TUGAS KIR

70
Konstruksi tahan gempa Juni 16, 2006 oleh agusset I Wayan Sengara, Kepala Pusat Disaster Mitigation ITB mengatakan bahwa sebagian bangunan di Yogyakarta dan Jawa Tengah dibangun tidak berdasarkan struktur bangunan yang tahan gempa, sehingga ketika gempa terjadi banyak yang roboh (sumber: detik.com ). Saya sependapat dengan pernyataannya tersebut, tetapi saya masih punya pertanyaan lebih lanjut tentang pernyataannya itu. "Apakah sudah ada semacam tekhnik konstruksi yang dikembangkan di Indonesia yang sudah bisa diterapkan dalam membuat bangunan yang tahan gempa? Apakah ITB atau perguruan tinggi lainnya sudah melakukan penelitian dan memiliki hasil penelitian yang langsung bisa diterapkan oleh mereka yang berkecimpung di bidang konstruksi? Apakah para tukang insinyur yang berhubungan dengan masalah konstruksi sudah benar-benar memahami desain konstruksi yang tahan gempa?" Kalau jawaban dari semua pertanyaan itu adalah "YA", maka masalahnya menjadi cukup mudah. Pada saat membangun kembali bangunan-bangunan yang hancur akibat gempa Yogyakarta, kita dapat menerapkan konstruksi tahan gempa tersebut. Tetapi kalau jawaban dari semua pertanyaan itu adalan "TIDAK", maka itu artinya masih banyak masalah yang memang harus dibenahi. Menurut Ir. Davy Sukamta, Ketua Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia, Indonesia telah mempunyai peraturan gempa yang modern. Dalam membuat peraturan tersebut para ahli telah mempelajari berbagai sumber dan besaran gempa yang pernah terekam, disertai kedalaman dan jenis patahan batuan. Tekhnik gempa pun sudah masuk dalam kurikulum perguruan tinggi, sayangnya para praktisi masih lambat dalam mengadopsi peraturan yang ada. Kesadaran pemilik proyek akan kualitas struktur bangunan pun belum banyak muncul. Kebanyakan dari mereka masih terlalu berkonsentrasi pada nilai ekonomi proyek dan keindahan gedung. Pengetahuan para

Transcript of TUGAS KIR

Page 1: TUGAS KIR

Konstruksi tahan gempa

Juni 16, 2006 oleh agusset

I Wayan Sengara, Kepala Pusat Disaster Mitigation ITB mengatakan bahwa sebagian bangunan di Yogyakarta dan Jawa Tengah dibangun tidak berdasarkan struktur bangunan yang tahan gempa, sehingga ketika gempa terjadi banyak yang roboh (sumber: detik.com). Saya sependapat dengan pernyataannya tersebut, tetapi saya masih punya pertanyaan lebih lanjut tentang pernyataannya itu.

"Apakah sudah ada semacam tekhnik konstruksi yang dikembangkan di Indonesia yang sudah bisa diterapkan dalam membuat bangunan yang tahan gempa? Apakah ITB atau perguruan tinggi lainnya sudah melakukan penelitian dan memiliki hasil penelitian yang langsung bisa diterapkan oleh mereka yang berkecimpung di bidang konstruksi? Apakah para tukang insinyur yang berhubungan dengan masalah konstruksi sudah benar-benar memahami desain konstruksi yang tahan gempa?"

Kalau jawaban dari semua pertanyaan itu adalah "YA", maka masalahnya menjadi cukup mudah. Pada saat membangun kembali bangunan-bangunan yang hancur akibat gempa Yogyakarta, kita dapat menerapkan konstruksi tahan gempa tersebut. Tetapi kalau jawaban dari semua pertanyaan itu adalan "TIDAK", maka itu artinya masih banyak masalah yang memang harus dibenahi.

Menurut Ir. Davy Sukamta, Ketua Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia, Indonesia telah mempunyai peraturan gempa yang modern. Dalam membuat peraturan tersebut para ahli telah mempelajari berbagai sumber dan besaran gempa yang pernah terekam, disertai kedalaman dan jenis patahan batuan. Tekhnik gempa pun sudah masuk dalam kurikulum perguruan tinggi, sayangnya para praktisi masih lambat dalam mengadopsi peraturan yang ada. Kesadaran pemilik proyek akan kualitas struktur bangunan pun belum banyak muncul. Kebanyakan dari mereka masih terlalu berkonsentrasi pada nilai ekonomi proyek dan keindahan gedung. Pengetahuan para arsitek sendiri tentang struktur tahan gempa masih sangat terbatas (sumber: Kompas).

Dari pernyataan Davy Sukamta kita bisa melihat sesuatu yang kontradiktif antara teori dan praktik di lapangan. Di satu sisi Indonesia telah memiliki peraturan gempa yang modern, tekhnik gempa pun sudah masuk dalam kurikulum, tetapi di sisi lain para praktisi masih lambat dalam mengadopsi peraturan tersebut dan masih banyak arsitek yang pengetahuannya tentang struktur tahan gempa masih sangat terbatas. Artinya, peraturan hanya tinggal peraturan, kurikulum hanya tinggal kurikulum, soal penerapannya "nggak janji deh!".

Itu sebabnya tukang insinyur Jepang pakar banget ama gempa. Gempa di Jepang musiman soale.

Page 2: TUGAS KIR

1. pada Juli 31, 2006 pada 9:59 am | Balas Rudolfo

Sebenarnya apa yang disampaikan oleh I Wayan Sengara dan Davy Sukamta sudah benar. Cuma masalahnya, di Indonesia kadang kebanyakan masih menganggap remeh dan kurang kesadaran bencana gempa. Kalau Jogja belum kena gempa sebesar itu, pasti masih banyak orang yang perpandangan remeh terhadap antisipasi bahaya gempa. Sedangkan teknologi antisipasi gempa sebenarnya semakin maju. Banyak pemimpin bangsa kita berfikir sempit dan tidak jarang kurang percaya pada ahli bangsa sendiri. Dimasa menjelang reformasi masih banyak percaya sama bule padahal disananya jadi tenaga non engineer dan disini masuk kualifikasi engineer. Gajinya sekian kali lipat engineer Indonesia berpengalaman . Gimana mau maju Indonesia yang tidak menghargai profesi Insinyur dengan baik? Mau jadi insinyur baik disini susah, semuanya ingin serba gampang dan murah. Dan banyak orang yang sirik serta tidak mendukung.

2. pada Agustus 2, 2006 pada 3:43 am | Balas Rinny

Bener banget apa yang rrudolfo katakan.bangunan anti gempa di indonesia ini masih menjadi khayalan bagi begitu banyak insinyur di indonesia,tentu mereka sangat ingin membangun bangunan trsbt tapi kenyataannya pengetahuaan dan teknologi masi sangat dangkal di indonesia. sehingga apa yang kita dapat lakukan skrg? aku sangat prihatin dengan indonesia, aku memilih tek bangunan sbagai langkah awalku untuk membangun indonesia ini. untuk itu aku berharap teman-teman yang sama-sama teknik mau bantu aku yah,klo ada info tentang kontruksi bangunan dan lainnya tolong k

3. pada Oktober 14, 2009 pada 1:28 pm | Balas RAHMAT KHAIRUL SALEH LUBIS

Page 3: TUGAS KIR

SELAMAT MALAM PAK.. ?? SEMOGA DALAM LINDUNGAN YANG MAHA KUASA AMIN.SETELAH SAYA MELIHAT KEJADIAN ALAM DISUMATERA BARAT YAITU GEMPA BERKEKUATAN 7,5 SCALA RICHER YANG MENIMBULKAN BANYAKNYA BANGUNAN-BANGUNAN MODERN DAN PEMUKIMAN SERTA BANGUNAN-BANGUNAN SEKOLAH YANG AMBRUK ALIAS ROBOH SAYA MANGAMBIL KESIMPULAN BAHWA INFRA STRUKTUR BANGUNAN MASIH LEMAH DAN HANYA MENGANDALKAN BENTUK TAMPILAN DEPAN DAN MODEL. MELIHAT SELAMA 5 TAHUN SAYA KULIAH DISUMATERA BARAT UNIVERSITAS BUNGHATTA TENTANG PEMBELAJARAN YANG SAYA JIWAI MEMANG MAHASISWA BELUM MEMPELAJARI INFRA STRUKTUR TENTANG BANGUNAN ANTI GEMPA TETAPI PADA WAKTU SAYA IKUT STUDI KASUS TENTANG BANGUNAN-BANGUNAN DI JEPANG YANG MAYORITAS MEMILIKI INFRA STRUKTUR ANTI GEMPA SAYA MEMPELAJARI LEBIH JAUH LEWAT BUKU-BUKU BERJUDUL BANGUNAN TAHAN GEMPA DAN MEDIA GOOGLE INTERNET SERTA PRAKTEK KECIL DIRUMAH, SAYA MENGETAHUI BAGAIMANAKAH BANGUNAN ITU MAMPU UNTUK MENAHAN GEMPA !!!! JAWABANNYA ADA 2 :1- BANGUNAN KITA RANCANG TIDAK SEYAWA DENGAN BUMI2- BANGUNAN MEMANG MEMILIKI KETAHAN YG BENAR-BENAR KUAT

1- BANGUNAN TIDAK SEYAWA DENGAN BUMI ADALAH : BANGUNAN YANG TIDAK BEGITU MENGIKUTI AYUNAN ATAU GELOMBANG GEMPA YANG TERJADI,INFRA STRUKTUR MENGGUNANKAN KARET FLEXIBEL SLOP LANTAI YANG DIGANDENG DUA SLOP DAN MENGGUNAKAN SISTEM KONTRUKSI PONDASI SEYAWA DAN LANTAI YANG TIDAK SEYAWA PADA SETIAP LANTAINYA. SERTA MENGGUNAKAN KETAHAN TIANG TENGAH YANG DIRANGKAI TULANGAN TERIKAT ANTARA TIANG-TIANG DIATAS PONDASI AGAR AYUNAN SEIRAMA ATAU SEARAH DENGAN KEKUATAN KETAHANAN YANG AKAN BERSAMAAN MENAHAN KARNA PADA SAAT GEMPA BANGUNAN TIDAK LAGI BEGITU MENGIKUTI GRAFITASI BUMI(SUMBER.PRAKTEK KECIL DIRUMAH MENGGUNAKAN BANGUNAN DIATAS TIMBANGAN)MELAINKAN BERAT BANGUNAN AKAN BERTUMPU PADA ARAH AYUNAN. PREKDIKSI 50% BERAT ARAH KEBAWAH MENGIKUTI GRAFITASI, DAN 50% BERAT PADA ARAH TIANG-TIANG DIUJUNG BANGUNAN YANG MENGIKUTI AYUNAN GEMPA.

2- BANGUNAN YANG BENAR-BENAR MEMILIKI KETAHAN YANG KUAT ADALAH : BANGUNAN YANG MEMILIKI TIANG-TIANG

Page 4: TUGAS KIR

BERDIAMETER 2M S/D 3M UNTUK KETINGGIAN 4 S/D 5 LANTAI DAN KETEBALAN DINDING YANG DIBUAT DARI ADUKAN SEMEN COR DAN DIGANDENG OLEH BAJA PADA SETIAP TIANG DAN DINDING ATAU BANGUNAN TIDAK LAGI MENGGUNANKAN BAHAN SEMEN DAN PASIR MELAIKAN BAJA DAN PLAT BAJA.

PADA POIN PERTAMA (1-)SAYA LEBIH TERTARIK KARNA BANGUNAN HANYA DITAMBAH KARET FLEXIBEL PADA TIAP-TIAP LANTAI AGAR PADA SETIAP LANTAI BILA TERJADI GEMPA MENGIKUTI ARAH GEMPA TIDAK BERSAMAAN. DAN LEBIH CEPAT DIREDAM OLEH KARET FLEXIBEL YANG TERDAPAT PADA SETIAP LANTAI TERSEBUT.SERTA PADA SETIAP TIANG SAYA MERANCANG SISTEMSTRUKTUR BOS ATAU PEN AGAR PADA SETIAP LANTAI TIDAK TERLALU MELAKUKAN PENGGESERAN AKIBAT GOYANGAN ATAU AYUNAN, DALAM PRAKTEK SAYA DIRUMAH RANCANGAN YANG SAYA BUAT MAMPU MENAHAN GEMPA BERKEKUATAN 9,SEKIAN SKALA RICHER TETAPI SAYA TETAP MENGKHAWATIRKAN GEMPA AYUNAN YANG TERJADI CUKUP LAMA, AKAN MENGAKIBATKAN BANGUNAN TERLALU JAUH MELAKUKAN PERGESERAN YANG MENGAKIBATKAN BANGUNAN PATAH. (SARAN:PERLU DILAKUKAN STUDI LEWAT BADAN METEOROLOGI TENTANG BESARNYA AYUNAN PENGARUH GEMPA)

SAYA SENGAJA MEMBAHAS TENTANG BANGUNAN YANG MEMILIKI INFRA STRUKTUR ANTI GEMPA DI SITUS INI KARNA HARAPAN SAYA ADALAH.. SAYA MAMPU MENEMUKAN KONTRAKTOR ATAUPUN KONSULTAN YANG SEPAHAM DENGAN SAYA.DALAM MEMBANGUN BANGUNAN ANTI GEMPA MENGINGAT INDONESIA ADALAH DAERAH YANG RAWAN GEMPA.

sebenarnya ada 3 metode yang dipakai sebagai pedoman konstruksi anti gempa1.fixed point2.massa tambahan3.struktur tambahandan 4 type kontrol struktur1.type pasif2.type semi aktif

Page 5: TUGAS KIR

3.type aktif4.type hibrid

Ada tiga prinsip utama dalam mendesain bangunan agar tahan terhadap gempa, diantaranya adalah :1. Sambungan antar elemen struktur harus menyatu.2. Usahakan berat bangunan seringan mungkin.3. Memberi peredam.Berdasarkan prinsip ke-1 tersebut, untuk menjamin agar struktur yang dibuat benar-benar aman dan kuat, maka setiap elemen struktur harus saling mengikat dan setiap sambungan-sambungan tulangan harus benar-benar diperhatikan.Untuk prinsip ke-2, dapat menggunakan material ringan, atau mencari solusi bangaimana membuat agar material bangunan ringan.

Pedoman Praktis Pembangunan Rumah Tahan   Gempa

PENDAHULUAN

Wilayah Indonesia mencakup daerah-daerah yang mempunyai tingkat resiko gempa yang tinggi diantara beberapa daerah gempa diseIuruh dunia.

Data-data terakhir yang berhasil direkam menunjukkan bahwa rata-rata setiap tehun terjadi sepuluh kegiatan gempa bumi yang mengakibatkan kerusakan yang cukup besar di Indonesia. Sebagian terjadi pada daerah lepas pantai dan sebagian lagi pada daerah pemukiman (untuk melihat kejadian gempa bumi pada hari ini klik disini) Pada daerah pemukiman yang cukup padat, perlu adanya suatu perlindungan untuk mengurangi angka kematian penduduk dan kerusakan berat akibat goncangan gempa.

Dengan menggunakan prinsip teknik yang benar, detail konstruksi yang baik dan praktis maka kerugian harta benda dan jiwa menusia dapat dikurangi.

Dalam webblog ini, diuraikan faktor-faktor dasar dari goncangan gempa yang kemudian di uraikan prinsip-prinsip utamanya yang akan dipakai dalam membangun rumah tahan gempa.

BEBERAPA KARAKTERISTIK GONCANGAN GEMPA

Pada lokasi bangunan, gempa bumi akan menyebabkan tanah dibawah bangunan dan di sekitarnya tergoncang dan bergerak secara tak beraturan (random). Percepatan tanah terjadi dalam tiga dimensi membentuk kombinasi frekwensi getaran dari 0,5 Hertz sampal 50 Hertz. Jika bangunan kaku (fixed) terhadap tanah (dan tidak dapat tergeser) gaya inersia yang menahan percepatan tanah akan bekerja pada tiap-tiap elemen struktur dari bangunan selama gempa terjadi.

Page 6: TUGAS KIR

Besarnya gaya-gaya inersia ini tergantung dari berat bangunannya, semakin ringan berarti semakin kecil gaya inersia yang bekerja dalam elemen struktur tersebut.

Tanggung jawab sebagai orang yang berkecimpung daIam industri konstruksi adalah mendirikan bangunan sedemikian rupa sehingga bangunan tetap mampu berdiri menahan gaya-gaya inersia tersebut. Pertanyaan yang timbul kemudian, “Berapa kekuatan bangunan yang kita perlukan ?”.

TINGKAT PEMBEBANAN GEMPA

Pada tahun 1981, studi untuk menentukan besarnya “beban gempa rencana” sudah dilakukan. Studi ini adalah proyek kerja sama antara Pemerintah Indonesia-New Zealand yang menghasilkan. Peraturan Muatan Gempa lndonesia.

Pada konsep peraturan tersebut ada 2 (dua) langkah pendekatan untuk menghitung pembebanan gempa yang dapat digunakan.

Kriteria pertama, bahwa perencanaan pembebanan gempa sedemikian rupa sehingga tidak terjadi kerusakan struktur atau kerusakan arsitektural setiap kali terjadi gempa. Kriteria kedua meskipun terjadi gempa yang hebat bangunan tidak boleh runtuh tetapi hanya boleh kerusakan-kerusakan pada bagian struktur yang tidak utama atau kerusakan arsitektur saja. Telah diketahui bahwa adalah tidak ekonomis merencanakan bangunan tahan gempa cara elastis. Jadi untuk gempa yang besar dimana kemungkinan terjadinya kira-kira 15% dari umur bangunan tersebut, dipakai harga perencanaan yang rendah dan perencanaan khusus serta ukuran detail-detail diambil sedemikian sehingga menjamin beberapa bagian tertentu dari struktur akan Ieleh (berubah bentuk dalam keadaan plastis) untuk menyerap sebagian enersi gempa (yang berlaku untuk keadaan kenyal). Besarnya harga beban rencana yang terjadi berhubungan dengan beberapa faktor yang selengkapnya terdapat pada reference, yang disimpulkan sebagai berikut:

1. Faktor Lapangan (site)

Gambar dibawah ini, menunjukkan enam jalur gempa di Indonesia yang menentukan parameter dasar pembebanan

Page 7: TUGAS KIR

Parameter ini dimodifikasikan untuk perhitungan pada kondisi tanah Iunak dimana goncangan tanah akibat gempa akan diperbesar (mengalami pembesaran).

(Untuk Jakarta, pada zone 4 dan diatas tanah lunak koefisien beban rencana lateral adalah 0,05 untuk struktur yang kaku seperti perumahan bertingkat rendah).

2. Faktor Bangunan

Beban yang terjadi pada suatu bangunan juga tergantung pada keadaan (features) dari bangunan rersebut, yakni fleksibilitasnya, beratnya dan bahan bangunan untuk konstruksinya. Biasanya suatu bangunan yang fIeksibel akan menerima beban gempa yang Iebih kecil dibandingkan bangunan yang lebih kaku. Bangunan yang lebih ringan akan menerimna beban gempa yang Iebih keciI dari pada bangun yang berat dan bangunan yang kenyal akan menyerap beban gempa yang lebih kecil dari pada bangunan yang getas yang mana dalam keadaan pengaruh gempa akan tetap elastis atau runtuh secara mendadak. Bangunan dari kayu digolongkan sebagai bangunan yang kenyal. Untuk struktur kayu harus direncanakan dengan menggunakan Peraturan Muatan Indonesia yang baru. Beban rencana adalah 33% – 50% dari gaya yang menyebabkan struktur belum mulai Ieleh atau masih dalam keadaan elastis. Reduksi ini tidaklah sama besarnya untuk bahan bangunan yang lain, misalnya baja yang mempunyai kekenyalan yang lebih besar dari kayu. Meskipun demikian kekenyalan dapat diciptakan dalam struktur kayu dengan menggunakan alat penyambung yang kenyal pada tiap-tiap hubungan elemen stuktur kayu tersebut. Pada umumnya, sambungan dengan paku memberikan kekenyalan yang cukup.

3. Tingkat Pembebanan Gempa untuk Bangunan Kayu

Dengan memperhatikan faktor lapangan dan faktor bangunan, struktur kayu harus tetap mampu berdiri untuk menahan beban-beban sebagai berikut : (Jakarta, tanah lunak)

Rangka kayu kenyal : 0,05 *) x 1,7 = 0,085Dinding geser kayu : 0,05 *) x 2,5 = 0,125Konstruksi rangka kayu yang diperkuat dengan batang pengaku diagonal: 0,05 *) x 3 = 0,15

Keterangan :*) Faktor ini mempunyai harga maksimum 0,13 pada zone I dan 0 pada zone 6.

Page 8: TUGAS KIR

Hal ini berarti, misalnya suatu dinding geser yang terbuat dari plywood atau particle board, harus dapat menerima gaya horisontal sebesar 0,125 x berat total dari bagian struktur yang membebani dinding tersebut. Meskipun suatu bangunan direncenakan dengan harga pembebanan yang benar, mungkin bangunan. tersebut mengalami kerusakan akibat gempa jika sebagian dari prinsip-prinsip utamanya tidak dipenuhi.

PRlNSlP-PRlNSIP UTAMA KONSTRUKSI TAHAN GEMPA

1. Denah yang sederhana dan simetris

Penyelidikan kerusakan akibat gempa menunjukkan pentingnya denah bangunan yang sederhana dan elemen-elemen struktur penahan gaya horisontal yang simetris. Struktur seperti ini dapat menahan gaya gempa Iebih baik karena kurangnya efek torsi dan kekekuatannya yang lebih merata.

2. Bahan bangunan harus seringan mungkin

Seringkali, oleh karena ketersedianya bahan bangunan tertentu. Arsitek dan Sarjana SipiI harus menggunakan bahan bangunan yang berat, tapi jika mungkin sebaiknya dipakai bahan bangunan yang ringan. Hal ini dikarenakan besarnya beban inersia gempa adalah sebanding dengan berat bahan bangunan. Sebagai contoh penutup atap genteng diatas kuda-kuda kayu menghasilkan beban gempa horisontal sebesar 3 x beban gempa yang dihasilkan oleh penutup atap seng diatas kuda-kuda kayu. Sama halnya dengan pasangan dinding bata menghasiIkan beban gempa sebesar 15 x beban gempa yang dihasilkan oleh dinding kayu.

3. Perlunya sistim konstruksi penahan beban yang memadai

Supaya suatu bangunan dapat menahan gempa, gaya inersia gempa harus dapat disalurkan dari tiap-tiap elemen struktur kepada struktur utama gaya honisontal yang kemudian memindahkan gaya-gaya ini ke pondasi dan ke tanah.

Adalah sangat penting bahwa struktur utama penahan gaya horizontal itu bersifat kenyal. Karena, jika kekuatan elastis dilampaui, keruntuhan getas yang tiba-tiba tidak akan terjadi, tetapi pada beberapa tempat tertentu terjadi Ieleh terlebih dulu.

Suatu contoh misalnya deformasi paku pada batang kayu terjadi sebelum keruntuhan akibat momen lentur pada batangnya.

Cara dimana gaya-gaya tersebut dialirkan biasanya disebut jalur Iintasan gaya.

Tiap-tiap bangunan harus mempunyai jalur lintasan gaya yang cukup untuk dapat menahan gaya gempa horisosontal.

Page 9: TUGAS KIR

Untuk memberikan gambaran yang jelas, disini diberikan suatu contoh rumah sederhana dengan tiga hal utama yang akan dibahas yaitu struktur atap, struktur dinding dan pondasi.

Page 10: TUGAS KIR

3.1. Struktur atap

Jika tidak terdapat batang pengaku (bracing) pada struktur atap yang menahan beban gempa dalam arah X maka keruntuhan akan terjadi seperti, diperlihatkan pada gambar berikut:

Page 11: TUGAS KIR

Sistim batang pengaku yang diperlukan diperlihatkan pada gambar di bawah ini :

Jika lebar bangunan lebih besar dari lebar bangunan di mungkin diperlukan 2 atau 3 batang pengaku pada tiap-tiap ujungnya.

Dengan catatan bahwa pengaku ini harus merupakan sistim menerus sehingga semua gaya dapat dialirkan melalui batang-batang pengaku tersebut.

Gaya-gaya tersebut kemudian dialirkan ke ring balok pada ketinggian langit-langit.Gaya-gaya dari batang pengaku dan beban tegak lurus bidang pada dinding menghasilkan momen lentur pada ring balok seperti terlihat pada gambar dibawah ini :

Page 12: TUGAS KIR
Page 13: TUGAS KIR

Jika panjang dinding pada arah lebar (arah pendek) lebih besar dari 4 meter maka diperlukan batang pengaku horisontal pada sudut untuk memindahkan beban dari batang pengaku pada bidang tegak dinding daIam arah X dimana elemnen-elemen struktur yang menahan beban gempa utama.

Sekali lagi ring balok juga harus menerus sepanjang dinding dalam arah X dan arah YSebagai pengganti penggunaan batang pengaku diagonal pada sudut, ada 2 (dua) alternatif yang dapat dipilih oIeh perencana;

Ukuran ring balok dapat diperbesar dalam arah horisontal, misalnya 15 cm menjadi 30cm atau sesuai dengan yang dibutuhkan dalam perhitungan. Ring bolok ini dipasang diatas dinding dalam arah X.Dipakai langit-langit sebagai diafragma, misalnya plywood.

Untuk beban gempa arah Y, sistim struktur dibuat untuk mencegah ragam keruntuhan. Untuk mengalirkan gaya dari atap kepada dinding dalam arah Y, salah satu alternatif diatas dapat dipilih yaitu penggunaan batang pengaku horisontal ring balok atau memakai langit-langit sebagai diafragma.

3.2. Struktur dinding

Page 14: TUGAS KIR

Gaya-gaya aksiaI dalam ring balok harus ditahan oleh dinding.

Pada dinding bata gaya-gaya tersebut ditahan oleh gaya tekan diagonal yang diuraikan menjadi gaya tekan dan gaya tarik. Gaya aksiaI yang bekerja pada ring balok juga dapat menimbulkan gerakan berputar pada dinding. Putaran ini ditahan oleh berat sendiri dinding, berat atap yang bekerja diatasnya dan ikatan sloof ke pondasi.Jika momen guling lebih besar dari momen penahannya maka panjang dinding harus diperbesar.

Kemungkinan lain untuk memperkaku dinding adalah sistim diafragma dengan menggunakan plywood, particle board atau sejenisnya, atau pengaku diagonal kayu untuk dinding bilik.

Penggunaan dinding diafragma lebih dianjurkan karena sering terjadi kesulitan untuk memperoleh sambungan ujung yang lebih pada sistim pengaku diagonal.

Beban gempa yang bekerja pada arah Y ditahan dengan cara yang sama dengan arah X

Sebagal sistem struktur utama yang mana dinding harus mampu menahan beban gempa yang searah dengan bidang dinding, dinding juga harus mampu menahan gempa dalam arah yang tegak lurus bidang dinding.Dengan alasan ini maka dinding bata (tanpa tulangan) harus diperkuat dengan kolom praktis dengan jarak yang cukup dekat. Sebagai pengganti kolom praktis ini dapat dipakai tiang kayu.

3.3. Struktur pondasi

Struktur pondasi berperanan penting untuk memindahkan beban gempa dari dinding ke tanah.Pertama, pondasi harus dapat menahan gaya tarik vertikal dan gaya tekan dari dinding. Ini berarti sloof menerima gaya geser dan momen lentur sebagai jalur Iintasan gaya terakhir sebelum gaya-gaya tersebut mencapai tanah.

Akhirnya sloof memindahkan gaya-gaya datar tersebut ke pada tanah yang ditahan oleh daya dukung tanah dan tekanan tanah lateral.

Page 15: TUGAS KIR

Rumah yang terbuat dari kayu dengan lantai kayu dan pondasi kayu seperti gambar-gambar di bawah ini memerlukan batang pengaku untuk mencegah keruntuhan.

Page 16: TUGAS KIR

KESIMPULAN

Page 17: TUGAS KIR

Dari uraian diatas, goncangan gempa dan cara menghitung harga pembebanan gempa untuk suatu bangunan, dapat disimpulkanbahwa :

Kekenyalan struktur sangat ditekankan sekali untuk mencegah keruntuhan bangunan.

Gaya gempa hanya dapat ditahan oleh sistem struktur yang menerus (jalur lintasan gaya yang menerus) dari puncak bangunan sampai ke tanah.

.

Rumah yang rusak akibat gempa yang dimaksud berkemungkinan penyebabnya adalah :

1). tidak didisain sesuai dengan aturan rumah tahan gempa, atau kalau ada didisaian atau diperhitungan kontruksi gempanya berkemungkinan kekuatan gempa yang terjadi melewati estimasi kekuatan gempa yang dipakai/diramalkan oleh konstruktur pada bangunan tersebut.

2) bangungunan terletak pada daerah atau tepat diatas pergeseran tanah (arah goncangan gempa yang berlawanan) atau patahan tanah/lempeng yang berada dibawahnya.

3). perlu diadakan penelitian mendalam dalam hal ini agar dapat mengetahui penyebabnya yang sebenarnya, nah silahkan anda lakukan penelitian, mudah-mudahan didapat teori baru yang akurat kedepannya dalam merancang bangunan demi keselamatan umat manusia.

Dalam menentukan ukuran awal balok, dapat diestimasi dengan rumus empiris sebagai berikut:

Ukuran Balok:H = L/12 s/d L/14 (untuk beton konvensional),H = L/20 s/d L/24 (untuk beton prategang), danH = L/4 (untuk balok kantilever)

Ukuran Kolom:Area kolom = Ptotal/(0.3 × fc’)Ukuran Shearwall: Area wall = Ptotal/(0.2 × fc’)

Tebal pelat lantai:Tp = L/33 (konvensional), Tp = L/30 (flat slab)

Dimana H=tinggi balok, L=bentang, fc’=kuat tekan beton, dan Tp=tebal pelat

Saran saya, sebaiknya bapak mempergunakan jasa arsitek, serta ahli teknik ispil dalam perancangan dan pelaksanaan pembangunan rumah bapak nantinya, karena Jogya terletak di daerah rawan gempa

Page 18: TUGAS KIR

Setelah gempa Tsunami dan gempa Yogya, orang-orang mulai mencari cara membangun sebuah bangunan yang anti terhadap serangan gempa yang sering terjadi di bumi pertiwi. Bangunan tahan gempa pun berhasil diciptakan oleh para ahli.

Diyakini bahwa bangunan yang didirikan tanpa tiang seperti halnya bentuk bumi kita ini yang diciptakan TUHAN adalah desain terbaik dari segala jenis arsitektur tahan gempa. Bentuk bangunan yang seperti bola atau setengah bola pun ditemukan. Ya, memang sangat logik.

Nah, untuk melengkapi artikel ini, sebuah bangunan anti gempa yang adalah kantor pribadi yang berada di dalam tempurung di gambar-gambar ini saya berikan kepada anda. Ini dia, kantor berbentuk seperti bola ini mungkin cukup kuat jika berhadapan dengan gempa, asalkan jangan ditaruh di atas gunung aja sehingga tidak menggelinding.

Page 21: TUGAS KIR

Superior karakteristik dari Dome House

Bahan bangunan untuk Rumah Kubah adalah pengembangan dari polystyrene, “generasi keempat bahan bangunan” setelah kayu, besi, dan beton.

Setelah jelas aturan bangunan yang sangat ketat di Jepang, Rumah Kubah disetujui oleh Kementerian Pertanahan Jepang dan Transportasi.

Pengembangan khusus polystyrene merupakan tantangan yang masuk akal sehat.

Page 22: TUGAS KIR

House Co. Ltd adalah perusahaan Jepang yang membuat rumah berbentuk kubah dengan bahan dasar Styrofoam

Page 23: TUGAS KIR

Rumah Jepang dari Styrofoam

Page 24: TUGAS KIR
Page 26: TUGAS KIR
Page 30: TUGAS KIR
Page 31: TUGAS KIR
Page 32: TUGAS KIR
Page 33: TUGAS KIR

Metode konstruksi bangunan antioksidan yang sehat

Dengan menyatukan “solusi antioksidan” ke pengembangan polystyrene, atau bahan bangunan untuk Rumah Dome, oksigen aktif dapat ditekan, sehingga mencegah penuaan dan memulihkan kesehatan Anda.

Juga, karena Dome House adalah bangunan bebas formaldehida, Anda tidak perlu khawatir tentang sindrom rumah sakit.

Ultra-isolasi termal – sifat-sifat yang memungkinkan penghematan energi

Karena Kubah Rumah diperluas pengembangan  polystyrene sebagai bahan bangunan, isolasi termal yang sangat baik dapat diperoleh. Juga, karena berbentuk kubah, Rumah Kubah memungkinkan udara beredar dengan konveksi tanpa terkumpul di sudut-sudut.

Page 34: TUGAS KIR

Untuk alasan ini, biaya AC dapat dikurangi secara substansial. Rumah Kubah adalah bangunan hemat energi yang luar biasa.

Ketahanan semipermanen

Tidak hanya struktur Rumah Kubah yang paling stabil dalam bentuk, tetapi juga, tidak seperti besi, yang tidak bisa berkarat, juga, tidak seperti kayu, yang tidak bisa busuk atau dimakan oleh rayap. Rumah Kubah menawarkan ruang hidup yang nyaman semi-permanen.

Tahan angin badai

Kelengkungan-arus sebuah kubah membantu untuk menghantarkan energi angin.

Tertinggi di dunia tahan gempa

Rumah Kubah tidak hanya stabil dalam struktur tetapi juga sangat ringan. Karena ringan ini maka Rumah Kubah dapat menahan gempa bumi.

Page 35: TUGAS KIR

Waktu perakitan sangat singkat

Rumah Kubah dapat dibangun dengan merakit bagian-bagian Rumah Kubah. Setiap bagian Rumah Kubah beratnya hanya 80kg.  Karena perakitan sangat sederhana, jika dilakukan oleh 3 atau 4 orang, dibutuhkan kurang lebih 7 hari untuk menyelesaikan sebuah Rumah Kubah.

Biaya sangat rendah

Rumah Kubah sederhana, karena merupakan bangunan prefabrikasi dengan sejumlah kecil bagian. Setiap bagian Rumah Kubah ringan dan mudah dibawa, membuat perakitan cukup mudah. Karena pembangunan Rumah Kubah hanya memerlukan sedikit tenaga dan waktu yang sangat singkat maka memungkinkan untuk mengurangi jumlah tenaga kerja cukup besar.

Ukuran-ukuran Lingkungan

Karena pengembangan polystyrene dibuat hanya dari karbon dan hidrogen, cetakan pengembangan polystyrene adalah sangat ramah lingkungan. Pembangunan Rumah Dome tidak menghasilkan limbah apapun, juga tidak melibatkan penebangan hutan (tidak menggunakan bahan kayu).

Page 36: TUGAS KIR

DOMEHOUSE Tipe7700 – Bagian-bagian Utama

Material : pengembangan khusus polystyrene (lapisan anti sinar UV)

Bagian Kubah – tembok

Lebar  — 1,993mmTinggi — 3,573mmTebal — 175mmBerat — 62.0kgBagian Kubah – Pintu

Page 37: TUGAS KIR

Lebar — 1,993mmTinggi — 3,573mmTebal — 175mmBerat — 54.1kgBagian Kubah – Jendela

Lebar — 1,993mmTinggi — 3,573mmtebal — 175mmBerat — 62.3kgBagian Atap

Page 38: TUGAS KIR

Lebar — 3,712mmTinggi — 545mmTebal — 175mmBerat — 43.4kgBagian Atap – Jendela

Lebar — 3,712mmTinggi — 590mmTebal — 175mmBerat — 41.8kg

Page 39: TUGAS KIR

Filed under: provinsi Ditandai: | bencana, berita, gempa, geografi, indonesia, irian, jawa, laut, maluku, musibah, news, nusantara, ocean, papua, provinsi, pulau, sulawesi, sumatra, Tsunami

« Gempa Dini hari Fiji 4.7SR, Rusia 5.7SR, 13 Desember 2009. Akankah masih akan merambat lagi ke Sulawesi / Maluku / Irian kurang 3 hari   lagi? Sore Gempa 4.6SR Sumbawa, 13 Desember   2009 »

RANJANG ANTI GEMPA

Page 40: TUGAS KIR

Diposkan oleh Sudinotakim di Kamis, Agustus 19, 2010 Kamis, 19 Agustus 2010 Label: Ilmu pengetahuan Pengalaman dilanda gempa bumi membuat seorang pensiunan di China menjadi kreatif. Dia berhasil membuat sebuah ranjang yang diyakini membuat pemakainya bisa selamat dari gempa.

Menurut laman surat kabar The China Daily, Rabu 18 Agustus 2010, karya cemerlang itu dibuat oleh Wang Wenxi. Pemerintah mengakui karya pria berusia 66 tahun itu sekaligus memberi perlindungan hak cipta atas desainnya.

Ranjang ciptaan Wang memiliki rak kecil di setiap sisi dan juga dipasangi sebuah papan besar. Bila terjadi gempa, ranjang itu otomatis bisa langsung berfungsi menjadi peti yang kuat untuk menahan jatuhan benda dari atas.

Rak-rak kecil yang didesain khusus itu bisa menyimpan kebutuhan darurat, seperti air minum, makanan kemasan, alat pengeras, martil dan perkakas lain. Menurut Wang, ranjang yang bisa berubah fungsi jadi peti pelindung itu bisa membuat pengguna bertahan selama beberapa hari sambil menunggu tim penyelamat bila terjebak di reruntuhan bagunan.

Menurut Wang, ranjang khusus itu terinspirasi dari pengalamannya dua kali dilanda gempa. "Saya mengalami gempa di Xingtai dan Tangshan, sehingga jadi lebih paham dalam menghadapi bencana alam itu," kata Wang, yang juga dimuat di laman The People's Daily.

Atas karyanya itu, Kantor Properti Intelektual China menganugerahkan sertifikat kepada Wang yang mengakui sekaligus melindungi ciptaannya itu secara hukum agar tidak ditiru seenaknya oleh orang lain.

Dia yakin bahwa ranjang anti gempa itu sangat berguna bagi mereka yang tinggal di bangunan bertingkat rendah yang berbahan batu bata dan beton. Ranjang itu sangat penting bagi kaum lanjut usia atau penyandang cacat yang tidak bisa segera menyelamatkan diri begitu rumah mereka dilanda gempa.(VIVANEWS)

Rumah Apung sebagai Rumah Anti Banjir

Lagi-lagi di musim hujan ini terjadi banjir di mana-mana. Rumah rusak, barang-barang hancur... terbayang berapa kerugian yang ditanggung. Belum lagi biaya untuk pembersihan dan perbaikan.

Sebelumnya saya sempat "meluncurkan" ide dimana rumah panggung sebagai rumah anti banjir. Ada ide menarik dari laman RISTEK, yaitu mengenai rumah yang dapat mengapung. Gambarannya seperti ini (diambil dari lama ristek tersebut) :

Page 41: TUGAS KIR

(Jadi teringat rumah apung di pinggir pantai yang pakai drum bekas sebagai pelampungnya....)

Teknologi rumah apung tersebut, katanya diambil dari Belanda. Mungkin ga ya dibuat di INdonesia?

Bahan rumahnya adalah kayu, supaya ringan. Di Indonesia, kayu banyak dong yaa... Kemudian pilarnya dari beton dan baja. Kedua material tersebut juga ada di Indonesia. Lantai berfungsi sebagai lambung kapal. Nah.. ini dia nih.. perlu teknologi material khusus untuk buat lantai seperti itu. Semoga ada yang mencoba membuatnya di Indonesia, sehingga bisa dikembangkan lebih lanjut. Bisa mengatasi daerah perumahan yang sering kebanjiran.

RUMAH PANGGUNG SEBAGAI RUMAH ANTI BANJIR

Beberapa waktu yang lalu seringkali kita mendengar berita kebanjiran, tidak hanya di Jakarta tetapi juga daerah-daerah lainnya. Ada yang sudah menjadi “langganan” banjir, tetap saja tidak pindah rumah dengan berbagai alasan. Di antaranya ada yang beralasan beli tanah/rumah di tempat lain tidak punya uang, sedangkan kalau rumah yang kebanjiran dijual, harganya murah.

Page 42: TUGAS KIR

Sepertinya tidak ada alternatif lain selain tetap bertahan. Padahal kalau rumah sudah terendam banjir, tidak sedikit biaya dan tenaga yang harus dikeluarkan untuk membersihkannya. Kalau sudah seperti ini, rumah bagaimana yang seharusnya dikembangkan di daerah yang rawan banjir?

Kalau kita lihat rumah tradisional beberapa daerah, bentuknya adalah rumah panggung. Rumah panggung di masa lalu mempunyai banyak manfaat antara lain untuk menghindar dari binatang-binatang liar dan air pasang sehingga tidak masuk ke dalam rumah. Sayangnya, bentuk rumah panggung sudah lama ditinggalkan dan dilupakan oleh masyarakat. Rumah panggung dianggap “kampungan” dan ketinggalan jaman. Bagaimana kalau kita ciptakan rumah panggung modern?

Page 43: TUGAS KIR

Kalau kita lihat manfaatnya, banyak sekali. Dengan rumah panggung, berarti air banjir tidak masuk ke dalam rumah. Secara materi dan kesehatan, ini sudah sangat menguntungkan. Ruang bawah rumah yang kosong dapat dimanfaatkan sebagai area bermain. Halaman rumah untuk bermain anak akan menjadi lebih luas, asalkan tinggi panggung aman untuk dilalui misalnya 2m. Atau menjadi ruang duduk-duduk santai dengan tempat duduk yang tahan air (metal atau beton) sehingga kalaupun terkena banjir tidak jadi masalah. Manfaatnya akan bertambah kalau permukaan tanah tidak seluruhnya ditutup oleh beton atau semen. Penyerapan air hujan ke dalam tanah akan menjadi lebih baik. Dengan demikian luas serapan air menjadi lebih besar jika mengembangkan rumah panggung.

Mengenai bentuk… sepertinya akan menjadi tantangan buat arsitek untuk berkreasi dan menghasilkan rumah panggung dengan bentuk yang menarik. Misalnya rumah panggung minimalis …. Bisa saja lho, kenapa tidak?

Rumah Apung Bertenaga   Surya

Kingsley, arsitek Inggris ini telah merancang rumah apung modern yang diberi nama SolarHome. Di sungai Lakelands Jerman, rumah apung ini mengambang dengan arsitektur yang dirancang untuk menyatu dengan lingkungan. Design SolarHome seluas 75 m2 ini mengacu pada konsep caravan, ramah lingkungan, tidak membutuhkan sumber daya dari luar, dan telah dirancang untuk dapat beroperasi pada dua mode, yaitu Docked Mode, yang memerlukan beberapa infrastruktur listrik, air bersih dan pengolahan air, sedangkan pada Self Sufficient Mode SolarHome ini dapat beroperasi untuk jangka waktu enam sampai dua belas bulan tanpa membutuhkan layanan apapun dari luar.

Page 44: TUGAS KIR
Page 45: TUGAS KIR
Page 46: TUGAS KIR

Rumah Apung sebagai Rumah Anti Banjir

Lagi-lagi di musim hujan ini terjadi banjir di mana-mana. Rumah rusak, barang-barang hancur... terbayang berapa kerugian yang ditanggung. Belum lagi biaya untuk pembersihan dan perbaikan.

Sebelumnya saya sempat "meluncurkan" ide dimana rumah panggung sebagai rumah anti banjir. Ada ide menarik dari laman RISTEK, yaitu mengenai rumah yang dapat mengapung. Gambarannya seperti ini (diambil dari lama ristek tersebut) :

Page 47: TUGAS KIR

Teknologi rumah apung tersebut, katanya diambil dari Belanda. Mungkin ga ya dibuat di INdonesia?

Bahan rumahnya adalah kayu, supaya ringan. Di Indonesia, kayu banyak dong yaa... Kemudian pilarnya dari beton dan baja. Kedua material tersebut juga ada di Indonesia. Lantai berfungsi sebagai lambung kapal. Nah.. ini dia nih.. perlu teknologi material khusus untuk buat lantai seperti itu. Semoga ada yang mencoba membuatnya di Indonesia, sehingga bisa dikembangkan lebih lanjut. Bisa mengatasi daerah perumahan yang sering kebanjiran.

Rumah-Rumah   Terapung

Page 48: TUGAS KIR

Dan di kolam itu ketika saya datang, tengah digelar “Festival Rumah Apung”. Belasan kelompok, dari kelas VII sampai IX berkompetisi merancang, merakit, dan mengapungkan rumah-rumah kecil dengan memanfaatkan bahan sederhana, kreativitas dan imajinasi mereka. Para siswa berlomba menghasilkan karya yang, ternyata amat bervariasi, bahkan terkadang “melenceng” dari konsep “rumah”. Berikut beberapa di antaranya:

(Diorama lengkap dengan gunung dan sungai…)

(Paduan Monas vs Honai, semacam kritik “pusat vs daerah”?)

Page 49: TUGAS KIR

(Rumah Banjar, kian sulit dicari rumah aslinya.)

(Kolam dipenuhi hasil karya siswa)

Page 50: TUGAS KIR

(Wujud kepekaan dan kritik terhadap realitas sosial?)

Karya-karya mereka menjadi hiburan tersendiri buat saya yang tengah dalam “pelarian”, sekaligus membuat saya semakin bangga menjadi seorang guru. Semoga ke depannya kelak lebih banyak lagi karya para siswa dapat dihasilkan, buah ide liar dan kreativitas yang sudah selayaknya diarahkan dengan baik dan benar…

Teknologi anti gempa dalam negeri

Posted by: algooth putranto on: February 21, 2008

Indonesia sejak lama diketahui rentan gempa karena lokasinya berada di kawasan “Relung Volkano” yang mengitari landas samudera Pasifik. Sebut saja gempa besar di Liwa, Aceh hingga Yogyakarta dan Jawa Tengah.

Kondisi ini sejak dulu sudah disadari nenek moyang kita dengan membangun rumah tradisonal yang tahan gempa. Arsitekturnya memiliki ciri khas ringan, menghindari sambungan jepit dengan pondasi umpak.

Namun seiring kemajuan jaman, rumah-rumah kayu itu kini mulai ditinggalkan. Tidak hanya karena alasan kekinian tetapi juga karena keterbatasan bahan baku kayu yang semakin mahal.

Sebaliknya beberapa hasil riset modern dalam negeri yang dikembangkan justru kurang memasyarakat karena tiadanya dukungan dari pemerintah yang lebih suka melihat bencana demi bencana menimpa rakyatnya.

Seismic Bearing

Sebut saja penggunaaan bantalan karet alam (Seismic Bearing) untuk melindungi bangunan terhadap gempa bumi, yang dikenal sebagai base isolation karya Balai Penelitian Teknologi Karet Bogor.

Page 51: TUGAS KIR

Teknologi pembuatan dan bahan bantalan tahan gempa yang digunakan untuk rumah tinggal maupun maupun gedung bertingkat ini sebagian besar ada di dalam negeri.

Aplikasi bantalan ini digunakan untuk melindungi gempa bumi dibuat dari kombinasi lempengan karet alam dan lempeng baja yang dapat mengurangi daya reaksi hingga 70%, karena secara alami karet alam memiliki sifat fleksibilitas dan menyerap energ

Bantalan tersebut dipasang disetiap kolom yaitu diantara pondasi dan bangunan. Karet alam berfungsi untuk mengurangi getaran akibat gempa bumi sedangkan lempeng baja digunakan untuk menambah kekakuan bantalan karet sehingga penurunan bangunan saat bertumpu diatas bantalan karet tidak besar.

Pengaruh gempa bumi yang sangat merusak struktur bangunan adalah komponen getaran karet horizontal. Getaran tersebut dapat menimbulkan gaya reaksi yang besar, bahkan pada puncak bangunan dapat berlipat hingga mendekati dua kalinya.

Oleh sebab itu apabila gaya yang sampai pada bangunan tersebut lebih besar dari kekuatan struktur maka bangunan tersebut akan rusak. Gaya reaksi yang sampai bangunan dapat dikurangi melalui penggunaan bantalan karet tahan gempa.

Pada dasarnya cara perlindungan bangunan oleh bantalan karet tahan gempa dicapai melalui pengurangan getaran gempa bumi kearah horizontal dan memungkinkan bangunan untuk begerak bebas saat berlangusung gempa bumi tanpa tertahan oleh pondasi.

Rumah Baja

Teknologi lain adalah rumah anti gempa yang dibangun dengan sistim baut (semua bagiannya disambungkan dengan baut) sehingga dapat dibongkar pasang dengan mudah karya Akademi Teknik Mesin Industri (ATMI) Solo.

Menurut Andre Sugijopranoto SJ, tiga bangunan yang dibangun di Aceh sudah terbukti mampu bertahan ketika diguncang gempa berkekuatan 6,2 skala Richter yang mengguncang ujung barat Indonesia tahun lalu.

“Setelah bencana kita lalu membangun 300 unit rumah tahan gempa di Aceh. Beberapa diantaranya unit sekolah dan rumah ibadah dan sebentar lagi mungkin ke Malaysia dan Brunei,” ujar Andre.

Menurut dia rumah ini dibuat dengan desain rumah panggung dengan pondasi setempat atau umpak dari beton yang dihubungkan dengan baut ke struktur utama yang terbuat dari baja anti karat.

Dinding bagian bawah terbuat dari plat dengan ketebalan 1 mm dan dilapisi powder painting agar tidak mudah berkarat. Sedang dinding bagian atas berupa humanboard, yaitu campuran serat kayu dengan semen dengan ketebalan tertentu.

Page 52: TUGAS KIR

Pencampuran semen yang banyak membuat dinding ini tahan api. Juga ada pilihan dinding campuran antara stereofoam dan semen sehingga tahan guncangan.

Untuk bagian atapnya dibuat dari seng yang dilapisi aluminium sehingga tahan karat. Sementara untuk kusen jendela dan pintu digunakan aluminium yang ringan dan tahan karat.

Rumah ini merupakan pengembangan dari model rumah smart modula yang telah lebih dulu dirancangnya. Model ini dibuat untuk memenuhi kebutuhan rumah cepat yang dibangun untuk perkantoran atau proyek diatas tanah yang bukan hak milik.

Rumah ini dapat dipindahkan dengan mudah karena tidak ada ikatan yang permanen karena menggunakan sistim baut.

“Sistim baut di rumah ini juga berfungsi menahan pergerakan rumah saat ada gempa sebab lubang baut berbentuk oval dengan memberikan tolerasi sebesar 1 cm ke kiri dan ke kanan,” lanjut pengajar ATMI tersebut..

Prinsip itu adalah jika kekencangan baut kalah oleh gerakan gempa. Maka struktur bisa bergerak mengikuti gaya horisontal dan vertikal yang ditimbulkan gempa.

Sayangnya, rumah anti gempa tak populer karena mahalnya harga satu unit bangunan ini.Untuk membangun rumah anti gempa dengan ukuran 72 meter persegi ditawarkan harga antara Rp 750 ribu -Rp 1,5 juta per meter persegi atau Rp52 juta.

“Selain itu, secara budaya orang Indonesia belum sreg dengan desain minimalis seperti ini dan masih sering kaget dengan harga yang ditawarkan. Padahal kalau dihitung ini lebih murah dibanding rumah kayu atau tembok,” ujar Andre.

PEMBANGUNAN RUMAH TAHAN GEMPAMasih ada pemahaman yang kurang pas dari masyarakat, mengenai pembangunan rumah tahan gempa. Mereka masih melihat bila rumah tahan gempa merupakan rumah mahal. Padahal dengan memahami konsep tahan gempa, rumah tahan gempa tidak harus mahal. Karena itu yang disosialisasikan mestinya adalah konsep rumah tahan gempa. Pakar rekayasa kegempaan yang juga Direktur CEEDEDS UII Prof Ir Sarwidi MSCE PhD mengemukakan hal tersebut pada wartawan, Selasa (3/4). Karena itulah untuk menyosialisasikan konsep bangunan rumah rakyat tahan gempa (barratraga) ini, CEEDEDS UII bekerja sama dengan Amerika kata Sarwidi di sela kunjungan ke Jogonalan Klaten, akan kembali melakukan pelatihan mandor pembangunan DIY Jawa Tengah. Sarwidi mengemukakan, Jumat (30/3) lalu UII juga telah menandatangani kerja sama dengan Asosiasi Tenaga Ahli Konstruksi Indonesia (Ataki). MoU ditandatangani Rektor UII Prof Dr Edy Suandi Hamid MEc dengan Ketua Umum DPP ATAKI Ir Manahara R Siahaan. Kerja sama dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia memalui layanan penerbitan sertifikasi keahli-an (SKA) bagi lulusan teknik sipil.

Page 53: TUGAS KIR

Dengan kerja sama tersebut diharap lulusan memiliki nilai tambah yang siap memasuki dunia kompetisi. Proses peningkatan kualitas tersebut dapat dilakukan melalui seminar, workshop, maupun pelatihan keterampilan mahasiswa yang akan mengasah kemampuan, kapasitas keilmuan dan pengalaman yang memadai demi peningkatan daya saing.

”Setelah pemilik, mandor cukup menentukan dalam pembangunan rumah. Sehingga pelatihan dan tambahan pengetahuan mengenai konsep bangunan tahan gempa, menjadi sangat penting bagi mandor,” sebut Sarwidi.

Dijelaskan, dua buah rumah di Jejeran Wonokromo yang dibangun salah seorang mandor yang sudah dilatih ternyata tidak bermasalah dengan gempa di Bantul dan Klaten, tahun lalu. Kini, CEEDEDS dengan bantuan dana masyarakat Jepang telah membangun dua buah rumah contoh Barrataga di Jejeran Desa Wonokromo Pleret Bantul DIY dan Kuwiran Desa Plawikan Jogonalan Klaten Jateng. ”Kedua rumah contoh ini tidak diperkenankan diubah hingga waktu tertentu. Karena rumah ini akan menjadi tempat masyarakat belajar konsep tahan gempa, misal bagaimana memasang otot-otot, sambungan dan lainnya. Kelak, dimungkinkan rumah contoh Barrataga ini menjadi tempat bagi mahasiswa FTSP UII melakukan KKN dengan menyosialisasikan konsep Barrataga,” katanya.

Sarwidi mengemukakan, hidup di daerah rawan gempa seperti di Indonesia ini, diperlukan lebih banyak lagi mandor yang dididik konsep Barrataga. Sejak 2004-2006, CEEDEDS UII bekerja sama dengan Jepang baru mendidik sekitar 260 mandor yang berasal dari DIY, Jateng, Jabar, Jatim bahkan beberapa juga dari NTB. (Fsy)-s

Teknologi Sederhana Rumah Anti Gempa03 Jul 2010

NERACA - Indonesia merupakan negara yang rawan gempa, karena di dasar samudera negara kita ini terdapat tiga lempeng, yakni Eurasia, Indo-Australia, dan Pasifik, yang bila bertumbu-kan akan menghasilkan gempa tektonik. Walaupun gempa tidak dapat kita prediksi, namun kita dapat meminimalisir dampak yang ditimbulkannya dengan cara membangun rumah tahan gempa.

Sebagai contoh ketika gempa dan tsunami melanda Aceh tahun 2004 lalu, sebagian besar rumah tradisional (berbahan kayu) masih tetap berdiri kokoh.Di negara Jepang, meski kerap kali terjadi gempa, namun dampak potensi bencana tersebut tidak terlalu besar, karena telah dilakukan tindakan untuk meminimalkan potensi kehancuran dalam skala besar. Mengutamakan bahan dasar rumah yang terbuat dari kayu dan kertas ditambah lagi dengan pintu yang digeser kesamping, serta meja ala jepangnya yang hampir menyentuh lantai.

Page 54: TUGAS KIR

Kini dengan tehnologi barunya, Jepang menciptakan rumah Barier, yaitu rumah bola nomaden yang memiliki banyak keistimewaan. Diantaranya, tahan gempa dan bisa men-gapung di air.Rumah bola ini dibuat berdasarkan Hukum Bernauli yang berbunyi jika ada angin berhembus di bawah suatu benda, maka benda tersebut mengalami tekanan gaya ke bawah. Dinding rumah ini terdiri dari 32 sisi. Rahasia dari rumah ini adalah pada sistem pondasinya. Dengan menggunakan struktur pondasi bebas (beda dengan rumah biasa) dan pemberian gaya yang merata di 32 sisi dinding rumah bola ini menyebabkan rumah bola ini memiliki kekuatan yang merata pada setiap bagiannya.

Bahan rumah ini terdiri dari tiga lapisan, lapisan tengahnya mampu mengalirkan udara masuk dan keluar. Bagian sisi paling luar dibuat dari bahan urethane antiair, lapisan tengah adalah agregat (kerikil) dan lapisan dalamnya terbuat dari bahan kayu. Makanya, sela-sela kerikil inilah yang dimanfaatkan untuk mengalirkan udara.Jika terjadi banjir, rumah ini akan secara otomatis bisa mengapung di atas air. Hanya saja tidak bisa dikendalikan oleh penghuni rumah bola tersebut. Mereka akan terbawa terus oleh arus. Walaupun demikian, rumah Barier ini juga bisa dimodifikasi sesuai dengan keinginan pemilikrumah. Menurut perusahaan World Window yang berlokasi di Timinaga, Yamagata city, terdapat beberapa ukuran tipe rumah Barier, yaitu ada ukuran 3S, 3SL, 2S, S, M, dan L

Rumah Tahan Gempa Indonesia

Seringnya terjadi gempa di kawasan Indonesia membuat Akademi Teknik Mesin Industri (ATMI) merancang rumah dengan konsep tahan gempa yang merupakan pengembangan rumah tradisional nenek moyang kita."ATMI mencoba mengembangkan rumah rakyat yang sederhana, rapi, dan tidak mahal. Rumah bisa rapi dan tidak mahal kalau sebagian besar sudah disiapkan di pabrik. Istilahnya, bahan bangunan prefabrication, semua dibuat presisi, sehingga mengurangi pembengkakan biaya. Konsep yang kita pakai adalah rumah tumbuh untuk keluarga miskin. Kalau ada rezeki, mereka bisa mengembangkan, entah ke samping kiri-kanan, atau ke belakang, atau bahkan ke atas," jelas Triatmoko.

Struktur utama rumah tahan gempa ini tidak ditanam atau ditopang dengan fondasi yang memanjang di bawah dinding rumah, tetapi hanya menggunakan umpak di setiap sudut rumah. Konsepnya mengadopsi model rumah tradisional adat Jawa yang dibuat dari kayu. Dengan penopang semacam ini, saat terjadi gempa, relatif bisa fleksibel. Jika menggunakan model fondasi seperti rumah-rumah konvensional, hampir dipastikan akan mengalami keretakan atau patah saat dilanda gempa hebat, jelas Direktur Akademi Teknik Mesin, Surakarta, itu.

BEBERAPA CARA MEMBUAT RUMAH ANTI GEMPA

Konsep Dasar

Konsep bangunan tahan gempa pada dasarnya adalah upaya untuk membuat seluruh elemen rumah menjadi satu kesatuan yang utuh, yang tidak lepas/runtuh akibat gempa. Penerapan konsep tahan gempa antara lain dengan cara membuat sambungan yang cukup

Page 55: TUGAS KIR

kuat di antara berbagai elemen tersebut serta pemilihan material dan pelaksanaan yang tepat. Konsep rumah contoh yang dikembangkan Kantor Menteri Negara Riset dan Teknologi tidak hanya mengacu kepada konsep desain tahan gempa saja, akan tetapi mencakup konsep pemanfaatan material setempat, budaya masyarakat dalam membangun rumah, sertaaspek kemudahan pelaksanaan.

Fondasi

Fondasi menggunakan sistem fondasi batu kali menerus, dimana hubungan antara sloof dengan fondasi dipergunakan angker setiap 0,5 meter. Hal ini dimaksudkan supaya ada keterikatan antara fondasi dengan sloof, sehingga pada saat terjadinya gempa ikatan antara fondasi dengan sloof tidak lepas.

Dinding

Dinding yang dipakai merupakan perpaduan antara kebiasaan masyarakat setempat yang menggunakan material kayu dan dinding yang terbuat dari batu-bata. Untuk menyatukan dinding dengan kolom maupun sloof, dipergunakan ang/ceryang dipasang pada jarak 0,3 meter. Untuk mengatasi adanya gaya horisontal akibat gempa, maka pada dinding di pasang pengikat silang sebagai pengaku. Setiap bukaan yang cukup lebar, seperti pintu dan jendela harus dipasang balok lintel. Dalam desain bangunan ini balok lintel disatukan dengan kayu kusen atas.

Kolom

Kolom menggunakan material kayu dengan ukuran yang ada di pasaran yaitu ukuran 2 x 5/10. Pemakaian ukuran yang ada di pasaran, dimaksudkan untuk memudahkan masyarakat dalam mencontoh. Untuk menahan gaya geser akibat gempa, maka pada ujung bawah kolom dipasang plat berbentuk "U" yang ditanam dalam adukan beton sloof.Untuk menjamin adanya satu kesatuan antara kolom dengan rangka kuda-kuda, maka salah satu batang diagonal kuda-kuda dipanjangkan sampai ke kolom. Sementara itu untuk menghindari terlepasnya kusen pintu/jendela, maka batang horisontal kusen pintu/jendela.

Atap

Kuda-kuda menggunakan material kayu dengan atap menggunakan seng. Metoda sambungan yang dipergunakan sangat sederhana, hal ini untuk memudahkan masyarakat dalam mencontoh. Untuk memperkuat hubungan antara batang dan menjaga stabilitasnya, maka hubungan antara batang membentuk segitiga. Hubungan antara kuda-kuda yang satu dengan kuda-kuda lainnya menggunakan batang pengaku dan batang pengaku di badan bangunan yang biasa disebut dengan batang lintel. (Peter/dbs)

Entitas terkaitAceh | Atap | ATMI | Barier | Dinding | Fondasi | Hubungan | Indonesia | Jawa | Jepang | Kolom | Konsep | Konsepnya | Mengutamakan | Metoda | NERACA | Pemakaian | Penerapan | Rahasia | Rumah | Seringnya | Struktur |

Page 56: TUGAS KIR

Teknologi | Walaupun | Yamagata | Hukum Bernauli | Konsep Dasar | World Window | Direktur Akademi Teknik | Akademi Teknik Mesin Industri | Kantor Menteri Negara Riset | Rumah Tahan Gempa Indonesia | Teknologi Sederhana Rumah Anti Gempa | BEBERAPA CARA MEMBUAT RUMAH ANTI GEMPA | Ringkasan Artikel IniMengutamakan bahan dasar rumah yang terbuat dari kayu dan kertas ditambah lagi dengan pintu yang digeser kesamping, serta meja ala jepangnya yang hampir menyentuh lantai. Dengan menggunakan struktur pondasi bebas (beda dengan rumah biasa) dan pemberian gaya yang merata di 32 sisi dinding rumah bola ini menyebabkan rumah bola ini memiliki kekuatan yang merata pada setiap bagiannya. Menurut perusahaan World Window yang berlokasi di Timinaga, Yamagata city, terdapat beberapa ukuran tipe rumah Barier, yaitu ada ukuran 3S, 3SL, 2S, S, M, dan L Rumah Tahan Gempa Indonesia Seringnya terjadi gempa di kawasan Indonesia membuat Akademi Teknik Mesin Industri (ATMI) merancang rumah dengan konsep tahan gempa yang merupakan pengembangan rumah tradisional nenek moyang kita."ATMI mencoba mengembangkan rumah rakyat yang sederhana, rapi, dan tidak mahal. Struktur utama rumah tahan gempa ini tidak ditanam atau ditopang dengan fondasi yang memanjang di bawah dinding rumah, tetapi hanya menggunakan umpak di setiap sudut rumah. BEBERAPA CARA MEMBUAT RUMAH ANTI GEMPA Konsep Dasar Konsep bangunan tahan gempa pada dasarnya adalah upaya untuk membuat seluruh elemen rumah menjadi satu kesatuan yang utuh, yang tidak lepas/runtuh akibat gempa.

Desain Rumah Anti GempaKejadian gempa beruntun yang terjadi di Indonesia belakangan ini memaksa kita untuk kreatif dan mencari tahu bagaimana membangun sebuah desain rumah tahan gempa atau anti gempa. Posisi Indonesia yang rawan gempa memang diharuskan untuk membuat sebauh konsep desain rumah yang tahan akan gempa, dengan begitu bisa mengurangi jatuhnya korban saat terjadi gempa. Desain rumah anti gempa ini di kemukakan oleh Hengki Wibowo Ashadi, pengajar di Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Beliau mengatakan bahwa membangun rumah tahan gempa itu tidak rumit dan tidak dibutuhkan biaya yang mahal. Bahkan untuk membangun desain rumah tersebut kita bisa memanfaatkan pecahan batu bata bekas.

Hal yang terpenting dalam membangun rumah tahan gempa adalah detail penempatan dan pembuatan sengkang ring pada balok yang harus benar. Dengan penempatan posisi sengkang yang benar maka hal tersebut bisa mencegah rumah roboh dan hancur saat gempa. Jarak kerapatan sengkang satu sama lain bisa sekitar 5 sentimeter. Namun, patokan yang benar, batu untuk campuran beton yang dipergunakan harus tak bisa lolos. Kalau ukuran kerikil batu sekitar 2 sentimeter, mau tak mau kerapatan sengkang tak lebih dari 2 sentimeter.

Page 57: TUGAS KIR

 Metode lain dalam membuat desain rumah tahan gempa adalah dengan metode pembentukan balok beton fleksibel. Ketika terjadi gempa, struktur balok beton fleksibel itu dibebaskan bergerak. Namun, lapisan dinding dipertahankan tidak bergerak supaya terhindar dari keretakan. Pada prinsipnya, bangunan atau rumah tahan gempa itu menggunakan material yang ringan, tetapi kuat. Logikanya, ketika terpaksa harus runtuh akibat gempa, struktur bangunan dari material ringan itu tidak akan sampai mematikan.

RUMAH PANGGUNG TERAPUNG ANTI GEMPA & TSUNAMI

Masihkah kita ingat peristiwa 26 Desember 2004 yang terjadi di Aceh. Kala itu Sumatera bagian Utara diguncang oleh gempa berkekuatan 9,3 Skala Richter di pusat gempa yang berujung dengan terjadinya tsunami. Bencana itu mungkin bisa terjadi lagi di pesisir barat pulau Sumatera.

Page 58: TUGAS KIR

Kejadian gempa yang terjadi di Aceh pernah diprediksikan oleh tim ilmuwan ahli seismologi dari universitas yang berada di Irlandia utara. Tim ilmuwan itu dipimpin oleh ilmuwan ternama yang bernama John McCloskey. Atas prediksi yang tepat ini, pada beberapa waktu yang lalu mereka mengemukakan bahwa ada kemungkinan akan terjadi lagi gempa penyebab tsunami dengan kekuatan lebih dari 8,5 skala richter pada daerah pesisir barat pulau Sumatera.

Seperti yang kita ketahui bahwa di pesisir barat pulau Sumatra terdapat banyak daerah yang padat penduduk, khususnya kota Padang dengan jumlah penduduk mencapai 850 ribu jiwa. Jika saja prediksi dari ilmuwan tersebut benar maka akan banyak korban jiwa berjatuhan seperti halnya yang terjadi di Aceh beberapa tahun silam. Untuk mengantisipasi akan terjadinya hal tersebut perlu dipikirkan bagaimana cara untuk terhindar dari bencana yang bisa merenggut ribuan nyawa tersebut.

Rumah merupakan tempat kita bernaung dan tempat berlindung kita dari segala keadaan buruk di luar. Pernahkah kita terpikir untuk mempunyai sebuah rumah yang didesain untuk dapat menghindarkan penghuninya dari berbagai bentuk bencana alam. Rumah yang menghindarkan kita dari banjir, dari gempa bumi bahkan dari tsunami sekalipun.

Desain dari sebuah rumah yang dapat melindungi kita dari bencana alam yang biasa terjadi di Indonesia adalah sebuah rumah yang kokoh tahan gempa dan berstruktur ringan sehingga dapat mengapung di atas air apabila terjadi banjir atau tsunami. Desain rumah ini menggunakan sistem rumah panggung dengan bangunan utamanya dapat terlepas dan mengapung di atas air apabila terjadi gaya angkat yang cukup, apabila terjadi banjir bandang dikala terjadi tsunami besar. Dengan bangunan yang tahan gempa dan dapat mengapung di atas air maka manusia dan barang-barang di dalamnya akan bisa selamat dari reruntuhan akibat bencana alam tersebut.

Desain rumah ini terdiri dari bagian pondasi, struktur penyangga bangunan dan bagian struktur utama. Struktur penyangga ini didesain untuk dapat menahan struktur bangunan utama dari goncangan gempa dan dengan ketinggiannya dapat menghindarkan rumah terendam oleh banjir. Bagian bangunan utama merupakan bagian bangunan yang menjadi tempat tinggal manusia. Struktur penopang dan struktur bangunan utama terhubung dengan sebuah sistem sambungan yang kuat menahan gempa dan dapat terlepas apabila ketinggian air telah mencapai batas tertentu sehingga bangunan pun akan aman dari banjir bahkan tsunami.

Bagian struktur bangunan utama adalah sistem bangunan yang ringan dan kuat sehingga tahan terhadap gempa. Struktur terapung terbuat dari balok EPS berlapis beton (misalnya produk b-foam® HDFS/ Heavy Duty Floating Structure) untuk mengantisipasi terjadinya benturan besar atau kuat pada saat mengapung.

Page 59: TUGAS KIR

Namun untuk bangunan terapung dengan kemungkinan benturan yang kecil maka bisa juga mengunakan lapisan berbahan material Glassfiber Reinforced Cement (GRC) diperkuat dengan nylon mesh (misalnya produk b-foam® LDFS/ Low Duty Floating Structure). Dengan bagian struktur bangunan utama dan struktur terapung yang ringan maka bangunan tersebut dapat mengapung di atas air.

Dengan penerapan ide rumah panggung terapung anti gempa dan tsunami ini kita berharap dapat membantu penduduk di daerah rawan bencana agar dapat terhindar dan selamat dari bencana alam.

rumah anti tsunami

Page 60: TUGAS KIR

indonesia adalah negara dengan garis pantai terpanjang yang berarti banyak daerah berpenduduk yang berada di sekitar pantai yang akhirnya berkembang menjadi kota besar sehingga tidak satupun alasan yang dapat membenarkan agar pemukiman harus di jauhkan dari pantai untuk menghindari tsunami. Karena tidak ada pilihan lain maka mau tidak mau kita harus berusaha meminimalisir kerugian yang terjadi bila bencana itu terjadi. Salah satunya adalah dengan membuat rumah yang tahan terhadap bencana stunami

Page 61: TUGAS KIR

TEMA : Pembangunan Penanggulangan Bencana Alam

Judul : Pembangunan Masa Depan yang Menyelamatkan banyak jiwa