MK: METODE ILMIAH

21
MK: METODE ILMIAH DOSEN: SUTRISNO HADI PURNOMO

description

MK: METODE ILMIAH. DOSEN: SUTRISNO HADI PURNOMO. Silabus Mata Kuliah. 1. 2. 8. 3. 6. 4. 7. 5. Pendahuluan. Ilmu Pengetahuan, Logika dan Preposisi. UKD I. UKD II. Ilmu Pengetahuan, Logika dan Preposisi (Lanj). Filsafat Ilmu dan Metodologi Penelitian. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of MK: METODE ILMIAH

Page 1: MK: METODE ILMIAH

MK: METODE ILMIAH

DOSEN: SUTRISNO HADI PURNOMO

Page 2: MK: METODE ILMIAH

Silabus Mata Kuliah

Pendahuluan1

Pengetahuan, Ilmu dan Filsafat2

Ilmu Pengetahuan, Logika dan Preposisi3

UKD I4

Ilmu Pengetahuan, Logika dan Preposisi (Lanj) 5

Filsafat Ilmu dan Metodologi Penelitian 6

Dasar-dasar Penelitian dan Metode Ilmiah7

UKD II 8

Page 3: MK: METODE ILMIAH

Silabus Mata Kuliah

Sifat-sifat Ilmu Pengetahuan dan Penalaran Ilmiah 9

Peran Filsafat Ilmu dalam Pengembangan Metode Ilmiah 10

Tanggungjawab dan etika keilmuan 11

UKD III12

Presentasi dan diskusi 13

Presentasi dan diskusi 14

Presentasi dan diskusi 15

UKD IV 16

Page 4: MK: METODE ILMIAH

Sifat-sifat Ilmu Pengetahuan dan Penalaran Ilmiah

Page 5: MK: METODE ILMIAH

FILSAFAT ILMU – METODE ILMIAH

Ilmu pengetahuan : Pengetahuan Ilmu Science

METODE ILMIAH

APA (ONTOLOGI) - keberadaan

UNTUK APA (AXIOLOGI) –

Nilai/etika

LANGKAH-LANGKAH: : Merumuskan masalah Mengumpulkan keterangan

(teori/pustaka) Menyusun hipotesis Mengumpulkan data Mengolah data (analisis) Membuat kesimpulan Mempublikasikan

Logico-hypothetico-

verifikasi

KARAKTERISTIK: Sistematik

(berurutan) Logis

(induktif/deduktif) Empirik (Fakta di

lapangan) Replikatif (bisa

diulang/diuji kembali)

Logika dan penalaran : Deduktif (Umum khusus) Induktif (khusus umum)

BAGAIMANA (EPISTEMOLOGI)

EmpirismeRasionalisme

FILSAFAT ILMU

Page 6: MK: METODE ILMIAH

Filsafat Sebagai “ibu ilmu” (The Mother of Sciences).

Pemunculannya sejak abad ke-5 Sebelum Masehi, filsafat telah menunjukkan supremasinya dalam pentas pemikiran dan keilmuan dunia sebagai “ibu ilmu” (the mother of sciences).

Sebagai ibu, filsafat telah menunjukkan diri sebagai kekuatan yang mengandung benih-benih pemikiran keilmuan, terus membina perkembangan ilmu menjadi cabang dan ranting-ranting keilmuan, serta mendewasakan ilmu sebagai ilmu yang otonom dan mandiri.

Page 7: MK: METODE ILMIAH

Filsafat Sebagai “ibu ilmu”

Page 8: MK: METODE ILMIAH

A. Sifat Ilmu Pengetahuan

1.Logis atau masuk akal : Yaitu sesuai dng logika atau aturan berfikir yg

ditetapkan dlm cabang ilmu pengetahuan yg bersangkutan.

Merupakan bentuk logika yg menjadi landasan ilmu pengetahuan.

Logika dlm ilmu pengetahuan adalah definitif. Obyektif atau sesuai dng fakta. Fakta adalah informasi yg diperoleh daripengamatan atau penalaran fenomena.

Page 9: MK: METODE ILMIAH

A. Sifat Ilmu Pengetahuan

2. Obyektif :Dalam ilmu pengetahuan berkenaan dng

sikap yg tidak tergantung pada suasana hati, prasangka atau pertimbangan nilai pribadi.

Atribut obyektif mngd arti bahwa kebenaran ditentukan oleh pengujian secara terbuka yg dilakukan dari pengamatan dan penalaran fenomena.

Page 10: MK: METODE ILMIAH

A. Sifat Ilmu Pengetahuan

3. Sistematis : Adanya konsistensi dan keteraturan internal. Kedewasaan ilmu pengetahuan dicerminkan

oleh adanya keteraturan internal dalam teori, hukum, prinsip dan metodenya.

Konsistensi internal dapat berubah dng adanya penemuan baru. Sifat dinamis ini tidak boleh kontradiksi pada azas teori ilmu pengetahuan.

Page 11: MK: METODE ILMIAH

A. Sifat Ilmu Pengetahuan

4. Andal : Yaitu dapat diuji kembali secara terbuka

menurut persyaratan yg ditentukan yg dapat diandalkan. Ilmu pengetahuan bersifat umum, terbuka dan universal.

5. Dirancang : Ilmu pengetahuan tidak berkembang dengan

sendirinya. Ilmu pengetahuan dikembangkan menurut rancangan yg menerapkan metode ilmiah. Rancangan ini akan menentukan mutu keluaran ilmu pengetahuan.

Page 12: MK: METODE ILMIAH

A. Sifat Ilmu Pengetahuan

6. Akumulatif: Ilmu pengetahuan merupakan himpunan fakta,

teori, hukum,dan lain-lain yg terkumpul sedikit demi sedikit.

Apabila ada kaidah yg salah, maka kaidah itu akan diganti dng kaidah yg benar.

Kebenaran ilmu bersifat relatif dan temporer, tidak pernah mutlak dan final sehingga dng demikian ilmu pengetahuan bersifat dinamis dan terbuka.

Page 13: MK: METODE ILMIAH

B. Ciri Ilmu Pengetahuan

Keluaran penelitian harus mengandung kontribusi atau nilai tambah, harus ada sesuatu yang baru untuk ditambahkan pada perbendaharaan ilmu pengetahuan dan teknologi yg ada.

Originalitas yg dikandung dalam kontribusi penelitian dapat berlainan tingkatnya dan tingkat kontribusi ini akan menentukan mutu penelitian.

Misalnya penelitian biasanya merupakan hasil karya mandiri dalam menerapkan pengetahuan dan keterampilan yg diperoleh selama belajar.

Page 14: MK: METODE ILMIAH

B. Ciri Ilmu Pengetahuan

Di tingkat S1. Kontribusi itu dirumuskan sebagai Skripsi.

Kontribusi penelitian S2 dirumuskan sebagai Tesis dan bersifat kelanjutan atau penambahan teori, proses atau penerapan yg telah ada.

S3 kontribusinya dinamakan sebagai Disertasi dan mempunyai sifat yang mendasar, mempunyai keberlakuan yg universal atau mempunyai dampak luas pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Page 15: MK: METODE ILMIAH

C. Penalaran Ilmiah

Nalar merupakan daya atau bakat memahami dan menarik kesimpulan.

Penalaran merupakan proses berfikir yg membuahkan pengetahuan.

Ciri penalaran adalah adanya logika dan sifat analisis dari proses berfikir.

Cara penarikan kesimpulan scr induksi merupakan cara berfikir dng metode menarik kesimpulan yg bersifat umum dari kasus bersifat individual.

Page 16: MK: METODE ILMIAH

C. Penalaran Ilmiah

ARTI PENALARAN : Nalar adalah daya atau bakat memahami dan

menarik kesimpulan. Penalaran adalah suatu hasil perbuatan seseorang

mendapatkan kesimpulan dng jalan berfikir secara seksama dan bertautan.

Penalaran adalah suatu proses berfikir yg membuahkan suatu pengetahuan.

Nalar dapat membuat suatu gagasan atau pendapat secara tertib, teratur dng struktur tertentu.

Melalui nalar ilmu dapat menjelaskan, meramalkan dan mengendalikan keadaan atau kejadian.

Page 17: MK: METODE ILMIAH

D. Ciri Penalaran Ilmiah

CIRI PENALARAN : Kegiatan penalaran mrpk kegiatan berfikir logis

atau proses berfikir yg menurut pola tertentu atau logika tertentu. Penalaran ilmiah diartikan sbg kegiatan analisis yg menggunakan logika ilmiah.

Tidak semua kegiatan ilmiah bersifat logis dan analitis. Ciri berfikir menurut penalaran berbeda dng berfikir bukan berdasarkan penalaran.

Perasaan mrpk suatu penarikan kesimpulan yg tidak berasal penalaran.

Intuisi mrpk kegiatan berfikir yg tidak analitik dan tidak berdasarkan pada pola berfikir tertentu atau tidak berdasarkan penalaran.

Page 18: MK: METODE ILMIAH

D. Ciri Penalaran Ilmiah

Dalam penggunaan penalaran harus hati-hati, karena bila salah menerapkannya akan menimbulkan kesalahan dan kesesatan.

Manusia dapat mengembangkan pengetahuan dikarenakan adanya kemampuan bernalar.

Kemampuan manusia tersebut adalah cara komunikasi dan latar belakang berkomunikasi serta berfikir menurut kerangka berfikir yg mempunyai ciri tertentu dlm menemukan kebenaran shg dpt menarik kesimpulan secara valid dan sahih.

Page 19: MK: METODE ILMIAH

E. Bentuk Penalaran Ilmiah

BENTUK DASAR PENALARAN : Dasar penarikan kesimpulan : Logika induktif berkaitan dng penarikan

kesimpulan dari kasus-kasus individual menjadi kesimpulan bersifat umum.

Logika deduktif berkaitan dng penarikan kesimpulan dari kasus-kasus umum menjadi kesimpulan bersifat individual

Page 20: MK: METODE ILMIAH

E. Bentuk Penalaran Ilmiah

PENALARAN INDUKSI : Induksi berpangkal pd sejumlah fakta untuk

menyusun suatu penjelasan teori atau kaidah yg berlaku umum.

Induksi mrpk cara berfikir untuk menarik kesimpulan dari berbagai kasus bersifat individual

Awal dari penalaran induksi adalah cara mengemukakan pernyataan dng ruang lingkup yg khas dan terbatas dalam menyusun argumentasi kemudian diakhiri dng pernyataan yg bersifat umum.

Page 21: MK: METODE ILMIAH

E. Bentuk Penalaran Ilmiah

PENALARAN DEDUKSI : Deduksi berpangkal pada sejumlah fakta untuk

menyusun suatu penjelasan teori atau kaidah yg berlaku khusus.

Deduksi merupakan cara berfikir utk menarik kesimpulan dr berbagai kasus bersifat umum.

Penalaran ilmiah pada hakikatnya mrpk gabungan dari penalaran induksi dan deduksi.