Tugas Pak Supri#Sani

4
Penyakit tanaman kakao Karena itu kami sudah menugaskan Dinas Pertanian dan Perkebunan untuk mengantisipasi serangan penyakit tanaman tersebut Mataram (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Lombok Utara, Provinsi Nusa Tenggara Barat berupaya mengatasi penyakit tanaman kakao yang menyebabkan menurunnya produksi kakao petani di daerah itu sejak beberapa tahun terakhir. Wakil Bupati Lombok Utara H Najmul Ahyar di Mataram, Rabu mengatakan, memang benar sejak beberapa tahun terakhir produksi kakao petani mengalami penurunan akibat serangan penyakit, salah satunya adalah penyakit jamur putih. Ia mengatakan, jenis penyakit tersebut sudah menjadi penyakit tahunan pada tanaman coklat petani di Lombok Utara, ini disebabkan terlambat diantisipasi, seandainya sejak awal ditangani kemungkinan kondisinya tidak terlalu parah. "Karena itu kami sudah menugaskan Dinas Pertanian dan Perkebunan untuk mengantisipasi serangan penyakit tanaman tersebut agar pada 2013 kita harapkan tidak ada lagi serangan penyakit yang mengakibatkan menurunnya produktivitas kakao tersebut," katanya. Selain itu, kata Najmul, penurunan produksi kakao tersebut juga disebabkan umumnya tanaman kakao di Lombok utara relatif tua, rata-rata di atas 25 tahun, karena itu

description

huj

Transcript of Tugas Pak Supri#Sani

Penyakit tanaman kakao

Karena itu kami sudah menugaskan Dinas Pertanian dan Perkebunan untuk mengantisipasi serangan penyakit tanaman tersebutMataram (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Lombok Utara, Provinsi Nusa Tenggara Barat berupaya mengatasi penyakit tanaman kakao yang menyebabkan menurunnya produksi kakao petani di daerah itu sejak beberapa tahun terakhir.

Wakil Bupati Lombok Utara H Najmul Ahyar di Mataram, Rabu mengatakan, memang benar sejak beberapa tahun terakhir produksi kakao petani mengalami penurunan akibat serangan penyakit, salah satunya adalah penyakit jamur putih.

Ia mengatakan, jenis penyakit tersebut sudah menjadi penyakit tahunan pada tanaman coklat petani di Lombok Utara, ini disebabkan terlambat diantisipasi, seandainya sejak awal ditangani kemungkinan kondisinya tidak terlalu parah.

"Karena itu kami sudah menugaskan Dinas Pertanian dan Perkebunan untuk mengantisipasi serangan penyakit tanaman tersebut agar pada 2013 kita harapkan tidak ada lagi serangan penyakit yang mengakibatkan menurunnya produktivitas kakao tersebut," katanya.

Selain itu, kata Najmul, penurunan produksi kakao tersebut juga disebabkan umumnya tanaman kakao di Lombok utara relatif tua, rata-rata di atas 25 tahun, karena itu perlu dilakukan peremajaan.

"Alhamdulillah peremajaan tanaman kakao tersebut mendapat dukungan dari Pemerintah Provinsi NTB, karena Lombok Utara diproyeksikan menjadi penyedia kakao tingkat nasional, maka program rehabilitasi 800 hektare tanaman kakao itu seluruhnya di Lombok Utara," katanya.

Menurut dia, rehabilitasi 800 hektare tanaman kakao itu akan mendapatkan dukungan dana dari Pemprov NTB termasuk untuk peremajaan tanaman kakao.

Kepala Desa Bentek, Lombok Utara Budiarta mengakui hasil panen kakao petani turun hingga 50 persen karena buahnya rusak selain akibat cuaca ekstrem tahun lalu juga karena serangan penyakit jamur putih.

Menurut dia, buah kakao banyak yang rusak, kalaupun ada buah yang bisa dipanen, bijinya cukup banyak yang kosong. Akibat cuaca ekstrem disertai curah hujan tinggi, buah kakao berubah warna menjadi hitam kecokelatan. Biasanya buah kakao yang sudah matang berwarna kuning.

Penyakit tanaman lada

REPUBLIKA.CO.ID, MUNTOK -- Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Bangka Barat, Kapulauan Bangka Belitung menyatakan penyakit kuning pada tanamn lada masih menjadi kendala utama para petani untuk mengembangkan usaha perkebunan unggulan tersebut.

"Biasanya penyakit kuning menyerang pada musim kemarau, penyakit ini menghantui para petani karena bisa mengakibatkan gagal panen," ujar Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Bangka Barat, Saukani di Muntok, Jumat (22/8).

Ia menjelaskan, tanaman lada memang cukup rentan terserang hama dan penyakit sehingga dianjurkan bagi para petani untuk selalu memilih bibit unggul yang sudah dianjurkan dan melakukan perawatan berkala agar tanaman tidak rentan terserang berbagai penyakit.

"Kami perkirakan sekitar 10 persen tanaman lada di Bangka Barat terserang penyakit berbahaya, untuk itu kami terus mengoptimalkan penyuluh untuk terus memberikan bimbingan dan pendampingan kepada para petani untuk menerapkan pola perawatan tanaman sesuai standar," kata dia.

Ia mengatakan, pada saat tanaman lada tersebut terserang penyakit kuning, tanaman tersebut akan menjadi kerdil, menguning dan mati secara perlahan-lahan. Penyakit tersebut juga akan menyebar ke tanaman lada lainnya dalam jangka waktu lama.

Menurutnya, tanaman lada yang rentan erhadap penyakit kuning adalah tanaman yang ditanam di lahan yang kurang mendapatkan perawatan dengan baik. "Sebagai upaya antisipasi penyakit berbahaya ini, kami harapkan petani sejak masa pratanam sudah menyiapkan lahannya dengan baik sesuai anjuran yang mempertimbangkan kelembaban dan kebersihan lahan tersebut, selain menanam bibit unggul yang sudah diajurkan," kata dia.

Selain penyakit kuning, kata dia, penyakit busuk pangkal batang juga menjadi salah satu penyebab masih banyaknya tanaman lada yang mati. "Busuk pangkal batang ini cukup berbahaya karena jika tanaman terkena gejala tersebut hanya akan bertahan sekitar 15 hari dan langsung mati, bahkan penyakit ini juga bisa menular dengan cepat ke tanaman yang ada di sekitarnya," kata dia.

Selain memberikan pendampingan langsung kepada para petani, kata dia, pemkab juga menggelar Sekolah Lapangan Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman (SLPHT) kepada kelompk tani serta Pelatihan organisme pengganggu tanaman lada.

"Ke depan, pola pelatihan seperti itu akan terus kami gulirkan kepada kelompok tani agar target produksi 1,4 ton per hektare per tahun bisa tercapai sekaligus mampu mengembalikan kejayaan "muntok white pepper" di pasar internasional," kata dia.