Tugas Mata Kuliah Pompa
-
Upload
eko-prasetyo -
Category
Documents
-
view
77 -
download
5
description
Transcript of Tugas Mata Kuliah Pompa
TUGAS MATA KULIAH POMPA, KOMPRESOR, DAN TURBIN
APLIKASI POMPA DAN KOMPRESOR
Disusun Oleh :
Eko Prasetyo
I8610008
D3 TEKNIK MESIN OTOMOTIF FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2013
POMPA
1. PENDAHULUAN
Pompa sebagai salah satu mesin aliran fluida hidrolik pada dasarnya
digunakan untuk memindahkan fluida tak mampat (incompressible fluids) dari suatu
tempat ke tempat lain dengan cara menaikkan tekanan fluida yang dipindahkan
tersebut. Pompa akan memberikan energi mekanis pada fluida kerjanya, dan energi
yang diterima fluida digunakan untuk menaikkan tekanan dan melawan tahanan-
tahanan yang terdapat pada saluran-saluran instalasi pompa. Pompa sentrifugal
sebagai salah satu jenis pompa yang banyak dijumpai dalam industri bekerja dengan
prinsip putaran impeler sebagai elemen pemindah fluida yang digerakkan oleh suatu
penggerak mula. Zat cair yang berada di dalam akan berputar akibat dorongan sudu-
sudu dan menimbulkan gaya sentrifugal yang menyebabkan cairan mengalir dari
tengah impeler dan keluar melalui saluran di antara sudu-sudu dan meninggalkan
impeler dengan kecepatan tinggi. Cairan dengan kecepatan tinggi ini dilewatkan
saluran yang penampangnya makin membesar (diffuser) sehingga terjadi perubahan
head (tinggi tekan) kecepatan menjadi head tekanan. Setelah cairan dilemparkan oleh
impeler, ruang di antara sudu-sudu menjadi vacuum, menyebabkan cairan akan
terhisap masuk sehingga terjadi proses pengisapan. Mengingat luasnya aplikasi
penggunaan pompa sentrifugal di mana sebagian besar memerlukan stabilitas yang
tinggi dan performansi yang dapat diandalkan, maka perencanaan komponen
penyusun dan pemeriksaan instalasinya harus dilakukan dengan teliti dan dapat
diandalkan. Turunnya performansi pompa secara tiba-tiba dan ketidakstabilan dalam
operasi sering menjadi masalah yang serius dan mengganggu kinerja sistem secara
keseluruhan. Salah satu indikasi penyebab turunnya performansi pompa adalah apa
yang dikenal sebagai peristiwa kavitasi (cavitation), dan menjadi ancaman serius pada
pengoperasian pompa sentrifugal.
2. KLASIFIKASI POMPA SENTRIFUGAL
Pompa sentrifugal diklasifikasikan berdasarkan beberapa kriteria, antara lain:
a. Bentuk arah aliran yang terjadi di impeller. Aliran fluida dalam
impeller dapat berupa axial flow, mixed flow, atau radial flow.
b. Bentuk konstruksi dari impeller. Impeller yang digunakan dalam pompa
sentrifugal dapat berupa open impeller, semi-open impeller, atauclose
impeller.
c. Banyaknya jumlah suction inlet. Beberapa pompa setrifugal
memiliki suction inlet lebih dari dua buah. Pompa yang memiliki satusuction
inlet disebut single-suction pump sedangkan untuk pompa yang memiliki
dua suction inlet disebut double-suction pump.
d. Banyaknya impeller. Pompa sentrifugal khusus memiliki
beberapaimpeller bersusun. Pompa yang memiliki
satu impeller disebut single-stage pump sedangkan pompa yang memiliki
lebih dari satu impellerdisebut multi-stage pump.
3. TERMINOLOGI
Beberapa terminologi dan istilah khusus yang sering berkaitan dengan pompa,
ialah:
a. TDH = Total Dynamic Head, yaitu besarnya head pompa. Merupakan selisih
antara head discharge dengan head suction; terkadang disebut head atau total
head.
b. BEP = Best Efficiency Point, yaitu kondisi operasi dimana pompa bekerja
paling optimum.
c. NPSHr = Net Positive Suction Head required, yaitu nilai head absolut dari
inlet pompa yang dibutuhkan agar tidak terjadi kavitasi.
d. NPSHa = Net Positive Suction Head available, yaitu nilai head absolut y ang
tersedia pada inlet pompa.
e. Kavitasi, yaitu kondisi dimana terjadinya bubble (gelembung udara) di dalam
pompa akibat kurangnya NPSHa (terjadi vaporisasi) dan pecah pada saat
bersentuhan dengan impeller atau casing. Agar tidak terjadi kavitasi, maka
NPSHa harus lebih besar dari NPSHr.
f. Minimum flow, yaitu flow rate yang terkecil yang dibutuhkan agar pompa
beroperasi dengan baik. Apabila laju alir lebih rendah dari minimum flow,
pompa dapat mengalami kerusakan.
g. Efficiency, yaitu besarnya perbandingan antara energi yang dipakai (input)
dengan energi output pompa.
h. BHP = brake horsepower, yaitu power (daya) yang dibutuhkan oleh pompa
untuk bisa bekerja sesuai dengan kurvanya; memiliki satuan hp.\
4. SISTEM PROTEKSI POMPA
Agar pompa dapat beroperasi dengan baik, terdapat prosedur proteksi standar
yang diterapkan pada pompa sentrifugal. Beberapa standar minimum paling tidak
terdiri dari:
a. Proteksi terhadap aliran balik. Aliran keluaran pompa dilengkapi
dengan check valve yang membuat aliran hanya bisa berjalan satu arah, searah
dengan arah aliran keluaran pompa.
b. Proteksi terhadap overload. Beberapa alat seperti pressure switch low, flow
switch high, dan overload relay pada motor pompa dipasang pada sistem
pompa untuk menghindari overload.
c. Proteksi terhadap vibrasi. Vibrasi yang berlebihan akan menggangu kinerja
dan berkemungkinan merusak pompa. Beberapa alat yang ditambahkan untuk
menghindari vibrasi berlebihan ialahvibration switch dan vibration monitor.
d. Proteksi terhadap minimum flow. Peralatan seperti pressure switch high
(PSH), flow switch low (FSL), dan return line yang dilengkapi dengan control
valve dipasang pada sistem pompa untuk melindungi pompa dari kerusakan
akibat tidak terpenuhinya minimum flow.
e. Proteksi terhadap low NPSH available. Apabila pompa tidak memiliki
NPSHa yang cukup, aliran keluaran pompa tidak akan mengalir dan fluida
terakumulasi dalam pompa. Beberapa peralatan safety yang ditambahkan pada
sistem pompa ialah level switch low (LSL) dan pressure switch low (PSL).
5. FENOMENA KAVITASI : PROSES DAN EFEK YANG DITIMBULKAN
Kavitasi dikenal sebagai masalah terbesar dalam operasi pompa sentrifugal.
Oleh karena itu penting untuk diperhatikan proses terjadinya kavitasi, gejala-gejala
yang muncul, dan bagian-bagian pompa yang rentan terhadap kerusakan akibat
kavitasi ini. Kavitasi terjadi bila tekanan fluida pada saat memasuki pompa turun
hingga di bawah tekanan uap jenuhnya (pada temperatur lingkungan), gelembung-
gelembung uap kecil akan mulai terbentuk. Gelembung-gelembung uap ini akan
terbawa oleh aliran fluida dan masuk pada daerah yang bertekanan lebih tinggi,
sehingga gelembung akan pecah dan menimbulkan suara berisik dan getaran. Selain
itu performansi pompa akan turun secara tiba-tiba sehingga pompa tidak dapat
beroperasi dengan baik. Jika pompa dijalankan dalam keadaaan kavitasi secara
terusmenerus dalam jangka waktu lama, maka permukaan dinding saluran di sekitar
aliran akan termakan sehingga menjadi berlubang-lubang. Peristiwa ini yang
dinamakan erosi kavitasi, sebagai akibat tumbukan gelembung-gelembung uap yang
pecah pada dinding secara terus menerus.
Gambar 1. Penurunan Tekanan pada Pompa Sentrifugal
Bagian–bagian yang sering terkena kavitasi adalah sudu-sudu impeler dan
difuser dan juga bagian dalam dinding rumah pompa. Pada pompa diagonal dan
pompa aksial (propeller pumps), kavitasi terjadi pada sudu impeler dekat sisi masuk,
pada bagian dalam dari dinding rumah pompa, dan pada sisi masuk sudu difuser.
Penurunan tekanan pada umumnya disebabkan oleh beberapa hal, antara lain :
a. Kenaikan gaya angkat statis (static lift) dari pompa sentrifugal
b. Penurunan tekanan atmosfer seiring dengan bertambahnya ketinggian/elevasi
c. Penurunan tekanan absolut sistem, seperti dijumpai pada pemompaan fluida
dari tabung vakum.
d. Kenaikan temperatur fluida yang dipompa.
Secara umum dapat disimpulkan bahwa terjadinya kavitasi akan mengakibatkan
beberapa kerugian sebagai berikut :
a. Penurunan head dan kapasitas pemompaan
b. Penurunan efisiensi pompa
Pecahnya gelembung-gelembung uap saat melalui daerah yang bertekanan lebih
tinggi akan menyebabkan suara berisik, getaran dan kerusakan pada beberapa
komponen terutama impeler dan difuser.
6. PEMASANGAN POMPA
Yang di maksud dengan pemasangan pompa mencakup :
a. Pemasangan pompa secara horizontal/vertical/inclined
b. Pemasangan pompa secara kering/basah
c. Pemasangan pompa secara pararel/seri
Tetapi dalam tulisan berikut ini hanya akan membahas mengenai pemasangan
pompa secara pararel dan seri saja beserta dengan akibatnya.
a. Pemasangan pompa secara pararel
Pemasangan pararel sering dilakukan karena meninjau beberapa faktor yang
sangat penting antara lain penghematan energi pada penggerak mula, dan lainnya
sehingga tercapai pengoperasian yang optimum. Pada umumnya pada pemasangan
pompa secara pararel dipergunakan dua atau lebih pompa yang type, jenis ukuran dan
data teknis yang sama. Contoh yang sering di temukan adalah : Pemasangan pompa
pararel dengan kapasitas paruh, dan penambahan satu unit pompa untuk menambah
kapasitas karena peningkatan kebutuhan akan cairan. Pemasangan pompa pararel
dengan kapasitas paruh (pararel dengan dua unit pompa).
Dari perencanaan kita sudah menghitung dan mendapatkan kurva dari sistim (garis
sifat pipa).
Dari gambar di atas maka yang perlu diperhatikan dalam menentukan unit pompa
adalah sebagai berikut :
1. Pada saat hanya satu unit pompa yang bekerja maka titik kerja pompa akan
berubah kapasitasnya akan meningkat dan headnya akan menurun tidak sama
dengan pada saat dua unit pompa bekerja. Oleh sebab itu kita harus
menentukan pompa yang dapat di rekomendasikan dan di jamin oleh pabrik
pompa untuk bekerja pada titik -titik kerja sesuai dengan sistim kurva dan
kurva pompa.
2. Untuk penggunaan pompa yang mempunyai sifat kurva curam maka kapasitas
yang akan di capai untuk dua unit pompa beroperasi secara pararel lebij besar
dari pada pompa yang mempunyai sistim kura landai.
3. Untuk menentukan besar daya penggerak mula maka dasar perhitungan daya
yang akan di butuhkan oleh pompa adalah pada daya maksimumnya.
Penambahan satu unit pompa pada sistim karena adanya peningkatan kebutuhan
tanpa diadakan perubahan pada instalansi pipa.
Dari gambar diatas yang perlu kita perhatikan adalah sebagai berikut :
1. Bahwa dengan penambahan satu unit pompa yang sejenis dan mempunyai
data teknis yang sama maka hasil operasi pararel dari dua unit pompa tersebut
tidak akan mencapai dua kali kapasitas yang di capai oleh satu unit pompa
beroperasi terutama untuk pompa yang mempunyai sistim kurva landai.
Biasanya untuk pompa yang mempunyai sistim kurva landai tidak di
rekomendasikan untuk beroperasi pararel.
2. Untuk menambah satu unit pompa yang mempunyai data teknis yang berbeda
kita harus memperhatikan kembali kurva sistim, jangan sampai pompa yang
telah terpasang tidak dapat berfungsi dengan optimum. Lihat gambar di bawah
ini.
b. Pemasangan pompa secara seri
Dalam operasi pompa secara seri, pompa 1 dan pompa 2 akan menghasilkan
head H1+2 dengan penjumlahan headnya. Pompa dengan dipasang seri banyak
keuntungannya terutama untuk kurva sistim yang curam dan sistim kurva pompa
yang landai. Pda waktu menjalankan pompa pertama harus dijalankan lebih
dahulu sampai mencapai tekanan dan tekanan yang cukup, kalau tidak terjadi
masalah pada kavitasi. Sebaliknya pada waktu mematikan pompa, urutan
sebaliknya yang harus di lakukan. Sesungguhnya lebih baik dipakai pompa
dengan impeller jamak jika masih memungkinkan karena akan lebih murah dan
lebih efesien serta baik secara teknisnya.
KOMPRESOR
1. PENGERTIAN KOMPRESOR
Kompresor sentrifugal, (kadang-kadang dikenal sebagai kompresor radial)
adalah suatu kelas khusus aliran radial dari mesin turbo yang bekerja dengan
pengisapan yang meliputi pompa, fan, blower dan kompresor.
Bentuk awal dari mesin turbo dinamik ini adalah pompa, fan, dan blower. Apa
yang membedakan mesin turbo awal ini dari kompresor yaitu fluida yang bekerja
dapat dipertimbangkan untuk tidak dimampatkan dengan begitu memperbolehkan
analisa yang akurat melalui persamaan Bernoulli. Bedanya, kompresor sentrifugal
modern mempunyai kecepatan dan analisa yang tinggi dan harus berhadapan
dengan aliran termampatkan. Untuk tujuan-tujuan definisi, kompresor sentrifugal
sering mempunyai berat jenis yang meningkat lebih besar dari 5 persen. Juga,
sering mengalami percepatan fluida relatif di atas Mach 0.3 ketika fluida yang
bekerja adalah udara atau nitrogen. Perbedaannya, fan atau blower sering
dipertimbangkan untuk mempunyai berat jenis yang meningkat kurang dari 5
persen dan puncak kecepatan fluida relatif di bawah Mach 0.3. Pada pengertian
yang ideal, kompresor dinamik mencapai suatu kenaikan tekanan dengan
penambahan energi kinetik/percepatan untuk aliran kontinu yang melewati rotor
atau impeller. Energi kinetik ini kemudian dikonversi untuk pengingkatan tekanan
statis dengan memperlambat aliran yang melalui diffuser.
2. KEUNTUNGAN KOMPRESOR SENTRIFUGAL
Kompresor sentrifugal digunakan seluruh industri sebab mempunyai bagian
bergesekan yang lebih sedikit, secara relatif energi efisien, dan memberi aliran
udara yang lebih tinggi dibanding kompresor reciprocating dengan ukuran yang
sama (yaitu. positive-displacement). Kelemahan utamanya adalah bahwa mereka
tidak bisa mencapai perbandingan kompresi yang tinggi dari pada kompresor
reciprocating tanpa multi stage. Fan/Blower sentrifugal lebih sesuai untuk
pemakaian yang kontinu seperti fan ventilasi, penggerak udara, bagian pendingin,
dan penggunaan lain yang memerlukan volume tinggi dengan sedikit atau tanpa
peningkatan tekanan. Bedanya, kompresor sentrifugal multi-stage sering
mencapai pengeluaran tekanan 8,000 sampai 10,000 psi ( 59 MPA sampai
69MPa) penginjeksian kembali gas alam ke lahan minyak untuk meningkatkan
produksi minyak. Kompresor sentrifugal sering digunakan pada mesin turbin gas
kecil seperti APUS ( unit daya bantu) dan turbin gas pesawat terbang kecil.
Alasan penting untuk ini adalah bahwa dengan teknologi sekarang, aliran
kompresor yang sama akan sedikit lebih efisien kaitan utamanya dengan kerugian
jarak ujungnya. Terdapat beberapa kompresor sentrifugal langkah tunggal yang
memiliki rasio perbandingan di atas 10:1, dalam kaitan dengan pertimbangan
tegangan yang benar-benar membatasi keselamatan kompresor, ketahanan dan
waktu pakai.
Untuk turbin gas pesawat terbang; kompresor aliran sentrifugal menawarkan
beberapa keuntungan yang mencakup kesederhanaan pembuatan, biaya relatif
rendah, berat/beban rendah, peralatan penyalaan yang sedikit, dan efisiensi
pengoperasian yang luas cakupannya pada kecepatan putaran. Sebagai tambahan,
panjang pendeknya kompresor sentrifugal dan desain spoke-like
memperbolehkannya untuk mempercepat udara dengan cepat dan dengan seketika
mengirimkannya pada diffuser dengan jarak yang pendek. Kelemahan yang
paling penting adalah daerah aliran di bagian depan yang secara relatif lebih
besar. Untuk alasan ini dan yang lainnya, turbin gas pesawat terbang yang
menggunakan sentrifugal stage di dalam kompresor cenderung untuk menjadi
lebih kecil dan digunakan pada turboshaft atau aplikasi mesin turboprop (referansi
catatan mesin pesawat terbang). Kompresor yang lebih kecil ini bentuknya
bervariasi, tetapi biasanya terbagi menjadi dua kategori axi-centrifugal dan 2-
stage sentrifugal. Kecepatan Ujung kompresor sentrifugal sering dapat
menjangkau Mach-1.3. pada turbin gas 2-stage sekarang ini, tekanan tinggi yang
naik tiap stage mengijinkan kompresor modern ini untuk memperoleh
keseluruhan perbandingan kompresi 15:1.
3. APLIKASI KOMPRESOR SENTRIFUGAL
Daftar tiap bagian dari aplikasi kompresor sentrifugal meliputi:
a. Pada saluran pengangkutan gas-alam untuk memindahkan gas dari lokasi
produksi kepada konsumen. Pada penyulingan minyak, pabrik pemrosesan
gas alam, pabrik kimia dan petrokimia
b. Pada pabrik separasi udara untuk membuat hasil gas akhir yang bersih.
c. Pada refrigerasi dan peralatan bahan pendingin alat beredar pendingin.
d. Pada industri dan pabrikasi untuk menyediakan udara bertekanan untuk
semua jenis peralatan pneumatik.
e. Pada turbin gas dan unit daya bantu
f. Pada pesawat terbang bertekanan untuk menyediakan tekanan udara pada
ketinggian tertentu.
g. Pada mesin otomotif dan mesin diesel turbochargers.
h. Pada re-injection ladang minyak dari gas-alam tekanan tinggi untuk
meningkatkan pengolahan minyak.
4. BATAS-BATAS PENGOPERASIAN
Banyak kompresor sentrifugal mempunyai satu atau lebih batas-batas
beroperasi berikut ini:
a. Kecepatan Beroperasi Minimum - kecepatan minimum untuk operasi
yang bisa diterima, di bawah harga ini kompresor dapat dikendalikan
untuk berhenti atau bekerja pada kondisi ‘Idle’.
b. Kecepatan Maksimum yang diijinkan – kecepatan operasi maksimum
untuk kompresor. Di luar harga ini tegangan-tegangan dapat dinaikkan
di atas batas yang ditentukan dan getaran rotor boleh ditingkatkan
dengan cepat. Pada kecepatan di atas ini peralatan pengukuran akan
mungkin menjadi sangat berbahaya dan dikendalikan ke kecepatan
lebih lambat.
c. Dinding tembok atau choke- terjadi di bawah salah satu dari 2 kondisi-
kondisi berikut. Secara khas untuk peralatan kecepatan tinggi, ketika
aliran bertambah percepatan fluida dapat mendekati kecepatan sonik
gas/fluida di suatu tempat di antara stage kompresor. Penempatan ini
dapat terjadi di pintu masuk "kerongkongan" impeller atau di pintu
masuk "kerongkongan" diffuser vaned. Dalam banyak kasus, secara
umumnya tidak merugikan kompresor. Untuk peralatan kecepatan
rendah, ketika aliran bertambah, kerugian meningkat. seperti
perbandingan tekanan yang jatuh menjadi 1:1.