Paper Tugas Manling

download Paper Tugas Manling

of 22

Transcript of Paper Tugas Manling

MANAJEMEN LINGKUNGANPENERAPAN LIFE CYCLE ASSESSMENT (LCA) PADA PRODUK NEWS PRINT PAPER (NPP) PT.ADIPRIMA SURAPRINTA SURABAYA

Disusun Untuk Melengkapi Tugas Mata Kuliah Manajemen Lingkungan

Disusun oleh : Emi Erawati Gregorius Prima Indra B Nurmaya Arofa Novi Laura Indrayani Raudati Hildayati Asep Sahidir 09/291514/PTK/05994 10/305585/PTK/06807 10/305645/PTK/06818 10/305755/PTK/06837 10/306418/PTK/06889 10/310708/PTK/07324

MAGISTER TEKNIK PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN JURUSAN TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA 2011 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan semakin bertambahnya dunia industri, maka bertambah juga resiko yang terjadi di lingkungan, sehingga sektor industri perlu memperhatikan kebijakan lingkungan. Dimana kebijakan tidak hanya pada proses produksi, tetapi juga pada life cycle produk tersebut. Pabrik kertas adalah salah satu contoh industri yang memperhatikan kebijakan lingkungan. Seperti diketahui dewasa ini penggunaan kertas semakin lama semakin meningkat, peningkatan yang cukup signifikan terjadi pada bidang pendidikan dan perkantoran. Meningkatnya kebutuhan akan kertas tentunya memaksa industri kertas untuk meningkatkan kapasitas produksinya. Pada dekade terakhir, industri pulp dan kertas nasional mengalami perkembangan sangat pesat, baik kapasitas produksi dan ekspornya. Pada periode 1987-1998, kapasitas produksi meningkat dari 826.500 ton menjadi 5.487.260 per tahun dan ekspor meningkat dari 188.480 ton menjadi 2.833.960 ton. Sedangkan konsumsinya meningkat dari 782.420 ton menjadi 2.783.430 ton. Adanya peningkatan kapasitas produksi dan konsumsi kertas tentunya akan berpengaruh terhadap lingkungan jika tidak didukung oleh daya dukung lingkungan yang baik. Namun berbeda dengan industri kertas yang menghasilkan kertas Newsprint paper (NPP), dimana industri tersebut menggunakan kertas bekas sebagai bahan bakunya. Tetapi limbah dan emisi yang dihasilkan dari proses produksi ini juga memberi dampak buruk terhadap kelangsungan kelestarian lingkungan, karena proses produksi sama dengan proses produksi membuat kertas pada umumnya. Dampak yang ditimbulkan dari kegiatan produksi dan konsumsi kertas secara umum adalah pemanasan global akibat dari emisi karbon yang dihasilkan dari penggunaan bahan kimia pada proses produksi, serta dampak lain yang dapat berupa limbah padat, cair maupun gas.Manajemen Lingkungan Kajian Penerapan Life Cycle Assesment pada Pabrik Kertas

Sebagai upaya untuk menjaga kelestarian lingkungan yang mengacu pada konsep pembangunan berkelanjutan (sustainability development), maka dilakukan suatu kajian mengenai siklus hidup suatu produk dari kegiatan produksi. Salah satu metode yang dapat digunakan dalam upaya mencapai tujuan tersebut adalah dengan penerapan konsep Life cycle assessment (LCA). Dimana LCA memungkinkan estimasi dampak lingkungan dari siklus hidup produk.

1.2 Tujuan Secara umum tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :a. Memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah Manajemen Lingkungan (TKK

5125) pada Program Studi Magister Teknik Pengendalian Pencemaran Lingkungan, Jurusan Teknik Kimia Universitas Gadjah Mada.b. Mengidentifikasi dampak lingkungan produk kertas NPP dengan penerapan

LCA (Life Cycle Assesment).c. Memberikan usulan perbaikan untuk mengurangi dampak lingkungan sepanjang

Life Cycle product sebagai kontribusi dalam pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development).

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kertas Kertas pertama kali ditemukan di China oleh Tsai Lun sekitar 2000 tahun yang lalu. Secara umum proses produksi merupakan proses yang mengubah bahan baku menjadi produk jadi berupa NewsPrint Paper. Pada proses ini terdapat dua tahap, yaitu tahap stock preparation dan tahap paper machine. Tahap Stock Preparation Tahap ini merupakan tahap penyiapan bahan baku yang berupa kertas bekas sampai terbentuknya bubur kertas. Sebelum dimasak bahan baku disortir terlebih dahulu. Adapun tahapan pembuatan kertas pada stok preparation ini adalah sebagai berikut: PulpingManajemen Lingkungan Kajian Penerapan Life Cycle Assesment pada Pabrik Kertas

1. Bahan baku ditimbang seberat 3500 kg (3,5 ton) kemudian dilewatkan conveyor.

Fungsi konveyor adalah sebagai loading bahan baku kertas masuk ke hidro pulper.2. Bahan baku, bahan pembantu (bahan kimia) dan air dimasukkan ke Hidro pulper

selama kurang lebih 30 menit. Air dimasukkan terlabih dahulu dengan suhu 40C. Air yang ditambahkan sebanyak 8 9 m3. Setelah itu dimasukkan bahan pembantu berupa: a. NaOH NaOH digunakan untuk membantu dalam proses cooking dan sebagai pengatur pH. Penambahan NaOH disesuaikan dengan pH dari buburan kertas nantinya. pH standar dari bubur kertas adalah 10 11, hal ini berfungsi untuk pengembangan serat kertas sehingga partikel tinta bisa lepas dari kertas serta untuk penghematan de-inking agent.b. Na2SiO3

Na2SiO3 yang digunakan sebanyak 18,1 liter yang berfungsi untuk menangkap logam berat supaya kerja H2O2 bisa optimal serta sebagai buffer NaOH. c. Liptol Liptol yang digunakan sebanyak 6,5 liter dan berfungsi sebagai foaming agent dan deinking agent. d. Cartan DH Cartan DH yang digunakan sebanyak 1,31 liter dan berfungsi sebagai scale agent. Bahan baku dari conveyor dimasukan sedikit demi sedikit bersamaan dengan bahan kimia yang ditambahkan. Setelah itu baru ditambahkan H2O2 sebanyak 48,03 liter. Apabila consistency teralu kecil (encer) maka akan berpengaruh pada penambahan bahan kimia serta menyebabkan penurunan kapasitas. NamunManajemen Lingkungan Kajian Penerapan Life Cycle Assesment pada Pabrik Kertas

apabila consistency terlalu besar maka akan menyebabkan bahan baku sulit hancur dan power mesin tidak mencukupi karena terlalu banyak beban sehingga mesin akhirnya mati. Screening dan Cleaning1. Buburan kertas hasil dari hidro pulper disaring pada Epurex Screen. Epurex

Screen memiliki lubang (hole) dengan ukuran 4 mm. Fungsi dari alat ini adalah untuk menyaring kotoran pada buburan yang lebih besar dari screen hole tersebut, seperti plastik, kaleng, kayu, tali, dll. Pada Epurex Screen terjadi penambahan air, sehingga konsistensi berubah dari 13% menjadi 4 6 %.2. Buburan kemudian ditampung dalam Dump Chest (volume 200 m 3). Dump

Chest -

dilengkapi

dengan

agitator/baling-baling/pengaduk/mixer

untuk

mengaduk buburan kertas. Tujuan dari pengadukan ini adalah: Supaya buburan bisa turbulensi sehingga tidak menguap Consistency bisa stabil Supaya air dan buburan bisa tercampur rata

3. Setelah dari Dump Chest buburan kertas masuk ke dalam High Density Cleaner

(HDC). Alat ini berfungsi untuk menyaring bahan daro Dump Chest berdasarkan gaya berat sehingga kotoran yang mempunyai berat jenis yang lebih besar dari berat jenis buburan akan dibuang melalui outlet di bagian bawah, sedangkan fibernya keluar melalui outlet di bagian atas. Kotoran yang terbuang ini berupa batu-batuan, staples/clips dll. Consistency dari HDC adalah 2%. Hal ini bertujuan untuk memudahkan pengeluaran kotoran.4. Fiber yang dihasilkan di HDC kemudian disaring pada Primary Screen. Primary

Screen mempunyai ukuran slot 0,15 mm. Fungsi dari alat ini adalah untuk menyaring kotoran dari fiber yang dihasilkan pada HDC yang ukurannya lebih besar dari slot tersebut. Hasil saringan akan ditampung di Intermedia Chest I (kapasitas 115 m3) sedangkan rejectnya ditampung di Break Tak. Karena reject masih mengandung buburan makan reject tersebut disaring lagi pada secondary screen. Hasil saringannya ditampung di Intermedia Chest I bercampur dengan hasil saringan dari Primary Screen. Sedangkan rejectnya disaring lagi pada vibrating screen. Dari vibrating screen dihasilkan reject yang berupa sampah dan accept yangManajemen Lingkungan Kajian Penerapan Life Cycle Assesment pada Pabrik Kertas

berupa air untuk memasak di Hidro Pulper. Consistency dari Primary Screen adalah 2%. De-inking/Flotation1. Dari Intermedia Chest I fiber/buburan kertas dimasukkan ke dalam folatator I

kemudian ke flotator II dan akhirnya ke flotator III supaya partikel tinta benarbenar terbuang dari serat kertas. Fungsi dari flotator adalah untuk memisahkan partikel tinta dari serat.2. Setelah dari flotator buburan kerta masuk ke dalam low density cleaner (LDC) I,

II, III, IV. Fungsi dari alat ini adalah untuk menyaring kotoran berdasarkan berat jenis yang lebih kecil dari berat jenis buburan kertas, seperti pasir, sisa-sisa clay dll. Pada LDC I,II,III,IV buburan kertas mengalami penyaringan secara resiskulasi. Akhirnya reject dibuang ke bak penampungan pasir dan accept dimasukkan ke drum thickener. Washing/Thickening Drum thickener ini berfungsi sebaga tempat penegntalan/megurangi kadar air/menaikkan consittensy dari 0.8-1% menjadi 5-6 %. Air dari drum Thickener turun ke collection tank. Buburan kertas dari drum thickener (stock preparation IA) masuk ke dalamintermedia Chest II dengan kapasitas penampungan 115 m2 dan consistency 5-6 %. Setelah dari intermedia chest III buburan kertas dipompa ke belt press. Belt press merupakan alat untuk menaikkan consistency dari 5-6% menjadi 2530%. Tuuannya adalah untuk memaksa sisa dari partikel tinta supaya keluar. Air dari belt press turun ke collection tank. Dari belt press buburan kertas sudah berbentuk lembaran yang kemudian dimauskkan ke breaking screw. Alat ini berfungsi untuk memcah lembaran buburan kertas. Dari breaking screw bubran kertas dihantarkan ke heating screw. Pada heating screw buburan kertas dipanaskan dengan temperatur 95-100 oC supaya partikel tinta yang membandel bisa hancur. Dispersing dan Bleaching Setelah itu buburan kertas dihantarkan/ didorong masuk ke unit disperger. Suhu pada unit ini adalah 98oC dan terjadi penambahan air. Fungsi dari alat ini adalah untuk mengurai/memecah buburan sehingga partikel tinta yang masih membandel dapat diperkecil. Pecahan buburan kertas tersebut kemudian ditampung dalamManajemen Lingkungan Kajian Penerapan Life Cycle Assesment pada Pabrik Kertas

storage chest sambil terus diaduk dengan menggunakan agitator. Consistency dari storage chest adalah 4-5%. Dilution Mixing Buburan kertas lalu dimasukkan ke Mixing Chest. Pada Mixing Chest ini terjadi penambahan Filler yang berupa CaCO3 yang berfungsi untuk menutup pori-pori kertas sehingga kertas bisa halus dan tinta cetak lebih efisien. Buburan kertas ditampung pada Machine Chest penuh dan overflow maka buburan kertas/fiber masuk kembali ke Mixing Chest. Setelah dari Machine Chest ini buburan kertas diambil oleh bagian Paper Machine. Tahap Paper Machine Buburan kertas yang dihasilkan di tahap stock preparation selanjutnya diproses di Paper Machine. Adapun tahap-tahap pembuatan kertas dalam paper machine adalah sebagai berikut: 1. Buburan dari Machine Chest dengan consostency 3,2% dialirkan ke tahap Paper Machine dengan cara dipompa ke Flow Box (Stuff Box). Stuff Box merupakan bak penampung yang fungsinya untuk menstabilkan aliran buburan. Pada stuff box terdapat tiga buah pipa, yaitu: - Pipa untuk buburan dari stok preparation - Pipa untuk mengalirkan buburan ke Fan Pump - Pipa untuk buburan yang overflow yang nantinya dikembalikan ke Stock preparation lagi2. Kemudian buburan dialirkan ke Fan Pump. Di sini buburan diencerkan dengan

air sehingga consistency menjadi 1%. Air merupakan air sisa dari proses produksi. 3. Setelah itu buburan dipompa dengan fan pump menuju vertical screen (VS 30) yang mempunyai slot 0,15 mm. Buburan yang baik (accept) yang lolos dari VS 30 langsung masuk ke Head Box sedangkan buangannya masuk ke Reject Tank lalu masuk ke secondary Screen. Dari secondary screen accept masuk ke bulk silo sedangkan reject menuju pulper di stock preparation.4. Buburan dari head box dialirkan ke wire section. Wire adalah anyaman halus

yang terbuat dari anyaman halus yang terbuat dari bahan sintetis (plastic) yang berfungsi menahan serat-serat dalam stock yang disemprotkan di atasnya denganManajemen Lingkungan Kajian Penerapan Life Cycle Assesment pada Pabrik Kertas

seragam. Wire section merupakan tempat pembentukan web (lembaran basah) dimana air dikeluarkan dengan sistem gravitasi dan pemvacuman dengan menggunakan box vacum.5. Setelah keluar dari wire pinggiran lembaran kertas dipotong dengan Trim Cutter

untuk menghilangkan bagian yang tidak rata. Potongan kertas (trim) masuk ke broke Pit, ditambahkan air dari vacum, diaduk kemudian dikembalikan ke stock prepation.6. Selanjutnya lembaran kertas (web) dipadukan dan diatur ketebalannya pada

press section. Press merupakan alat yang terdiri dari beberapa roll yang fungsinya untuk mengeluarkan air dari sheet dengan sistem pengepresan.7. Web kemudian masuk ke dryer section untuk pengeringan kertas. Dryer adalah

suatu alat untuk mengeluarkan air dengan proses penguapan melalui bebrapa silinder dryer sengan menggunakan uap panas.8. Kertas dari dryer section dimasukkan dalam calender untuk menghaluskan

permukaan kertas agar rata dan mendapatkan ketebalan yang sama (pengaturan thickeness dan smoothness). Proses produksi secara lengkap disajikan pada gambar 1.

Manajemen Lingkungan Kajian Penerapan Life Cycle Assesment pada Pabrik Kertas

Waste paper

Pulping

Screening

Cleaning

De-inking/Flotation

Defibering/ Dispersing

Washing/ Thrickening

Bleaching

Dilution Mixing

Machining

Finishing

Gambar 1. Proses Produksi Kapasitas produksi pada PT. Adiprima Suraprinta Data yang digunakan dari PT.Adiprima Suraprinta. Perusahaan ini mempunyai 2 buah mesin yang masing-masing kapasitas per tahunnya disajikan pada Tabel 1:

Tabel 1. Kapasitas Produksi Mesin PM 1 PM 2 TOTAL Terpasang (Ton/Tahun) 54.000 108.000 162.000 Normal (Ton/Tahun) 50.000 86.400 136.400

Hasil produski berupa bahan untuk dijadikan kertas koran. Kertas Koran memiliki siklus hidup yang sama dengan kertas pada umumnya, berikut siklus hidup dari kertas Koran.Manajemen Lingkungan Kajian Penerapan Life Cycle Assesment pada Pabrik Kertas

Gambar 2. Siklus Hidup Kertas Koran2.2 Life Cycle Assessment (LCA)

Life Cycle Assessment (LCA) didefinisikan sebagai suatu metode pengukuran dampak suatu produk tertentu terhadap ekosistem yang dilakukan dengan cara mengidentifikasi, mengukur, menganalisis dan menakar besarnya konsumsi energi dan bahan baku, emisi, serta faktor faktor lainnya yang berkaitan dengan produk sepanjang siklus hidupnya. Selain itu, juga dapat diartikan sebagai suatu perangkat untuk melakukan evaluasi terhadap kinerja lingkungan dari suatu produk, proses dan kebijakan atau aktifitas from cradle to grave dari eksplorasi bahan baku, ekstraksi bahan, penggunaan sampai pembuangan akhir. Atau suatu metode untuk melakukan analisis interaksi antara teknologi dengan lingkungan. Metodologi pada LCA mengikuti tahap yang diuraikan oleh International Organization for Standar (ISO) 14040. Tahapan tersebut dibagi menjadi 4, yaitu : 1. Goal and Scope Sebelum dilakukan LCA perlu ditentukan terlebih dahulu apa tujuan dilakukannya LCA, apa yang diharapkan dari studi tersebut, seberapa besar tingkat akurasinya, bagaimana strategi pengumpulan datanya, dan perlu ditentukan batas dari sistem baik batas tempat (spatial boundary) maupun batas waktu (temporal boundary). Pada tahap ini dilakukan identifikasi tujuan dan cakupan penggunaan LCA.Manajemen Lingkungan Kajian Penerapan Life Cycle Assesment pada Pabrik Kertas

2.

Life Cycle Inventory (LCI) Langkah kedua dalam LCA adalah inventori input yang meliputi bahan baku dan energi yang digunakan, dan output yang meliputi produk, hasil samping, limbah, dan emisi yang terjadi selama life cycle. Dimulai dengan membuat pohon proses atau diagram alir dari tahapan proses dalam siklus yang harus kita tinjau dalam LCA dan hubungannya satu dengan yang lain. Kemudian dilanjutkan dengan pengumpulan data yang relevan untuk setiap tahapan, emisi dari setiap proses, dan sumber daya yang digunakan. Lalu dilakukan perhitungan neraca massa dan neraca energi untuk setiap tahapan proses.

3.

Impact Assessment (LCI) Pada tahap ini penggolongan dampak lingkungan dari suatu produk, proses, atau jasa tidak dilakukan. Hal ini dikarenakan jumlah limbah dan emisi berikut jumlah bahan baku dan energi yang dibutuhkan secara keseluruhan harus dipertimbangkan bersama dengan potensi masing masing dalam memberikan dampak bagi lingkungan. Secara umum ada 3 tahapan dalam melakukan penakaran dampak siklus hidup (life cycle impact assessment), yaitu: a. Classification Langkah pertama dalam melakukan penakaran dampak siklus hidup adalah proses klasifikasi atau penggolongan. Tahap ini adalah tahap dimana input (bahan baku dan energi) dan output (limbah dan emisi) diklasifikasikan kedalam kategori dampak lingkungan. Sebagai contoh, metana (CH4), karbon dioksida (CO2), dan CFCs dapat digolongkan sebagai gas yang menyebabkan pemanasan global (global warming).

Tabel 2. Contoh Kategori Dampak Lingkungan b. Character Kategori Dampak Lingkungan Global warming ization Stratospheric ozone depletion Langkah Photochemical smog formation kedua Human carcinogenicity Atmospheric acidification yang Aquatic toxicity dilakukan Terrestrial toxicity Habitat destruction Manajemen Lingkungan Kajian Penerapan Life Cycle Assesment pada Pabrik Depletion of nonrenewable resources Kertas Euthropication

adalah karakterisasi, yaitu melakukan pengukuran dampak untuk setiap data inventori dengan mengintegrasikan jumlah inventori dengan potensi terhadap dampak yang ditimbulkan. Misalnya, jika dampak lingkungan yang ditimbulkan adalah pemanasan global maka potensial relatif pemanasan global bisa digunakan untuk mengukur bobot dampak relatif suatu emisi pada gas yang menyebabkan pemanasan global. c. Valuation Langkah terakhir dalam penakaran dampak (impact assessment) adalah penilaian atau penaksiran, yang terdiri dari pembobotan hasil dari tahap karakterisasi supaya kategori dampak lingkungan yang paling penting mendapatkan perhatian yang lebih daripada kategori dampak lingkungan yang paling sedikit.4.

Interpretation or Improvement Analysis Langkah ini merupakan langkah terakhir dalam melakukan LCA, yaitu dengan melakukan interpretasi hasil, mengevaluasi, dan kemudian melakukan analisa analisa mengenai hal hal apa saja yang bisa dilakukan dalam rangka perbaikan produk, proses, atau jasa terkait pengurangan dampak lingkungan.

2.3 Manfaat LCA

Manfaat yang dapat diambil dari penggunaan LCA antara lain :1. Perbaikan produk

LCA dapat mengidentifikasi pilihan biaya paling efisien dan efektif bagi pengurangan dampak lingkungan dari produk atau jasa. Perbaikan semacam itu dapat membuat produk lebih diinginkan oleh konsumen. 2. Perbaikan proses LCA dapat digunakan untuk menangani operasi dan proses produksi perusahaan. Ini adalah cara yang berguna untuk menghitung sumberdaya dan penggunaan energi. Ini dapat menawarkan pilihan bagi perbaikan efisiensi seperti menghindari pengolahan limbah, penggunaan sumberdaya lebih sedikit, dan memperbaiki kualitas perakitan.Manajemen Lingkungan Kajian Penerapan Life Cycle Assesment pada Pabrik Kertas

3. Perencanaan strategis LCA dapat digunakan sebagai perencanaan strategis. Begitu peraturan lingkungan dan harapan lingkungan meningkat, terdapat kecenderungan peningkatan tekanan bagi perusahaan untuk memperbaiki operasi lingkungan mereka. Kinerja lingkungan juga cenderung menjadi lebih kritis bagi daya kompetisi internasional. 2.4 Keunggulan dan Kelemahan LCA Beberapa keunggulan atau keuntungan menerapkan LCA yaitu :1. Membantu perusahaan untuk lebih mengerti dampak lingkungaan dari keseluruhan

operasinya, barang dan jasa, dan kemudian digunakan untuk mengidentifikasi peluang bagi perbaikan.2. LCA membawa pada efisiensi dalam proses perusahaan dan perbaikan dari produknya,

dimana dapat membuat produk lebih komparatif dan menarik di pasaran. Potensi kelemahan dalam menerapkan LCA antara lain : LCA sering dianggap terlalu kompleks, menyita waktu, dan relatif mahal dibandingkan penggunanan praktisnya dalam memperbaiki kinerja lingkungan perusahaan.

3. METODOLOGI Metodologi yang digunakan dalam kajian ini mengacu pada International Organization for Standards (ISO) 14040. Secara garis besar, kajian LCA ini meliputi empat tahapan yaitu: 1) Penentuan lingkup dan batas penakaran Sebagai batasan yang menjadi fokus pada makalah ini, adalah:

Kajian dilakukan hanya pada life cycle produk kertas News Print Paper (NPP) di PT. Adiprima Suraprinta. Pada usulan perbaikan, hanya dilakukan pengujian pada bahan baku yang mempunyai kontribusi dampak yang terbesar saja.

2) Inventori DataManajemen Lingkungan Kajian Penerapan Life Cycle Assesment pada Pabrik Kertas

Deskripsi Produk Amatan Pada penelitian ini akan difokuskan pada produk Newsprint paper (NPP) Prima, dimana produk tersebut merupakan produk yang paling banyak diproduksi tersebut merupakan produk yang paling banyak diproduksi di paper machine I untuk memenuhi demand customer sebagai bahan bakau utama kertas koran. Adapun bahan baku dari produk NPP prima ini adalah waste paper yaitu bahan serat yang diperoleh dari kertas bekas (recycle). Untuk diketahui bahwa pembuatan produk NPP prima ini merupakan proses dari daur ulang waste paper.

Deskripsi bahan baku Deskripsi bahan baku yang digunakan pada proses produksi dan jumlah penggunaannya perhari ditunjukkan pada Tabel 3.

Tabel 3. Bahan Baku Produksi Kertas No. 1 2 3 4 5 6 7 8 Bahan baku/Energi Recycle paper NaOH H2O2 Na2SiO3 Cartan DH Liptol S-850 CaCO3 Power Proses Pulping Pulping Pulping, bleaching Pulping Pulping Pulping Dilution mixing Stock preparation, Fungsi Bahan baku utama De-inking Agent Bleaching agent De-inking agent Scale agent Foaming agent Filler agent Energi mesin Jumlah penggunaan/hari 204100 kg 3840 liter 3073 liter 1158 liter 83 liter 416 liter 5083 liter 58859,06 kwH

Manajemen Lingkungan Kajian Penerapan Life Cycle Assesment pada Pabrik Kertas

9 10

electrical Steam Fresh water

paper machine Stock preparation Stock preparation

Pemanas Campuran (pelarut)

320,04 ton 4660,69 m3

Adapun kualitas bahan baku pada produk NPP prima dijelaskan sebagai berikut:

Recycle paper, yaitu kertas daur ulang dapat berupa OINP (Old Issue News paper) yaitu kertas koran yang baru tapi belum dijual karena reject, ONP (Old News Paper) yaitu kertas koran bekas dan FLS (Flylead Shaving) yaitu kertas koran yang dilapisi. Selain bahan baku dalam proses produksi kertas masih diperlukan bahan pembantu yang berupa bahan kimia. Adapun bahan kimia yang diperlukan adalah sebagai berikut: 1. Bleaching Bleaching berfungsi untuk memutihkan kertas. Contohnya: H2O2 2. Scale Agent Merupakan zat penutup pori kertas. Contohnya: Carton DH3. De-inking Agent

Berfungsi untuk mengikat tinta yang terdapat dalam pulper sehingga dapat berkaitan dengan busa. Contohnya: Liptol, Na2SiO3 4. NaOH Bahan ini berfungsi untuk membuat keadaan larutan menjadi basa (pH 10-12) karena dalam keadaan basa serat/fiber akan mengalami swelling (pengembangan serat) sehingga tinta yang terikat akan mudah keluar dari serat/fiber tersebut. 5. Filler Merupakan zat penutup pori kertas, juga sebagai penghalus kertas. Contohnya: CaCO3Manajemen Lingkungan Kajian Penerapan Life Cycle Assesment pada Pabrik Kertas

Deskripsi Sistem Diamatai Sistem yang diamati dalam penelitian ini dapat dilihat sebagai berikut: Suplier

Suplier pada pembuatan produk NPP prima ini meliputi supplier bahan baku utama kertas seperti OINP (Old Issues NewsPaper), ONP (Old NewsPaper), FLS (Flyleaf Shaving) yang semuanya tersebut merupakan bahan baku import, dimana supplier-supplier bahan baku tersebut terdapat di luar negeri. Supplier bahan baku beserta jumlah pembelian secara lengkap ditunjukkan pada Tabel 4. Adapun untuk suplier bahan baku penunjang seperti H2O2, NaOH, Na2SiO3 merupakan supplier lokal yang mana bahan baku tersebut didapat di dalam negeri bahan banyak yang didapat di daerah sekitar PT. Adiprima Suraprinta itu sendiri. Dan pada tahap selanjutnya nanti akan dilakukan perhitungan jarak supplier bahan baku tersebut sebagai bagiam dari tahap life- cycle.

Distribusi Pada distribusi disini adalah distribusi dari proses produksi ke customer yang sebagian besar adalah perusahaan koran sebagai bahan baku utama. Distribusi nantinya akan dihitung distribusi dari customer ke end customer tidak diperhitungkan karena setiap customer mempunyai tujuan dan jangkauan distribusi yang berbeda-beda serta karena keterbatasan data yang diperoleh.

Manajemen Lingkungan Kajian Penerapan Life Cycle Assesment pada Pabrik Kertas

Tabel 4. Supplier Bahan Baku Beserta Jumlah PembelianSupplier No. 1 2 3 4 5 6 7 Bahan baku Recycle paper NaOH H2O2 Na2SiO3 Cartan DH Liptol S-850 CaCO3 Fungsi Bahan baku utama De-Inking Agent Bleaching Agent De-Inking Agent Scale Agent Foaming Agent Filler Agent Nama TAY PAPER PT. ANEKA KIMIA RAYA PT. SAMATOR PT.AIR MAS MURNI PT.CLARIANT INDONESIA PT.LIONS WING PT.CAMCO OMYA Kota Singapura Surabaya Gresik Sepanjang,SDA Surabaya Jakarta Sepanjang,SDA Jumlah pengirim Ton/kirim Kirim/bulan 625 25 25 25 4 5 15 4 7 14 4 2 2 19 Transportasi Jarak (km) Jenis 1200+33 20 8 12 20 750 12 Kapal+truk Truk Truk Truk Truk Truk Truk

Tabel 5. Distributor Produk Kertas News Print Paper (NPP) No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Nama Perusahaan Konsumen (Dalam Negeri, P.Jawa) PT. Karya Adhi Warta PT. Merdeka Press PT. Graha Pena Jawa Pos PT. Dharma Nyata Press PT. Jawa Media Komputama PT. Jawa Media Agro PT. East Java Liberty Coy PT. Analisa Kita PT. Indo Warta Pasar Media PT. Massa Merdeka Limited Nama Media Suara Indonesia Memorandum Jawa Pos Nyata Komputek Agrobis Liberty D&R Prospek Merdeka Kota Surabaya Surabaya Surabaya Surabaya Surabaya Surabaya Surabaya Jakarta Selatan Jakarta Selatan Tangerang Jumlah Pengiriman Ton/Kirim Kirim/Bulan 61 65 93 45 24,5 28 59 45 31 46 15 19 22 18 21 20 15 15 20 15 Transportasi Jarak (km) 25 25 25 25 25 25 25 750 750 750 Jenis Truk Truk Truk Truk Truk Truk Truk Truk Truk Truk

Manajemen Lingkungan Kajian Penerapan Life Cycle Assesment pada Pabrik Kertas

Penggunaan/Usage Tahap ini merupakan tahap penggunaan kertas News Print Paper (NPP) prima sebagai kertas koran untuk dilakukan percetakan. Pada penggunaan produk ini terdapat penggunaan energi tetapi tidak dibahas dalam makalah ini karena keterbatasan data yang diperoleh.

Pembuangan/Disposal Pada tahap disposal ini produk yang telah digunakan akan dibuang dengan berbagai cara, dari data disposal tersebut menunjukkan cara pembuangan yang dilakukan oleh end customer terhadap produk yang sudah tidak dipakai lagi. Data disposal yang didapatkan adalah data untuk skenario pembuangan semua jenis sampah di surabaya. Dapat diasumsikan skenario pembuangan untuk produk yang diamati diasumsikan berikut 69.7% dibuang ke TPA, 4,6% dibakar (incinerate), 0,44% dijadikan kompos sebagai pupuk, 14,29% direcycling (Dinas Kebersihan Kotamadya Surabaya, 2004). Dimana pada produk kertas ini lebih ke arah pembuangan dengan cara recycling, karena sifat kertas yang dapat direcyling, baik sebagai bahan baku pembuatan kertas maupun sebagai produk lainnya.

Data Input-Output Data input-output menunjukkan deskripsi sistem amatan yang telah dijelaskan sebelumnya, yang meliputi penggunaan energi dan materila yang ada. Data tersebut akan digunakan untuk penilaian dampak lingkungan. Untuk mendapatkan keseluruhan input dan output dalam sistem yang diamati tidak mudah terutama mengenai jumlah emisi yang dihasilkan untuk setiap proses dan bahan yang digunakan. Karena keterbatasan data waktu penelitian.

3) Penakaran data yang diperoleh pada proses inventori yang berpengaruh

terhadap lingkungan Berdasarkan Metode EDIP/UMIT 96 (Enviromental Design of Industrial Product), dampak terhadap lingkungan dan manusia dapat dikategorikan sebagai berikut:

Manajemen Lingkungan Kajian Penerapan Life Cycle Assesment pada Pabrik Kertas

Tabel 6. Impact Category Impact Category Global warming Ozone Depletion Acidification Euthropication Photochemical smog Ecotoxicity water chronic Ecotoxicity water acute Ecotoxicity soil chronic Human toxicity air Human toxicity water Human toxicity soil Bulk Waste Hazardous Waste Radioactive Waste Slag Resource (all)

Adapun nilai pembobotan untuk impact category yang diperoleh melalui perhitungan berdasarkan Metode (Enviromental Design of Industrial Product), dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 7. Nilai Untuk Bobot Pada Impact Category Impact Category TotalGlobal Warming (GWP 100)

Unit Pt Pt Pt Pt Pt Pt Pt Pt Pt Pt Pt Pt

Total 287 135 2,29 10,9 5,41 4,74 15,1 13,9 2,23 3,03 39,3 28,8

Recycle 94,5 7,62 1,95 4,02 1,85 0,518 10,5 9,81 0,0558 1,51 12,3 20,7 23,6 X X X 0

Energy 1,77E-05 1,21E-05 X 4,72E-06 8,30E-07 2,35E-08 X X X 3,30E-09 0 0 X X X X 0

Steam 8,32 1,45 X 0,804 0,421 0,0199 0,423 0,412 0,0007 1 0,0095 6 3,72 0,618 0,117 0,426 X 0,0717 0

Ozone depletion Acidication Eutrophication Photochemical SmogEcotoxicity water chronic

Ecotoxicity water acute Ecotoxicity soil chronic Human toxicity air Human toxicity water Human toxicity soil

Bahan Kimia 172 124 0,0416 3,83 2,42 4,13 3,6 3,37 2,16 1,18 21,4 3,9 0,251 1,58 X 0,165 0

Transport 12,2 2,21 0,293 2,19 0,898 0,0734 0,586 0,277 0,0101 0,341 1,82 3,5 X X X X 0

Water1,17E-05 7,82E-06

X X X X X X X X X X3,88E-06

Bulk waste Pt 24 Hazardous Waste Pt 2 Radioavctive Waste Pt X Slags/Ashes Pt 0,237 Resources (all) Pt 0 Pt= Pint: unit of volume or capacity

X X X X

Manajemen Lingkungan Kajian Penerapan Life Cycle Assesment pada Pabrik Kertas

Analisa impact assessment Tabel 8, Kontibutor Utama Untuk Impact Categories Environmental Impact Categories Human toxicity soil Global warming Human toxicity water

No 1 2 3

Proses Kontributor Bahan kimia Recycle paper Bahan kimia Recycle paper Bahan kimia Recycle paper 3,9 20,7 124 7,62 21,4 12,3

Score

Secara keseluruhan, nilai impact terbesar dihasilkan oleh bahan kimia sebesar 149,3 Pt. Sedangkan untuk recycle paper sebesar 40,62 Pt. Persentase kontribusi dampak dari masing-masing komponen tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Gambar Persentase Kontribusi Dampak Seluruh Stage Untuk persentase kontribusi dampak dari bahan kimia ditunjukkan pada Gambar 3. Berdasarkan nilai impact tersebut dapat disimpulkan bahwa perbaikan harus dilakukan terutama pada bahan kimia CaCO3 (81%).

Manajemen Lingkungan Kajian Penerapan Life Cycle Assesment pada Pabrik Kertas

Gambar 3. Persentase Kontribusi Dampak Bahan Kimia 4) Menginterpretasi hasil kajian dan memberi saran untuk perbaikan Beberapa usulan perbaikan yang diberikan adalah perbaikan pada bahan kimia dengan menambah, mengurangi, atau mengganti untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan. Usulan perbaikan yang diberikan nantinya diusahakan dapat menurunkan dampak secara keseluruhan terhadap sistem. Beberapa usulan yang diajukan:1. Mengurangi konsentrasi CaCO3 sebesar 20% dengan menambahkan H2O2 sebesar 15%

Dari hasil perhitungan menggunakan software SIMAPRO; dengan menggunakan alternatif 1 yaitu dengan mengurangi CaCO3 sebesar 20% dengan menambah H2O2 sebesar 15% dapat menurunkan nilai impact yang semula 172 pt menjadi 144 pt.2. Mengurangi konsentrasi CaCO3 sebesar 20% dengan menambahkan cartan DH

sebanyak 10% Dari hasil perhitungan menggunakan software SIMAPRO; dengan menggunakan alternatif 2 yaitu dengan mengurangi CaCO3 sebesar 20% dengan menambah Cartan DH sebesar 10% dapat menurunkan nilai impact yang semula 172 pt menjadi 145 pt.3. Mengurangi CaCO3 dengan hidrokarbon sebagai alternatif bahan substitusi

Dari hasil perhitungan menggunakan software SIMAPRO; dengan menggunakan alternatif 3 yaitu dengan mengurangi CaCO3 dengan bahan kimia substitusi yaitu hidrokarbon dengan jumlah takaran yang sama dapat menurunkan nilai impact yang semula 172 pt menjadi 133 pt.Manajemen Lingkungan Kajian Penerapan Life Cycle Assesment pada Pabrik Kertas

4. KESIMPULAN Dari hasil analisa pada penerapan LCA produk News Print Paper di PT. Adiprima Suraprinta, maka teridentifikasi ternyata kontibutor utama yang memberikan dampak bagi lingkungan adalah penggunaan bahan kimia. Total kontribusi bahan kimia adalah sebesar 172 pt, dan bahan kimia yang paling memberikan pengaruh besar adalah CaCO3 sebesar 139 pt. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka dapat diajukan 3 kriteria usulan yang memungkinkan untuk dilakukan, yaitu:1. Mengurangi konsentrasi CaCO3 sebesar 20% dengan menambahkan H2O2 sebesar 15% 2. Mengurangi konsentrasi CaCO3 sebesar 20% dengan menambahkan Cartan DH

sebanyak 10%3. Mengurangi CaCO3 dengan hidrokarbon sebagai alterniatif bahan substitusi

Diharapkan dengan ketiga alternative tersebut mampu mengurangi dampak lingkungan sepanjang Life Cycle product sebagai kontribusi dalam pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development).

DAFTAR PUSTAKA Allen, D., dan Shonnard, D.R., 2002. Life-Cycle Concepts, Product Stewardship, and Green Engineering. Green Engineering : Environmentally Conscious Design of Chemical Processes. h.419 453. Hascaryo,Sri. Penerapan Life Cycle Assessment melalui Pendekatan Analytical Hierarchy Process Dan Benefit Cost Ratio Pada Produk Kertas Di PT. Adiprima Suraprinta, Institut Teknologi Surabaya. Nakazawa, Katsura, Katayam.Keiichi,Yasui. Life Cycle Assessment of Papers Used for Environmental Reports. Japan Science and Technology Corporation. Mitsubishi Paper Mills, Ltd.Graduate School of Engineering, Tokai University. Institute of Industrial Science, University of Tokyo

Manajemen Lingkungan Kajian Penerapan Life Cycle Assesment pada Pabrik Kertas