Tugas paper adm perpajakan

22
TUGAS PAPER DOSEN PEMBIMBING Administrasi Perpajakan Sri Zuliarni, S.Sos, MBA Pengelolaan Surat Pemberitahuan Tahunan Disusun oleh : Nama : Dwipa Ramadanu NIM : 1201120082 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK ADMINISTRASI BISNIS UNIVERSITAS RIAU 2013 1

description

TUGAS PAPER ADM PERPAJAKAN

Transcript of Tugas paper adm perpajakan

Page 1: Tugas paper adm perpajakan

TUGAS PAPER DOSEN PEMBIMBINGAdministrasi Perpajakan Sri Zuliarni, S.Sos, MBA

Pengelolaan Surat Pemberitahuan Tahunan

Disusun oleh :

Nama : Dwipa Ramadanu

NIM : 1201120082

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

ADMINISTRASI BISNIS

UNIVERSITAS RIAU

2013

1

Page 2: Tugas paper adm perpajakan

DAFTAR ISI

Bab I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang .....................................................................................3

Bab II Pembahsan

2.1 Pengertian Pajak Menurut Para Ahli .......................................................4

2.1.1 Fungsi Pajak .....................................................................................4

2.1.2 Penggolongan Jenis Pajak .................................................................5

2.2 Sistem Pemungutan Pajak ......................................................................5

2.3 Sistem Pemberitahuan (Spt) ....................................................................5

2.3.1 Pengertian Spt ....................................................................................5

2.3.2 Fungsi Spt ........................................................................................5

2.3.3 Jenis Spt ..........................................................................................6

2.3.4 Batas Waktu Penyampaian Spt ..........................................................6

2.3.5 Sanksi Apabila Spt Tidak Diberlakukan .............................................8

2.4 Batas Waktu Penyampaian Spt Tahunan ................................................9

2.5 Prosedur Penyampaian Spt .....................................................................9

2.5.1 Cara Pengisian Spt Tahunan ...............................................................10

2.5.2 Syarat Perpanjangan Waktu Penyampaian Spt Tahunan .......................11

3.1 Pengolahan Spt Tahunan Wp Badan .............................................................11

3.2    Fasilitas Internet Dalam Penyampaian Spt Tahunan Atas Wp Badan Di Kantor

Pelayanan Pajak Pratama Bojonagar ..............................................................................12

3.3 Fasilitas Cd Yang Disediakan Oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bojonagara

Dalam Penyampaian Spt Tahunan Wp Badan .................................................................12

Bab III Penutup

3.1 Kesimpulan ...........................................................................................................13

Daftar Pustaka

2

Page 3: Tugas paper adm perpajakan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Negara Indonesia adalah Negara Hukum berdasarkan UUD 45 yang menjunjung

tinggi hak dan kewajiban setiap orang. Pajak merupakan wujud dari peran serta

masyarakat dalam mendukung pembangunan maupun perekonomian di Indonesia,

sehingga dapat meningkatkan kesadaran dan rasa tanggung jawab, Peran pajak bagi suatu

Negara menjadi sangat dominan. Yang berhak memungut pajak hanyalah Negara, iuran

tersebut berupa uang, bukan barang. Pajak yang dipungut berdasarkan ketentuan UUD

dan aturan pelaksanaannya tanpa jasa timbal balik dari Negara. Pajak yang digunakan

untuk biaya rumah tangga yaitu pengeluaran-pengeluaran yang bermanfaat bagi

masyarakat luas dan sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijaksanaan

pemerintah dalam bidang ekonomi. Namun dalam membayar pajak masih banyak Wajib

Pajak yang salah penyetoran, misalnya lebih bayar ( lb ) atau kurang bayar ( kb ) maka

Wajib Pajak yang telah mempunyai NPWP perlu diberikan  Surat pemberitahuan ( SPT )

Tahunan  dan perlu diberi himbauan.

Surat pemberitahuan ( SPT ) Tahunan yang dimaksud bertujuan Sebagai sarana

wajib pajak untuk melaporkan perhitungan dan pembayaran pajak yang terutang menurut

ketentuan perundang-undangan perpajakan. Oleh karena itu pengisian SPT tahunan ini

disusun untuk memberikan pedoman yang baik kepada wajib pajak agar dapat mengisi

SPT Tahunan dengan benar, lengkap dan jelas. Wajib pajak diberikan kepercayaan untuk

menghitung dan menetapkan besarnya jumlah pajak penghasilan yang terutang dalam

suatu tahun pajak, serta menyampaikan dan mempertanggungjawabkan setelah tahun

pajak terakhir dengan menggunakan SPT Tahunan PPh. Apabila masih terdapat pajak

yang kurang bayar, maka harus dilunasi terlebih dahulu sebelum SPT Tahunan PPh

tersebut disampaikan ke kantor pelayanan pajak. Perbaikan administrasi dan

penyempurnaan ketentuan perpajakan selalu di lakukan untuk meningkatkan pelayanan

kepada wajib pajak. Untuk menyesuaikan dengan ketentuan perpajakan yang berlaku dan

agar memberikan kemudahan bagi wajib pajak dalam mengisi SPT Tahunan

 

3

Page 4: Tugas paper adm perpajakan

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pajak Menurut Para Ahli

Dibawah ini adalah beberapa pengertian pajak menurut para ahli, diantaranya:

Pengertian Pajak Menurut P.J.A Adriani ( Guru Besar Hukum Pajak pada Univ.

Amsterdam )

Pajak adalah Iuran kepada Negara ( yang dapat dipaksakan ) yang terutang oleh yang

wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan dengan tidak mendapat prestasi

kembali, yang langsung dapat ditunjuk, dan yang gunanya adalah untuk membiayai

pengeluaran-pengeluaran umum berhubungan dengan tugas Negara untuk

menyelenggarakan pemerintahan.

 Pengertian Pajak menurut. Rochmat Soemitro :

Pajak adalah Iuran rakyat pada kas Negara ( peralihan kekayaan dari sektor partikulir ke

sektor pemerintah ) Berdasarkan Undang-undang (dapat dipaksakan ) dengan tiada

mendapatkan jasa timbal ( tegen prestosi ), yang langsung dapat di tunjukan dan

digunakan untuk membiayai pengeluaran umum.

  Dari beberapa pengertian pajak menurut para ahli diatas, maka pengertian pajak

secara umum adalah pembayaran berupa uang kepada pembendaharaan negara atau

daerah, yang dikenakan atas wajib pajak berdasarkan ketentuan peraturan perundang-

undangan perpajakan, yang imbalannya dari negara dan daerah yang bersifat umum dan

menyeluruh, dan meskipun nyata namun tidak dapat ditunjukkan serta dipisah-pisahkan

secara khas, untuk masing-masing pembayaran tersebut, namun pemungutannya dapat

dipaksakan.

2.1.1 Fungsi Pajak

Dibawah ini adalah  fungsi pajak Menurut Mardiasmo, dalam buku “perpajakan”(2002:1)

yaitu:

1. Fungsi Peneriamaan ( Budgetair )

Pajak sebagai sumber dana yang diperuntukkan bagi pembiayaan pengeluaran-

pengeluaran Pemerintah.

2. Fungsi Mengatur ( Regulerend )

Pajak sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijaksanaan pemerintah dalam

bidang sosial ekonomi.

4

Page 5: Tugas paper adm perpajakan

2.1.2 Penggolongan Jenis – jenis Pajak

Dibawah ini penggolongan Jenis – jenis pajak Menurut Mardiasmo dalam buku

”perpajakan” yaitu:

1. Pajak langsung, yaitu pajak yang harus dipikul sendiri oleh Wajib Pajak dan tidak

dapat dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain.

Contohnya: Pajak Penghasilan

2. Pajak tidak langsung, yaitu Pajak yang pada akhirnya dapat dibebankan atau

dilimpahkan kepada orang lain

Contohnya: Pajak pertambahan nilai. 

2.2 Sistem Pemungutan Pajak

Dibawah ini adalah 3 cara pemungutan pajak menurut Mardiasmo dalam buku

”perpajakan”yaitu:

1.Stelsel nyata ( riel stelsel ) yaitu, pengenaan Pajak didasarkan pada objek ( penghasilan

yang nyata ), sehngga pemungutannya baru dapat dilakukan akhir tahun pajak, yakni

setelah penghasilan yang sesungguhnya diketahui.

2.Stelsel anggapan ( fictieve stelsel ) yaitu, Pengenaan pajak didasarkan pada suatu

anggapan yang diatur oleh undang-undang. Misalnya penghasilan satu tahun dianggap

sama dengan tahun sebelumnya, sehingga pada awal tahun pajak sudah dapat ditetapkan

besarnya pajak yang terutang untuk tahun pajak berjalan.

3.Stelsel campuran yaitu, Pada awal tahun, besarnya pajak dihitung berdasarkan suatu

anggapan, kemudian pada akhir tahun besarnya pajak disesuaikan dengan keadaan yang

sebenarnya.

2.3 Surat Pemberitahuan ( SPT )

2.3.1 Pengertian SPT

SPT adalah surat yang oleh wajib pajak digunakan untuk melaporkan penghitungan dan

atau pembayaran pajak, objek pajak dan atau bukan objek pajak dan atau harta dan

kewajiban yang terhutang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

2.3.2. Fungsi SPT

Fungsi SPT adalah :

-  Bagi WP Pajak Penghasilan adalah sebagai sarana untuk melaporkan dan

mempertanggungjawabkan perhitungan jumlah pajak yang sebenarnya terhutang dan

untuk melaporkan tentang :

5

Page 6: Tugas paper adm perpajakan

a. Pembayaran atau pelunasan pajak yang telah dilaksanakan sendiri dan atau melalui

pemotongan atau pemungutan pihak lain dalam 1 ( satu ) tahun pajak atau bagian tahun

pajak.

b. Penghasilan yang merupakan objek pajak dan atau bukan objek pajak.

c.  Harta dan kewajiban

d. Pembayaran dari pemotong atau pemungut tentang pemotongan atau pemungutan

pajak orang pribadi atau badan lain dalam 1 ( satu ) Masa Pajak, yang ditentukan

peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku.

-  Bagi PKP adalah sebagai saran untuk melaporkan dan mempertanggungjawabkan

perhitungan jumlah Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah

yang sebenarnya terutang dan untuk melaporkan tentang :

a. Pengkreditan Pajak Masukan terhadap Pajak Keluaran.

b. Pembayaran atau pelunasan pajak yang telah dilaksanakan sendiri oleh PKP dan atau

melalui pihak lain dalam satu Masa Pajak, yang ditentukan oleh ketentuan peraturan

perundang-undangan perpajakan yang berlaku.

-  Bagi Pemotong atau Pemungut pajak adalah sebagai sarana untuk melaporkan dan

mempertanggungjawabkan pajak yang dipotong atau dipungut dan disetorkannya.

2.3.3 Jenis-Jenis SPT

a. Surat Pemberitahuan Masa, adalah surat pemberitahuan untuk suatu masa pajak.

b. Surat Pemberitahuan Tahunan, adalah surat pemberitahuan untuk suatu Tahun Pajak

atau Bagian Tahun Pajak.

2.3.4 Batas Waktu Penyampaian SPT

a. SPT Masa

Jenis Pajak Yang Menyampaikan

Batas Waktu

Penyampaian

PPh Pasal 21

Pemotong PPh Pasal

21

Tanggal 20 Bulan

Takwim berikutnya

setelah Masa Pajak

berakhir

PPh Pasal 22 Impor  PPN

dan PPnBM Impor

Direktorat Bea dan

Cukai

14 hari setelah

berakhirnya Masa

Pajak

PPh Pasal 22 Impor, PPn dan Direktorat Bea dan 7 hari setelah batas

6

Page 7: Tugas paper adm perpajakan

PPnBM atas Impor ( DJBC ) Cukai

waktu penyetoran

Pajak berakhir

PPh Pasal 22 Bendaharawan Bendaharawan

Tanggal 14 bulan

takwim berikutnya

setelah Masa Pajak

berakhir

PPh Pasal 22 Bahan Bakar Pertamina

20 hari setelah Masa

Pajak berikutnya

PPh Pasal 22 Pemungutan

Oleh Badan tertentu Pemungut Pajak

20 hari setelah Masa

Pajak berakhir

PPh Pasal 23

Pemotong PPh Pasal

23

Tanggal 20 bulan

Takwim berikutnya

setelah Masa Pajak

berikutnya

PPh Pasal 25

Wajib Pajak Yang

Mempunyai NPWP

Tanggal 20 bulan

Takwim setelah Masa

Pajak berakhir

PPh Pasal 26

Pemotong PPh Pasal

26

Tanggal 20 bulan

Takwim setelah Masa

Pajak berakhir

PPN dan PPnbM PKP

Tanggal 20 bulan

Takwim setelah Masa

Pajak berikutnya

PPN dan PPnBM

Bendaharawan

Bendaharawan

Pemerintah

14 hari setelah Masa

Pajak berikutnya

PPN dan PPnBM selain

Bendaharawan Selain Bendaharawan

20 hari setelah Masa

Pajak berakhir

 

b. SPT Tahunan

- WP Badan ; Paling Lambat Tanggal 30 April.

7

Page 8: Tugas paper adm perpajakan

- WP Pribadi ; Paling Lambat Tanggal 31 Maret.

2.3.5 Sanksi apabila SPT tidak disampaikan

•   Denda Administrasi :

a. SPT Masa :

- PPN                            = Rp    500.000,00

- Non PPN                     = Rp    100.000,00

b. SPT Tahunan :

- Badan                          = Rp. 1.000.000,00

- OP                                = Rp.    100.000,00

c. Denda sebesar 2% dari DPP, jika :

- pengusaha tidak melaporkan kegiatan usahanya untuk dikukuhkan sebagai PKP

- PKP tetapi tidak membuat FP

- PKP membuat FP tetapi tidak lengkap

- PKP membuat FP tetapi tidak tepat waktu

d.  Denda 150% dari jumlah pajak yang kurang bayar dalam hal WP dilakukan tindakan

penyidikan pengungkapan ketidakbenaran perbuatannya

e.  Denda 4 kali jumlah pajak yang tidak atau kurang bayar, atau yang tidak seharusnya

dikembalikan dalam hal terjadi penghentian penyidikan tindak pidana di bidang

perpajakan atas persetujuan MENKEU untuk kepentingan penerimaan negara.

• Sanksi Bunga = 2% x jumlah bulan dihitung sejak saat penyampaian SPT berakhir

sampai dengan tanggal pembayaran kekurangan pajak dan akibat pembetulan tersebut.

•   Denda Kenaikan

a. SPT tidak disampaikan pada waktunya walaupun telah ditegur secara tertulis dan tidak

juga disampaikan dalam jangka waktu yang ditentukan dalam surat teguran. Dirjen Pajak

dapat menerbitkan SKPKB dengan sanksi kenaikan 50% dari pajak yang kurang bayar

dalam satu tahun pajak untuk PPh yang harus disetor sendiri dan 100% PPh pemotong

dan pemungutan PPN

b.WP yang berkewajiban melakukan pemungutan atau pemotongan PPh pasal 21/23/26

atau PPN namun tidak melakukan pemotongan, melakukan pemotongan namun kurang,

tidak menyetorkan pemotongan yang telah dilakukan maka dikenakan sanksi kenaikan

100% dalam hak WP tidak menyampaikan SPT dalam jangka waktu yang ditentukan

dalam surat teguran.

c. Berdasarkan pemerikasaan PPN/PPnBM tidak seharusnya dikompensasikan kelebihan

pajaknya , dikenakan sanksi 100%

8

Page 9: Tugas paper adm perpajakan

d.WP karena kealfaannya sehingga menimbulkan kerugian pendapatan negara tidak

dikenakan sanksi pidana, melainkan sanksi administrasi kenaikan sebesar 200%.

 

•   Pidana ; Jika WP melakukan perbuatan tidak benar dibidang perpajakan maka

kepadanya tidak akan dilakukan penyidikan sepanjang memenuhi persyaratan sebagai

berikut :

a.  Atas kemauan sendiri WP mengungkapkan ketidakbenaran perbuatannya.

b. Belum dilakukan tindakan penyelidikan.

c.  Ketidakbenaran perbuatan tersebut dapat diklasifikasikan sebagai kealfaan Pasal 38,

yaitu alfa tidak menyampaikan SPT atau menyampaikan SPT, tetapi isinya tidak benar

( ada indikasi penyelundupan ).

d. Bersedia melunasi kekurangan pembayaran jumlah pajak yang sebenarnya terutang

beserta sanksi administrasi berupa denda sebesar 2x jumlah pajak yang harus

dibayar.

2.4 Batas waktu Penympaian SPT Tahunan

Jenis Pajak

Yang menyampaikan

Pajak Batas Waktu Penyampaian

SPT Tahunan

 

Wajib Pajak yang

mempunyai NPWP

Selambatnya 3 bulan setelah

akhir tahin pajak (biasanya

tanggal 31 maret Tahun

berikutnya)

PPh Pasal 21

Tahunan Pemotong PPh Pasal 21

Selambatnya 3 bulan setelah

akhir Tahun Pajak

2.5 Prosedur Penyampaian SPT

a. SPT Tahunan di cetak oleh kantor Direktorat Jendral Pajak ( DJP ), lalu disalurkan

keseluruh Kantor Pelayanan Pajak seluruh Indonesia untuk kemudian di sampaikan

kepada para Wajib Pajak yang telah mempunyai NPWP.

b. Setiap Wajib Pajak  yang telah memiliki NPWP wajib mendapat SPT Tahunan dengan

mengambil sendiri blanko SPT Tahunan ke Kantor Pelayanan Pajak setempat untuk di isi

dengan lengkap, benar dan jelas.

c. Setelah di isi dengan lengkap, benar dan jelas maka blanko SPT Tahunan tersebut

dikembalikan lagi ke Kantor Pelayanan Pajak untuk diserahkan ke bagian pelayanan

9

Page 10: Tugas paper adm perpajakan

untuk diteliti kelengkapannya agar tidak terjadi kesalahfahaman mengenai pembayaran

pajak.

d. Setelah diteliti oleh bagian pelayanan, maka SPT Tahunan diserahkan kebagian

Pemeriksaan Data dan Informasi ( PDI ) untuk direkam. Apabila pada saat perekaman

terjadi kesalahan, misalnya kurang bayar ( kb ), lebih bayar ( lb ) diperlukan pemeriksaan,

untuk memeriksa kesalahan tersebut maka SPT Tahunan diserahkan ke bagian

Pengawasan dan konsultasi ( waskon ) 1 sampai waskon 1V atau menurut wilayah tempat

si Wajib Pajak tinggal.

e. Bagian pengawasan dan konsultasi ( waskon ) akan memeriksa kesalahan tersebut,

Apabila setelah diperiksa terjadi kurang bayar ( kb ) maka Wajib Pajak akan dipanggil

untuk diberikan himbauan dan diberikan SKPKB ( surat ketetapan kurang bayar ) dan

Wajib Pajak harus membayar kepada Kantor Pelayanan Pajak, Tapi apabila lebih bayar

( lb ) maka Wajib Pajak akan diberikan restitusi atau uang milik Wajib Pajak akan

dikembalikan ( konpensasi ) juga dapat diberikan restitusi.

f. Setelah selesai diteliti, diperiksa dan direkam maka blanko SPT di arsipkan oleh KPP

sebagai bukti apabila suatu saat dibutuhkan. 

SPT Tahunan dapat diambil di:

a.     Kantor Pelayanan Pajak

b.    Kantor Penyuluhan Pajak atau

c.     Tempat lain yang ditentukan oleh Dirjen Pajak

2.5.1 Cara Pengisian SPT Tahunan WP Badan

Dibawah ini adalah cara pengisian SPT, agar SPT Tahunan dapat dengan mudah diisi dan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

1.    Isilah SPT Tahunan berdasarkan keadaan yang sebenarnya

2.    Sebelum mengisi Induk SPT, isi dulu lampiran-lampirannya.

Urutan pengisian formulir lampiran yaitu:

a.    Isilah formulir 1721-A1, lalu mengisi formulir 1721-A

b.    Isilah formulir 1721-C, kemudian mengisi formulir 1721-B

c.    Isilah formulir induk SPT 1721.

 

3.    Beri tanda tangan pada induk SPT dan pada formulir 1721-A sebelum SPT Tahunan

disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak/Kantor Penyuluhan Pajak.

4.    SPT Tahunan beserta lamprannya diisi dalam beberapa rangkap, yaitu:

10

Page 11: Tugas paper adm perpajakan

Kode Formulir Jumlah Rangkap

1721 2

1721-A 2

1721-A1 3

1721-B 2

1721-C 2

 

Lembar ke-1 untuk KPP

Lembar ke-2 untuk arsip pemotong pajak

Lembar ke-3 untuk Pegawai yang bersangkutan

5.    Melampirkan suatu daftar khusus yang bentuknya sama dengan formulir 1721-A

yang memuat nama pegawai tidak tetap/penerima upah, jumlah penghasilan bruto, dan

PPh pasal 21 yang terutang.

2.5.2 Syarat Perpanjangan Waktu Penyampaian SPT Tahunan

Permohonan perpanjangan jangka waktu penyampaian SPT Tahunan paling lama enam 

bulan. Permohonan diajukan secara tertulis menggunakan Formulir 1721-Y ke Kantor

Pelayanan Pajak  dengan syarat sebagai berikut:

1.    Permohonan diajukan sebelum batas waktu penyampaian SPT, dengan menyebutkan

alasan-alasannya

2.    Menyampaikan perhitungan sementara PPh pasal 21 yang terutang

3.    Melampirkan bukti pelunasan atau kekurangan penyetoran yang terutang. 

3.1 Pengolahan SPT Tahunan WP Badan

Pengolahan SPT meliputi :

a. Seksi pelayanan menerima berkas SPT

b.  Penilaian SPT yang bertujuan memperoleh keyakinan bahwa WP telah menyampaikan

SPT dengan lengkap.

c.  SPT diteliti oleh petugas peneliti ( ada tim peneliti yang ditugaskan oleh notaris kepala

kantor sehingga terbentuk jadwal peneliti.

d.  SPT dikirim ke seksi PDI untuk dilakukan perekaman.

Editing SPT bertujuan untuk :

1.membetulkan : salah tulis, salah hitung, salah penerapan PTKP, dan salah penerapan

tarif

11

Page 12: Tugas paper adm perpajakan

2. meneliti ketepatan penyampaian SPT

3.meneliti ketepatan pembayaran atau penyetoran pajak terutang

4.meneliti kelengkapan pengisian  kolom-kolom SPT

5. mencocokkan angka-angka dalam SPT induk dengan angka-angka yang tercantum

dalam lampirannya untuk mempersiapkan perekaman

Perekaman SPT yang bertujuan untuk menyimpan data SPT yang diperlukan dalam

sistem informasi perpajakan ( SIP )

3. Penataberkasan dan Pengarsipan SPT Tahunan

1.  SPT dikumpulkan ke dalam rumah berkas

2.  SPT dimasukan ke masing-masing bagiannya

3.2    Fasilitas internet dalam penyampaian SPT Tahunan atas WP Badan di Kantor

Pelayanan Pajak Pratama Bojonagara

– E-felling

Adalah suatu cara penyampaian SPT atau penyampaian Pemberitahuan perpanjangan SPT

Tahunan secara elektronik yang dilakukan secara on-line yang real time melalui penyedia

jasa aplikasi atau Aplication Service Provider (ASP). Fasilitas ini disediakan di Kantor

Pelayanan Pajak Pratama Bojonagara tentunya dengan fasilitas provider tertentu yang

dijuk oleh pihak KPP. Biasanya yang menggunakan fasilitas E-felling adalah WP Badan

yang penghasilan nettonya diatas Rp. 1.800.000.000. Berikut prosedur e-filling : 

 Wp datang ke KPP untuk meminta izin registrasi E-felling

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bojonagara

Setelah mendapatkan nomor registrasi, WP wajib melaporkan SPTnya sebelum batas

waktu penyampaian.

 3.3 Fasilitas CD yang disediakan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama

Bojonagara dalam Penyampaian SPT Tahunan WP Badan.

* e-SPT Lengkap adalah SPT sebagaimana dimaksud yang semua elemen SPT induk dan

lampirannya telah diisi dengan langkap dan dapat diproses dalam Sistem Informasi

Perpajakan di Direktorat Jenderal Pajak, dan telah dilengkapi dengan lampiran khusus,s

erta keterangan dan/atau dokumen lain yang tidak dapat disampaiakan secara elektronik.

WP datang ke Kantor Pelayanan Pajak, menemui WASKON yang bertugas sesuai dengan

wilayah kerja WP, untuk meminta e-SPT, kemudian WP mengisi formulir tersebut lalu

WP datang kembali ke KPP yang bersangkutan untuk menyerahkan SPT serta meminta

bukti pembayaran SPT.

12

Page 13: Tugas paper adm perpajakan

BAB III

PENUTUP

3.1 kesimpulan

Bersadarkan uaraian yang kami paparkan diatas disertai dengan data dan

informsi yang kami dapatkan selama kami melakukan Praktek Kerja Lapangan di

KPP BOJONAGARA, yang dapat kami smpulkan adalah:

A. Penyampaian SPT Tahunan WP Badan

Dibawah ini adalah cara pengisian SPT, agar SPT Tahunan dapat dengan mudah

diisi dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

1. Isilah SPT Tahunan berdasarkan keadaan yang sebenarnya

2. Sebelum mengisi Induk SPT, isi dulu lampiran-lampirannya.

Urutan pengisian formulir lampiran yaitu:

a. Isilah formulir 1721-A1, lalu mengisi formulir 1721-A

b. Isilah formulir 1721-C, kemudian mengisi formulir 1721-B

c. Isilah formulir induk SPT 1721.

Beri tanda tangan pada induk SPT dan pada formulir 1721-A sebelum SPT

Tahunan disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak/Kantor Penyuluhan Pajak.

B.  Pengolahan SPT Tahunan WP Badan

Pengolahan SPT meliputi :

a. Seksi pelayanan menerima berkas SPT

b. Penilaian SPT yang bertujuan memperoleh keyakinan bahwa WP telah

menyampaikan SPT dengan lengkap.

c.  SPT diteliti oleh petugas peneliti ( ada tim peneliti yang ditugaskan oleh

notaris kepala kantor sehingga terbentuk jadwal peneliti.

d.  SPT dikirim ke seksi PDI untuk dilakukan perekaman.

C. Penataberkasan dan Pengarsipan SPT Tahunan

1.  SPT dikumpulkan ke dalam rumah berkas

2.  SPT dimasukan ke masing-masing bagiannya

13

Page 14: Tugas paper adm perpajakan

D.Fasilitas internet dalam penyampaian SPT Tahunan atas WP Badan di

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bojonagara

– E-felling

Adalah suatu cara penyampaian SPT atau penyampaian Pemberitahuan

perpanjangan SPT Tahunan secara elektronik yang dilakukan secara on-line

yang real time melalui penyedia jasa aplikasi atau Aplication Service

Provider (ASP). Fasilitas ini disediakan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama

Bojonagara tentunya dengan fasilitas provider tertentu yang dijuk oleh pihak KPP.

Biasanya yang menggunakan fasilitas E-felling adalah WP Badan yang

penghasilan nettonya diatas Rp. 1.800.000.000. Berikut prosedur e-filling :

 E. Fasilitas CD yang disediakan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama

Bojonagara dalam Penyampaian SPT Tahunan WP Badan.

* e-SPT Lengkap adalah SPT sebagaimana dimaksud yang semua elemen SPT

induk dan lampirannya telah diisi dengan langkap dan dapat diproses dalam

Sistem Informasi Perpajakan di Direktorat Jenderal Pajak, dan telah dilengkapi

dengan lampiran khusus,s erta keterangan dan/atau dokumen lain yang tidak dapat

disampaiakan secara elektronik. WP datang ke Kantor Pelayanan Pajak, menemui

WASKON yang bertugas sesuai dengan wilayah kerja WP, untuk meminta e-SPT,

kemudian WP mengisi formulir tersebut lalu WP datang kembali ke KPP yang

bersangkutan untuk menyerahkan SPT serta meminta bukti pembayaran SPT.

14

Page 15: Tugas paper adm perpajakan

DAFTAR PUSTAKA

S. Gustiawan, Uwon, 2007, Pedoman Praktis Ketentuan Umum dan Tata Cara

Perpajakan (KUP), Jakarta, PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.

 

Sukmana, Wahyu, Pengantar Perpajakan, Universitas Padjadjaran Program D3 Fakultas

Ekonomi PAAP.

15