8 BAB IV Bgm Edit Final
description
Transcript of 8 BAB IV Bgm Edit Final
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan survei analitik yang menggunakan desain
non eksperimental atau penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan
mengapa fenomena kesehatan itu terjadi. Kemudian melakukan analisis
dinamika korelasi antara fenomena atau antara faktor risiko dengan faktor
efek.penelitian ini menggunakan pendekatan secara case control, yaitu suatu
penelitian analitik yang menyangkut bagaimana faktor risiko dipelajari
dengan menggunakan pendekatan retrospective (Notoatmodjo, 2012).
B. Kasus dan Kontrol
Pada penelitian ini tidak ditarik sampel, sampel penelitian meliputi
seluruh populasi yaitu sebesar 14 balita Bawah Garis Merah (BGM) sebagai
kasus, dan ditambah 16 balita kontrol (bukan BGM). Sejumlah 30 sesuai
dengan ketentuan jumlah responden dalam penelitian kedokteran (Dawson
dan Trapp, 1994). Kasus dalam penelitian ini adalah balita Bawah Garis
Merah (BGM) di Desa Kepuh Kiriman yang tercatat sebagai kasus Bawah
Garis Merah (BGM) di Puskesmas Waru sesuai dengan Kartu Menuju Sehat
dengan jumlah 14 balita. Responden pada kasus adalah ibu yang memunyai
balita Bawah Garis Merah (BGM) di Desa Kepuh Kiriman yang tercatat
sebagai kasus Bawah Garis Merah (BGM) di Puskesmas Waru sesuai dengan
Kartu Menuju Sehat. Kontrol dalam penelitian ini adalah balita di Desa
Kepuh Kiriman yang bukan kasus, tetapi mempunyai geografis klinis yang
sama dengan tercatat sebagai kasus dengan jumlah 16 balita. Responden pada
kontrol adalah ibu yang memunyai balita di Desa Kepuh Kiriman yang bukan
kasus, tetapi mempunyai geografis klinis yang sama dengan tercatat sebagai
kasus.
1. Kasus, yaitu balita Bawah Garis Merah (BGM) di Desa Kepuh Kiriman
yang tercatat sebagai kasus Bawah Garis Merah (BGM) di Puskesmas
Waru sesuai dengan Kartu Menuju Sehat dengan jumlah 14 balita.
a) Kriteria inklusi, yakni ibu yang memunyai balita yang hasil penilaian
pertumbuhan balita di Bawah Garis Merah sesuai dengan Kartu
Menuju Sehat yang bersedia mengisi Inform Consent dan bersedia
ikut serta dalam penelitian.
b) Kriteria eksklusi, yakni ibu yang memunyai balita yang hasil penilaian
pertumbuhan balita di Bawah Garis Merah sesuai dengan Kartu
Menuju Sehat yang tidak bersedia mengisi Inform Consent dan tidak
bersedia ikut serta dalam penelitian.
2. Kontrol, yaitu ibu yang memunyai balita di Desa Kepuh Kiriman yang
bukan kasus, tetapi mempunyai geografis klinis yang sama dengan tercatat
sebagai kasus dengan jumlah 16 balita.
a) Kriteria inklusi, yakni ibu yang memunyai balita di Desa Kepuh
Kiriman yang hasil penilaian pertumbuhan balita tidak di Bawah Garis
Merah sesuai dengan Kartu Menuju Sehat dan mempunyai geografis
klinis yang sama dengan balita Bawah Garis Merah (BGM) yang
bersedia mengisi Inform Consent dan bersedia ikut serta dalam
penelitian.
b) Kriteria eksklusi, yakni ibu yang memunyai balita di Desa Kepuh
Kiriman yang hasil penilaian pertumbuhan balita tidak di Bawah Garis
Merah sesuai dengan Kartu Menuju Sehat dan mempunyai geografis
klinis yang sama dengan balita Bawah Garis Merah (BGM) yang tidak
bersedia mengisi Inform Consent dan tidak bersedia ikut serta dalam
penelitian.
C. Variabel Penelitian
Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran
yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang sesuatu konsep
pengertian tertentu, misalnya umur, jenis kelamin, pendidikan, status per-
kawinan, pekerjaan, pengetahuan, pendapatan, penyakit, dan sebagainya
(Notoatmodjo, 2012).
1. Variabel bebas
Variabel bebas adalah suatu variabel yang ada atau terjadi yang
mendahului variabel terikatnya (Prasetyo dan Jannah, 2012). Variabel
bebas pada penelitian ini ialah beberapa faktor risiko yang terdiri dari
penyakit infeksi, riwayat ASI eksklusif, riwayat makanan pendamping
ASI, umur balita, jenis kelamin balita, tingkat pendidikan orang tua,
tingkat pengetahuan gizi pada ibu, jumlah anggota keluarga, tingkat
pendapatan keluarga, ketersediaan pangan, pola makan.
2. Variabel terikat
Variabel terikat adalah variabel yang diakibatkan oleh variabel
bebas (Prasetyo dan Jannah, 2012). Variabel terikat pada penelitian ini
adalah kejadian Bawah Garis Merah (BGM) pada balita.
D. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Kepuh Kiriman Kabupaten
Sidoarjo pada tanggal 3 Oktober sampai 10 Oktober 2015.
Tabel 4. 1 Susunan jadwal pelaksanaan proses penelitian tahap demi tahap
Tanggal Kegiatan
September 2015 Persiapan sampai dengan penulisan Proposal
27 - 29 September 2015 Pengajuan ijin lokasi
29 -1 Oktober 2015 Persiapan kuesioner dan pelatihan petugas
30 - 2 Oktober 2015 Persiapan lapangan
3 - 10 Oktober 2015 Pelaksanaan dilapangan
10 – 14 Oktober 2015 Penulisan Lapoiran
E. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional
berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinkan peneliti untuk mela-
kukan observasional atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau
fenomena (Hidayat, 2007).
No Variabel Definisi Alat Ukur Hasil Ukur TandaOperasionalBebas
1. Penyakit Suatu kondisi di- Wawancara Sakit (1) Nominal infeksi mana anak dalam menggunakan Tidak sakit (2)
sebulan terakhir kuesioneratau pada saat di-lakukan penelitianmenderita sakitinfeksi, sepertiISPA, diare, atauradang tenggorok.
2. Riwayat ASI Ibu memberikan Kuesioner ASI eksklusif, jika Nominaleksklusif ASI pada anak ≥ 6 bulan dan
Minimal selama 6 tanpa makananbulan tanpa ma- atau cairan lainkanan tambahan (1)atau cairan lain.
ASI tidak secara cara eksklusif,jika < 6 bulandan diberikan makanan atau cairan selain ASI(2)
3. Riwayat Makanan yang di- Kuesioner Baik, jika > 6 Nominalmakanan berikan selain ASI Bulan (1)pendampingASI Tidak baik, jika
≤ 6 bulan (2)
No Variabel Definisi Alat Ukur Hasil Ukur TandaOperasionalBebas
4. Umur balita Umur bawah lima KMS Umur dalam ta- Nominaltahun hun
5. Jenis Pengelompokkan KMS Balita perem- Nominalkelamin berdasarkan ciri puan, KMS balita genital merah muda
(1)
Balita laki-lakiKMS biru (2)
6. Tingkat Pendidikan formal Wawancara Pendidikan ren- Nominal pendidikan terakhir yang di- mengguna- dah, jika pendi-orang tua tempuh orangtua kan kuesio- dikan terakhir
ner adalah tidak se-kolah, tidak ta-mat SD/MI/SMP/MTs, tamat SD/ MI/ SMP/ MTs(1)
Pendidikan me-nengah, jika pen-didikan terakhirSMA/MA/SMK/MAK (2)
Pendidikan tinggi,jika pendidikanterakhir adalahdiploma/sarjanamagister/spesialis/doktor (3)
No Variabel Definisi Alat Ukur Hasil Ukur TandaOperasionalBebas
7. Tingkat Tingkat pemaha- Kuesioner Baik, jika nilai Nominal pengetahuan man ibu tentang Dengan jum- jumlah jawabangizi pada ibu gizi lah 20 soal > 76% (1)
Cukup, jika nilai jumlah jawaban56-75% (2)
Kurang, jika nilaijumlah jawaban< 55% (3)
8. Jumlah Jumlah anggota Wawancara Keluarga kecil Nominalanggota keluarga dalam menggunakan dengan 1 kepalakeluarga satu kepala ke- kuesioner keluarga ≤ 4
luarga pada satu orang (1)rumah
Keluarga besardengan ≥ 2 ke- pala keluarga > 4 orang (2)
9. Tingkat Pemasukan yang Wawancara Tinggi, jika ≥ Nominalpendapatan yang diperoleh menggunakan Rp.2.705.000 (1)keluarga keluarga oleh ke- kuesioner
pala keluarga Rendah, jika <Rp.2.705.000 (2)
10. Ketersediaan Persen angka ke- Formulir Food Asupan tinggi, Nominal pangan Cukupan gizi ke- Account jika 110% RDA (1)keluarga luarga yang me-
rupakan hasil Asupan normal,penghitungan jika 70-110% RDA seluruh keterse- (2)diaan bahan ma-kanan yang ada Asupan defisit,di rumah tangga jika < 70% RDAyang kemudian (3)dihitung kan-dungan gizi menggunakan DKBM
No Variabel Definisi Alat Ukur Hasil Ukur TandaOperasionalBebas
11. Pola makan Perilaku yang da- Wawancara Baik, jika Ordinal pat mempenga- mengguna- ≥ 100% AKG (1)ruhi keadaan gizi kan formu-
Lir Food Sedang, jikaRecall 24- 80-99% AKG (2)Hours
Kurang, jika 70-<80% RDA (3)
Defisit, jika< 70% RDA (4)
Terikat1. BGM Berat badan hasil KMS BGM (1) Nominal
hasil penimbanganyang dititikkan da- Bukan BGM (2)lan dalam KMS dan berada di ba-wah garis merah
F. Prosedur Penelitian/Pengumpulan data
1. Pengumpulan data.
a. Data primer
Data primer dikumpulkan dengan kuesioner dan wawancara.
Responden mengerjakan kuesioner pengetahuan gizi, serta mengisi
formulir Food Recall 24-Hours, Food Account. Responden juga
akan di wawancara dengan acuan kuisioner untuk riwayat ASI
Eksklusif, riwayat makanan pendamping ASI, serta penyakit infeksi.
b. Data sekunder
Data sekunder didapatkan dari data yang ada di Puskesmas
Waru dan Bidan Desa Kepuh Kiriman, yaitu seluruh data tentang
balita di Desa Kepuh Kiriman.
2. Instrumen pengumpulan data
Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data yang dilaku-
kan dalam penelitian ini adalah menggunakan kuesioner, wawancara, dan
data sekunder. Kuesioner diartikan sebagai daftar pertanyaan yang sudah
tersusun dengan baik, sudah matang, di mana responden (dalam hal
angket) dan interview (dalam hal wawancara) tinggal memberikan
jawaban atau dengan memberikan tanda-tanda tertentu (Notoatmodjo,
2010). Kuesioner untuk data tentang pengetahuan gizi pada ibu, riwayat
ASI eksklusif, riwayat makanan pendamping ASI.
Wawancara adalah suatu metode yang dipergunakan untuk
mengumpulkan data, di mana peneliti mendapatkan keterangan atau
informasi secara lisan dari seseorang sasaran penelitian (responden), atau
bercakap-cakap berhadapan muka dengan orang tersebut (Notoatmodjo,
2012). Wawancara untuk data tentang penyakit infeksi pada balita, tingkat
pendidikan orang tua, tingkat pendapatan keluarga, jumlah anggota
keluarga, pola makan dengan menggunakan formulir food recall 24-
Hours, serta ketersediaan pangan dengan formulir food account . Data
sekunder untuk umur dan jenis kelamin balita.
G. Metode Analisis Data
Setelah semua data terkumpul melalui kuesioner yang telah diisi oleh
responden, kemudian dilakukan pengolahan data dengan tahapan-tahapan:
1. Editing
Tahap ini berguna untuk mengantisipasi kesalahan-kesalahan dari
data yang telah dikumpulkan dan me-monitoring agar jangan sampai ter-
dapat kekosongan data yang dibutuhkan.
2. Coding
Tahap ini dilakukan untuk memudahkan dalam pengolahan data
setelah tahap editing. Coding adalah mengubah data berbentuk kalimat
atau huruf menjadi data angka atau bilangan (Notoatmodjo, 2012).
Contohnya coding untuk balita BGM adalah 1 dan balita bukan BGM
adalah 2. coding untuk balita perempuan adalah 1 dan balita laki-laki
adalah 2.
3. Skoring
Skoring dilakukan dengan cara pemberian skor pada masing-
masing karakteristik variabel. Skoring dilakukan untuk mempermudah
tabulasi.
a. Pengetahuan tentang gizi pada ibu
Pengukuran pengetahuan tentang gizi dilakukan berdasarkan
jawaban pertanyaan yang diberikan oleh responden. Instrumen yang
digunakan berupa angket dengan jumlah pertanyaan sebanyak 20
soal. untuk jawaban benar diberi skor 1, sedangkan untuk jawaban
salah diberi skor 0. Kemudian prosentase dengan rumus:
P= fN
× 100 %
Keterangan:
f : jumlah jawaban soal yang benar
N: jumlah soal
P: persentase
Hasil diklasifikasikan berdasarkan kategori berikut (Arikunto, 2010):
(1) Kategori baik bila jawaban benar > 76%
(2) Kategori cukup bila jawaban benar 56-75%
(3) Kategori kurang bila jawaban benar < 55%
b. Pola makan balita
Pengukuran pola makan balita dilakukan berdasarkan
jawaban pertanyaan yang diberikan oleh responden. Instrumen yang
digunakan berupa formulir food recall yang berisi daftar makanan
dan minuman yang dikonsumsi balita selama 24 jam penuh.
Berdasarkan buku pedoman petugas gizi puskesmas (Depkes RI,
1990, dalam Supariasa, 2014), diklasifikasikan menjadi empat, yaitu:
(1) Baik jika ≥ 100% AKG
(2) Sedang jika 80 - 99% AKG
(3) Kurang jika 70 - < 80%
(4) Defisit jika < 70%
c. Ketersediaan pangan
Pengukuran ketersediaan pangan dalam keluarga dilakukan
berdasarkan jawaban pertanyaan yang diberikan oleh responden.
Instrumen yang digunakan berupa Formulir Food Account. Metode
pencatatan dengan cara keluarga mencatat setiap hari semua
makanan yang dibeli, diterima dari orang lain ataupun dari hasil
produksi sendiri. Jumlah makanan dicatat dalam URT, termasuk
harga eceran bahan makanan tersebut (Supariasa, 2014).
(1) Asupan tinggi > 110% RDA
(2) Asupan normal 80-110% RDA
(3) Asupan defisit < 70% RDA
4. Tabulating
Tabulasi adalah mengelompokkan data ke dalam suatu tabel ter-
tentu menurut skala yang telah dimilikinya. Pada tahap ini data dianggap
telah selesai diproses.
5. Analisis
Analisis data dilakukan dengan analisis univariate dan bivariate.
Analisis univariate digunakan untuk menggambarkan data-data yang
berskala nominal dan ordinal, seperti distribusi subyek menurut umur,
jenis kelamin, serta pendapatan keluarga, jumlah anggota keluarga,
tingkat pendidikan orang tua. Hasil pengolahan data disajikan dalam
bentuk tabel distribusi. Analisis bivariate dilakukan untuk mengetahui
hubungan variable dependen dan independen dalam bentuk tabulasi
silang dengan menggunakan uji X2 square.
H. Etika Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti mengajukan permohonan izin kepada
Kepala Desa Kepuh Kiriman Kabupaten Sidoarjo untuk mendapatkan
persetujuan. Kemudian meminta data yang berupa KMS dan meminta
responden untuk mengisi angket, serta bersedia untuk diwawancara, untuk
memperoleh data lengkap yang dibutuhkan dalam penelitian, dengan
menekankan masalah etika yang meliputi :
1. Anonimity (Tanpa Nama)
Untuk menjaga kerahasiaan identitas subyek, peneliti tidak
mencantumkan nama subyek, hanya diberi nomer kode tertentu.
2. Confidentality (Kerahasiaan)
Kerahasiaan informasi yang didapatkan dijamin kerahasiaan-nya
oleh peneliti. Penyajian data hasil penelitian hanya ditampil dalam forum
akademik.