tugas metode ilmiah 2

18
LAPORAN PENELITIAN TANAMAN PETAI

Transcript of tugas metode ilmiah 2

Page 1: tugas metode ilmiah 2

LAPORAN PENELITIAN TANAMAN PETAI

Page 2: tugas metode ilmiah 2

LAPORAN PENELITIAN TANAMAN BAYAM

D I

S U S U N

NAMA : ORI SABITA PRODI : AGROTEKNOLOGI M K : METODE ILMIAH

UNVERSITAS MUSI RAWAS TAHUN AJARAN 2012

Page 3: tugas metode ilmiah 2

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tanaman bayam yang dikenal dengan nama ilmiah Amaranthus sp. Merupakan tanaman setahun atau lebih dari bentuk perdu (semak) yang banyak digemari oleh seluruh lapisan masyarakat. Hal ini karena selain rasanya enak dan lunak, juga dapat memberikan rasa dingin dalam perut dan memperlancar pencernaan (Anonim, 2008)Tanaman bayam saat ini sudah tersebar di seluruh dunia. Beberapa negara yang menjadi pusat penyebaran bayam antara lain Papua Nugini, Taiwan, Hongkong, India, Nigeria, Dahomy, Amerika Serikat dan Indonesia. Di Indonesia sendiri, menurut Balai Penyuluh Spesialis, (1991) dalam Rukmana (1995) produksi tanaman bayam tertinggi sebesar 5,6 ton per hektar, dan terendah 2,0 ton per hektar (Rukmana, 1995).Di negara Timor Leste pada tahun 2007 menurut hasil dari MAFP tanaman bayam sudah dibudidayakan oleh masyarakat, dan produksi seluruhnya mencapai 614,6 ton. (Anonim, 2007).

1.2 Tujuan

Untuk mengetahui pengaruh pengolahan tanah dan jarak tanam terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bayam.Untuk menentukan pengolahan tanah dan jarak tanam yang sesuai terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bayam

1.3 Manfaat

Sebagai bahan informasi bagi para petani untuk memperbaiki teknik-teknik budidaya tanaman bayam yang sesuai.Sebagai bahan perbandingan bagi peneliti lain yang berminat untuk melakukan penelitian lanjutan.

1.4 Hipotesis

a. Diduga bahwa penanaman tanaman bayam pada pengolahan tanah dua kali dan jarak tanam 20 x 40 cm akan memberikan hasil produksi tertinggi.b. Diduga bahwa penanaman tanaman bayam pada pengolahan tanah satu kali dan jarak tanam 20 x 30 cm akan memberikan hasil produksi optimum.c. Diduga bahwa penanaman tanaman bayam pada tanpa pengolahan tanah dan jarak tanam 20 x 20 cm akan memberikan hasil yang terenda

Page 4: tugas metode ilmiah 2

BAB 11 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Bayam

Tanaman bayam adalah salah satu tanaman sayur-sayuran yang kedudukannya dalam tata nama tumbuhan atau taksonomi dapat diklasifikasikan sebagai berikut:- Kingdom : Planta- Divisio : Spermatophyta- Sub division : Angyospermae- Kelas : Dicotyledoneae- Famili : Amaranthaceae- Genus : Amaranthus- Species : Amaranthus sp.

2.1. Morfologi

Tanaman bayam termasuk tanaman setahun atau lebih yang berbentuk perdu (terna) yang tingginya dapat mencapai 1,5 m. Sistem perakarannya menyebar dangkal pada kedalaman antara 20-40 cm, dan memiliki akar tunggang.Batang bayam banyak mengandung air (herbaceous) tumbuhan tinggi di atas permukaan tanah. Bayam tahunan memiliki batang yang keras, berkayu dan bercabang banyak.Daun bayam umumnya berbentuk bulat telur dengan ujung agak meruncing dan urat-urat daunnya jelas. Daun bayam umumnya mempunyai warna yang bervariasi mulai dari hijau muda, hijau tua, hijau keputih-putihan sampai berwarna merah. Daun bayam liar umumnya kasat (kasar) dan kadang berbuluh.Bunga tersusun dalam malai yang tumbuh tegak, keluar dari ujung tanaman ataupun dari ketiak-ketiak daun. Bunga bayam terdiri dari daun bunga 4-5 buah, benang sari 1-5, dan bakal buah 2-3 buah.Alat reproduksi (perbanyakan tanaman) umumnya secara generatif (menggunakan biji). Biji berukuran sangat kecil dan halus, berbentuk bulat dan berwarna coklat tua mengkilap sampai hitam tua.

2.2 Syarat Tumbuh

Tanaman bayam dapat tumbuh sepanjang tahun, baik di dataran rendah maupun di dataran tinggi (pegunungan) sampai ketinggian 2000 m dpl. Bayam akan tumbuh dengan baik pada tempat yang terbuka.Bayam termasuk salah satu jenis sayuran yang dapat tahan terhadap air hujan. Jadi tanaman bayam dapat ditanam sepanjang tahun, asal saja pada musim kemarau diperhatikan penyiramannya. Derajat keasaman tanah (pH) tanah yang cocok untuk pertumbuhannya berkisar antara 6-7. curah hujan yang cocok per tahunnya adalah 1500 mm, membutuhkan cahaya matahari penuh, dan suhu tanah berkisar antara 16-200C,

Page 5: tugas metode ilmiah 2

serta kelembaban tanahnya 40-60 %.

2.3 Pengaruh Pengolahan Tanah

Pemakaian factor pengolahan tanah berpengaruh terhadap produksi tanaman bayam. Pengolahan dua kali akan menghasilkan produksi yang lebih tinggi dibandingkan dengan pengolahan satu kali dan tanpa pengolahan tanah. Karena menurut Rukmana untuk mendapatkan produksi tanaman bayam yang tinggi perlu melakukan pengolahan tanah yang baik yaitu sebanyak dua kali agar tanah benar-benar gembur dengan kedalaman 30-40 cm. Produksi yang dihasilkan dari pengolahan tanah dua kali yaitu 5,6 ton per hektar, pengolahan tanah satu kali menghasilkan produksi 3,5 ton per hektar, dan tanpa pengolahan tanah menhghasilkan produksi 2,0 ton per hektar.

2.4 Pengaruh Jarak Tanam

Dalam pembudidayaan suatu tanaman, pengaruh jarak tanam dapat dilakukan guna mendapatkan produksi yang optimal serta dengan pemakaian factor jarak tanam dapat menentukan kebutuhan benih pada suatu lahan. Jarak tanam juga akan mempegaruhi cepat atau lambatnya tanaman dalam memproduksi. Factor jarak tanam berpengaruh terhadap hasil produksi tanaman bayam. Jarak tanam 20 x 40 cm memberikan hasil produksi yang lebih tinggi dibandingkan dengan jarak tanam 20 x 30 cm dan 20 x 20 cm. jarak tanam 20 x 40 cm memberikan hasil yang lebih tinggi yaitu 5,6 ton per hektar, jarak tanam 20 x 30 cm memberikan hasil produksi 3,5 ton per hektar, dan jarak tanam 20 x 20 cm memberikan hasil produksi 2,0 ton per hektar.

Page 6: tugas metode ilmiah 2
Page 7: tugas metode ilmiah 2

BAB 111 PELAKSANAAN PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu penelitian3.1.1 Tempat

Penelitian ini akan dilaksanakan dikebun percontohan Fakultas Pertanian , .

3.1.2 Waktu Penelitian ini akan dilaksanakan pada awal bulan April 2012.

3.2 Bahan dan Alat3.2.1 Bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: benih bayam, pupuk urea dan air.

3.2.2 Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: rol meter, parang, linggis, cangkul, timbangan analitik, thermometer tanah, tali raffia, jangka sorong, mistar dan ember.

3.3 metode penelitian

3.3.3 Persiapan dan pengolahan tanah Sebelum lahan diolah, dilakukan pemilihan lokasi dengan syarat lokasi tersebut tidak ternaungi, serta jauh dari gangguan binatang, baik binatang piaraan maupun binatang liar. Setelah pemilihan, lokasi tersebut diukur luas lahannya berdasarkan luas lahan yang akan digunakan dalam penelitian. Lahan yang telah diukur dilakukan pengolahan dengan membajak atau mencangkul sesuai dengan factor yang akan digunakan yaitu tanpa pengolahan, pengolahan satu kali dan pengolahan dua kali.

3.3.4 Rancangan yang digunakan Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak kelompok (RAK) factorial yang diulang dalam tiga blok dan terdiri dari dua factor, yaitu: factor pertama adalah: pengolahan tanah yang terdiri dari tiga level perlakuan yaitu:

Page 8: tugas metode ilmiah 2

- P0 : tanpa pengolahan tanah- P1 : pengolahan tanah satu kali- P2 : pengolahan tanah dua kaliFactor kedua adalah: jarak tanam yang terdiri dari tiga level perlakuan yaitu:- J1 : jarak tanam 20 x 20 cm- J2 : jarak tanam 20 x 30 cm- J3 : jarak tanam 20 x 40 cmMaka kombinasi perlakuannya adalah:P/JJ1J2J3P0P0J1P0J2P0J3P1P0J1P0J2P0J3P2P0J1P0J2P0J3

3.6 Variabel pengamatan

3.6.1 Variabel lingkungan

3.6.1.1 Suhu Tanah (0C) Suhu tanah diukur pada awal, pertengahan dan akhir dari pertumbuhan tanaman untuk mengetahui pengaruh suhu terhadap pertumbuhan perkembangan tanaman. Pengukuran dilakukan dengan cara menancapkan thermometer ke dalam tanah sedalam 5-10 cm.

Page 9: tugas metode ilmiah 2
Page 10: tugas metode ilmiah 2

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1.Peubah yang diamati

4.1.1 Suhu Tanah (0C)

Dari hasil analisis menunjukan bahwa tidak terjadi interaksi antar kedua factor terhadap suhu tanah awal, pertengahan dan akhir.Table 1. Suhu Tanah (0C)Waktu pengamatanPengolahan tanahJarak tanamRerata20x20 cm20x30 cm20x40 cmAwalTanpa pengolahan38,2039,0040,0339,08 APengolaha satu kali38,2336,2738,7037,73 APengolahan dua kali38,6337,9738,1038,20 ARerata38,35 a37,75 a38,94 a(-)Pertengahan

Page 11: tugas metode ilmiah 2

Tanpa pengolahan32,9732,8731,9732,60 APengolahan satu kali31,4729,2032,4031,02 APengolahan dua kali30,4732,6230,4731,19 ARerata31,64 a31,56 a31,61 a(-)AkhirTanpa pengolahan33,6032,5732,6332,93 APengolahan satu kali35,0734,2334,2034,50 APengolahan dua kali33,8332,7036,6034,38 ARerata34,17 a33,17 a34,48 a(-)Keterangan : Angka pada kolom yang diikuti dengan huruf besar yang sama dan angka pada baris yang diikuti dengan huruf kecil yang sama tidak berbeda nyata pada uji BNT 5 %.(-) tidak terjadi interaksi antar kedua factor.Tabel 1 menunjukkan bahwa faktor pengolahan tanah dan jarak tanam tidak berpengaruh

Page 12: tugas metode ilmiah 2

terhadap suhu tanah awal penelitian. Hal ini terjadi karena permukaan tanah belum tertutup vegetasi tanaman. Permukaan tanah yang ditutupi oleh tanaman memberikan suhu yang sama karena permukaan tanah menerima cahaya matahari secara seragam. Faktor pengolahan tanah dan jarak tanam berpengaruh secara seragam terhadap suhu tanah pertengahan dan akhir penelitian, tetapi hasil suhu tanah pada suhu tanah pertengahan cenderung tertinggi diperoleh pada perlakuan tanpa pengolahan tanah. Hal ini terjadi karena pada perlakuan tanpa pengolahan tanah, air yang diserap sangat sedikit dibandingkan dengan air yang keluar.

Page 13: tugas metode ilmiah 2

BAB V KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan tentang pengaruh pengolahan tanah dan jarak tanam terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bayam, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:Kedua faktor baik faktor pengolahan tanah maupun faktor jarak tanam berpengaruh secara terpisah terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bayam.Perlakuan pengolahan tanah dua kali memberikan hasil yang tertinggi yaitu 4,99 ton/ha, dan terendah pada perlakuan tanpa pengolahan tanah yaitu dengan hasil 2,74 ton/ha.Perlakuan jarak tanam 20 x 20 cm memberikan hasil tertinggi yaitu 4,04 ton/ha, dan terendah pada perlakuan jarak tanam 20 x 40 cm dengan hasil 3,75 ton/ha.5.2 SaranDisarankan kepada petani agar dalam pembudidayaan bayam sebaiknya, menggunakan faktor pengolahan tanah dan faktor jarak tanam secara terpisah, karena keduanya tidak terjadi interaksi saat dilakukan penelitian.Disarankan kepada peneliti lain supaya melakukan penelitian lanjutan dengan menggunakan faktor yang sama.

Page 14: tugas metode ilmiah 2

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 1999. Brosur Usaha Tani seri 1-4 BP3G, Pasuruan.Abidin, Z. (1984). Ilmu Tanaman, Angkasa Bandung.Goldsworthy and Fisher (1996). Fisiologi Tanaman Budidaya Tropik, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.Gardner, Pearce dan Mitchell, (1991). Fisiologi Tanaman Budidaya, Universitas Indonesia Press. Jakarta.Internet: Artikel Tentang Bayam. Available at www.google.int/agr, 18-01-2008.Internet: Pedoman Budidaya Bayam. Available at www.google.int/agr, 18-01-2008.Jumin, H. B. (1997). Agronomi, Rajawali Press. Jakarta.Rukmana, R. (1995). Bayam, Bertanam dan Pengolahan Pasca Panen. Penerbit Kanisius, Yogyakarta.Sutarno, H. (1994). Budidaya Bayam Biji. Penerbit Bahtara, Jakarta.Yusni, B. (2000). Bayam. Penerbit Penebar Swadaya. Jakarta.Posted by Fokit at 6:36 PM