Tugas I

download Tugas I

of 6

description

Eksplorasi magnetik

Transcript of Tugas I

EKSPLORASI GAYA BERAT DAN MAGNETIKIGRF dan Pemodelan Magnetik dengan Menggunakan Geomodel

Disusun oleh : Muhazzib 3713100041

Dosen Pengampu :Dr. Dwa Desa Warnana, S.Si, M.Si

JURUSAN TEKNIK GEOFISIKAFAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAANINSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBERSURABAYA

IGRF dan Pemodelan Magnetik dengan Menggunakan Geomodel1.Penentuan koordinat (x,y), tabel medan magnet total, inklinasi, dan deklinasi pada 5 kota besar dunia dengan menggunakan IGRF !IGRF atau International Geomagnetic Reference Field adalah suatu referensi mengenai medan magnet utama bumi dengan menggunakan prinsip matematika dan menjadi medan acuan geomagnetik internasional. Produk ini adalah suatu kolaborasi antara model medan magnet bumi dengan institusi-institusi yang bergabung dalam usaha mengoleksi data medan magnet bumi baik dari satelit maupun observasi dan surey yang telah dilakukan di seluruh dunia. Medan magnet total adalah gabungan medan eksternal dan medan magnet akibat momen magnet atom dan elektron dalam bahan. Deklinasi adalah sudut yang dibentuk oleh kutub utara-selatan geografis, sedangkan inklinasi adalah sudut yang dibentuk oleh ujung jarum kompas dengan posisi horizontal di permukaan bumi. Berikut koordinat (x,y), tabel medan magnet total, iklinasi, dan deklinasi dari 5 kota besar dunia berdasarkan IGRF 2015 !1. ParisLatitude : 48 52' 55" NLongitude: 2 25' 59" EElevation: 1 km

2. Berlin Latitude : 52 30' 59" NLongitude: 13 19' 39" EElevation: 1 km

3. MadridLatitude : 40 26' 32" NLongitude: 3 41' 27" WElevation: 1 km

4. Kuala LumpurLatitude : 3 9' 0" NLongitude: 101 42' 29" EElevation: 1 km

5. MilanLatitude : 45 28' 23" NLongitude: 9 11' 24" EElevation: 1 km

2. Pemodelan Magnetik dengan Menggunakan Geomodel !Jawab :Banyak hal yang berpengaruh dalam interpretasi magnetik diantaranya adalah suseptibilitas, inklinasi, deklinasi, densitas, Susesptibilitas dapat diartikan sebagai derajat kemagnetan suatu benda. Nilai suseptibilitas menentukan kemudahan suatu benda magnetik untuk dimagnetisasi.Nilai suseptibilitas magnetik dalam ruang hampa sama dengan nol karena hanya benda berwujud yang dapat termagnetisasi. Suseptibilitas (k) pada batuan akan bernilai semakin besar apabila dalam batuan semakin banyak dijumpai mineral-mineral yang bersifat magnetik. Deklinasi adalah sudut yang dibentuk oleh kutub utara-selatan geografis, sedangkan inklinasi adalah sudut yang dibentuk oleh ujung jarum kompas dengan posisi horizontal di permukaan bumi. Dan yang terakhir yang berpengaruh adalah model dari anomali magnetik. Sehingga untuk mengetahui pengaruh dari parameter-parameter tersebut maka membuat data sintetis terlebih dahulu, maka dibuat dua model yang berbeda dan dengan nilai susceptibility yang berbeda, berikut adalah hasilnya :

Gambar 1. Model pertama dengan misfit 24.17 dan harga k 0.0038

Gambar 2. Model kedua dengan misfit 38.66 dan harga k 0.0025Dari hasil pemodelan yang telah dibuat, kita dapat memahami mengenai salah satu sifat dari metode magnetik yaitu adalah ambiguitas. Yang dimaksud dengan ambiguitas adalah adanya hasil interpretasi yang bisa berbeda dengan data sintetis yang sama. Pada kedua gambar di atas menunjukkan bahwa dengan data dan kurva yang sama dapat menghasilkan interpretasi yang sama dengan model dan nilai susceptbility yang berbeda. Pada gambar 1 dan gambar 2, kurva data yang digunakan adalah data yang sama, tetapi setelah dibuat pemodelan yang berbeda dan nilai suseptibilitas yang berbeda menghasilkan misfit yang kurang dari 40 sehingga bisa disimpulkan bahwa interpretasi yang akan dilakukan akan relatif sama. Dengan interpretasi yang akan dilakukan dengan suatu data yang sama, kita dapat menginterpretasi berbagai model dan nilai suseptibilitas yang berbeda. Sehinga berdasarkan pemodelan yang dibuat maka terbukti dan paham bahwa salah satu kelemahan dalam menggunakan metode magnetik adalah ambiguitas.