Tugas Tpam i

23
Air adalah senyawa yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui sampai saat ini di Bumi, tetapi tidak di planet lainAir menutupi hampir 71% permukaan Bumi. Terdapat 1,4 triliun kilometer kubik (330 juta mil³) tersedia di Bumi. Air sebagian besar terdapat di laut (air asin) dan pada lapisan-lapisan es (di kutub dan puncak-puncak gunung), akan tetapi juga dapat hadir sebagai awan, hujan, sungai, muka air tawar, danau, uap air, dan lautan es. Air dalam obyek-obyek tersebut bergerak mengikuti suatu siklus air, yaitu: melalui penguapan, hujan, dan aliran air di atas permukaan tanah (runoff, meliputi mata air, sungai, muara) menuju laut. Air bersih penting bagi kehidupan manusia. Di banyak tempat di dunia terjadi kekurangan persediaan air. Selain di Bumi, sejumlah besar air juga diperkirakan terdapat pada kutub utara dan selatan planet Mars, serta pada bulan-bulan Europa dan Enceladus. Air dapat berwujud padatan (es), cairan (air) dan gas (uap air). Air merupakan satu- satunya zat yang secara alami terdapat di permukaan Bumi dalam ketiga wujudnya tersebut. Pengelolaan sumber daya air yang kurang baik dapat menyebakan kekurangan air, monopolisasi serta privatisasi dan bahkan menyulut konflik. Indonesia telah memiliki undang-undang yang mengatur sumber daya air sejak tahun 2004, yakni Undang Undang nomor 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air. (Wikipedia, 2014) Air baku adalah air yang akan digunakan untuk input pengolahan air minum yang memenuhi baku mutu air baku. Air baku yang diolah menjadi air minum dapat berasal dari:

description

Tugas TPAM

Transcript of Tugas Tpam i

Page 1: Tugas Tpam i

Air adalah senyawa yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui

sampai saat ini di Bumi, tetapi tidak di planet lainAir menutupi hampir 71% permukaan

Bumi. Terdapat 1,4 triliun kilometer kubik (330 juta mil³) tersedia di Bumi. Air sebagian

besar terdapat di laut (air asin) dan pada lapisan-lapisan es (di kutub dan puncak-puncak

gunung), akan tetapi juga dapat hadir sebagai awan, hujan, sungai, muka air tawar, danau,

uap air, dan lautan es. Air dalam obyek-obyek tersebut bergerak mengikuti suatu siklus air,

yaitu: melalui penguapan, hujan, dan aliran air di atas permukaan tanah (runoff, meliputi

mata air, sungai, muara) menuju laut. Air bersih penting bagi kehidupan manusia.

Di banyak tempat di dunia terjadi kekurangan persediaan air. Selain di Bumi,

sejumlah besar air juga diperkirakan terdapat pada kutub utara dan selatan planet Mars, serta

pada bulan-bulan Europa dan Enceladus. Air dapat berwujud padatan (es), cairan (air) dan

gas (uap air). Air merupakan satu-satunya zat yang secara alami terdapat di permukaan Bumi

dalam ketiga wujudnya tersebut. Pengelolaan sumber daya air yang kurang baik dapat

menyebakan kekurangan air, monopolisasi serta privatisasi dan bahkan menyulut konflik.

Indonesia telah memiliki undang-undang yang mengatur sumber daya air sejak tahun 2004,

yakni Undang Undang nomor 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air. (Wikipedia, 2014)

Air baku adalah air yang akan digunakan untuk input pengolahan air minum yang

memenuhi baku mutu air baku. Air baku yang diolah menjadi air minum dapat berasal dari:

Sumber air bawah tanah yaitu dari lapisan yang mengandung air di bawah permukaan

tanah dangkal atau dalam

Sumber air permukaan yaitu sungai, danau, rawa dan mata air

Air laut

Dalam merencanakan suatu sistem penyediaan air minum maka perlu dilakukan

peninjauan terhadap kondisi air baku. Pemilihan sumber air baku harus mempertimbangkan

semua potensi lokal air permukaan dan tanah yang berada di atau di sekitar wilayah

perencanaan.

Penentuan jenis sumber yang dipilih harus mempertimbangkan beberapa hal yaitu:

Kuantitas dan kualitas sumber air

Iklim

Kemudahan dalam konstruksi intake

Keamanan pengoperasian

Biaya dalam pengolahan air dan perawatan instalasi pengolahan

Potensi pencemaran terhadap sumber air

Kemudahan dalam memperbesar kapasitas intake di masa mendatang

Page 2: Tugas Tpam i

Persyaratan Air Baku Air Minum

Pada dasarnya, ada dua sisi yang harus dipenuhi oleh suatu air baku sistem

pengolahan air minum, yaitu:

Segi Kualitas

Air yang dipergunakan harus memenuhi syarat-syarat kualitas fisik, kimia dan biologi

yang menjamin bahwa air tersebut akan aman dikonsumsi oleh masyarakat tanpa khawatir

akan terkena penyakit bawaan air. Dalam hal ini, air harus memenuhi baku mutu sesuai

Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001.

Segi Kuantitas

Air yang akan dipergunakan harus tersedia dalam jumlah yang cukup sehingga dapat

dipergunakan selama dibutuhkan. Untuk menjaga kehidupan akuatik di dalam sumber air

maka terdapat persyaratan pengambilan debit maksimum yang diijinkan yaitu sekitar 20 –

40% dari kapasitas sumber.

Kualitas Air Baku Air Minum

Kualitas air pada sumber air baku sangat mempengaruhi pemilihan unit-unit yang

akan digunakan dalam pengolahan, karena itu harus diambil sampel yang representatif dan

diperiksa menggunakan metode-metode tertentu.

Untuk mengetahui apakah air sungai yang akan diambil memenuhi syarat untuk dijadikan air

baku atau tidak, maka hasil pemeriksaan sampel dibandingkan dengan baku mutu air baku air

minum sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 82 tahun 2001.

Berikut ini keterangan mengenai parameter-parameter yang terdapat dalam air baku.

1. Bau dan Rasa

Bau dan rasa dalam air dapat disebabkan oleh berbagai jenis material, seperti

alga atau mikroorganisme lain, zat organik yang membusuk, mineral seperti besi dan

mangan, juga gas terlarut seperti hidrogen sulfida atau klor.

2. Suhu

Suhu air adalah salah satu parameter penting dalam pengolahan air. Sebagai

contoh, bahan kimia yang digunakan dalam pengolahan lebih mudah larut dalam air

yang hangat dibandingkan dalam air dingin. Partikel-partikel juga akan mengendap

lebih cepat dalam air hangat.

Page 3: Tugas Tpam i

3. Warna

Warna air alami terlihat coklat kekuning-kuningan. Air permukaan, terutama

air genangan, seringkali memiliki warna yang menyebabkan air tersebut tidak

memenuhi syarat untuk digunakan dalam keperluan domestik maupun industri.

Warna yang terjadi berasal dari kontak air dengan sisa zat organik seperti daun-

daunan, ranting atau kayu dalam bentuk berbagai tahap dekomposisi. Warna bisa

dibedakan menjadi warna semu dan warna sejati. Warna semu disebabkan oleh

partikel-partikel tersuspensi dalam air, sedangkan warna sejati disebabkan oleh zat-

zat organik yang larut dalam air.

4. Zat Padat

Dalam air alam terdapat 2 kelompok zat, yaitu zat terlarut seperti garam dan

molekul organis, dan zat padat tersupensi dan koloidal seperti tanah liat, kwarts.

Perbedaan pokok antara kedua kelompok zat ini ditentukan melalui ukuran/diameter

partikel-partikel tersebut. Analisa zat padat dalam air sangat penting bagi penentuan

komponen-komponen air secara lengkap, juga untuk perencanaan serta pengawasan

proses-proses pengolahan dalam bidang air minum maupun dalam bidang air

buangan. Zat padat total adalah semua zat-zat yang tersisa sebagai residu dalam suatu

bejana, bila sampel air dalam bejana tersebut dikeringkan pada suhu tertentu. Zat

padat total terdiri dari zat padat terlarut dan zat padat tersuspensi.

5. Kekeruhan

Kekeruhan disebabkan oleh adanya partikel-partikel kecil dan koloid yang

berukuran 10 nm sampai 10 µm. Partikel-partikel kecil dan koloid tersebut antara lain

adalah kwarts, tanah liat, sisa tanaman, ganggang, dan sebagainya.

6. DHL

Daya hantar listrik penting untuk memprediksi kandungan mineral dalam air.

Semakin tinggi kadar mineralnya semakin tinggi daya hantar listriknya.

7. pH

Page 4: Tugas Tpam i

pH menunjukkan kadar asam atau basa dalam suatu larutan, melalui

konsentrasi (aktivitas) ion hidrogen (H+). pH dinyatakan dalam angka 0-14. pH 7

menunjukkan air yang netral, pH di bawah 7 menunjukkan bahwa air bersifat asam

dan pH di atas 7 menujukkan bahwa air bersifat basa. Kisaran pH yang normal untuk

air permukaan adalah 6,5 sampai 8,5. Jika pH air lebih kecil dari 7, air cenderung

menyebabkan korosi pada peralatan dan material lain yang kontak dengan air. Jika

pH air lebih besar dari 7, air memiliki kecenderungan untuk membentuk kerak pada

pipa.

8. DO

Adanya DO (oksigen terlarut) di dalam air sangat penting untuk menunjang

kehidupan ikan dan organisme air lainnya. Kemampuan air untuk membersihkan

pencemaran secara alamiah (self purification) banyak tergantung kepada cukup

tidaknya kadar oksigen terlarut. Oksigen terlarut dalam air berasal dari udara dan dari

proses fotosintesa tumbuh-tumbuhan air. Terlarutnya oksigen di dalam air tergantung

kepada temperatur, tekanan barometrik udara dan kadar mineral di dalam air.

9. Nitrat

Nitrat merupakan bentuk nitrogen yang teroksidasi, dengan tingkat oksidasi

+5. Nitrat adalah senyawa nitrogen yang stabil. Nitrat merupakan salah satu unsur

penting untuk sintesa protein tumbuh-tumbuhan dan hewan, akan tetapi nitrat pada

konsentrasi yang tinggi dapat menstimulasi pertumbuhan ganggang yang tak terbatas

(bila beberapa syarat lain seperti konsentrasi fosfat terpenuhi), sehingga air

kekurangan oksigen yang menyebabkan kematian biota air. Nitrat dapat berasal dari

buangan industri bahan peledak, piroteknik, pupuk cat, dan sebagainya. Kadar nitrat

secara alamiah biasanya rendah, namun dapat menjadi tinggi sekali pada air tanah di

daerah-daerah yang diberi pupuk yang mengandung nitrat. Kadar nitrat tidak boleh

melebihi 10 mg/l. Di dalam usus manusia, nitrat dapat direduksi menjadi nitrit yang

menyebabkan metamoglobinemi, terutama pada bayi (baby blue disease).

10. Nitrit

Page 5: Tugas Tpam i

Nitrit merupakan bentuk nitrogen yang teroksidasi, dengan tingkat oksidasi

+3. Nitrit biasanya tidak bertahan lama dan merupakan keadaan sementara proses

oksidasi antara amoniak dan nitrat, yang dapat terjadi pada instalasi pengolahan air

buangan, dalam air sungai dan sistem drainase. Nitrit yang ditemui pada air minum

dapat berasal dari bahan inhibitor korosi yang dipakai di pabrik yang mendapatkan

air dari sistem distribusi PAM. Nitrit dapat membahayakan kesehatan karena dapat

bereaksi dengan hemoglobin dalam darah, hingga darah tersebut tidak dapat

mengangkut oksigen lagi. Di samping itu, NO2 juga menimbulkan nitrosamin pada

air buangan tertentu yang dapat menyebabkan kanker.

11. Besi

Besi adalah salah satu elemen kimiawi yang dapat ditemui pada hampir semua

tempat di bumi, pada semua lapisan geologis dan semua badan air. Pada umumnya,

besi yang ada di dalam air dapat bersifat :

Terlarut sebagai Fe2+ (fero) atau Fe3+ (feri)

Tersuspensi sebagai butiran koloidal (diameter < 1 µm) atau lebih besar, seperti

Fe2O3, FeO, FeOOH, Fe(OH)3 dan sebagainya.

Tergabung dengan zat organis atau zat padat yang inorganis (seperti tanah liat)

Pada air permukaan jarang ditemukan kadar Fe yang melebihi 1 mg/l, tetapi

dalam air tanah kadar Fe dapat jauh lebih tinggi. Konsentrasi Fe yang tinggi ini

selain dapat membuat air berasa juga dapat menodai kain dan perkakas dapur.

Pada air yang tidak mengandung oksigen, seperti misalnya air tanah, besi

berada sebagai Fe2+ yang dapat terlarut, sedangkan pada air sungai yang mengalir

dan memungkinkan terjadinya aerasi, Fe2+ teroksidasi menjadi Fe3+. Fe3+ ini sulit

larut pada pH 6 sampai 8, bahkan dapat menjadi Fe(OH)3 yang merupakan zat padat

dan bisa mengendap. Jadi dalam air sungai, besi ada sebagai Fe2+, Fe3+ terlarut dan

Fe3+ dalam bentuk senyawa organis berupa koloidal.

12. Kesadahan

Page 6: Tugas Tpam i

Kesadahan dalam air terutama disebabkan oleh ion-ion Ca2+ dan Mg2+, juga

oleh Mn2+, Fe2+ dan semua kation yang bermuatan dua. Air yang kesadahannya

tinggi biasanya terdapat pada air tanah di daerah yang bersifat kapur, dimana

terkandung Ca2+ dan Mg2+ dalam dosis yang tinggi.

13. Sulfat

Kandungan sulfat yang tinggi dalam air mungkin disebabkan oleh larutnya

magnesium sulfat atau sodium sulfat dalam air. Kandungan sulfat yang tinggi dalam

air tidak diinginkan karena dapat menimbulkan efek “pencuci perut“.

14. Natrium

Natrium yang ada dalam air jauh lebih sedikit daripada natrium yang ada

dalam garam dan makanan. Karena itu untuk orang yang sehat, kandungan natrium

dalam air tidak memberikan pengaruh. Tetapi untuk orang yang menjalani diet karena

penyakit tertentu, keberadaan natrium bisa menjadi masalah.

15. Analisa Kualitas Air Baku Terhadap Baku Mutu Air Minum

Air minum yang sesuai bagi kesehatan manusia adalah air minum yang sesuai

dengan baku mutu air minum yang telah ditetapkan. Di Indonesia, baku mutu air

minum mengacu kepada Keputusan Menteri Kesehatan RI No.

907/MENKES/SK/VII/2002 tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air

Minum.

Beberapa parameter yang harus disisihkan, yaitu:

Kekeruhan. Kekeruhan dapat disisihkan dengan penambahan koagulan pada

proses koagulasi, dilanjutkan dengan flokulasi dan sedimentasi lalu filtrasi.

Besi & Mangan. Besi & Mangan dapat disisihkan dengan proses aerasi,

koagulasi, flokulasi, sedimentasi dan filtrasi.

Warna. Warna dapat disisihkan dengan proses koagulasi, flokulasi, sedimentasi

dan filtrasi.

Nitrit. Nitrit dapat disisihkan dengan proses koagulasi, flokulasi, sedimentasi dan

filtrasi.

Page 7: Tugas Tpam i

Zat Organik. Zat organik dapat disisihkan dengan proses koagulasi dan

sedimentasi yang diikuti oleh proses filtrasi saringan pasir cepat dan proses

desinfeksi.

CO2 Agresif. Pada umumnya dalam air permukaan selalu terdapat

karbondioksida terlarut. CO2 dalam air terdiri dari CO2 bebas dan CO2 terikat

dalam bentuk bikarbonat (HCO3-). CO2 bebas terbagi menjadi CO2 yang berada

dalam kesetimbangan dan CO2 agresif. Selama CO2 berada dalam

kesetimbangan, kehadirannya tidak terlalu menimbulkan masalah. Tetapi jika

CO2 dalam air melewati titik kesetimbangan, maka CO2 berlebih tersebut akan

menjadi agresif. CO2 agresif dapat menimbulkan korosi terhadap peralatan

logam, peralatan plumbing dan merusak bangunan beton dan lapisan semen pada

pipa. CO2 agresif juga merupakan indikator adanya kegiatan biologis dalam air.

CO2 dapat diturunkan dengan aerasi atau pembubuhan kapur. Keagresifan air

terhadap karbonat dapat dilihat melalui indeks langelier (LI), yaitu : LI < 0, air

bersifat agresif; LI = 0, air berada dalam keadaan setimbang; LI > 0, terjadi

presipitasi.

(sumber : jujubandung.wordpress.com)

Lapisan air yang ada di permukaan bumi dikelompokan menjadi dua, yaitu air

permukaan dan air tanah.

Air permukaan adalah perairan yang terdapat di permukaan tanah. Air permukaan

terdiri dari:

a. Perairan darat yang terdiri dari sungai, danau, rawa

b. Perairan laut

Gambar 1 : Air Permukaan

Sumber : http://genius.smpn1-mgl.sch.id/

Page 8: Tugas Tpam i

Air tanah, yaitu air yang berada di bawah permukaan tanah. Air tanah terdiri dari:

a. Air tanah preatis, yaitu air tanah yang terletak di atas lapisan kedap air (impermeable), tidak jauh dari permukaan tanah.

b. Air tanah artesis adalah air tanah yang letaknya jauh di dalam tanah, diantara dua lapisan batuan yang tidak dapat ditembus air atau lapisan kedap air.

Gambar 2 : Air Tanah

Sumber : http://genius.smpn1-mgl.sch.id/

Langkah-langkah pada pengolahan air secara sederhana:

1. Proses pendahuluan

Proses pendahuluan dimaksudkan untuk mengeluarkan benda-benda kasar

dan mengendapkan lumpur kasar atau pasir pada bak pengendap pendahuluan.

2. Proses koagulasi dan flokulasi

Proses koagulasi dimaksudkan untuk mengendapkan lumpur halus berupa

koloid dan zat-zat kimia yang terdapat pada air. Lumpur halus berupa koloid yang

bermuatan negatif akan sukar untuk mengendap meskipun dibiarkan beberapa waktu

lamanya. Cara untuk mengendapkan lumpur halus ialah secara kimia yaitu mula-mula

menetralkan muatan negatifnya dengan ion-ion yang bermuatan positif, misalnya

Al3+, Fe3+, Fe2+, dsb.

3. Proses pengendapan

Lumpur yang telah netral (dengan cara pengocokan) dengan zat pemberat

diusahakan agar menjadi blok-blok yang besar dan mudah mengendap. Pada peristiwa

ini, zat-zat kimia yang terdapat pada air akan terendapkan juga.

Page 9: Tugas Tpam i

4. Proses penyaringan

Lumpur halus dan zat-zat kimia yang ada pada air setelah mengendap

selanjutnya disaring menggunakan pasir sehingga didapat air yang jernih.

5. Proses sterilisasi

Air yang jernih didesinfekter, maksudnya untuk membasmi mikroorganisme

dan bakteri-bakteri yang ada pada air agar air itu steril. Air dibiarkan pada bak

penampung kira-kira 24 jam agar sterilisasi terjadi dengan sempurna. Selanjutnya, air

didistribusikan ke konsumen. Setiap bakteri atau mikroorganisme dalam air akan

mengeluarkan CO2 pada proses respirasi.

CaOCl2 + CO2 => CaCO3(s) + 2Cln

2Cln + H2O => 2HCl + On

On akan mengoksidasi bakteri dan mikroorganisme dalam air dan air menjadi steril.

Untuk mengendapkan lumpur halus dapat digunakan senyawa alum seperti :

Al2(SO4)3, FeCl3.6H2O, Fe2(SO4)3, FeSO4, atau tawas (K2SO4.Al2(SO4)3).

Al2(SO4)3(s) => 2Al3+(aq) + 3SO42-(aq)

Al3+(aq) + 3H2O(l) => Al(OH)3(s) + 3H+(aq)

H+ akan menetralkan muatan lumpur yang negatif dan Al(OH)3 berfungsi sebagai

pemberat untuk mengendapkan lumpur halus yang telah netral.

Zat yang diperlukan:

a. Serbuk CaCO3 1mg/1 L air

b. Al2(SO4)3 1mg/1 L air

c. CaOCl2 3mg/1 L air

d. Arang secukupnya

Cara kerja:

1. Air dipisahkan dulu dari lumpur dan kotoran yang kasar

2. Ke dalam air ditambahkan larutan Al2(SO4)3 sebanyak 1mg/L air

3. Kocok kuat-kuat agar terjadi penetralan muatan lumpur dengan sempurna, lakukan

kira-kira 10 menit

4. Tambahkan serbuk CaCO3 (batu kapur) sebanyak 1mg/L air. Kocok secara pelan-

pelan agat terjadi flokulasi dan lumpurnya mengendap. Lakukan kira-kira 5 menit

5. Tambahkan larutan Ca(OCl)2 atau kaporit sebanyak 3mg/L air

6. Biarkan kira-kira 3 jam dan saring dengan saringan pasir dan arang aktif untuk

mengambil Cl2 yang berlebih.

Page 10: Tugas Tpam i

Cara lain dalam mengolah air secara sederhana.

Gambar 3: Alat Pengolah Air Sederhana

Sumber : http://rifqi13110018unikom.blogspot.com

1. Masukkan air baku kedalam tangki penampung sampai hampir penuh (550 liter).

2. Larutkan 60 – 80 gram bubuk kapur / gamping (4 – 6 sendok makan) ke dalam ember

kecil yang berisi air baku, kemudian masukkan ke dalam tangki dan aduk sampai

merata.

3. Masukkan slang aerasi ke dalam tangki sampai ke dasarnya dan lakukan pemompaan

sebanyak 50 – 100 kali. setelah itu angkat kembali slang aerasi.

4. Larutkan 60 – 80 gram bubuk tawas (4 – 6 sendok makan) ke dalam ember kecil, lalu

masukkan ke dalam air baku yang telah diaerasi. Aduk secara cepat dengan arah yang

putaran yang sama selama 1 – 2 menit. Setelah itu pengaduk diangkat dan biarkan air

dalam tangki berputar sampai berhenti dengan sendirinya dan biarkan selama 45 – 60

menit.

5. Buka kran penguras untuk mengelurakan endapan kotoran yang terjadi, kemudian

tutup kembali.

6. Buka kran pengeluaran dan alirkan ke bak penyaring. Buka kran saringan dan

usahakan air dalam saringan tidak meluap.

7. Tampung air olahan (air bersih) dan simpan ditempat yang bersih. Jika digunakan

untuk minum sebaiknya dimasak terlebih dahulu.

Page 11: Tugas Tpam i

Catatan :

Jika volume bak penampung lebih kecil maka jumlah kapur dan tawas yang dipakai harus

disesuaikan.

Jika menggunakan kaporit untuk membunuh kuman-kuman penyakit, bubuhkan kaporit

sekitar 1-2 gram untuk 500 liter air baku. Cara pemakaiannya yaitu dimasukkan bersama-

sama pada saat memasukkan larutan kapur.

Gambar 4 : Penampang Saringan

Sumber : http://rifqi13110018unikom.blogspot.com

Bak Penyaring terdiri dari bak plastik berbentuk kotak dengan tinggi 40 cm dan luas

penampang 25 X 25 cm serta dilengkapi dengan sebuah keran disebelah bawah. Untuk media

penyaring digunakan pasir. kerikil, arang dan ijuk. Susunan media penyaring media

penyaring dari yang paling dasar keatas adalah sebgai berikut :

§ Lapisan 1: kerikilatau koral dengan diameter 1-3 cm, tebal 5 cm.

§ Lapisan 2: ijuk dengan ketebalan 5 cm.

§ Lapisan 3: arang kayu, ketebalan 5-10 cm.

§ Lapisan 4: kerikil kecil diameter + 5 mm, ketebalan + 5 cm.

§ Lapisan 5: pasirsilika, diameter + 0,5 mm, ketebalan 10-15 cm.

§ Lapisan 6: kerikil, diameter 3 cm, tebal 3-6 cm.

Diantara Lapisan 4 dan 5, dan Lapisan 5 dan 6, dapat diberi spons atau kasa plastik untuk

memudahkan pada waktu melakukan pencucian saringan. Gambar penampang Penampang

Saringan, Selang Aerator dan Tangki Penampung adalah seperti tertera pada Gambar 4,

Gambar 5, dan Gambar 6.

Page 12: Tugas Tpam i

Gambar 5 : Selang Aerator

Sumber : http://rifqi13110018unikom.blogspot.com

Pompa aerasi terdiri dari pompa tekan (pompa sepeda) dengan penampang 5 cm, tinggi

tabung 50 cm. Fungsi pompa adalah untuk menghembuskan udara kedalam air baku agar zat

besi atau mangan yang terlarut dalam air baku bereaksi dengan oksigen yang ada dalam udara

membentuk oksida besi atau oksida mangan yang dapat diendapkan. Pompa tersebut

dihubungkan dengan pipa aerator untuk menyebarkan udara yang dihembuskan oleh pompa

ke dalam air baku. Pipa aerator terbuat dari selang plastik dengan penampang 0.8 cm, yang

dibentuk seperti spiral dan permukaannya dibuat berlubang-lubang, jarak tiap lubang + 2 cm.

Gambar : Tangki Penampung

Sumber : http://rifqi13110018unikom.blogspot.com

Terdiri dari Drum Plastik dengan volume 220 liter. Drum tersebut dilengkapi dengan dua

buah kran yaitu untuk mengalirkan air ke bak penyaring dan untuk saluran penguras. Pada

dasar Drum sebelah dalam diplester dengan semen sehingga berbentuk seperti kerucut untuk

memudahkan pengurasan. Selain itu dapat juga menggunakan tangki fiber glass volume 550

Page 13: Tugas Tpam i

liter yang dilengkapi dengan kran pengeluaran lumpur. Tong atau tangki penampung dapat

juga dibuat dari bahan yang lain misalnya dari tong bekas minyak volume 200 liter atau dari

bahan gerabah. Fungsi dari drum adalah untuk menampung air baku, untuk proses aerasi atau

penghembusan dengan udara, untuk proses koagulasi dan flokulasi serta untuk pengendapan.

Salah satu teknologi penyediaan air minum yang modern yaitu pemurni air Pure It.

Pure It bekerja dengan 4 Tahap Pemurnian Air Canggih yang disebut Teknologi Pembunuh

Kuman, yaitu :

Gambar 7: Ilustrasi Cara Kerja Pure It

Sumber : https://pureitpemurniair.wordpress.com/cara-kerja/

Hanya dengan menuangkan air tanah atau air PAM yang biasa digunakan ke bagian atas

Pure It

1. Saringan Serat Mikro. Air yang dituang akan melewati saringan serat mikro untuk

menghilangkan kotoran yang terlihat

2. Filter Karbon Aktif. Kemudian melewati filter karbon aktif untuk menghilangkan

pestisida dan parasit berbahaya

3. Prosesor Pembunuh Kuman. Selanjutnya processor pembunuh kuman dengan

‘Teknologi Pembunuh Kuman Terprogram’ membunuh semua virus dan bakteri

berbahaya

4. Penjernih. Akhirmya, air akan melalui penjernih yang akan menghasilkan air yang

jernih, tidak berbau, dan dengan rasa yang alami

Page 14: Tugas Tpam i

Teknologi modern lainnya yaitu life saver. Teknologi ini ditemukan oleh Michael

Pritchard pada tahun 2007, setelah melihat banyaknya korban berjatuhan akibat kekurangan

air bersih saat terjadinya tsunami tahun 2004 dan juga akibat badai Katrina tahun 2005.

(www.lifesaversystems.com, 2014).

Life saver ini sendiri berupa botol minuman sederhana, yang didalamnya terdapat

saringan. Cara kerjanya ialah, jika kita memasukan air tidak layak minum apa saja dari

bagian bawah botol (seperti air laut, air keruh bahkan lumpur), maka air tersebut langsung

disaring dan menjadi air bersih, saat diminum dari bagian atas botol tersebut.

Gambar 8 : life saver bottle

Sumber: http://cdn.hiconsumption.com/

Page 15: Tugas Tpam i

Daftar Pustaka

_______.2010. “Air Permukaan dan Air Tanah”.

http://genius.smpn1-mgl.sch.id/file.php/1/ANIMASI/biologi/Hidrosfera/

materi2.html, diunduh 21 Januari 2015.

_______.2010. “Cara Kerja”. https://pureitpemurniair.wordpress.com/cara-kerja/, diunduh 21

Januari 2015.

_______. 2014. “Air” . http://id.wikipedia.org/wiki/Air, diunduh 21 Januari 2015.

_______. 2014. “Life Saver Bottle”. http://www.lifesaversystems.com/, diunduh 21 Januari

2015.

Jujubandung. 2012. “ Air Baku”. https://jujubandung.wordpress.com/2012/06/02/air-baku/,

diunduh 21 Januari 2015.

Rifqi. 2011. “Proses Pengolahan Air Minum Secara Sederhana”.

http://rifqi13110018unikom.blogspot.com/2011/01/proses-pengolahan-air-minum-

secara.html, diunduh 21 Januari 2015.