Tugas Imun Ka Ini

9
Halaman 1699 Lambung memungkinkan flora normal intestinal untuk berproliferasi dan menimbulkan infeksi sehingga terjadi gastroenteritis serta diare.penurunan pada sirkulasi renal,fungsi filtrasi,absorpsi dan ekskresi turut menyebabkan infeksi saluran kemih .lebih lanjut ,pembesaran kelenjar prostat dan neurogenic bladder dapat menyebabkan infeksi saluran kemih. Lebih lanjut, pembesaran kelenjar prostat dan neurogenic bladder dapat menghambat pengaliran urin serta selanjutnya klirens ( pembersihan ) bakteri lewat sistem urinarius. Stasis urin yang lazim terjadi pada kaum lanjut usia akan memudahkan pertumbuhan mikroorganisme. Pajanan terhadap tembakau dan toksin lingkungan akan mengganggu fungsi paru.pajanan yang lama terhadap kedua agens ini akan menurunkan elastisitas jaringan paru,keefektifan silia dan kemampuan batuk yang efektif .semua gangguan ini akan menghalangi pengeluaran mikroorganisme yang infeksius dan toksin sehingga kerentanan lansia terhadap penyakit infeksi serta kanker paru semakin meningkat. Akhirnya, bersamaan dengan pertambahan usia,kulit akan menjadi tipis dan tidak begitu elastis lagi. Neuropati perifer dan penurunan sensibilitas serta sirkulasi yang menyertainya dapat menimbulkan ulkus stasis, dekubitus (pressure ulcers ), ekskoriasi dan gejala luka bakar. Gangguan integritas kulit merupakan faktor predisposisi yang memudahkan orang tua untuk mengalami infeksi oleh mikroorganisme yang merupakan bagian dari flora kulit yang normal.

Transcript of Tugas Imun Ka Ini

Page 1: Tugas Imun Ka Ini

Halaman 1699

Lambung memungkinkan flora normal intestinal untuk berproliferasi dan menimbulkan infeksi sehingga terjadi gastroenteritis serta diare.penurunan pada sirkulasi renal,fungsi filtrasi,absorpsi dan ekskresi turut menyebabkan infeksi saluran kemih .lebih lanjut ,pembesaran kelenjar prostat dan neurogenic bladder dapat menyebabkan infeksi saluran kemih. Lebih lanjut, pembesaran kelenjar prostat dan neurogenic bladder dapat menghambat pengaliran urin serta selanjutnya klirens ( pembersihan ) bakteri lewat sistem urinarius. Stasis urin yang lazim terjadi pada kaum lanjut usia akan memudahkan pertumbuhan mikroorganisme.

Pajanan terhadap tembakau dan toksin lingkungan akan mengganggu fungsi paru.pajanan yang lama terhadap kedua agens ini akan menurunkan elastisitas jaringan paru,keefektifan silia dan kemampuan batuk yang efektif .semua gangguan ini akan menghalangi pengeluaran mikroorganisme yang infeksius dan toksin sehingga kerentanan lansia terhadap penyakit infeksi serta kanker paru semakin meningkat.

Akhirnya, bersamaan dengan pertambahan usia,kulit akan menjadi tipis dan tidak begitu elastis lagi. Neuropati perifer dan penurunan sensibilitas serta sirkulasi yang menyertainya dapat menimbulkan ulkus stasis, dekubitus (pressure ulcers ), ekskoriasi dan gejala luka bakar. Gangguan integritas kulit merupakan faktor predisposisi yang memudahkan orang tua untuk mengalami infeksi oleh mikroorganisme yang merupakan bagian dari flora kulit yang normal.

Jender. Kemampuan hormon-hormon seks untuk memodulasi imunitas telah diketahui dengan baik .ada bukti yang menunjukkan bahwa estrogen memodulasi aktivitas limfosit T (khusus sel-sel supresor) sementara androgen berfungsi untuk mempertahankan produksi interleukin-2(IL-2) dan aktivitas sel supresor.efek hormon seks pada sel-sel B yang berkaitan dengan auto imun yang mengekspresikan marker CD5( marker antigenik pada sel B). Estrogen cenderung menggalakkan imunitas (immunoenhancing) sementara androgen bersifat imunosupresif. Umumnya penyakit autoimun lebih sering dijumpai pada wanita ketimbang pada laki-laki.

Nutrisi . nutrisi yang adekuat sangat esensial untuk mencapai fungsi sistem imun yang optimal. Gangguan fungsi imun yang disebabkan oleh defisiensi protein kalori dapat terjadi akibat kekurangan vitamin yang diperlukan untuk sintesis DNA dan protein. Vitamin juga membantu dalam pengaturan proliferasi sel dan maturasi sel-sel imun.kelebihan atau kekurangan unsur-unsur renik atau trace elements (yaitu ,lembaga,besi, mangaan, selenium atau zink) dalam makanan

Page 2: Tugas Imun Ka Ini

umumnya akan mensuperesi fungsi umum.asam-asam lemak merupakan unsur pembangun (building blocks) yang membentuk komponen struktural membran sel.lipid merupakan prekursor vitaminA,D,E dan K di samping prekursor kolesterol.baik kelebihan maupun kekurangan asam lemak ternyata akan mensupresi fungsi imun.

Deplesi simpanan protein tubuh akan mengakibatkan atrofi jaringan limfoid,depresi respons antibodi,penurunan jumlah sel T yang beredar dan gangguan funsi fagositik. Sebagai akibatnya,kerentanan terhadap infeksi sangat meningkat.selama periode infeksi dan sakit yang serius terjadi peningkatan kebutuhan nutrisi yang potensial untuk menimbulkan deplesi protein ,asam lemak,vitamin serta unsur-unsur renik dan bahkan menyebabkan risiko terganggunya respons imun serta terjadinya sepsis yang lebih besar.

Faktor-faktor psikoneuro-imunologik. Bukti dari hasil observasi klinik dan berbagai penelitian pada manusia serta hewan menunjukkan bahwa respons imun secara parsial diatur dan dimodulasi oleh pengaruh neuroendokrin (Terr , 1991). Limfosit dan makrofag memiliki reseptor yang dapat bereaksi terhadap neurotransmiter serta hormon-hormon endokrin. Limfosit dapat memproduksi dan membersihkan ACTH serta senyawa-senyawa yang mirip endofrin. Neuro dalam otak ,khususnya dalam hipotalamus ,dapat mengenali prostaglandin,interferon dan interleukin di samping histamin dan serotonin yang dilepaskan selama proses inflamasi.sebagaimana semua sistem biologik lainnya yang berfungsi untuk kepentingan homeostasis,sistem imun diitegrasikan dengan berbagai proses psikofisiologik lainnya dan diatur serta di modulasi oleh otak.

Di laian pihak,proses imun ternyata dapat mempeharuhi fungsi neural dan endokrin,termasuk perilaku.jadi, interaksi sistem saraf dan sistem imun tampaknya bersifat dua arah. Semakin banyak bukti menunjukan bahwa parameter sistem imun yang bisa diukur dapat dipengaruhi oleh strategi biobehavioral yang melibatkan selfregulation. Contoh strategi ini meliputi teknik-teknik relaksasi serta imajinasi,blofeedback,humor,hipnosis dan kondisioning.

Kelainan orang yang lain . keadaan seperti luka bakar atau bentuk cedera lain,infeksi dan kanker dapat turut mengubah fungsi sistem imun. Luka bakar yang luas atau faktor-faktor lainnya menyebabkan gangguan integritas kulit dan akan mengganggu garis pertama pertahanan tubuh. Hilangnya serum dalam jumlah yang besar pada luka bakar akan menimbulkan deplesi protein tubuh yang esensial termasuk imunoglobulin.stresor fisiologik dan psikologik yang disertai dengan stres karena pembedahan atau cedera akan menstimulasi pelepasan kortisol dari korteks adrenal; peningkatan kortisol serum juga turut menyebabkan supresi respons imun yang normal.

Page 3: Tugas Imun Ka Ini

Keadaan sakit yang kronis dapat turut mengganggi sistem imun melalui sejumlah cara.kegagalan ginjal

Halaman 1700

Berkaitan dengan defisiensi limfosit yang beredar. Disamping itu,fungsi imun untuk pertahanan tubuh dapat berubah karena asidosis dan toksin uremik. Peningkatan insedensi infeksi pada diabetes juga berkaitan dengan insufisiensi vaskuler,neuropati dan pengendalian kadar glukosa darah buruk.

Penyakit kanker. Imunosupresi turut menyebabkan terjadinya penyakit kanker. Namun penyakit kanker sendiri bersifat imunosupresif. Tumor yang besar dapat melepaskan antigen ke dalam darah; antigen ini akan mengikat antibodi yang beredardan mencegah antibodi tersebut agar tidak menyerang sel-sel tumor

Obat-obatan . obat-obatan tertentu dapat menyebabkan perubahan yang dikendaki maupun yang di kehendaki maupun yang tidak di kehendaki pada fungsi sistem imun. Ada empat klasifikasi obat utama yang memiliki potensi untuk menyebabkan imunosupresi: antibiotik,kortikosteroid,obat-obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID; nonteroidal anti imflammatory drugs) dan preparat sitotoksik.

Radiasi . terapi radiasi dapat di gunakan dalam pengobatan penyakit kanker atau pencegahan rejeksi alograft. Radiasi akan menghancurkan limfosit dan menurunkan populasi sel yang diperlukan untuk menggantikannya.

Halaman 1701

Pengkajian fungsi imun

Penilaian fungsi imun dimulai dari hasil anamnesis riwayat kesehatan pasien dan pemeriksaan fisik. Riwayat kesehatan pasien harus mengundang informasi yang rinci mengenai faktor-faktor dan kejadian yang dapat mempengaruhi fungsi sistem imun.faktor-faktor dan kejadian ini mencakup infeksi,kelainan alergi,kelainan autoimun,penyakit neoplasma,keadaan sakit yang kronis,riwayat pembedahan,imunisasi,penggunaan obat-obatan,transfusi darah,faktor-faktor lain yang mempengaruhi fungsi imun dan hasil pemeriksaan laboratorium serta tes diagnostik lainnya.

Riwayat kesehatan

Infeksi dan imunisasi

Page 4: Tugas Imun Ka Ini

Kepada pasien ditanya tentang status imunisasi (yaitu,imunisasi yang baru saja didapat serta yang diperoleh ketika mash kecil )dan penyakit yang lazim di derita dalam masa kanak-kanak. Riwayat kontak dengan penyakit tuberkulosis yang di ketahui pada masa lalu dan sekarang harus diperiksa, sementara tanggal serta hasil-hasil tes tuberkulin ( PPD; purified-protein derivative) dan hasil pemeriksaan sinar –x toraks harus didapat.kontak yang dialami pasien akhir-akhir ini dengan infeksi apa pun dan tanggal dan tipe terapi yang pernah dijalani pasien harus diperoleh bersama-sama dengan riwayat infeksi persisten yang multipel,deman yang tidak diketahui penyebabnya, lesi atau luka-luka ataupun tindakan drainase bentuk apa pun.

Alergi

Kepada pasien ditanya riwayat alerfi,termasuk tipe alergen (serbuk ,debu ,tananman ,kosmetika , makanan, obat-obatan , vaksin), gejala yang dialaminya dan variasi cuaca yang berkaitan dengan terjadinya atau beratnya gejala. Riwayat pemeriksaan dan pengobatan yang pernah atau sedang dijalani oleh pasien untuk mengatasi kelainan alergi dan efektiitasi pengobatan tersebut harus ditanyakan .semua riwayat alergi terehadap obat dan makan harus dicantumkan pada stiker.serta di tempelkan didepan cacatan kesehatan atau kartu berobat pasien untuk mengingatkan kepada orang lain mengenai kemungkinan alergi tersebut.

Kelainan autoimun

kepada pasien ditanya tentang setiap kelainan autoimun seperti lupus eritematosus,artritis reumatoid atau psoriasis. Awitan,keperahan,remisi dan ekssaserbasi,keterbatasan fungsional,terapi yang perna atau sedang dijalani oleh pasien,efektivitas terapi tersebut harus ditanyakan secara rinci

penyakit neoplasma

riwayat penyakit kanker dalam keluarga harus ditanyakan.jika terdapat riwayat kanker dalam keluarga,kita harus memperhatikan tipe kanker tersebut ,usia pasien pada saat awitannya dan hubungan pasien (maternal atau paternal) dengan anggota keluarga yang menderita kanker. Riwayat kanker pada pasien sendiri juga harus diketahui bersama-sama dengan tipe dan tanggal penegakan diagnosisnya.

Sakit kronik dan pembedahan

Page 5: Tugas Imun Ka Ini

Pengkajian kesehatan mencakup riwayat sakit kronik seperti diabetes melitus,penyakit renal atau penyakit paru obstruktif menahun. Riwayat awitan dan beratnya sakit di samping terapi yang pernah dijalani oleh pasien harus ditanyakan . selain itu, riwayat operasi pengangkatan lien,nodus limfatikus atau kelenjar timus atau pun riwayat transplantasi organ harus dicatat mengingat semua kondisi ini dapat menempatkan pasien dalam risiko untuk mengalami gangguan fungsi imun.

Obat-obatan dan transfusi darah

Riwayat penggunaan obat pada masa lalu dan sekarang harus ditanyakan. Dalam dosis yang ti nggi ,antibiotik,kortikosteroid,preparat sitotoksik,salisilat dan NSAID di samping obat-obatan anestesi dapat menimbulkan supresi kekebalan. Riwayat transfusi darah yang dilakukan satu kali atau lebih harus ditanyakan mengingat kontak dengan antigen asing melalui transfusi dapat disertai dengan fungsi imun yang abnormal. Di samping itu ,walaupun risiko terkena virus HIV sangat rendah bagi pasien-pasien yang melaporkan pernah mendapat tranfusi darah sesudah tahun 1985 ketika pemeriksaan darah untuk HIV mulai dilaksanakan di Amerika Serikat, namun risiko tersebut tetap ada

Faktor-faktor yang mempengaruhi sistem imun

Riwayat yang rinci mengenai kebiasaan merokok,meminum minuman keras,asupan diet, tingkat stres yang diderita pasien dan pemanjanan di tempat kerja atau pun di rumah terhadap radiasi atua polutan harus ditanyakan. Status nutrisi yang buruk, kebiasaan merokok , keadaan stres,konsumsi alkohol yang berlebihan dan pemajanan terhadap radiasi serta polutan akan disertai gangguan fungsi imun dan harus dinilai dalam anmnesis riwayat kesehatan pasien .

Pemeriksaan fisik

Pada pemeriksaan jasmani,kondisi kulit dan membran mukosa pasien harus dinilai untuk menemukan lesi,dermatitis, purpura (pendarahan subkutan), urtikaria,inflamasi atau pun pengeluaran sekret.selain itu tanda-tanda infeksi perlu diperhatikan.suhu tubuh pasien dicatat dan observasi dilakukan untuk mengamati gejala menggigil serta perspirasi. Kelenjar limfe servikal anterior serta posterior,aksilaris dan inguinalis harus dipalpasi untuk menemukan pembesaran ; jika kelenjar limfe atau nodus limfatikus teraba,maka lokasi, ukuran, konsistensi dan keluhan nyeri tekan pada saat palpasi harus dicatat. Pemeriksaan sendi-sendi dilakukan untuk menilai nyeri tekan serta pembengkakan dan keterbatasan kisaran gerak.status respiratorius pasien dievaluasi dengan memantau frekuensi pernapasan dan menilai adanya gejala batuk (kering atau produktif) serta setiap

Page 6: Tugas Imun Ka Ini

suara paru yang abnormal (mengi,krepitasi,ronkhi). Pasien juga dikaji untuk menemukan rinitis,hiperventilasi dan bronkospasme.

Status kardiovaskuler dievaluasi dengan memeriksa kemungkinan hipotensi,takikardi,aritmia, vaskulitis dan anemia.status gastrointestinal pasien dinilai dengan mengecek kemungkinan hepatosplenomegali, kolitis dan vomitus serta diare. Status urogenital dinilai dengan mengamati tanda-tanda infeksi saluran kemih ( sering kencing atau rasa terbakar saat buang air kecil,hematuria dan pengeluaran sekret dari uretra).pemeriksaan pasien juga dilakukan untuk menilai perubahan pada status neurosensorik ( yaitu, gangguan fungsi kognitif,gangguan pendengaran,perubahan visual,sakit kepala serta migrain,ataksia dan tetani). Status nutrisi pasien,tingkat stres dan kemampuan untuk mengatasi masalah juga harus dinilai bersama dengan usianya dan setiap keterbatasan fungsional ( keadaan mudah lelah serta ketahanan tubuh).

Halaman 1703