tugas KTI

11
ANALISA TUNA AKSARA DI KABUPATEN JEMBER MAKALAH Disusun oleh : Sugeng Arief W. NIM : 100210101029 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JEMBER 2010

Transcript of tugas KTI

Page 1: tugas KTI

ANALISA TUNA AKSARA

DI KABUPATEN JEMBER

MAKALAH

Disusun oleh :

Sugeng Arief W.

NIM : 100210101029

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JEMBER

2010

KATA PENGANTAR

Page 2: tugas KTI

Segala puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

melimpahkan hidayahdan inayah-Nya berupa kemampuan berpikir dan analisis sehingga

dapat terwujud Karya Tulis Ilmiah ini.Karya ini membahas tentang kontroversi yang terjadi di

jember antara bupati jember dengan kemendiknas mengenai Ilmiah jumlah tunas aksara di

jember.Pembuatan Karya Tulis Ilmiah mencoba untuk membahas mengenai kontroversi

jumlah tuna aksara di jember,sehingga pembaca dapat lebih memahami kejadian yang

terjadi dan apa yang menyebabkannya.

Isi buku ini mengacu pada beberapa informasi yang saya dapat dari beberapa

sumber,meskipun demikian tidak dapat dipungkiri bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih

mempunyai kekurangan dan kelemahan,jika ditemukan informasi atau data yang kurang

tepat dan kurang lengkap penyajiannya,pembaca disarankan untuk merujuk pada sumber

asli informasi tersebut.Segala kritik dan saran yang bersifat konstruktif sangat saya harapkan

untuk kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini.

Ucapan terima kasih saya haturkan pada pihak-pihak yang membantu saya dalam

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini,baik berupa tenaga maupun dukungan.Semoga Karya Tulis

Ilmiah ini dapat bermanfaat sesuai yang saya harapkan.

Page 3: tugas KTI

DAFTAR ISI

Kata pengantar……………………………………………..

………………………………………………………………………………i

Daftar isi………………………………………………………..

……………………………………………………………………………….ii

Pendahuluan………………..……………………………………………………………………………………………………..1

A.latar belakang………………………………………..……………………………………………………………..1

B.perumusan masalah……………………………………………………………………………………………..2

C.tujuan dan manfaat……………………………………………………………………………………………….2

isi

Hasil pembahasan………………..………………………………………………………………………………….3

Penutup

kesimpulan dan saran…………………………………….………………………………………………………5

Page 4: tugas KTI

BAB I

PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG

Beberapa saat yang lalu terjadi kontroversi antara bupati jember dengan

kemendiknas mengenai jumlah penduduk jember yang tuna aksara.Bupati Jember

berdasarkan hasil dari BPR Jenber menyatakan bahwa penduduk Jember 100% bebas dari

tuna aksara,berdasarkan pernyataan bupati Jember maka Presiden RI Susilo Bambang

Yudhoyono memberikan penghargaan Widya Krama namun beberapa bulan kemudian

Kemendiknas mengeluarkan pernyataan bahwa masih ada penduduk jember yang tuna

aksara sebanyak 103.000 penduduk berarti sekitar 10% dari penduduk jember dan

merupakan jumlah tuna aksara tertinggi di Indonesia.

Hal ini sangat bertentangan dengan pernyataan bupati Jember MZ A.Djalal.Kedua

belah pihak mengklaim bahwa hasil riset mereka yang benar dan akurat dan saling

menyalahkan satu yang sangat berbeda dengan hasil riset Dinas pendidikan JemberHal ini

menimbulkan pertanyaan besar pada penduduk Jember.Manakah statement yang benar?

statement Kepala Dinas Pendidikan Jember Achmad Sugiyono yang diungkapkan Bupati

Jember ataukah statement Kemendiknas.

Oleh karena itu Karya Tulis ini akan membahas lebih lanjut mengenai hal

tersebut,agar dapat ditemukan titik masalahnya dan titik temu dari masalah ini sehingga

tidak terdapat lagi rasa bingung pada penduduk Jember mengenai masalah ini.

Page 5: tugas KTI

B.RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan pernyataan dari masalah ini adalah:

1.Mengapa terjadi perbedaan statement antara Achmad Subagiyo yang diungkapkan bupati

jember dengan Kemendiknas?

2.Pihak manakah yang menyampaikan statement yang benar?

3.Bagaimana untuk menyelesaikan kontroversi mengenai jumlah tuna aksara di jember ini?

4.Bagaimana mengatasi tuna aksara di Jember seandainya statement Kemendiknas yang

benar?

C.MANFAAT DAN TUJUAN

Layaknya karya ilmiah yang lain,Karya Ilmiah ini juga mempunyai manfaat dan tujuan

yang ingin dicapai.Adapun Tujuannya adalah agar dapat mengetahui sekaligus mencoba

mencari jalan keluar(solusi) dari masalah yang tengah terjadi di wilayah Jember,sedangkan

Manfaat dari Karya Tulis Ilmiah ini adalah kita bias mengetahui alas an kenapa peristiwa ini

bias terjadi serta melatih kita untuk berpikir kritis bukan sekedar menyimpulkan dari sedikit

hal yang kita ketahui tanpa mencoba lebih memahami masalah yang kita nilai.

Page 6: tugas KTI

BAB II

ISI

HASIL DAN PEMBAHASAN

Perbedaan mengenai jumlah penduduk tuna aksara di jember ini cukup

membingungkan,namun dapat dipastikan bahwa terdapat perbedaan metode yang

digunakan antara Dinas Pendidikan Jember dengan Badan Penelitian Statistik.Hasil yang di

dapat oleh Kemendiknas didapat dari kepala BPS Jember Nella Octaviana metode yang digunakan

adalah menggunakan sampel 65 blok sensus.Dimana dalam 1 blok sensua terdapat 16 rumah

tangga,ini berarti BPS Jember tidak punya data by name dan by addres saat diminta datanya oleh

Kepala Pendidikan Jember.Sedangkan metode yang digunakan oleh Kepala Pendidikan Jember

adalah mendata secara langsung ke desa-desa hingga rukun tangga Dari hasil pendataan itu, ada

120 ribu orang yang buta aksara. Sekitar 30 ribu orang di antaranya berada dalam usia

produktif. Mereka lebih dulu disentuh hingga bebas buta aksara. Belakangan, untuk 80-90

ribu warga usia non produktif yang tidak bisa membaca dan tulis juga disentuh, dan tersisa

45 ribu orang.

Kemudian seorang jurnalis dari sebuah surat kabar mencoba membuktikannya dari

hasil ini didapat hasil yang berbeda dari hasil Kepala Pendididkan Jember.“ tidak perlu jauh-

jauh ke desa-desa di kecamatan terpencil Jember.Cukup berjalan 2-5 km saja di seputaran

atau sekitar pusat kota alun-alun Jember warga buta huruf masih banyak terlihat. Dan yang

terparah ada di kecamatan Patrang. Bahkan ada satu dusun yang nyaris semua warganya

tidak bisa baca tulis, yakni dusun Mojan kelurahan Bintoro.Kondisi ini akan semakin parah

Page 7: tugas KTI

jika pantauan diteruskan di beberapa kecamatan pinggiran. "Dan ini bisa dicek ke seluruh

kecamatan dan desa atau kelurahan pasti masih banyak warga yanng buta huruf,” terang

Husni Thamrin

Dengan ini dapat kita simpulkan bahwa statement dari Pemkab Jember adalah

salah,karena pada negara berkembang tidak mungkin 100% penduduknya bebas buta aksara

apalagi di daerah kabupaten.Meski demikian kita tidak boleh langsung menyalahkan

Pemkab Jember karena walau bagaimanapun juga Pemkab Jember pasti sudah berusaha

sekuat tenaga.adapunmengatasi penyelesain dari kontroversi perbedaan jumlah tuna

aksara di jember adlah dengan membentuk sebuah badan dimana anggotanya berasal dari

orang-orang yang dipilih oleh Pemkab Jember dan BPS Jember,sehingga dapat diperoleh

data yang akurat yang dapat diterima oleh kedua belah phiak.Setelah mendapat data yang

akurat mengenai jumlah tuna aksara di jember perlu diadakan sebuah usaha untuk

mengatasinya.

Dalam hal ini bukan hanya Pemkab Jember dan Kemendiknas yang perlu mengatasi

hal ini tapi diperlukan kerjasama antara Pemkab Jember,Kemendiknas serta Penduduk

Jember yang mempunyai ilmu lebih.Dengan metode ini kemungkinan besar jumlah

penduduk yang tuna aksara di Jember bahkan di seluruh Indonesia dapat ditekan.

Page 8: tugas KTI

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN DAN SARAN

Dari Pembahasan ini dapat dipastikan bahwa jumlah penduduk jember yang tuna

aksara di jember adalah 0%.Adapun saran yang bisa saya berikan adalah :

1.untuk BPS,sebaiknya untuk riset-riset selanjutnya BPS harus mencantumkan data atau

bukti otentik yang dapat mendukung Hasil riset mereka

2.Untuk Pemkab Jember,tidak perlu terlalu melebih-lebihkan data yang ada hanya untuk

mendapat sanjungan dan pujian karena jika itu dilakukan dan ternyata tidak sesuai dengan

kenyataan maka Pemkab sendiri yang akan malu.

3.Untuk Pemkab Jember,Kemendiknas dan Penduduk Jember,sebaiknya bekerja sama untuk

menyelesaikan masalah tuna aksara di jember,agar “100% Jember bebas tuna aksara”

adalah bukan hal yang mustahil untuk dicapai

Page 9: tugas KTI