Tugas Imunologi-1 Cos
-
Upload
corry-oktaviani-s -
Category
Documents
-
view
213 -
download
1
Transcript of Tugas Imunologi-1 Cos
TUGAS IMUNOLOGI
Natural Immunity
1. Apakah natural resistance?
Jawab :
Semua mekanisme pertahanan yang terjadi secara alami pada tubuh yang melindungi individu
dari infeksi penyakit. Faktor-faktor natural resistant hadir pada seluruh bagian dari Kingdom
Animalia, baik sebagai inherent maupun bawaan. Natural resistant tidak menunjukkan adanya
spesifisitas.
2. Apakah non-spesific resistance?
Jawab :
Mekanisme perlindungan tubuh terhadap segala jenis pathogen yang memiliki potensial berbeda.
3. Apakah bedanya dengan acquired immunity?
Jawab:
Mekanisme perlindungan tubuh jangka panjang terhadap berbagai spektrum mikroorganisme
4. Apakah akibatnya kalau di vaksinasi atau terkena infeksi?
Jawab:
Akibat dari divaksinasi atau terkena infeksi adalah tubuh membentuk kekebalan (sistem
imunitas) terhadap suatu penyakit tertentu (sebagai hasil terbentuknya antibody spesifik terhadap
mikroorganisme tersebut).
5. Sebutkan contoh-contoh non-spesific resistance?
Jawab:
Contoh non-specific resistance, antara lain lendir dan silia pada hidung dan tenggorokan,
fagositosis, sekresi enzim, interferon, sel darah putih, dan sistem limfatik
6. Sebutkan contoh-contoh specific resistance?
Jawab:
Naturally acquired specific resistance adalah sistem kekebalan tubuh yang terbentuk akibat
kontak dengan agen penyebab penyakit tanpa disengaja
1
Nama : Corry Oktaviani S
NPM : 1106007842
Bab 1 Imunologi 2014
7. Apakah beda antara naturally acquired specific resistance dengan artificially acquired
specific resistance?
Jawab:
Naturally acquired specific resistance adalah sistem kekebalan tubuh yang terbentuk akibat
kontak dengan agen penyebab penyakit tanpa disengaja, sedangkan artificially acquired specific
resistance adalah sistem kekebalan tubuh yang terbentuk akibat kontak dengan agen penyebab
penyakit yang disengaja, seperti vaksinasi. Jadi ada perbedaan Naturally acquired specific
resistance dengan artificially acquired specific resistance pada kontak dengan agen penyebab
penyakit.
8. Berikanlah masing-masing pada pertanyaan nomor 7 dengan contoh?
Jawab:
Contoh naturally acquired specific resistance adalah antibodi maternal (MatAb),
immunodeficiency, dan immunosuppression. Contoh artificially acquired specific resistance
adalah imunisasi, vaksinasi, dan transfer antibody.
9. Sebutkan karakteristik sel-sel fagosit!
Jawab:
Karakteristik sel fagosit adalah sel darah putih, berperan dalam sistem imunitas tubuh,
dapat bermigrasi, dan menelan patogen dan membunuhnya
10. Sebutkan tahap-tahap dalam proses killing dalam sel!
Jawab;
Sel fagosit memiliki beberapa tahap dalam membunuh patogen, pertama chemotaxis,
adherence, ingestion, digestion, dan killing. Pada tahap killing, senyawa kimia yang dihasilkan
oleh lisosom dan oksidan yang terdapat di dalam fagolisosom membunuh berbagai macam
mikroba yang telah ditelan oleh sel fagosit.
11. Sebutkan antibacterial properties dalam serum yang bukan termasuk antibody didapat
(acquired)!
Jawab:
Antibacterial properties dalam serum yang bukan termasuk acquired antibody antara lain
makrofag dan fagosit
2
12. Sebutkan non-antibody factors yang memberikan innate immunity!
Jawab:
Non-antibody factors yang memberikan innate immunity adalah tergolong dalam system
pertahanan garis pertama yaitu kulin, membrane mukosa, sekresi cairan vagina, saliva, dan urin
13. Apakah opportunistic-bacteria? Ceritakan tentang bakteri ini dan di daerah mana dalam
tubuh yang paling banyak terdapat jenis bakteri ini?
Jawab:
Bakteri oportunistik adalah mikroorganisme yang bersifat pathogen saat sistem imun menurun.
Dalam kondisi tubuh dengan sistem kekebalan/imunitas yang normal, keberadaan bakteri
tersebut tidak menginfeksi inang, tetapi dalam keadaan sistem imunitas yang buruk bakteri
tersebut mendapatkan kesempatan untuk menginfeksi inangnya. Contoh dari bakteri
oportunistik antara lain adalah Escherichia coli yang berada pada sistem pencernaan. Sistem
pencernaan tersebut sangat rentan terhadap infeksi oportunistik dari bakteri, terutama saluran
oral dan usus. Apabila sistem kekebalan pada sistem pencernaan terganggu maka bakteri
tersebut akan menyerang tubuh dan mengakibatkan penderitanya menderita penyakit seperti
diare.
Penderita HIV merupakan orang yang rentan terkena penyakit infeksi oportunistik, karena
sistem kekebalan tubuhnya terganggu. Beberapa contoh infeksi oportunistik antara lain
tuberculosis (TBC) yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis yang menginfeksi saluran
pernapasan, terutama paru-paru, selain itu juga ada infeksi jamur di mulut yang timbul akibat
keberadaan Candida albicans, infeksi toksoplasma, dan diare kronis.
14. Daerah saluran pencernaan dan mulut merupakan bagian luar tubuh yang berada di
dalam tubuh. Ceritakan tentang daya pertahanan tubuh di daerah ini.
Jawab:
Sistem pertahanan terhadap pathogen pada mulut dan saluran pencernaan tergolong dalam
sistem pertahanan garis depan (first line defense) yang menggunakan membrane mukosa
sebagai barrier. Membrane mukosa menghasilkan cairan yang bernama mucus, berfungsi
sebagai pelumas dan melembabkan permukaan rongga. Cairan mucus yang kental mampu
3
menjerat dan menyaring mikroba dan senyawa asing yang masuk ke dalam tubuh. Cairan
mucus yang mengandung pathogen dapat dikeluarkan atau diolah karena masuk ke saluran
pencernaan (pathogen akan mati terkena asam pada lambung yang dihasilkan oleh HCL yang
disekresikan oleh lambung). Selain itu, pathogen yang lolos dari lambung dan masuk ke usus
juga akan terperangkap pada cairan mucus pada permukaan usus, kemudian pathogen tersebut
akan dikeluarkan bersama dengan feses.
Organization of the Immune Sistem
1. Ceritakan tentang sel limfosit secara umum yang berhubungan dengan sistem imunitas
Limfosit adalah salah satu jenis sel darah putih yang memiliki granula dan merupakan
bagian dari sistem kekebalan tubuh. Sel limfosit penting dalam sistem imunitas karena
merupakan sel-sel yang menentukan spesifitas respon kekebalan terhadap infeksi
mikroorganisme dan zat asing lainnya. Jumlahnya akan meningkat seiring dengan
meningkatnya respon imun terhadap penyakit. Limfosit berada dalam darah, sistem
limfa, dan jaringan limfa. Limfosit dikenali sebagi sel yang berukuran kecil tanpa bentuk
yang unik. Sel limfosit yang berukuran kecil dapat dianggap sebagai resting cells yang
telah direduksi sekecil mungkin untuk memudahkan pergerakannya. Sel limfosit yang
berukuran besar keberadaannya pada jumlah yang sedikit. Limfosit dikelompokkan
menjadi dua macam yaitu sel B dan sel T.
2. Ceritakan tentang dua macam sel limfosit
Sel limfosit terdiri atas dua macam, yaitu sel T dan sel B. Sel T (thymus-dependent)
limfosit berperan terhadap respon imun yang dimediasi oleh sel. Sel T berfungsi untuk
menyerang virus, fungi, se lasing yang ditransplantasi, sel kanker, dan beberapa bakteri.
Sel T juga bertanggung jawab terhadap reaksi alergi, transfuse, atau penolakan terhadap
organ transplantasi. Natural Killer cell berfungsi untuk menyerang mikroba penginfeksi
dan dapat pula memicu terbentuknya sel tumor. Sel B (bone-marrow-derived)
umumnya efektif dalam menghancurkan bakteri dan menginaktivasi toxin bakteri
tersebut.
3. Ceritakan tentang dua macam respon imun
4
Ada dua jenis respon imun yaitu pengenalan terhadap antigen dan reaksi terhadap
pengenalan tersebut. Sel limfosit (sel B dan sel T) secara genetis memiliki kemampuan
untuk mengenali satu jenis antigen. Ketika antigen dapat dikenali secara spesifik, maka
sel limfosit akan berproliferasi dengan cepat sehingga jumlahnya meningkat dan
membentuk antibodi yang dibutuhkan untuk mengenali antigen-antigen tersebut. Sel
akan mendapatkan perintah untuk membelah akibat adanya sitokin yang terbentuk.
4. Ceritakan tentang pembagian sistem limfoid
Sistem limfoid berbeda dengan sistem endokrin, cairan limfoid akan mengalir ke seluruh
tubuh melalui pembuluh kapiler limfoid (lymph capillaries). Cairan limfa mengalir ke
seluruh tubuh melalui pembuluh limfa yang berkatup. Cairan limfa yang terdapat pada
ekstrimitas mengalir akibat adanya pengaruh tekanan otot rangka. Jaringan limfatik
akan memproduksi limfosit yang berasal dari stem sel pada tulang belakang dan
kemudian berpindah menuju nodus (kelenjar) dan nodulus limfa, limfa, dan kelenjar
timus.
5. Buatlah bagan tentang pembagian lokalisasi kedua macam sel limfosit dalam tubuh
6. Ceritakan tentang organ limfoid primer
Organ limfoid primer adalah limpa. Limpa terletak pada bagain atas rongga abdomen, di
bwah diafragma, dan terletak dibelakang lambung. pada janin, limpa berperan untuk
memproduksi sel darah merah dan perannya digantikan oleh sumsum tulang belakang
seiring dengan berkembangnya janin. Peran limpa setelah lahir adalah untuk
memebntuk antibody, makrofag untuk menyerang pathogen dan merombak sel darah
5
sel limfositmaturemovingsel T (timus)
merah yang sudah rusak, dan menyimpan platelet. Apabila tidak ada limpa tubuh
menjadi rentan terhadap infeksi bakteri, seperti pneumonia dan meningitis.
7. Ceritakan tentang peranan kelenjar timus dan bursa Fabricius
Timus berada pada bagian inferior kelenjar tiroid. Pada masa fetus, timus berukuran
besar dan memanjang hingga sternum, namun seiring pertumbuhan, timus menyusut
dan masih tetap aktif. Stem cell yang diproduksi di dalam sumsum tulang belakang akan
mengalami pematangan oleh hormon yang dihasilkan oleh kelenjar timus sehingga
membentuk sel T limfosit. Bursa fabrikus adalah organ tempat B sel mengalamin
pematangan. Namun, organ tersebut terdapat dalam kelompok aves, karena pada
manusia pematangan B sel terjadi di dalam sumsum tulang belakang. Bursa fabricius
terletak pada bagian terminal kloaka dan mirip seperti timus yaitu merupakan tempat
sintesis antibody.
8. Bagaimana tentang lifespan sel limfosit
Life span limfositdapat diukur melalui perhitungan laju iradiasi yang diinduksi oleh
kromosom abnormal. Sel limfosit ada yang bersifat long lived dan short lived. Long
lived limfosit berada dalam darah dalam waktu yang singkat. Sel tersebut dapat
bermigrasi ke sitoplasma postkapiler endothelial pada jaringan limfoid dan terlokalisasi
guna menjaga kapasitasnya di dalam darah (resirkulasi). Apabila sel terstimulasi oleh
antigen tertentu maka sel limfosit akan tertransformasi mennjadi limfoblas.
Sel limfosit yang tergolong short lived adalah sel B. short lived tidak tersirkulasi diantara
jaringan limfoid karena sel tersebut terletak pada sumber produksinya yaitu di sumsum
tulang belakang.
Sel limfosit akan terus mengalami pematangan seumur hidup, namun jumlahnya akan
sedikit berkurang seiring dengan penuaan. Khusus untuk jumlah sel T limfosit yang
diproduksi dipengaruhi oleh ukuran kelenjar timus yang menyusut seiring
bertambahnya usia.
6
7