Tugas Membuat Paper

12
Analisis Kualitas Perairan Sungai Musi Kota Palembang Tahun 2015 Ayu Tri darmawati, Betty Andriani, Eka Apriyani, Dessy Winda Wati, Dan Desti Dwi Lestari Mahasiswa Alih Program 2014 Fakulas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya E-mail : [email protected] Abstrak Sungai Musi merupakan sungai yang mempunyai peranan sangat besar bagi masyarakat sekitar Kota Palembang, selain sebagai sumber air yang dimanfaatkan masyarakat untuk air minum dan mandi, juga merupakan media transportasi baik untuk perdagangan ataupun pengiriman barang, bahkan sebagai sumber mata pencarian masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan. Guna menjaga kualitas sungai Musi di kota Palembang agar kualitas dan fungsinya tetap terjaga perlu dilakukan pemantauan kualitas air karena Sungai Musi yang kita ketahui juga merupakan badan penerima bagi limbah cair yang dihasilkan dari industri atau kegiatan, baik yang sudah

description

tugas membuat paper penceling

Transcript of Tugas Membuat Paper

Page 1: Tugas Membuat Paper

Analisis Kualitas Perairan Sungai Musi Kota PalembangTahun 2015

Ayu Tri darmawati, Betty Andriani, Eka Apriyani, Dessy Winda Wati, Dan Desti Dwi Lestari

Mahasiswa Alih Program 2014 Fakulas Kesehatan Masyarakat

Universitas Sriwijaya

E-mail : [email protected]

Abstrak

Sungai Musi merupakan sungai yang mempunyai peranan sangat besar bagi

masyarakat sekitar Kota Palembang, selain sebagai sumber air yang dimanfaatkan

masyarakat untuk air minum dan mandi, juga merupakan media transportasi baik untuk

perdagangan ataupun pengiriman barang, bahkan sebagai sumber mata pencarian

masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan.

Guna menjaga kualitas sungai Musi di kota Palembang agar kualitas dan

fungsinya tetap terjaga perlu dilakukan pemantauan kualitas air karena Sungai Musi

yang kita ketahui juga merupakan badan penerima bagi limbah cair yang dihasilkan dari

industri atau kegiatan, baik yang sudah diolah maupun yang belum diolah. Untuk itu

perlu melakukan pemantauan kualitas air sungai dengan parameter pemeriksaan yaitu

pH, Suhu, TDS, dan DO.

Metode yang digunakan pada saat pengambilan sampel air yaitu menggunakan

metode komposit. Pengambilan sampel dilakukan pada tiga titik yaitu titik pertama di

wilayah Benteng Kuto Besak (BKB), titik kedua di Boom Baru dan titi ketiga di Pulau

Kamaro dengan mengukur 3 bagian yaitu bagian permukaan, tengah dan dasar.

Hasil dari pemeriksaan kualitas air Sungai Musi Kota Palembang tahun 2015

untuk pH dan suhu masih berada pada baku mutu, sedangkan untuk TDS dan DO yang

Page 2: Tugas Membuat Paper

mengalami pengingkatan dan penurunan nilai, sehingga belum memenuhi standar baku

mutu lingkungan berdaarrkan Surat Keputusan Gubernur Sumatera Selatan No. 16

tahun 2005.

Kata kunci: pH, Suhu, DO, TDS, 1. Pendahuluan

Kota Palembang terletak antara

2052’ sampai 305’ LS dan 104037’

sampai 104052’ BT dengan ketinggian

rata-rata 8 meter dari permukaan laut.

Kota Palembang merupakan kota tepian

sungai dengan Sungai Musi yang

mengalir kearah timur kota dan

bermuara keselat bangka, serta memiliki

beberapa anak sungai. Adapun sistem

Daerah Aliran Sungai di kota

Palembang terbagai menjadi 19 Sistem

Aliran yang sebagian besar DAS ini

bermuara di Sungai Musi.

Sungai Musi merupakan Induk dari

sungai dari sungai yang ada diwilayah

kota palembang, dan berfungsi untuk

mendukung aktivitas yang dilakukan

oleh masyarakat, seperti untuk

transportasi air, sumber air minum , air

pertanian dan peternakan juga sebagai

bahan baku air bersih PDAM Tirta

Musi dengan debit rata rata 20.776.522

m3/bln serta sebagai bahan baku proses

pada beberapa industri yang berada

dipinggir aliran sungai.I.

Disamping menggunakan air

sungai sebagai sumber air untuk

proses industri dan kegiatan, sungai

juga digunakan sebagai badan

penerima bagi limbah cair yang

dihasilkan dari industri atau kegiatan,

baik yang sudah diolah maupun yang

belum diolah. Untuk itu agar kualitas

air sungai ada dikota Palembang tetap

terjaga kualitasnya perlu dilakukan

pengelolaaan lingkungan yang tepat

dan berkelanjutan.

Salah satu aspek penting dalam

Pengelolaan Lingkungan Hidup adalah

Pemantauan Kualitas Lingkungan

secara kontinu salah satunya dengan

melakukan pemantauan Kualitas Air

Sungai hingga diperoleh data base dan

trend kualitas lingkungan yang dapat

memberikan informasi faktual tentang

Page 3: Tugas Membuat Paper

kondisi lingkungan masa sekarang

sehingga dapat dirancang alternatif

pengelolaan lingkungan hidup yang

akan diterapkan dimasa datang.Tujuan

pemantauan kualitas air sungai musi

adalah agar mengetahui keadaan dan

kualitas air sungai berdasarkan

Parameter Fisik ( Suhu, TDS, PH dan

DO) yang memenhuhi syarat baku

mutu lingkungan berdasarkan

PERGUB Sumatera Selatan NO 16.

Tahun 2005.

2. Metode

Alat yang digunakan untuk

mengambil sample air berupa

Vandorn, sedangkan alat yang

digunakan untuk mengukur kualitas

air sungai yaitu Ph meter,Do meter

dan TDS meter. Bahan yang

digunakan yaitu Air Sungai Musi.

Pengambilan sampel dilakukan dengan

cara komposit yaitu sampel diambil

sebanyak 3 kali pada sungai dalam

kondisi pasang, lalu dimasukkan

kedalam ember dan dilakukan

pengukuran disetiap parameter.

Pengambilan sampel dilakukan

pada tiga titik yaitu titik pertama di

wilayah Benteng Kuto Besak (BKB)

dengan mengukur 3 bagian yaitu

bagian permukaan, tengah dan dasar.

Titik kedua di wilayah Pelabuhan

Boom Baru dengan mengukur 3

bagian yaitu bagian permukaan,

tengah dan dasar. Titik ketiga di

Wilayah Pulau Kemaro dengan

mengukur 3 bagian yaitu bagian

permukaan, tengah, dan dasar.

Pengambilan sampel air dilakukan

pada siang hari pada pukul 13.00-

15.00 WIB.

3. Hasil dan Pembahasan

A. Hasil1. Ph

Permukaan Tengah Dasar

BKB 6.8 6.8 6.9

Bombaru 6.9 6.9 6.9

P.Kamar

o

6.9 6.9 6.9

2. Suhu

Permukaan Tengah DasarBKB 29.1 29.1 29.3

Page 4: Tugas Membuat Paper

Bombaru 32.2 23 29.2

P.Kamar

o

29.4 29.5 29.2

3. TDS

Permukaa

n

Tenga

h

Dasa

r

BKB 23 22 22

Bombaru 29.2 22 21

P.Kamar

o

20 21 20

4. DO

Permukaa

n

Tenga

h

Dasa

r

BKB 4.3 5.5 5.4

Bombaru 10.2 19.4 14.3

P.Kamar

o

3.3 12.3 12.4

B. Pembahasan

1. Derajat Keasaman (Ph)

Grafik Ph

Per-mukaan

Tengah Dasar6.746.766.78

6.86.826.846.866.88

6.96.92

BKBBombaruP.Kamaro

Berdasarkan Peraturan

Gubernur Sumatera Selatan No.16

Tahun 2005 Tentang Pengelolaan

Kualitas Air Dan Pengendalian

Pencemaran Air untuk air kelas I

sampai dengan kelas IV yaitu berkisar

antara 6-9,. Pada grafik diatas,

pengukuran nilai Ph pada setiap titik

dan satiap bagian (permukaan, tengah

dan dasar) masih memenuhi baku

mutu lingkungan yaitu nilai Ph berada

pada range 6-7. Hal ini menunjukkan

bahwa nilai Ph pada air sungai musi

dalam keadaan netral atau normal.

2. Suhu

Grafik Suhu

Page 5: Tugas Membuat Paper

Permukaa

n

Tengah Dasa

r05

101520253035

BKBBoombruP. Kemaro

Berdasarkan grafik suhu perairan

sungai musi berkisar antara 23 -29C

yang merupakan suhu alami. Menurut

Adriman (1995) bahwa banyak

aktivitas hewan air dikontrol oleh

suhu misalnya pemijahan,

pemangsaan, perkembangan embrio

dan kecepatan metabolisme.

Nybakken (1988) menjelaskan bahwa

suhu merupakan salah satu faktor

yang sangat penting dalam mengatur

proses kehidupan dan penyebaran

organisme. Kaidah umum menyebutkan

bahwa reaksi kimia dan biologi air

(proses fisiologis) akan meningkat 2

kali lipat pada kenaikan temperatur

100C, selain itu suhu juga

berpengaruh terhadap penyebaran dan

komposisi organisme. Kisaran suhu

yang baik bagi kehidupan organisme

perairan adalah antara 18-30C.

Berdasarkan hal tersebut, maka suhu

perairan dilokasi penelitian sangat

mendukung kehidupan organisme

yang hidup di dalamnya.

3. Total Suspended Solid (TDS)

Grafik TDS

Permukaa

n

Tengah Dasa

r05

101520253035

BKBBoomBaruP.Kemaro

Jika dilihat pada grafik, nilai TDS

pada tiga dititik dan 3 bagian

(permukaan,tengah dan dasar) masih

Page 6: Tugas Membuat Paper

dibawah ambang baku mutu air

sungai . Nilai TDS yang didapat dari

pengukuran tiga titik tersebut berkisar

antara 20-29 mg/L. Nilai TDS sesuai

dengan SK Gubernur Sumatera Selatan

No. 16 Tahun 2005 yaitu 1000 mg/L,

sedangkan hasil pengukuran nilai TDS

yang didapat masih sangat jauh dari

standar baku mutu perairan air sungai.

Rendahnya nilai TDS disebabkan

karena belum sepenuhnya musim hujan,

sehingga curah hujan yang rendah

menyebabkan partikel-partikel tanah

diwilayah perairan tersebut tidak

dibawa oleh air hujan.

. 4. Oksigen Terlarut (DO)

Grafik DO

Permukaa

n

Tengah Dasa

r0

5

10

15

20

25

BKBBoomBaruP.kemaro

Oksigen terlarut adalah banyaknya

oksigen yang terlarut di dalam air

Oksigen terlarut merupakan kebutuhan

dasar untuk kehidupan tamanam dan

hewan di dalam air. Kehidupan

makhluk hidup di dalam air tergantung

dari kemampuan air untuk

mempertahankan konsentrasi oksigen

minimal yang dibutuhkan untuk

kehidupannya.

Semakin tinggi suhu air, semakin

rendah tingkat kejenuhan oksigen

terlarut. Konsentrasi oksigen terlarut

yang terlalu rendah akan mengakibatkan

ikan-ikan dan binatang air lainnya yang

membutuhkan oksigen akan mati.

Sebaliknya konsentrasi oksigen terlarut

yang terlalu tinggi juga mengakibatkan

proses perkaratan semakin cepat karena

oksigen akan mengikat hidrogen yang

dilapisi permukaan logam.

Berdasarkan SK Gubernur

Sumatera Selatan No. 16 Tahun 2005

baku mutu DO adalah 6mg/L, maka

nilai yang memenuhi baku mutu

lingkungan adalah minimal 6mg/L.

pada grafik diatas, nilai DO yang

Page 7: Tugas Membuat Paper

didapatkan dari pengukuran pada setiap

titik berbeda-beda, pada titik BKB

berkisar 4-5 mg/L, pada titik Bom Baru

berkisar 10-19 mg/L dan pada titik

pulau kemaro berkisar 3-12 mg/L. Pada

setiap titik mengalami peningktan dan

penurunan nilai DO, Turunnya nilai DO

tersebut menunjukkan banyaknya

senyawa organik dan anorganik yang

bersifat reduktor didalam air hal ini

disebabkan karena banyaknya kegiatan

dipinggiran Sungai Musi seperti Rumah

tangga (limbah domestic) , atau industri,

4. Kesimpulan

Berdasarkan uraian diatas terhadap

hasil analisa data penelitian maka dapat

disimpulkan :

1. Secara garis bersar nilai Ph pada air

sungai musi msaih memenuhi

standar baku mutu lingkungkungan

sesuai dengan SK Gubernur

Sumatera Selatan No. 16 Tahun

2005 Tentang Pengelolaan

Kualitas Air dan Pengendalian

Pencemaran Air.

2. Suhu pada perairan sungai musi

masih dalam keadaan normal,

sehingga sangat mendukung

kehidupan organisme yang hidup

di dalamnya.

3. Sungai musi memiliki nilai TDS

yang sangat jauh lebih rendah dari

standar baku mutu lingkungan

berdasarkan SK Gubernur

Sumatera Selatan No.16 Tahun

2005 yaitu 1000mg/L.

4. Berdasarkan hasil pengukuran

Oksigen Terlarut (DO) pada air

sungai musi berbeda-beda pada

setiap titik. Ada yang mengalami

pengingkatan dan penurunan nilai

DO, sehingga belum memenuhi

standar baku mutu lingkungan

berdasarkan SK Gubernur No. 16

Page 8: Tugas Membuat Paper

tahun 2005 yaitu 6 mg/L.

Referensi:Adriman. 1995. Kualitas Perairan Pesisir Dumai Ditinjau Dari Karakteristik Fisika-

Kimia Dan Struktur Komunitas Hewan Benthos Makro. Tesis. Program Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Hanafiah, Zazili., dkk. 2013. Distribusi Logam Kadmium dalam Air dan Sedimen di Sungai Musi Kota Palembang. Jurnal Penelitian Sains Volume 16 Nomor 2(C).

Suheryanto., dkk. 2013. Kandungan Merkuri Total Pada Berbagai Jenis Ikan Cat Fishdi Perairan Sungai Musi Kota Palembang. Seminar Nasional Sains & Teknologi V Lembaga Penelitian Universitas Lampung.

Wijaya, Danu., dkk. 2010. Distribusi Longitudinal Ikan Berdasarkan Sumber Polutan Di Sungai Musi. Peneliti Pada Balai Riset Perikanan Perairan Umum (BRPPU). Prosiding Seminar Nasional Limnologi V.