperan serta aktif untuk mewujudkan pembangunan nasional menuju
kesejahteraan sosial, spiritual dan materiil.
4. Menciptakan adanya kesatuan pendapat dalam melaksanakankebijaksanaan atau ketenagakerjaan dari para pengusaha yang
disesuaikan dengan kebijaksanaan pemerintah.
D. Lemabaga Kerjasama atau Bipartied
Lembaga kerjasama:
1. BipartiedKerjasama yang hanya dilakukan oleh pengusaha dan pekerja
2. Tripartied
Kerjasama antara pengusaha, pekerja dan pemerintah. Bila terjadi masalah
didalam hubungan bipartied tidak dapat diselesaikan secara bipartied maka
dapat diselesaikan secara tripartied.
Unsur-unsur tripartied:
1. Komunikasi2. Konsultasi3. Musyawarah
-
8/7/2019 Tugas Paper Klmpk
13/22
13
Jenis-jenis tripartied:
1. Tripartied Nasional2. Tripartied Provinsi3. Tripartied Kabupaten4. Tripartied Kodya5. Tripartied Sektoral
Untuk mencapai tujuan tripartied:
1. Mengadakan konsultasi dengan pemerintah, organisasi buruh,organisasi pengusaha dalam menyelesaikan masalah-masalah yang
dihadapi
2. Mengolah keinginan-keinginan dan unsure-unsur3. Membina kerjasama sebaik-baiknya dengan pemerintah, member
bantuan dalam penyelenggaraan pemerintahan.
4. Membuat keputusan bersama yang bisa menjadi pedoman tiga pihak.
E. Pemerintah atau Penguasa
Imam soepomo memisahkan antara penguasa dan pengawasan sebagai para pihak
yang berdiri sendiri. Dalam hukum perburuhan/ketenagakerjaan, namun menurut
Lalu Husni antara keduannya merupakan suatu kesatuan, sebab pengawasan bukan
merupakan konstitusi yang bberdiri sendiri tetapi merupakan bagian (bidang dalam
Depnaker)
Secara normative pengawas perburuhan diatur dalam UU No 23 tahun 1948 jo UU
No 3 tahun 1951 tentang pengawasan perburuhan. Dalam UU ini pengawas
perburuhan yang merupakan pendidik pegawai negeri sipil memiliki wewenang:
a) mengawasi berlakunya UU dan peraturan-peraturan perburuhan padakhususnya.
-
8/7/2019 Tugas Paper Klmpk
14/22
14
b) mengumpulkan bahan-bahan keterangan tentang soal-soal hubungan kerjadan keadaan perburuhan dalam arti yang seluas-luasnya guna membuat
UU dan peraturan perburuhan lainnya.
c) Menjalankan pekerjaan lainnya yang diserahkan sesuai dengan peraturanperundang-undangan
Sebagai penyedik pegawai negeri sipil sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku (Ps 182 ayat 2 ) penyidik pegawai negeri sipil ini
berwenang :
a) Melakukan pemeriksaan atas kebenaran laporan serta keterangantentang tindak pidana dibidang ketenagakerjaan.
b) Melakukan pemeriksaan terhadap orang yang diduga melakukan tindakpidana di bidang ketenaga kerjaan.
c) Meminta keterangan dan bahan bukti dari orang atau badan hukum,sehubungan dengan tindak pidana di bidang ketenagakerjaan
d) Melakukan pemeriksaan atau penyitaan bahan atau barang bukti dalamperkara tindak pidana di bidang ketenagakerjaan
e) Melakukan pemeriksaan atas surat dan/ atau dokumen lain tentangtindak pidana di bidang ketenagakerjaan
f) Meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugaspenyidikan tindak pidana di bidang ketenagakerjaan.
g) Menghentikan penyidikan apabila tidak terdapat cukup bukti yangmembuktikan tentang adanya tindak pidana di bidang ketenagakerjaan
2.4 Hubungan Ketenagakerjaan Atau Perjanjian Kerja
2.4.1 Perjanjian Kerja
Perjanjian kerja adalah suatu perjanjian dimana pihak yang satu yaitu buruh mengikatkan
dirinya untuk bekerja pada pihaklainnya yaitu majikan untuk selama waktu tertentu dengan
menerima upah (pasal 106 a bw / kuh per)
-
8/7/2019 Tugas Paper Klmpk
15/22
15
Dari pengertian / perumusan di atas oleh sendjum h. Manulang, s.h. dijabarkan sebagai
berikut:
1. Perjanjian antara seorang pekerja (buruh) dengan pengusaha untuk melakukanpekerjaan.
2. Dalam melakukan pekerjaan itu pekerja harus tunduk dan berada di bawah perintahpenguasa/ pemberi kuasa
3. Sebagai imbalan dari pekerjaan yang dilakukan, pekerja berhak atas upah yang wajibdibayar oleh penguasa/ pemberi kerja.
Hubungan kerja pada dasarnya meliputi:
a. Pembuatan perjanjian kerjab. Kewajiban buruhc. Kewajiban majikan / pengusahad. Berakhirnya hubungan kerjae. Cara penyelesaian antara piha-pihak yang bersangkutan
A. Syarat-syarat sahnya Perjanjian Kerja
Sesuai dengan pasal 1320 kuhperdata, syarat-syarat sahnya perjanjian kerja, yaitu:
1. Adanya kesepakatan antara kedua belah pihak yang mengadakan perjanjiantersebut
2. Adanya kemampuan / kecakapan pihak-pihan untuk membuat perjanjian3. Suatu hal tertentu, artinya bahwa isi dari perjanjian itu tidak bertentangan
dengan peraturan perundang-undangan, ketertiban umum maupun kesusilaan
B. Bentuk Perjanjian Kerja
Bentuk perjanjian kerja adalah bebas, artinya perjanjian kerja tersebut dapat dibuat
secara:
a. Tertulisb. Lisan atau tidak tertulis
-
8/7/2019 Tugas Paper Klmpk
16/22
16
Pengecualian : perjanjian kerja laut, perjanjian kerja akad (antar kerja antar daerah),
dan perjanjian kerja akan (antar kerja antar negara), harus di buat secara tertulis
Perjanjian kerja yang dibuat secara tertulis lebih menjamin adanya kepastian hukum
C. Jenis Perjanjian Kerja
1. Perjanjian kerja untuk waktu tertentuPerjanjian kerja yang jangka waktu berlakunya ditentukan dalam perjanjian
kerja tersebut
2. Perjanjian kerja untuk waktu tidak tertentuJangka waktu berlakunya tidak disebutkan dalam perjanjian kerja, tidak
menyebutkan untuk beberapa lama tenaga kerja harus melakukan pekerjaan
tersebut
Perjanjian kerja untuk jangka waktu tidak tertentu berakhir, apabila:
Pihak buruh memasuki masa waktu pension tertentu Pekerja buruh meninggal dunia Adanya putusan pengadilan yang menyatakan buruh melakukan tindak pidana
D. Berakhirnya hubungan Kerja
Ada beberapa cara yang dapat mengakibatkan berakhirnya atau putusnya hubungan
kerja, yaitu:
1. Putus Demi Hukum (Hubungan Kerja Putus Dengan Sendirinya)Hubungan kerja putus demi hukum apabila:
a. Buruh meninggal duniab. Hubungan kerja atau perjanjian kerja yang diadakan untuk waktu tertentu dan
waktu yang ditentukan itu telah berkhir atau lampau
2. Diputuskan Oleh Pengusaha/ MajikanPemutusan hubungan kerja oleh majikan harus memenuhi syarat-syarat sebagai
berikut:
a. Tanggang waktu pernyataan pengakhiran
-
8/7/2019 Tugas Paper Klmpk
17/22
17
b. Dasar-dasar untuk memilih buruh manakah yang akan dihentikan ataudihemat
c. Cara-cara mendapatkan pertimbangan atau perundingan sebelum pemutusankerja boleh dilakukan
Alasan alas an yang dapat membenarkan suatu pemberhentian atau pemutusan
kerja (PHK), yaitu:
a. Alsan-alasan yang berhubungan atau melekat pada pribadi buruhb. Alas an yang berhubungan dengan tingkah laku buruhc. Alas an yang berkenaan dengan jalannya perusahaan
3. Diputuskan Oleh Pihak Tenaga Kerja/ BuruhSeorang buruh yang akan mengakhiri hubungan kerja harus mengemukakan
alasan-alasan mendesak kepada pihak majikan. Alsan-alasan yang mendesak,
antara lain:
a. Apabila majikan menganiaya, menghina secara kasar atau melakukan ancamayang membahayakan si buruh atau anggota keluarganya
b. Apabila majikan membujuk buruh atau keluarganya untuk melakukanperbuatan yang bertentangan dengan undang-undang atau tata susila
c. Majikan tidak membayar upah pada waktunya, dan sebagainya4. Karena Keputusan Pengadilan
Pemutusan oleh pengadilan perdata biasa atas permintaan yang bersangkutan
(majikan atau buruh) berdasarkan alasan kepentingan.
2.4.2 Perjanjian Kerja Bersama
Perjanjian kerja bersama ini adalah semua perjanjian tertulis sehubungan dengan kondisi kondisi kerja yang diakhiri dengan penandatangan oleh pengusaha, kelompok
pengusaha atau satu atau lebih organisasi pengusaha disatu pihak dan pihak lain oleh
perwakilan organisasi pekerja atau perwakilan dari pekerja yang telah disyahkan melalui
peraturan dan hukum nasional(ILO Recommendation No. 91 paragraf 2).
-
8/7/2019 Tugas Paper Klmpk
18/22
18
Tujuan dari perjanjian kerja bersama adalah:
(1) menentukan kondisi kondisi kerja dan syarat syarat kerja;
(2) mengatur hubungan antara pengusaha dengan pekerja;
(3) mengatur hubungan antara pengusaha atau organisasi pengusaha dengan organisasi
pekerja/serikat pekerja.
2.5. Upah Tenaga Kerja
Pemberian upah kepada tenaga kerja dalam suatu kegiatan produksi pada dasarnya
merupakan imbalan/balas jasa dari para produsen kepada tenaga kerja atas prestasinya
yang telah disumbangkan dalam kegiatan produksi. Upah tenaga kerja yang diberikan
tergantung pada:
a) Biaya keperluan hidup minimum pekerja dan keluarganya.
b) Peraturan undang-undang yang mengikat tentang upah minimum pekerja (UMR).
c) Produktivitas marginal tenaga kerja.
d) Tekanan yang dapat diberikan oleh serikat buruh dan serikat pengusaha.
e) Perbedaan jenis pekerjaan.
Upah yang diberikan oleh para pengusaha secara teoritis dianggap sebagai harga dari
tenaga yang dikorbankan pekerja untuk kepentingan produksi. Sehubungan dengan hal itumaka upah yang diterima pekerja dapat dibedakan dua macam yaitu:
y Upah Nominalyaitu sejumlah upah yang dinyatakan dalam bentuk uang yang diterima secara rutin
oleh para pekerja.
y Upah Riiladalah kemampuan upah nominal yang diterima oleh para pekerja jika ditukarkan
dengan barang dan jasa, yang diukur berdasarkan banyaknya barang dan jasa yang
bisa didapatkan dari pertukaran tersebut.
Teori Upah Tenaga Kerja
-
8/7/2019 Tugas Paper Klmpk
19/22
19
Untuk mendapatkan gambaran yang jelas dalam hal upah dan pembentukan harga
upah tenaga kerja, berikut akan dikemukakan beberapa teori yang menerangkan
tentang latar belakang terbentuknya harga upah tenaga kerja.
y Teori Upah Wajar (alami) dari David RicardoTeori ini menerangkan:
a. Upah menurut kodrat adalah upah yang cukup untuk pemeliharaan hidup pekerja
dengan keluarganya.
b. Di pasar akan terdapat upah menurut harga pasar adalah upah yang terjadi di pasar
dan ditentukan oleh permintaan dan penawaran. Upah harga pasar akan berubah di
sekitar upah menurut kodrat.
Oleh ahli-ahli ekonomi modern, upah kodrat dijadikan batas minimum dari upah
kerja.
y Teori Upah BesiTeori upah ini dikemukakan oleh Ferdinand Lassalle. Penerapan sistem upah kodrat
menimbulkan tekanan terhadap kaum buruh, karena kita ketahui posisi kaum buruh
dalam posisi yang sulit untuk menembus kebijakan upah yang telah ditetapkan oleh
para produsen. Berhubungan dengan kondisi tersebut maka teori ini dikenal dengan
istilah Teori Upah Besi. Untuk itulah Lassalle menganjurkan untuk menghadapi
kebijakan para produsen terhadap upah agar dibentuk serikat pekerja.
y Teori Dana UpahTeori upah ini dikemukakan oleh John Stuart Mill. Menurut teori ini tinggi upah
tergantung kepada permintaan dan penawaran tenaga kerja. Sedangkan penawaran
tenaga kerja tergantung pada jumlah dana upah yaitu jumlah modal yang disediakan
perusahaan untuk pembayaran upah.
Peningkatan jumlah penduduk akan mendorong tingkat upah yang cenderung turun,
karena tidak sebanding antara jumlah tenaga kerja dengan penawaran tenaga kerja.
y Teori Upah EtikaMenurut kaum Utopis (kaum yang memiliki idealis masyarakat yang ideal) tindakan
para pengusaha yang memberikan upah hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan
minimum, merupakan suatu tindakan yang tidak etis. Oleh karena itu sebaiknya
-
8/7/2019 Tugas Paper Klmpk
20/22
20
para pengusaha selain dapat memberikan upah yang layak kepada pekerja dan
keluarganya, juga harus memberikan tunjangan keluarga. Pendapatan adalah nilai
maksimal yang dapat dikonsumsi oleh seseorang dalam suatu periode dengan
mengharapkan keadaan yang sama pada akhir periode seperti keadaan semula,
pendapatan merupakanbalas jasa yang diberikan kepada pekerja atau buruh yang
punya majikan tapi tidak tetap.
-
8/7/2019 Tugas Paper Klmpk
21/22
21
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Hukum perburuhan atau ketenagakerjaan adalah himpunan peraturan baik tertulis
maupun tidak tertulis yang berkenaan dengan kejadian dalam seorang bekerja
pada orang lain dengan menerima upah.
2. Dalam pelaksanaannya secara opersional, tenaga kerja dibagi menjadi 3, yaitu:
y Pra Employment (Sebelum Memasuki Hubungan Kerja)y During Employment (dalam Hubungan Kerja)y Post Employment (Sesudah Bekerja)
3. Pihak-Pihak Yang Terkait Dalam Hukum Ketenagakerjaan
y Pekerjay Serikat Pekerja atau buruhy Organisasi Pengusahay Lembaga Kerjasama atau Bipartiedy Pemerintah atau penguasa
4. Hubungan Ketenagakerjaan Atau Perjanjian Kerja
Merupakan perjanjian antara serang pekerja dengan pengusaha untuk melakuakn
pekerjaan, dimana dalam melakuakn pekerjaannya itu pekerja harus tunduk dan
berada dibawah perintah pengusaha atau pemberi kerja, sebagai imbalan dari
pekerjaan yang dilakukan pekerja berhak atas upah yang wajib dibayar oleh
pengusaha atau pemberi kerja
5. Upah Tenaga Kerja
Pemberian upah kepada tenaga kerja dalam suatu kegiatan produksi pada dasarnya
merupakan imbalan/balas jasa dari para produsen kepada tenaga kerja atas
prestasinya yang telah disumbangkan dalam kegiatan produksi
-
8/7/2019 Tugas Paper Klmpk
22/22
22
DAFTAR PUSTAKA
H. Manulang, Sendjun, 2001, Pokok-Pokok Hukum Ketenagakerjaan Di Indonesia,
Jakarta: PT. Rineka Cipta
Husni, Lalu, 2003, Pengantar Hukum KetenagaKerjaan Indonesia, Jakarta: PT.
RajaGrafindo Persada
UU No. 14 Tahun 1969 Tentang ketentuan-ketentuan pokok mengenai tenaga kerja