Tugas Kelompok 3 makalah pancasila Edit Final 151110.doc

7/25/2019 Tugas Kelompok 3 makalah pancasila Edit Final 151110.doc

1/35

Makalah

MAKNA DAN KEDUDUKAN PEMBUKAAN UUD 1945

Dosen pengampu : Ibu Nanik Ida Rosini, !", M!"

Disusun oleh : - Ervan

- Damayanti

- Dimas Prasetyo

- M. Noval

- Heni

- Rahmadita

- Firmansyah

- Suni

FAKU!AS HUKUM

UN"#ERS"!AS PAMUAN$

BAB IV

MAKNA DAN KEDUDUKAN PEMBUKAAN UUD 1945


2/35

1. PENGERTIAN PEMBUKAAN UNDANG UNDANG DASAR

1945

Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, memberikan pedoman-pedoman

tertentu untuk mengisi kemerdekaan nasional kita, untuk melaksanakan ke

Negaraan kita, untuk mengetahui tujuan dalam memperkembangkan kebangsaan

kita, untuk setia kepada suara-batin yang hidup dalam kalbu rakyat kita.Undang-

Undang Dasar ialah hukum dasar yang tertulis, sedang di sampingnya Undang-

Undang Dasar itu berlaku juga hukum dasar yang tidak tertulis, ialah aturan-

aturan dasar yang timbul dan terpelihara dalam praktek penyelenggaraan negara

meskipun tidak tertulis.

Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 merupakan pokok-pokok kaidah

negara yang undamental. !aka di samping merupakan suasana kerohaniaanya

dari UUD 1945, juga merupakan sumber penjabaran normati, oleh karena itu

dalam pembukaan UUD 1945 terkandung sendi-sendi kehidupan negara. Undang-

Undang Dasar 1945 beserta pokok-pokok pikiran yang terkandung dalampembukaannya merupakan sumber hukum tertinggi dari hukum yang berlaku di

"ndonesia. Pembukaan UUD 1945 juga merupakan sumber moti#asi dan aspirasi

perjuangan serta tekad bangsa "ndonesia men$apai tujuannya.

2. MAKNA PEMBUKAAN UUD 1945

Dalam sidang !P% pada era reormasi yang lalu, Pembukaan UUD 1945

tidak diamandemen. &pa alasannya' (erdasarkan hakikat kedudukannya dapatdikatakan bah)a pembukaan UUD 1945 sebagai naskah proklamasi yang terin$i

dan sebagai penjelma proklamasi kemerdekaan 1* agustus 1945. +ementara

dalam ilmu hukum, pembukaan UUD 1945 memenuhi syarat bagi adanya suatu

tertib hukum di "ndonesia, dan sebagai Pokok aidah Negara yang undamental

staats undamental norm dengan memuat didalamnya Dasar Negara Pan$asila.

Dengan kedudukan diatas, maka pembukaan UUD 1945 memiliki hakikat

kedudukan hukum yang kuat bahkan se$ara yuridis tidak dapat diubah, terlekat

%


3/35

pada kelangsungan hidup negara. /leh karena itu, merubah pembukaan UUD

1945 akan mengubah pondasi dasar dan ketatanegaraan N%".

Pembukaan UUD 1945 berisi pokok pikiran pemberontakan mela)an

imperialisme, kolonialisme, dan asisme, serta memuat dasar pembentukan

Negara esatuan %epublik "ndonesia. +elain daripada itu, Pembukaan UUD 1945

yang telah dirumuskan dengan padat dan khidmat dalam empat alinea, dimana

setiap alinea mengandung arti dan makna yang sangat dalam, mempunyai nilai-

nilai yang uni#ersal dan lestari. !engandung nilai uni#ersal artinya mengandung

nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh bangsa-bangsa beradab di seluruh dunia,

sedangkan lestari artinya mampu menampung dinamika masyarakat dan akan

tetap menjadi landasan perjuangan bangsa dan negara selama bangsa "ndonesia

tetap setia kepada Negara Proklamasi 1* &gustus 1945.

&linea-alinea Pembukaan UUD 1945 pada garis besarnya adalah0

&linea " 0 erkandung moti#asi, dasar, dan pembenaran perjuangan

kemerdekaan adalah hak segala bangsa dan penjajahan bertentangan

dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.

&linea "" 0 !engandung $ita-$ita bangsa "ndonesia negara yang merdeka,

bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.

&linea """ 0 !emuat petunjuk atau tekad pelaksanaannya menyatakan bah)a

kemerdekaan atas berkat rakhmat &llah 2ang !aha uasa.

&linea "3 0 !emuat tugas negaratujuan nasional, penyusunan UUD 1945,

bentuk susunan negara yang berkedaulatan rakyat dan dasar negara

Pan$asila.

+elanjutnya marilah kita uraikan satu persatu makna masing-masing &linea

Pembukaan UUD 1945 sebagai berikut0

3. MAKNA ALINEA-ALINEA DALAM PEMBUKAAN UUD

1945

&


4/35

Di dalam Pembukaan UUD 1945 terdapat 4 alinea yang merupakan

sumber hukum tertinggi. Dan diba)ah ini merupakan makna dari setiap alinea

UUD 1945, yaitu0

1. Alinea Pera!a

(ah)a sesungguhnya kemerdekaan adalah hak segala bangsa dan oleh

sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak

sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan6.

alimat tersebut menunjukkan keteguhan dan kuatnya moti#asi bangsa

"ndonesia untuk mela)an penjajahan untuk merdeka, dengan demikian segala

bentuk penjajahan haram hukumnya dan segera harus dienyahkan dari muka bumi

ini karena bertentangan dengan nilai-nilai kemanusian dan keadilan.

Dalam alinea pertama tersebut terkandung suatu pengakuan tentang nilai

"#a$ $%&ra', yaitu yang tersimpul dalam kalimat (ah)a kemerdekaan adalah

hak segala bangsa...6. (a$ $%&raadalah hak yang merupakan karunia uhan

2ang !aha 7sa, yang melekat pada manusia sebagai makhluk indi#idu dan

makhluk sosial. Dalam pernyataan tersebut ditegaskan bah)a kemerdekaan adalah

hak segala bangsa, bukan hak indi#idu saja sebagaimana deklarasi negara liberal.

(angsa adalah sebagai suatu penjelmaan siat kodrat manusia sebagai indi#idu

dan makhluk sosial. /leh karena siatnya sebagai hak kodrat , maka bersiat

mutlak dan asasi dan hak tersebut merupakan hak moral juga. oleh karena

siatnya yang mutlak dan asasi maka 8wajib kodrat dan wajib moral bagi

penjajah yang merampas kemerdekaan bangsa lain untuk memberikan hak

kemerdekaan tersebut. Pelanggaran terhadap hak kemerdekaan tersebut adalah

tidak sesuai dengan hakikat manusia peri kemanusiaan dan hakikat adil peri

keadilan dan atas pelanggaran tersebut maka harus dilakukan suatu pemaksaan,

yaitu bah)a penjajahan harus dihapuskan.

2. Alinea Ke&)a

'


5/35

Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan "ndonesia telah

sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentausa

mengantarkan rakyat "ndonesia ke depan pintu gerbang

kemerdekaan Negara "ndonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat,

adil dan makmur6.

alimat tersebut membuktikan adanya penghargaan atas perjuangnan

bangsa "ndonesia selama ini dan menimbulkan kesadaran bah)a keadaan

sekarang tidak dapat dipisahkan dengan keadaan kemarin dan langkah sekarang

akan menentukan keadaan yang akan datang. Nilai-nilai yang ter$ermin dalam

kalimat di atas adalah negara "ndonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat adil dan

makmur hal ini perlu di)ujudkan.

(erdasarkan prinsip yang bersiat uni#ersal pada alinea pertama tentang

hak kodrat akan kemerdekaan, maka bangsa "ndonesia merealisasikan

perjuangannya dalam suatu $ita-$ita bangsa dan negara yang merdeka, bersatu,

berdaulat, adil dan makmur. &linea kedua ini sebagai suatu konsekuensi logis dari

pernyataan akan kemerdekaan pada alinea pertama.

Perjuangan kemerdekaan bangsa "ndonesia di samping sebagai suatu bukti

objekti atas penjajahan pada bangsa "ndonesia, juga sekaligus me)ujudkan suatu

hasrat yang kuat dan bulat untuk menentukan nasib sendiri, terbebas dari

kekuasaan bangsa lain.

asil dari perjuangan bangsa "ndonesia itu terjelma dalam suatu Negara

"ndonesia. !enyusun suatu negara atas kemampuan dan kekuatan sendiri dan

selanjutnya untuk menuju pada suatu $ita-$ita bersama yaitu suatu masyarakatyang berkeadilan dan berkemakmuran.

3. Alinea Kei*a

(


6/35

&tas berkat rahmat &llah 2ang !aha uasa dan dengan didorong

oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas,

maka rakyat "ndonesia menyatakan dengan ini kemerdekaanya6.

Pernyataan ini bukan saja menengaskan lagi apa yang menjadi moti#asi

riil dan materil bangsa "ndonesia untuk menyatakan kemerdekaannya, tetapi juga

menjadi keyakinan menjadi spritualnya, bah)a maksud dan tujuannya

menyatakan kemerdekaannya atas berkat &llah 2ang !aha 7sa

Pengakuan Nilai religius, yaitu dalam pernyataan atas berkat rahmat

Allah Yang Maha Kuasa.al ini mengandung makna bah)a negara "ndonesia

mengakui nilai-nilai religius, bahkan merupakan suatu dasar negara sila

pertama,sehingga konsekuensinya merupakan dasar dari hukum positi negara

maupun dasar moral negara.

+e$ara ilosois bangsa "ndonesia mengakui bah)a manusia adalah

makhluk uhan 2ang !aha uasa, sehingga kemerdekaan dan negara "ndonesia

di samping merupakan hasil jerih payah perjuangan bangsa "ndonesia. :uga yang

terpenting adalah merupakan rahmat dari uhan 2ang !aha uasa.

Pengakuan nilai moralyang terkandung dalam pernyataan didorong oleh

keinginan luhur supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas. al ini

mengandung makna bah)a nagara dan bangsa "ndonesia mengkui nilai-nilai

moral dan hak kodrat untuk segala bangsa. Demikian juga nilai-nilai moral dan

nilai kodrat tersebut merupakan asas bagi kehidupan kenegaraan bangsa

"ndonesia.

4. Alinea Kee!+a

emudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintahan

Negara "ndonsia yang melindungi segenap bangsa "ndonesia dan

seluruh tumpah darah "ndonesia dan untuk memajukan

kesejahteran umum men$erdaskan kehidupan bangsa dan ikut

melaksanakan ketertiban dunia yang berdasar kemerdekaan,

perdamaian abadi dan keadilan sosial. !aka disusunlah

)


7/35

kemerdekaan ebangsaan "ndonesia itu dalam suatu Undang-

Undang Dasar Negara "ndonesia, yang terbentuk dalam suatu

susunan Negara %epublik "ndonesia yang berkedaulatan rakyat

dengan berdasar kepada etuhanan 2ang !aha 7sa, kemanusian

yang adil dan beradap, persatuan "ndonesia, kerakyatan yang

dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusya)aratan

per)akilan, serta dengan me)ujudkan suatu keadilan sosial bagi

seluruh rakyat "ndonesia 6.

+etelah dalam alinea pertama, kedua dan ketiga dijelaskan tentang alasan

dasar serta hubungan langsung dengan kemerdekaan, maka dalam alinea keempat

sebagai kelanjutan berdirinya negara %epublik "ndonesia tanggal 1* &gustus

1945, dirin$i lebih lanjut tentang prinsip-prinsip serta pokok-pokok kaidah

pembentukan pemerintahan negara "ndonesia. Dimana hal ini dapat disimpulkan

dari kalimat ...kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintahan

Negara "ndonesia...6.

Pemerintahan dalam susunan kalimat Pemerintahan Negara "ndonesia...6,

hal ini dimaksudkan dalam pengertian sebagai penyelenggara seluruh aspek

kegiatan negara dan segala kelengkapannya go#erment yang berbeda dengan

pemerintahan negara yang hanya menyangkut salah satu aspek saja dari kegiatan

penyelenggaraan negara yaitu aspek pelaksana.

4. P,K,K PIKIRAN DALAM PEMBUKAAN UUD 1945

DENGAN BATANG TUBU( UUD 1945

Pokok-pokok pikiran yang terkandung di dalam Pembukaan UUD 1945 adalah

sebagai berikut0

1. P%$%$ +i$iran Pera!a0 Negara-begitu bunyinya;melindungi segenap

bangsa "ndonesia dan seluruh tumpah darah "ndonesia untuk berdasar atas

persatuan me)ujudkan keadilan bagi seluruh rakyat "ndonesia6. Dalam

Pembukaan ini, diterima aliran pengertian Negara persatuan, Negara yang

*


8/35

melindungi dan meliputi segenap bangsa seluruhnya. :adi, Negara

mengatasi segala paham golongan, mengatasi segala paham perseorangan.

Negara menurut pengertian Pembukaan6 itu menghendaki persatuan

menghendaki persatuan yang meliputi segenap bangsa "ndonesia. "nilah

suatu dasar Negara yang tidak boleh dilupakan.

2. P%$%$ +i$iran Ke&)a0 Negara hendak me)ujudkan keadilan so$ial

bagi so$ial bagi seluruh rakyat6. al ini merupakan pokok pikiran

keadilan so$ial. Pokok pikiran yang hendak di)ujudkan oleh Negarabagi

seluruh rakyat ini didasarkan pada kesadaran bah)a manusia "ndonesia

mempunyai hak danke)ajiban yang sama untuk men$iptakan keadilan

so$ial dalam kehidupan masyarakat.

3. P%$%$ +i$iran Kei*a0 Negara yang berkedaulatan rajyat berdasar atas

kerakyatan dan permisya)aratnper)akilan6. /leh karena itu, sisten

negara yang terbentuk dalam UUD 1945 harus berdasar atas kedaulatan

rakyat dan berdasar atas permusya)aratnper)akilan. !emang aliran ini

sesuai dengan siat masyarakat "ndonesia6. "ni adalah pokok pikiran

kedaulatan rakyat, yang menyatakan bah)a kedaulatan adalah ditangan

rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh !ajelis Permusya)aratan %akyat.

4. P%$%$ +i$ran Kee!+a0 Negara berdasar atas etuhanan 2ang !aha

7sa menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab6. /leh karena itu,

UUD 1945 harus mengandung isi yang me)ajibkan pemerintah dan lain-

lain penyelenggara Negara untuk memelihara budi pekerti kemanusiaan

yang luhur dan memegang teguh $ita-$ita moral rakyat yang luhur. al ini

menegaskan pokok pikiran etuhanan 2ang !aha 7sa dan emanusiaan

yang adil dan beradab.

Dengan demikian, apabila kita memperhatikan keempat pokok pikiran tersebut

tampak bah)a pokok-pokok pikiran ini tidak lain adalah pan$aran dari dasar

alsaat Negara Pan$asila. Pokok-pokok pikiran ini dijelmakan kedalam pasal

demi pasal (atang ubuh Undang-Undang Dasar 1945.

())n*an Pe!)$aan &en*an Baan* T))# UUD 1945

+


9/35

Pokok-pokok pikiran pembukaan UUD 1945merupakan suasana kebatinan

Undang-Undang Dasar Negara "ndonesia serta me)ujudkan $ita hukum yang

menguasai hukum dasar Negara, baik yang tertulis maupun tidak tertulis, dan

pokok-pokok pikrab tersebut dijelmakan dalam pasal UUD 1945.

/leh karena itu, dipahami bah)a suasana kebatinan UUD 1945 serta $ita

hukum UUD 1945 bersumber atau diji)ai oleh dasar alsaat Pan$asila. "nilah

yang dimaksud dengan arti dan ungsi Pan$asila sebagai Dasar Negara. Dengan

demikian, jelaslah bah)a Pembukaan UUD 1945 mempunyai ungsi atau

hubungan langsung dengan (atang ubuh UUD 1945, karena Pembukaan UUD

1945 mengandung pokok-pokok pikiran yang dijabarkan lebih lanjut dalam pasal-

pasal di (atang ubuh UUD 1945 tersebut. Pembukaan UUD 1945 yang

merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, bahkan hal ini menjadi

rangkaian kesatuan nilai dan norma yang terpadu.(atang ubuh UUD 1945 terdiri

dari rangkaian pasal-pasal merupakan per)ujudan pokok-pokok pikiran yang

terkandung dalam Pembukaan UUD 1945, yang tidak lain adalah pokok pikiran 0

Persatuan "ndonesia, eadilan sosial, edaulatan %akyat berdasar atas kerakyatan

dan permusya)aratanper)akilan, dan etuhanan 2ang !aha 7sa menurut dasar

emanusiaan yang adil danberadab.Pokok-pokok pikiran tersebut tidak laib

adalah pan$aran dari Pan$asila yang telah nanpu nenberikanemangat dan

terpan$ang dengan khidmay dalam perangkat UUD 1945. +emangat Pembukaan

pada hakikatnya merupakan suatu rangkaian kesatuan yang tak dapat dipisahkan.

esatuan serta semangat yang demikian itulah yang harus diketahui, dipahami,

dan dihayati oleh setiap insan )arga Negara "ndonesia.

5. BATANG TUBU( UNDANG-UNDANG DASAR 1945

A. Pen*erian Baan* T))# UUD 1945

,


10/35

&rti (atang ubuh UUD 1945 ialah peraturan Negara yang memuat

ketentuan ketentuan pokok dan menjadi salah satu sumber daripada perundang-

undangan lainnya yang kemudian dikeluarkan oleh negara itu.

B. I/i Baan* T))# UUD 1945

(atang ubuh UUD 1945 terdiri dari0

1. 1< (ab

=. >* Pasal, terbagi 5 bagian antara lain0

- (entuk dan edaulatan Negara ? pasal 1

- @embaga ertinggi Negara ? pasal =, >

- @embaga inggi Negara ? pasal 4-15, 1, =9, >1->*

- Unsur-Unsur Pemerintahan Negara ? pasal 1*, =4, =5, =B

>. 4 pasal &turan Peralihan

4. = &yat &turan ambahan

0. Sia Baan* T))# UUD 1945

(atang ubuh UUD 1945 memiliki > siat utama, yaitu0

1. Cleksibel, 7lastis, dan +upel artinya dapat mengikuti perkembangan aman,

kapan saja dapat berlaku, sejak dulu hingga sekarang dan sampai kapanpun.

=. %igid kaku artinya isi (atang ubuh UUD 1945 dapat diselami setiap

)arga negara "ndonesia se$ara keseluruhan, siapa saja menjadi EN" mampu

menyelaminya.

>. @u)es gemulai maksudnya dapat dilaksanakan oleh setiap )arga negara

"ndonesia di semua tempat, disembarang ruang dan di mana saja dapat

dipraktekkan.

E. Pa/al-Pa/al &an Penela/an1. +istem Pemerintahan Negara

- Penyelenggaraan pemerintahan negara berdasar * kun$i pokok.

- elembagaan Negara,

=. ubungan antara Negara dengan Earga Negara dan Penduduk

!asalah )arga negara ; pasal =B

ak mendapat pendidikan dan pengajaran ; pasal >1


11/35

ebudayaan nasional ; pasal >=

esejahteraan rakyat ; pasal >> dan >4

>. al-al @ain(endera ; pasal >5

(ahasa ; pasal >*

&turan peralihan ; 4 pasal

&turan tambahan ; = ayat

. A!an&e!en Per)a#an Un&an*-Un&an* Da/ar

Re+)li$ In&%ne/ia Ta#)n 1945

Ma/a Re%r!a/i6

Dalam proses reormasi de)asa ini, terdapat berbagai pendapat dan kajian

untuk mengamandemen UUD1945, karena UUD 1945 harus bersiat leksibel,

yaitu mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan bangsa dan negara

"ndonesia. einginan untuk mengamandemen itu juga mun$ul karena adanya siat

sentralisasi kekuasaan terutama Presiden dimasa /rde @ama maupun /rde (aru.

!elalui +idang Umum !P% tahun 1999, +idang ahunan !P% =BBB,

+idang ahunan !P% =BB1, dan +idang ahunan !P% =BB=, UUD 1945 telah

mengalami perubahan amandemen. Perubahan ini dimaksudkan untuk

menyempurnakan (atang ubuh UUD 1945 dan tidak mengubah pembukaan

UUD 1945, karena pembukaan UUD 1945 merupakan ikrar berdirinya negara

esatuan %epublik "ndonesia dan ia memuat Pan$asila sebagai dasar negara, !P%

berketetapan hati untuk tidak mengubahnya. Pembukaan UUD 1945 serta

amandemen UUD 1945 berdasarkan +idang Umum !P% 1999, +idang ahunan

!P% =BBB, +idang ahunan !P% =BB1, dan +idang ahunan !P% =BB=.

1. &mandemen Pertama Disahkan 19 /ktober 1999

=. &mandemen edua Disahkan 1A &gustus =BBB

>. &mandemen etiga Disahkan 1B No#ember =BB1

4. &mandemen eempat Disahkan 1B &gustus =BB=

Ben)$ &an Ke&a)laan

Pa/al 1


12/35

1 Negara "ndonesia ialah Negara esatuan yang berbentuk %epublik.

= edaulatan adalah ditangan rakyat, dan dilakukan sepenuhnya oleh

!ajelis Permusya)aratan %akyat.

> Negara "ndonesia adalah negara hukum &.>

Maeli/ Per!)/7a8araan Ra$7a

Pa/al 2

1 !ajelis Permusya)aratan %akyat terdiri atas anggota-anggota De)an

Per)akilan %akyat ditambah dengan utusan-utusan dari Daerah-daerah dan

golongan-golongan menurut aturan yang ditetapkan dengan Undang-undang.

= !ajelis Permusya)aratan %akyat bersidang sedikitnya sekali dalam

lima tahun di "bukota Negara.

> +egala putusan !ajelis Permusya)aratan %akyat ditetapkan dengan

suara yang terbanyak.

Pa/al 3

/0 !ajelis Permusya)aratan %akyat ber)enang menetapkan dan mengubah

Undang-undang Dasar &.>

= !P% melantik Presiden dan atau Eakil Presiden &.>

> !P% hanya dapat memberhentikan Presiden dan atau Eakil Presiden dalam

masa jabatannya menurut UUD &.>

Ke$)a/aan Pe!erina#an Ne*ara

Pa/al 4

1 Presiden %epublik "ndonesia memegang kekuasaan Pemerintahan

menurut Undang-undang Dasar.

%


13/35

= Dalam melakukan ke)ajibannya Presiden dibantu oleh satu orang

Eakil Presiden.

Pasal 5

(1) Presiden memegang kekuasaan membentuk Undang-undang dengan

persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat.

(2) Presiden menetapkan Peraturan Pemerintah untuk menjalankan

Undang-undang sebagaimana mestinya.

Pasal 6

(1) Presiden ialah orang Indonesia

(2) Presiden dan wakil Presiden dipilih oleh Majelis Permusyawaratan

Rakyat dengan suara yang terbanyak.

Pasal 7

Presiden dan Eakil Presiden memegang jabatan selama masa lima tahun

dan sesudahnya dapat dipilih kembali.

Pasal 8

(1) Jika Presiden mangkat, berhenti atau tidak dapat melakukan

kewajibannya dalam masa jabatannya, ia diganti oleh Wakil Presiden

sampai habis waktunya.

(2) Dalam hal terjadi kekosongan Wakil Presiden, selambat-lambatnya dalam

waktu enam puluh hari, MPR menyelanggarakan sidang untuk memilih Wakil

Presiden dari dua calon yang diusulkan oleh Presiden (A.3)

&


14/35

(3) Jika Presiden dan wakil Presiden mangkat, berhenti, dan diberhentikan, atau

tidak dapat melakukan kewajibannya dalam masa jabatannya secarabersamaan, Pelaksana Tugas Kepresidenan adalah Menteri Luar Negeri,

Menteri Dalam Negeri, Menteri Pertahanan secara bersama-sama. Selambat-

lambatnya tiga puluh hari setelah itu, MPR menyelenggarakan sidang untuk

memilih Presiden dan Wakil Presiden dari dua peket calon Presiden dan

Wakil Presiden yang diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik

yang paket calon Presiden dan wakil Presidennya meraih suara terbanyak

pertama dan kedua dalam pemilihan sebelumnya, sampai habis masa

jabatannya (A.4)

Pasal 9

(1) Sebelum memangku jabatannya, Presiden dan Wakil Presiden bersumpah

menurut agama, atau berjanji dengan sungguh-sungguh dihadapan Majelis

Permusyawaratan Rakyat atau Dewan Perwakilan Rakyat sebagai berikut :

S)!+a# Pre/i&en a$il Pre/i&en 6

"Demi Allah, saya bersumpah akan memenuhi kewajiban Presiden

Republik Indonesia (Wakil Presiden Republik Indonesia) dengan sebaik-baiknya

dan seadil-adilnya, memegang teguh Undang-undang Dasar dan menjalankan

segala Undang-undang dan Peraturannya dengan seluas-luasnya serta

berbakti kepada Nusa dan Bangsa."

:ani Pre/i&en a$il Pre/i&en 6

"Saya berjanji dengan sungguh-sungguh akan memenuhi kewajiban

Presiden Republik Indonesia (Wakil Presiden Republik Indonesia) dengan

sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, memegang teguh Undang-undang Dasar

'


15/35

dan menjalankan segala Undang-undang dan Peraturannya dengan

seluas-luasnya serta berbakti kepada Nusa dan Bangsa.

(2) Jika MPR atau DPR tidak dapat mengadakan sidang, Presiden dan Wakil

Presiden bersumpah menurut agama, atau berjanji dengan sungguh-sungguh

di hadapan pimpinan MPR dan disaksikan oleh pimpinan MA (A.1)

Pasal 10

Presiden memegang kekuasan tertinggi atas Angkatan Darat, Angkatan

Laut dan Angkatan Udara.

Pasal 11

(1) Presiden dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat menyatakan perang,

membuat perdamaian dan perjanjian dengan Negara lain.

(2) Presiden dalam membuat perjanjian internasional lainnya yang menimbulkan

akibat yang luas dan mendasar bagi kehidupan rakyat yang terkait dengan

beban keuangan negara dan atau mengharuskan perubahan atau pembentukan

undang-undang harus dengan persetujuan DPR (A.3)

(3) Ketentuan lebih lanjut tentang perjanjian internasional diatur dengan undang-

undang (A.3)

Pasal 12

Presiden menyatakan keadaan bahaya.Syarat-syarat dan akibatnya keadaan

bahaya ditetapkan dengan Undang-undang.

Pasal 13

(1) Presiden mengangkat Duta dan Konsul.

(2) Presiden menerima Duta negara lain.

(


16/35

Pasal 14

(1) Presiden memberi grasi dan rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan

MA (A.1)

(2) Presiden memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan

DPR (A.1)

Pasal 15

Presiden memberi gelaran, tanda jasa dan lain-lain tanda kehormatan yang diatur

dengan undang-undang (A.1)

Dewan Pertimbangan Agung

Pasal 16

(1) Susunan Dewan Pertimbangan Agung ditetapkan dengnan Undang-undang.

(2) Dewan ini berkewajiban memberi jawab atas pertanyaan Presiden dan

berhak memajukan usul kepada Pemerinta.

Kementerian Negara

Pasal 17

(1) Presiden dibantu oleh Menteri-menteri Negara.

(2) Menteri-menteri itu diangkat dan diberhentikan oleh Presiden

(3) Menteri-menteri itu memimpin Departemen Pemerintahan.

Pemerintah Daerah

)


17/35

Pasal 18

Pembagian Daerah atas Daerah besar dan kecil, dengan bentuk susunan

pemerintahannya ditetapkan dengan Undang-undang dengan memandang dan

mengingat dasar permusyawaratan dalam sidang Pemerintahan Negara dan

hak-hak asal-usul dalam daerah yang bersifat Istimewa.

Dewan Perwakilan Rakyat

Pasal 19

(1) Anggota DPR dipilih melalui pemilihan umum.

(2) Susunan Dewan Perwakilan Rakyat ditetapkan dengan Undang-undang.

(3) Dewan Perwakilan Rakyat bersidang sedikitnya sekali dalam setahun.

Pasal 20

(1) Tiap-tiap Undang-undang menghendaki persetujuan Dewan Perwakilan

Rakyat

(2) Jika suatu rancangan Undang-undang tidak mendapat persetujuan

Dewan Perwakilan Rakyat , maka rancangan tadi tidak boleh dimajukan

lagi dalam persidangan Dewan Perwakilan Rakyat masa itu.

Pasal 21

(1) Anggota-anggota Dewan Perwakilan Rakyat berhak mengajukan

rancangan Undang-undang.

(2) Jika rancangan itu, meskipun disetujui oleh Dewan Perwakilan

Rakyat, tidak disahkan oleh Presiden, maka rancangan tadi tidak boleh

dimajukan dalam persidangan Dewan Perwakilan Rakyat masa itu

*


18/35

Pasal 22

(1) Dalam hal ikhwal kegentingan yang memaksa, Presiden berhak

menetapkan Peraturan Pemerintah sebagai Pengganti Undang-undang.

(2) Peraturan Pemerintah itu harus mendapat persetujuan Dewan

Perwakilan Rakyat dalam persidangan berikutnya.

(3) Jika tidak mendapat persetujuan maka Peraturan Pemerintahan itu

harus dicabut.

Hal Keuangan

Pasal 23

(1) Anggaran Pendapatan dan Belanja ditetapkan tiap-tiap tahun dengan

Undang-undang. Apabila Dewan Perwakilan Rakyat tidak menyetujui

anggaran yang diusulkan Pemerintah, maka Pemerintah menjalankan

anggaran tahun yang lalu.

(2) Segala pajak untuk keperluan Negara berdasarkan Undang-undang.

(3) Macam dan harga mata uang ditetapkan dengan Undang-undang.

(4) Hal keuangan Negara selanjutnya diatur dengan Undang-undang.

(5) Untuk memeriksa tanggung-jawab tentang keuangan negara diadakan

suatu Badan Pemeriksa Keuangan, yang peraturannya ditetapkan dengan

Undang-undang. Hal pemeriksaan itu diberitahukan kepada Dewan

Perwakilan Rakyat.

Kekuasaan Kehakiman

Pasal 24

+


19/35

(1) Kekuasaan Kehakiman dilakukan oleh sebuahMahkamah Agung dan

lain-lain Badan Kehakiman menurut Undang-undang.

(2) Susunan dan kekuasaan Badan-badan Kehakiman itu diatur dengan

Undang-undang.

Pasal 25

Syarat-syarat untuk menjadi dan untuk diperhentikan sebagai Hakim

ditetapkan dengan Undang-undang.

Warganegara dan Penduduk

Pasal 26

(1) Yang menjadi Warganegara ialah orang-orang Bangsa Indonesia asli

dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan Undang-undang sebagai

Warganegara.

(2) Penduduk adalah warga negara Indonesia dan orang yang bertempat tinggal

di Indonesia.

(3) Syarat-syarat mengenai wargga negara dan penduduk diatur dengan undang-

undang.

Pasal 27

(1) Segala Warganegara bersamaan kedudukannya di dalam Hukum dan

Pemerintahan dan wajib menjunjung Hukum dan Pemerintahan itu dengan

tidak ada kecualinya.

(2) Tiap-tiap warganegara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang

layak bagi kemanusiaan.

Pasal 28

,


20/35

Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan

lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan Undang-undang.

Agama

Pasal 29

(1) Negara berdasar Ketuhanan Yang Maha Esa

(2) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk

agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan

kepercayaannya itu.

Pertahanan Negara

Pasal 30

(1) Tiap-tiap warganegara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha

pembelaan Negara

(2) Syarat-syarat tentang pembelaan diatur dengan Undang-undang.

Pendidikan dan Kebudayaan

Pasal 31

(1) Tiap-tiap Warganegara berhak mendapat pengajaran

(2) Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan suatu sistem

pengajaran nasional, yang diatur dengan Undang-undang.

Pasal 32

Pemerintah memajukan kebudayaan nasional Indonesia.

Perekonomian dan Kesejahteraan Sosial

%


21/35

Pasal 33

(1) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas azas

kekeluargaan.

(2) Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan yang menguasai

hajat hidup orang banyak dikuasai hajat hudup orang banyak dikuasai

oleh Negara

(3) Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalammya

dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya

kemakmuran rakyat.

Pasal 34

Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh Negara.

Bendera dan Bahasa

Pasal 35

Bendera Negara Indonesia ialah Sang Merah Putih.

Pasal 36

Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia.

Perubahan Undang-Undang Dasar

Pasal 37

(1) Untuk mengubah Undang-undang Dasar sekurang-kurangnya 2/3 daripada

jumlah anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat harus hadir.

(2) Putusan diambil dengan persetujuan sekurang-kurangnya 2/3

daripada jumlah anggota yang hadir.

%


22/35

Aturan Peralihan

Pasal I

Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia mengatur dan menyelenggarakan

kepidahan Pemerintahan kepada Pemerintah Indonesia.

Pasal II

Segala Badan Negara dan Peraturan yang ada masih langsung berlaku,

selama belum diadakan yang baru menurut Undang-undang Dasar ini.

Pasal III

Untuk pertama kali Presiden dan Wakil Presiden dipilih oleh Panitia

Persiapan Kemerdekaan Kemerdekaan Indonesia.

Pasal IV

Sebelum Majelis Permusyawaratan Rakyat dan Dewan Pertimbangan Agung

dibentuk menurut Undang-undang Dasar ini, segala kekuasaannya

dijalankan oleh Presiden dengan bantuan Komite Nasional.

Aturan Tambahan

(1) Dalam enam bulan sesudah akhirnya peperangan Asia Timur Raya,

Presiden Indonesia mengatur dan menyelenggarakan segala hal yang

ditetapkan dalam Undang-undang Dasar ini.

(2) Dalam enam bulan sesudah Majelis Permusyawaratan Rakyat dibentuk,

Majelis itu bersidang untuk menetapkan Undang-undang Dasar.

%%


23/35

BAB V

PENGERTIAN SISTEM PEMERINTA(AN NEGARA

REPUBLIK IND,NESIA

1. Pen*erian Si/e! Pe!erina#an In&%ne/ia

Deinisi +istem Pemerintahan adalah suatu metode atau suatu sistem yang

membuat sesuatu yang kompleks agar menjadi teratur dari komponen

pemerintahan seperti pandangan, asas, undang undang, teori dan hal yang lain

tentang suatu pemerintahan negara.

Untuk menelaah lebih dalam kami men$oba menggabungkan banyak

deinisi tentang sistem dan pemerintahan. Deinisi +istemadalah suatu hal yang

tidak sesederhana atau kompleks tapi terorganisasi. +istem menghimpun dan

memadu suatu bagian dan membentuk suatu ren$ana keseluruhan yang kompleks.

Di dalam sistem ada pola yang membagi dan menghubungkan suatu item atau

komponen yang mempunyai suatu ungsi atau suatu parameter yang sama agar

saling terhubung satu sama lain. +uatu pandangan agar sesuatu yang kompleks

agar bisa dimengerti disebut juga sistem. +istem adalah batasan metode dimana

metode tersebut akan memkoridorkan batasan masalah yang akan di hubungkan

atau komponen komponen yang memiliki suatu parameter kesamaan saling

terhubung dalam suatu batasan.

Deinisi Pemerintahan adalah Proses ketatanegaraan dalam Negara.

Pemerintah merupakan kelengkapan atau alat pelaksana untuk menjalankan

pemerintahan di suatu negara. Cungsi pemerintah adalah menjalankan tugas-tugas

yang esensial dan akulti yang dibutuh kan Negara agar tetap berdaulat dan

sejahtera. ugas esensial atau tugas asli Negara dari pemerintah adalah

mempertahankan negara agar tetap diakui dan berdaulat . +edangkan tugas

%&
http://sistempemerintahanindonesia-kaskus.blogspot.com/2013/06/definisi-dan-pengertian-sistem.htmlhttp://sistempemerintahanindonesia-kaskus.blogspot.com/2013/06/definisi-dan-pengertian-sistem.htmlhttp://sistempemerintahanindonesia-kaskus.blogspot.com/2013/06/definisi-dan-pengertian-sistem.htmlhttp://sistempemerintahanindonesia-kaskus.blogspot.com/2013/06/definisi-dan-pengertian-sistem.htmlhttp://sistempemerintahanindonesia-kaskus.blogspot.com/2013/06/definisi-dan-pengertian-sistem.htmlhttp://sistempemerintahanindonesia-kaskus.blogspot.com/2013/06/definisi-dan-pengertian-sistem.html


24/35

akultati negara adalah agar rakyat tetap dalam koridor sejahtera baik se$ara

umum, pendidikan, logika, etika, estetika , sosial, hukum dan ekonomi.

Dapat disimpulkan se$ara umum tentang deinisi sistem pemerintahan

adalah suatu sistem untuk menjaga kestabilan masyarakat dalam banyak segi

sosial, norma, dan ekonomi, menjaga kestabilan sistem dalam menjaga

kedaulatan negara, menjaga kekuatan dari segi pertahanan, ekonomi, politik dan

keamanan dimata dunia sehingga menjadi suatu sistem pemerintahan yang

berkelanjutan untuk memenuhi tugas esensial dan akulti dari suatu Negara.

(erikut adalah :enis +istem Pemerintahanyang Umum Dikenal0

A. Si/e! Pe!erina#an Pre/i&en/ial

+istem Pemerintahan Presidensial adalah +istem Pemerintahan suatu

negara republik di mana kekuasan eksekuti akan dipilih melalui suatu metode

pemilihan umum dan prosesnya terpisah dengan kekuasan legislati. +istem

Pemerintahanini biasa disebut juga dengan sistem pemerintahankongresional.

%'
http://sistempemerintahanindonesia-kaskus.blogspot.com/2013/06/definisi-dan-pengertian-sistem.htmlhttp://sistempemerintahanindonesia-kaskus.blogspot.com/2013/06/definisi-dan-pengertian-sistem.htmlhttp://sistempemerintahanindonesia-kaskus.blogspot.com/2013/06/definisi-dan-pengertian-sistem.htmlhttp://sistempemerintahanindonesia-kaskus.blogspot.com/2013/06/definisi-dan-pengertian-sistem.htmlhttp://sistempemerintahanindonesia-kaskus.blogspot.com/2013/06/definisi-dan-pengertian-sistem.htmlhttp://sistempemerintahanindonesia-kaskus.blogspot.com/2013/06/definisi-dan-pengertian-sistem.htmlhttp://sistempemerintahanindonesia-kaskus.blogspot.com/2013/06/sistem-pemerintahan-presidensial.htmlhttp://sistempemerintahanindonesia-kaskus.blogspot.com/2013/06/definisi-dan-pengertian-sistem.htmlhttp://sistempemerintahanindonesia-kaskus.blogspot.com/2013/06/definisi-dan-pengertian-sistem.htmlhttp://sistempemerintahanindonesia-kaskus.blogspot.com/2013/06/definisi-dan-pengertian-sistem.htmlhttp://sistempemerintahanindonesia-kaskus.blogspot.com/2013/06/definisi-dan-pengertian-sistem.htmlhttp://sistempemerintahanindonesia-kaskus.blogspot.com/2013/06/definisi-dan-pengertian-sistem.htmlhttp://sistempemerintahanindonesia-kaskus.blogspot.com/2013/06/definisi-dan-pengertian-sistem.htmlhttp://sistempemerintahanindonesia-kaskus.blogspot.com/2013/06/sistem-pemerintahan-presidensial.html


25/35

&da > komponen dalam +istem Pemerintahan Presidensial, yaitu 0

1. Presiden terpilih setelah memangi pemilihan umum oleh rakyat akan

memimpin pemerintahan dan mempunyai hak preograti dalam

mengangkat pejabat-pejabat pemerintahan yang kompatibel di bidangnya.

=. 7ksekuti dengan legislati sama sama memiliki masa jabatan yang tetap,mereka tidak bisa saling menjatuhkan sebelum masa jabatannya habis.

>. oridor atau batasan pekerjaan antara eksekuti dan legislati#e jelas. idak

ada komponen yang tumpang tindih atau redundant antara eksekuti dan

legislati.

Dalam +istem Pemerintahan Presidensial, Presiden memiliki posisi yang

relati kuat dan tidak dapat dijatuhkan begitu saja seperti misalkan rendahnya

dukungan politik tidak akan membuat presiden dapat dilengserkan karena alasan

tersebut. Namun bukan tidak ada $ara untuk menurunkan presiden jikalau

presiden tersebut lalim atau seluruh rakyat sudah melakukan mosi tidak per$aya

terhadap presiden tersebut. !asih ada $ara untuk mengontrol presiden agar

presiden yang sudah lalai dalam menjabat bisa diturunkan dari singgasananya.

!odel sistem pemerintahan presidensial ini dianut oleh "ndonesia, &merika

+erikat, Cilipina dan banyak Negara &merika @atin menganut sistempemerintahan presidensialini.

B. Si/e! +e!erina#an +arle!ener

+istem pemerintahan parlementer adalah sistem pemerintahan di mana

badan parlemen memiliki peranan yang sangat penting dalam suatu pemerintahan

dalam negara. Dalam hal ini parlemen memiliki )e)enang penuh dalam

%(
http://sistempemerintahanindonesia-kaskus.blogspot.com/2013/06/sistem-pemerintahan-presidensial.htmlhttp://sistempemerintahanindonesia-kaskus.blogspot.com/2013/06/sistem-pemerintahan-presidensial.htmlhttp://sistempemerintahanindonesia-kaskus.blogspot.com/2013/06/sistem-pemerintahan-presidensial.htmlhttp://sistempemerintahanindonesia-kaskus.blogspot.com/2013/06/sistem-pemerintahan-presidensial.htmlhttp://sistempemerintahanindonesia-kaskus.blogspot.com/2013/06/sistem-pemerintahan-presidensial.htmlhttp://sistempemerintahanindonesia-kaskus.blogspot.com/2013/06/definisi-dan-pengertian-sistem.htmlhttp://sistempemerintahanindonesia-kaskus.blogspot.com/2013/06/sistem-pemerintahan-presidensial.htmlhttp://sistempemerintahanindonesia-kaskus.blogspot.com/2013/06/sistem-pemerintahan-presidensial.htmlhttp://sistempemerintahanindonesia-kaskus.blogspot.com/2013/06/sistem-pemerintahan-presidensial.htmlhttp://sistempemerintahanindonesia-kaskus.blogspot.com/2013/06/sistem-pemerintahan-presidensial.htmlhttp://sistempemerintahanindonesia-kaskus.blogspot.com/2013/06/sistem-pemerintahan-presidensial.htmlhttp://sistempemerintahanindonesia-kaskus.blogspot.com/2013/06/definisi-dan-pengertian-sistem.html


26/35

mengangkat kepala pemerintahan di Negara tersebut atau biasa kita ketahui adalah

perdana menteri.

Dan parlemen pun mempunyai kekuasaan untuk menjatuhkan

pemerintahan, yaitu dengan $ara mengeluarkan mosi tidak per$aya pada

pemerintahaan yang sedang berkuasa. +istem pemerintahan ini berbeda dengan

sistem pemerintahan yang ada di "ndonesia, yaitu sistem pemerintahan

presidensial, di manasistem pemerintahan parlementerini dapat memiliki seorang

presiden dan seorang perdana menteri, yang mempunyai ke)enangan terhadap

keberlangsungan suatu pemerintahan. Dalam sistem pemerintahan "ndonesia,

presiden ber)enang terhadap jalannya pemerintahan, namun dalam sistem

pemerintahan parlementerini, presiden hanya menjadi simbol kepala negara saja.

+istem pemerintahan parlementer dapat dibedakan mejadi badan eksekuti

pemerintah yang sangat tergantung dari suara dukungan se$ara langsung ataupun

tidak langsung badan legislatinya, dalam hal ini parlemen, yang khalayak ramai

ketahui dikemukanan melalui sebuah metode #eto keyakinan. /leh sebab itu,

%)
http://sistempemerintahanindonesia-kaskus.blogspot.com/2013/06/definisi-dan-pengertian-sistem.htmlhttp://sistempemerintahanindonesia-kaskus.blogspot.com/2013/06/definisi-dan-pengertian-sistem.htmlhttp://sistempemerintahanindonesia-kaskus.blogspot.com/2013/06/sistem-pemerintahan-presidensial.htmlhttp://sistempemerintahanindonesia-kaskus.blogspot.com/2013/06/sistem-pemerintahan-presidensial.htmlhttp://sistempemerintahanindonesia-kaskus.blogspot.com/2013/06/sistem-pemerintahan-parlementer.htmlhttp://sistempemerintahanindonesia-kaskus.blogspot.com/2013/06/sistem-pemerintahan-parlementer.htmlhttp://sistempemerintahanindonesia-kaskus.blogspot.com/2013/06/sistem-pemerintahan-parlementer.htmlhttp://sistempemerintahanindonesia-kaskus.blogspot.com/2013/06/definisi-dan-pengertian-sistem.htmlhttp://sistempemerintahanindonesia-kaskus.blogspot.com/2013/06/definisi-dan-pengertian-sistem.htmlhttp://sistempemerintahanindonesia-kaskus.blogspot.com/2013/06/sistem-pemerintahan-parlementer.htmlhttp://sistempemerintahanindonesia-kaskus.blogspot.com/2013/06/sistem-pemerintahan-parlementer.htmlhttp://sistempemerintahanindonesia-kaskus.blogspot.com/2013/06/definisi-dan-pengertian-sistem.htmlhttp://sistempemerintahanindonesia-kaskus.blogspot.com/2013/06/definisi-dan-pengertian-sistem.htmlhttp://sistempemerintahanindonesia-kaskus.blogspot.com/2013/06/sistem-pemerintahan-presidensial.htmlhttp://sistempemerintahanindonesia-kaskus.blogspot.com/2013/06/sistem-pemerintahan-presidensial.htmlhttp://sistempemerintahanindonesia-kaskus.blogspot.com/2013/06/sistem-pemerintahan-parlementer.htmlhttp://sistempemerintahanindonesia-kaskus.blogspot.com/2013/06/definisi-dan-pengertian-sistem.htmlhttp://sistempemerintahanindonesia-kaskus.blogspot.com/2013/06/sistem-pemerintahan-parlementer.htmlhttp://sistempemerintahanindonesia-kaskus.blogspot.com/2013/06/sistem-pemerintahan-parlementer.html


27/35

tidak ada pemisahan kekuasaan yang sangat jelas antara badan eksekuti dan bada

legislati. &da kritikan dari beberapa yang merasa kurang adanya pemeriksaan dan

suatu keseimbangan yang ditemukan dalam sebuah republik kepresidenan.

+istem pemerintahan parlementer banyak dipuji dibandingkan dengan

sistem pemerintahan presidensial, karena sistem pemerintahan parlementersangat

leksibel kepada publik. ekurangannya adalah sistem pemerintahan ini sering

mengarah kepada pemerintahan yang kurang stabil, karena sistem pemerintahan

parlementermemiliki perbedaan yang jelas antara kepala pemerintahan dan kepala

negara. Dalam hal ini kepala pemerintahan adalah perdana menteri, dan kepala

negara ditunjuk sebagai dengan kekuasaan sedikit atau seremonial. Namun

beberapa sistem pemerintahan parlementer juga memiliki seorang presiden

terpilih dengan kekuasaan sebagai kepala Negara yang dapat memberikan

keseimbangan dalam sistem pemerintahan parlementerini.

(erikut adalah Negara-Negara yang menganut sistem pemerintahan

parlementer adalah "nggris, (elanda, !alaysia dan lain sebagainya. +istem

Pemerintahan Parlementer memang sering dianggap lebih baik dari pada sistem

pemerintahanyang dianut oleh "ndonesia. api balik lagi kedalam dasar suatu

negaranya, kelebihan dan kekurangan dalam suatu pemerintahan memang tidak

lepas kaitannya dalam budaya yang membentuk sistem pemerintahanitu sendiri.

0. Si/e! Pe!erina#an In&%ne/ia

Pembukaan UUD 1945 &linea "3 menyatakan bah)a kemerdekaan

kebangsaan "ndonesia itu disusun dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara

"ndonesia yang terbentuk dalam suatu susunan negara %epublik "ndonesia yang

berkedaulatan rakyat. (erdasarkan Pasal 1 &yat 1 UUD 1945, Negara "ndonesia

adalah negara kesatuan yang berbentuk republik. (erdasarkan hal itu dapat

disimpulkan bah)a bentuk negara "ndonesia adalah kesatuan, sedangkan bentuk

pemerintahannya adalah republik.

+elain bentuk negara kesatuan dan bentuk pemerintahan republik, Presiden

%epublik "ndonesia memegang kekuasaan sebagai kepala negara dan sekaligus

kepala pemerintahan. al itu didasarkan pada Pasal 4 &yat 1 yang berbunyi,

%*
http://sistempemerintahanindonesia-kaskus.blogspot.com/2013/06/sistem-pemerintahan-presidensial.htmlhttp://sistempemerintahanindonesia-kaskus.blogspot.com/2013/06/sistem-pemerintahan-parlementer.htmlhttp://sistempemerintahanindonesia-kaskus.blogspot.com/2013/06/sistem-pemerintahan-parlementer.htmlhttp://sistempemerintahanindonesia-kaskus.blogspot.com/2013/06/sistem-pemerintahan-parlementer.htmlhttp://sistempemerintahanindonesia-kaskus.blogspot.com/2013/06/sistem-pemerintahan-parlementer.htmlhttp://sistempemerintahanindonesia-kaskus.blogspot.com/2013/06/sistem-pemerintahan-parlementer.htmlhttp://sistempemerintahanindonesia-kaskus.blogspot.com/2013/06/sistem-pemerintahan-parlementer.htmlhttp://sistempemerintahanindonesia-kaskus.blogspot.com/2013/06/sistem-pemerintahan-parlementer.htmlhttp://sistempemerintahanindonesia-kaskus.blogspot.com/2013/06/definisi-dan-pengertian-sistem.htmlhttp://sistempemerintahanindonesia-kaskus.blogspot.com/2013/06/definisi-dan-pengertian-sistem.htmlhttp://sistempemerintahanindonesia-kaskus.blogspot.com/2013/06/definisi-dan-pengertian-sistem.htmlhttp://sistempemerintahanindonesia-kaskus.blogspot.com/2013/06/sistem-pemerintahan-presidensial.htmlhttp://sistempemerintahanindonesia-kaskus.blogspot.com/2013/06/sistem-pemerintahan-parlementer.htmlhttp://sistempemerintahanindonesia-kaskus.blogspot.com/2013/06/sistem-pemerintahan-parlementer.htmlhttp://sistempemerintahanindonesia-kaskus.blogspot.com/2013/06/sistem-pemerintahan-parlementer.htmlhttp://sistempemerintahanindonesia-kaskus.blogspot.com/2013/06/sistem-pemerintahan-parlementer.htmlhttp://sistempemerintahanindonesia-kaskus.blogspot.com/2013/06/sistem-pemerintahan-parlementer.htmlhttp://sistempemerintahanindonesia-kaskus.blogspot.com/2013/06/sistem-pemerintahan-parlementer.htmlhttp://sistempemerintahanindonesia-kaskus.blogspot.com/2013/06/sistem-pemerintahan-parlementer.htmlhttp://sistempemerintahanindonesia-kaskus.blogspot.com/2013/06/definisi-dan-pengertian-sistem.htmlhttp://sistempemerintahanindonesia-kaskus.blogspot.com/2013/06/definisi-dan-pengertian-sistem.htmlhttp://sistempemerintahanindonesia-kaskus.blogspot.com/2013/06/definisi-dan-pengertian-sistem.html


28/35

Presiden %epublik "ndonesia memegang kekuasaan pemerintahan menurut

Undang-Undang Dasar.6 Dengan demikian, sistem pemerintahan di "ndonesia

menganut sistem pemerintahan presidensial. &pa yang dimaksud dengan sistem

pemerintahan presidensial' Untuk mengetahuinya, terlebih dahulu dibahas

mengenai sistem pemerintahan.

+e$ara teori, berdasarkan UUD 1945, "ndonesia menganut sistem

pemerintahan presidensiil. Namun dalam prakteknya banyak bagian-bagian dari

sistem pemerintahan parlementer yang masuk ke dalam sistem pemerintahan di

"ndonesia. +ehingga se$ara singkat bisa dikatakan bah)a sistem pemerintahan

yang berjalan i "ndonesia adalah sistem pemerintahan yang merupakan gabungan

atau perpaduan antara sistem pemerintahan presidensiil dengan sistem

pemerintahan parlementer. &palagi bila dirunut dari sejarahnya, "ndonesia

mengalami beberapa kali perubahan sistem pemerintahan. "ndonesia pernah

menganut sistem kabinet parlementer pada tahun 1945 - 1949. kemudian pada

rentang )aktu tahun 1949 - 195B, "ndonesia menganut sistem pemerintahan

parlementer yang semu. Pada tahun 195B - 1959, "ndonesia masih menganut

sistem pemerintahan parlementer dengan demokrasi liberal yang masih bersiat

semu. +edangkan pada tahun 1959 - 19


29/35

e DP& berungsi sebagai pemberi saranpertimbangan kepada presiden

pemerintahan

!& berperan sebagai lembaga pengadilan dan penguki aturan yang

diterbitkan pemerintah.

+etelah terjadi amandemen 0

g ekuasaan legislati lebih dominan

h Presiden tidak dapat membubarkan DP%

i %akyat memilih se$ara langsung presiden dan )akil presiden

j !P% tidak berperan sebagai lembaga tertinggi lagi

k &nggota !P% terdiri dari seluruh anggota DP% ditambah anggota DPD

yang dipilih se$ara langsung oleh rakyat

Dalam sistem pemerintahaan presidensiil yang dianut di "ndonesia,

pengaruh rakyat terhadap kebijaksanaan politik kurang menjadi perhatian. +elain

itu, penga)asan rakyat terhadap pemerintahan juga kura begitu berpengaruh

karena pada dasarnya terjadi ke$enderungan terlalu kuatnya otoritas dan

konsentrasi kekuasaan yang ada di tangan presiden. +elain itu, terlalu sering

terjadi pergantian pejabat di kabinet karena presiden mempunyai hak prerogati

untuk melakukan itu.

2. Dina!i$a Pela$/anaan UUD 1945 &i In&%ne/ia

+eiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, dunia mengalami

perkembangan yang pesat, hal ini se$ara tidak langsung juga mempengaruhi

hukum-hukum di beberapa Negara termasuk "ndonesia. "ndonesia mengalami

perubahan hukum yang mendasar, ditandai dengan adanya amandemen pada UUD

1945.

Pada a)al terbentuknya, UUD 1945 memiliki >* pasal, hingga sekarang

setalah mengalami beberapa amandemen UUD 1945 telah memiliki pasal seumlah

>9 pasal. &mandemen tersebut telah dilakukan sebanyak empat kali. &mandemen

pertama dimulai pada tanggal 19 oktober 1999 sebanyak dua pasal, amandemen

kedua pada tanggal 1A agustus =BBB sebanyak 1B pasal, amandemen ke tiga pada

%,


30/35

tanggal 1B no#ember =BB1 sejumlah pasal, dan amandemen keempat pada tanggal

1B agustus =BB= sejumlah 1B pasal ditambah > pasal aturan peralihan dan aturan

tambahan = pasal. pasal-pasal yang di amandemen diharapkan dapat memberikan

perubahan bangsa kea rah yang lebih baik.

A. Pela$/anan UUD 1945 +a&a !a/a a8al $e!er&e$aan 1;

A*)/)/ 1945 < 29 De/e!er 1949

Pada a)al kemerdekaan "ndonesia, N"P mengusung gagasan

pemerintahan parlementer karena kha)atir dengan pemberian kekuasaan yang

begitu besar pada presiden oleh UUD. arena itu pada tanggal * oktober 1945,

N"P mengeluarkan momerandum yang meminta presiden untuk segera

membentuk !P%, menanggapi hal itu, presiden mengeluarkan maklumat )akil

presiden pada tanggal 1< oktober 1945 yang berisi bah)a komite nasional pusat,

sebelum terbentuk !P% dan DP% diserahi kekuasaan legislati#e dan ikut

menetapkan F(N, serta membentuk badan pekerjaan6, dan pada tanggal >

no#ember 1945, )akil presiden mengeluarkan maklumat lagi tentang kebebasan

membentuk banyak partai. erbentuknya $abinet pertama berdasarkan system

parlementer dengan perdana menteri syahrir pada tanggal 14 no#ember 1945. al

itu berakibat pada kestabilan "ndonesia di bidang ekonomi, politik maupun

pemerintahan.

Pada tanggal =* desember 1949, dibentuklah negara ederal yaitu Negara

kesatuan republi$ "ndonesia +erikat yang berdasar pada %"+. Dalam Negara %"+

tersebut masih terdapat Negara bagian republi$ "ndonesia yang ber ibukota di

2ogyakarta. Pada tanggal 1* agustus 195B, terjadi kesepakatan antara Negara %"

yogyakarata dengan Negara %"+ untuk kembali membentuk Negara kesatuan

berdasarkan pada undang-undang dasar.

B. Pela$/anaan UUD +a&a !a/a %r&e la!a &e!%$ra/i

er+i!+in 5 )li 1959 < 11 !are 19==.

&


31/35

Pada tanggal 5 juli 1959 presiden menganggap N%" dalam bahaya,

karena itu presiden mengeluarkan dekrit presiden yang isinya 0

a !enetapkan pembubaran konstituante.

b !enetapkan UUD 1945 berlaku kembali bagi seluruh rakyat "ndonesia,

dan terhitung mulai dari dikeluarkannya dekrit ini, UUD 195B tidak

diberlakukan lagi.

$ Pembentukan !P% sementara yang beranggotakan DP%, per)akilan

daerah- daerah dan de)an agung sementara.

+ejak dikeluarkannya dekrit presiden tersebut, mulai berkuasa kekuasaan

orde lama yang se$ara ideologis banyak dipengaruhi oleh aham komunisme.

Penyimpanagan ideologis tersebut berakibat pada penyimpangan konstitusional

seperti "ndonesia diarahkan menjadi demokrasi terpimpin dan bersiat otoriter

yang jelas menyimpang dari apa yang ter$antum dalam UUD 1945.

Pun$aknya adalah adanya pemberontakan F>B+.P" yang berhasil dihentikan

oleh generasi muda "ndonesia dengan menyampaikan ritula ri tuntutan %akyat

yang isisnya0

a. (ubarkan P".

b. (ersihkan $abinet dari unsure-unsur P".

$. urunkan hargaperbaikan ekonomi.

Felombang gerakan rakyat semakin besar, sehingga mengakibatkan

dikeluarkannya surat perintah 11 maret 19


32/35

0. Pela$/anaan UUD 1945 !a/a %r&e ar) 11 !are 19== < 22

!ei 199>

!asa orde baru berada diba)ah kepemimpinan +oeharto dalam misi

mengembalikan keadaan setelah pemberontakan P", masa orde baru juga

mempelopori pembangunan nasional sehingga sering dikenal sebagai orde

pembangunan. !P%+ mengeluarkan berbagai ma$am keputusan penting, antara

lain 0

1. ap !P%+ No. G3"""!P%+19


33/35

mengadakan sidang istime)a pada bulan maret 19


34/35

orde baru masih memiliki banyak kekurangan, sehingga perlu diadakan

amandemen lagi.

(erbagai ma$am produk peraturan perundang-undangan yang dihasilkan

dalam reormasi hukum antara lain UU. Politik ahun 1999, yaitu UU. No.=tahun

1999, tentang partai politik, UU. No.> tahun 1999, tentang pemilihan umumdan

UU. No. 4 tahun 1999 tentang susunan dan kedudukan !P%, DP%, dan DP%DI

UU otonomi daerah, yaitu meliputi UU. No.=5 tahun 1999. entang

pemerintahandaerah, UU. No.=5 tahun 1999, tentang perimbangan keuangan antar

pemerintahanpusat dan daerah dan UU. No.=A tahun 1999 tentang

penyelenggaraan negara yangbersih dan bebas dari N. (erdasarkan reormasi

tersebut bangsa "ndonesia sudah mampu melaksanakan pemilu pada tahun 1999

dan menghasilkan !P%, DP% dan DP%D hasil aspirasi rakyat se$ara demokratis.

Ke/i!+)lan

Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bah)a makna dari pembukaan

UUD 1945 berbeda pada setiap alineanya. etapi intinya setiap )arga negara

berhak mendapatkan hak-hak aasinya yang meliputi hak aasi pribadi, hak aasi

ekonomi, hak aasi politik, hak aasi sosial dan kebudayaan, hak aasi

mendapatkan pengayoman dan perlakuan yang sama dalam hukum dan

pemerintahan serta hak aasi terhadap perlakuan tata $ara peradilan dan

perlindungan hukum baik didalam maupun di luar negeri. eseluruhan hak aasi

manusia di negara kita ter$antum di dalam UUD 1945. +erta setiap )arga negara

indonesia berhak dan )ajib menjunjung tinggi serta membela negara indonesia.

&'


35/35

Tugas Kelompok 3 makalah pancasila Edit Final 151110.doc

Documents

Transcript of Tugas Kelompok 3 makalah pancasila Edit Final 151110.doc