Imunologi darah

35
IMUNOLOGI DARAH

Transcript of Imunologi darah

Page 1: Imunologi darah

IMUNOLOGI DARAH

Page 2: Imunologi darah

1. Widya Nindy Nastiti 132110101019

2. Abdiana Kusuma A. 132110101129

3. Dinda Destra I. 132110101149

4. Nadia Rachma N. 132110101150

5. Laeli Nur Fajri 132110101157

Nama Kelompok

Page 3: Imunologi darah

DEFINISI

• Imunitas adalah sistem mekanisme pada organisme melindungi tubuh thd pengaruh biologis luar dg mengidentifikasi dan membunuh patogen.

• Imunitas darah adalah ilmu yg mempelajari tentang sistem imunitas dalam tubuh manusia dan kaitannya dg komponen2 yg ada dlm darah.

Page 4: Imunologi darah

1. Transportasi

2. Termoregulasi

3. Imunologi

4. Homeostatis

FUNGSI DARAH

Page 5: Imunologi darah

KOMPONEN DARAH

SISTEM EKSKRESI

Korpuskula Plasma Darah

Eritrosit

Trombosit

Leukosit

1. Neutrofil2. Eosinofil3. Basofil4. Monosit

Albumin

Bahan pembeku darah

Imunoglobulin

Fibrinogen

Hormon

Protein dan Garam

Page 6: Imunologi darah

Erotrosit

• Eritrosit disebut juga sel darah merah• Persentasenya dalam tubuh sekitar 99%.• Fungsi eritrosit adalah menyangkut dan

melakukan pertukaran O2 dan CO2. Pembentukaneritrosit dirangsang oleh glikoprotein, daneritropoetin dari ginjal.Eritrosit tidak dianggapsebagai sel dari segi biologi. Eritrositmengandung hemoglobin dan mengedarkanoksigen. Eritrosit juga berperan dalam penentuangolongan darah. Orang yang kekurangan eritrositakan menderita penyakit anemia.

Page 7: Imunologi darah

• Trombosit disebut juga keping darah

• Persentasenya dalam tubuh sekitar 0,6 - 1,0%

• Trombosit bertanggung jawab dalam prosespembekuan darah. Dalam mekanismenyatrombosit melalui enzim trombokinase akanmengubah protombin menjadi thrombin dankemudian mengaktifkan fibrinogen sertamembentuk benang-benang fibrin untukmenyumbat daerah yang luka.

Trombosit

Page 8: Imunologi darah

• Leukosit disebut juga sel darah putih• Persentasenya dalam tubuh sekitar 0,2%• Leukosit bertanggung jawab terhadap sistem imuntubuh dan

bertugas untuk memusnahkan benda-benda yang dianggap asingdan berbahaya oleh tubuh, misal virus atau bakteri. Leukosit dapatberemigrasi dari dalam pembuluh darah keluar pembuluh danmasuk ke jaringan melalui vasolidatasi atau kebocoran daripembuluh darah itu sendiri.

• Orang yang kelebihan leukosit akan menderita penyakit Leukimia, sedangkan orang yang kekurangan leukosit akan menderita penyakitLeukopenia.

• Selain itu, leukosit merupakan unit yang aktif dari sistempertahanan (imun) tubuh. Sel-sel leukosit akan ditranspor secarakhusus ke daerah terinfeksi. Leukosit terdiri dari dua macam selyaitu sel granulosit terdiri dari netrofil, eusinofil, dan basofil dan selagranulosit dan sel granulosit terdiri dari limfosit, trombosit, danmonosit

Leukosit

Page 9: Imunologi darah

Leukosit

• netrofil

• eusinofil

• basofil

Sel Granulosit

• limfosit

• trombosit

• monosit

Sel Agranulosit

Page 10: Imunologi darah

Neutrofil

• Neutrofil merupakan sel darah putihterbesar,oleh karena itu neutrofil sering disebutsebagai Neutrofil polimorfonuclear atau PMN.

• Berfungsi memfagositosis yaitu menelanmikroorganisme dan sisa-sisa sel mati.

• Merupakan sel-sel imun yang pertama kali timbuldalam jumlah besar didalam eksudat pada jam-jam pertama peradangan.

• Sumsum tulang belakang memprodusi neutrofilsebanyak miliaran per hari dan pelepasannyadiatur secara ketat.

Page 11: Imunologi darah

• Dapat ditemukan dalam eksudat peradangan walaupunjumlahnya lebih sedikit dibandingkan neutrofil.

• Fungsi eosinofil: Merespon terhadap rangsang kemotaktik tertentu

yang khas ketika terjadi reaksi-reaksi alergik. Memfagositosis berbagaoi jenis partikel Membunuh mikroorganisme tertentu Sebagai mediasi bagi peradangan Memiliki toksik-toksik untuk memerangi parasit

tertentu.

Eosinofil

Page 12: Imunologi darah

• Basofil adalah granulosit dengan populasi paling minim, yaitu sekitar 0,01 - 0,3%

• Saat teraktivasi, basofil mengeluarkan histamin, heparin, kondroitiin, elastase dan lisofosfolipase, leukotriena sertabeberapa macam sitokin.

• Basofil dapat melepaskan senyawa kimia seperti histamine yang menyebabkan reaksi inflamasi. Basofil memilikigambaran yang sama dengan sel-sel imun yang ada dijaringan ikat yang disebut sel mast atau basofil jaringan.

• Basofil darah memberi respon terhadap sinyal kemotaktikyang dilepaskan dalam reaksi imunologik tertentu dalamjumlah yang sangat kecil di dalam eksudat.

Basofil

Page 13: Imunologi darah

• Monosit mempunyai siklus hidup yang lebih lama dibandingkan leukosit lainnya. Monosit beremigrasi dalamwaktu yang sama seperti neutrofil. Namun jumlahnya lebihsedikit dan kecepatannya sangat lambat.

• Monosit yang ada dalam sirkulasi darah akan berkembangmenjadi makrofag yang berfungsi fagositosis.

• Makrofag dapat bertahan sampai berbulan-bulan didalamjaringan. Makrofag banyak berada disepanjang saluranlimfatik, rongga-rongga serosa tubuh dan paru-paru.

• Makrofag memiliki sifat fagosit yang sangat kuat. Apabilajutaan mikroorganisme disuntikkan dengan sengaja dalamsirkulasi darah, maka makrofag seperti polisi akanmengepung mikroorganisme tersebut secara strategisdalam waktu beberapa jam.

Monosit

Page 14: Imunologi darah

• Terdiri atas Limfosit B dan Limfosit T.

• Limfosit B berpera dalam antibody-mediated immunity sementara Limfosit T berperan dalam cell-mediated immunity.

• Neutrofil dan Limfosit menyusun 90% dari sel darahputih dalam tubuh, dan sisanya 10% disusun olehmonosit, eusinofil, dan basofil.

• Limfosit memiliki peranan dalam respon imunitas. Netrofil sangat aktif dalam membunuh bakteri danjumlahnya besar dalam nanah

• Sel-selnya bersirkulasi dalam darah dan cairan limfa.

Limfosit

Page 15: Imunologi darah

Komponen Plasma Darah

terdiri atas:

•Air: 91,0%

• Protein: 8,0% (Albumin, globulin, protrombindan fibrinogen)

•Mineral: 0.9% (natriumklorida, natriumbikarbonat, garam, darikalsium, fosfor, kaliumdan zat besi,nitrogen, dll)

•Garam

Mengandung:

• albumin

• bahan pembeku darah

• Immunoglobin(antibodi)

• fibrinogen

• hormon

• berbagai jenis protein

• berbagai jenis garam

Page 16: Imunologi darah

• Plasma darah disebut jugaserum darah. Cairan yang tidak mengandung unsurfibrinogen disebut Serum Darah. Protein dalamserum inilah yang bertindak sebagaiAntibodi terhadap adanyabenda asing (Antigen). Zatantibodi adalah senyawaGama Globulin.

Plasma Darah

• Tiap antibodi bersifatspesifik terhadap antigen dan reaksinya bermacam-macam.

• - Antibodi yang dapatmenggumpalkan antigen >>Presipitin.- Antibodi yang dapatmenguraikan antigen>> Lisin.- Antibodi yang dapatmenawarkan racun >> Antitoksin.

Page 17: Imunologi darah

Perkembangan Sistem Imun

Sel Induk

Sel Progenitor I

Mieloid

MakrofagDendritik Granulosit,

Sel mast, Eusinofil, Basofil,

Neutrofil

Sel Progenitor II

Limfoid

Limfosit T

Th1

Th2

Thc

Limfosit B

Sel plasma

IgE, IgM, IgG, IgA, IgD

Page 18: Imunologi darah

Hubungan darah dan imunitas Tubuh

• Peranan darah sangat penting sekali dalam prosespertahanan tubuh dari segala macam gangguan, gangguan pada sistem kekebalan terjadi ketika:– Tubuh menghasilkan reaksi kekebalan melawan

dirinya sendiri (gangguan autoimun).

– Tubuh tidak dapat menghasilkan reaksi kekebalanyang sesuai untuk melawan serangan mikroorganisme(gangguan imunodefisiensi).

– Reaksi kekebalan tubuh yang berlebihan meskipunterhadap antigen asing yang tidak berbahaya hinggamerusak jaringan-jaringan normal (reaksi alergi).

Page 19: Imunologi darah

• Sistem limfatik adalah suatu jaringan kelenjar-kelenjar getah bening yang dihubungkan olehpembuluh-pembuluh getah bening. Sistem inimembawa cairan getah bening ke seluruh tubuh. Cairan getah bening dibentuk dari cairan yang merembes keluar dari dinding pembuluh kapilerke jaringan tubuh. Cairan ini mengandungoksigen, protein, dan nutrisi lain yang dibutuhkanjaringan. Sebagian cairan akan masuk kembali kepembuluh kapiler, dan sebagian akan masuk kepembuluh getah bening menjadi cairan getahbening (cairan limfe).

Sistem Limfatik dan Sel Imunitas

Page 20: Imunologi darah

• Semua bahan diangkut oleh cairan limfe melalui minimal satu kelenjar getah bening, dimana substansi asing akandisaring keluar dan dihancurkan sebelum cairan limfedikembalikan ke aliran darah. Pada kelenjar getah bening, sel darah putih bisa dikumpulkan kembali, berinteraksidengan antigen, menghasilkan reaksi kekebalan terhadapzat-zat asing. Kelenjar getah bening memiliki jaringanseperti jala yang penuh dengan sel-sel limfosit B, limfosit T, sel dendritik, serta makrofag.

• Mikroorganisme berbahaya disaring melalui jaringanseperti jala dan kemudian diidentifikasi dan diserang olehsel-sel limfosit B dan limfosit T.Kelenjar getah beningbiasanya berkumpul pada area-area dimana percabanganpembuluh limfe berakhir, misalnya di leher, ketiak, danselangkangan.

Lanjutan . . .

Page 21: Imunologi darah

• Organ limfoid sekunder menangkap mikroorganismedan zat asing lain serta menjadi tempat sel-sel imuntubuh yang matur berkumpul, berinteraksi denganbahan-bahan asing, dan menghasilkan reaksi imunitastubuh.

• Kelenjar getah bening merupakan salah satu tempatpertama penyebaran sel-sel kanker. Dengan demikian, biasanya kelenjar getah bening akan diperiksa untukmenentukan apakah kanker telah menyebar. Terkadangbakteri yang dibawa ke kelenjar limfe tidak dapatdibunuh dan menyebabkan peradangan pada kelenjarlimfe. (Limfadenitis)

Lanjutan . . .

Page 22: Imunologi darah

• Mikroba masuk melalui jaringan epitel kulit dengancara mengkoyaknya atau karena terdapat luka akibatbenda-benda atau material diluar tubuh. Kemudianmikroba tersebut masuk ke jaringan dan mengeluarkanzat toksik yang membuat sel imun (limfosit B) mengenalinya. Selain itu, mediator-mediator atau APC seperti histamine, sitokin, dan mediator lain mampumengaktifkan leukosit dan menarik perhatian limfosit T melalui proses opsonin, kemotaksis, dsb.

• Jika sel-sel imun tidak mampu membunuh habismikroba tersebut, maka mereka akan beremigrasi danmerusak dinding pembuluh darah dan ikut peredarandarah mencapai organ sasaran.

Mekanisme Pertahanan dalam Sirkulasi

Page 23: Imunologi darah

• Infeksi virus melalui peredaran darah ini dapatdiatasi dengan anti toksin dalam titer yang rendah. Dengan kata lain titer anti toksin yang rendah di dalam darah sudah cukup untukmengikat toksis yang berada dalam perjalananke sumsum syaraf pusat, sehingga tidak lagidapat berikatan dengan reseptor sel sasaran. Penyakit virus dengan pola penyebaranmelalui peredaran darah mempunyai periodeinkubasi yang panjang.

Lanjutan . . .

Page 24: Imunologi darah

• Vaksin merupakan produk luar tubuh yang bekerjasama dengan sel-

sel imun dalam proses kerja imunitas tubuh (imunitas humoral).

Vaksin merupakan serum yang mengandung bibit penyakit yang

telah mati atau dinonaktifkan, dimana pada bibit penyakit tersebut

masih mempunyai antigen yang kemudian akan direspon oleh

sistem imun dengan cara membentuk antibodi.

• Sel B dan sel T (sel limfosit) ikut berperan dalam menghasilkanantibodi. Sel B (B limfosit) membentuk sistem imunitas humoral, yaitu imunitas dengan cara membentuk antibodi yang berada didarah dan limfa. Sel B berfungsi secara spesifik mengenali antigen asing serta berperan membentuk kekebalan terhadap infeksibakteri, seperti Streptococcus, Meningococcus, virus campak, danPoliomeilitis. Antibodi ini kemudian melekat pada antigen danmelumpuhkannya.

Vaksin

Page 25: Imunologi darah

Penyakit Imunologi Darah

Neutropenia

Reaksi Transfusi

Anemia Hemolitik Autoimun

Page 26: Imunologi darah

• Neutropenia (Kekurangan sel darah putih) adalah kondisi dimana jumlah dari neutrophils dalam aliran darah berkurang

Neutropenia

Page 27: Imunologi darah

• Batasan normal utk WBC bervariasi sedikit diantara labor-labor namun umumnya anatar 4.300 dan 10.800 sel-sel / microliter atau cmm.

• Persentase dari tipe-tipe yg berbeda dari sel-sel darah putih pada WBC disebut WBC differential.

• Absolute Neutrophil Count (ANC) ditentukan oleh produk dari jumlah sel darah putih atau WBC dan fraction (pecahan) dari neutrophils diantara sel-sel darah putih seperti yg ditentukan oleh analisa WBC differential.

Menentukan Neutropenia

Page 28: Imunologi darah

Lanjutan. . .

• ANC dari kurang dari 1500 per microliter(1500/microL) adalah definisi yang umumnyaditerima dari neutropenia. Neutropenia adakalanyalebih jauh dikelompokan sebagai:

Ringan jika batasan ANC dari 1000-1500/microL,

Sedang dengan ANC dari 500-1000/microL, dan

Parah jika ANC dibawah 500/microL.

Page 29: Imunologi darah

• Neutropenia berakibat pada kerentanan yang meningkatterhadap infeksi-infeksi bakteri.

• Derajat rasio tergantung pada penyebab dan keparahandari neutropenia, kondisi medis yang mendasarinya daripasien, dan kehadiran atau ketidakhadiran dari cadangan-cadangan sumsum tulang untuk produksi dari neutrophils.

• Tipe infeksi-infeksi yang paling umum yang terlihat padapasien-pasien neutropenic disebabkan oleh bakteri-bakteriyang normalnya ditemukan pada kulit (sepertiStaphylococcus aureus) atau dari saluran pencernaan dankencing.

Konsekuensi2 klinis neutropenia

Page 30: Imunologi darah

• Infeksi-infeksi jamur juga adalah lebih sering padapasien-pasien dengan neutropenia. Infeksi-infeksimungkin terbatas pada area-area tertentu dari tubuh(umumnya rongga mulut, area genital, dan kulit) ataumungkin menyebar via aliran darah ke paru-paru danorgan-organ lain pada neutropenia yang parah danberkepanjangan.

Lanjutan. . .

Page 31: Imunologi darah

• Infeksi-infeksi (lebih umum infeksi-infeksi virus, namun jugainfeksi-infeksi bakteri atau parasit). Contoh-contoh termasuk: HIV, tuberculosis, malaria, Epstein Barr virus (EBV);

• Obat-obat yang mungkin merusak sumsum tulang (bone marrow) atau neutrophils, termasuk kemoterapi kanker;

• Kekurangan-kekurangan vitamin (megaloblastic anemia yang disebabkan oleh kekurangan vitamin B12 dan/atau folate);

• Kekurangan-kekurangan vitamin (megaloblastic anemia yang disebabkan oleh kekurangan vitamin B12 dan/atau folate);

• Terapi Radiasi;

Penyebab Neutropenia

Page 32: Imunologi darah

• Penyakit-penyakit bawaan (sejak lahir) dari fungsi sumsumtulang atau dari produksi neutrophil, contohnya, Kostmannsyndrome;

• Penghancuran autoimmune dari neutrophils (sebagai kondisiprimer atau berhubungan dengan penyakit lain seperti Felty'ssyndrome) atau dari obat-obat yang menstimulasi sistim imununtuk menyerang sel-sel;

• Hypersplenism, yang merujuk pada perampasan yang meningkat dan/atau penghancuran dari sel-sel darah olehlimpa (spleen).

Lanjutan. . .

Page 33: Imunologi darah

• Neutropenia didiagnosa dengan jumlah sel darahyang dilakukan pada sample darah yang dikeluarkandari vena.

• Untuk menentukan penyebab yang spesifik darineutropenia pada situasi yang diberikan, tes-tes lain mungkin diperlukan.

• Adakalanya biopsi sumsum tulang mungkindiperlukan untuk mendiagnosa penyebab yang spesifik dari neutropenia.

Diagnosis Neutropenia

Page 34: Imunologi darah

• Perawatan dari neutropenia didasarkan pada penyebab yang mendasarinya, keparahan, dan kehadiran dari infeksi-infeksiatau gejala-gejala yang berhubungan serta keadaan kesehatankeseluruhan dari pasien.

• Adapun perawatan2nya dpt dilakukan dg cara :

obat-obat antibiotik dan/atau obat-obat anti jamur untukmembantu melawan infeksi-infeksi;

pemasukan dari faktor-faktor pertumbuhan sel-sel darahputih (sepertirecombinant granulocyte colony-stimulating factor (G-CSF, filgrastim) pada beberapa kasus-kasus darineutropenia yang parah;

transfusi-transfusi granulocyte atau terapi corticosteroid.

Merawat Neutropenia

Page 35: Imunologi darah

TERIMA KASIH