Laporan Kasus Mata SANI
-
Upload
bumble-melati -
Category
Documents
-
view
301 -
download
29
description
Transcript of Laporan Kasus Mata SANI
LAPORAN KASUS“RETINOPATI DIABETIK”
Pembimbing : dr. Freddy W Arsyad,Sp,MDisusun oleh : Sanitya Dwiyuli (1310221008)RSPAD Gatot Soebroto Jakarta
IDENTITAS Nama : Ny. K Jenis Kelamin : Perempuan Usia : 73 tahun Alamat : Rawa Sari Pekerjaan : Pensiunan PNS Tgi. Pemeriksaan : 28 Oktober 2014
ANAMNESA Keluhan Utama :
Penglihatan pada mata kiri buram secara perlahan sejak 6 bulan yang lalu dan tidak disertai mata merah
Keluhan Tambahan :Mata kanan juga mengalami keluhan serupa namun tidak separah pada mata kiri
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG Pasien mengeluhkan penglihatan mata kiri
semakin menurun selama 2 bulan terakhir ini.
Penglihatan buram/kabur timbul secara tiba – tiba dan semakin lama semakin menurun.
Pandangan kabur digambarkan seperti ada yang menghalangi pada bagian tengah mata.
Keluhan pasien tidak disertai dengan mata merah ataupun nyeri pada matanya.
Pasien mengaku tidak memiliki keluhan melihat seperti ada benda yang berterbangan yang mengikuti arah gerak mata.
Pasien juga mengatakan tidak merasa penglihatannya menjadi lebih silau jika terkena sinar/cahaya.
Pasien menyangkal mempunyai keluhan sering menbrak saat berjalan.
Pasien mengaku tidak memiliki keluhan melihat seperti ada kabut atau pelangi pada matanya.
Riwayat nyeri hebat pada mata yang disertai dengan mual – muntah, sakit kepala disangkal.
Pasien merupakan penderita diabetes melitus sejak berusia 40 tahun . Pasien menggunakan obat antidiabetes metformin sebagai pengobatan diabetes melitusnya. Dan juga pasien mengatakan gula darah terakhirnya 148 mg/dl .
Pasien juga mempunyai riwayat hipertensi sejak 10 tahun yang lalu dan terkontrol.
Pasien menyangkal mempunyai riwayat pemakaian obat tetes mata atau konsumsi obat dalam waktu lama.
Riwayat Operasi : Pasien mengatakan bahwa dia 3 minggu yang
lalu melakukan operasi katarak pada mata kanannya. Namun sampai saat ini penglihatan pasien masih buram.
± 2 tahun yang lalu pasien melakukan operasi pada mata kirinya. Namun sampai saat ini penglihatan masih buram.
Keadaaan Umum : Baik Kesadaran : Compos Mentis Tanda – Tanda Vital : TD : 135/90 mmHg N : 84x/m RR : 18 x/m S : Afebris Kepala : Normocephal, tidak terdapat
deformitas Telinga : Discharge (-)
Hidung : Deviasi septum (-), epistaksis (-), discharge (-)
Mulut : Sianosis (-), pucat (-) Leher : Pembesaran KGB (-) Thoraks
Jantung : BJ I-II regular, murmur (-), gallop (-) Paru : Suara napas dasar vesikuler (+), rhonki (-),
wheezing (-) Abdomen : Datar, supel, nyeri tekan (-)
STATUS OFTALMOLOGIKUS Visus
Keterangan OD OSTajam Penglihatan
0,6 f 0,2 f
Koreksi - -
Addisi - -
Distansia pupil 60/58
Kacamata lama - -
Kedudukan Bola Mata
Keterangan
OD OS
Eksoftalmus Tidak ada Tidak ada
Endoftalmus Tidak ada Tidak ada
Deviasi Tidak ada Tidak ada
Gerakan bola mata
Baik ke segala arah
Baik ke segala arah
Konjungtiva Palpebra Superior dan InferiorKeterangan OD OSEdema Tidak ada Tidak adaNyeri tekan Tidak ada Tidak adaEktropion Tidak ada Tidak adaEntropion Tidak ada Tidak adaBlefarospasme Tidak ada Tidak adaTrikiasis Tidak ada Tidak adaSikatriks Tidak ada Tidak adaFissura Palpebra 11 mm 11 mmHordeolum Tidak ada Tidak adaKalazion Tidak ada Tidak adaPtosis Tidak ada Tidak ada
Konjungtiva Tarsalis Superior dan Inferior
Keterangan
OD OS
Hiperemis Tidak ada Tidak adaFolikel Tidak ada Tidak adaPapil Tidak ada Tidak adaSikatriks Tidak ada Tidak adaAnemia Tidak ada Tidak adaKemosis Tidak ada Tidak ada
Konjungtiva Bulbi
Keterangan OD OSInjeksi konjungtiva Tidak ada Tidak adaInjeksi siliar Tidak ada Tidak adaPerdarahan subkonjungtiva
Tidak ada Tidak ada
Pterigium Tidak ada Tidak adaPinguekula Tidak ada Tidak adaNevus Pigmentosus
Tidak ada Tidak ada
Kista Dermoid Tidak ada Tidak ada
Sistem Lakrimalis
Sklera
Keterangan OD OSPunctum Lakrimal Terbuka TerbukaTes anel Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Keterangan
OD OS
Warna Putih PutihIkterik - -
Kornea
Keterangan
OD OS
Kejernihan Jernih JernihPermukaan Licin LicinUkuran 12 mm 12 mmSensibilitas Baik BaikInfiltrat Tidak ada Tidak adaUlkus Tidak ada Tidak adaPerforasi Tidak ada Tidak adaArkus Senilis Tidak ada Tidak adaEdema Tidak ada Tidak adaTes Placido Regular Regular
Bilik mata depan
Keterangan
OD OS
Kedalaman Dalam DalamKejernihan Jernih JernihHifema Tidak ada Tidak adaHipopion Tidak ada Tidak adaEfek Tyndall - -
Iris
Pupil
Keterangan
OD OS
Warna Coklat CoklatKripte Jelas JelasBentuk Bulat BulatSinekia Tidak ada Tidak adaKoloboma Tidak ada Tidak ada
Keterangan OD OSLetak Di Tengah Di TengahBentuk Bulat BulatUkuran 3 mm 3 mmRefleks cahaya langsung Positif Positif
Refleks cahaya tidak langsung
Positif Positif
Lensa
Badan Kaca
Keterangan OD OSKejernihan Jernih JernihLetak Di tengah Di tengahShadow tes Negatif Negatif
Keterangan OD OSKejernihan Sulit di nilai Sulit di nilai
Fundus Okuli
Keterangan OD OReflex fundus + +PapilBentuk Bulat BulatBatas Tegas TegasWarna Kuning
kemerahanKuning
kemerahanMakula luteaRefleks Tidak terlihat Tidak terlihatEdema Tidak terlhat Tidak terlihatRetinaPerdarahan + +CD Ratio 0,3 0,3Ratio AV 1:3 1:3Sikatriks Tidak ada Tidak ada
Palpasi
Kampus Visi
Keterangan
OD OS
Nyeri tekan Tidak ada Tidak adaMassa tumor Tidak ada Tidak adaTensi okuli (palpasi)
Normal /palpasi N+0
Non Contact Tonometri
16,2 13,2
Tonometri Schiotz (5,5 g) 5,0 17,3 5,5 15,9
Keterangan
OD OS
Tes Konfrontasi Sama dengan pemeriksa
Sama dengan pemeriksa
RESUME Pasien wanita , Ny. K, berusia 73 tahun
datang dengan keluhan Penglihatan pada mata kiri buram secara perlahan sejak 6 bulan terakhir tanpa disertai mata merah. Pandangan buram mulai memburuk sejak 2 bulan terakhir. Pasien juga mengatakan mata kanannya buram namun tidak seberat jika dibandingkan dengan mata kiri. Penglihatan buram digambarkan oleh pasien seperti ada yang menghalangi pada bagian tengah.
Penglihatan seperti ada benda yang berterbangan mengikuti arah gerak mata atau berasap atau berkabut maupun mata terasa silau jika terkena cahaya disangkal oleh pasien. Pasien juga menyangkal adanya nyeri, mata merah dan sakit pada mata
Pasien juga menyangkal adanya nyeri, mata merah dan sakit pada mata.
Pasien mempunyai riwayat diabetes melitus sejak berusia 40 tahun dengan DM terkontrol dan pasien juga mempunyai riwayat hipertensi sejak 10 tahun yang lalu dengan hipertensi terkontrol.
Riwayat operasi : 3 minggu yang lalu melakukan operasi katarak pada mata kanannya. Namun sampai saat ini penglihatan pasien masih buram. Dan ± 2 tahun yang lalu pasien dioperasi katarak pada mata kirinya, namun sampai saat ini penglihatan pasien masih buram.
Pada pemeriksaan fisik ditemukan, : pada mata kanan (OD) visus 0,6 f ,
mata kiri (OS) 0,2 f. Tidak terdapat kekeruhan pada lensa. Dari pemeriksaan funduskopi didapatkan refleks fundus (+), bentuk papil bulat dengan batas tegas dan berwarna kuning kemerahan, CD ratio 0.3, AV ratio 1:3, Perdarahan (+), Eksudat(+). Pada pasien tidak didapatkan adanya penurunan luas lapang pandang
Diagnosis Kerja : Retinopati diabetes Non Proliferatif
ODS Pseudofakia ODS
Diagnosa Banding : Retinopati diabetes Proliferatif
PENATALAKSANAAN Edukasi kepada pasien tentang penyakit
retinopat diabetik Mengontrol gula darah dan tekanan darah
yang bertujuan untuk mengurangi progresifitas penyakit dengan menggunakan obat –oba tan dan dan perubahan gaya hidup serta disarankan juga agar pasien kontrol ke dokter bagian ilmu penyakit dalam.
Prognosis :Okuli Dekstra Okuli
Sinistra Ad Vitam : Dubia ad bonamDubia ad
bonam Ad Fungsitionam : Dubia ad malamDubia ad
malam Ad Sanationam : Dubia ad malamDubia ad
malam
RETINOPATI DIABETIK DM merupakan penyakit kronik degeneratif
tersering dengan angka morbiditas dan mortilitas yang tinggi di dunia
Penyakit mata yang disebabkan karena DM ; Retinopati diabetik Katarak Glaukoma
Retinopati Diabetes merupakan salah satu komplikasi penyakit diabetes.
Komplikasi tersebut berupa kerusakan pada bagian retina mata yang akan berdampak langsung pada terganggunya penglihatan penderita dan apabila terlambat ditangani akan menyebabkan penderita mengalami kebutaan permanen.
Epidemiologi : 40% - 80 % pada pasien DM Timbul setelah 5 – 15 tahun mempunyai riwayat
DM Lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan
laki – laki Ditemukan pada 24 – 40% pasien DM <5 tahun
dan meningkat hingga 53– 84% setelah menderita DM selama 15 – 20 tahun
KEADAAN YANG MEMPERBERAT : Arteriosklerosis dan hipertensi arteri Hipoglikemia atau trauma Hiperlipoproteinemia dapat mempengaruhi
arteriosklerosis. Kehamilan pada penderita diabetes yuvenilis
yang tergantung pada insulin dapat menimbulkan perdarahan dan proliferasi.
Hiperglikemia memicu
terbentuknya reactive oxygen
intermediates (ROIs) dan advanced
flycation endproducts(AGEs)
ROIs dan AGEs merusak perisit dan endotel PD serta
merangsang pelepasan faktor vasoaktif seperti nitric oxide (NO), prostasiklin, IGF-
1,dan endotelin
PATOFISIOLOGI
Kerusakan
Hiperglikemia kronik
mengaktivasi jalur poliol
Meningkatkan glikosilasi
dan ekspresi aldose
reduktase
Akumulasi sorbitol
Glikosilasi dan akumulasi sorbitol
mengakibatkan kerusakan endotel PD dan disfungsi enzim
endotel
Hiperglikemia mengaktivasi
transduksi sinyal interselular protein
kinase C (PKC)
PKC mengaktivasi Vascular endothelial growth factor
( VEGF) dan faktor pertumbuhan lain
VEGF menstimulasi ekspresi intracellular adhesion molecule-1
(ICAM-1)
Memicu terbentuknya ikatan antara leukosit dan
endotel PD
Kerusakan sawar darah retina serta
trombosis dan oklusi kapiler retina
Ketiga jalur tersebut menimbulkan gangguan sirkulasi ,hipoksia dan inflamasi pada retina.
Hipoksia ekspresi faktor angiogenik yang berlebihan sehingga merangsang pembentukan PD baru.
PD baru ini memiliki kelemahan membran basalis, defisiensi taut kedap antarsel endotel dan kekurangan jumlah perisitnya.
Terjadi kebocoran protein plasma dan perdarahan di dalam retina dan vitreous.
MANIFESTASI KLINIS Gejala :
Floaters Penglihatan kabur Distorsi Hilangnya ketajaman visual progresif
Tanda : Microaneurisma Dot and blot perdarahan Hard eksudat Cotton wool spot / soft eksudat Edema retina Venous loop dan venous beading Neovaskular Edema makula
NON PROLIFERATIF RETINOPATI DIABETIK(NPDR) Merupakan kelainan patologi paling
dini pada retinopati diabetik. Retinopati diabetik adalah suatu
mikroangiopati progressif yang ditandai oleh kerusakan dan sumbatan – sumbatan pembuluh – pembuluh kecil.
Retinopati nonproliferative dapat berkembang melalui tiga tahap (ringan, sedang, dan berat)
Stadium pada retinopati diabetik non proliferatif :Mild: Ditandai dengan kehadiran minimal 1
microaneurysm.Moderat: Termasuk adanya perdarahan,
mikroaneurisma, dan hard eksudat.Berat (4-2-1): Ditandai dengan perdarahan
dan mikroaneurisma di 4 kuadran, dengan manik-manik vena dalam setidaknya 2 kuadran dan kelainan mikrovaskuler intraretinal dalam setidaknya 1 kuadran
PROLIFERATIF RETINOPATI DIABETIK (PDR) Retinopati diabetik proliferatif merupakan
komplikasi mata yang paling berat pada diabetes melitus
Retinopati diabetik proliferatif gejala awal ditandai oleh adanya pembuluh – pembuluh baru pada diskus optikus (NVD) atau dibagian retina manapun (NVE).
Neovaskularisasi: Hallmark of PDR Perdarahan Preretinal: Tampil sebagai
kantong darah dalam ruang potensial antara retina dan wajah posterior hyaloid; sebagai kolam darah dalam ruang ini, perdarahan mungkin muncul berbentuk perahu
Perdarahan ke dalam vitreous: Dapat muncul sebagai kabut difus atau sebagai gumpalan bekuan darah di dalam gel
Fibrovascular proliferasi jaringan: Biasanya terlihat terkait dengan kompleks neovascular.
Traksi ablasio retina: Biasanya muncul tented up, bergerak, dan cekung
edema makula
MAKULOPATI Makulopati diabetik bermanifestasi sebagai
penebalan atau edema retina setempat atau difus, yang terutama disebabkan karena kerusakan sawar darah retina pada tingkat endotel kapiler retina yang menyebabkan terjadinya kebocoran cairan dan konstituen plasma ke retina sekitarnya
DIAGNOSIS Metode diagnostik terkini yang disetujui oleh
American Academy of Ophthalmology (AAO) adalah fundus photography.
Pemeriksaan penunjang lainnya : Pemeriksaaan oftalmoskop direk dan indirek Foto fundus digital OCT Angiografi Fluoresein
Klasifikasi
Retinopati
Diabetik
Tanda Pada Pemeriksaan Mata
Derajat 1 Tidak terdapat retinopati
Derajat 2 Hanya terdapat mikroaneurisma
Derajat 3 Retinopati DM non-proliferatif derajat ringan - sedang
yang ditandai oleh mikroaneurisma dan satu atau lebih
tanda: • Venous loops - Soft eksudat
• Perdarahan - Venous Beading
• Hard exudate
-Intraretinal microvascular abnormalities (IRMA)
SISTEM KLASIFIKASI RETINOPATI DM BERDASARKAN ETDRS
Klasifikasi Retinopati
Diabetik
Tanda Pada Pemeriksaan
Mata
Derajat 4 Retinopati DM non-proliferatif
derajat sedang-berat yang
ditandai oleh:
• Perdarahan derajat sedang-
berat
• Mikroaneurisma
• IRMA
Derajat 5 Retinopati DM proliferatif yang
ditandai oleh neovaskularisasi
dan perdarahan vitreous.
PENATALAKSANAAN Terapi anti-VEGF (Avastin, Lucentis, Eylea)
Terapi anti-VEGF melibatkan injeksi obat ke bagian belakang mata.
FDA telah menyetujui Lucentis untuk edema makula dan pilihan pengobatan tambahan termasuk Avastin dan Eylea.
Injeksi steroid intraokular untuk edema makula diabetes. membantu mengurangi jumlah kebocoran cairan
ke retina, sehingga terjadi perbaikan visual. Karena sifat kronis penyakit mata diabetes,
perawatan ini mungkin perlu diulang atau dikombinasikan dengan terapi laser untuk mendapatkan efek maksimum.
Terapi laser Laser difokuskan pada retina yang rusak untuk
menutup kebocoran pembuluh retina. Untuk pertumbuhan pembuluh darah abnormal
(neovaskularisasi), akan menghasilkan bekas luka laser yang kecil yang akan mengurangi pertumbuhan pembuluh darah abnormal dan membantu obligasi retina ke bagian belakang mata sehingga mencegah ablasi retina.
Operasi laser dapat sangat mengurangi kemungkinan gangguan penglihatan berat.
Vitrectomy Vitrectomy adalah operasi untuk mengeluarkan
jaringan parut dan cairan berawan dari dalam mata.
Vitrektomi dapat membersihkan vitreus dan mengatasi traksi vitreoretina
Vitrektomi dini diindikasikan untuk diabetes tipe I dengan perdarahan vitreus luas dan proliferasi aktif yang berat dan kapanpun penglihatan mata sebelahnya menjadi buruk
NPDR derajat ringan perlu dievaluasi setahun sekali.
NPDR derajat ringan-sedang tanpa edema makula yang nyata 4 – 6 bulan.
NPDR derajat berat dianjurkan untuk menjalani pemeriksaan rutin setiap 6-12 bulan
NPDR derajat ringan-sedang dengan edema makula signifikan : indikasi laser photocoagulation untuk mencegah perburukan.
Post laser photocoagulation, dievaluasi setiap 2-4 bulan untuk menjalani panretinal laser photocoagulation, terutama apabila kelainan berisiko tinggi untuk berkembang menjadi retinopati DM proliferatif.
Penderita harus dievaluasi setiap 3-4 bulan pasca tindakan. Panretinal laser photocoagulation harus segera dilakukan pada penderita retinopati DM proliferatif.
Untuk retinopati diabetik proliferatif biasanya diindikasikan pengobatan dengan fotokoagulasi pan-retina (PRP).
Apabila terjadi retinopati DM proliferatif disertai edema makula signifikan, maka kombinasi focal dan panretinal laser photocoagulation menjadi terapi pilihan
PrognosisPada mata yang mengalami edema makular dan iskemik yang bermakna akan memiliki prognosa yang buruk dengan atau tanpa terapi laser, dibandingkan mata denga edema dan perfusi yang relatif baik.
Keluhan utama : Pandangan kabur pada mata kiri sejak 6 bulan
terrakhir tanpa disertai mata merah Kelompok Mata tenang visus turun perlahan.
Kelompok mata tenang visus turun perlahan : Kelainan refraksi Katarak Glaukoma Penyakit kelainan retina dan makula (ex: retinopati
diabetik)
Dari anamnesa keluhan : Keluhan penglihatan seperti ada benda yang
berterbangan mengikuti arah gerak mata disangkal Kelainan refraksi (-)
Penglihatan berasap atau berkabutmaupun mata terasa silau jika terkena cahaya disangkal Katarak (-)
Keluhan seperti pasien sering menabrak ketika berjalan juga disangkal Glaukoma (-)
Riwayat diabetes melitus sejak berusia 40 tahun salah satu faktor risiko retinopati diabetik
Passien juga mempunyai riwayat hipertensi sejak 10 tahun yang lalu dengan hipertensi terkontrol..
Riwayat operasi : Pseudofakia ODS 3 minggu yang lalu melakukan operasi katarak
pada mata kanannya Dan ± 2 tahun yang lalu pasien dioperasi katarak
pada mata kirinya, namun penglihatan sampai saat ini masih buram
PEMERIKSAAN FISIK Pada pemeriksaan fisik ditemukan, pada
mata kanan (OD) visus 0,6 f, mata kiri (OS) 0,2 f.
Dari pemeriksaan funduskopi didapatkan refleks fundus (+), bentuk papil bulat dengan batas tegas dan berwarna kuning kemerahan, C/D ratio 0.3, A/V ratio 1:3, Perdarahan (+), Eksudat(+).
PEMERIKSAAN PENUNJANG Pemeriksaan Penunjang :
Pemeriksaan Foto Fundus digital Pemeriksaan Angiografi fluoresein Pemeriksaan Optical Coherence Tomography Pemeriksaan Ocular Ultrasonography Pemeriksaan Laboratorium Darah :
Pemeriksaan Gula Darah Pemeriksaan EKG dan konsultasi ke departemen
Jantung
PENATALAKSANAAN Edukasi ke pasien tentang penyakit
retinopati diabetik baik faktor risiko dan pencegahan serta pengobatan.
Meminta pasien untuk mengontrol gula darah dan tekanan darah yang bertujuan untuk mengurangi progresifitas penyakit dengan menggunakan obat – obatan dan faktor lifestyle dan disarankan agar pasien juga kontrol ke dokter bagian ilmu penyakit dalam