TUGAS KESLING MATRIK

8
TUGAS TERSTRUKTUR Dasar Kesehatan Lingkungan “Evaluasi Dampak Pembangunan PLTM Guntung Kabupaten Agam” Disusun oleh : Yesinta Bella Savitri (G1B013087) KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

Transcript of TUGAS KESLING MATRIK

Page 1: TUGAS KESLING MATRIK

TUGAS TERSTRUKTUR

Dasar Kesehatan Lingkungan

“Evaluasi Dampak Pembangunan PLTM Guntung

Kabupaten Agam”

Disusun oleh :

Yesinta Bella Savitri

(G1B013087)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT

PURWOKERTO

2014

Page 2: TUGAS KESLING MATRIK

ANALISIS EVALUASI DAMPAK

PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MINI HIDRO GUNTUNG

KABUPATEN AGAM

1. Tahap Pra Konstruksi

Yaitu suatu tahapan kegiatan sebelum kegiatan pembangunan dilaksanakan.  Pada tahap

ini kegiatan yang dilaksanakan meliputi kegiatan  survey pendahuluan Survei Investigasi,

Survey Geoteknik, Survey Kondisi Tanah, kegiatan pembebasan lahan, apabila belum

tersedia lahan untuk kegiatan pembangunan, dan Sosialisasi Rencana Kegiatan.

2. Tahap Konstruksi

Yaitu suatu tahapan kegiatan pembangunan fisik dari rencana proyek yang akan

dilaksanakan. Pada tahap ini jasa pemantauan kualitas lingkungan dilakukan terhadap

potensi dampak kegiatan yang muncul akibat aktifitas kontruksi. Pada tahap ini kegiatan

pembangunan yang akan dilaksanakan sangat tergantung pada rencana kegiatan yang

akan dilaksanakan. Tahapan kegiatan konstruksi yang dianalisa meliputi :

a. Mobilisasi Peralatan dan Transportasi

Dengan adanya pembangunan ini akan terjadi penurunan kualitas udara berupa

meningkatnya kandungan debu akibat transportasi bahan bangunan, peralatan dan

pekerja di sepanjang jalan yang dilewati truk/sarana transportasi menuju ke lokasi

proyek. Selain itu dengan adanya pembangunan ini terjadi peningkatan kebisingan

akibat adanya transportasi atau alat yang digunakan dalam pembangunan PLTM yang

berada dilokasi pebangunan tersebut. Prevalensi timbulnya penyakit juga adan terjadi

karena adanya perubahan ekosistem di tempat tersebut sehingga timbulah penyakit di

masyarakat. Sanitasi juga dapat terganggu akibat adanya proyek tersebut seperti

terhambatnya selokan, tercemarnya air akibat adanya pembangunan, banyaknya

sampah di lokasi proyek. Sementara itu bagian sisi dalam sungai merupakan tempat

terjadinya pengendapan lumpur dan sedimentasi, sehingga tidak cocok untuk lokasi

intake ini berpengaruh kedalam komponen prevalensi penyakit dan juga sanitasi

lingkungan.

Page 3: TUGAS KESLING MATRIK

b. Rekrutmen dan Mobilisasi Tenaga Kerja

Pada tahap ini rekrutmen dan mobilisasi tenaga kerja mempengaruhi prevalensi penyakit

dan sanitasi lingkungan. Dengan banyaknya pendatang yang berada di lokasi proyek itu

maka menyebabkan sanitasi lingkungan terganggu. Kurangnya kesadaran dari para

pekerja juga dapat menjadi faktor yang menyebabkan sanitasi terganggu. Alat

transportasi dan peralatan yang digunakan juga dapat menjadi penyebab rusaknya

lingkungan.

c. Penyiapan dan Pembersihan Lahan

Dengan dibukanya lahan untuk suatu pembangunan maka akan terjadi perubahan kualitas

udara berupa meningkatnya kandungan debu akibat peralatan dan pekerja di sepanjang

jalan yang dilewati truk/ sarana transportasi menuju ke lokasi proyek dan juga terjadi

peningkatan kebisingan. Selain itu kuantitas dan kualitas air yang berada di lokasi proyek

juga akan terjadi perubahan seperti tercemarnya air akibat banyaknya debu. Dasar sungai

yang tidak stabil mudah mengalami erosi sehingga permukaan dasar sungai lebih rendah

dibandingkan dasar bangunan intake, hal ini akan menghambat aliran air memasuki

intake. Akibat adanya pembangunan juga dapat terjadi perubahan bentang alam, ini dapat

terjadi akibat alat transportasi yang melewati daerah tersebut, kemudian juga karena

pembukaan lahan di hutan. Dalam tahap prevalensi penyakit juga dapat terjadi akibat

akibat pembukaan lahan. Sanitasi dilingkungan tersebut juga terganggu akibat tahap

pembangunan ini.

d. Pematangan Lahan

Pada tahap ini terjadi perubahan baik itu dari segi udara ataupun tingkat kebisingan yang

terjadi akibat alat transportasi dan peralatan kerja, kualitas dan kuantitas air juga dapat

tercemar, selain itu juga dapat terjadi erosi dengan adanya proyek ini, perubahan bentang

alam dapat terjadi jika lokasi pembangunan yang di ambil berada di daerah yang susah

akses transportasi,kemudian akan terjadi prevalensi penyakit di masyarakat yang berada

di daerah tersebut. Sanitasi lingkungan juga dapat terganggu akibat adanya proyek

pembangunan PLTH ini.

Page 4: TUGAS KESLING MATRIK

e. Pekerjaan Konstruksi Bangunan Utama, Penunjang dan Jalan

Alat transportasi sangat dibutuhkan dalam setiap pembangunan, alat transportasi

digunakan untuk akses menuju ke lokasi proyek, tetapi terkadang transportasi dapat

mengakibatkan pencemaran udara karena intensitasnya yang sering menuju ke lokasi

tersebut. Adanya transportasi dan proyek PLTM juga menyebabkan adanya kebisingan

dari pompa PLTM. Seiring dengan berjalannya waktu, kondisi sungai yang dijadikan

proyek PLTM akan berubah. Hal ini disebabkan karena terjadinya suatu sedimentasi atau

pengendapan pada dasar sungai di sekitar bendungan. Pengendapan ini berpengaruh pada

kedalaman sungai. Oleh karena itu perlu dilakukan usaha pengerukan sungai agar kondisi

sungai kembali seperti semula.

f. Pembangunan Base Camp

Dalam pembangunan proyek ini dibutuhkan base camp untuk seorang pekerja untuk

beristirahat, namun adanya base camp ditempat lokasi proyek justru dapat membuat

seorang pekerja terkena dampak negatif dari proyek tersebut seperti tercemarnya udara di

lokasi tersebut. Walaupun disediakan base camp untuk tempat pekerja beristirahat namun

di base camp tersebut pasti tetap terganggu oleh kebisingan alat kontruksi yang sedang

berjalan sehingga seorang pekerja juga tidak bisa istirahat. Kemudian kualitas air dan

makanan yang berada di sana juga dapat tercemar oleh debu yang disebabkan oleh

adanya pembangunan sehingga jika terus menerus terjadi maka pekerja bisa saja menjadi

sakit. PHBS yang ada base camp juga tidak baik, bisa jadi pekerja mandi di sungai,

sehingga bisa terjadi penyebaran penyakit. Kurangnya kesadaran pekerja dalam

lingkungan kerjanya juga mempengaruhi sanitasi lingkungan sehingga banyak sampah

berserakan dan juga menyebabkan tidak lancarnya jalan air.

3. Tahap Operasi

Suatu tahapan beroperasinya kegiatan pembangunan yang direncanakan. Pada tahap ini

yang dianalisa terutama terkait dengan konstribusi kegiatan pembangunan terhadap

peluang kerja dan usaha bagi masyarakat lokal.

Page 5: TUGAS KESLING MATRIK

a. Pengoperasian PLTM

Dengan mulai beroperasinya Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro ini dapat terjadi

perubahan lingkungan berupa peningkatan kebisingan yang berada di lokasi pembuatan

PLTM tersebut. Lokasi intake harus memiliki dasar sungai yang relatif stabil, apalagi bila

bangunan intake tersebut tanpa bendungan (intake dam). Dasar sungai yang tidak stabil

mudah mengalami erosi sehingga permukaan dasar sungai lebih rendah dibandingkan

dasar bangunan intake; hal ini akan menghambat aliran air memasuki intake. Dengan

adanya PLTM juga berdampak terhadap sanitasi lingkungan, dampak positifnya yaitu

sungai yang menjadi proyek tersebut harus selalu bersih. Dampak negatifnya yaitu jika

sanitasi di sungai tersebut kotor maka akan menghambat atau menyebabkan

terganggunya operasi PLTM.

b. Pemeliharanan Bangunan Utama, Bangunan Penunjang dan Base camp

Salah satu permasalahan yang sering terjadi pada instalasi PLTMH adalah kerusakan

pada bangunan intake yang disebabkan oleh banjir. Hal tersebut sering terjadi pada intake

yang ditempatkan pada sisi luar sungai. Pada bagian sisi luar sungai mudah erosi serta

rawan terhadap banjir. Batu-batuan, batang pohon serta berbagai material yang terbawa

banjir akan mengarah pada bagian tersebut. Sementara itu bagian sisi dalam sungai

merupakan tempat terjadinya pengendapan lumpur dan sedimentasi, sehingga tidak cocok

untuk lokasi intake. Lokasi intake yang baik terletak sepanjang bagian sungai yang relatif

lurus, di mana aliran akan terdorong memasuki intake secara alami dengan membawa

beban (bed load) yang kecil.