Tugas Kelompok 5 (G3) Pembahasan Jurnal

12
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PEMBAHASAN JURNAL ARSITEKTUR CLOUD COMPUTING UNTUK LINGKUNGAN PENDIDIKAN DI INDONESIA” Oleh Kelompok 5: Nama NIM Nilai Ni Putu Asri Sumadewi 1315251014 75 I B Agung Aditya W 1315251118 75 Ida Ayu Komang Tiara Pratistha Sari 1315351068 75 I Wayan Korin Priana 1315351165 75 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana Denpasar 2014/2015

description

d

Transcript of Tugas Kelompok 5 (G3) Pembahasan Jurnal

Page 1: Tugas Kelompok 5 (G3) Pembahasan Jurnal

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PEMBAHASAN JURNAL “ARSITEKTUR CLOUD COMPUTING UNTUK LINGKUNGAN

PENDIDIKAN DI INDONESIA”

Oleh Kelompok 5:

Nama NIM Nilai

Ni Putu Asri Sumadewi 1315251014 75

I B Agung Aditya W 1315251118 75

Ida Ayu Komang Tiara Pratistha Sari 1315351068 75

I Wayan Korin Priana 1315351165 75

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Udayana

Denpasar

2014/2015

Page 2: Tugas Kelompok 5 (G3) Pembahasan Jurnal

BAB I

LATAR BELAKANG

Di Indonesia sekarang ini kualitas pendidikan bisa dikatakan masih kurang dari harapan

pemerintah. Pendidikan di Indonesia masih terpusat di pulau Jawa dengan 64% marsyarakat

Indonesia menuntut ilmu di pulau Jawa dan sisanya tersebar di pulau lainnya. Kondisi ini

menggambarkan bahwa masih kurangnya akses terhadap pendidikan berkualitas di Indonesia

yang akan berdampak kepada pembangunan SDM. Atas dasar ini, pemerintah menerapkan

pendidikan dengan teknologi TIK, misalnya dengan beberapa proyek yang sudah dilakukan

pemerintah seperti Edukasi Net dan Rumah Belajar. Untuk mendukung pendidikan jarak jauh,

pemerintah juga telah merilis proyek INHERENT yaitu proyek pengembangan infrastruktur

jaringan yang menghubungkan berbagai pendidikan tinggi di Indonesia untuk mempromosikan

pembagian sumber daya budaya. Sebagai tambahan, pada awal 2010 pemerintah juga

memprakarsai integrasi mengenai publikasi penelitian dari berbagai universitas dalam proyek

GARUDA (Garba Rujukan Dijital). Namun proyek-proyek tersebut belum bisa dimanfaatkan

dengan optimal.

Pendidikan dengan berbasis pada TIK harusnya bisa menjadi alat yang dapat

menyediakan pendidikan yang merata, ekonomis dan berkualitas. Pendidikan berbasis TIK

dapat dikatakan sedang tren di Indonesia karena banyak instansi pendidikan di Indonesia telah

menerapkan pendidikan berbasis TIK dalam memudahkan proses pendidikan. Namun dalam

penerapannya sering kali pendidikan berbasis TIK ini mengalami banyak kendala misalnya

sering kali sistem pelayanan pendidikan seperti pelayan terhadap mahasiswa, pelayanan

keuangan dan proses pembelajaran yang menggunakan sistem computer masing-masing

sering kali kurang terintegrasi dengan baik sehingga sistem computer yang seharusnya

memudahkan tapi malah mempersulit. Selain itu juga kurang mendukungnya infrastruktur dalam

lembaga pendidikan saat ini juga menghambat penerapan pendidikan berbasis TIK dalam

lembaga pendidikan di Indonesia. Kendala infrastruktur ini sebenarnya terjadi karena mahalnya

biaya dalam membuat infrastruktur yang memadai untuk menerapkan pendidikan berbasis TIK.

Atas dasar inilah penulis ingin memberikan solusi terhadap kendala yang terjadi dalam

dunia pendidikan di Indonesia mengenai penerapan pendidikan berbasis TIK. Solusi yang

mungkin bisa diterapkan adalah dengan menerapkan cloud computing (komputerisasi awan).

Sekarang ini cloud computing telah diteliti agar menjadi teknologi yang dapat dimanfaatkan di

masa depan. Pemanfaat cloud computing ini dapat menggunakan sumber daya computer

melalui peningkatan tingkat penggunaan, menurunkan pemakaian energi dan juga

meningkatkan kehandalan. Adanya konsep cloud computing ini membuat penulis percaya

Page 3: Tugas Kelompok 5 (G3) Pembahasan Jurnal

bahwa cloud computing akan menjadi solusi alternative penerapan pendidikan berbasis TIK di

Indonesia. Cloud Computing untuk pendidikan atau juga disebut Pendidikan Cloud

menyediakan teknologi informasi yang diperlukan, kesesuaian yang sangat baik, dan juga

menyediakan dasar untuk integrasi pangkat dan lingkungan teknologi untuk berbagai

penyebaran sumber daya pendidikan.

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. PENGERTIAN DAN MANFAAT CLOUD COMPUTING

Cloud computing (komputasi awan) merupakan penggabungan dari penggunaan

teknologi computer dengan pengembangan berbasis internet. Berikut ini merupakan diagram

yang menggambarkan cloud computing:

Pengguna dapat memanfaatkan internet tanpa mengetahui apa yang ada didalamnya

atau dapat dikatakan memiliki kendali pada internet tersebut. Dari pengertian lainnya, cloud

computing merupakan suatu teknologi yang menyimpan informasi secara permanen dalam

internet dan akan menyimpannya sementara dalam computer pengguna (termasuk computer

tablet, notebook dan alat mengakses internet lainnya).

Cloud computing ini adalah suatu konsep yang mencakup SaaS, web serta teknologi

yang sedang trend dan dikenal banyak orang. Dari penjelasan mengenai cloud computing

tersebut, berikut merupakan manfaat dari penggunaan cloud computing, yaitu:

a. Skalabilitas adalah dengan Cloud computing dapat menyimpan data dengan kapasitas

penyimpanan data yang lebih besar tanpa harus membeli peralatan tambahan karena

dapat memanfaatkan kapasitas yang di sediakan oleh cloud computing itu sendiri.

b. Aksesibilitas, dapat mengakses data dengan mudah asalkan ada tersambung dengan

internet, sehingga akan sangat membantu pengguna.

c. Keamanan, data yang tersimpan dalam jaringan internet terjamin keamanan datanya.

d. Kreasi, layanan cloud computing bisa dimanfaatkan dalam mengembangkan kreasi-

kreasi yang dibut oleh pengguna tanpa harus repot-repot mengirimkannya kepada

perusahaan.

e. Kecemasan, misalnya gadget yang kita miliki mengalami kerusakan atau hilang, data

yang kita simpan masih bisa diakses karena tersimpan dalam layanan cloud computing

tersebut.

2.2. LAYANAN CLOUD COMPUTING

a. IaaS (Infrastructure as a Service)

Page 4: Tugas Kelompok 5 (G3) Pembahasan Jurnal

Layanan ini merupakan suatu layanan dalam cloud computing yang menyediakan

infrastruktur IT seperti RAM, CPU, storage dan konfigurasi lainnya. Keuntungan yang bisa

didapatkan dari layanan IaaS ini adalah dapat menghemat biaya karena tidak perlu membeli

perangkat computer fisik dan juga konfigurasinya dapat diubah sesuai dengan kebuituhan

pengguna.contohnya, ketika storage hampir penuh maka storage itu dapat digunakan. Layanan

IaaS yang dapat digunakan misalnya seperti TelkomCloud, BizNetCloud dan AmazonEC2.

b. PaaS (Platform as a Service)

Layanan ini merupakan layanan yang menyediakan computer platform. Keuntungan dari

penggunaan layanan ini adalah pengguna dapat berfokus pada aplikasi yang dibuatnya tanpa

memikirkan pemeliharaan dari computing platform tersebut. Beberapa layanan yang

menyediakan Paas ini adalah seperti Windows Azure dan Amazon Web Service.

c. SaaS (Software as a Service)

Layanan ini merupakan layanan yang terdapat dalam komputasi awan yang dapat

memudahkan kita dalam penggunaan aplikasi yang telah ada. Penyedia layanan menyediakan

dan mengelola infrastruktur serta platform yang menjalankan aplikasi yang disediakan.

Contohnya miksalnya layanan yang kita sering manfaatkan untuk mengirim pesan atau data

yaitu gmail, outlook, yahoo dan aplikasi media social seperti facevook, twitter dan yang lainnya.

Keuntungan yang dapat diperoleh dari layanan ini adalah pengguna dapat mengakses suatu

aplikasi dan menggunakannnya tanpa harus mengeluarkan biaya hanya harus tersambung

dengan koneksi internet.

d. CCaaS (Credit and Certified as a Service)

CCaaS adalah perpanjangan dari Business Process as a Service (BPaaS) dimana

layanan ini menyediakan seperangkat kebijakan dan regulasi yang dapat digunakan untuk

meningkatkan kualitas pendidikan. Misalnya, jika peserta didik ingin mendapatkan kredit

produktif di universitas, kemudian mereka harus mengikuti kebijakan dan peraturan dari

masing-masing lembaga yang menyediakan layanan ini. Jika semuanya terpenuhi, maka

peserta didik berhak mendapatkan kredit yang diakui secara nasional. Sementara itu, terkait

dengan sertifikasi, instruktur dan peserta didik juga dapat memperoleh sertifikat yang

disediakan oleh masing-masing lembaga sertifikasi yang tergabung dalam lingkungan cloud.

Sertifikat dapat diperoleh sesuai dengan kebijakan dan peraturan masing-masing lembaga dan

harus sesuai dengan kompetensi mereka.

2.3. METODE DAN IMPLEMENTASI CLOUD COMPUTING

a. Cara kerja atau metode cloud computing

Page 5: Tugas Kelompok 5 (G3) Pembahasan Jurnal

Dengan cloud computing ini sebuah computer tidak harus menjalankan pekerjaan berat

dalam mengakses atau menggunakan suatu aplikasi yang kita butuhkan. Jaringan computer

yaitu internet menangani mereka sebagai gantinya sehingga tidak akan memberatkan computer

pengguna. Server inilah yang akan menjalankan aplikasi yang kita akses seperti email sampai

aplikasi data yang kompleks. Ketika seseorang mengakses sebuah situs atau web maka

banyak hal yang dapat terjadi. Misalnya pengguna dapat ditentukan dimana tempat si

pengguna itu berada atauu disebut dengan geolocation. Kemudian DNS (Domain Name

System) jasa kemudian akan mengarahkan pengguna agar situs dapat diakses dengan bahasa

loka si pengguna. Pengguna hanya perlu memanfaatkan layanan id sesi atau cookie yang

tersimpan dalam web browser. Apa yang terjadi pada browser ini disediakan oleh web server.

Web server inilah yang menjalankan software dan menyajikannya di web browser dengan

mengumpulkan intruksi dari pengguna seperti klik, download, mengetik, upload maupun yang

lainnya. Informasi yang diakses kemudian akan diambil dari database server dan kemudian

disajikan kepada pengguna. Data tersebut telah disinkronisasikan sehingga dapat diakses oleh

seluruh masyarakat di dunia dengan cepat dan juga mencegah hilangnya data.

b. Implementasi cloud computing

Dalam mengimplementasikan cloud computing ini ada tiga poin yang dibutuhkan, yaitu:

Computer front end, merupakan computer yang biasanya digunakan oleh penggunan

dalam mengakses internet.

Computer back end, merupakan computer dengan skala besar dengan kinerja yang

tinggi karena harus melayani permintaan data yang sangat besar.

Penghubung keduanya, dalam menghubungkan computer front end dengan computer

back end dapat digunakan jaringan LAN atau internet.

BAB III

METODE ANALISIS PENELITIAN

3.1. METODE ANALISIS PENELITIAN

Penelitian mengenai penerapan cloud computing dalam dunia pendidikan ini

menggunakan metode kualitatif karena suatu penelitian ini pada dasarnya menggunakan

pendekatan deduktif-induktif. Pendekatan ini terbentuk dari suatu kerangka teori, gagasan para

ahli, maupun pemahaman peneliti berdasarkan pengalamannya yang kemudian dikembangkan

menjadi permasalahan-permasalahan beserta pemecahannya yang diajukan untuk memperoleh

pembenaran (verifikasi) dalam bentuk dukungan data empiris di laporan.

Page 6: Tugas Kelompok 5 (G3) Pembahasan Jurnal

Menggunakan metode pengumpulan analisis populasi karena dalam jurnal ini merujuk

pada sekumpulan individu dengan karakteristik khas yang menjadi perhatian dalam suatu

penelitian (pengamatan).

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1. ALUR PIKIRAN JOURNAL

a. Darimana penelitian ini bersumber

Penelitian ini bersumber dari suatu masalah yang ada seperti adanya faktor

penghambat perkembangan teknologi komunikasi pendidikan berbasis computer seperti

infrastutktur yang tidak memadai , layanan tidak terintegrasi dengan baik ,kurangnya

kompetensi dalam mengelola standarisasi strategi implementasi yang diperlukan dan keahlian

pengajar masih buruk,penyebaran siswa tidak seimbang serta masih banyak ketersediaan

program akademik di setiap perguruan tinggi masih terbatas. Maka dari itu peneliti ingin

memberi saran terhadap masalah yang terjadi.

b. Penelitian terdahulu yang digunakan peneliti

Dasar atau acuan yang berupa teori- teori atau temuan-temuan melalui hasil berbagai

penelitian sebelumnya merupakan hal yang sangat perlu dan dapat dijadikan sebagai data

pendukung. Salah satu data pendukung yang menurut peneliti perlu dijadikan bagian tersendiri

adalah penelitian terdahulu yang relevan dengan permasalahan yang sedang dibahas dalam

penelitian ini. Dalam hal ini, fokus penelitian terdahulu yang dijadikan acuan adalah terkait

dengan faktor penghambat perkembangan teknologi komunikasi pendidikan berbasis computer

, keahlian pengajar masih buruk,penyebaran siswa tidak seimbang , masih banyak ketersediaan

program akademik di setiap perguruan tinggi masih terbatas dan masalah teknologi informasi

salah satunya . Oleh karena itu, peneliti melakukan langkah kajian terhadap beberapa hasil

penelitian jurnal-jurnal

Berdasarkan hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan menyiratkan bahwa sebagian

besar menyatakan bahwa variabel teknologi informasi dapat mempengaruhi variabel-variabel

lain. Variabel teknologi informasi juga mempunyai beberapa sub-variabel atau berbagai

unsur/komponen. Secara khusus, peneliti melakukan inventarisasi terhadap sub-variabel atau

komponen-komponen yang terdapat dalam variabel teknologi informasi.

c. Pengembangan apa yang dilakukan oleh peneliti sekarang

Dalam makalah ini, peneliti memperkenalkan arsitektur teknologi cloud untuk lingkungan

pendidikan agar dapat mengakomodasi semua kepentingan dan kebutuhan di daerah ini.

Page 7: Tugas Kelompok 5 (G3) Pembahasan Jurnal

Arsitektur ini dirancang berdasarkan Cloud taksonomi yang memberikan fleksibilitas,

penyesuaian, perpanjangan, penggunaan kembali yang sesuai dengan lingkungan pendidikan

yang dinamis.

Pendidikan Cloud mengoptimalkan sumber daya teknologi informasi dan menyediakan

kolaborasi untuk meningkatkan pelayanan pendidikan dengan menawarkan berbagai layanan

(misalnya, layanan perangkat lunak, pelayanan pangkat, layanan infrastruktur, dan lain-lain)

untuk mendukung lingkungan pendidikan. Pendidikan Cloud cenderung menjadi teknologi yang

ada di mana-mana yang mana pengguna mematahkan ikatan kendala waktu. Ini berarti mereka

dapat mengakses lingkungan pendidikan dimana pun, kapanpun, dan menggunakan perangkat

apapun.

Pendidikan cloud adalah solusi yang bagus untuk kedua lembaga pendidikan yang

hanya memiliki anggaran yang rendah untuk berpindah dari praktek tradisional ke paradigma

Pendidikan berbasis TIK dan juga untuk lembaga pendidikan yang tidak memiliki tata kelola TIK

dan infrastruktur yang dibutuhkan untuk menjalankan Pendidikan berbasis TIK yang efektif.

Praktek ini menyediakan skala infrastruktur, sumber daya komputasi yang luas, penyimpanan

data dinamis, dan akses internet kecepatan tinggi yang digunakan untuk memaksimalkan

investasi pada proses pendidikan

4.2. VARIABLE-VARIABEL YANG DIGUNAKAN DALAM PENELITIAN

a. Cloud Services Management

Memberikan katalog permintaan layanan dan menyediakan juga layanan yang

ditawarkan. Untuk mendaftar pada layanan konsumen memakai katalog penawaran layanan

sementara katalog permintaan layanan digunakan oleh penyedia untuk mengelola pesanan dan

kemudian memberikan layanan bagi konsumen. mekanisme pengembangan pada layanan

tersedia dalam lapisan yang ditetapkan sebagai pedoman bagi programmer untuk

mengembangkan layanan pada cloud.

b. Cloud Quality Management

Pertama adalah monitoring kinerja. memastikan kinerja untuk semua layanan di

lingkungan cloud tidak terganggu oleh apa pun.

Kedua, kapasitas manajemen; proses yang memastikan infrastruktur TIK disediakan

pada waktu yang tepat dalam volume yang tepat pada harga yang tepat, dan memastikan

bahwa TIK digunakan dalam cara yang paling tepat.

c. Cloud Security Management

Page 8: Tugas Kelompok 5 (G3) Pembahasan Jurnal

Merupakan mekanisme penting untuk meyakinkan pengguna dalam menggunakan

layanan mereka. Sistem dan jasa asuransi, data dan informasi yang dilindungi merupakan

kegiatan utama dalam lapisan ini.

d. Cloud User Management

Blok ini memiliki fungsi bertanggung jawab untuk otentikasi dan otorisasi proses dan

juga profil manajemen. Lingkungan ini mencakup semua yang terlibat merancang kepentingan,

antara lain:

Consummer

o Melalui dashboard, konsumen memungkinkan untuk masuk, mengoperasikan,

memelihara, dan memperbarui layanan mereka sendiri. Contohnya: Guru dan

siswa dapat memanfaatkan dan menggunakan layanan mereka dengan

memakai sistem e-learning. Seperti, pustakawan dapat menggunakan digital

library untuk mengelola koleksi mereka.

Regulator

Pemerintah bertindak sebagai regulator dalam pendidikan Cloud.. Dengan

menggunakan dashboard, regulator memungkinkan untuk memantau dan mengontrol

pelaksanaannya. Misalnya: jumlah lembaga pendidikan, jumlah instruktur dan peserta

didik untuk setiap lembaga pendidikan, kualitas bahan pembelajaran, dan informasi lain

yang tersedia di lingkungan cloud.

Provider

Bertanggung jawab untuk memasok keseluruhan yang terkait dengan

pelaksanaan Pendidikan Cloud. Dashboard, penyedia memungkinkan untuk

mengembangkan, mengoperasikan, memelihara, memperbaharui, atau menghapus

pelayanan yang mereka tawarkan kepada orang lain.

Partner

Lembaga pendidikan atau perusahaan bekerja sama dengan penyedia untuk

menawarkan layanan untuk konsumen. Kerjasama dapat mencakup penyediaan

infrastruktur, pengembangan aplikasi, pembuatan konten, dan lain-lain. Partner

memungkinkan untuk menjalankan layanan mereka menggunakan dashboard mereka,

misalnya: interaksi dengan penyedia dan pelanggan.

e. Cloud Business Administration Management

Mengelola proses akuntansi yang dimulai dari mengidentifikasi layanan digunakan oleh

konsumen, daftar layanan, mengatur catatan akuntansi, menentukan formula harga,

mendapatkan catatan biaya, dan kemudian proses pembayaran. Beberapa fungsi yang terlibat

Page 9: Tugas Kelompok 5 (G3) Pembahasan Jurnal

dalam proses akuntansi termasuk: matering function, mediation function, accounting function,

dan sebagainya.

f. Cloud Resource Management

Penyatuan sumber daya. Ini berarti bahwa cloud akan tersedia dari berbagai sumber

daya. Oleh karena itu, blok ini diperlukan untuk mengelola semua sumber daya yang tersedia

pada Pendidikan Cloud, misalnya: Database, File, software, dan virtualisasi hardware.

4.3. HASIL TEMUAN PENELITIAN DAN KAITANNYA DENGAN PENELITIAN

SEBELUMNYA

Temuan yang ditemukan yaitu adanya Infrastruktur yang terdapat pada inti lingkungan

Cloud. Jadi tugas dari infrastruktur adalah pada Pendidikan Cloud dimana seperti fisik

infrastruktur, interface, dan fungtional mengawasi fasilitas pada pokok TIK.

Infrastruktur dibagi menjadi 3 yakni :

a. Interface Infrastructure

Berkaitan dengan fasilitas subsistem, sistem dengan sistem, orang dan sistem dll.

Sekarang didalam lingkungan pembelajaran semuanya dapat diakses dengan perangkat tablet,

PDA, PC dan smartphone.

b. Fungtional Infrastructure

Merupakan perangkat lunak dari infrastruktur fungsional yang berfungsi sebagai

pengaturan, pertukaran data, proses, DBMS, server aplikasi dan server database, koneksi

antara server web dan server aplikasi

c. Physical Infrastructure

Menggabungkan perangkat yang terdapat pada fasilitas fisik seperti penyimpanan data,

dan mesin komputasi, berikut contohnya, yakni : tempat untuk menyimpan data dan file,

peralatan jaringan dan juga server dan sistem operasi.

BAB V

KESIMPULAN

5.1. KETERBATASAN PENELITIAN

Setelah pembahasan yang kami lakukan terhadap jurnal “Arsitektur Cloud Computing

untuk Lingkungan Pendidikan di Indonesia” kami melihat beberapa keterbatasan dalam

penelitian dalam jurnal ini, yaitu:

a. Jurnal kurang menjelaskan pengertian cloud computing

Pada penelitian ini, sangat sedikit penjelasan yang menjelaskan tentang apa itu cloud

computing sehingga pembaca akan kurang mengetahui cloud computing tersebut dengan baik.

Page 10: Tugas Kelompok 5 (G3) Pembahasan Jurnal

Tanpa penjelasan yang lebih lengkap mengenai Cloud Computing ini akan membuat pembaca

bingung ketika membaca isi dari jurnal yang ingin disampaikan oleh penulis. Untuk penelitian di

masa depan mengenai cloud computing ini mungkin sebelum membahas pengaruh cloud

computing ini perlu ditambahkan penjelasan mengenai cloud computing agar lebih dapat

dimengerti oleh pembaca jurnal.

b. Jurnal tidak menjelaskan manfaat penggunaan cloud computing

Keterbatasan kedua yang kami dapatkan dari jurnal ini adalah jurnal tidak menyajikan

apa dampak dari penerapan cloud computing dalam dunia pendidikan di Indonesia. Dalam

jurnal, hanya menjelaskan sebatas konsep mengenai cloud computing yang diharapkan

menjadi solusi dalam penerapan pendidikan berbasis TIK di Indonesia. Hal yang belum dibahas

pada jurnal ini, merupakan peluang yang dapat diteliti mengenai cloud computing di masa

depan. Analisis yang dapat dilakukan misalnya dengan melakukan analisis SWOT mengenai

cloud computing agar dapat diketahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dari cloud

computing tersebut. Selain itu juga dapat dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai

perkembangan pendidikan berbasis TIK di Indonesia setelah diterapkannya cloud computing ini.

5.2. REKOMENDASI TEORI DAN REKOMENDASI PRAKTIS

Teori-teori yang dapat dimanfaatkan dalam penelitian di masa depan adalah beberapa

teori mengenai aplikasi yang dapat digunakan dalam pemanfaatan cloud computing dalam

dunia pendidikan di Indonesia yaitu:

a. Collaboration Application.

Email bergerak dan PIM bagi pemakai layanan. 67 persen responden survei setuju

bahwa kolaborasi aplikasi seperti email, chatting, konferensi dan file sharing adalah layanan

yang paling sesuai untuk komputasi awan karena dapat mengurangi biaya jangka pendek.

Salah satu contoh dalam dunia pendidikan diantaranya menggunakan kalender Gmail untuk

proyek siswa, juga memanfaatkan akun IMAP email pada penyedia layanan gratis dan

komersial (gmail.com, dll), skype.com untuk konferensi suara gratis, dan SourceForge.net untuk

source code gratis dan pengarsipan proyek dokumentasi dan berbagi kode sumber.

b. Web Services.

Memindahkan server web, alat analisis dan manajemen ke awan juga dapat menjadi

prioritas, karena ini akan mengurangi biaya pemeliharaan dan ketergantungan pada model

berlangganan serta meningkatkan pengembangan aplikasi secara cepat. Kita dapat

memanfaatkan kedua model, sumber daya awan serta sumber daya lokal sendiri (Linux virtual

dan fisik lokal, Microsoft Windows dan Mac OS server), kita dapat mengijinkan siswa untuk

menggunakan sumber daya komputasi awan dari penyedia layanan besar seperti GoDaddy,

Page 11: Tugas Kelompok 5 (G3) Pembahasan Jurnal

Amazon dan beberapa lokal kecil ISP penyedia untuk proyek-proyek siswa.

c. Awan Backup.

Beberapa institusi seperti Asigra (www.asigra.com) menyediakan layanan backup ke

awan sebagai bentuk antisipasi bencana. IDC mengatakan, 60 persen lembaga pendidikan

masih mempertimbangkan untuk pindah back-up di luar situs resmi mereka ke awan untuk

melindungi terhadap bencana alam, IT kecelakaan, terputusnya aliran listrik dan lain peristiwa

bencana tak terduga dikarenakan mereka masih ragu dengan tingkat keamanannya.

Aplikasi-aplikasi tersebut merupakan aplikasi dari pemanfaatan cloud computing dalam

dunia pendidikan. Teori tersebut dapat dimanfaatkan dalam melakukan penelitian lebih lanjut

mengenai bagaimana perkembangan pendidikan berbasis TIK dengan pemanfaatan aplikasi

cloud computing dalam dunia pendidikan.

Page 12: Tugas Kelompok 5 (G3) Pembahasan Jurnal

Daftar Pustaka

Baginda Anggun Nan Cenka, Zainal A. H., & Suhartanto, Heru. (2012), “The Architecture

of Cloud Computing for Educational Environment in Indonesia”, Yogjakarta, 15-16 Juni

2003

Prabowo, Agung. (2011). “PENERAPAN KOMPUTASI AWAN DALAM DUNIA

PENDIDIKAN – SEBUAH PENDEKATAN TEORITIS”

www.wikipedia.com