TUGAS MANAGEMEN PERUBAHAN
-
Upload
ihdiyat-rea-bustani -
Category
Documents
-
view
220 -
download
0
description
Transcript of TUGAS MANAGEMEN PERUBAHAN
TUGAS MANAGEMEN PERUBAHAN
KELOMPOK 3 KELAS A NINDYA PRAJA
ZULKIFLI ISKANDAR YEHEZKIEL UMBU NGUNJU
YUSRICA MAWADDAHWAHID SUBAGJA
SUR’AN ZARKASYIROMEO THUTER
RANDI RAMADHAN
KEKERASAN..!!DENDAM atau BUDAYA
Tiga puluh lima praja meninggal dalam kurun waktu
1990 sampai 2007, dan 17 di antaranya meninggal
secara tidak wajar. STPDN yang bermetamorfosis jadi
IPDN sebagai pencetak para pejabat dan pemimpin
bangsa, berubah fungsi menjadi mesin pembunuh
dan perangsang kekerasan.
Meninggalnya Praja IPDN, “yonoly untajana, 22
tahun,”di regional SULUT merupakan kasus terakir
meninggalnya Praja IPDN.
Yonoli Untajana tewas ketika mengikuti kegiatan Pra-Menwa,
dengan agenda lintas alam. Ketika melewati halang rintang
berupa kubangan berisi air dan lumpur, tiba-tiba kondisi
Yonli drop saat hendak memanjat keluar dari kubangan
tersebut. Menurut rekannya, Yonoli terlihat kesulitan
bernapas.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi meminta
seluruh sivitas akademi Institut Pemerintahan Dalam Negeri
(IPDN) untuk menghentikan segala kekerasan yang terjadi
selama ini di dalam institusi tersebut. Hal itu
disampaikannya saat menghadiri wisuda 1400 praja IPDN di
Kampus IPDN Jatinangor Kabupaten Sumedang.
Menurut Gamawan, kekerasan bukanlah bagian dari sistem
pendidikan yang diterapkan oleh IPDN. Selain itu, hal tersebut
juga tidak sesuai dengan tujuan dari pembentukan praja IPDN
yang diharapkan menjadi pengayom di tengah-tengah
masyarakat.
"Perguruan ini adalah sekolah para pamong. Para praja dididik
disini bukan untuk perang tapi kelak akan membimbing dan
mengayomi masyarakat,“
Kementerian Dalam Negeri tidak akan segan-segan mengambil
tindakan keras bagi yang melakukan tindakan tidak terpuji
tersebut. Mari kita tinggalkan dan kita perbaiki kualitas,"
pungkasnya.
Mendagri Ancam Pecat Rektor IPDN Jika Kekerasan Masih Terjadi!!
"Kalau sampai terjadi kekerasan, maka rektor dan seluruh
perangkat IPDN harus berhenti. Tidak bisa disalahkan
kepada senior praja saja. Tapi sampai bulan ini aman-aman
saja, tidak ada kekerasan," kata Tjahjo di Jakarta”.
Dia menjelaskan, pola pengasuhan di IPDN sepatutnya
dirombak total. "Praja tingkat I jangan diasuh oleh tingkat
II, karena masih dekat, ada rasa dendam. Harusnya praja
tingkat I pengasuhnya tingkat IV yang punya kedewasaan
matang, dendam pun sudah mengendap," jelasnya.
Selama ini kekerasan di IPDN memang susah untuk dihentikan,
namun dengan perubahan paradigma dan sistem, semua itu
bisa berangsur kearah yang lebih baik dari sebelumnya.
Perubahan terjadi karna keadaan yang mungkin memacu
untuk berubah, apalagi dengan dunia global yang menuntut
akan perubahan yang baik.
Semua sisitem sudah berangsur membaik dan IPDNpun ikut
dalam membenah diri kearah yang lebih baik tentunya. Setiap
kekerasan tidak dikasih ampun oleh aturan yang berlaku, ini
dimlai dengan kebijakan rektor yang tegas untuk membuat
suatu perubahan.
"Sikap kami tegas, kalau ada indikasi kekerasan
langsung kita skorsing," tegasnya di Kampus Pusat IPDN,
Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat.’Suhajar Diantoro’
"Saya juga sudah minta kepada jajaran IPDN untuk
memperketat pengawasan terkait pemberian izin pesiar,
izin kos di sekitar kampus, karena rentan
disalahgunakan," tegasnya.
Dia menambahkan, Kemdagri juga berharap agar jajaran
IPDN meningkatkan pemahaman dan pengetahuan
menyangkut HAM kepada praja serta pengajar.
Pada intinya kekarasan berlangsung karna ada rasa
dendam, tidak mampunya mengendalikan emosi
serta kesabaran, dan kekerasan yang ada di IPDN
bukan lah suatu budaya/tradisi melainkan sebuah
tindakan seseorang yang belum mampu untuk
mengendalikan emosi didalam dirinya, Dan mari
bersama-sama berdoa agar IPDN tetap menjadi
lembaga tinggi yang mencetak para kader pemimpin
pemerintahan di negeri ini, dan semakin hari semakin
baik.aamiin
• SEKIAN dan TERIMA KASIH