Tugas Kasus 3 AML

8
Pendahuluan Perkembangan teknologi berpengaruh sangat signifikan dalam kemajuan suatu bisnis. Karena itu, setiap perusahaan didorong untuk memanfaatkan perkembangan teknologi yang ada. Apabila perusahaan menolak menggunakan teknologi dalam bisnisnya akan mengalami kemunduran bahkan ditinggalkan oleh para pelanggannya, seperti yang dialami oleh perusahaan Colorscope. Perusahaan Colorscope adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang industri seni grafis. Sejak awal berdirinya mengalami perkembangan yang pesat hingga melakukan diversifikasi dalam beberapa bentuk usaha. Tetapi karena keyakinan yang kuat akan filosofi bisnisnya dengan mengabaikan perkembangan teknologi yang ada sehingga Colorscope mengalami kemunduran. Oleh karena itu, setiap bentuk bisnis yang dijalankan perlu memanfaatkan keunggulan teknologi yang ada untuk meningkatkan dan mengembangkan bisnisnya. Hal ini dimaksudkan untuk mempengaruhi dan memenangkan keinginan pasar. Profil Perusahaan Perusahaan Colorscope adalah sebuah perusahaan grafika yang didirikan oleh Andrew Cha. Andrew Cha adalah warga keturunan China yang berimigrasi ke Amerika pada tahun 1967 untuk mencari penghidupan yang lebih layak. Karena usaha dan kerja kerasnya, Andrew Cha menemukan pekerjaan dan mengambil keuntungan dari kemampuan seninya dalam draftsmanship dan photography. Kesuksesan inilah yang meyakinkan dirinya untuk memulai bisnisnya sendiri. Bisnis yang dirintisnya bergerak dalam bidang special-effects photography yang melayani agensi periklanan local di California Selatan. Perusahaan ini berkembang sangat pesat sejak berdirinya pada tanggal 1 Maret 1976 sampai

description

tugas untuk akuntansi manajemen lanjutan

Transcript of Tugas Kasus 3 AML

Page 1: Tugas Kasus 3 AML

Pendahuluan

Perkembangan teknologi berpengaruh sangat signifikan dalam kemajuan suatu bisnis. Karena itu, setiap perusahaan didorong untuk memanfaatkan perkembangan teknologi yang ada. Apabila perusahaan menolak menggunakan teknologi dalam bisnisnya akan mengalami kemunduran bahkan ditinggalkan oleh para pelanggannya, seperti yang dialami oleh perusahaan Colorscope.

Perusahaan Colorscope adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang industri seni grafis. Sejak awal berdirinya mengalami perkembangan yang pesat hingga melakukan diversifikasi dalam beberapa bentuk usaha. Tetapi karena keyakinan yang kuat akan filosofi bisnisnya dengan mengabaikan perkembangan teknologi yang ada sehingga Colorscope mengalami kemunduran.

Oleh karena itu, setiap bentuk bisnis yang dijalankan perlu memanfaatkan keunggulan teknologi yang ada untuk meningkatkan dan mengembangkan bisnisnya. Hal ini dimaksudkan untuk mempengaruhi dan memenangkan keinginan pasar.

Profil Perusahaan

Perusahaan Colorscope adalah sebuah perusahaan grafika yang didirikan oleh Andrew

Cha. Andrew Cha adalah warga keturunan China yang berimigrasi ke Amerika pada

tahun 1967 untuk mencari penghidupan yang lebih layak. Karena usaha dan kerja

kerasnya, Andrew Cha menemukan pekerjaan dan mengambil keuntungan dari

kemampuan seninya dalam draftsmanship dan photography. Kesuksesan inilah yang

meyakinkan dirinya untuk memulai bisnisnya sendiri.

Bisnis yang dirintisnya bergerak dalam bidang special-effects photography yang

melayani agensi periklanan local di California Selatan. Perusahaan ini berkembang

sangat pesat sejak berdirinya pada tanggal 1 Maret 1976 sampai mencapai puncaknya

pada tahun 1988 dengan mencapai penghasilan 5 juta dollar.

Perusahaan Colorscope melayani agensi raksasa seperti Saatchi & Saatchi, Grey

Advertising, dan J. Walter Thompson dan perusahaan retail dan entertainment seperti

Walt Disney Company dan R. H. Macy & Co. Untuk meningkatkan pelayanan

terhadap pelanggan, Cha menginvestasikan peralatan proprietory computer untuk

terus menyediakan special effects yang rumit.

Selama tahun 1988, Cha diajak bekerjasama oleh R.R. Donneley & Sons Co. dengan

cara akuisisi. Donneley merupakan perusahaan printer terbesar di dunia dengan

penjualan bruto sebesar 4,3 milyar dollar. Harga yang ditawarkan oleh Donneley

Page 2: Tugas Kasus 3 AML

dalam akuisisi tersebut sebesar 10 juta dollar. Ini berarti ketertarikan Donneley

terhadap Colorscope mengalami peningkatan dua kali lipat.

Ketertarikan Donneley didasari oleh alasan-alasan berikut. Pertama, Cha telah

membangun hubungan yang kuat dengan perusahaan printing yang bernilai tinggi dan

pre-press buyers di pasar. Setiap pre-press yang dijual bernilai lebih tinggi dari

pencetakannya. Dengan memiliki bisnis pre-press milik Cha dan memperkerjakannya

menjadi konsultan penjualan, Donneley berharap untuk mengamankan perjanjian

pencetakan yang besar, dimana saat itu masih dalam pertaruhan. Kedua, operasional

Cha termasuk salah satu yang paling efisien dalam bisnis. Sebelumnya pekerja

Donneley telah mengunjungi aktifitas operasinya dan membuat beberapa contoh cara

kerjanya, mengadaptasikan desain tersebut ke fasilitas pre-press mereka sendiri.

Sebagai hasilnya, Donneley menguraikan proses bisnis Cha sebagai metode

pelatihannya sendiri sebagai keuntungan operasional yang bisa mereka manfaatkan

untuk fasilitas pre-press lainnya dalam jaringan operasi mereka di seluruh negeri.

Namun setelah melihat pilihan dan keyakinan pada potensi bisnisnya, Cha menjadi

tidak puas dengan beberapa klausul kontingensi dan perjanjian yang tidak lengkap,

dan akhirnya memutuskan untuk tidak menjual perusahaannya. Ditambah dengan

keyakinan akan filosofinya bahwa hubungan pribadi yang kuat dengan klien

utamanya akan menyebabkan perusahaannya tetap eksis dan berkembang.

Akan tetapi, pertumbuhan teknologi dan industry pada tahun 1990, membawa

perubahan yang signifikan dalam bisnisnya. Meskipun Cha telah mengupayakan

kualitas dan kepercayaan terhadap pekerjaannya, tekanan pasar memaksa dirinya

untuk mengurangi harga pokok. (Lihat Exhibit 1)

Pada Mei 1994, pemasukan utamanya yang mencakup 80% dari keseluruhan

bisnisnya, mengumumkan menjual produksi desain grafis dan perlatannya,

menggantikan Colorscope dengan sebuah grup internal. Proses ini berlangsung

sampai tahun berikutnya. Setelah kehilangan pelanggan utama dan jangka

panjangnya, Cha memikirkan untuk membangun ulang bisnisnya dengan merevaluasi

keadaan industri, posisi perusahaannya di segmen pre-press, kebjakan harga dan

kegiatan operasinya.

Page 3: Tugas Kasus 3 AML

Proses Produksi Pre-Press

Pre-press production process merupakan proses dasar untuk material cetak atau yang lebih dikenal dengan pemisahan warna, yang pada dasarnya proses ini berlangsung sama selama sekitar 20 tahun.

Pre-press process diawali dengan perancangan dan penataan “buku” atau “project” yang memerlukan persetujuan.

Setelah mendapat persetujuan, fotografer mengambil dan mengembangkan gambar untuk diproses selanjutnya pada pre-press house

Selama proses tersebut (proofing) client dapat membandingkan dan mengajukan permintaan untuk mengubah atau melakukan berbagai penyesuaian. Adjustment untuk efek tertentu dikenakan biaya tertentu pula.

Setelah mendapat persetujuan akhir, Colorscope akan mengirimkan “master book” atau file ke precetakan.

Setelah pencetakan selesai, pesana siap untuk dikirimkan kepada klien.

Industry Dynamics

Keseluruhan pasar komersil jasa percetakan di US pada tahun 1995 mencapai puncakya yaitu $66 miliar dollar. Hal ini dikarenakan diversifikasi material cetak yang diproduksi oleh setiap perusahaan. Perusahaan cenderung melakukan spesifikasi pasar seperti kartu ucapan, form bisnis, laporan keuangan, surat kabar, majalah, catalog, dsb.

Colorscope menganggap pasar berubah sangat drastis yang mana posisi Colorscope yang dikenal memiliki kualitas dan pelayanan yang baik mencadi tidak tepat lagi pada kondisi pasar yang penuh oleh penyedia jasa yang mengklaim memiliki kualitas yang sama pada harga yang lebih rendah.

Direct Competition

Tipe I: Perusahaan yang secara teknis memiliki keahlian percetakan didukung oleh tenaga pemasaran yang profesional yang mendorong paket harga dengan menggabungkan jasa pre-press house dan percetakan. Diantaranya adalah R. R. Donnelley & Sons Co. dan Quad Graphics

Page 4: Tugas Kasus 3 AML

Tipe II: Perusahaan lokal yang menggabungkan jasa pre-press house secara horisontal . ontoh perusahaan local ini adalah American Color dan Wace Techtron.

Tipe III: Perusahaan yang bekerjasa sama dengan percetakan atau agensi periklanan untuk meghalau pesaing yang potensial. Pesaing utama Colorscope termasuk dalam tipe ketiga ini.

Work Flow Organization

Pekerjaan bermula saat konsumen melakukan pesanan yang akan diterima oleh CS dan akan dicatat pada rincian spesifikasi pekerjaan.

Pekerjaan tersebut akan dilimpahkan sesuai dengan spesifikasi pekerjaan untuk pemrosesan cutting, pasting text, grapics, photographs, dan extensive marking

Proses selanjutnya adalah scanning dan menghasilkan output berupa file computer.

Pekerjaan selanjutnya adalah assembly yang menghasilkan perangkat output tertentu

Proses selanjutnya adalah Quality Control pada proofing yaitu denga membandingkan output yang berbentuk hardcopy dengan spesifikasi pelanggan. Dalam tahap ini sering terjadi pengerjaan kembali karena ditemukan peredaan antara spesifikasi dan hardcopy

The Future

Cha menyadari bahwa Colorscope perlu melakukan kapitalisasi atas aset dan karyawannya

Diperlukan adanya strategi jangka pendek untuk meningkatkan pemasaran utamanya pada bulan-bulan tertentu dimana pesanan untu pre-press meningkat.

Meminimalkan rework karena adanya perubahan spesifikasi dan rework yang disebabkan oleh kesalahan proses.

Penentuan harga produk yang berkaitan dengan efek tertentu atau pesanan khusus.

Page 5: Tugas Kasus 3 AML

Permasalahan

Ada beberapa permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan Colorscope :

a. Penerapan teknologi yang kurang memadai. tek

Solusi

Perkembangan teknologi saat ini yang begitu cepat membawa dampak yang kuat terhadap tingkat keberlangsungan perusahaan Colorscope dalam menghadapai persaingan sehingga perusahaan harus memperbaiki manajemen operasinya dengan cara sebagai berikut

1. Mengevaluasi dan memperbaiki proses produksinya dengan meminimalkan rework dengan cara mengoptimalkan kemampuan dan ketelitian pegawai pada assembling proses karena dengan adanya pengerjaan ulang menyebabkan penggunaan waktu yang tidak efekti terutama disaat mendekati deadline

2. Meningkatkan kinerja dalam memenuhi pemesanan pelanggan dengan menyadari perlunya mendorong agar perusahaan mampu memenuhi perusahaan dengan melakukan efisiensi operasi dan mengurangi perngerjaan ulang yang sangat membutuhkan kerjasama dari para pekerjanya.

3. Perusahaan harus lebih selektif dalam menerima pesanan dari pelanggan sehingga mereka cukup melayani beberapa konsumen utama agar dapat menghemat biaya produksi, karena ketika perusahaan harus melayani sejumlah pesanan yang bervariasi, perusahaan harus menyediakan sumber daya yang sifatnya lebih beragam lagi.

4. Perusahaan perlu mengevaluasi dan memperbaiki kebijakan harga karena kebijakan harga yang ditentukan perusahaan sudah tidak signifikan untuk pasar yang menyediakan berbagai jasa dengan clien memiliki kualitas yang sama dan pada harga yang lebih rendah.