Tugas Makalah Pemerintahan - Tmn Arief ASLIX

28

Click here to load reader

Transcript of Tugas Makalah Pemerintahan - Tmn Arief ASLIX

Page 1: Tugas Makalah Pemerintahan - Tmn Arief ASLIX

ORGANMISASI PEMERINTAHANBAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Pemerintahan merupakan sesuatu yang pasti ada dalam suatu kelompok manusia

atau yang disebut organisasi. Kitapun hidup dalam suatu masyarakat yang memiliki bentuk

organisasi masyarakat yang terkait dengan pemerintahan. Misalnya saja dari segi

kebudayaan kebudayaan umum pemerintah dan lembaga organisasi lain di Indonesia

adalah ramah tamah dan suka berbasa-basi, serta menjujung tinggi nilai kebersamaan atau

kelompok, lain halnya dengan orang barat yang tanpa basa-basi dan bersifat individualis. 

Kebudayaan yang kita miliki secara sadar atau tidak akan mempengaruhi sikap dan

perilaku kita dalam berbagai aspek kehidupan.

Tidak berbeda dengan budaya pemerintah yang mempengaruhi masyarakatnya,

maka budaya organisasi juga akan mempengaruhi sikap dan perilaku semua anggota

organisasi tersebut. Budaya yang kuat dalam organisasi dapat memberikan paksaan atau

dorongan kepada para anggotanya untuk bertindak atau berperilaku sesuai dengan yang

diharapkan oleh organisasi. Dengan adanya ketaatan atas aturan dan juga kebijakan-

kebijakan pemerintah tersebut maka diharapkan bisa mengoptimalkan kinerja dan

pelayanan di masyarakat untuk mencapai tujuan organisasi.

Berkaitan dengan budaya organisasi tersebut, terdapat peran budaya organisasi

pada organisasi pemerintahan. Adapun masalah yang muncul adalah disiplin Pegawai

Negeri Sipil (PNS) yang secara umum terkesan rendah yang akhirnya menghasilkan

kinerja yang rendah pula. Misalnya saja kebanyakan kantor pemerintahan itu memiliki jam

masuk pagi pukul 07.00 tapi kenyataannya dijalan-jalan atau angkutan umum sering

ditemui beberapa orang dengan pakaian PNS pada jam tersebut. Gejala yang lain misalnya

saja pada waktu kita pergi ke kantor kecamatan untuk mengurus KTP atau surat-surat

penting lainnya misalnya, kadang kita menemui sistem pelayanan yang lama, dengan

alasan masih banyak pekerjaan lain yang lebih penting yang masih menumpuk, akan tetapi

dengan kita memberi suatu stimulus barulah kita mendapatkan pelayanan yang kita

inginkan. Padahal fungsi dari organisasi pemerintahan itu tidak lain adalah untuk melayani

Page | 1

Page 2: Tugas Makalah Pemerintahan - Tmn Arief ASLIX

kepentingan masyarakat luas. Kondisi tersebut dapat dikatakan sebagai pelanggaran

terhadap disiplin kerja, karena para pegawai tersebut tidak bertindak atau bersikap sesuai

dengan aturan dan prosedur yang telah ditetapkan oleh organisasi.

I.1.1 Gambaran Budaya Organisasi

Organisasi kerja pemerintahan di sini termasuk Departemen, Kementrian dan juga

Pemerintahan Daerah. Pertama pada saat mendengar organisasi pemerintahan mungkin

timbul pertanyaan apakah memungkinkan penerapan knowledge management di

lingkungan kerja yang sarat dengan isu budaya kerja santai dan mempunyai

kecenderungan ABS (asal bapak senang). Tentunya jawaban-nya beragam dan sangat

tergantung pada unsur leadership di organisasi tersebut. Mengapa saya bilang unsur

leadership mempunyai peranan yg sangat penting ? Karena ciri khas di beberapa

departement pemerintahan umumnya selalu menggunakan top down approach. Pendekatan

ini merupakan salah satu peninggalan konsep sentralisasi dimana ide dan kreasi dari bawah

masih takut untuk ditunjukan ke publik. Kembali ke topik utama tentang penerapan

knowledge management di organisasi, saya melihat dari hasil pengalaman secara umum di

lapangan tahapan penerapan bisa dibagi menjadi 3 tahap antara lain adalah sbb:

1. Awareness

Di dalam tahap ini pemahaman terhadap knowledge management harus dibuat dengan

cara sosialisasi kepada semua level tapi tidak melebar hingga lingkup yang terlalu luas.

Dalam tahapan ini perlunya kesadaran top level management terhadap penting-nya

knowledge management.

2. Assessment

Dalam tahap ini kita harus bisa melakukan sebuah analisa terhadap kondisi yang ada

saat ini dan membuat sebuah pendekatan praktis mana yang bisa dilakukan perbaikan

dengan mempertimbangkan keuntungan dan kerugian dari setiap pendekatan tadi.

3. Design System

Setelah tahapan assessment selesai dan memberikan beberapa alternatif solusi. Di dalam

tahapan design system akan ditentukan solusi mana yang akan diterapkan dalam

organisasi pemerintah. Semua teknologi dan solusi yang ada di telaah dan disesuaikan

dengan kondisi yang ada, termasuk pelaksanaan budaya kerja serta kualitas SDM.

Page | 2

Page 3: Tugas Makalah Pemerintahan - Tmn Arief ASLIX

I.1.2 Implementation

Semua desain system yang sudah dibuat dilaksanakan dan dimonitor

pelaksanaannya. Di dalam tahapan ini semua kejadian yang tidak terbayangkan pada saat

desain system akan muncul, sehingga disinalah dibutuhkan pendekatan seorang project

manager yang dapat menentukan tindak lanjut proyek ini. Umumnya seorang PM harus

dapat menentukan kapan sesuatu yang di luar desain system harus di akomodir atau tidak.

Kultur di sebuah lembaga pemerintahan yang umumnya terjadi adalah ketidakmampuan

kita melakukan capture terhadap ownership.

Di awal seringkali pada saat kita melakukan assessment system, kita mendapati

bahwa orang yang kita assess ternyata orang kurang tepat, sehingga pada saat selesai

proyek ternyata orang yang melakukan pengetesan melihat sesuatu yang tidak sesuai

dengan keinginan mereka, sehingga harus dirubah desain system-nya. Saran saya dalam

hal ini adalah dokumentasi-kan semua kegiatan yang berkaitan dengan proyek ini dan

minta pejabat / staf terkait yang berani bertanggung jawab dan simpan sebagai bagian dari

dokumentasi proyek. Ini digunakan untuk menjaga kemungkinan-kemungkinan yang dapat

saja terjadi pada saat tahapan implementasi proyek ini.

I.1.3 Socialization

Setelah semua-nya selesai terkadang tugas kita belum selesai saja sampai disitu,

diperlukan sebuah proses tambahan yang biasa disebut sebagai sosialisasi ke pengguna,

disinipun harus dihindari beberapa permintaan di luar dari desain system karena sekali kita

ikuti 1 permintaan mereka maka akan terjadi ‘NEVER ENDING PROJECT’ yang efeknya

nanti akan mengakibatkan semakin tertundanya penerapan akhir budaya kerja

pemerintahan ini.

I.2 Penerapan Administrasi

Secara etimologi Administrasi berasal dari kata “Ad” dan “Ministro” (latin) yang

berarti “melayani” atau “menyelenggarakan” (Webster, 1974). Administrasi ialah proses

kegiatan penyelenggaraan yang dilakukan oleh seorang administrator secara teratur dan

diatur menerusi perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan untuk mencapai hala tuju yang

telah ditatapkan. Administrasi ialah proses kerja sama secara rasional untuk mencapai

Page | 3

Page 4: Tugas Makalah Pemerintahan - Tmn Arief ASLIX

tujuan secara efisien dan efektif. Administrasi adalah pengkoordinasian dan pengarahan

sumber-sumber tenaga manusia dan material untuk mencapai tujuan yang diinginkan (John

M. Phiffner dan RV Presthus dalam buku Public Administration).

Administrasi menekankan kepada kegiatan pengkoordinasian orang-orang yang

berkerjasama, alat-alat dan dana yang digunakan untuk mencapai tujuan yang inginkan.

Administrasi adalah pengarahan, kepemimpinan, dan pengendalian dari usaha-usaha

kelompok orang dalam rangka pencapaian tujuan yang umum atau pokok (William H.

Newman dalam buku Administration Action).

Pelaksana administrasi adalah seorang yang disebut administrator.  Ketika

organisasi belum maju dan belum terlalu kompleks, seorang administrator melaksanakan

fungsi perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan.  Tetapi ketika kegiatannya telah maju

dan bersifat kompleks, maka tugas administrator lebih ditumpukan kepada pengawasan

dan koordinasi. Tugas seorang administrator dalam melakukan administrasi mencakup

koordinasi dan pengawasan/pengendalian. Pada saat kegiatan administrasi telah maju,

maka pelaksanaan administrasi dilaksanakan oleh orang-orang yang bekerjasama dalam

melaskanakan tugas untuk mencapai tujuan bersama, dan untuk itulah diperlukan

organisasi dan manajemen.

I.3 Pengertian Organisasi

Secara sederhana, organisasi adalah suatu kerjasama sekelompok orang untuk

mencapai tujuan bersama yang diinginkan dan mau terlibat dengan peraturan yang ada.

Organisasi ialah suatu wadah atau tempat untuk melakukan kegiatan bersama, agar dapat

mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama.

Organisasi adalah: 1) wadah atau tempat terselenggaranya administrasi; 2)

didalamnya terjadi berbagai hubungan antar-individu maupun kelompok, baik dalam

organisasi itu sendiri maupun keluar; 3) terjadinya kerjasama dan pembagian tugas; 4)

berlangsungnya proses aktivitas berdasarkan kinerja masing-masing.

Ciri-ciri organisasi ialah:

1) terdiri daripada dua orang atau lebih,

2) ada kerjasama,

3) ada komunikasi antar satu anggota dengan yang lain,

4) ada tujuan yang ingin dicapai.

Page | 4

Page 5: Tugas Makalah Pemerintahan - Tmn Arief ASLIX

James D. Mooney

Organisasi adalah sebagai bentuk setiap perserikatan orang-orang untuk mencapai suatu tujuan bersama  (Organization is the form of every human association for the attainment of common purpose).

John D. Millet

Organisasi adalah sebagai kerangka struktur dimana pekerjaan dari beberapa orang diselenggarakan untuk mewujudkan suatu tujuan bersama (Organization is the structural framework within which the work of many individuals is carried on for the realization of common purpose).

Herbert. A. Simon

Organisasi adalah sebagai pola komunikasi yang lengkap dan hubungan-hubungan lain di dalam suatu kelompok orang-orang (Organization is the complex pattern of communication and other relations in a group of human being).

Chester L. Barnard

Organisasi adalah sebagai sebuah sistem tentang aktivitas kerjasama dua orang atau lebih dari sesuatu yang tidak berwujud dan tidak pandang bulu, yang sebagian besar tentang persoalan silaturahmi (Organization is a system of cooperative activities of two or more person something intangible and impersonal.  Largely a matter of relationship).

Organisasi sebaai suatu kesatuan, yaitu sekelompok orang yang terlibat bersama-

sama di dalam hubungan yang resmi untuk mencapai tujuan-tujuan (Henry L. Sisk).

Organisasi merupakan suatu sistem terbuka, yang memiliki interaksi konstan dengan

lingkungannya, serta terdiri dari banyak sub-grup, unit-unit jabatan, susunan hierarki serta

segmen yang tersebar secara geografis (Schein).

Organisasi dapat dilihat dengan dua cara berbeda, iaitu: 1) organisasi sebagai suatu

sistem terbuka yang terdiri atas sub-sistem yang saling berkaitan, dan memperoleh input

untuk diolah yang berasal dari lingkungan serta menyalurkan output hasil pengolahan ke

lingkungan kembali, dan 2) organisasi sebagai sekelompok orang yang berkerjasama untuk

mencapai suatu tujuan bersama (Monir H. Thayeb). Organisasi dapat diartikan dalam dua

macam, yaitu:

1. Dalam arti statis, yaitu organisasi sebagai wadah tempat dimana kegiatan kerjasama

dijalankan;

2. Dalam arti dinamis, yaitu organisasi sebagai suatu sistem proses interaksi antara orang-

orang yang bekerjasama, baik formal maupun informal.

Page | 5

Page 6: Tugas Makalah Pemerintahan - Tmn Arief ASLIX

I.4 Terbentuknya Budaya Organisasi

Manusia makhluk sosial, makhluk bermasyarkat (homo socius, social animal, zoon

politicon), tidak mungkin dapat hidup sendiri, cenderung bermasyarakat atau berkelompok

(gregariousness). Tidak semua keperluan (needs) dapat dipenuhi seorang diri untuk itu 

perlu Organisasi (Berorganisasi).

I.4.1 Organisasi Publik

Organisasi publik adalah 1) organisasi yang terbesar; 2) yang mewadahi seluruh

lapisan masyarakat dengan ruang lingkup negara; 3) mempunyai kewenangan yang absah

(terlegitimasi) di bidang politik, administrasi pemerintahan, dan hukum secara terlembaga

4) sehingga mempunyai kewajiban melindungi warga negaranya, dan 5) melayani

keperluannya, 6) sebaliknya berhak pula memungut pajak untuk pendanaan, 7) serta

menjatuhkan hukuman sebagai sanksi penegakan peraturan. Organisasi publik sering

dilihat pada bentuk organisasi pemerintah yang dikenal sebagai birokrasi pemerintah

(organisasi pemerintahan).  Atau satu-satunya organisasi didunia yang mempunyai

wewenang merampok harta rakyat (pajak), membunuh rakyat (hukuman mati), dan

memenjarakan rakyat.

I.4.2 Organisasi formal v informal

Organisasi formal ialah suatu organisasi yang memiliki struktur yang jelas,

pembagian tugas yang jelas, serta tujuan yang ditetapkan secara jelas.  Organisasi informal

akan timbul apabila anggota organisasi formal merasa keinginannya tidak terpenuhi oleh

organisasi formal.  Hubungan organisasi formal dengan organisasi informal bersifat

berbanding terbalik “semakin tinggi tingkat kepuasan pegawai, maka semakin kecil

kemungkinan munculnya atau terbentuknya organisasi informal.

Faedah organisasi informal terhadap organisasi informal

1) Boleh dijadikan sarana komunikasi,

2) Boleh dijadikan alat pemersatu dan menghilangkan frustasi,

3) Boleh dijadikan pendorong agar rajin bekerja.

Page | 6

Page 7: Tugas Makalah Pemerintahan - Tmn Arief ASLIX

BAB IIPEMBAHASAN

A. Budaya Organisasi Pemerintah

Dengan ditetapkannya Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang

Pemerintahan Daerah, Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan

Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom, dan Peraturan Pemerintah

Nomor 84 Tahun 2000 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah, maka perangkat

daerah di lingkungan Pemerintah ditata kembali melalui Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun

2000 tentang Pembentukan Organisasi dan Tatakerja Dinas-dinas Daerah, dan Peraturan

Daerah Nomor 9 Tahun 2000 tentang Pembentukan Organisasi dan Tatakerja Lembaga

Teknis Daerah, dan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2000 tentang Pembentukan,

Susunan Organisasi dan Tatakerja Sekretariat DPRD.

Berdasarkan ketiga peraturan daerah tersebut, maka di Pemerintah Daerah, 17

Dinas Daerah, 13 Badan, 1 Kantor, 1 Sekretariat DPRD dan 30 Unit Pelaksana Teknis

Daerah (UPTD). Penataan dan pengisian struktur organisasi perangkat daerah telah

dilaksanakan pada Tahun 2001.

Dalam rangka pembinaan dan pengembangsan aparatur pemerintahan, telah

dilaksanakan berbagai kegiatan, antara lain Pemberian Bimbingan teknis Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) bagi pejabat Eselon II dan III, Sosialisasi Pelayanan

Umum bagi pejabat Eselon III dan IV, dan Orientasi Gerakan Disiplin Nasional.

Untuk melaksanakan Kewenangan Propinsi yang ada di Kabupaten / Kota dan

Kewenangan Kabupaten / Kota yang diserahkan kepada Pemerintah Propinsi telah

dibentuk Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) sebanyak 30 UPTD yang Kelembagaanya

ditetapkan dengan Keputusan Gubernur.

Dalam melaksanakan pembinaan Kelembagaan Perangkat Daerah di

Kabupaten/Kota, dilakukan baik secara langsung ke Unit kerja yang bersangkutan, maupun

melalui surat Gubernur kepada Bupati/Walikota daerah tersebut. Dengan dilaksanakan

pembinaan dan penataan organisasi Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah yang

dilakukan sesuai dengan Poldas, Repetada dan Program Kerja Biro Organisasi di Bidang

Kelembagaan, maka Program Kegiatan Penataan Kelembagaan Tahun 2001 telah

dilaksanakan dengan baik.

Page | 7

Page 8: Tugas Makalah Pemerintahan - Tmn Arief ASLIX

Diharapkan kepada Unit / Satuan Kerja tersebut diatas dapat meningkatkan

efisiensi dan efektivitas, sehingga mutu pelayanan Aparatur kepada masyarakat semakin

meningkat. Dalam rangka pelaksanaan pembinaan dan pengembangan aparatur

pemerintah, telah dilaksanakan beberapa kegiatan antara lain sebagai berikut :

1. Menyelenggarakan bimbingan Teknis Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah bagi

pejabat Eselon II dan III di Lingkungan Pemerintah yang diikuti sebanyak 73 orang.

Bimbingan teknis ini bertujuan agar peserta pelatihan dapat memahami arti dan fungsi

akuntabilitas dalam organisasi Pemerintah, juga diharapkan mampu menumbuhkan

suatu kesadaran dikalangan aparatur pemerintah bahwa pelaksanaan akuntabilitas

secara konsisten akan mampu mendorong terciptanya pemerintah yang baik ( good

governance ).

2. Menyelenggarakan Sosialisasi Pelayanan Umum bagi pejabat Eselon III dan IV di

Lingkungan Pemerintah yang diikuti sebanyak 55 orang dalam rangka menumbuhkan

empati para pejabat guna lebih meningkatkan palayanan kepada masyarakat secara

tepat efektif, efisien terbuka dan tepat waktu.

3. Membuat Keputusan Nomor 198 Tahun 2001 tentang Pejabat yang diberi wewenang

untuk menandatangani Naskah Dinas di Bidang Kepegawaian, dengan dikeluarkan

Keputusan Gubernur ini untuk memperjelas pejabat yang di beri wewenang untuk

menandatangani Naskah Dinas di bidang kepegawaian di Lingkunagn Pemerintah demi

kelancaran pelaksanaan administrasi kepegawaian.

4. Menerbitkan Pedoman Tata Naskah Dinas dalam bentuk Keputusan Pemerintah Nomor

235 Tahun 2001 Tentang Tata Naskah Dinas, agar terdapat keseragaman dalam Tata

Naskah Dinas Pemerintahan.

5. Melaksanakan Orientasi Gerakan Disiplin Nasional kepada para pejabat di Lingkungan

Pemerintah Propinsi dan Kabupaten / Kota yang diikuti oleh 55 orang dalam rangka

menggalakkan Tri Budaya yaitu Budaya Tertib, Budaya Bersih dan Budaya Kerja

melalui Gerakan Disiplin Nasional yang dimulai dari Pegawai Negeri Sipil sebagai

Aparatur Pemerintah yang pada akhirnya dapat diteladani oleh masyarakat lingkungan.

Page | 8

Page 9: Tugas Makalah Pemerintahan - Tmn Arief ASLIX

1. Penyakit Organisasi

Beberapa kemungkinan dalam konsep penerapan budaya organisasi akan selalu

mendapat tantangan seperti adanya penyakit dan atau kebiasaaan buruk kinerja organisasi

yang ditimbulkan oleh adanya beberapa hal berikut:

Tujuan telah ditetapkan, tetapi tidak dirumuskan secara rinci dan jelas (tidak

membumi);

Pembagian tugas tidak adil, tidak merata, tidak tuntas dan tidak jelas batas-batas (tidak

adil);

Anggota hanya mau bekerja sesuai dengan tugasnya, terjadi pengkotak-kotakan (kaku);

Merasa dirinya/unitnya yang paling penting, yang lain tidak/kurang penting (sok

penting);

Pemberian tanggung jawab yang tidak seimbang dengan wewenang (zalim);

Terlalu banyak bawahan yang harus diawasi – kewalahan (rakus);

Seseorang bawahan mendapat perintah dari satu atasan mengenai hal yang sama, tetapi

perintahnya saling bertentangan (plin plan);

Sanksi terhadap pelanggaran tidak tegas (banyak pertimbangan).

2. Ciri Manusia Indonesia

(Mochtar Lubir, 2001: 18-36)

Hipokratis (munafik); Tidak bertanggung jawab; Feodal; Percaya takhyul; Artistik;

Watak lemah; Lain-lain (tidak hemat /boros; bukan pekerja keras; kurang sabar; tukang

menggerutu; cepat cemburu/dengki; gampang senang dan bangga; sok; tukang tiru; tukang

tiru kejam; bisa meledak, ngamuk, membunuh, membakar;  khianat; menindas, memeras; 

menipu;  mencuri; korupsi; khianat, dengki;  hipokrit; bermalas-malas; tolong menolong,

saling menjaga, struktur masyarakat berdasarkan suku (exogam=haram kawin di dalam

suku); ikatan kekeluargaan yang mesra, berhati lembut; suka berdamai; rasa humor; cepat

belajar; mudah dilatih, sabar; bekerja keras tanpa mencari untung; manusia memajukan

dunia dll).

Usaha Penyehatan Birokrasi Menata ulang organisasi pemerintah (reinventing

government)

(David Osborne & Ted Gaebler)

- Pemerintahan katalis: mengarahkan ketimbang mengayuh;

Page | 9

Page 10: Tugas Makalah Pemerintahan - Tmn Arief ASLIX

- Pemerintahan milik masyarakat: memberi wewenang ketimbang melayani;

- Memerintahan yang kompetitif: menyuntikkan persaingan ke dalam pemberian

pelayanan;

- Pemerintahan yang digerakkan oleh misi: mengubah organisasi yang digerakkan oleh

peraturan;

- Pemerintahan yang berorientasi hasil: mebiayai hasil, bukan masukan;

- Pemerintahan berorientasi pelanggan: memenuhi kebutuhan pelanggan, bukan

birokrasi;

- Pemerintahan wirausaha: menghasilkan ketimbang membelajakan;

- Pemerintahan antisipatif: mencegah daripada mengobati;

- Pemerintahan desentralisasi: dari hierarki menuju partisipasi dan tim kerja;

- Pemerintahan berorientasi pasar: mendongkrak perubahan melalui pasar.

Strategi Memperbaharui Organisasi Pemerintah (Birokrasi)

(David Osborne dan Peter Plastik)

o Memperjelas tujuan/maksud organisasi (strategi inti);

o Konsekuensi terhadap kinerja organisasi (strategi konsekuensi);

o Pertanggung jawaban terhadap publik (strategi pelanggan/masyarakat);

o Organisasi dan pegawai berinovasi (strategi kontrol);

o Mengubah perilaku, perasaan, dan berfikir pegawai (strategi budaya).

Prinsif Organisasi Pemerintahan Yang baik (Good Governance)

(Sarundajang,2003:157-161)

o Partisipasi;

o Penegakan hukum;

o Transparansi;

o Kesetaraan;

o Daya Tanggap;

o Wawasan Ke depan;

o Akuntabilitas;

o Pengawasan;

o Efisiensi dan efektivitas;

Page | 10

Page 11: Tugas Makalah Pemerintahan - Tmn Arief ASLIX

Profesionalisme.

Karakteristik Good Governance

(Menurut UNDP)

o Particifation (keterlibatan masyarakat),

o Rule of law (penegakan hukum yang adil);

o Transprancy (kebebasan memperoleh informasi);

o Responsiveness (cepat dan tanggap);

o Consensus Orientation (berorientasi pada kepentingan masyarakat);

o Equity (kesempatan yang sama);

o Efficiency and effectiveness (efisiensi dan efektivitas);

o Accountability (pertanggungjawaban publik);

o Strategic vision (visi ke depan).

Agar Birokrasi Pemerintah Lebih Efisien dan Efektip:

(Inu Kencana Syafi’i,2003:90-92)

o Rule (kerja taat pada aturan);

o Spesialisasi (tugas khusus);

o Zakelijk (kaku dan sederhana);

o Formal (penyelenggaraan resmi);

o Hirarkis (pengaturan dari atas ke bawah);

o Rasional (berdasarkan logika);

o Otoritas (tersentralistis);

o Obedience (taat dan patuh);

o Disipline (tidak melanggar ketentuan);

o Sistematis (terstruktur);

o Impersonal (tanpa pandang bulu).

o Balance (menyeimbangkan)

Antara Birokrasi Dengan Kebijaksanaan:

- Mengkoordinasikan tugas;

- Kadang-kadang diperlukan kebijaksanaan;

- Seni penyelenggaraan pemerintahan;

Page | 11

Page 12: Tugas Makalah Pemerintahan - Tmn Arief ASLIX

- Kesempatan memberikan saran yang produktif

- Desentralisasi demokratis

3. Tantangan Organisasi

(Widodo, 2005:2-3)

Lingkungan strategis yang senentiasa berubah, Pergeseran paradigma

penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, dan layanan masyarakat, dan Kondisi

masyarakat yang mengalami dinamika.

Paradigma Pergeseran Organisasi

- Birokratis (bureaucratic organization) weberian – rasional oleh Max Weber

- Performance based organization (organisasi kinerja) oleh Peter Druker

- Leaning Organization (organisasi pembelajaran) oleh Peter Senge, 2000)

Organisasi Pembelajaran

Adalah suatu organisasi yang senantiasa mengembangkan kapasitasnya untuk

membangun masa depan (Peter Senge).

Suatu organisasi yang memiliki keterampilan menciptakan, menguasai dan

mempelajarkan pengetahuan serta dengan perubahan perilakunya mampu melakukan kilas

balik terhadap pengetahuan baru serta pandangannya (David Garvin).

-    Memiliki otonomi,

-    Memiliki daya tangkal terhadap intervensi pihak eksternal,

-    Menghasilkan kualitas asli (Genuine Quality).

Karakteristik Organisasi Pembelajaran

(The Fifth Diciplines, Peter Senge, 1996)

Systems Thinking

- Fokus terhadap bagaimana sesuatu masalah akan dipecahkan melalui interaksi antar

elemen dalam suatu sistem,

- Lebih mengutamakan mengkaji elemen sistem yang lebih besar dan saling

berinteraksi daripada mengkaji bagian-bagian kecil dari suatu sistem.

Personal Mastery

- Dicapai melalui suatu proses peningkatan berkelanjutan atau disebut “generative

learning” (senge, 1990),Page | 12

Page 13: Tugas Makalah Pemerintahan - Tmn Arief ASLIX

- Kendala antara “dimana keberadaan seseorang saat ini “dengan “keinginan” disebut

“creative tension”,

- Kreativitas akan muncul jika seseorang tidak puas dengan kondisi saat ini yang

mendorong dirinya untuk berubah.

Mental models

- Tetap dalam mental unilateral,

- Memaksimalkan menang dan meminimalkan kalah,

- Menekankan perasaan negatip, dan

- Berupaya serasional mungkin dimana seseorang mendefenisikan tujuannya serta

mengevaluasi perilakunya menurut ukuran apakah dia telah atau belum mencapai

tujuannya itu.

Building shared vision

- Bermula dari visi individu, yaitu sesuatu yang dipegang teguh sebagai kebenaran,

- Visi seseorang seringkali dimaknai sebagai sasaran yang hendak dicapai,

- Suatu organisasi haruslah dibangun di atas visi para anggotanya,

- Bagi pemimpinan ini berarti bahwa visi organisasi tidak  boleh diciptakan hanya

oleh pimpinan, tetapi harus berasal dari hasil interaksi antar individu di dalam

organisasi tersebut,

- Peran pemimpin dalam menciptakan “shared vision” adalah bersinergi dengan

bawahan untuk menciptakan visi organisasi (jangan memaksa kehendak) dengan

cara berdialog.

Team learning

- Tim adalah sekumpulan orang-orang yang mengerjakan sesuatu secara bersama-

sama (Robinson dan Finley),

- Fundamental bellets sebuah tim:

a. tim pekerja merupakan unsure bangunan organisasi,

b. tim harus mampu mengelola “kultur, proses, sistem serta hubungan kemitraan

antar mereka untuk mencapai kesuksesan.

- Karakteristik team learning yang handal, adalah:

a. memiliki sasaran yang jelas dan senantiasa meningkat,

b. struktur dibentuk berlandaskan orientasi hasil capaian,

Page | 13

Page 14: Tugas Makalah Pemerintahan - Tmn Arief ASLIX

c. anggota tim memiliki kompetensi,

d. bersatunya komitmen,

e. lingkungan kerjasama kondusif,

f. memiliki standard mutu,

g. memiliki dukungan dan pengakuan eksternal,

h. memiliki prinsif kepemimpinan.

Paradigma Penyelenggaraan Organisasi Pemerintah (Organisasi Publik)

(Thoha, dalam Widodo, 2005:3)

NO. LAMA BARU KET.1 Rule government Good governance2 Sentralisasi Desentralisasi3 Rule/government Private sector/civil society4 Masyarakat Powerless Masyarakat Powerful  5 Suka Mengatur Suka Melayani6 Pendekatan Kekuasaan Fleksibel/Kolaboratis/Dialogis7 Sloganis  Realistis/Pragmatis

 

Pergeseran Paradigma Organisasi (dari second wave ke third wave)

Ancok (dalam Usman, 2000:138-139)

 NO.

Dimensi Second wave Third wave

1 Sifat Organisasi Hierarchy (jejang) Networking (jaringan)

2Keluaran (output)

organisasi

Market share (memperbesar pangsa

pasar)Creation (produk baru)

3Pengambilan

keputusanInstitusi Individu (empowerment)

4 Gaya kerja organisasi Kaku Fleksibel 

5Kekuatan organisasi

Stabilitas organisasi Kemampuan adaptasi 

6Orientasi organisasi

Self sufficiencyInterdepencies (saling

ketergantungan)

7 Tujuan organisasiPerencanaan strategic dan tujuan yang ingin dicapai

Kualitas prima

8Orientasi

kepemimpinanTertumpu pada pandangan

dogmaticGaya kepemimpinan

bervisi

9 Kurang maksimalmenekankan tingginya

kualitas produkKualitas prima     

10Orientasi pegawai

bekerja    Memperoleh rasa aman (security)

Pengembangan diri (personal growth)

11Orientasi

pegawai pada pekerjaan

Pengejaran status dan pangkat

Berbuat sesuatu yang berbeda melebihi prestasi

orang lain

Page | 14

Page 15: Tugas Makalah Pemerintahan - Tmn Arief ASLIX

12Kekuatan

sumberdaya

Pemilikan uang tunai dalam jumlah yang besar

(cash)Pemilik informasi 

13 Motivasi bekerja menyelesaikan pekerjaanMembangun sesuatu

yang baru

14 Kultur organisasiMenghindari resiko (risk

aversive)Keberanian menghadapi

resiko (risk prone) 

Ada banyak formula untuk membenahi manajemen, khasnya manajemen pelayanan

public, antara lain melalui strategi pembenahan, yaitu:

(1) privatisasi,

(2) pelayanan prima, dan

(3) Membangun visi dan orientasi baru (Hardjosoekarto, 1997). Sedangkan Atmosudirdjo

(1997) akan halnya David Osborne & Ted Gaebler (2003) mengusulkan

perlunya semangat kewirausahaan dan

peningkatan kinerja, dan Kristiadi (1997)

mengusulkan perlunya penerapan manajemen modern.

Usul lain yang agak lebih lengkap, menuntut agar manajemen pelayanan public

(1) lebih professional,

(2) memiliki jiwa entrepreneur, dan

(3) mampu bertindak sebagai fasilitator. 

Manajemen pelayanan public menjadi lebih bersifat administrative, dan oleh karena

itu penegasan kembali mengenai pelayanan public yang “apolitis” sangat diperlukan. 

Formula tesebut dikenal sebagai:

New Publik Manajemen (NPM),

Manajemen Pelayanan yang berwatak Entrepeneuralship atau Entrepreneurial

Government (EG),

dan New Public Servis (NPS), dengan perbandingan secara ringkas sebagai berikut ini:

Berikut Perbandingan Old Publik Administration (OPA),

New Public Management (NPM),

New Public Service (NPS),

Enterpreneural Government (EG),

dan Electronic Government (EG)

Model/Dimensi OPA NPM NPS EG

Page | 15

Page 16: Tugas Makalah Pemerintahan - Tmn Arief ASLIX

tujuanEfisien dan

profesionalPalayanan prima

Kualitas

pelayanan

Pelayanan

dengan

pemberdayaan

insentifFungsional

struktural

System

konsekuen

Fungsional

structural

swasta

System

konsekuen

Pertanggung

jawaban

Pada klien

dan konsituen

secara

hirarkis

Pada customer ala

pasar

Pada warga

Negara

(citizens)

secara

multidimensi

onal

Pada customer

ala pasar

KekuasaanPada top

management

Pada pekerja dan

pengguna jasa

Pada warga

negara

Pada pekerja

dan pengguna

jasa

Budaya Arogan rutin  Menyentuh

hati

winning

minds,    

Ramah

inovatif

Menyentuh

hati, winning

minds

 Penekanan pada ketaatan menjalankan aturan dan efisiensi    Penekanan pada

perombakan visi dan misi    Penekanan pada perombakan kultur pelayanan    Penekanan

pada perombakan DNA birokrasi

Peranan pemerintah    Rowing (mendayung)    sterring    serving    sterring Konsef

kepentingan publik    Kepentingan public tercermin dalam UU yang secara politis sudah

didesain pemerintah    Kepentingan public merupakan aggregate kepentingan individu    

Kepentingan public merupakan hasil dialog mengenai nilai Kepentingan  public

merupakan aggregate kepentingan individu Electronic -Government (E-G).

4. New Public Management (NPM)

Page | 16

Page 17: Tugas Makalah Pemerintahan - Tmn Arief ASLIX

Memfokuskan aktivitasnya hanya pada kegiatan manajemen, tidak pada aktivitas

kebijakan, mencoba melihat manajemen pelayanan public pada segi kinerja (performance

appraisal) dan efisiensi, tidak dari segi politis, dilakukan pemecahan manajemen pelayanan

public menjadi badan-badan kecil dan sederhana yang berkaitan langsung dengan

kepentingan dasar pengguna jasa (user-pay bases), menggunakan landasan pasar

(quasimarkets) sebagai daya dorong bagi terciptanya kompetisi,

pemangkasan ekonomi biaya tinggi sehingga ongkos untuk memperoleh pelayanan

menjadi lebh murah, ditandai dengan gaya manajemen yang berorientasi pada output, cara

tersingkat, penggunaan insentif moneter, dan kebebasan pengelolaan (Rhodes, 1994:2),

ada empat model NPM (Ferlie, 1997:10-15):

a) Model 1 the efficiency drive,

b) Model 2 Downsizing and decentralization.

c) Model 3 in search of excellence

d) Model 4 Public service orientation

Penerapan model ini pertama kali dilakukan di Inggris oleh Margaret Thatcher di

tahun 1980-an dengan mengusung sejumlah ahli yang sukses memimpin organisasi-

organisasi  bisnis ke pemerintahannya sebagai penasehat ahli, semangat efisiensi dan

penyerahan urusan public ke pihak swasta dalam pemerintahannya menjadi sangat besar

(menuai hasil yang luar biasa), pertumbuhan ekonomi meningkat, angka pengangguran

berkurang, dan uang Negara banyak dihemat penggunaannya, Negara-negara yang sukses

menerapkan model ini adalah Australia, Kandada, dan New Zealand, Negara-negara

dengan sebutan Anglo Saxon termasuk UK (Janet dan Robert Denhardt, 2003).

Page | 17

Page 18: Tugas Makalah Pemerintahan - Tmn Arief ASLIX

BAB IIIPENUTUP

Kesimpulan

Sesuai dengan arahan TAP MPR No. IV/MPR/2000 penyelenggaraan

pemerintahan daerah ditujukan untuk kesejahteraan masyarakat setempat melalui

pemberian layanan publik dan pembangunan lokalitas. Dalam rangka "good governance ",

pemberian layanan dan barang publik perlu melibatkan sektor swasta dan komunitas

dengan tetap menjunjung tinggi berbagai prinsip: transparansi, akuntabilitas, efisensi,

keadilan dan penegakan hukum.

.

Page | 18

Page 19: Tugas Makalah Pemerintahan - Tmn Arief ASLIX

DAFTAR PUSTAKA

Gibson, James L, Ivancevich dan Donnely , 1994, Organisasi dan Manajemen, Perilaku, Struktur Proses, (terjemahan ) Edisi keempat, Jakarta: Erlangga

Grunig, JE & Hunt, T. (1984). Managing Public Relations. New York: Holt, Rinehart, & Winston

Stockwell, S. (2000).’Public Relations in Government’ Dalam Johnston, J. & Zawawi, C. (eds) Public Relations: Theory and Practice. Sydney: Allen & Unwin

Robbins, S. P., 1998. Organizational Behavior: Concept, Controversies, and Applications, New Jersey: Englewood Cliffs, Prentice Hall International

Rakhmat, MS, 2005, Reformasi Administrasi Publik Menuju Pemerintahan DaerahYang Demokratis, Jurnal Administrasi Publik/Volume 1/No.1/2005

Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah dengan Pemerintah Provinsi/ Kabupaten/ Kota.

Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah.

Page | 19