Tugas Individu Mata Kuliah Etika

5
TUGAS INDIVIDU MATA KULIAH ETIKA ADMINISTRASI NEGARA Nama : Gigih Sunarwan N I M : F1B009054 Rangkuman Bab 5 buku Etika Administrasi Negara Etika Administrasi dalam Praktek I. Asas-asas umum birokrasi pemerintahan yang baik a. Prinsip demokrasi Tujuan rakyat dalam membentuk negara ialah untuk dipergunakan guna mencapai cita-cita yang lebih tinggi yang semua itu terkandung dalam tujuan negara.pilar utam prinsip demokrasi adalah asas kedaulatan rakyat. Asas kedaulatan rakyat mensyaratkan bahwa rakyatlah yang mempunyai kekuasaaan tertinggi dalam pemerintahan negara, rakyat yang menentukkan kehendak negara, dan rakyat yang akan menentukkan pula bagaimana berbuatnya. Sebagai perwujudan prinsip demokrasi, asas kedaulatan rakyat dijalankan melalui konsep permusyawaratan-perwakilan. Kendatipun secara etimologis damokrasi Demokrasi mendambakkan terciptanya masyrakat

description

Tugas

Transcript of Tugas Individu Mata Kuliah Etika

TUGAS INDIVIDU MATA KULIAH ETIKA

ADMINISTRASI NEGARA

Nama : Gigih SunarwanN I M : F1B009054Rangkuman Bab 5 buku Etika Administrasi Negara

Etika Administrasi dalam Praktek

I. Asas-asas umum birokrasi pemerintahan yang baik a. Prinsip demokrasi

Tujuan rakyat dalam membentuk negara ialah untuk dipergunakan guna mencapai cita-cita yang lebih tinggi yang semua itu terkandung dalam tujuan negara.pilar utam prinsip demokrasi adalah asas kedaulatan rakyat. Asas kedaulatan rakyat mensyaratkan bahwa rakyatlah yang mempunyai kekuasaaan tertinggi dalam pemerintahan negara, rakyat yang menentukkan kehendak negara, dan rakyat yang akan menentukkan pula bagaimana berbuatnya. Sebagai perwujudan prinsip demokrasi, asas kedaulatan rakyat dijalankan melalui konsep permusyawaratan-perwakilan. Kendatipun secara etimologis damokrasi Demokrasi mendambakkan terciptanya masyrakat egalitarian, suatu sistem kemasyarakat yang memandang kedudukan setiap warga negara secara sama dan adil.b. Keadilan sosial dan pemerataan Salah satu asas umum pemerintahan dan administrasi pembangunan yang perlu mendapat perhatian lebih besar sekarang ini adalah yang menyangkut keadilan (equity) dan pemerataan (ever distribution). Cita-cita keadilan distributif hanya akan tercapai apabila melalui prigram-program pembangunannya pemerintah mampu mewujudkan dan menghindari ketimpangan sosial,politik,maupun ekonomis. Maka diperlukan sekarang ini adalah kebijakan-kebijakan pemerintah yang lebih menyentuh kelas masyarakat yang kurang beruntung atau kelompok yang tidak memiliki sumber daya untuk mengembangkan dirinya.

c. Mengusahakan kesejahteraan umum Salah satu prasyarat legitimasi kekuasaan negara adalah apabila negara, melalui aktivita-aktivitas pemerintahan dapat mengusahakan kesejahteraan umum bagi seluruh rakyat.dengan demikian peningkatan kesejahteraan umum bukan hanya dimaksudkan untuk meningkatkan taraf hidup dan kebutuhan-kebutuhan dasat tetapi juga untuk meningkatkan kapasitas supaya rakyat dapat berpartisipasi lebih aktif dalam pembangunan. II. Administrasi, nilai-nilai judisial, dan norma-norma pengawasan Pembuat keputusan merupakan penopang utama kegiatan administrasi. Sebagian besar proses administrasi berupa rangkaian pemilihan alternatif tindakan atau pengambilan kebijakan. Disamping perlindungan konstitusional secara umum, negara juga diisyaratkan untuk melindungi warga negara dalam artian khusus seperti perlindungan dari kriminalitas dan kejahatan, atau hak-hak yang bersifat prosedural apabila warga berhubungan dengan lembaga-lembaga publik. (procedural due process). Inilah yang yang dasarnya merupakan sumber pembatasan atau sumber kendali bagi aktivitas administratif dalam wilayah-wilayah kebijakan publik.

Dalam rangka menciptakan sistem administrasi yang tertib dan bersih kerja sama antara lembaga-lembaga kehakiman dan lembaga-lembaga administratif sangat penting peranannya. Dan untuk menciptakan sistem administrasi pemerintahan yang tertib, mencegah kebocoran uang negara, serta efektivitas dan efisiensi, lembaga-lembaga pemerintah harus memiliki pemeriksa yang berpotensi dan berkualitas tinggi.

III. Kepentingan umum, antara konsep dan praktek Dalam melaksanakan kebijakan-kebijakan publik, para pembuat kebijakan tidak akan terlepas dari kepentingan umum dalam pengertian normatif maupun praktis. Untuk membahas kepentingan umum dalam konteks etika kebijakan publik, kita harus membaha etika individu maupun etika sosietal. Etika individual menyangkut standar perilaku profesional bagi birokrat atau administrator. Sedangkan etika sosietal merujuk kepada tujuan-tujuan yang dicita-citakan oleh masyarakat yang merupakan pedoman kebijakan publik.ada banyak proses administrasi pembangunan yang belum dimasukan dalam konteks kepentingan umum.seiring dengan pertambahan penduduk yang terus berlanjut dan untutan modern yang beraneka ragam, maka kepentingan umum harus tetap ditegakkan supaya ia tidak tenggelam ditengah gelombang friksi dan sengketa antar-pribadi warga negara. Penjabaran gagasan kepentingan umum dalam kebijakan sangat dibutuhkan agar langkah yang ditentukan oleh para pejabat pemerintah dapat dilihat lebih jelas dan aktivitas mereka memiliki pola yang tertib.IV. Kearifan dalam kebijakanDalam model pembuatan kebijakan yang sempurna diasumsikan bahwa pembuat kebijakan harus mengetahui setiap alternatif dari suatu keputusan, memahami masing-masing konsekuensinya, memiliki wawasan subjektif yang utuh tentang konsekuensi-konsekuensi tersebut, dan pemilihan keputusan dilakukan dengan menyeleksi alternatif yang mengandung nilai harapan tertinggi. Dan juga para pejabat pembuat kebijakan hendaknya memiliki kemampuan untuk belajar dari kesalahan yang pernah dibuat dan melihat setiap permasalahan secara serius. Kearifan juga mengandung arti bahwa pembuat keputusan tidak bertindak gegabah dan menganggap ringan suatu persoalan.V. Etos kerjaEtos adalah aspek evaluatif, yang bersifat menilai. Dengan demikian yang dipersoalkan dalam pengertian etos adalah kemungkinan-kemungkinan sumber motivasi seseorang dalam berbuat, etos juga merupakan landasan ide, cita, atau pikiran yang akan menentukan sisten tindakan. Sebagian analisis menguraikan bahwa sumber utama bagi etos kerja yang baik adalah keyakinan religius, dan agaknya memang terdapat hubungan signifikan antara ajaran-ajaran agama dengan etos kerja masyarakat.apabila penggalian dasar-dasar etos kerja itu dilaksanakan secara konsisten maka dapat diharapkan di antara para pejabat publik akan tumbuh semangat humanisme untuk bekerja keras bagi masyarakat luas dengan kesetiaan kepada negara yang utuh.VI. Kode etik sebagai pedoman kode etik adalah suatu alat untuk menunjang pencapaian tujuan suatu organisasi atau sub-organisasi atau bahkan kelompok-kelompok yang belum terikat dalam suatu organisasi. karena kode etik dirumuskan untuk penyempurnaan pekerjaan, mencegah hal-hal yang buruk dan untuk kepentingan bersama maka setiap pegawai dan pejabat diharapkan menaatinya dengan kesadaran yang tulus.