g3 Keseimbangan Cairan Elektrolitliyg

27

description

lkutdlutcfut

Transcript of g3 Keseimbangan Cairan Elektrolitliyg

Page 1: g3 Keseimbangan Cairan Elektrolitliyg
Page 2: g3 Keseimbangan Cairan Elektrolitliyg

#

Cairan Tubuh

Page 3: g3 Keseimbangan Cairan Elektrolitliyg

#

Elektrolit

KATION Na+ Ca2+

K+ Mg2+

ANION Klorida (Cl-)Bikarbonat (HCO3

-)

Fosfat (PO3-)

Page 4: g3 Keseimbangan Cairan Elektrolitliyg

#

•Difusi•Osmosis•Filtrasi •Transport aktif

Page 5: g3 Keseimbangan Cairan Elektrolitliyg

#

Pengaturan Volume Cairan Ekstrasel

Page 6: g3 Keseimbangan Cairan Elektrolitliyg

#

Pengaturan Osmolaritas Cairan Ekstrasel

• Perubahan Osmolaritas di Nefron• Mekanisme Haus Dan Peranan

Vasopresin (Antidiuretic Hormone/ADH)

Page 7: g3 Keseimbangan Cairan Elektrolitliyg

#

Masukan & Haluaran pada Orang Dewasa / 24 JamMASUKAN HALUARAN

Cairan oral 1300

ml

Air dalam makanan 1000

ml

Air hasil metabolisme 300

ml

Urine 1500 ml

Feses 200 ml

Tidak kasat mata; paru-paru 300 ml

Kulit 600 ml

TOTAL 2600ml TOTAL 2600 ml

Page 8: g3 Keseimbangan Cairan Elektrolitliyg

#

 Test Laboratorium untuk

Mengevaluasi Status Cairan

• Osmolaritas urine 50 – 1400 mOsm/kg• Berat Jenis Urine 1.001 sampai 1.040• Nitrogen Urea Darah (BUN) 10 – 20 mg/dl.• Kreatinin serum 0,6 – 1,5 mg/dl• Hematokrit 40% - 54% (pria)

37% - 47% (wanita)

Page 9: g3 Keseimbangan Cairan Elektrolitliyg

#

Kadar Elektrolit Utama dalam Cairan TubuhPLASMA INTRASEL

KATION

Natrium

Kalium

Kalsium

Magnesium

TOTAL

142 mEq

4 mEq

5 mEq

3 mEq

154 mEq/L

10 mEq

160 mEq

-

35 mEq

205 mEq/L

ANION

Klorida

Bikarbonat

Fosfat

Sulfat

Asam – asam

organik

Protein

TOTAL

103 mEq

27 mEq

2 mEq

1 mEq

5 mEq

16 mEq

154 mEq/L

2 mEq

8 mEq

140 mEq

-

-

55 mEq

205 mEq/L

Page 10: g3 Keseimbangan Cairan Elektrolitliyg

#

Gangguan Keseimbangan Cairan

Ketidakseimbangan Isotonik Sindrom Ruang-Ketiga Ketidakseimbangan osmolar

Page 11: g3 Keseimbangan Cairan Elektrolitliyg

#

Gangguan Keseimbangan Elektrolit

Hiponatremia & HipernatremiaHipokalemia & HiperkalemiaHipokalsemia & HiperkalsemiaHipomagnesemia & HipermagnesemiaHipokloremia & HiperkloremiaHipofosfatemia & Hiperfosfatemia

Page 12: g3 Keseimbangan Cairan Elektrolitliyg

#

Tes Rentang Rujukan Satuan SI

Natrium serum

Kalium serum

Kalsium serum total

Magnesium serum

Fosfor serum

Klorida serum

Kandungan karbon dioksida

Osmolalitas serum

Nitrogen urea darah (BUN)

Kreatinin serum

Rasio BUN terhadap kreatinin

Hematokrit

135-145 mEq/L

3,5-5,5 mEq/L

8,5-10,5 mg/dl

(+ 50% dalam bentuk terionisasi)

1,5-2,5 mEq/L

2,5-4,5 mEq/L

100-106 mEq/L

24-30 mEq/L

280-295 mOsm/kg

10-20 mg/dl

0,7-1,5 mg/dl

10 : 1

Pria : 44-52%

Wanita : 39-47%

135-145 mmol/L

3,5-5,5 mmol/L

2,1-2,6 mmol/L

0,80-1,2 mmol/L

0,80-1,2 mmol/L

100-106 mmol/L

24-30 mmol/L

280-295 mmol/L

3,5-7 mmol/L dari urea

60-130 umol/L

Fraksi volume : 0,44-0,52

Fraksi volume : 0,39-0,47

Page 13: g3 Keseimbangan Cairan Elektrolitliyg

#

Tes Rentang Rujukan Satuan SI

Glukosa serum

Albumin serum

Natrium urin

Kalium urin

Klorida urin

Berat jenis urin

Osmolalitas urine

Rentang ekstrim

Urin tipikal

pH urin

Urin tipikal

70-110 mg/dl

3,5-5,5 g/dl

80-180 mEq/hari

40-80 mEq/hari

110-250 mEq/hari

1,025-1,035 = rentang fisiologis setelah

restriksi cairan

1,010-1,020 = specimen random dengan

masukan cairan normal

50-1400 mOsm/L

500-800 mOsm/L

4,5-8,0

< 6,6

3,9-6,1 mmol/L

3,5-5,5 g/dL

80-180 mmol/hari

40-80 mmol/hari

110-250 mmol/hari

1,025-1,035

40-1400 mmol/kg

500-800 mmol/kg

4,5-8,0

< 6,6

Page 14: g3 Keseimbangan Cairan Elektrolitliyg

#

Perdarahan/ luka bakar

Air berpindah dari intrasel ke ekstra sel

Sindroma ruang-ketiga

Fungsi seluler rusak

Pemberian formula hipertonik cepat

Diare/muntah/keringat berlebihan/demam/drainase/

penurunan asupan oral

Dehidrasi intra sel

Curah jantung ↓

Isi kuncup ↓

Jantung

Freuensi jantung lemah

TD↓

Kehilangan cairan

Hiponatremia

Hiponatremia

Volume intravaskuler ↓

Plasma darah ↓

Volume darah ↓

Takikardi & takipneu

Kerusakan pembuluh kapiler

Perpindahan cairan dari sistem vaskuler ke ruang tubuh yang lain

Shock hipovolemik

Kekurangan volume cairan

Edema pada luka bakarAsites pada sirosis

Peritonitis

Gangguan pola nafas

Pemakaian diuretik >>

Poliuri

Hipomagnesemia

Ginjal

Produksi renin ↑ Jumlah cairan ↓

Menahan air + Na

Diteruskan ke hipofisis anterior

Kulit/mukosa

Kulit dingin, kering & lengket

Otot

Turgor jelek Kontraksi otot melemah

Angiotensin II ↑

Aldosteron ↑

Rangsangan kemoreseptor di

hipothalamus

Angiotensin I ↑

Hipernatremia

Hipokalemia

Hipomagnesemia

Produksi ADH ↑

Penyerapan air di tubulus distal ↑

Rasa haus

Oliguria/Anuria

Hiperkalemia

Hipermagnesemia

Perubahan eliminasi

Resiko kerusakan integritas kulit Kelemahan

Saluran pencernaan

Gangguan aktin & miosin

Intoleransi aktifitas

AnoreksiaMual

Muntah

Otak

Cairan elektrolit ↓

Anoxia

Rasa haus ↑

Gangguan perubahan nutrisi

Metabolisme Anaerob

Asam laktat ↑

Gangguan rasa nyaman

Hipotensi

↓ BB

Temuan Laboratorium :- Hematokrit ↑- Kadar protein serum ↑- BUN ↑

Diabetes Insipidus

Hiperglikemia

Diuresis Osmotik

Poliuria

Page 15: g3 Keseimbangan Cairan Elektrolitliyg

#

PATOFISIOLOGI (WOC) Kelebihan Volume Cairan

Gagal jantung kongestif Sindroma Cushing Gagal ginjal Malnutrisi

Gangguan aliran darah

Cairan terdorong ke abdomen

Hepatomegali

Malnutrisi

COP ↓

Asupan protein ↓

HipoalbuminemiaKontraktilitas ↓

↑ volume & tekanan ventrikel

kanan

Asites

↑ frekwensi jantung

Perpindahan cairan intravaskuler ke ekstravaskuler

Cairan terkumpul di tungkai , lengan, wajah, abdomen, peri

orbital, skrotal↑ tekanan vena kava

Gangguan permeabilitas & keseimbangan osmotik

Terapi korticosteroid

Retensi air & natrium

Edema pada wajah, tungkai

Pemberian larutan garam

IV secara cepatNekrosis parenkim hepar

Fibrosis

Asites

↑ sekresi ADH & aldosteron

Sirosis hepatis

Sumbatan aliran darah ke vena kava inferior

Tekanan sinusoid ↑

Pe (+) BB

Hipernatremia

Hipokalsemia

Hipomagnesemia

Asupan natrium >>

Hipertensi portal

Extravasasi

Asites

Perubahan struktur & fungsi hepar

Tekanan hidrostatik ↑

Asupan air >>

resistensi pembuluh darah ↑

Kelebihan volume cairan

Pengenceran volume cairan extrasel

Osmosis air ke intra sel

Otak

Edema serebral

Koma

Kulit

Lecet & meregang

Paru-paru

↓ tingkat kesadaran

Gangguan perfusi jaringan serebral

Kerusakan integritas kulit

Sesak nafas/dipsnea

Sirkulasi darah

Pleura

Inefektif pola nafas

↑ TDDenyut nadi kuat

Distensi vena jugularis↑ CVP

Page 16: g3 Keseimbangan Cairan Elektrolitliyg

#

Kehilangan air melebihi hilangnya Na

Konsentrasi Na ↑

Pengkerutan sel

Hiperosmolaritas

HIPERNATREMIA

Per(+) Na melampaui pe(+) air

- Demam- Luka bakar- Hiperventilasi- Diare berair- Pemberian reseptor lama- Diuresis osmotik

Dehidrasi

Perpindahan cairan ICF ke ECF

Susunan neurologik

Lemah

Asupan air tidak cukup

Disorientasi/dilusi/

halusinasiAgitasi

DeliriumKejangKoma

Haus↑ suhu tubuh

Selaput lendir kering & lengket

PATOFISIOLOGI (WOC) HIPERNATREMIA

Page 17: g3 Keseimbangan Cairan Elektrolitliyg

#

- Gagal ginjal- Ber(-) volume sirkulasi efektif- Pemberian diuretik >>

- Pengobatan diuretik- Kehilangan melalui saluran cerna- Gagal ginjal (gangguan kemampuan menyimpan Na)- Defisiensi adrenal

Kehilangan Na melampaui kehilangan air

Pelepasan ADH dari hipofisis posterior

Menghambat elevasi kemihBer(-) volume ECF

Ber(-) kemampuan untuk membuang air bebas

Retensi air

Ber(-) volume sirkulasi efektif

Ber(+) volume ECF

- Kejang- Anorexia- Sakit kepala- Disfungsi saraf

PATOFISIOLOGI (WOC) HIPONATREMI

Page 18: g3 Keseimbangan Cairan Elektrolitliyg

#

PATOFISIOLOGI (WOC) HIPERKALEMIA

Teknik pengambilan darah vena yg jelek

- Asisdosis metabolik- Luka bakar, perdarahan internal

- Gagal ginjal (akut & kronik)- Hipoaldosteronisme- Penyakit Addiso- Diuretik hemat kalium

HIPERKALEMIA

Neuromuskuler- Kelemahan otot- Parastesia

Saluran cerna- Mual- Kolik

Ginjal- Oligori

Kardiovaskuler- Disritmia jantung, bradikardia, blok jantung komplit, fibrilasi ventrikel atau henti jantung- Perubahan EKG : ▪ Gelombang T yg tinggi & tajam ▪ Interval PR memanjang ▪ QRS melebar

Ekskresi kalium yg tidak memadai Kalium keluar dari sel menuju ECF

- Pemberian cepat larutan IV yg mengandung K- Pemberian transfusi darah cepat- Makan pengganti garam pd pasien gagal ginjal

Asupan ber>>

Laboratorium → EKG

- Kalium serum >5,3 mEq/L menyebabkan repolarisasi lebih cepat, HR 60-110x/i- Kalium serum >7 mEq/L menyebabkan konduksi interatrial rusak- Kalium serum >8 mEq/L menyebabkan tidak adanya aktifitas atrial

Page 19: g3 Keseimbangan Cairan Elektrolitliyg

#

PATOFISIOLOGI (WOC) HIPOKALEMIA

HIPOKALEMIA

Perpindahan K ke dlm sel Keringat >> Asupan makanan me↓ Hilang dari saluran cerna Hilang lewat ginjal

- Muntah- Diare (penyalahgunaan laksatif)- Ileostomi- dll

- Obat diuretik- Penyakit ginjal- Diuresis osmotik- Penyembuhan luka bakar yg berat- Efek mineral kortikosteroid >>- Antibiotik- ↓ Mg

- Alkalosis metabolik

Laboratorium

- Kalium serum <3 mEq/L menyebabkan depresi gelombang ST- Kalium serum 2 mEq/L menyebabkan kompleks QRS melebar

SSP & Neuromuskuler

- Parastesia- Kelemahan otot- Reflek tendon hilang

Pernafasan- Otot pernafasan lemah- Nafas dangkal

Saluran cerna- Anoreksia, mual, muntah

Kardiovaskuler- Hipotensi portural- Disritmia- Perubahan pada EKG : ▪ Gelombang T yg lebar & mendatar progresif ▪ Depresi segmen ST ▪ Gelombang U yg menonjol

Ginjal- Poliuria- Nokturia

Page 20: g3 Keseimbangan Cairan Elektrolitliyg

#

PATOFISIOLOGI (WOC) HIPERKALSEMIA

HIPERKALSEMIA

Pemakaian diuretik tiasid

OsteoporosisPenyakit pagetHiperparatiroidismeMetastase tumor tulang

Neuromuskuler- Kelemahan - Inkoordinasi

Laboratorium- Kalsium serum > 5 mEq/L- ↑ BUN >25 mg/100ml- ↑ Kreatinin >1,5 mg/100ml- Rontgen → osteoporosis batu sal. kemih

Imobilisasi lama Intoksikasi vit.A & vit.D

Ginjal- Poliuria- Rasa haus yg hebat- Batu ginjal

Kardiovaskuler- Koma - Henti jantung

Mental- Konfusi- Kerusakan memori- Bicara tidak jelas- Letargi

Sal. pencernaan- Konstipasi- Anoreksia- Mual/muntah- Dehidrasi- Nyeri abdomen- Distensi abdomen

Page 21: g3 Keseimbangan Cairan Elektrolitliyg

#

PATOFISIOLOGI (WOC) HIPOKALSEMIA

HIPOKALSEMIA

Pemberian darah yg mengandung sitrat yg cepat

PankreatitisAlkalosisHipoparatiroidismeHipoalbuminemia

Tetani- Kram otot- Kesemutan pada jari & mulut- Reflek hiperaktif- Kejang

Spasme otot ekstremitas

nyeri

Tanda chvostek (+)

Kontraksi otot wajah saat syaraf

wajah diketuk

Defisiensi Mg Penyakit neoplastik

Defisiensi vit. D

Laboratorium

- Kalsium serum < 4,3 mEq/L- Perubahan EKG

Tanda Trousseau (+)

Spasme karpopedal disertai

hipoksia

Kardiovaskuler- Perubahan pada EKG : Interval QT memanjang- Bentuk taki kardi ventrikular yg disebut Torsades de Pointes

# patologis Mental- Depresi - Kerusakan memori- Delirium- Halusinasi

Page 22: g3 Keseimbangan Cairan Elektrolitliyg

#

PATOFISIOLOGI (WOC) HIPERMAGNESEMIA

HIPERMAGNESEMIA

Gagal ginjal Pemberian Mg parenteral >>

Neuromuskuler- Reflek tendon dlm hipoaktif- Kelemahan otot- Paralisis

Diabetik ketoasidosis

Kardiovaskuler- Hipotensi- Pernafasan dangkal & lambat- Frekwensi denyut jantung lambat- Kemerahan pd wajah- Koma- Henti jantung

Mental- Letargi- Mengantuk- Kesulitan bicara

Saluran cernaMual, muntah

Laboratorium- Mg serum >2,5 mEq/L

Page 23: g3 Keseimbangan Cairan Elektrolitliyg

#

PATOFISIOLOGI (WOC) HIPOMAGNESEMIA

HIPOMAGNESEMIA

Poliuria Asupan yg tdk adekuatKelebihan aldosteron

Neuromuskuler- Hipereksitabilitas- Kelemahan otot- Tremor- Tetani

Absorbsi yg tdk adekuat Hipoparatiroidisme

Tanda Trousseau (+) Kardiovaskuler- Disritmia jantung- Taki kardia supraventikular- Fibrilasi ventrikular

Mental- Apatis- Depresi- Gelisah - Insomnia- Pusing- Delirium- Psikosis- Halusinasi- Disorientasi

Tanda chvostek (+)

- Malnutrisi- Alkoholisme

- Diare- Muntah- Drainase nasogastrik- Fistula- Diet Ca yg ber>>

Kehilangan Mg yg >> akibat penggunaan

diuretik tiazid

Laboratorium- Mg serum <1,5 mEq/L

Page 24: g3 Keseimbangan Cairan Elektrolitliyg

#

Patofisiologi (WOC) Hiperfosfatemia

HIPERFOSFATEMIA

Gagal ginjal Nekrosis otot yg luasAsupan fosfor ↑

Kemotheraphy↓ absorbsi fosfor

↓ ekskresi fosfor

Tetani- Kelemahan otot- Kesemutan

Saluran cerna- Mual- Muntah- Anoreksia

Klasifikasi metastatik(Jaringan lunak, sendi & arteri

Hipokalsemia

Page 25: g3 Keseimbangan Cairan Elektrolitliyg

#

PATOFISIOLOGI (WOC) HIPOFOSFATEMIA

HIPOFOSFATEMIA

Luka bakar termal

Hiperventilasi beratAlkoholisme kronisKalori proteinMalnutrisi

Defisiensi ATP(Adenosin Biposfat

- Kerusakan otot- Kelemahan otot- Nyeri otot

Resisten insulin

Hiperglikemia

Neurologis- Gelisah- Kejang- Koma

Diabetik ketoasidosis Respirasi alkalosisPoliuria

Defisiensi DPG(2,3-difosfogliserat)

- ↓ pengiriman oksigen ke jaringan perifer- Anoksia jaringan

Alkalosis respiratorik- ↑ Pernafasan- Kelemahan otot pernafasan

Mental- Perdarahan- Memar akibat trombosis

- Hipomagnesium- Hipokalemia- Hiperparatiroideisme

Page 26: g3 Keseimbangan Cairan Elektrolitliyg

#

Patofisiologi (WOC) Hipoklorida

HIPOKLORIDA

Muntah Obat diuretikDiare pada bayi

Drainase fistulaDrainase nasogastrik

↑ ekskresi klorida

Reabsorbsi ion bikarbonat

Page 27: g3 Keseimbangan Cairan Elektrolitliyg

#