Tugas Isbd Jhe,Rika

7
TUGAS ILMU SOSIAL DAN BUDAYA Oleh : Frederika Angeli Elvita (1309005072) Angelina Serlin (1309005144) FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

description

Berdasarkan namanya, post-strukturalisme dibangun diatas gagasan strukturalisme, namun bergerak keluar dan menciptakan mode berpikirnya sendiri. pos-strukturalisme tidak melihat adanya kestabilan dan universalitas makna dalam Bahasa. Sebagaimana istilahnya post-sturkturalisme adalah bentuk perlawanan pada Strukturalisme. Beberapa berpendapat bahwa istilah "post-strukturalisme" muncul di Anglo-Amerika sebagai alat pengelompokan bersama filsuf yang menolak metode dan asumsi - asumsi filsafat analitis. Meskipun ide - ide tersebut umumnya hanya berhubungan dengan metafisik (misalnya, metanarasi kemajuan sejarah, seperti orang - orang dari materialisme dialektik), banyak komentator mengkritik gerakan ini sebagai relativis dan nihilis. Post-strukturalisme dalam kesusasteraan Strukturalisme dibangun atas prinsip saussure, bahwa bahasa sebagai sebuah sistem tanda harus dilihat ke dalam tahapan tunggal sementara (single temporal plane). Aspek diakronis bahasa, yakni bagaimana bahasa berkembang dan berubah dari masa ke masa, dilihat sebagai bagian yang kurang penting. Dalam pemikiran post strukturalis, berpikir sementara menjadi hal yang utama. Post-strukturalis berpendapat bahwa konsep "diri" sebagai entitas yang terpisah, tunggal, dan koheren membangun fiksi. Sebaliknya, individu terdiri dari ketegangan antara klaim-klaim pengetahuan yang saling bertentangan (misalnya jenis kelamin, ras, kelas, profesi, dll). Post-strukturalisme adalah sebutan kepada sekian banyak kaum intelektual Perancis yang terkenal sekitar tahun 1960-an sampai dengan 1970-an, yang menkritisi analisa struturalis yang mendominasi Perancis pada saat itu. Tokoh - tokohnya antara lain Jacques Derrida, Michel Foucault, Gilles Deleuze, Judith Butler dan Julia Kristeva.

Transcript of Tugas Isbd Jhe,Rika

TUGAS ILMU SOSIAL DAN BUDAYA

Oleh :Frederika Angeli Elvita (1309005072)

Angelina Serlin (1309005144)FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR 2015

Poststrukturalisme Berdasarkan namanya, post-strukturalisme dibangun diatas gagasan strukturalisme, namun bergerak keluar dan menciptakan mode berpikirnya sendiri. pos-strukturalisme tidak melihat adanya kestabilan dan universalitas makna dalam Bahasa. Sebagaimana istilahnya post-sturkturalisme adalah bentuk perlawanan pada Strukturalisme. Beberapa berpendapat bahwa istilah "post-strukturalisme" muncul di Anglo-Amerika sebagai alat pengelompokan bersama filsuf yang menolak metode dan asumsi - asumsi filsafat analitis. Meskipun ide - ide tersebut umumnya hanya berhubungan dengan metafisik (misalnya, metanarasi kemajuan sejarah, seperti orang - orang dari materialisme dialektik), banyak komentator mengkritik gerakan ini sebagai relativis dan nihilis.

Post-strukturalisme dalam kesusasteraan Strukturalisme dibangun atas prinsip saussure, bahwa bahasa sebagai sebuah sistem tanda harus dilihat ke dalam tahapan tunggal sementara (single temporal plane). Aspek diakronis bahasa, yakni bagaimana bahasa berkembang dan berubah dari masa ke masa, dilihat sebagai bagian yang kurang penting. Dalam pemikiran post strukturalis, berpikir sementara menjadi hal yang utama. Post-strukturalis berpendapat bahwa konsep "diri" sebagai entitas yang terpisah, tunggal, dan koheren membangun fiksi. Sebaliknya, individu terdiri dari ketegangan antara klaim-klaim pengetahuan yang saling bertentangan (misalnya jenis kelamin, ras, kelas, profesi, dll).

Post-strukturalisme adalah sebutan kepada sekian banyak kaum intelektual Perancis yang terkenal sekitar tahun 1960-an sampai dengan 1970-an, yang menkritisi analisa struturalis yang mendominasi Perancis pada saat itu. Tokoh - tokohnya antara lain Jacques Derrida, Michel Foucault, Gilles Deleuze, Judith Butler dan Julia Kristeva. PostfeminismeSecara sederhana istilah postfeminisme bisa dipahami sebagai suatu perjumpaan kritis dengan patriarki (Brooks, 2009). Artinya postfeminisme menempati posisi kritis dalam memandang kerangka feminisme sebelumnya. Postfeminisme menantang asumsi-asumsi hegemonik yang dipegang oleh epistemologi feminisme sebelumnya yang menyatakan bahwa penindasan patriarki dan imperialis adalah pengalaman penindasan yang universal (Brooks, 2009). Di dalam prosesnya, postfeminisme memfasilitasi konsepsi pluralistik, memusatkan perhatiannya pada tuntutan dari budaya yang dimarjinalkan, diaspora dan yang terkoloni bagi suatu feminisme nonhegemonik yang mampu memberikan suaranya pada feminisme lokal, pribumi dan poskolonial (Brooks, 2009).Seperti telah dijelaskan sebelumnya, postfeminisme merupakan suatu pemikiran dan gerakan yang berada pada posisi kritis terhadap gerakan feminis sebelumnya. Postfeminisme menganggap kerangka teoretis dan praktik perjuangan gerakan feminis sebelumnya sebagai tidak tepat dan problematik. Banyak asumsi-asumsi feminisme yang coba ditentang dan dikritik. Postfeminisme menekankan pergeseran asumsi dasar gerakan feminis dari persamaan ke dalam perbedaan. Posfeminisme menentang asumsi dasar feminisme yang menyatakan bahwa penindasan perempuan bersifat universal yang berarti setiap perempuan akan mengalami suatu kondisi penindasan yang serupa di semua tempat diakibatkan oleh diskriminasi gender.Postfeminisme menyatakan bahwa identitas ras dan kelas menciptakan perbedaan dalam kualitas hidup, status sosial dan gaya hidup yang harus diutamakan di atas pengalaman bersama perempuan pada umumnya (Hooks dalam Brooks, 2009). Artinya perempuan kulit hitam akan mengalami situs penindasan yang berbeda dibandingkan dengan perempuan kulit putih. Perempuan kulit hitam selain mengalami penindasan disebabkan oleh diskriminasi gender juga ia mengalami penindasan akibat diskriminasi ras. Inilah yang diabaikan oleh feminisme.

Postdevelopmentalisme

Postdevelopmentalisme merupakan teori yang berbeda dari teori pembangunan, karena memandang pembangunan itu bukan harus membuat kehidupan ini menjadi lebih baik, tetapi perubahan secara horizontal pun dianggap sebagai pembangunan seperti yang telah dicontohkan tersebut.Bagi negara - negara berkembangpostdevelopmentalisme cukup memberi angin segar, karena selama ini sebagai negara berkembang tentunya lebih banyak dirugikan oleh negara-negara maju, terutama ketika dibentuknya indikator seperti apa yang harus dicapai oleh negara berkembang untuk menjadi maju, kemudian aliran ini juga menolak adanya rekayasa sosial, yang merupakan sebuah metode dari negara-negara kapitalis untuk menguasai negara-negara yang sedang berkembang.Sehingga ada sedikit kemungkinan untuk mengaplikasikan teori ini pada negara berkembang, namun tidak harus melupakan bagaimana peran internasional juga penting.

Pada negara berkembang tidak cukup banyak diperhatikan, karena pada kenyataannya negara-negara berkembang pada saat ini pada umumnya akan memilih salah satu metode yang diajukan oleh teori pembangunan yang dibawa oleh negara-negara maju, sehingga dapat disimpulkan negara-negara berkembang masih sangat besar ketergantungannya pada negara maju, baik dengan alasan tergantung karena terpaksa atau memang atas dasar keinginan sendiri.

Postmodernisme

Postmodernisme adalah salah satu teori dalam studi hubungan internasional yang merupakan sebuah teori yang memberikan penolakan terhadap gagasan-gagasan besar yang ada dalam teori hubungan internasional, dimana postmodernisme justru menjadi sebuah wadah atau trash can dari gagasan-gagasannon-mainstreamyang ada. menurut pengertiannya postmodernisme merupakan cara memahami kepercayaan menuju kebenaran yang bersifat relatif, dimana menurut pemetaan filosofisnya postmodernisme berada diluar dari asumsi-asumsi paradigma strukturalis ilmu pengetahuan. Menurut Jackson & Sorensen (1999) postmodernisme adalah suatu paham yang menolak anggapan tentang realita, kebenaran, dan pemikiran bahwa ada pengetahuan yang terus meluas tentang dunia manusia. Adanya teori postmodernisme dalam studi hubungan internasional dipelajari sebagai sebuah perlawanan atau pendobrak dari pendekatan-pendekatan tradisional yang ada.

Sumber : George Ritzer Douglas J. Goodman. Teori Sosiologi Modern. Kencana 2004. George Ritzer. Modern Sociological Theory. Mc Graw Hill. 2008 Bryan S Turner. Teori-teori Sosiologi Modernitas-Posmodernitas. Yogyakarta. Pustaka Pelajar 2000. Chris Barker. Cultural Studies . Kreasi Wacana 2004. .Bagong Suyanto dan M Khusna Amal (ed) Aditya Media 2010. Teori Strukturalisme. Dalam Anatomi dan Perkembangan Ilmu Sosial. http://socioloversui.blogspot.com/2012/06/post-strukturalisme.html http://syaebani.blogspot.com/2009/08/posfeminisme.html https://arifcintaselvia.wordpress.com/2011/06/14/rangkuman-dari-teori pembangunan.html http://adhitya.note.fisip.uns.ac.id/?p=15